Labbaika Ya Rasulullah!

llah Swt Berfirman :

إِنَّا كَفَيۡنَٰكَ ٱلۡمُسۡتَهۡزِءِينَ

“Sesungguhnya Kami memelihara engkau (Muhammad) dari (kejahatan) orang yang memperolok-olokkan (engkau).” (QS.Al-Hijr:95)

Semua orang mengenal keagungan dan kemuliaan akhlak Sayyidul Wujud Muhammad Saw. Dunia secara umum telah mengakuinya. Namun masih saja disana banyak musuh Islam yang ingin merendahkan dan menghina Nabi Muhammad Saw.

Karikatur Denmark, film dari Belanda dan hari-hari ini Perancis juga ikut melecehkan Nabi Muhammad Saw dengan cara-cara yang sangat keji.

Kita yakin bahwa apapun yang mereka lakukan tidak akan mampu menggoyahkan kemuliaan Baginda Nabi Saw. Mereka hanya bangkai-bangkai kecil yang tidak akan pernah memcemari lautan yang begitu luas.

Setiap kali mereka ingin merendahkan dan menghina kemuliaan Nabi Muhammad Saw, di saat itu pula manusia akan berbondong-bondong ingin mengenal sosok mulia Nabi Muhammad Saw.

Di sisi lain Allah Swt telah menjamin akan membalas setiap hinaan yang di arahkan kepada kekasih-Nya, Muhammad Saw.

إِنَّا كَفَيۡنَٰكَ ٱلۡمُسۡتَهۡزِءِينَ

“Sesungguhnya Kami memelihara engkau (Muhammad) dari (kejahatan) orang yang memperolok-olokkan (engkau).” (QS.Al-Hijr:95)

Ayat ini menggunakan bentuk fi’il madhi sebagai isyarat bahwa pasti, pasti dan pasti Kami (Allah) akan membelamu wahai Muhammad di hadapan orang-orang yang merendahkanmu.

Tetapi walaupun Allah Swt telah menjamin akan membalas hinaan orang-orang tersebut, kita sebagai seorang muslim yang mencintai Nabi harus melakukan pembelaan kepada beliau. Kita harus memiliki keyakinan bahwa semua yang kita miliki ini murah demi membela kemuliaan Sayyidul Wujud Muhammad Saw.

Rapatkan barisan agar musuh sadar bahwa kaum muslimin bersatu dan kuat. Karena apabila mereka melihat kita bertengkar di dalam, maka mereka akan lebih berani untuk menghina Nabi kita.

Tampilkan keindahan akhlak yang di contohkan oleh Nabi Muhammad Saw sehingga mereka melihat bahwa inilah pengikut Nabi Muhammad yang sejati !

Dan yang tak kalah penting adalah kita memanfaatkan media yang kita miliki untuk selalu menampilkan akhlak-akhlak mulia beliau. Khususnya di momen bulan Maulid ini adalah momen yang paling pas untuk mengenalkan Nabi Muhammad kepada manusia.

Dan yang terakhir, belajar lah untuk memboikot barang-barang yang di produksi oleh Negeri yang membenci Nabi kita Muhammad Saw. Sebagai bentuk protes kita atas sikap keji mereka.

Semoga bermanfaat.

KHAZANAH ALQURAN

Kenangan Rasulullah atas Cinta Pertamanya yang tak Terlupa

Rasulullah Muhammad SAW sangat mencintai Khadijah cinta pertama.

Dengan cinta, hati bisa tentram. Dan Nabi Muhammad SAW pun mencontohkan bagaimana mengelola cinta dapat melembutkan hubungan, atas cinta pertamanya kepada Sayyidah Khadijah pun beliau utarakan kenangannya.

Nabi sangat menghargai istri pertamanya itu, cinta pertama Nabi. Dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad karya Prof Quraish Shihab dijelaskan, Nabi kerap menyebut-nyebut kenangannya tentang Sayyidah Khadijah ketika istri pertamanya itu meninggal dunia. Nabi memberikan pujian kepada beliau yang cukup sering hingga membuat Aisyah istrinya cemburu.

عن عائشة رضي الله عنها قالت: كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا ذكر خديجة أثنى عليها فأحسن الثناء قالت: فغرت يوماً فقلت ما أكثر ما تذكرها حمراء الشدق قد أبدلك الله عز وجل بها خيراً منها قال: ما أبدلني الله عز وجل خيراً منها قد آمنت بي إذ كفر بي الناس وصدقتني إذ كذبني الناس وواستني بمالها إذ حرمني الناس ورزقني الله عز وجل ولدها إذ حرمني أولاد النساء

Aisyah berkata: “Apa yang engkau ingat dari seorang wanita tua dari kelompok wanita-wanita tua suku Quraisy yang kedua bibirnya putih dan telah dilewatkan masa? Allah SWT pun telah menggantikan untukmu yang lebih baik darinya.” 

Mendengar hal itu, Nabi pun menjawab: “Allah tidak pernah menggantinya dengan yang lebih baik untukku. Sungguh ia (Khadijah) beriman kepadaku pada saat orang-orang kufur kepadaku, mempercayaiku pada saat orang-orang mendustakanku, mempekerjakanku dengan hartanya ketika orang-orang mencegahnya, dan memberikan anak-anaknya kepadaku (memberikan keturunan) ketika istri-istri yang lain tidak memberikannya.” 

Kenangan Nabi kepada Sayyidah Khadijah pun diungkapkannya melalui tindakan. Nabi pernah menyembelih kambing dengan maksud dan tujuan sedekah bagi Sayyidah Khadijah. Potongan daging kambing tersebut kemudian dibagi-bagikan sebagai hadiah kepada teman-teman Sayyidah Khadijah.

KHAZANAH REPUBLIKA


Peringati Maulid Nabi, MUI Ajak Berbuat Kebaikan

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyatakan bahwa peringatan Maulid Nabi bisa menjadi momentum untuk berbuat kebaikan.

“Memperingati Maulid Nabi bisa dijadikan momentum untuk berbuat kebaikan meneladani Nabi sebagai model kehidupan,” kata Sekretaris MUI Banyumas, Ridwan, di Purwokerto, Kamis (30/11).

Memperingati Maulid Nabi, kata dia, juga menjadi momentum untuk mengobarkan semangat kenabian. “Momentum untuk mewarisi semangat dan visi kenabian yaitu semangat pembebasan dari ketertindasan ekonomi, sosial, dan budaya,” katanya.

Selain itu, kata dia, Maulid Nabi bisa menjadi momentum bagi seseorang dalam membela mereka yang tertindas. “Pembelaan terhadap kaum tertindas merupakan pesan moral yang harus selalu digelorakan,” katanya.

Memperingati Maulid Nabi, tambah dia, merupakan momentum untuk menjalankan Sunnah Nabi. “Selain itu ini juga bisa menjadi momentum untuk mengedukasi anak-anak kita agar menjadikan Nabi sebagai tauladan,” katanya.

Orang tua, kata dia, bisa mendorong anak-anak mereka untuk mencintai Nabi. “Selain itu orang tua barus memupuk kebaikan pada diri anak mereka dan menjadikan Nabi Muhammad sebagai model hidupnya,” katanya.

—————————————————————-
Artikel keislaman di atas bisa Anda nikmati setiap hari melalui smartphone Android Anda. Download aplikasinya, di sini!

Ini Keistimewaan Senin 1212

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Ajie, mengungkapkan keistimewaan hari Senin 12 Desember 2016.

”Hari ini adalah hari Senin (12/12) yang sangat istimewa. Hari ini bertepatan dengan peringatan maulid (kelahiran) Nabi Muhammad SAW,” ungkap kiai Mukri Ajie di hadapan jamaah Gerakan Subuh Berjamaah di Masjid Riyadlush Shalihin Parung, Bogor, Senin (12/12).

Menurut dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini, belum tentu umat Muslim yang saat ini bisa melaksanakan ibadah shalat Subuh berjamaah di hari Senin bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, akan bisa bertemu lagi.

”Mungkin dibutuhkan waktu puluhan tahun, kita baru bisa melakanakan shalat Subuh di hari Senin, bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW,” ungkap ulama yang biasa mengisi pengajian Subuh di Masjid Riyadlush Shalihin Parung.

Kiai Mukri mengajak jamaah shalat Subuh, terutama para remaja masjid untuk gemar melaksanakan shalat Subuh berjamaah. ”Alhamdulillah, kita harus mensyukuri nikmat Allah SWT bisa bangun sebelum shalat Subuh, sehingga mampu menghirup udara segar yang menyehatkan tubuh,” jelas kiai Mukri.

Salah seorang jamaah, Cut Paryanto (60), karyawan sebuah peruasahaan milik BUMN, mengaku senang bisa mengikuti Gerakan Subuh Berjamaah yang dicanangkan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) yang diselenggarakan pengurus Dewan Keluarga Masjid Riyadlush Shalihin Parung.

”Saya sangat bersyukur bisa mengikuti shalat Subuh berjamaah bertepangan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ini sebuah gerakan yang harus didukung umat Islam karena memberi semangat persaudaraan,” ungkap Cut Paryanto kepada Republika.co.id, Senin (12/12).

Hal senada diungkapkan Dadan Sumengkar. Guru SMKN 1 Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat yang kebetulan sedang berlibur di rumah orang tuanya di Parung, mengaku sangat senang bisa bersilaturahim dengan jamaah Masjid Riyadlush Shalihin melalui Gerakan Subuh Berjamaah.

”Gerakan Subuh Berjamaah ini sangat membantu kehidupan umat Muslim. Dengan bangun pagi, hidup lebih sehat. Tak hanya itu, insya Allah dengan bangun pagi, bisa lebih mudah untuk mendapatkan rizki dan keberkahan. Itu yang diajarkan banyak orang tua kepada anaknya,” jelas Dadan Sumengkar.

Gerakan Subuh Berjamaah di Masjid Riyadlush Shalihin Parung, tak hanya diikuti kaum bapak dan kaum ibu, juga banyak hadir dari kalangan remaja dan anak-anak. Ustaz Taufiqurrahman bertindak sebagai imam Shalat Subuh.

 

sumber: Republika Online

Mufti Besar Arab Saudi Sebut Perayaan Maulid Nabi Bidah

Mufti Besar Arab Saudi, Abdul Aziz Al-Asheikh membuat fatwa kontroversial. Dia memperingatkan terhadap kaum Muslim yang merayakan ulang tahun Nabi Muhammad Saw, sebagai bentuk praktik tahayul yang secara ilegal ditambahkan ke dalam ritual agama.

“Ini adalah bidah (inovasi agama yang berdosa) yang merayap keIslam setelah tiga abad pertama ketika para sahabat dan penerus dari para sahabat hidup,” katanya dalam kutbah Jumat di Masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh sebagaimana dilansir Arab News, Ahad (4/1).

Sebaliknya, ia memperingatkan umat Islam untuk wajib mengikuti ajaran Rasulullah sebagaimana tercantum dalam Sunnah. Asheikh mengatakan bahwa mereka yang mendorong orang lain untuk merayakan Maulid Nabi adalah jahat dan korup.

“Cinta sejati Rasulullah diwujudkan dengan mengikuti jejaknya dan mendukung sunnahnya … itu adalah bagaimana cinta untuk Nabi (saw) dinyatakan.”

Dia mengatakan, Allah Swt telah menyatakan, “Katakanlah: ‘Jika Anda mencintai Allah, ikutilah aku: Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'”.

Dia pun memperingatkan, seorang Muslim memiliki kewajiban untuk percaya pada Nabi Muhammad, yang dikirim sebagai panduan untuk seluruh alam semesta.

Karena itu, menjadi tugas umat Islam untuk mencintai dan menghormati nabi terakhir tersebuit. Mereka, pesan Asheikh, juga harus membelanya terhadap orang-orang yang salah menafsirkan ajaran-ajarannya, para ateis yang menyangkal Beliau, dan mereka yang menyalahgunakan atau mengejek Beliau.

“Ini adalah tugas umat Islam yang benar-benar mencintai Nabi (saw),” kata ketua Dewan Ulama Senior Arab Saudi itu.

 

 

sumber: Republika Online