Solusi Kesulitan Rezeki Padahal Sudah Doa Ikhtiar

PERBANYAK istigfar. Coba sahabatku buka surah Nuh ayat 10 -13, dengan banyak istigfar, Allah bukakan “biamwaalin” rezeki yang melimpah. Rasulullah bersabda, “Barang siapa membiasakan istigfar, maka Allah mudahkan saat sulit, Allah tunjukkan jalan keluar dari masalahnya, dan Allah beri rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka,” (HR Ibnu Majah dan Abu Dawud).

Dosa itu membuat masalah, gelisah, dan sial, “Kemalangan kemalangan kalian karena dosa-dosa kalian” (QS Yasin 19), kalaupun sukses karena dosa itu “istidraaj” kesenangan sesaat dan semu, kemudian akhirnya bala juga (QS Hud 15-16).

Dengan istigfar, Allah angkat dosa. Dengan terangkat dosa, terangkatlah masalah, gelisah, dan kesialan. Saatnya bagi sahabatku untuk selalu beristigfar saat berdiri, duduk, berbaring, di rumah, di kendaraan, di kantor, di pasar, di mana saja dan setiap selesai salat Fardu untuk tidak buru buru beranjak, beristigfar lebih dulu, dan terutama beristigfar di keheningan malam.

Seperti dalam firman-Nya: “Hamba-hamba Allah yang beriman itu sedikit sekali rehatnya di waktu malam karena banyaknya mohon ampunan Allah,” (QS Azh Zhaariyaat 17-18).

Rasulullah bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar dan bertobat kepada Allah lebih dari 70 kali dalam sehari,” (HR Bukhari).

Sahabat salehku, Arifin yang banyak dosa ini berazam minimal sehari 1000 X, dan bukan seribu selesai tetapi terus dan terus Istigfar sehingga ketenangan dan energi taat terus bersama kita.

“Do it right now, you find it insya Allah sahabatku. Aamiin”. [Ustadz Arifin Ilham]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2348968/solusi-kesulitan-rezeki-padahal-sudah-doa-ikhtiar#sthash.QUfJ1v7x.dpuf

Kebahagiaan tak Terkira, Bila Dhuafa Bisa Umrah

Melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci adalah dambaan setiap Muslim. Apalagi dewasa ini waktu tunggu untuk melaksanakan ibadah haji mencapai belasan tahun, bahkan ada yang sampai 30 tahun.

Namun, bagi sebagian besar kaum Muslimin Indonesia, apalagi mereka yang tergolong ke dalam kelompok miskin (dhuafa), ibadah umrah itu seperti mimpi.  Dengan biaya normal di atas Rp 20 juta, sulit bagi kaum dhuafa untuk bisa menunaikan ibadah umrah yang mereka dambakan.

Terkait hal tersebut, pakar komunikasi dan motivator Aqua Dwipayana mengajak kalangan Muslim kaya (aghniya) untuk membantu mewujudkan impian dhuafa menunaikan ibadah umrah.

“Betapa bahagianya mereka  yang secara ekonomi kurang mampu bisa berangkat melaksanakan ibadah umrah atau haji. Saya mengajak saudara-saudara dan  teman-teman  yang memiliki banyak rezeki agar menyisihkan sebagian uangnya guna membiayai orang-orang  yang kurang mampu untuk berangkat ke Tanah Suci,” ujar Aqua Dwipayana kepada Republika.co.id melalui pesan yang dikirimkan langsung dari kota suci Madinah, Selasa (27/12/2016).

Aqua yang saat ini tengah melaksanakan ibadah umrah bersama istri (Retno Setiasih) dan anak bungsunya (Savero Karamiveta Dwipayana) menambahkan, banyak sekali kelompok tidak mampu yang sangat layak dibantu untuk menunaikan ibadah umrah maupun haji. “Termasuk di dalamnya kerabat yang tergolong miskin,  marebot masjid, ustadz di kampung, guru  ngaji, office boy, petugas sekuriti, pedagang mikro dan lain-lain,” papar Aqua.

Menurut Aqua, memberangatkan umrah orang-orang tidak mampu  merupakan salah satu ibadah yang sangat tinggi nilainya di sisi Allah. “Menurut keterangan yang saya dapatkan dari beberapa ustadz,  semua bantuan yang diberikan kepada orang-orang tidak mampu untuk melaksanakan umrah merupakan salah satu bekal meraih kebahagiaan hidup  di akhirat kelak,” tutur doktor komunikasi lulusan Unpad Bandung itu.

Aqua tidak hanya mengajak orang lain untuk bersedekah biaya umrah kepada dhuafa. Penulis sejumlah buku best seller  itu pun berinisiatif mengumrahkan sejumlah dhuafa pada awal Januari 2017. “Insya Allah pada 8 Januari 2017 saya akan mengumrahkan sekitar 30 orang. Seluruh biayanya diambil  dari royalti dua buku saya, yakni ‘The Power of Silaturahim:  Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi’ dan ‘Produktif Sampai Mati’,” ungkap Aqua.

Sebelumnya, kata Aqua, secara sporadis ia sudah memberangkatkan puluhan orang untuk umrah. Beberapa di antaranya WNI yang tinggal di Malaysia. “Semuanya saya niatkan ibadah lillahi ta’ala,” tutur Aqua Dwipayana.

 

sumber: Republika Online

Rasul Lakukan ini Ketika Kesiangan Salat Subuh

“Sesungguhnya salat itu kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. 4:103)”

Dengan demikian, seorang muslim harus melaksanakan salat tepat pada waktunya. Lalu bagaimana dengan orang yang bangun tidur kesiangan, sehingga matahari telah terbit?

Bagi orang yang tertidur, tidak bangun di waktu subuh hingga matahari terbit, maka tatkala bangun ia harus segera melaksanakan salat subuh. Dalam hal ini, ia tidak berdosa. Sebab, keterlambatannya untuk melaksanakan salat bahkan hingga keluar waktunya bukan karena unsur kesengajaan.

Hal ini pernah terjadi pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang dalam perjalanan. Ketika malam, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat tertidur hingga matahari terbit.

Seketika itu, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan Bilal untuk azan dan iqamah. Akhirnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat salat subuh di kala matahari telah terbit.

Wallahu a’lam. [Ustadzah Novria Flaherti]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2348708/rasul-lakukan-ini-ketika-kesiangan-salat-subuh#sthash.YKazTwNA.dpuf

Dalton Mtengwa: Islam Membuatku Tenang

Dalton Mtengwa merasa seperti menemukan oasis di tengah padang gersang. Saat diwawancarai Vice beberapa waktu lalu, pemuda 24 tahun asal Oldham, Inggris, ini menceritakan sekelumit pencarian spiritualnya hingga menerima Islam.

Sejak masih berumur belasan tahun, saya termasuk anak yang nakal di sekolah. Saya terlibat berbagai tindak kriminal atau kenakalan remaja lainnya. Saya selalu dalam masalah, kata Dalton.

Dia melanjutkan, memasuki usia 17 tahun, ia justru kabur dari sekolah. Dalton memilih hidup menggelandang di jalan-jalan bersama geng-nya. Dalton terkenal memiliki pergaulan luas. Ia telah berkelana bersama kawan-kawannya di hampir seluruh wilayah Inggris.

Memang, pada suatu ketika, ia memutuskan melanjutkan kembali pendidikannya. Namun, ia merasa tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan kampus. Di sana, ia hanya menaruh perhatian di bidang olahraga. Selain itu, ia mati-matian berusaha mendapatkan nilai yang layak.

“Perhatian saya mudah terpalingkan. Apalagi, waktu itu saya cukup populer, yang itu berarti agak berbahaya. Saat itu, saya lebih suka kehidupan jalanan,”katanya mengenang.

 

Bagaimanapun nakalnya Dalton, keluarganya tetap bersama dia. Ia tumbuh dari ayah dan ibu pemeluk Kristen. Sejak kecil, keluarganya membiasakan diri beribadah ke gereja.

Sebagai contoh, bibi Dalton merupakan sosok yang sangat religius. Dialah yang mengarahkan Dalton mengambil bidang studi kajian Injil di kampus.

Awalnya, Dalton menanggapi dengan sopan. Saat itu, Dalton merasa masih kurang tertarik menggali lebih banyak pengetahuan ihwal kitab suci agamanya itu. Ia mengaku bukanlah seorang Kristen yang taat pada masa remaja.

Pergaulannya yang luas, membuatnya acap kali berpikir bahwa agama seharusnya tidak berjumlah banyak. Cukup satu saja, karena semua semestinya mengarah ke Pencipta yang sama.

Ya, saya percaya Tuhan itu ada. Saya pergi ke gereja sesekali. (Namun) Itu tidak terlalu berdampak buat saya, sejujurnya, tidak bila dibandingkan belakangan dengan Islam, katanya.

Saya tidak percaya bahwa perlu ada banyak agama di dunia. Seharusnya, hanya perlu satu agama dan semua orang menyembah Tuhan Yang Esa, kata dia.

Sejak memasuki bangku kuliah, Dalton mengalami kegelisahan spiritual. Puncaknya, ia mengalami depresi. Ia mulai jarang mengikuti kuliah dan berkumpul bersama kawan satu geng-nya. Bahkan, ia terancam dikeluarkan dari kampus tempatnya belajar.

Banyak orang yang sampai melalui depresi ketika tidak ada ketenangan dalam hatinya, ujar dia.

 

Sampai di titik ini, Dalton sering menepi dari keramaian. Ia mulai merefleksikan hidupnya. Ia merasa, masa remajanya banyak dihabiskan untuk berbuat jahat, seperti mencuri, merampok, atau mengonsumsi narkoba. Kenakalan remaja hanya demi uang atau lantaran iri terhadap mereka yang bisa membeli apa saja dengan mudah.

Saya merasa berada di pergaulan yang salah. Selalu ada tekanan saat itu. Banyak di antara kami yang hidup materialistis. Saya melakukan tindak kriminal hanya untuk menambah uang membeli apa yang dibeli orang, katanya mengenang.

Hingga suatu ketika, ajakan dari beberapa sahabat baiknya untuk mengobrol. Kemudian, mereka mengatakan kepada Dalton, Kamu sebaiknya berzikir, mengucapkan dua kalimat syahadat.

Saat itu, Dalton tidak benar-benar memahami apa maksud sahabatnya itu. Namun, ia merasa berbeda. Sebab, mereka melihat dengan mata hati dan memahami kekosongan yang sedang dialami Dalton.

Mereka yakin bahwa saya sebaiknya mengucapkannya (dua kalimat syahadat). Sebab, mereka menilai saya sebagai orang yang religius. Mereka melihat ke dalam hati saya. Dan mereka menemukan iman di sana, ujar Dalton.

Bahkan, kata mereka, sewaktu pertama kali bertemu dengan saya, mereka pikir saya ini Muslim. Mereka benar-benar terkejut begitu saya sampaikan yang sebenarnya (bahwa bukan Muslim), katanya melanjutkan.

Akhirnya, pada Februari lalu, Dalton resmi memeluk Islam. Ia dibimbing oleh tokoh Muslim setempat bernama Syekh Bilal, yang juga seorang mualaf.

Dari Syekh Bilal, Dalton mempelajari rukun Islam, rukun Iman, dan ajaran-ajaran Islam lainnya. Di lingkungan tempat tinggalnya, tidak banyak dijumpai orang Islam.

Perlahan-lahan, depresi dalam diri Dalton terkikis. Ia merasa hidupnya kini lebih tenang dan memiliki tujuan jelas.

Saya masuk Islam karena saya telah menemukan kebenaran, jalan yang benar. Di Islam, ada banyak ajaran dan cara hidup yang disiplin. Islam mengajarkan kepada saya untuk hidup sederhana dan tidak tamak. Saat kita mati, harta benda tidak menyertai. Hanya amal kita. Allah hanya melihat amal ibadah kita, katanya.

Dalton kemudian melanjutkan studinya kembali di kampus dalam bidang matematika dan bahasa Inggris. Islam menjadi penyemangat baginya untuk hidup selalu lebih baik.

Ini juga menolong ia untuk berkonsentrasi belajar dan meninggalkan kehidupan jalanan. Alih-alih menghabiskan waktu dalam hal-hal nirguna, ia menyibukkan diri dengan belajar Alquran. Ia konsisten shalat tepat waktu.

Sebagai seorang pemuda, setelah memeluk Islam, sikap Dalton berubah menjadi lebih sopan. Dahulu, ia menjalin hubungan penuh nafsu dengan lawan jenis. Kini, ia berkeyakinan, pernikahan adalah jalan terbaik.

Dahulu, hubungan saya dengan banyak perempuan begitu liar. Kini, di dalam agama saya, Islam, ternyata ada lebih banyak sikap romantis yang bisa dikembangkan. Ada banyak ajaran (dalam Islam) yang menghormati perempuan.

 

Bagaimana hubungan Dalton dengan keluarganya kini? Dia mengakui, awalnya ayah dan ibunya terkejut dengan keputusannya beralih iman.

Sebab, keduanya lebih memahami Islam sebagaimana yang dicitrakan melalui pemberitaan di televisi. Menurut Dalton, media massa Barat kerap memojokkan Islam. Apalagi, di Inggris, islamofobia masih menjadi fenomena yang sering dijumpai.

Namun, pihak keluarga lama-kelamaan mengamati perkembangan sikap Dalton setelah memeluk Islam. Pemuda itu menjadi lebih sopan, taat, dan menghindari perilaku buruk yang kerap dia lakukan dahulu. Bahkan, hubungan Dalton dengan ayah, ibu, dan keluarganya kian erat setelah memeluk Islam.

Mereka sekarang memahami, Islam telah mengubah hidup saya. Saya merasa lebih dekat dengan keluarga saya sekarang. Memang, ada banyak mualaf yang disalahpahami. Karena itu, sebaiknya siapa pun mengenal lebih dekat lagi mereka (mualaf), sehingga bisa mengerti, ujarnya.

sumber: republika online

Maqamat, Karya Sastra Fenomal Dunia Islam

Maqamat, merupakan karya fenomenal Al-Hariri. Di Maqamat, al-Hariri menuliskan gubahan sastra genre baru yang tumbuh pada masa Abbasiyyah. Pada masa sebelumnya, perkembangan sastra di dunia Islam tak lepas dari peran al-Jahiz (771-836).

Ia mengawalinya dengan mengenalkan jenis prosa ilmiah atau seni retorika. Tokoh bergelar guru sastrawan Baghdad ini pun memiliki karya fenomenal, al-Hawayan. Kitab itu merupakan antologi anekdot binatang, etika, dan kemasyarakatan.

Kontribusi terbesarnya mewujud ketika al-Jahiz menyusun buku ensiklopedi sastra berjudul al-Bayan wa al-Tabyin. Pada masa berikutnya, muncul bentuk sastra baru yang dinamakan dengan maqamat.

Jenis sastra ini dipelopori oleh seorang filsuf dan sastawan berpengaruh bernama Badi Zaman al-Hamadzani (969-1007). Lalu, genre baru ini segera memperoleh tempat di lingkup penyair Arab era tersebut. Dalam konteks ini, sastra bukan lagi sekadar retoris, melainkan sudah berbentuk cerita dan diterapkan dalam jenis prosa-prosa modern.

Penyebarannya juga semakin diterima luas, mencakup sebagian besar negeri-negeri Islam. Tak heran jika banyak sastrawan yang akhirnya mengembangkan maqamat. Di antara sastrawan yang paling fenomenal dalam bidang ini adalah al-Hariri. Ia menjadikan karya al-Hamadzani sebagai model.

Dalam kitab al-Maqamat, al-Hariri menyajikan anekdot retoris sebagai cara untuk menyuarakan kritik sosial terhadap kondisi sosial yang ada, di samping juga sebagai pesan moral. Menurut Philip K Hitti dalam bukunya History of the Arabs, karya al-Hariri memuat banyak karya sastra yang elegan.

Anekdot retoris yang terdapat dalam kitab al-Maqamat membuat karya ini semakin istimewa dan dianggap sebagai karakteristik paling penting. “Sejak masa al-Hamadzani dan al-Hariri, karya sastra dalam bentuk maqamat menjelma menjadi bentuk sastra yang paling sempurna,’’ ujar Hitti.

Saat mengembangkan jenis sastra ini, al-Hariri sedikit menyempurnakan karya-karya yang telah dituliskan oleh al-Hamadzani. Dia mengubah karya itu dengan turut mementingkan pesan, ide,maupun makna sehingga bukan sekadar pertunjukan kemampuan sastra.

Sejatinya, buku yang ditulis al-Hariri lebih berupa karya tulis bernuansa drama berbahasa Arab. Ini adalah sebuah karya bahasa yang belum pernah terlihat sebelumnya. Kisah-kisah berbahasa Spanyol dan Italia yang mengangkat epik realis dan kepahlawanan, dinilai memiliki kedekatan dengan karya al-Hariri ini.

Catatan lain mengungkap, karya al-Hariri bisa dianggap juga sebagai sebuah perempuan aktual tentang kehidupan. Karena di dalamnya berisi pula cerita pendek dan memiliki tokoh cerita. Akan tetapi, satu hal yang membuat karya ini begitu dikagumi terletak pada keindahan bahasanya.

Alquran Melarang Terorisme, Kenapa Tetap Terjadi?

DALAM hukum Islam, siapa saja yang melakukan teror dan menakut-nakuti orang lain, ia akan dikenakan hukuman yang berat. Mereka inilah yang disebut dengan orang berbuat kerusakan di muka bumi seperti halnya para penyamun atau tukang begal.

Mereka akan dikenai hukuman yang berat supaya tindakan jahat tidak lagi berulang, juga untuk menjaga harta, darah dan kehormatan orang lain. Tentang orang semacam ini disebutkan dalam ayat,

“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.” (QS. Al Maidah: 33).

Ingat pula bahwa Islam melarang membunuh orang lain, bahkan jika satu nyawa dibunuh tanpa alasan yang benar, berarti ia telah membunuh manusia seluruhnya. Allah Taala berfirman,

“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS. Al Maidah: 32).

Kata Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sadi dalam Taisir Al Karimir Rahman bahwa ayat ini juga ditujukan para para tukang begal atau penyamun yang mengancam membunuh atau merampas harta orang lain dengan cara paksa.

Dua ayat di atas menunjukkan bahwa meneror atau tindakan terorisme terlarang dalam Islam. [rumaysho]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2348683/alquran-melarang-terorisme-kenapa-tetap-terjadi#sthash.ZWjslKDx.dpuf

Untukmu yang Merindukan Pernikahan…

MERINDUKAN pendamping hidup adalah fitrah setiap insan. Wanita, sebagai makhluk Allah yang cenderung ingin diayomi atau dilindungi, tentu wajar berharap pula akan kehadiran seorang ikhwan dalam hidupnya.

Dan saat menanti adalah ujian berat bagi seorang gadis. Sebagai bunga yang sedang mekar atau yang mungkin telah mekar sekian lama, seringkali ia terlena dengan tawaran manis si kumbang yang datang mempesonanya.

Sayang, kebanyakan kumbang-kumbang itu sekedar ingin menggoda saja. Malah ada pula yang sekedar ingin menghisap madunya tanpa mau bertanggung jawab. Naudzubillah! Begitulah fakta di masa kini.

Realita fitnah syahwat yang terjadi di mana-mana hingga banyak wanita kehilangan kehormatannya. Karena itu, setiap gadis muslimah hendaknya pandai-pandai menjaga diri dan selalu berhati-hati, jangan sampai tertipu. Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan oleh seorang gadis muslimah dalam penantian?

a. Memperbanyak amal ibadah

Seorang muslimah dalam masa penantian hendaknya semakin mendekatkan diri kepada Allah. Pendekatan diri kepada Allah dengan memperbanyak amal ibadah, khususnya ibadah sunnah. Karena ia bisa menjadi perisai diri dari berbagai godaan.

b. Doa dan tawakal

Rezeki, maut, termasuk jodoh manusia sudah diatur oleh Allah, dan Dia Maha Mengetahui yang terbaik bagi hambaNya, yang bisa kita lakukan adalah berikhtiar dan berdoa, kemudian bertawakal kepadaNya.

Hanya kepada Allah kita berserah diri dan mohon pertolongan. Berdoalah agar segera dikaruniai jodoh yang shalih, yang baik agamanya, dan bisa membawa kebahagiaan bagi kita di dunia dan akhirat. Yakinlah Allah akan memberikan yang terbaik. Bukankah Dia akan mengikuti persangkaan hambaNya? Karena itu jangan pernah berburuk sangka terhadap Allah.

c. Mempersiapkan diri, membekali diri dengan ilmu

Bekali diri dengan ilmu, khususnya ilmu agama, terutama yang berkaitan dengan kerumah tanggaan. Lalu, bekali diri dengan keterampilan berumah tangga. Seorang suami tentu saja akan senang bila istrinya terampil dan cekatan.

Terakhir, persiapkan diri menjadi istri shalihah dan sebaik-baik perhiasan bagi suami. Jangan lupa untuk merawat diri agar selalu tampil cantik dan segar. Tapi ingat, kecantikan itu tidak untuk diumbar sembarangan, persembahkan hanya untuk suami tercinta kelak.

Kepada para ikhwan

Bagi para ikhwan, ketahuilah sesungguhnya telah banyak akhwat yang siap. Mereka menunggu pinanganmu. Mereka menunggu keberanianmu. Tunggu apalagi jika engkau pun sudah siap menikah dan merindukan seorang istri?

Ayolah, jangan ikhlaskan wanita-wanita shalihah itu dinikahkan dengan lakilaki yang tak baik agamanya. Ingat bahwa Allah akan menolong seorang pemuda yang berniat menikah demi menyelamatkan agamanya. Karena itu, bersegeralah mencari pendamping yang bisa membantumu bertaqwa kepada Alloh. [Majalah Nikah]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2348689/untukmu-yang-merindukan-pernikahan#sthash.vsKIStfy.dpuf

Kisah Maling Kotak Kas Masjid

KASIHAN sekali takmir masjid yang satu ini. Semangatnya untuk menggelar pengajian akbar tahun ini terancam gagal karena kotak kas masjid dibongkar maling, uangnya dicuri semua sampai recehan-recehannya.

Kasihannya adalah karena hampir semua komentator menyalahkan ketua takmir dengan tuduhan kurang hati-hati menyimpan dan menjaga kotak kas itu. Tak ada satupun komentar yang menyalahkan si pencuri yang tega-teganya mencuri amal kaum muslimin yang disimpan di masjid.

Betapa dosa pencuri itu berlipat ganda: mencuri uang shadaqah bersama, pencuriannya di dalam masjid, dan menggagalkan acara pengajian umum sebagai sekolah terbuka masyarakat muslim desa. Betapa malangnya nasib ketua takmir yang tidak menduga bahwa ada tugas takmir yang tak tertulis, yakni menjadi satpam, petugas keamanan yang berkaitan dengan masjid.

Tak adanya komentar menyalahkan maling itu bukanlah sesuatu masalah kecil. Ini masalah besar karena menunjukkan bahwa pencurian di masyarakat dianggap hal yang lumrah alias biasa-biasa saja, dianggap sebagai bagian hidup. Perbuatan kriminal sudah dianggap biasa.

Pertanyaannya adalah “bagaimana proses penganggapan biasa perbuatan tak elok itu?” Jawaban para psikolog mengejutkan sekali. Di antara jawabannya adalah karena banyaknya tayangan-tayangan tak benar yang disuguhkan sejak kecil, walaupun ada pesan “jangan ditiru.”.

Mulai saat ini kita harus membiasakan “mengiklankan” kebaikan. Perlu diceritakan kepada banyak orang tentang betapa bahagianya orang-orang baik, orang-orang yang berjalan di atas nilai-nilai agama. Sampaikan bahwa baik dari awal sampai akhir adalah lebih baik ketimbang baiknya hanya di akhir saja. Saya sampaikan kesimpulan ini karena begitu banyak yang memilih nakal masa muda untuk menjadi baik masa tua. Bagaimanah kalau akhirnya tak baik-baik? Bagaimanakah kalau kematian hadir sebelum tua?

Barusan mendapat kabar bahwa si pencuri kotak kas masjid itu tertangkap. Lalu ditanya motif pencuriannya itu. Dengan lugu pencuri itu berkata: “untuk mengadakan pengajian akbar di rumah mertuanya, untuk mengangkat namanya di mata mertuanya. Salam, AIM. [*]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2348028/kisah-maling-kotak-kas-masjid#sthash.IiXNd1vO.dpuf

Yakinlah Kelak Anak Kita akan Bahagia

BIMBINGLAH anak untuk memiliki prinsip kehidupan. Dasarkan prinsip kehidupan mereka pada pencarian ridla Allah, pada upaya penggapaian bahagia dunia dan akhirat secara bersama. Kemudian teruslah tuntun langkah mereka dengan doa, lalu pasrahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. Allah akan membimbing anak kita dengan caraNya yang kadang kala tidak seperti yang kita duga. Tetaplah yakin bahwa pada akhirnya anak kita akan bahagia.

Tak usah gelisah jika nilai rapor anak kita ternyata jauh dari syarat menjadi bintang. Untuk menjadi tinggi tak perlu selalu menjadi bintang. Bulan, matahari dan lainnya juga banyak yang ada di posisi tinggi. Ada seribu satu jalan untuk menuju satu tujuan. Jangan-jangan jalan yang dilalui anak kita memang jalan yang tidak biasa dilalui yang lain. Santai saja, asal sebagai orang tua kita sudah berbuat maksimal, berdoa maksimal dan pasrah secara maksimal.

Dulu, Thomas Alfa Edison dianggap bodoh. Beliau sukses. Dulu, Albert Einstien pun dianggap punya kelainan. Beliau sukses. Dulu, Bill Gate manusia terkaya abad ini pun dianggap tak cerdas dan banyak gagal dalam ujian. Beliau melejit menjadi yang sukses, pemilik Microsoft yang mempekerjakan teman-temannya sekelas yang lulus semua ujian. Ah, sandiwara Allah memang unik dan penuh misteri.

Jadi, kalau anak kita tak begitu cerdas, tak usah marah. Kalau anak kita tak lulus ujian, santai saja. Kalau anak kita tak naik kelas, tak usah gopoh. Tetaplah optimis dan tersenyum. Sampaikan pada anak kita: “Semoga engkau adalah calon orang tersukses berikutnya.” Sampaikan pada mereka yang sinis: “jangan lihat anakku dalam posisinya kini. Lihatlah dalam posisinya nanti.” Tapi, andaikan masih tetap bodoh dan gagal, terimalah fakta bahwa begitulah nasibnya. Hahaaa.

Semoga sukses bahagia semua ya? Salam, AIM, pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2348827/yakinlah-kelak-anak-kita-akan-bahagia#sthash.yokre4Pf.dpuf

Muslim Australia Produksi Kartun Islami

Pemimpin Komunitas Muslim Australia yang tergabung dalam National Council Imam Australia (ANIC) menyambut baik diluncurkannya sebuah saluran kartun alternatif bagi anak-anak muslim, dalam One4Kids.

Presiden ANIC, Syekh Shady Alsuleiman mengatakan saluran kartun ini sebagai alternatif dari kartun Peppa Pig yang populer bagi anak-anak  di Australia. Syekh Shady menilai Peppa Pig memberi gambaran yang kurang tepat bagi anak-anak Muslim Australia, yang menggambarkan seekor babi dan keluarganya.

“Hadirnya saluran kartun One4Kids merupakan dukungan terhadap program yang merangkul dan menggambarkan Islam, sesuai dengan prinsip, etika dan nilai-nilai agama Islam,” kata dia dilansir dari Telegraph.co.uk, awal Desember lalu.

One4Kids merupakan perusahan di Sydney yang memproduksi acara anak-anak dengan tema Islam yang mendapatkan sumber dana dari proyek Barakah Hills, acara anak alternatif dari kartun Peppa Pig.

“Seperti kita ketahui Muslim rata-rata tingkat kelahiran lebih tinggi, ditambah peningkatan jumlah anak-anak muslim waktu menonton video di perangkat, komputer, dan televisi juga bertambah. Dengan dukungan anda, One4Kids berharap dapat menyelesaikan produksi seri baru, Insha Allah,” dalam keterangan perusahaan.

Seri terbaru dari kartun produksi One4Kids bercerita tentang keluarga Abdullah di kota mayoritas muslim Barakah Hills. Episode ini akan menceritakan ‘Ayah memberikan khutbah pertama’ dan ‘Menghitung dalam Bahasa Arab’.

“Anak-anak akan beljar segala sesuatu dari bagaimana menjaga perilaku, hingga berhubungan dengan masyarakat dan komunitas Muslim,” kata One4Kids produser and direktur, Subhi Alshaik.

Ia menegaskan acara-acara bertemakan Islam akan memberi alternatif pada acara ‘sampah’ di televisi. Dimana acara dari One4Kids ini mengajarkan yang terbaik dan apa yang mereka butuhkan untuk belajar.

Alshaik mengkritik kartun Peppa Pig mengandung isi ‘tidak baik’ bagi anak diantaranya mengajarkan anak untuk menjadi sombong. Menurutnya kritik itu bukan karena menggambarkan seekor babi, yang menjadi larangan bagi Muslim untuk dikonsumsi, tapi pesan acara tersebut.

 

sumber: Republika Online