Ketika Rasulullah SAW Minta Maaf

DI pengujung Ramadan 8 Hijriyah, Khalid bin Walid diutus Rasulullah SAW ke warga Bani Jadzimah, untuk menyeru mereka masuk Islam. Berangkatlah dia bersama 350 orang dari kaum Anshar, Muhajirin dan Bani Sulaim.

Setibanya di lokasi, disampaikanlah ajakan masuk Islam. Mereka menerima, tapi tak menyatakan terus terang. Terjadilah kesalahpahaman. Khalid bin Walid membunuh dan menawan sebagian dari mereka. Dia juga memerintahkan anggota rombongannya menghabisi para tawanan.

Sebagian besar anggota rombongan itu tak setuju dengan tindakan tersebut dan mengadu kepada Umar bin Khaththab. Kemudian Umar dan beberapa sahabat Nabi memberi tahu Rasulullah SAW tentang kejadian itu. Setelah mengecek kebenarannya, Nabi pun marah atas kesewenang-wenangan Khalid bin Walid. Beliau berkata “Ya Allah, aku berlepas diri dari apa yang dilakukan Khalid”. Nabi mengucapkan kalimat itu dua kali, sebagai tanda ketidaksukaannya atas tindak kekerasan itu.

Lalu Nabi mengutus Ali bin Abi Thalib untuk meminta maaf dan membayar ganti rugi kepada keluarga korban pembunuhan. Termasuk ganti rugi atas kerusakan barang-barang mereka. Nabi berpesan agar jangan ada satu pun barang yang tidak terbayar ganti ruginya, walaupun barang itu berupa bejana tempat minum hewan. Nabi membayar dengan uang hasil pinjaman dari salah seorang penduduk Mekah pada saat penaklukan kota tersebut. Untuk beberapa waktu, Nabi tidak mau bertatap muka dengan Khalid bin Walid.

Kisah yang termuat dalam kitab-kitab sejarah Islam itu, memberi pelajaran pada kita tentang tanggung jawab seorang pemimpin dan akhlak luhur Rasulullah SAW. Nabi mengganti seluruh kerugian akibat tindakan anak buahnya yang bertindak diluar komando dirinya.

Nabi mengajarkan pada kita bahwa kekerasan yang mengatasnamakan agama, bukanlah tindakan yang dibenarkan Islam. Tidak pada tempatnya, seseorang apalagi pejabat pemerintahan- bertindak sewenang-wenang terhadap orang lain. [Enton Supriyatna Sind]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2381750/ketika-rasulullah-saw-minta-maaf#sthash.PwXW1wc9.dpuf

Wahai Syaikh, Sadarkanlah Jiwaku dari Keterpurukan

DALAM suatu kesempatan, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin ditanya oleh seorang pemuda, “Saya sebenarnya adalah seorang pemuda yang Multazim (teguh menjalankan agama).”

“Namun beberapa waktu terakhir ini saya merasa iman saya lemah. Ditandai dengan banyaknya saya melakukan maksiat seperti meninggalkan salat atau mengakhirkannya, mendengarkan hal-hal yang tidak bermanfaat, dan tenggelam dalam berbagai kenikmatan dunia. Dan saya sudah berusaha untuk menyadarkan jiwa saya dari keterpurukan ini, namun saya tidak sanggup. Dapatkan anda membimbing saya untuk dapat kembali ke jalan yang lurus yang bisa menyelamatkan saya dari keburukan jiwa saya?”.

Syaikh menjawab: Aku memohon kepada Allah agar memberikan hidayah kepadaku dan juga kepada anda. Dan jalan untuk menuju hidayah adalah dengan:

– Bersemangat dalam membaca Alquran dan mentadabburinya. Karena Alquran itu dikatakan oleh Allah:

“Wahai Sekalian Manusia! Sungguh telah datang kepada kalian pelajaran (Alquran) dari Tuhan kalian, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman” (Q.S Yunus : 57)

– Kemudian juga dengan sebisa mungkin melihat kembali apa yang ada dalam perjalanan hidup Nabi Shallallahualaihi Wasallam dan sunah-sunah beliau. Karena ini adalah penerang jalan bagi orang yang hendak menuju kepada Allah azza wa jalla.

– Bersemangat untuk berteman dengan orang-orang saleh dan bertaqwa. Yaitu para ulama rabbani dan teman-teman yang bertakwa.

– Sebisa mungkin menjauhi teman duduk yang buruk, yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam:

“Berteman duduk yang buruk itu semisal dengan berteman dengan pandai besi. Bisa jadi pakaianmu ikut terbakar atau engkau mendapatkan bau yang tidak sedap”

– Senantiasa sesasilah diri anda atas apa yang terjadi pada anda, yaitu perubahan diri anda tersebut, hingga penyesalan tersebut membuat anda kembali sebagaimana semula.

– Jangan sampai masuk perasaan kagum ke dalam hati anda terhadap amalan shalih yang pernah anda lakukan. Karena perasaan kagum tersebut terkadang menghapus pahala amalan. Sebagaimana firman Allah Taala:

“Mereka mengungkit keislaman mereka kepadamu. Katakan, “Janganlah kamu mengungkit keislaman kalian kepadaku, tetapi Allahlah yang memberikan kepada kalian hidayah kepada iman jika kalian adalah orang-orang yang benar”” (QS. Al Hujurat: 17).

– Namun senantiasalah periksa amalan-amalan saleh anda, dan senantiasalah merasa kurang, sehingga membuat anda senantisa beristighfar kepada Allah azza wa jalla. Dengan juga senantiasa berhusnuzhan kepada Allah Taala. Karena seorang manusia ketika kagum dengan amalan shalihnya, dan ia merasa dirinya memiliki hak yang wajib ditunaikan oleh Allah, maka ini menjadi perkara yang berbahaya dan bisa menghapuskan pahala amalan. Nasalullah as salamah wal afiah[]

 

 

MOZAIK INILAH

Cara Melindungi Diri dari Godaan Iblis

DALAM buku Talbis Iblis, Ibnu Jauzi menghadirkan sebuah dialog antara guru dan muridnya. Sang guru hendak mengajarkan bagaimana cara melindungi diri dari setan. Ia pun kemudian membuat sebuah perumpamaan.

“Jika engkau melewati sekumpulan domba dan anjing penjaganya yang menyalak-nyalak ke arahmu dan menghalangi jalanmu, apa yang akan engkau lakukan?” tanya sang guru.

“Aku akan berhenti dan menghalaunya sebisa mungkin.”

“Ketahuilah wahai muridku, cukuplah engkau memanggil penggembala domba itu, meminta tolong agar ia menyibak jalan bagimu.”

Demikianlah perumpamaan syetan. Untuk melindungi diri dari godaannya, mintalah pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Taala, Tuhan yang Menguasai segala makhluk dan Maha Kuasa menolak segala mara bahaya.

Kita adalah makhluk yang lemah. Dibandingkan dengan setan dari golongan jin, kita tak bisa melihat mereka sedangkan mereka bisa melihat kita. Kita tidak pernah mengetahui seperti apa wujud mereka, namun mereka punya banyak data tentang kelemahan kita. Namun, ketika kita berlindung kepada Allah Subhanahu wa Taala, Dia-lah yang akan melindungi kita.

Rasulullah mengajarkan doa pendek berlindung dari gangguang setan. Itulah taawudz.

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk”

Dalam versi yang lebih panjang, ada taawudz yang berbunyi:

“Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dari godaan setan yang terkutuk”

Dalam versi yang agak berbeda, ada taawudz yang berbunyi:

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dan kejahatan ciptaanNya”

Pernah Rasulullah hendak diserang oleh segerombolan syetan, yang sebagiannya membawa api. Lalu datanglah Malaikat Jibril mengajarkan doa taawudz yang lebih panjang lagi dari taawudz-taawudz di atas. Beliau membaca:

“Aku Berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak akan sanggup diterobos oleh orang baik dan orang durhaka, dari kejahatan apa yang diciptakan dan dijadikan-Nya, dari kejahatan apa yang turun dari langit dan yang naik padanya, dari kejahatan yang muncul dari bumi dan yang keluar daripadanya, dari kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, serta dari kajahatan-kejahatan setiap pengetuk, kecuali pengetuk yang mengetuk dengan tujuan baik, wahai Rabb yang Maha Pengasih.” (HR. Ahmad; shahih)

Setelah Rasulullah membaca doa tersebut, api yang dibawa syetan padam dan mereka pun dibinasakan Allah.

Rasulullah juga pernah membacakan taawudz kepada cucu beliau Hasan dan Husein dalam rangka memohon perlindungan Allah atas mereka berdua.

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari seluruh syetan dan tuduhan jahat serta mata yang senantiasa mencela” (HR. Al Bukhari).Wallahu alam bish shawab. [Bersamadakwah]

 

 

MOZAIK INILAHcom

Telat Sahur? Ini Makanan Praktis dan Bergizi yang Cocok Disantap

Saat telat sahur, makanan apa yang perlu dikonsumsi? Coba saran ahli gizi ini. Selain praktis makanan ini juga bergizi agar tak lemas saat berpuasa.
Bangun mendekati waktu imasak sering kali membuat seseorang menikmati makanan praktis seperti mie instan ataupun segelas air putih. Cukup direbus sekitar 3 menit, semangkuk mie instan sudah bisa disantap.
Tapi bagaimana dengan gizinya? Leona Victoria Djajadi, MND tidak menyarankan untuk sahur dengan mie instan. “Lebih sehat dengan susu dan sereal atau roti sandwich,” jelas ibu dua anak ini kepada detikFood (27/05).
Victoria menambahkan bahwa makanan yang baik untuk berpuasa adalah makanan yang tinggi protein, sementara mie instan proteinnya biasa saja.
Agar bisa tetap sahur dengan makanan sehat selama puasa, sebaiknya Anda memiliki stok sayuran segar di rumah. Untuk sandwich, Anda bisa memilih roti gandum dengan isian telur ceplok dengan tambahan lembaran selada, potongan timun dan juga tomat. Jangan lupa konsumsi susu serta potongan buah yang mengandung tinggi air seperti jeruk, semangka atau melon agar lebih mengenyangkan dan kebutuhan air bisa terpenuhi.
“Bisa juga menikmati oats, granola atau muesli. Overnight oats ataupun chia pudding bisa disiapkan dari malam,” ujar Victoria.
Baik oats ataupun garnola mengandung serat yang sangat baik untuk pencernaan serta memberikan rasa kenyang lebih lama.

Mengoptimalkan Facebook saat Ramadhan

Media sosial bisa jadi bermanfaat atau merugikan. Mari pergunakan Ramadhan untuk memperbaiki kebiasaan online dan hidup kita. Oleh Theresa Corbin.

 

“Saya puasa Facebook selama Ramadhan”

“Saya berhenti dulu selama Ramadhan”

“Saat Ramadhan, saya menonaktifkan akun Facebook”

Anda mungkin melihat status-status ini pada lini masa Facebook Anda selama bulan suci. Dan dengan banyaknya orang yang “berpuasa” atau menghindari Facebook di bulan Ramadhan, Anda mungkin bertanya-tanya, “Haruskah saya?”

Facebook seringkali mengalihkan perhatian kita dan membuang waktu kita. Facebook seakan merayu kita untuk memuaskan nafsu. Terkadang bahkan menyebabkan kita saling menusuk dan menghina karena perbedaan pendapat sepele.

Saya akui “dosa Facebook” ini mudah sekali dilakukan dari belakang layar. Hilangnya interaksi langsung dapat membuat kata-kata dan tindakan kita terasa berdampak lebih kecil. Namun apakah memang Facebook yang salah? Apakah kita dapat berbuat lebih baik?

Saya yakin Facebook hanyalah alat, dan sebagaimana alat lainnya Facebook dapat digunakan agar menjadi bermanfaat atau merugikan. Jika kita kesampingkan sejenak hal-hal merugikan yang muncul dari penggunaan Facebook, kita dapat menemukan potensi Facebook untuk kebaikan. Jika kita menggunakan alat bernama Facebook ini secara sadar, Facebook bahkan dapat meningkatkan amalan Ramadhan kita.

1. Bergabung dengan grup perbaikan spiritual

Ramadhan merupakan bulannya Qur’an – kita menghapal, membaca, dan mendekatkan diri dengan Qur’an. Namun terkadang menjaga kebiasaan baik ini menjadi sulit saat kita juga harus bekerja, mengurus keluarga, dan menyelesaikan urusan sehari-hari.

Untuk tetap fokus, cobalah bergabung dengan grup Facebook yang bertujuan menghafal Qur’an. Dengan begini, kita terus diingatkan melalui posting tentang kesuksesan hafalan orang lain dalam lini masa kita. Cara yang sangat baik untuk terus termotivasi.

2. Ikuti laman yang berhubungan dengan Islam

Saat berselancar di Facebook, menyapa teman dan keluarga, menyukai foto-foto bayi, dan menyelamati pengantin baru, mengapa tidak sekaligus menambahkan pengingat ke dalam lini masa Anda? Allah memerintahkan kita: “Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (51:55)

Laman Facebook organisasi atau toko Islami biasanya menyebarkan banyak sekali pengingat semacam itu, sekaligus hadits, dan artikel berisi nasihat yang baik. Coba laman Facebook Hadith of the Day yang sangat terkenal atau laman lainnya untuk mendapatkan manfaat spiritual dari lini masa Anda.

3. Sebarkan kata-kata bijak

Siapa yang belum pernah terlibat debat di Facebook? Mudah sekali terjebak dalam keadaan ini. Mungkin ada posting yang menyinggung kita, atau seseorang yang menusuk dari belakang. Namun mengapa tidak mengalihkan kemarahan yang kita rasakan dan sampaikan pesan bijak, atau sebaliknya, berikan komentar baik?

Kita semua mengenal seseorang yang sedang mengalami kesulitan. Mengapa tidak mengirimi mereka pesan membahagiakan atau tambahkan aplikasi kartu ucapan untuk mengirimkan kartu pada seseorang yang Anda tahu sedang merasa tidak bersemangat? Hal ini bisa menjadi bentuk amal yang baik, karena terkadang yang orang butuhkan hanyalah kata-kata positif atau sekadar tahu bahwa ada orang lain yang mengingatnya.

4. Bersihkan akun Anda

Karena tujuannya adalah untuk meninggalkan kebiasaan buruk dalam keseharian kita selama Ramadhan, mengapa tidak sekalian membuang hal-hal buruk dari akun kita? Berhentilah menyukai dan mengikuti laman-laman tidak pantas yang menyebarkan hal-hal tidak senonoh. Berhenti berteman dengan orang-orang yang senang menghasut atau menyebarkan hal-hal negatif. “Perawatan” akun seperti ini dapat meringankan beban mental Anda.

5. Posting dengan bijak

“Mengapa saya memposting ini?” “Siapa yang mendapat manfaat atas posting ini?” “Apakah saya sekadar memuaskan nafsu pribadi?” Renungkan sejenak sebelum membuat posting. Tanyakan pada diri Anda apakah Tuhan akan merestui upaya dan niat di balik setiap posting Anda.

Tidak ada gunanya berpuasa dari Facebook saat Ramadhan jika kita hanya akan kembali ke kebiasaan buruk kita saat Ramadhan berakhir. Sebaliknya, jika kita dapat mempergunakan waktu online kita dengan baik di saat-saat ini, kita akan dapat memetik manfaat dari kebiasaan baru kita selama sisa tahun ini.

 

 

AQUILA STYLE

Semarak Ramadhan di Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal menyambut Ramadhan 1438 H dengan berbagai kegiatan yang semarak. Menurut Wakil Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) KH Bahrul Hayat, dalam Ramadhan tahun ini Masjid Istiqlal menggelar berbagai kegiatan. Di antara kegiatan itu antara lain, bazar, buka puasa (takjil) bersama untuk 100 ribu orang, santunan 1.000 anak yatim, pesantren Ramadhan untuk Remaja, dan tentu saja ibadah shalat tarawih berjamaah dan I’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Shalat tarawih berjamaah dilaksanakan setiap hari di lantai utama. Berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, kegiatan bazar dikemas dalam Istiqlal Ramadhan Fair berupa bazar aneka produk yang berlokasi di sekitar area parkir Masjid Istiqlal. Bazar ini menampilkan produk-produk fashion, buku, makanan dan minuman, aksesoris, produk herbal, dan berbagai produk lainnya. Bazar dilaksanakan mulai 19 Mei 2017 hingga 17 Juni 2017.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Istiqlal juga akan menyediakan Takjil Ramadhan bagi sekitar 100 ribu orang selama Ramadhan. Setiap Senin-Jumat disediakan sekitar 3.000 paket takjil.

Sedangkan Sabtu-Ahad biasanya pengunjung jauh lebih banyak sehingga panitia menyediakan antara 4.000-5.000 paket takjil. Banyaknya paket ini sangat tergantung sumbangan dari masyarakat dan perusahaan.

Karena itulah, panitia dengan terbuka dan senang hati menerima berbagai sumbangan, baik berupa uang maupun makanan minuman untuk berbuka. Ibadah memberikan takjil (makanan berbuka) bagi orang yang berpuasa ini sangat menarik karena mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang tersebut.

Sebelum buka bersama, diadakan membaca Alquran, zikir, dan tausyiah menjelang berbuka. Sebelum ashar, diadakan pentas seni budaya Islam di koridor Masjid.

Istiqlal juga akan mengadakan Pesantren Ramadhan bagi 1.000 peserta yang terbagi dalam tiga gelombang. Masing-masing gelombang diselenggarakan selama tiga hari dua malam.

Gelombang I diselenggarakan 28-30 Mei 2017 untuk peserta kelas 5-6 SD dan SMP, Gelombang II diselenggarakan 30 Mei sampai 1 Juni 2017 untuk peserta SMP. Gelombang III diselenggarakan 1-3 Juni 2017 untuk peserta tingkat SMA, mahasiswa, dan remaja umum. Pendaftaran peserta bisa dilakukan mulai 20 Mei 2017 bertempat di Bidang Diklat (Tarbiyah) Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI), yang terletak di lantai dasar Masjid Istiqlal.

Pada pertengahan Ramadhan, tepatnya 16 Juni 2017, Istiqlal akan mengadakan santunan 1.000 anak yatim yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Santunan ini berupa uang dan keperluan ibadah. Santunan ini juga hasil donasi dari para jamaah dan masyarakat.

Pada malam 17 Ramadhan, Istiqlal akan mengadakan peringatan Nuzulul Quran. Peringatan malam turunnya Alquran akan diselenggarakan di lantai utama Masjid Istiqlal. Selama Ramadhan, Istiqlal juga menerima zakat, infaq, dan shadaqah dari masyarakat untuk disalurkan kepada yang berhak.

Kegiatan amaliyah Ramadhan Masjid Istiqlal diakhiri dengan Takbir Bersama pada malam Idul Fitri dilanjutkan dengan Shalat Idul Fitri keesokan harinya. Masjid Istiqlal bisa menampung 16 ribu jamaah di lantai utama. Jika selasar dipergunakan, sebanyak 50 ribu orang bisa ditampung.

Ketua Panitia Amaliyah Ramadlan Masjid Istiqlal, H Wahyono mempersilahkan masyarakat untuk beribadah secara khusyu’ di Masjid Istiqlal. Panitia dan pengelola akan memberikan pelayanan sebaik-baiknya agar kegiatan ibadah di bulan Ramadlan ini bisa memberikan dampak pribadi dan sosial bagi masyarakat muslim khususnya, dan Indonesia pada umumnya.

 

 

REPUBLIKA

Cegah Dehidrasi Selama Berpuasa dengan 4 Cara Ini

Selama berpuasa tubuh tidak mendapatkan pasokan cairan secara cukup. Akan tetapi, Anda bisa menyiasatinya dengan pola makan sehat agar terhindar dari dehidrasi.

Saat puasa, tubuh mengalami proses detoksifikasi. Proses ini sangat bermanfaat untuk membantu regenerasi sel tubuh. Akan tetapi pola serta pemilihan jenis makanan dan minuman yang salah justru bisa timbulkan rasa haus yang berlebihan selama berpuasa.

Mendapatkan cukup air setelah seharian berpuasa sangatlah penting. Karena air diperlukan agar tubuh tetap berfungsi dan bisa menjalankan aktifitas seperti biasa. Jika seseorang mengalami dehidrasi atau kurang cairan maka akan menyebabkan pusing, sakit kepala, lesu dan letih.

Minum delapan gelas per hari itu penting, namun ada hal lain yang perlu diingat untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi secara optimal.

Dikutip dari Star2 (30/05) ada beberapa tips untuk membantu Anda tak alami dehidrasi selama berpuasa.

1. Hindari minuman berkafein

Kebanyakan orang sering menikmati teh ataupun kopi untuk mengembalikan energi ataupun menambah semangat setelah berbuka. Tapi minuman ini mengandung kafein yang dapat memberikan efek diuretik sehingga dapat meningkatkan produksi urin dan membuang garam serta air dalam tubuh.

Terlalu banyak kafein juga bisa mengakibatkan rasa haus. Agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik, sebaiknya pilih air putih dan kombinasikan dengan buah manis seperti kurma untuk membantu kembalikan energi setelah berpuasa.

 

2. Konsumsi buah dan sayur

Mengkonsumsi buah dan sayur tidak hanya baik untuk kesehatan tapi juga dapat menghidrasi tubuh dengan baik. Pilihlah buah dan sayur yang memiliki kandungan air tinggi sehingga dapat memberikan pasokan zat gizi serta menyegarkan dahaga dan tetap mengenyangkan.

Beberapa sayur dan buah yang tinggi akan kandungan air adalah semangka, mentimun, seledri, tomat dan belimbing. Kandungan airnya bisa membantu tubuh terhindar dari dehidrasi.

3. Hindari makanan pedas atau asin

Makanan pedas dan asin dapat meningkatkan kebutuhan jumlah air. Jadi sebaiknya batasi konsumsi makanan pedas dan asin.

Saat memasak, usahakan jangan memberi banyak tambahan cabai dan garam. Siasati menambahkan rasa gurih dengan tambahan irisan daun bawang, seledri, bawang putih dan potongan tomat.

 

4. Minum berlebihan sekaligus

Menjelang waktu imsak, biasanya kita meminum air putih bergelas-gelas agar tidak haus saat berpuasa. Padahal saat Anda memasukkan air secara berlebihan tubuh pun akan mengeluarkannya kembali dan justru dapat membuat perut terasa kembung.

Sebaiknya minum dengan porsi cukup dan cukupi kebutuhan cairan secara bertahap. Minumlah air putih ketika bangun tidur dan sebelum makan, saat sahur dan setelah sahur. Jangan lupa imbangi dengan konsumsi sayur dan buah tinggi air.

 

DETIK FOOD

Berkah di Balik Makan Sahur

 

Rasulullah SAW bersabda Tasahharu fainna fissahuri barokah yang artinya bersahurlah kamu sekalian sesungguhnya dengan bersahur kamu memperoleh barokah. Sahur adalah makan dan minum dalam mempersiapkan puasa pada waktu sebelum imsak tiba.

Kalau kita simak, pembahasan tentang berkah di balik sahur dalam bulan suci ramadhan itu memang cukup panjang, tetapi kita bisa menghadirkan bayangan dalam pikiran kita tentang keberkahan apa yang ada di balik sahur dengan menghadirkan pengalaman kita masing-masing.

Ketika Rasulullah SAW mengatakan Tasahharu fainna fissahuri barokah, dalam susunan bahasa Arab itu, barokah adalah kata yang nakiroh, yang artinya indefinite atau tidak ditentukan, tetapi membuka penafsiran yang memang banyak sekali.

Bisa dimaknakan hadis itu bahwa di dalam sahur itu banyak sekali berkah, bukan berkah tertentu melainkan beragam berkah. Masing-masing orang bisa mendapatkan keberkahan-keberkahan sesuai dengan kesiapan dan keinginan serta kesungguhannya di dalam melaksanakan sahur.

Pertama, kita tahu waktu yang paling tepat untuk sahur itu, seperti waktu yang paling afdhol untuk qiyamul lail. Jadi sepertiga malam terakhir, sahur juga seperti itu, qiyamul lail juga sama.

Maka dari sisi ini bisa diartikan sahur juga bagian dari pembiasaan di dalam melaksanakan qiyamul lail di dalam bulan suci ramadhan. Dengan ini tentunya diharapkan dengan pembiasaan satu bulan suci ramadhan karena dia harus sahur, mempersiapkan diri harus bangun pada sepertiga malam terakhir, dia juga bisa melaksanakan qiyamul lail sehingga dengan usainya puasa dia bisa terbiasa dalam qiyamul lail.

Itu salah satu dari keberkahan yang hadir di dalam kebiasaan makan sahur. Yang kedua, tentu kita tahu bahwa Islam menetapkan satu kewajiban itu dalam batas-batas yang kemampuan manusia, jadi tidak ada satupun kewajiban yang memudaratkan, baik lahir maupun batin bagi manusia. Seperti puasa juga misalnya, puasa itu bukan berarti merusak fisik kita. Maka sebagai bagian dari hikmah, Islam selalu memperhatikan keseimbangan itu sebelum dimulainya puasa dengan datangnya fajar, umat Islam diberikan kesempatan untuk membekali fisiknya untuk mengkonsumsi makanan pada sahur.

Ini bagian dari bagaimana Islam menyiapkan seorang muslim untuk melaksanakan perintah Allah SWT itu dalam bentuk yang terbaik, sama seperti untuk orang yang akan shalat, dia diwajibkan untuk berwudhu sebelumnya, memang kalau sahur itu sunah sebagai bagian dari persiapan puasa, tetapi ada esensi yang sama di situ bahwa Islam memandang pelaksanaan suatu kewajiban itu harus didasari dengan persiapan persiapan yang terbaik.

Tentu ini juga menjadi bagian dari keelokan dan kesempurnaan ajaran Islam. Ada berkah bagi fisik, bagi raga seorang muslim dengan sahur itu dia punya kekuatan untuk melaksanakan puasa.

Yang ketiga, tentu bersahur itu juga kesempatan katakanlah bagi seorang muslim untuk membangun silaturahmi dengan keluarganya, jadi saling berkumpul, saling mengingatkan, saling mengisi di dalam kebaikan. Dengan bersahur itu suatu keluarga punya kesempatan untuk menyiapkan diri bersama-sama melaksanakan sunah dan shalat Shubuh berjamaah misalnya.

Keempat, puasa tidak berarti pada siang hari saat berpuasa tidak beraktivitas, namun harus tetap bekerja. Salah satu penyiapan yang terbaik apabila kita menyiapkan diri sejak sebelum shubuh untuk masuk ke dalam aktivitas dalam satu hari itu. Banyak keberkahannya dan tentu semua penjelasan ulama ini mencoba mengelaborasi kata barokah di dalam hadis Rasulullah SAW itu dan saya pikir pada akhirnya keberkahan yang didapat orang itu berbeda-beda tetapi dengan sahur kita yakini seseorang pasti akan dapat kemanfaatan dan oleh karena itu sedapat mungkin walaupun hanya seteguk air, sesuap nasi, sebutir kurma, tapi bersahurlah karena di dalamnya itu terdapat keberkahan.
Oleh: Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi