Arab Saudi dan Negara Teluk Mengutuk Perobekan Alquran di Belanda

Tindakan berulang seperti itu tidak dapat dibenarkan dalam keadaan dan alasan apapun.

Arab Saudi mengecam tindakan seorang aktivis sayap kanan Belanda yang menginjak-injak dan merobek Alquran pada sebuah demonstrasi di luar kedutaan Turki di Den Haag. Saudi mengatakan tindakan yang berulang seperti itu tidak dapat dibenarkan dalam keadaan dan alasan apa pun.

“Kementerian Luar Negeri menegaskan kembali kecaman keras Kerajaan Saudi atas tindakan tercela dan berulang ini yang tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun. Tindakan tersebut jelas mendorong kebencian, pengucilan, dan rasisme, dan secara langsung bertentangan dengan upaya internasional untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan penolakan terhadap ekstremisme,” kata Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi pada Ahad.

Dilansir dari Al Arabiya, Selasa (26/9/2023), Kementerian menilai tindakan seperti itu telah merusak pondasi penting dari rasa saling menghormati yang diperlukan dalam hubungan antar masyarakat dan negara. Pada Agustus, pemimpin kelompok sayap kanan Pegida Belanda Edwin Wagensveld merusak salinan Alquran sebagai bagian dari demonstrasi di depan kedutaan Turki.

Pemerintah Belanda mengecam pengorganisasian demonstrasi menjelang acara tersebut. Belanda mengatakan mereka tidak mempunyai kekuatan hukum untuk mencegahnya.

Wagensveld pada Januari juga merobek salinan Alquran di luar gedung parlemen selama demonstrasi serupa sambil menyamakan kitab suci Islam dengan Mein Kampf karya Adolf Hitler. Dia menghadapi persidangan atas komentar yang dibuatnya selama demonstrasi.

Pada Senin (25/9/2023), Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) Jassim Mohammed Al-Budaiwi, mengecam perobekan Alquran dan menyerukan langkah-langkah internasional yang mendesak dan efektif untuk menghadapi tindakan agresif dan provokatif terhadap umat Islam.

Al-Budaiwi menekankan perlunya negara-negara tempat terjadinya demonstrasi untuk melakukan intervensi dan memikul tanggung jawab hukum dan moral untuk mengakhiri praktik serupa yang berulang kali dilakukan dengan dalih kebebasan berekspresi, menurut laporan dari Saudi Press Agency (SPA).

Serangkaian serangan terhadap Alquran telah terjadi di negara-negara Eropa lainnya baru-baru ini. Pada Juli, dua pria membakar salinan Alquran di depan parlemen Swedia dan penodaan serupa terhadap Alquran juga terjadi di Denmark tahun ini, sehingga memicu kemarahan dan protes di beberapa negara Muslim.

REPUBLIKA

Jagalah Shalatmu, Wahai Saudaraku!

Tak kenal maka tak sayang. Peribahasa ini nampaknya menjadi sebab utama, kenapa banyak dari kaum muslimin tidak mengerjakan shalat. Tak usah jauh-jauh untuk melaksanakan sholat sunnah, sholat 5 waktu yang wajib saja mereka tidak kerjakan padahal cukup 10 menit waktu yang diperlukan untuk melaksanakan shalat dengan khusyuk.

Bukan sesuatu yang mengherankan, banyak kaum muslimin bekerja banting tulang sejak matahari terbit hingga terbenam. Pertanyaannya, kenapa mereka melakukan hal itu?

Karena mereka mengetahui bahwa hidup perlu makan, makan perlu uang, dan uang hanya didapat jika bekerja. Karena mereka mengetahui keutamaan bekerja keras, maka mereka pun melakukannya. Oleh karena itu, dalam tulisan yang singkat ini, kami akan mengemukakan pembahasan keutamaan shalat lima waktu dan hukum meninggalkannya. Semoga dengan sedikit goresan tinta ini dapat memotivasi kaum muslimin sekalian untuk selalu memperhatikan rukun Islam yang teramat mulia ini.

Kedudukan Shalat dalam Islam

Shalat memiliki kedudukan yang agung dalam islam. Kita dapat melihat keutamaan shalat tersebut dalam beberapa point berikut ini[1].

1) Shalat adalah kewajiban paling utama setelah dua kalimat syahadatdan merupakan salah satu rukun islam.

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitulloh, dan berpuasa pada bulan Romadhon.”[2]

2) Shalat merupakan pembeda antara muslim dan kafir.

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya batasan antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah shalat. Barangsiapa meninggalkan shalat, maka ia kafir” [3]. Salah seorang tabi’in bernama Abdullah bin Syaqiq rahimahullah berkata, “Dulu para shahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amal yang apabila ditinggalkan menyebabkan kafir kecuali shalat.”[4]

3) Shalat adalah tiang agamadan agamaseseorang tidak tegak kecuali dengan menegakkan shalat.

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.”[5]

4) Amalan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala  mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”  Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.”[6]

5) Shalat merupakan Penjaga Darah dan Harta Seseorang

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mau mengucapkan laa ilaaha illalloh (Tiada sesembahan yang haq kecuali Allah), menegakkan shalat, dan membayar zakat. Apabila mereka telah melakukan semua itu, berarti mereka telah memelihara harta dan jiwanya dariku kecuali ada alasan yang hak menurut Islam (bagiku untuk memerangi mereka) dan kelak perhitungannya terserah kepada Allah Ta’ala.”[7]

Keutamaan Mengerjakan Shalat 5 waktu

Shalat memiliki keutamaan-keutamaan berupa pahala, ampunan dan berbagai keuntungan yang Allah sediakan bagi orang yang menegakkan sholat dan rukun-rukunnnya dan lebih utama lagi apabila sunnah-sunnah sholat 5 waktu dikerjakan, diantara keutamaan-keutamaan tersebut adalah

1) Mendapatkan cinta dan ridho Allah

Orang yang mengerjakan shalat berarti menjalankan perintah Allah, maka ia pantas mendapatkan cinta dan keridhoan Allah. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah (wahai muhammad): “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31)

2) Selamat dari api neraka dan masuk kedalam surga

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al Ahzab: 71). Syaikh Abu Bakr Jabir Al Jazairi Rahimahullahu ta’ala berkata, “Yang dimaksud dengan kemenangan dalam ayat ini adalah selamat dari api neraka dan masuk kedalam surga”[8]. Dan melaksanakan sholat termasuk mentaati Allah dan Rasul-Nya.

3) Pewaris surga Firdaus dan kekal didalamnya

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh beruntung orang-orang yang berimandan orang-orang yang memelihara sholatnya mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Mu’minun: 1-11)

4) Pelaku shalat disifati sebagai seorang muslim yang beriman dan bertaqwa

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al Baqarah: 2-3)

5) Akan mendapat ampunan dan pahala yang besar dari  Allah

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzab: 35)

6) Shalat tempat meminta pertolongan kepada Allah sekaligus ciri orang yang khusyuk

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al Baqarah: 45)

7) Shalat mencegah hamba dari Perbuatan Keji dan Mungkar

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Ankabut: 45)

Hukum Meninggalkan Shalat

Di awal telah dijelaskan bahwa shalat merupakan tiang agama dan merupakan pembeda antara muslim dan kafir. Lalu bagaimanakah hukum meninggalkan shalat itu sendiri, apakah membuat seseorang itu kafir?

Perlu diketahui, para ulama telah sepakat (baca: ijma’) bahwa dosa meninggalkan shalat lima waktu lebih besar dari dosa-dosa besar lainnya. Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, ”Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.”[9]

Adapun berbagai kasus orang yang meninggalkan shalat, kami dapat rinci sebagai berikut:

Kasus pertama: Meninggalkan shalat dengan mengingkari kewajibannya sebagaimana mungkin perkataan sebagian orang, ‘Sholat oleh, ora sholat oleh.’ [Kalau mau shalat boleh-boleh saja, tidak shalat juga tidak apa-apa]. Jika hal ini dilakukan dalam rangka mengingkari hukum wajibnya shalat, orang semacam ini dihukumi kafir tanpa ada perselisihan di antara para ulama.

Kasus kedua: Meninggalkan shalat dengan menganggap gampang dan tidak pernah melaksanakannya.  Bahkan ketika diajak untuk melaksanakannya, malah enggan. Maka orang semacam ini berlaku hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan kafirnya orang yang meninggalkan shalat. Inilah pendapat Imam Ahmad, Ishaq, mayoritas ulama salaf dari shahabat dan tabi’in. Contoh hadits mengenai masalah ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.”[10]

Kasus ketiga: Ttidak rutin dalam melaksanakan shalat yaitu kadang shalat dan kadang tidak. Maka dia masih dihukumi muslim secara zhohir (yang nampak pada dirinya) dan tidak kafir. Inilah pendapat Ishaq bin Rohuwyah yaitu hendaklah bersikap lemah lembut terhadap orang semacam ini hingga dia kembali ke jalan yang benar. Wal ‘ibroh bilkhotimah [Hukuman baginya dilihat dari keadaan akhir hidupnya].[11]

Kasus keempat: Meninggalkan shalat dan tidak mengetahui bahwa meninggalkan shalat membuat orang kafir. Maka hukum bagi orang semacam ini adalah sebagaimana orang jahil (bodoh). Orang ini tidaklah dikafirkan disebabkan adanya kejahilan pada dirinya yang dinilai sebagai faktor penghalang untuk mendapatkan hukuman.

Kasus kelima: Mengerjakan shalat hingga keluar waktunya. Dia selalu rutin dalam melaksanakannya, namun sering mengerjakan di luar waktunya. Maka orang semacam ini tidaklah kafir, namun dia berdosa dan perbuatan ini sangat tercela sebagaimana Allah berfirman (yang artinya), “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al Maa’un [107] : 4-5)[12]

Nasehat Berharga: Jangan Tinggalkan Shalatmu!

Amirul Mukminin, Umar bin Al Khoththob –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan, “Sesungguhnya di antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. Barangsiapa menjaga shalat, berarti dia telah menjaga agama. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat.“

Imam Ahmad –rahimahullah- juga mengatakan perkataan yang serupa, “Setiap orang yang meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu.“[13]

Ibnul Qoyyim mengatakan, “Iman adalah dengan membenarkan (tashdiq). Namun bukan hanya sekedar membenarkan (meyakini) saja, tanpa melaksanakannya (inqiyad). Kalau iman hanyalah membenarkan (tashdiq) saja, tentu iblis, Fir’aun dan kaumnya, kaum sholeh, dan orang Yahudi yang membenarkan bahwa Muhammad adalah utusan Allah (mereka meyakini  hal ini sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka), tentu mereka semua akan disebut orang yang beriman (mu’min-mushoddiq).“[14]

Semoga tulisan sederhana ini dapat memotivasi kita sekalian dan dapat mendorong saudara kita lainnya untuk lebih perhatian terhadap shalat lima waktu. Hanya Allah yang memberi taufik.

Penulis: Rahmat Ariza Putra[15]

Muroja’ah: M. A. Tuasikal


Sumber: https://muslim.or.id/5403-jagalah-shalatmu-wahai-saudaraku.html

Minat Investasi Halal Meningkat, Singapura Luncurkan  Platform RizqX

Perusahaan konsultan keuangan Islamic Finance Singapore (IFSG) meluncurkan platform gratis RizqX untuk memenuhi permintaan investasi berbasis syariah yang terus meningkat pada hari Sabtu, 23 September 2023.

Fitur platform ini antara lain memberikan informasi dan saran terkait keuangan dan investasi Islam khususnya untuk komunitas Muslim setempat.

Menurut IFSG, membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk mengembangkannya, seluruh informasi dan referensi yang tersedia untuk lebih dari 100 produk investasi berbasis syariah, merupakan hasil upaya bersama para pakar keuangan Islam dan ulama syariah.

Hal ini didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap produk keuangan syariah di Singapura. “Ada keinginan dari masyarakat untuk berinvestasi. Tapi tidak ada satu tempat bagi mereka untuk berinvestasi dan berinvestasi di peluang apa pun di Singapura atau di luar negeri. Makanya kami meluncurkan RizqX. Sehingga komunitas kami bisa berinvestasi di berbagai investasi syariah yang ada. di Singapura atau di luar negeri,” kata Managing Director IFSG, Muhammad Ridhwaan Radzi.

Bersamaan dengan peluncuran platform tersebut, diadakan juga festival investasi, Rizq Investment Festival 2023. Mulai pukul 09.00 hingga 18.00, festival yang baru pertama kali digelar ini juga menghadirkan seminar dan sesi diskusi.

Hal ini merupakan bagian dari upaya menumbuhkan literasi keuangan dan budaya berinvestasi pada komunitas Muslim.

Lebih dari 10 pakar keuangan diundang dan mereka memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berbagi mengenai tren dan peluang investasi sesuai syariah serta memberikan pencerahan mengenai isu halal dan haram dalam investasi.

“Investor syariah punya banyak pilihan dibandingkan 10-15 tahun lalu. Bagi yang tidak bisa mengambil risiko, ambillah investasi yang risikonya lebih kecil, volatilitasnya lebih kecil seperti ‘sukuk’. Biasanya investasi ‘sukuk’ lebih stabil dan tidak mudah berubah-ubah dan sebagainya. Tapi kalau mau ambil risiko, kita bisa beli ekuitas, saham, dan sebagainya,” ujar Direktur Ekonomi dan Pasar Financial Alliance,  Sani Hamid, beritaMediaCorp.

Menurut Sani yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang keuangan, sebagian besar peserta tertarik pada investasi halal namun kurang memahami tentang investasi sesuai prinsip syariah. Di antara peserta yang hadir adalah Mohdhamad Ajwad Abdul Rahman.

“Peluang berinvestasi di Singapura sangat besar. Ada 143 saham syariah yang bisa masyarakat kita investasikan. Kita belum tahu tantangan ke depan dari sisi ekonomi apa. Jadi kita harus bersiap,” kata dia.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Muhammad Dzulfaidz Ismail, seorang Manajer Investasi. “Saya belajar tentang perencanaan harta benda dimana ketika saya mungkin akan pergi dari dunia ini, apa yang akan terjadi pada keluarga saya, akankah mereka bangun dan bagaimana caranya,” ujarnya.

Sebanyak 60 peserta hadir dalam acara yang didukung oleh sembilan perusahaan keuangan dan investasi.*

HIDAYATULLAH

Hukum Memberikan “Like” pada Video Menarik di Media Sosial

Mengenai hukum memberikan “like” pada video seksi di media sosial, perlu diperhatikan aspek-aspek hukum dan etika yang relevan. Di era konten digital, banyak individu, baik wanita maupun pria, menciptakan video untuk berbagai tujuan, termasuk sebagai sumber penghasilan. Namun, penting untuk memahami pandangan hukum dan etika dalam hal ini.

Dalam Islam, para pencari nafkah dianjurkan untuk menjaga diri dan menjauhi tindakan yang diharamkan oleh syariah. Ini termasuk tindakan yang dapat merangsang hawa nafsu dan merusak kehormatan. Dalam konteks ini, jika seorang individu, terutama wanita, membuat video seksi di media sosial yang memicu hasrat seksual dan mengancam kehormatan, maka tindakan tersebut dapat dianggap haram menurut pandangan Islam.

Sebagaimana dijelaskan dalam beberapa kitab fikih, tindakan-tindakan yang dapat memicu hasrat dan memengaruhi perilaku masyarakat secara negatif biasanya dihindari. Meskipun tidak ada penjelasan langsung tentang memberikan “like” pada video tersebut dalam teks-teks tersebut, penting untuk memahami bahwa mendukung atau mempromosikan konten yang melanggar nilai-nilai etika dan moral juga dapat menjadi tindakan yang tidak dianjurkan.

Dalam hal ini, pandangan berbeda-beda terkait dengan hukum memberikan “like” pada video yang kontroversial atau berpotensi merusak. Seseorang mungkin ingin mempertimbangkan nilai-nilai pribadi, keyakinan agama, dan etika dalam pengambilan keputusan tentang memberikan “like” pada video tertentu.

Kesimpulannya, meskipun tidak ada pandangan hukum yang pasti tentang memberikan “like” pada video seksi di media sosial dalam Islam, penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai etika, moral, dan agama Anda saat berinteraksi dengan konten di platform media sosial. Memberikan “like” pada konten yang mendukung nilai-nilai positif dan menghindari yang merusak adalah suatu pertimbangan bijak dalam penggunaan media sosial. Semoga informasi ini membantu.

sumber: BINCANG SYARIAH

Badai Petir Diprediksi Landa Wilayah Ini di Arab Saudi, Jamaah Umroh Diminta Waspada 

Badai petir akan melanda Arab Saudi hingga Kamis nanti

Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil mengeluarkan imbauan bagi masyarakat dan para peziarah untuk berhati-hati dan waspada. Prakiraan cuaca mengenai kemungkinan terjadinya badai petir terjadi di sebagian besar wilayah Arab Saudi, mulai Ahad hingga Kamis nanti. 

Direktorat mengatakan hujan sedang hingga lebat akan terjadi di beberapa wilayah Kerajaan. Taif, Maysan, Adham dan Al-Ardiyat di wilayah Makkah dan wilayah Asir, Jazan dan Al-Baha akan menerima hujan sedang hingga lebat, yang dapat menyebabkan hujan lebat, hujan es, bahkan badai pasir pada hari-hari tersebut. 

Dilansir di Saudi Gazette, Senin (25/9/2023), otoritas terkait juga mengindikasikan bahwa hujan ringan hingga sedang, disertai badai debu akan terjadi di beberapa kota. Di antaranya adalah Makkah, Al-Jamoum, Al-Kamil, Qunfudhah dan Allaith di wilayah Makkah, serta di wilayah Najran, Al-Baha, Madinah dan Asir. 

Pertahanan Sipil lantas mengimbau masyarakat untuk tetap berada di tempat yang aman. Mereka juga fiharap menjauhi beberapa titik, terutama lembah yang rawan banjir dan rawa air. 

Tidak hanya itu, masyarakat setempat diimbau untuk tidak berenang di rawa-rawa. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut tidak pantas untuk dijadikan tempat berenang dan dapat menimbulkan bahaya. 

Terakhir, kepada masyarakat diimbau agar mentaati instruksi yang telah diumumkan direktorat, melalui berbagai media dan situs jejaring sosial. 

Doa-doa perlindungan badai

Angin kencang, badai, maupun petir merupakan kondisi yang tidak bisa dikontrol oleh manusia dan menjadi kuasa Allah SWT. Ketika menghadapi cuaca buruk, dianjurkan untuk membaca doa dan berlindung kepada Allah SWT. 

Dikutip dari buku Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian oleh Mahmud Asy-Syafrowi, Rasulullah SAW disebut telah mengajarkan untuk berdoa saat mengalami cuaca buruk.

1. Doa ketika hujan lebat

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Bacaan latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR Bukhari).

2. Doa ketika angin kencang

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ  مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا وَلَا تَجْعَلْهَا ضَرُوْرَةً.

Bacaan latin: Allâhumma innî as’aluka khairahâ wa khairamâ fîhâ wa khairamâ ursilat bih, wa a’ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîhâ wa syarrimâ ursilat bih. Allâhummaj’alhâ rahmatan wa lâ taj’alhâ ‘adzâban. Allâhummaj’alhâ riyâhan wa lâ taj’alhâ dharûratan.

Artinya: “Wahai Tuhanku, aku minta kepada-Mu kebaikan ini angin, kebaikan barang yang ada di dalamnya, dan kebaikan barang yang diutus melaluinya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan ini angin, kejahatan barang yang ada di dalamnya, dan kejahatan barang yang diutus melaluinya. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin rahmat dan jangan jadikan ini sebagai angin siksa. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin manfaat dan jangan jadikan ini sebagai angin bahaya.” (HR Muslim).

Ada bacaan lain yang bisa dibaca Muslim ketika hujan turun. Dalam salah satu riwayat, istri Rasulullah SAW Aisyah RA, juga pernah mendengar Nabi Muhammad membaca doa hujan dengan harapan hujan yang diturunkan dapat bermanfaat.

Bacaan doanya adalah:  

اللَّهُمَّ صَيِّباًنَافِعاً 

Bacaan latin: Allahumma shoyyiban nafi’an

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”

3. Doa ketika Melihat Petir

اَلًلهُمَ لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا قبل ذلك

Arab-latin: Allahumma la taqtulna bighadhabika wala tuhlikna bi’adzabika wa ‘afina qabla dzalika.

Artinya: Ya Allah, janganlah kau bunuh diriku dengan kemarahan-Mu, dan janganlah kau rusak diriku dengan siksa-Mu, dan maafkanlah aku sebelum semua itu. 

Sumber: saudigazette

4 Macam Sabar Menurut Syekh Sahal Al-Tustari

Artikel ini akan mengulas tentang 4 macam sabar dan hikmahnya menurut ulama sufi yaitu, Syekh Sahal bin Abdullah Al-Tustari. Sabar merupakan kata yang sangat mudah untuk diucapkan, tapi bisa jadi sangat sulit untuk dilakukan. Sifat sabar sangat dibutuhkan terutama di saat menghadapi berbagai masalah.

Ibnu Khamis, dalam karyanya Munakib Al-Abrar Wa Muhasini Al-Ahyar Fi Tabaqat As-Sufiyyah Juz 1, halaman 231, mengisahkan  Syekh Sahal bin Abdullah Al-Tustari ketika ditanya tentang sabar. Adapun redaksinya sebagai berikut:

وسُئل عن الصبر، فقال: الصبر على أربعة أوجه، صبر على المصائب، وصبر على الفرائض، وصبر على أذى النَّاس، وصبر على الفقر

Artinya: Syekh Sahal Al-Tustari ditanya tentang kesabaran, dan beliau menjawab, kesabaran mempunyai empat aspek, kesabaran terhadap musibah, kesabaran menunaikan kewajiban, kesabaran terhadap gangguan manusia, dan kesabaran terhadap kemiskinan.

Sabar Menurut Syekh Sahal Al-Tustari

Ungkapan Syekh Sahal Al-Tustari di atas, menjadi acuan atau arahan untuk bersikap sabar dalam menghadapi berbagai masalah. Selanjutnya Syekh Sahal Al-Tustari menjelaskan hikmah atau buah dari kesabaran. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Pertama, kesabaran terhadap musibah. Allah menguji hambanya dengan bermacam-macam musibah, seperti, kebakaran, banjir, wabah, kelaparan, dan sebagainya. Apabila seorang hamba sabar atas musibah yang menimpanya, maka wajib baginya mendapatkan pahala yang besar, kelak ia akan mendapatkan derajat tinggi di sisi Allah.

Kedua, kesabaran menunaikan kewajiban. Allah telah membebankan kewajiban terhadap hambanya, seperti, kewajiban menunaikan shalat lima waktu dan sebagainya. Apabila seorang hamba sabar menunaikannya, maka Allah akan memberi pertolongan dengan dimudahkan untuk menunaikannya. Jika tanpa pertolongan dari Allah maka sulit untuk menunaikannya kewajiban.

Ketiga, kesabaran terhadap gangguan manusia. Dalam menjalani kehidupan seorang hamba tidak akan selamat dari gangguan orang lain. Apabila seorang hamba sabar atas gangguan orang lain, maka Allah akan menganugerahkan rasa cinta manusia kepadanya. Karena orang yang diganggu oleh orang lain, akan ada manusia yang menaruh simpati kepadanya.

Keempat, kesabaran terhadap kemiskinan. Orang miskin yang sabar atas kemiskinannya, ia akan mendapatkan ridha Allah, asalkan ia bisa bersabar terhadap kemiskinan yang ia alami. Kekayaan dan kemiskinan adalah ujian dari Allah, Apabila seorang hamba bersabar atas ujian tersebut, maka ia akan di ridhai oleh Allah. Wallahu A’lam Bissawab.

BINCANG SYARIAH

Dari Mana Datangnya Rezeki

Salah jika ada orang yang memahami rezeki itu harus berupa harta.

DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute

Surah adz-Dzariyat dibuka dengan sumpah yang di dalamnya menegaskan bahwa hanya Allah SWT yang memberikan rezeki dan mencegahnya. Para ulama tafsir ketika menerangkan tentang sumpah-sumpah Allah SWT dalam Alquran itu untuk menunjukkan keagungan-Nya.

Maka ketika Allah SWT bersumpah angin dan awan itu membuktikan bahwa sesuatu tersebut sangat agung bagi-Nya. Perhatikan Allah SWT membuka sumpah-Nya dengan angin yang membuyarkan awan sehingga tidak terjadi hujan (Wadzdzaariyaati dzarwaa).

Lalu dilanjutkan dengan sumpah berikutnya, yaitu awan yang menggumpal yang datang darinya hujan (Falhaamilaati wiqraa) (QS adz-Dzariyat: 1-2).

Maka ketika Allah SWT bersumpah angin dan awan itu membuktikan bahwa sesuatu tersebut sangat agung bagi-Nya.

Kedua sumpah ini menggambarkan bahwa yang menggagalkan hujan dan menurunkannya adalah Allah SWT. Apapun penyebabnya, entah dengan dikirimkannya angin sehingga awan menjadi buyar sehingga tidak jadi turun hujan, atau dengan digumpalkannya awan sehingga terjadi turunnya hujan.

Itu semua tidak terlepas dari ketentuan-Nya. Artinya bahwa rezeki yang dirasakan setiap manusia tidak lain hanyalah karunia-Nya.

Jadi surah adz-Dzariyat sejatinya adalah surah tentang rezeki. Allah SWT menegaskan pada ayat 22 bahwa di langit itulah rezeki manusia ditentukan (Wafis samaai rizqukum).

Ini bukti bahwa yang menjamin rezeki adalah langit, bukan usaha manusia. Memang usaha wajib dilakukan, tetapi harus dipahami bahwa usaha tidak bisa memberikan kepastian.

Karena itu tidak perlu manusia ngoyo dalam mencari rezeki sehingga tidak sempat melaksankan kewajibannya kepada Allah SWT, misalnya tidak sempat shalat pada waktunya.

Sebab, bagaimanapun tidak ada rezeki tertukar. Rezeki akan datang tepat sasaran sekalipun dihalangi oleh berbagai tangan jahil manusia. Maka janganlah manusia merasa hebat dengan jabatan dan kepintarananya karena kehebatan tersebut tidak lain hanyalah karunia-Nya.

Sebab, bagaimanapun tidak ada rezeki tertukar. Rezeki akan datang tepat sasaran sekalipun dihalangi oleh berbagai tangan jahil manusia.

Bahkan langit yang membentang di angkasa raya dengan sangat luasnya tanpa tiang itu dari Allah SWT, bumi pun tempat manusia berpijak juga dari-Nya. Termasuk penciptaan manusia berpasang-pasangan sehingga terjadi keberlanjutan hidup juga dari-Nya.

Sungguh tidak ada yang pantas manusia sombongkan kecuali hanya mengakui kebesaran-Nya. Inilah makna takbir yang selalu diulang-ulang dalam setiap gerakan shalat supaya setiap hamba Allah menyadari kebesaran-Nya.

Berdasarkan ini maka Allah SWT memanggil manusia agar segera kembali kepada-Nya (Fafirruu ilallahi) (QS adz-Dzariyat: 50). Kata “fafirru” (berlarilah) menunjukkan makna segera tanpa berlambat-lambat.

Panggilan ini sangat indah menggambarkan betapa kehambaan itu harus dibuktikan dengan cara bersegera dan berlomba menuju Allah SWT. Sebab, hanya dengan mendekat kepada-Nya manusia akan menjadi bahagia.

Silakan manusia menggunakan segala fasilitas yang dimilikinya untuk mencari kebahagiaan, tetapi tanpa Allah SWT pasti akan jatuh dalam kesengsaraan.

Dari sini kita mengerti mengapa pada ayat 56, Allah SWT memastikan bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya (Wa ma khalaqtul jinna wal insa illaa liya’buduuni). Hanya dengan jalan ibadah kepada Allah SWT, manusia akan menjadi benar-benar manusia.

Sebaliknya, ketika manusia menjauh dari Allah SWT dan tidak membuktikan kehambaannya kepada-Nya, dipastikan ia akan sengsara di dunia dan di akhirat.

Surah adz-Dzariyat: 28-30 menggambarkan tentang kisah Nabi Ibrahim dan istrinya yang mendapatkan kabar gembira dengan datangnya seorang anak. Padahal, istri Nabi Ibrahim sudah mandul (Wa qaalat ‘ajuuzun ‘aqiim).

Cerita ini diselipkan dalam surah ini yang membicarakan tentang rezeki untuk menunjukkan bahwa definisi rezeki bagi Allah SWT bukan hanya harta, tetapi mencakup apa saja yang dirasakan manfaatnya (Ar rizqu huwa maa tantafiu bihii). Jadi rezeki bisa berupa kesehatan, ketenangan, kebahagiaan, dan sebagainya. Termasuk diberinya seorang anak juga adalah rezeki.

Maka salah jika ada orang yang memahami rezeki itu harus berupa harta, sehingga merasa tidak puas jika tertakdirkan sebagai orang miskin. Padahal boleh jadi Anda dari segi harta tidak kaya, tetapi secara medis Anda sehat.

Bayangkan seorang yang dari segi harta kaya, tetapi setiap hari ia keluar masuk rumah sakit karena harus melakukan pengobatan atas penyakit kronisnya sehingga hartanya habis untuk pembiayaan medis.

REPUBLIKA

10 Khasiat Basmalah

Pertanyaan:

Assalammu’alaikum.

Saya agak musykil dan igin bertanya tentang khasiat/amalan bismillah.

Dari: Deq

Jawaban:

Wa’alaikumussalam

Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Yang kami maksud khasiat basmalah adalah keutamaan basmalah. Berikut beberapa keutamaan kalimat basmalah,

Pertama, pembukaan Alquran

Allah Ta’ala membuka kitab-Nya yang paling angung, yaitu Alquran dengan lafadz basmalah. Demikian pula, semua surat dalam Alquran diawali dengan basmalah, kecuali surat At-Taubah.

Kedua, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengawali surat yang beliau kirim ke raja-raja, untuk mengajak mereka masuk Islam, dengan lafadz basmalah. Seperti surat yang beliau kirim ke raja heraklius. Sebagaimana yang pernah kita bahas di:

https://konsultasisyariah.com/isi-surat-rasulullah-kepada-heraclius/

Ketiga, basmalah merupakan isi surat yang dikirim oleh Nabi Sulaiman ‘alaihis shalatu was salam kepada Ratu Saba’ yang ketika itu masih menyembah matahari. Allah berfirman, menceraitakan kisah mereka,

قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ إِنِّي أُلْقِيَ إِلَيَّ كِتَابٌ كَرِيمٌ ( ) إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ( ) أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ

Sang ratu berkata: Wahai para menteri, saya mendapatkan sepucuk surat yang mulia. Surat itu dari Sulaiman, isinya: Bismillahir rahmanir rahiim. Janganlah kalian bersikap sombong di hadapanku dan datanglah kepadaku dengan tunduk.” (QS. An-Naml: 29 – 31).

Tujuan utama Nabi Sulaiman mengirim surat ini adalah untuk mengajak mereka masuk Islam dan meninggalkan kekufurannya. Mengingat pentingnya tujuan ini, Nabi Sulaiman mengawalinya dengan basmalah.

Keempat, bacaan basmalah menjadi pemula untuk berbagai bentuk ibadah, seperti wudhu, atau mandi dan tayamum, menurut pendapat sebagian ulama. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْه

Tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah (membaca basmalah).” (HR. Abu Daud 101 dan dishahihkan al-Albani).

Hadis ini berbicara tentang wudhu, namun ulama mengqiyaskannya untuk mandi dan tayamum, karena semuanya adalah kegiatan bersuci.

Kelima, perlindungan dari setan ketika makan

Orang yang makan atau minum dengan didahului membaca basmalah sebelumnya maka setan tidak mampu untuk turut memakannya. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.” (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani).

Dari hudzaifah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ الَّذِى لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ

“Sesungguhnya setan dibolehkan makan makanan yang tidak dibacakan nama Allah ketika hendak dimakan.”(HR. Abu Daud no. 3766 dan dishahihkan al-Albani)

Keenam, penjagaan dari gangguan setan ketika berhubungan badan

dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ قَالَ: “بِاسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا“، فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

Jika salah seorang dari kalian (suami) ketika ingin menggauli istrinya, dan dia membaca doa: ‘Dengan (menyebut) nama Allah, …dst’, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR. Bukhari no.141 dan Muslim no.1434)

Ketujuh, penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia.

Seperti yang sering kita bahas, kita tidak bisa melihat jin, namun jin bisa melihat kita dalam semua keadaan. Tidak segan-segan, jin yang kurang bertanggung jawab, juga akan melihat kita dalam posisi ketika tidak berbusana. Untuk menanggulangi hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan agar ketika buka pakaian, kita tidak lupa membaca basmalah.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَتْرُ مَا بَيْنَ أَعْيُنِ الجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ: إِذَا دَخَلَ أَحَدُهُمُ الخَلَاءَ، أَنْ يَقُولَ: بِسْمِ اللَّهِ

“Penghalang antara mata jin dengan aurat bani Adam, apabila kalian masuk kamar kecil, ucapkanlah bismillah.” (HR. Turmudzi 606 dan dishahihkan al-Albani).

Kedelapan, penghalang setan untuk membuka tempat barang berharga.

Beberapa harta berharga yang kita simpan di malam hari, juga akan menjadi incaran setan. Dia berusaha mengganggu kita dengan mengotori makanan atau mengambil barang berharga itu. Untuk mengatasi hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan umatnya agar ketika menutup semua makanan dengan membaca basmalah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

غَطُّوا الْإِنَاءَ، وَأَوْكُوا السِّقَاءَ، وَأَغْلِقُوا الْبَابَ، وأطفؤا السِّرَاجَ، فإن الشَّيْطَانَ لَا يَحُلُّ سِقَاءً، ولا يَفْتَحُ بَابًا، ولا يَكْشِفُ إِنَاءً، فَإِنْ لم يَجِدْ أحدكم إلا أَنْ يَعْرُضَ على إِنَائِهِ عُودًا وَيَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ، فَلْيَفْعَلْ

Tutuplah bejana, ikatlah geribah (tempat menyimpan air yang terbuat dari kulit), tutuplah pintu, matikanlah lentera (lampu api), karena sesungguhnya setan tidak  mampu membuka geribah yang terikat, tidak dapat membuka pintu, dan tidak juga dapat menyingkap bejanan yang tertutup. Bila engkau tidak mendapatkan tutup kecuali hanya dengan melintangkan di atas bejananya sebatang ranting, dan menyebut nama Allah, hendaknya dia lakukan.” (HR. Muslim)

Kesembilan, menghalangi setan menginap di dalam rumah

Bacaan basmalah diucapkan ketika masuk rumah, bisa menjadi penghalang bagi setan untuk ikut memasukinya atau menginap di dalamnya.

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ، فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ، وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ، فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ

Jika seseorang masuk rumahnya dan dia mengingat nama Allah ketika masuk dan ketika makan, maka setan akan berteriak: ‘Tidak ada tempat menginap bagi kalian dan tidak ada makan malam.’ Namun jika dia tidak mengingat Allah ketika masuk maka setan mengatakan, ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’ dan jika dia tidak mengingat nama Allah ketika makan maka setan mengundang temannya, ‘Kalian mendapat jatah menginap dan makan malam’.” (HR. Muslim).

Kesepuluh, menjadi syarat halalnya hewan sembelihan

Diantara keberkahan basmalah, orang yang menyembelih binatang dengan menyebut basmalah, hewan sembelihannya bisa menjadi halal. Sebaliknya, orang yang menyembelih binatang tanpa mengucapkan basmalah, baik disengaja maupun lupa, sembelihannya batal, dan hewan itu tidak boleh dimakan. Allah berfirman,

وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ

Janganlah kalian makan (hewan) yang tidak disebutkan nama Allah ketika menyembelihnya. Itu sesuatu yang fasik (tidak halal).” (QS. Al-An’am: 121).

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)

Referensi: https://konsultasisyariah.com/16182-10-khasiat-basmalah.html

Bersyahadat tanpa Paksaan, Mualaf Julianne Froyseth: Islam Agama yang Rasional

Julianne Froyseth masuk Islam setelah lama belajar agama ini

Julianne Froyseth (26 tahun) wanita yang berasal dari Norwegia ini berkenalan dengan suami Muslimnya 10 tahun lalu. 

Namun memutuskan menjadi seorang Muslim dan menikah dengannya adalah keputusan pribadi tanpa paksaan siapapun.

Sebelum memeluk Islam lima tahun lalu Froyseth mempelajari Islam selama sembilan bulan. Sumber utama yang penting bagi dia untuk mempelajari agama adalah kitab suci, yakni Alquran.

Dalam akun youtube pribadinya, Froyseth berbagi kisah perjalanannya menjadi seorang Muslim. Dia mengakui butuh waktu untuk meyakini diri bahwa Islam adalah agama yang benar.

Kedua orang tuanya merupakan penganut agama yang taat. Meski demikian, tidak seperti penganut agama lainnya, dia dan keluarga terpaksa tidak melaksanakan ibadah di rumah ibadah.

Ayahnya adalah seorang tentara yang harus bertugas untuk penyelamatan. Sehingga dia harus bermukim di asrama khusus tentara.

“Aku hanya bisa mempelajari agama ketika sekolah Minggu,”ujar dia.

Saat masih anak-anak pernah satu ketika dia mempelajari kitab suci pada agama terdahulu. Bahwa dalam kitab itu disebutkan bahwa Nabi Isa berdoa dengan tersungkur (bersujud).

“Aku sempat berpikir mengapa kini agamaku tidak mengajarkan cara ibadah yang sama dengan Isa sesuai dalam kitab suci, hanya saja pemikiran ini tak sempat saya pertanyakan kepada siapapun,” tutur dia.

Pemikiran itupun terbawa hingga dia dewasa. Baru setelah bertemu pria yang kini menjadi suaminya, dia sering bertukar pikiran. 

Sehingga Froyseth pun banyak membaca Alquran terutama kisah-kisah para Nabi Allah SWT. Lagi-lagi dia pun membandingkan antara kisah nabi dalam kitab suci agamanya terdahulu dengan Alquran. 

Beberapa kisah yang menurutnya tidak masuk akal. Beberapa kisah nabi di agama lampaunya menggambarkan sosok yang melakukan banyak dosa.

Sebutlah Nabi Dawud, di agama lamanya disebutkan bahwa sebelum bertaubat, dia pernah memperkosa dan membunuh seorang wanita. 

Demikian juga Nabi Nuh akibat anaknya durhaka dan tenggelam, dia pun mabuk-mabukkan dengan alkohol.

Padahal jelas di dalam kitab suci, bahwa minum alkohol itu diharamkan. Berbeda saat membaca Alquran, seluruh Nabi yang dikisahkan memiliki perangai mulia. 

Contohlah Nabi Dawud yang sepanjang hidupnya terus melantunkan zikir kepada Allah SWT. Sehingga kitab Zabur yang diturunkan padanya pun banyak berisi tentang puji-pujian untuk Allah SWT. 

Selama sembilan bulan lamanya dia memperdalam pemahamannya tentang Islam. Dan dia meyakini bahwa Islam adalah agama yang logis.

Bahwa semua kisah dalam Alquran dapat dijadikan pelajaran dan masuk akal. Ini karena banyaknya pertanyaan tentang kehidupan, mampu Alquran jawab meski dia tidak bertanya kepada ulama.

Tepat pada 8 September 2018, Froyseth memeluk Islam di Swedia. Dan satu bulan kemudian dia mengenakan jilbab sebagai salah satu kewajiban seorang muslimah.

Satu tahun kemudian, Froyseth pun menikah dengan pria yang berasal dari Malaysia. Ujian pun tiba, dia diharuskan  tinggal berjauhan dengan sang suami karena pandemi Covid-19.

Froyseth yang berprofesi sebagai konten kreator bersama sang suami pun berpisah setahun lamanya. Aturan di Norwegia cukup sulit untuk mengurus warga negara asing menetap sementara meski telah menikah dengan warga negaranya. 

Sehingga di tahun pertamanya menjalankan puasa Ramadhan pun seorang diri. Berpuasa memiliki kesulitannya sendiri karena di Norwegia dia harus berpuasa selama 18 hingga 20 jam.

Demikian juga ketika belajar shalat. Di dua tahun pertama menjadi seorang muslim, dia belum berani untuk shalat di masjid. 

Selain itu, masjid yang ada di kota tempat tinggalnya berada cukup jauh dengan rumahnya. Sehingga akan menghabiskan banyak waktu jika ingin menjalankan shalat lima waktu untuk shalat.

“Saya juga tidak merasa percaya diri untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid,” tutur dia.

Diakui oleh Froyseth, komunitas muslim di Norwegia sangat minim. Sehingga untuk mempelajari Islam dan mempraktikkannya pun dia seorang diri. “Saya merasa kesepian, karena sulit menemukan komunitas Muslim di negara ini,”ujar dia.

Apalagi media di negaranya terlalu membesar-besarkan isu Islamofobia. Padahal faktanya kehidupan Muslim di negara itu tidak masalah.

Hanya saja sebagai negara minoritas Muslim tentu perayaan Muslim sangat minim. Mereka lebih banyak merayakan budaya non Muslim.

Berbeda dengan Oslo misalnya, negara yang pernah dikunjunginya. Disana banyak Muslim, sehingga suasana akhir tahun tidaklah terlalu berbeda dibandingkan bulan-bulan lainnya.

KHAZANAH REPUBLIKA

Dilema Mualaf Aliyah Umm Raiyaan yang Ditolak Ibunda Masuk Islam, Ini Justru yang Terjadi

Mualaf Aliyah Umm Raiyan hadapi rintangan hidup sejak masuk Islam

Aliyah Umm Raiyaan merupakan mualaf yang tinggal dan besar di Inggris. Dia dibesarkan di daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan cukup sering melihat Muslim. 

Dia tumbuh sebagai seorang Kristiani dan selalu percaya pada hadirnya sosok Tuhan dalam hidup manusia. Sang ibu termasuk sosok yang terus mendorongnya untuk mencari tahu tentang apapun, termasuk tentang hidup, tujuannya dan dunia ini.  

“Jadi, meskipun saya seorang Kristen, saya merasa semacam ada celah kekosongan sejak saya muda,” ujar dia dalam wawancara dikutip di akun Youtube Towards Eternity, Sabtu (5/8/2023). 

Secara emosional dan spiritual, saat itu dirinya merasa benar-benar penuh dengan keimanan dan konsep ketuhanan yang ada. 

Namun secara rasional, ada hal yang dirasa tidak pas dan tidak pada tempatnya. Karena alasan ini, dia pun meninggalkan agamanya terdahulu.

Dia lantas menceritakan kisah unik tentang sang ayah. Ayahnya merupakan orang kelahiran Nigeria dari Afrika Barat, yang mana dulu merupakan seorang Muslim. Namun, ketika sang kakek meninggal dunia, Ayahnya pun memilih meninggalkan Islam.

“Jadi ketika dia (Ayah) bertemu ibuku di London, dia bukanlah seorang Muslim. Keluarga saya tidak pernah memberikan saya pemahaman apa itu Islam,” lanjut dia.

Wanita yang menjadi Pendiri dan CEO dari Registered Charity, Solace UK, ini menyebut pengalaman pertamanya melihat Muslim beribadah terjadi di usianya 8 tahun. 

Kala itu, seberang rumahnya adalah masjid yang terbuat dari kontainer dan ia merasa takjub melihat orang-orang melakukan shalat.

Masih di usia yang sama, dia menyebut kondisi rumahnya seolah sedang ditimpa masalah. Orang tuanya kerap bertengkar, yang mana pada suatu hari pertengkaran ini terasa berada di puncaknya.

Aliyah pun memutuskan pergi ke kamar. Namun sebelumnya, dia sempat mengambil selendang milik sang Ibu, yang merupakan hadiah dari koleganya asal Pakistan.

“Selendang itu aku taruh di lantai, lalu aku sujud dan rukuk, seperti seorang Muslim ketika sholat,” ucap dia. Dalam kondisi sujud itu, ia berdoa agar pertengkaran Ayah dan Ibunya berhenti.

Dia mengaku tidak sepenuhnya memahami apa yang dia lakukan saat itu. Semata-mata dia hanya menyontoh apa yang kerap dilihat di dalam masjid, di seberang rumahnya itu. 

Saat berada dalam posisi sujud, dia merasa saat itu adalah titik terdekat antara dia dan Tuhan. Momen ini pula yang dia sebut sebagai pengalaman pertama tentang Islam.

Momen kedua terjadi dua tahun kemudian, ketika muncul berita salah satu teman kelasnya meninggal dunia karena tertabrak truk. Pihak sekolah kemudian mengajak seluruh murid untuk datang ke pemakaman.

Saat hendak berangkat, Aliyah sempat bertanya pada temannya yang Muslim untuk meminjam sebuah syal dan ia mendapatkannya. Momen itu pula yang membuat ia pertama kalinya menginjakkan kaki di Masjid London Timur.

“Saat itu sepertinya aku adalah satu-satunya murid non-Muslim yang pergi ke pemakaman. Aku ikut sholat Zhuhur dan sholat jenazah,” kata Aliyah.

Saat sholat zhuhur dan dalam kondisi sujud, dia mengaku merasakan kedekatan yang pernah dia rasakan dua tahun sebelumnya, saat dia berdoa agar Ayah dan Ibunya berhenti bertengkar. Ini menjadi pengalaman keduanya berdiri dalam jarak yang dekat dengan Islam.

Seiring berjalannya waktu, dia merasa kondisi keluarganya tak kunjung membaik, bahkan menuju ke arah yang semakin buruk. Kekerasan dalam rumah tangga menjadi hal yang tak terelakkan lagi.

Dalam situasi itu, dia merasa Allah SWT menempatkan seseorang di hidupnya yang sangat membantu. Dia adalah temannya di SMP, seorang Muslim yang taat.

Berteman dengan sosok ini dan berkaca pada kondisi keluarga yang sama, bahkan kondisi temannya lebih buruk, Aliyah merasa ada yang berbeda dari sosoknya. Temannya ini digambarkan sebagai sosok yang sangat tenang dan damai. 

Ketika bertanya apa yang bisa membuatnya tetap tenang dan tegar, sang teman menjawab keimanannya lah yang membuatnya tetap bertahan. Dari situ, Aliyah pun mulai mempelajari dan mendalami Islam, bahkan membaca Alquran. 

Semula, dia belajar untuk menemukan sesuatu yang kontradiktif dan menyelamatkan temannya ini. Saat itu dia merasa hijab adalah sesuatu yang salah dan menahan sang teman dari kesuksesan.

“Momen saat itu sangat mengherankan. Di satu sisi aku merasa keimanan ini menghasilkan kedamaian yang indah pada sosok temanku, tapi di sisi lain aku merasa iman ini akan mengekangnya,” ujar dia.

Akhirnya dia sampai pada satu titik, yang mana semakin dia mempelajari Islam, dia merasa kewalahan dan takut akan apa yang dia percaya. Dia takut ketika dia menerima Islam, dia harus meninggalkan kebebasan yang dimiliki saat itu. Aliyah pun memutuskan untuk meninggalkan sosok temannya itu dan segala hal tentang Islam.

Namun, datang suatu waktu ketika harusnya dia belajar untuk ujian, satu-satunya hal yang dia pikirkan adalah Islam. Bahkan, dia semakin teringat tentang bukti-bukti ilmiah yang ada dalam Alquran, maupun hal lain yang berkaitan dengan agama Allah SWT ini.

Untuk menenangkan pikirannya, Aliyah memutuskan untuk berjalan-jelan di sekitar rumah. Saat hendak menyeberang di jalur yang biasa dia lewati, tiba-tiba dia tersadar akan kemungkinan meninggal akibat tertabrak mobil, tetapi sambil membawa pengetahuan dan keyakinannya tentang Islam yang dia tentang selama ini.

“Jadi aku memutuskan untuk pulang ke rumah, menelpon sang teman dan berkata jika dia percaya akan Islam dan secepatnya mengucapkan syahadat,” kata dia.

Sehari setelahnya, atau di hari Senin, dia pun langsung mengucap dua kalimat syahadat ini. Setelahnya, dia kembali ke rumah dengan mengenakan hijab, yang mana membuat sang Ibu merasa bingung dan berpikir jika ini hanyalah sebuah fase yang semantara. Namun, 24 tahun kemudian Aliyah membuktikan diri tetap menjadi seorang Muslimah yang taat.

Momen setelah dirinya masuk Islam disebut sebagai sesuatu yang berat. Dia kehilangan keluarga dan banyak teman.

Bagi Aliyah, tantangan terbesar yang dia hadapi setelah menjadi Muslim adalah hilangnya hubungan ibu dan anak. Sang ibu saat itu disebut sedang dekat dengan sosok yang baru, yang mana dia sangat membenci Islam dan membuat ibunya juga membenci Islam.

“Aku ingat saat berusia 17 tahun, Ibu berkata padaku bahwa dia telah menyelesaikan pekerjaannya dan tidak mau lagi menjadi ibuku. Aku harus berdiri sendiri. Ini sangat menyakitkan,” kenangnya.

Di usia itu, dia merasa tiap anak sangat membutuhkan dukungan orang tuanya. Namun, yang dia hadapi adalah penolakan dari sang Ibu dan membuatnya sangat sedih. Bukan hanya itu, dia pun secara tiba-tiba dan terpaksa harus mandiri, menghidupi dirinya sendiri.

Kehidupannya setelah menjadi Muslim tidaklah semulus yang dibayangkan. Bukan hanya harus menghadapi masalah keluarga, Aliyah juga merasa dia tidak menemukan kelompok Muslim yang membuat dia bisa merasa tenang dan nyaman.

Hingga suatu hari, di tengah kondisi ekstrem ini, dia jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Saat itu, dia menelpon sang ibu untuk meminta bantuan dan mengatakan jika dia berhenti menjadi Islam dan melepaskan jilbabnya.

Beberapa waktu setelahnya, dia akhirnya mendapatkan pekerjaan dan bisa keluar dari rumah sang Ibu. Di momen ini dia merasa kembali bebas dan tidak lagi menemukan tantangan seperti saat dia baru menjadi seorang Muslim, tetapi ada kekosongan di hatinya.

“Ada sesuatu yang membuatku merasa kosong dan sangat mengganggu. Akhirnya aku sadar jika ini terjadi karena aku menjalani hidup yang tidak sesuai dengan keimananku, Islam,” ujar Aliyah.

Setelahnya, perlahan-lahan dia kembali ke Islam. Kembali ke Allah SWT dan Islam, tanpa tekanan dari berbagai pihak atau paksaan dari seseorang, murni dari hati baginya adalah jalan yang indah dan manis. 

 Perihal hubungannya dengan sang ibu saat ini, dia menyebut semua sudah kembali membaik. Ibunya telah meninggalkan hubungannya dengan pria baru itu dan ikut menjadi mualaf pada 2015 lalu. 

KHAZANAH REPUBLIKA