Hukum Air Bekas Wudhu untuk Menyiram Tanaman

Dalam kehidupan sehari-hari Air merupakan komponen penting yang selalu dibutuhkan oleh setiap orang. Bahkan, dalam rangka menghemat penggunaan air terkadang dijumpai dalam masyarakat beberapa rumah yang disediakan penampungan air bekas wudhu untuk digunakan kembali oleh seseorang untuk menyiram tanaman. Lantas, bagaimanakah hukum menampung air bekas wudhu untuk menyiram tanaman?

Dalam literatur kitab fikih, dijumpai beberapa keterangan yang menjelaskan mengenai hukum menampung air bekas wudhu untuk menyiram tanaman. Hukum air bekas wudhu untuk menyiram tanaman adalah boleh. Hal ini karena air bekas wudhu masih termasuk air yang suci dan mensucikan. Air wudhu hanya menghilangkan hadas kecil, sedangkan air yang suci dan mensucikan dapat digunakan untuk menghilangkan hadas kecil maupun besar.

Sebagaimana dalam kitab Al-Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah, juz 39, halaman 361 berikut;

وَلأِنَّ السَّلَفَ الصَّالِحَ – مَعَ قِلَّةِ مِيَاهِهِمْ – لَمْ يَجْمَعُوا الْمَاءَ الْمُسْتَعْمَل لِلاِسْتِعْمَال ثَانِيًا بَل انْتَقَلُوا إِلَى التَّيَمُّمِ ، كَمَا لَمْ يَجْمَعُوهُ لِلشُّرْبِ لأِنَّهُ مُسْتَقْذَرٌ 

Artinya: “Karena menurut keterangan ulama terdahulu yang shalih di tengah keterbatasan air tidak mengumpulkan air musta’mal untuk digunakan lagi. Akan tetapi, mereka berpaling menggunakan tayamum. Mereka juga tidak mengumpulkannya untuk diminum karena air musta’mal terbilang kotor.” 

Selain itu air yang telah digunakan untuk bersuci dapat digunakan kembali untuk bersuci apabila air tersebut memiliki kapasitas yang banyak yakni 2 qullah atau lebih. Mengenai ukuran dua kulah menurut Dr. KH. Afifuddin Muhajir adalah ukuran air yang setara dengan 270 liter.  Sebagaimana dalam keterangan Fathul Mujibil Qarib halaman 10 berikut,

وهي تساوي مائتين وسبعين (270) لترا وقدرهما بالمساحة في مكان مربع ذراع وربع (=8،91 سم) طولا وعرضا وعمقا بالذراع المتوسط 

Artinya, “Ukuran dua kulah memiliki volume setara dengan 270 liter. Ukuran keduanya (dua kulah) bila ditempatkan pada sebuah wadah persegi empat adalah wadah dengan panjang, lebar, dan kedalaman 1,25 hasta standar (atau setara dengan 91,8 cm).”

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa air yang digunakan untuk berwudhu tidak diperbolehkan untuk bersuci karena termasuk air musta’mal, air bekas wudhu juga tidak diperbolehkan untuk diminum karena termasuk air yang kotor. Sedangkan apabila seseorang menggunakan air bekas wudhu untuk keperluan lainnya seperti untuk menyirami tanaman, maka diperbolehkan.

Demikian penjelasan mengenai hukum menampung air bekas wudhu untuk menyiram tanaman. Semoga bermanfaat. Dengan demikian, air bekas wudhu dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman. Hal ini merupakan salah satu bentuk amalan yang mendatangkan pahala, sekaligus upaya untuk menghemat air.

BINCANG SYARIAH

Kasus Rebana di Masjid dan Mudahnya Klaim Sesat yang Berbeda

Pada tanggal 5 Oktober 2023, seorang pria marah-marah di Masjid Al Ikhlas Palm Spring Jambangan Surabaya yang menuduh sekelompok anak muda yang latihan rebana di dalam mungkar dan bid’ah. Bahkan, ia sampai mengucapkan kalimat perbuatan syiah. Baginya hukum hanya ada dua, sunnah dan wajib. Persoalan ini memang telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Ada hal menarik yang menjangkiti umat saat ini. Gairah nahi mungkar yang tinggi kadang tidak diikuti dengan kemapanan ilmu yang matang dan tingkat metode dakwah yang bijak. Nabi berkali-kali mengedepankan perkataan lembut dan santun, tidak hanya kepada umat Islam bahkan ajakan terhadap non muslim.

Persoalan rebana di Masjid dengan kelompok remaja masjid yang sedang melakukan latihan sungguh aktifitas mulia. Anak-anak muda zaman sekarang masih meramaikan dan terlibat dalam aktifitas di masjid sudah poin berharga. Bukan hanya nongkrong di jalanan, main gadget, dan persoalan aktifitas muda lainnya yang dekat dengan maksiat dan kemungkaran.

Jika kembali pada rebana, tentu ada dalil dan khilafiyah tentang musik dalam Islam. Tapi, tidak dengan rebana. Dalam banyak hadist ditemukan beberapa kebolehan memainkan rebana. Nabi sendiri datang ke Madinah disambut dengan kegembiraan dengan syiir tolaal badru dengan iringan rebana. Begitu pula masih ada hadist yang lain.

Persoalan masjid dijadikan latihan anak-anak muda memainkan rebana tentu masalah biasa. Apalagi itu menjadi rutinitas mereka. Meramaikan masjid asal tidak menggangu aktifitas ibadah bukan persoalan. Nabi pernah bersabda : umumkanlah pernikahan, dan lakukanlah di masjid, serta ramaikan dengan memukul duf (rebana). Apalagi anak-anak mud aini hanya latihan dan tidak melakukan hal mungkar dan maksiat.

Kearifan dalam berdakwah dan menyampaikan nasehat sekali lagi diuji dengan egoisme diri yang selalu merasa benar dan menyatakan orang lain salah. Akhlak menjadi tantangan umat saat ini tidak hanya kepada non muslim, bahkan kepada sesama muslim menjadi penting. Tidak sedikit klaim sesat, bid’ah munkar apalagi yang dalam kasus di atas tuduhan sesat kerap mudah meluncur di mulut seorang hamba.

Umat sering dijangkiti merasa paling benar di tengah persoalan khilafiyah. Inilah yang membedakan dengan para ulama terdahulu yang selalu menghargai perbedaan. Klaim sesat apalagi kafir sangat dihindari karena bisa menjatuhkan diri pada kekafiran akibat tuduhan kita.

Poin utama adalah akhlak. Merasa tidak selalu benar dan mulia adalah paling utama. Ingat dosa besar Iblis yang merasa dirinya mulia. Ia tidak syirik kepada Tuhan. Tidak pula meniadakan eksistensi Tuhan. Ia hanya digerogoti sifat sombong yang merasa dirinya mulia daripada Adam.

Sungguh kita dihadapkan pada ujian penting bagaimana merawat ukhuwah Islamiyah sebelum jauh berbicara tentang ukhuwah wathoniyah (kebangsaan) dan basyariyah (kemanusiaan). Pada poin ukhuwah Islamiyah ini kita mudah diadu domba dan dipecah belah. Mari jaga hubungan sesama muslim dengan santun di tengah khilafiyah dan pendapat panutan banyak ulama.

ISLAMKAFFAH

Banyak Modus Umroh Bodong, OJK: Hati-Hati Kalau Ada yang Tawarkan “Jeng, Ini Murah Lho”

OJK ingatkan untuk cek legalitas dan harus logis.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat untuk dapat lebih waspada berkaitan dengan umrah bodong. Khsuusnya bagi para ibu yang seringkali mendapatkan penawaran melalui Whatsapp Group.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi bahkan menceritakan pengalamannya yang juga pernah mendapatkan tawaran umrah bodong.

“Saya juga ditawarin sering, saya juga punya temen yang grup-grup perempuan. Saya di WA grup ada yang menawarkan, jeng ini ada tawaran umrah ya. Murah banget berangkatnya tiga tahun lagi, nanti bayarnya full di depan,” kata Friderica dalam  Edukasi Komunitas Perempuan/Ibu SICANTIKS di Hotel Haris Vertu Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Friderica menegaskan untuk menhindari umrah bodong, pertama dapat dilakukan dengan memastikan legalitas terdaftarnya. Begitu juga mengenai perizinanya agar tidak terjebak dalam umrah bodong. Dia menegaskan, langkah tersebut juga berlaku untuk menghindari investasi bodong.

“Jadi hati-hati banyak sekali tawaran-tawaran baik itu invetasi bodong. Bahkan di Aceh yang syarat dengan syariah itu banyak ada tawaran invetasi bodong,” ucap Friderica.

Friderica juga mengingatkan masyarakat jangan lupa kasus First Travel yang juga dapat sebagai pembelajaran. Dalam kasus tersebut banyak korban yang gagal berangkat haji atau umrah.

“Jadi yang perlu diingat, itu cek 2L. Untuk L yang pertama cek legalitasnya ke OJK bisa langsung telfon ke 157 untuk mengetahui ini terdaftar tidak. Selain itu juga harus bedakan misalnya ada perusahaan ada izin berdirinya dan izin untuk menyelenggaran kegiatan yang menghimpun dana, ini berbeda,” jelas Friderica.

Untuk izin menghimpun dana, Friderica menegaskan harus mendapatkan izin dari OJK. Lalu L yang kedua yaitu logis atau tidak dengan adanya tawaran tersebut.

“Misalnya ditawarin sebulan bisa dapat 10 persen atau 15 persen, harus hati-hati. Kalau benar setinggi itu dia tidak akan mengumpulan dana dari ibu-ibu,” tutur Friderica. 

IHRAM

1.000 Bangunan-Masjid Ternama di Gaza Luluh Lantak Rusak Berat Digempur Israel

Peperangan yang terjadi antara Pasukan Israel dengan militan Hamas menyebabkan terjadinya kehancuran hingga seribu gedung dan masjid bersejarah di wilayah Gaza Palestina. Masjid ternama di Kota Khan Younis di Jalur Gaza, Masjid Al Amin Muhammad, hancur lebur imbas serangan Israel.

Dilansir dari laman cnnindonesia.com pada Selasa (10/10/23). Sumber-sumber lokal mengonfirmasi bahwa pesawat tempur Israel menggempur rumah ibadah umat Islam tersebut, demikian dilaporkan Morocco World News.

Berdasarkan foto-foto yang beredar di media, orang-orang terlihat membereskan puing-puing masjid yang hancur.

Gambar lain juga menunjukkan rumah-rumah penduduk hancur akibat gempuran.

Berdasarkan laporan The New Arab, lebih dari 1.000 bangunan hancur total atau sebagian di Jalur Gaza. Sekitar 13 bangunan tempat tinggal berisi 159 unit rumah dilaporkan hancur sejak serangan pecah pada Sabtu (7/10).

Perang Israel vs Palestina: Hamas Buntut Penjajahan Zionis
Sekitar 1.210 unit rumah rusak sebagian, dengan 36 di antaranya menjadi tidak layak huni.

Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), lebih dari 123 ribu warga Gaza pun telah mengungsi.

Jalur Gaza berkecamuk usai milisi Palestina, Hamas, menyerang pasukan Israel di kawasan tersebut akhir pekan lalu.

Hamas melancarkan serangan pada Sabtu dengan menyebutnya sebagai serangan guna mengakhiri pendudukan terakhir di bumi.

Pasukan Israel tak tinggal diam dan membalas serangan Hamas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi. Operasi Israel ini menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.

Aksi saling serang ini terus berlanjut hingga kini. Ratusan jiwa pun tewas buntut serangan.

Menurut saluran TV Israel, setidaknya 900 orang warga Israel meninggal dunia, sementara 2.600 lainnya luka-luka.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 600 warga Palestina tewas dan 3.726 lainnya terluka.

ISLAMKAFFAH

Hikmah dalam Berdakwah (Bag. 2): Keutamaan dan Rukun Hikmah

Bismillah wal-hamdulillah wash-shalatu was-salamu ‘ala Rasulillah. Amma ba’du,

Keutamaan hikmah

Hikmah memiliki keutamaan yang banyak, di antaranya:

Hikmah termasuk sebab dan sarana terpenting dalam berdakwah ilallah

Oleh karena itu, Allah perintahkan Nabi-Nya Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersikap hikmah dalam berdakwah mengajak manusia kepada-Nya. Allah berfirman,

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ

“Dakwahilah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang terbaik.” (QS. An-Nahl: 125)

Bersikap hikmah berarti mengikuti sunah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam

Sehingga didapatkan keberkahan, keselamatan dari kesalahan, dan lebih mudah diterima oleh objek dakwah. Allah Ta’ala berfirman,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا 

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan hari Akhir dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Barangsiapa yang diberi hikmah, berarti ia mendapatkan kebaikan yang banyak

Allah Ta’ala berfirman,

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا

“Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak.” (QS. Al-Baqarah: 269)

Hikmah adalah isi doa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu

Dengan sebab doa beliau shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu menjadi salah satu ulama tafsir di kalangan para sahabat radhiyallahu ‘anhum.

Doa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk Ibnu Abbas,

اللَّهُمْ عَلَّمْهُ الْحِكْمَةَ

“Ya Allah, ajarkanlah hikmah kepadanya.” (HR. Al-Bukhari)

Hikmah adalah salah satu perkara yang seseorang terpuji jika hasad terhadapnya

Dalam Shahihain, Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Saya telah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَا حَسَدَ إِلا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالا فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

Tidak ada hasad (yang terpuji), kecuali pada dua perkara: 1) seseorang yang Allah beri harta, lalu ia infakkan semua di jalan Allah dan 2) seseorang yang Allah beri hikmah, lalu ia memutuskan perkara dengannya dan mengajarkannya (kepada manusia).’

Rukun hikmah

Hikmah memiliki tiga rukun. Ketiga rukun ini adalah pilar-pilar penegak sikap hikmah dalam berdakwah.

Rukun pertama: Ilmu syar’i

Rukun pertama adalah ilmu syar’i, yaitu Al-Qur’an dan hadis dengan pemahaman dan pengamalan salaf saleh.

Ilmu syar’i adalah rukun hikmah yang terbesar di antara tiga rukun hikmah. Oleh karena itu, Allah memerintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk berilmu syar’i sebelum berucap dan beramal saleh. Allah Ta’ala berfirman,

فَأَعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

“Maka, ilmuilah (ketahuilah), bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin pria dan wanita.” (QS. Muhammad: 19)

Dalam ayat ini,

فَأَعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

“Maka, ilmuilah bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah.”

Allah perintahkan untuk berilmu syar’i, sebelum beramal saleh.

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ

“Dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin pria dan wanita.”

Hal ini menunjukkan bahwa berilmu syar’i lebih didahulukan daripada beramal saleh. Karena ilmu syar’i itu syarat kesahan amal saleh baik berupa ucapan dan perbuatan termasuk amal saleh berupa bersikap hikmah dalam berdakwah ilallah, semua itu tidaklah mungkin terwujud kecuali dengan berilmu syar’i terlebih dahulu.

Orang yang hikmah/bijak dalam berdakwah itu mempertimbangkan sesuatu dari segala sisi dengan matang, menilai serta mendasari segala sesuatu dengan ilmu syar’i (Al-Qur’an dan as-sunah). Dia melandaskan sikap-sikapnya di atas dalil-dalil dari Kitab dan sunah serta pemahaman salaf saleh. Inilah orang yang bijak dan hikmah yang sesungguhnya.

Mustahil bijak apabila seseorang menyelisihi Al-Qur’an dan as-sunah dengan manhaj salaf saleh, sebagaimana mustahil disebut bijaksana jika tidak ada dasarnya dalam Al-Qur’an dan as-sunah dengan manhaj salaf saleh.

Orang yang ingin bijak dalam dalam berdakwah, haruslah berilmu syar’i, harus belajar Al-Qur’an dan as-sunah dengan manhaj salaf saleh, dan harus mengamalkannya. Sehingga benar ucapan dan perbuatannya, tepat materinya, caranya, sasarannya, kondisinya, waktunya, tempatnya, haknya, urutannya, serta tepat dalam segala halnya.

Dari sinilah terlihat jelas kekeliruan sebagian da’i yang tidak belajar ilmu tauhid atau tidak mengajarkannya kepada masyarakatnya. Padahal, ilmu Tauhid adalah ilmu syar’i yang teragung dan perintah Allah yang paling penting .

Bagaimana seorang da’i bisa disebut bersikap hikmah dalam dakwahnya, jika ia tidak mempelajari dan mengajarkan tauhid dan tidak mengajak masyarakat untuk bertauhid, justru ikut larut ke dalam adat istiadat masyarakat yang berbau kesyirikan dengan dalih bersikap hikmah dalam berdakwah! Jelas ini salah, bahkan menyelisihi rukun bijaksana/hikmah terpenting, yaitu menyelisihi ilmu syar’i teragung, yaitu ilmu tauhid!

Rukun kedua: Al-hilmu (tenang)

Hilm itu tenang, karena pandai menahan dan mengendalikan diri, tidak mudah terpancing emosi saat menghadapi hal-hal yang tidak disukai.

Hilm itu sikap moderat/tengah-tengah antara cepat emosi dan cuek masa bodoh, gak peduli.

Hilm itu sikap yang dibutuhkan seorang da’i saat terpancing emosinya atau saat menghadapi perkara yang tidak disukainya.

Rukun ketiga: Al-anah (berhati-hati dengan pertimbangan matang)

Al-anah itu sikap moderat/tengah-tengah antara terburu-buru sebelum waktunya dan berlambat-lambat padahal sudah datang waktunya. Seorang da’i yang memiliki sifat anah itu suka berhati-hati mempertimbangkan akibat suatu perkara yang dihadapinya dengan matang, tidak grusa-grusu, konfirmasi, dan tabayyun dulu, dicek dulu kebenaran sebuah berita dan dipertimbangkan dulu akibatnya jika ingin melangkah, sehingga bersikap dengan pertimbangan matang. Barangsiapa yang suka terburu-buru dalam berdakwah ingin segera memetik buahnya sebelum waktunya, justru biasanya malah gagal mendapatkannya, bahkan mendapatkan kebalikan yang diharapkan, merusaknya lebih besar daripada membangunnya.

من استعجل شيئا قبل أوانه عوقب بحرمانه

Barangsiapa yang terburu-buru sebelum waktunya, maka justru akan terhalangi dari mencapai keinginannya.

Sebaliknya, barangsiapa yang berlambat-lambat malas berdakwah, maka ia akan terluput dari hasil dakwah yang diridai Allah.

Maka, seorang da’i yang suka berhati-hati mempertimbangkan sesuatu dari segala sisi dengan matang, inilah da’i yang hikmah/bijak!

Ia akan bersegera bertindak jika memang berdasarkan pertimbangan yang matang, tuntutannya segera bertindak. Iaakan menunda bertindak jika memang berdasarkan pertimbangan matang, ia perlu menundanya.

Dalil sikap tenang (hilm) dan suka berhati-hati (anah)

Al-Asyaj radhiyallahu ‘anhu adalah seorang sahabat yang dipuji oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam karena dia berbeda dengan sikap teman-temannya saat sampai ke kota Madinah. Mereka langsung menemui beliau Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, tanpa mengganti pakaian safar mereka dan tanpa mempersiapkan diri sebagaimana mestinya, karena demikian inginnya segera melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Namun, tidaklah demikian dengan Al-Asyaj radhiyallahu ‘anhu. Dengan tenangnya, ia mengganti baju safarnya dengan baju yang indah, mempersiapkan diri dengan baik sebelum menemui beliau Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Atas sikap tenangnya, tidak terburu-buru dan berhati-hatinya itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memujinya,

إِنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمُ وَالْأَنَاةُ

“Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua sifat yang Allah cintai: sikap tenang (hilm) dan suka berhati-hati (anah).” (HR. Muslim)

Kembali ke bagian 1: Definisi dan Keutamaan Dakwah Ilallah

***

Penulis: Sa’id Abu Ukkasyah

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/87798-keutamaan-dan-rukun-hikmah.html

Keutamaan Mendoakan dari Kejauhan

ADA keutamaan mendoakan dari kejauhan.

Islam sangat memperhatikan bagaimana seharusnya kita berhubungan dengan orang lain. Allah telah mengatur hubungan sosial dengan sangat baik. Dan bagi siapa saja yang mampu melaksanakan segala aturan Allah dengan baik, maka telah Allah siapkan pahala yang sangat besar.

Diantara sekian banyak aturan Allah mengenai bersosialisasi dengan orang lain, salah satunya adalah mendoakan saudara kita dari kejauhan. Alla SWT befirman, “Dan orang-orang yang datang setelah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa:

“Ya Rabb kami, berikanlah ampunan kepada kami dan saudara kami yang telah beriman terlebih dahulu, dan janganlah engkau jadikan di dalam hati kami dengki terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hasyr : 10)

Demikian juga dengan firman-Nya: “Dan mohonkanlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan peremuan.” (Muhammad : 19)

Selain itu, Allah juga berfirman, yang mengisahkan mengenai Nabi Ibrahim: “Ya Rabb kami, berikanlah ampunan kepadaku dan kedua ibu bapakku serta sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (Hari kiamat).” (Ibrahim : 41)

Keutamaan Mendoakan dari Kejauhan: Didoakan Malaikat

Dari Abu Darda bahwa dia pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang hamba muslim yang berdoa untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat itu berucap, dan bagimu seperti itu.” (HR. Muslim)

Masih dari Abu Darda, Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya doa seorang muslim bagi saudaranya di tempat yang berjauhan dikabulkan. Pada kepalanya terdapat malaikat yang diutus, setiap kali dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat berucap ‘Amin’, dan bagimu seperti itu.” (HR. Muslim)

Keutamaan Mendoakan dari Kejauhan: Akan Dapatkan Kebaikan

MasyaAllah… bagaimana Allah merangkai segala aktivitas manusia di muka bumi ini dengan begitu indah. Allah ajarkan kita untuk selalu mendoakan saudara kita agar kita mendapatkan kebaikan pula. Tak ada satu pun yang luput dari penglihatan Allah SWT. Allah mengetahui siapa saja yang mendoakan saudaranya yang lain. []

Sumber: Fiqih Wanita Edisi Lengkap/SYaikh Muhammad Uwaidah/Pustaka Al-Kuatsar

Keistimewaan Aisyah sebagai Istri Dunia dan Akhirat Rasulullah

Dari Aisyah RA berkata, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Suatu hari Jibril memperlihatkan (kepada Rasulullah SAW) gambar Aisyah pada secarik kain sutra berwarna hijau sembari mengatakan, “Ia adalah calon istrimu kelak, di dunia dan di akhirat.” (HR. At-Tirmidzi)

Bagi seorang muslim, nama Aisyah istri Rasulullah pastinya sudah tidak asing lagi. Sebelum menikahi Aisayah, Rasulullah telah mendapatkan kabar dari malaikat Jibril bahwa kelak Aisyah akan menjadi istri yang akan menemaninya di dunia maupun di akhirat kelak.

Aisyah merupakan putri dari sahabatnya Abu Bakar As-Siddiq, bahkan banyak kisahnya yang diabadikan dalam kitab suci al-Quran. Aisyah lahir pada 614 M oleh ibu bernama Ummu Ruman, istri kedua Abu Bakar As-Siddiq. Perempuan yang dijuluki humairah ini merupakan istri ketiga yang dinikahi Rasulullah setelah Khadijah dan Saudah binti Jam’ah.

Rasulullah menikahi Aisyah pada tahun kesepuluh kenabian di bulan Syawal. Saat itu usia Aisyah 6 tahun dan ada juga versi riwayat yang berbeda. Namun Rasulullah baru menggaulinya saat Aisyah berusia 9 tahun. Di antara istri-istri Rasulullah yang lain, hanya Aisyahlah yang dinikahi dalam keadaan masih gadis.

Adapun beberapa keistimewaan Aisyah sebagai istri Rasulullah. Pertama, Aisyah digandang-gandang menjadi perempuan yang paling dicintai oleh Rasulullah. Suatu ketika Amr bin al-Ash bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling engkau cintai?” Beliau menjawab, “Aisyah.” “Dari kalangan laki-laki?” tanya Amr. Beliau menjawab, “Bapaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, menjadi satu-satunya istri Rasulullah yang pernah berjumpa oleh malaikat Jibril.

عن مسروق قالت عائشة رضي الله عنها: قلت: يا رسول الله من هذا؟ قال: بمن شبهته؟ قلت: بدحية. قال: لقد رأيت جبريل

Artinya: “Dari Masyruq, Aisyah RA berkata: “Wahai Rasulullah SAW, siapa orang itu?” Rasulullah bertanya, “Dengan siapa kau serupakan dia?” Aisyah menjawab, “Dengan Dihyah.” Rasul berkata, “Engkau telah melihat Jibril.” (H.R al-Hakim)

Ketiga, merupakan istri yang cerdas dan berwawasan luas. Di usianya yang masih remaja, saudari dari Abdurrahman ini sudah mewarisi banyak ilmu dari Nabi. Aisyah juga banyak berkontribusi dalam keilmuan Islam dan menguasai berbagai ilmu, diantaranya ilmu Al-Qur’an, hadis, fiqih, bahasa arab dan syair.

Beliau menjadi satu-satunya sahabat perempuan yang paling banyak meriwayatkan hadis. Ia menduduki posisi keempat setelah sahabat Abu Hurairah, Ibnu Umar dan Anas bin Malik.

Sebanyak 2210 butir hadist yang telah berhasil ia dapatkan baik dari Rasulullah secara langsung maupun dari sahabat lainnya. Kepiawaiannya dalam bidang hadis tidak dapat diragukan lagi. Bahkan ia tidak segan-segan mengoreksi hadis yang diriwayatkan oleh sahabat lainnya.

Abu Musa berkata “Apa-apa yang musykil bagi kami para sahabat Rasulullah Saw tentang hadis apa saja, kami tanyakan kepada Aisyah, maka kami peroleh ilmu daripadanya (HR.Tirmidzi)

Keempat, Aisyah juga mendapat keistimewaan dari Allah, dengan diturunkannya surat an-Nur ayat 11-26 yang secara khusus memngungkapkan untuk membebaskan Aisyah dari fitnah yang dikenal dengan hadisul ifki (berita bohong).

Ayat tersebut memberitahukan kepada Rasulullah bahwa Aisyah istrinya merupakan wanita suci yang tidak pernah terlibat perselingkuhan dengan Shafwan bin Muaththal sebagaimana yang dituduhkan okeh kaum munafik kepadanya.

Kelima, Wahyu Turun Saat Nabi Bersama Aisyah. Rasulullah pernah mendapatkan wahyu ketika Rasulullah sedang berselimut dengannya. Rasulullah bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak pernah menurunkan wahyu ketika aku sedang berselimut dengan siapapun selain Aisyah” (HR: Bukhari).

Dalam setiap kemuliaan yang dimiliki Aisyah terlihat bahwa dalam sejarah keilmuan Islam menunjukkan bahwa Islam tidak membatasi wanita untuk menuntut ilmu dan berkontribusi dalam memajukan agama Islam.

ISLAMKAFFAH

Tafsir Surat Al Isra Ayat 1 : Masjidil Aqsa Tanah dan Tanah yang Diberkahi

Masjid Al Aqsa terletak di Palestina.

Baitul Maqdis berarti tanah suci yang sangat diberkahi, bukan saja tanahnya yang subur dan menghasilkan buah-buahan, tetapi Baitul Maqdis juga menjadi saksi perjalanan Mi’raj Rasulullah saw menuju sidratul muntaha, yakni dari Masjidil Aqsa menuju langit ke tujuh. Masjidil Aqsa terletak di kota tua Yerusalem, Palestina dan termasuk situs suci ketiga bagi umat Islam.

Baitul Maqdis juga tanah kenabian dan sebagai tempat turunnya wahyu, serta menjadi kiblat pertama bagi orang Islam. Baitul maqdis juga merupakan tanah yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang taat. Keberkahan tanah Baitul Maqdis ini disebutkan Allah dalam surat Al-Isra ayat 1, yang berbunyi:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Dalam Tafsir Kementerian Agama RI, Allah menyebutkan bahwa Masjidil Aqsa yang berada di Palestina, yang telah diberkahi sekelilingnya, dengan tanahnya yang subur yang menghasilkan aneka tanaman dan buah-buahan, sehingga menjadi daerah yang makmur. Di samping itu, masjid tersebut termasuk di antara masjid yang menjadi tempat peribadatan para nabi dan tempat tinggal mereka.

Sesudah itu, Allah menyebutkan alasan mengapa Nabi Muhammad saw diperjalankan pada malam hari, yaitu untuk memperlihatkan kepada Nabi tanda-tanda kebesaran-Nya. Tanda-tanda itu disaksikan oleh Muhammad saw dalam perjalanannya dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsa, berupa pengalaman-pengalaman yang berharga, ketabahan hati dalam menghadapi berbagai macam cobaan, dan betapa luasnya jagat raya serta alangkah Agungnya Allah Maha Pencipta. Pengalaman-pengalaman baru yang disaksikan Nabi Muhammad sangat berguna untuk memantapkan hati beliau menghadapi berbagai macam rintangan dari kaumnya, dan meyakini kebenaran wahyu Allah, baik yang telah diterima maupun yang akan diterimanya.

IHRAM

Jamaah Haji 2024 akan Jalani Pemeriksaan Fisik dan Psikologis

Tes psikologi akan diberlakukan untuk jamaah haji 2024.

Kementerian Agama (Kemenag) saat ini terus melakukan persiapan untuk operasional haji 1445H/2024M. Salah satunya dengan menggelar kegiatan Bahtsul Masail Perhajian Indonesia Tahun 2023.

Dari kegiatan tersebut, salah satu rekomendasi yang dihasilkan adalah memperketat syarat istitha’ah kesehatan jamaah haji. Kebijakan tersebut akan diterapkan sebelum calon jamaah (calhaj) melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).

Terkait mekanisme pelaksanaan yang lebih rinci, Kemenag disebut akan berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak Kementerian/Lembaga (K/L) terkait lainnya, salah satunya dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kepala Bidang Layanan Jemaah Lansia dan Disabilitas PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi Tahun 1444H/2023M, Slamet, mengatakan regulasi tentang istitha’ah kesehatan ini akan dilakukan secara komprehensif.

“Jadi tidak hanya cek kesehatan biasa, tetapi ada tambahan pemeriksaan yang meliputi kesehatan Jiwa, Kognitif dan Pengukuran ADL (Activity Daily Living) secara mandiri berdasarkan rekam medis. Ini berdasarkan Permenkes No. 15 Tahun 2016 tentang Istitha’ah Kesehatan Jemaah Haji,” kata Slamet dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Ahad (8/10/2023).

Kebijakan ini mendapat dukungan dari Wakil Sekretaris Lakpesdam NU DKI Jakarta, Muhammad Ghufron. Ia menyebut pemeriksaan kesehatan jiwa atau psikologis ini diharap dapat mengurangi beberapa kasus yang sering terjadi di Tanah Suci, khususnya pada lanjut usia (lansia), seperti demensia dan gangguan kecemasan.

Jamaah haji dengan usia lanjut, kata dia, memiliki kemungkinan mengalami isu kesehatan mental lebih dibanding kelompok umur lain.

“Para lansia mengalami penurunan kondisi fisik, kelemahan inderawi dan neurologis, perasaan kehilangan orang-orang yang dicintai, efek kumulatif dari pengalaman tidak menyenangkan dalam hidup, dan stres sosial,” ucap Ghufron.

Lebih lanjut, pria yang merupakan alumni Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan pengetatan syarat keberangkatan jamaah terutama lansia dengan potensi mengalami gangguan jiwa, adalah sebuah langkah preventif untuk menekan angka kematian.

Menurut dia, kebijakan tersebut dapat berbentuk tes psikologi yang ketat kepada calon jamaah haji sekaligus peningkatan kapasitas, kemampuan dan keterampilan //soft skill//. Hal ini terutama soal keterampilan pengasuhan dan konseling dasar bagi para petugas haji yang akan mendampingi dan mendampingi jamaah.

Hari terakhir penyelenggaraan Bahtsul Masail Perhajian Indonesia Tahun 2023 oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) mengangkat tema “Kebijakan Penyelenggaraan Haji Ramah Lansia”.

Forum kali ini mengundang para pakar dan ahli kesehatan dari Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, akademisi, serta perwakilan ormas Islam, yaitu PBNU dan Muhammadiyah.  

IHRAM

Arab Saudi Minta Masyarakat Waspada Badai Petir dan Hujan Es hingga Jumat

Hujan es diperkirakan akan turun di Arab Saudi.

Otoritas pertahanan sipil telah memperingatkan risiko badai petir yang sedang berlangsung di sebagian besar Arab Saudi. Kantor berita negara SPA menyebut kondisi tersebut akan berlangsung sepanjang minggu ini.

Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil lantas menyerukan kehati-hatian. Mereka menyarankan masyarakat untuk tinggal di tempat yang aman, jauh dari daerah rawan banjir.

Dilansir di Arab News, Senin (9/10/2023), mereka juga menambahkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak berenang di air banjir, untuk meminimalisir kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi.

Pihak berwenang Saudi mengatakan beberapa wilayah Makkah, seperti Taif, Maysan, Adham, dan Al-Ardiyat, serta wilayah Asir, Jazan dan Al-Baha akan mengalami hujan sedang hingga lebat. Kondisi ini berpotensi menyebabkan hujan lebat, hujan es, hingga angin kencang dengan debu.

Badai debu ini juga mungkin diprediksikan terjadi di Al-Jamoum dan Al-Kamel. Tidak hanya itu, kondisi serupa juga diperkirakan terjadi di wilayah Madinah, Perbatasan Utara, Al-Jawf, Tabuk dan Hail.

Sebelumnya Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil juga pernah mengeluarkan imbauan bagi masyarakat untuk berhati-hati di tengah cuaca buruk pada akhir September lalu. Badai petir diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Arab Saudi waktu itu.

Otoritas mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan berada di tempat yang aman. Mereka juga diharap menjauhi beberapa titik, terutama lembah yang rawan banjir dan rawa air.

Seperti yang diketahui, cuaca buruk seperti angin kencang, badai, maupun petir merupakan kondisi yang tidak bisa dikontrol oleh manusia dan menjadi kuasa Allah SWT. Ketika menghadapi cuaca buruk, dianjurkan untuk membaca doa dan berlindung kepada Allah SWT.

Dalam buku karya Mahmud Asy-Syafrowi berjudul Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian, Rasulullah SAW disebut mengajarkan untuk beberapa doa saat mengalami cuaca buruk. Doa yang dimaksud antara lain:

1. Doa saat terjadi hujan lebat

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Bacaan Arab latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR Bukhari).

2. Doa ketika terjadi petir

اَلًلهُمَ لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا قبل ذلك

Arab-latin: Allahumma la taqtulna bighadhabika wala tuhlikna bi’adzabika wa ‘afina qabla dzalika.

Artinya: Ya Allah, janganlah kau bunuh diriku dengan kemarahan-Mu, dan janganlah kau rusak diriku dengan siksa-Mu, dan maafkanlah aku sebelum semua itu.

3. Doa saat angin kencang

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا وَلَا تَجْعَلْهَا ضَرُوْرَةً.

Bacaan Arab latin: Allâhumma innî as’aluka khairahâ wa khairamâ fîhâ wa khairamâ ursilat bih, wa a’ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîhâ wa syarrimâ ursilat bih. Allâhummaj’alhâ rahmatan wa lâ taj’alhâ ‘adzâban. Allâhummaj’alhâ riyâhan wa lâ taj’alhâ dharûratan.

Artinya: “Wahai Tuhanku, aku minta kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan barang yang diutus melaluinya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan ini angin, kejahatan barang yang ada di dalamnya, dan kejahatan barang yang diutus melaluinya. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin rahmat dan jangan jadikan ini sebagai angin siksa. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin manfaat dan jangan jadikan ini sebagai angin bahaya.”  

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2387791/saudi-arabia