Doa Pagi Hari

Simak ulasan tentang √ doa pagi hari pendek dan √ doa pagi hari sesuai sunnah Rasulullah arab, latin dan artinya pada artikel berikut.

Waktu Pagi

Pagi hari adalah waktu bagi semua orang untuk mengawali seluruh rangkaian aktivitas seharian penuh dalam satu hari.

Waktu pagi adalah waktu yang sangat tepat untuk mencari rezeki yang Allah sebar ke muka bumi ini. Waktu pagi badan dan pikiran kita masih segar, masih jernih dan penuh semangat.

Diwaktu ini jutaan manusia di dunia melakukan aktifitas dan beberapa kebutuhan sehari-hari mereka yang harus dipenuhi. Inilah kesempatan untuk Anda manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Rasulullah bersabda :

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

Artinya :

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (Hr. Tarmidzi).

Dalam hadits diatas Rasulullah memohon kepada Allah untuk diberkahi umatnya di waktu pagi hari mereka. Nah bagi Anda yang ingin mendapatkan berkah, rezeki lancar dan berlimpah, maka usahakan untuk bangun pagi.

Mengerjakan sholat sunnah sebelum subuh, mengerjakan sholat subuh berjamaah dan dilanjutkan dengan dzikir setelah sholat subuh hingga matahari terbit.

Rasulullah bersabda :

“Siapa yang sholat subuh berjamaah, kemudian dia duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian dia mengerjakan sholat sunnah dua rakaat, maka baginya pahala haji dan umroh.”

Rasulullah melanjutkan sabdanya, “Sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. At-Tarmidzi).

Dari hadist diatas dapat disimpukan bahwa begitu luar biasa manfaat dari sholat subuh berjamaah di pagi hari yang akan mendapatkan pahala haji dan umroh.

Namun, sebagian besar masyarakat masa kini mengalami kesulitan untuk bangun di pagi hari lebih awal setelah subuh hingga jam 7 pagi. Salah satu cara agar kemalasan dapat dihilangkan adalah dengan membaca doa pagi hari.

Pada kesempatan ini wisatanabawi akan mengulas tentang doa pagi hari sesuai sunnah Rasulullah yang pendek ataupun panjang dalam bahasa arab, latin dan artinya lengkap.

Ingin badan dan pikiran segar saat bangun tidur?

Jika Anda ingin badan segar dan pikiran jernih pada saat bangun tidur, maka panjatkanlah doa bangun tidur sebagai rasa syukur dapat bangun di pagi hari.

Agar Anda tidak malas saat memulai segala aktivitas harian, bacalah doa pagi hari dan pahami beserta artinya.

Selain membaca doa pagi hari, Anda juga dianjurkan untuk melafadzkan beberapa bacaan dzikir agar selalu teringat dan dalam perlindungan Allah.

Simak beberapa doa pagi hari yang bisa Anda panjatkan berikut.

1. Doa Pagi Hari Sesuai Sunnah Pendek

Doa pagi hari ini adalah doa yang Rasulullah panjatkan setiap pagi. Doa ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA yang dikutip oleh Imam An-Namawi.

Bacaam Doa Pagi Hari Pendek

Bacaam Doa Pagi Hari Pendek Arab

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

Bacaam Doa Pagi Hari Pendek Latin

“àllàhummà bikà àshbàhnà, wà bikà àmsàinà, wà bikà nàhyà, wà bikà nàmutu, wà ilàikàn nusyuru.”

Arti Bacaam Doa Pagi Hari Pendek

“Ya Allah, dengan-Mu aku menjalani pagi hari, dengan-Mu aku menjalani sore hari, dengan-Mu aku hidup, dengan-Mu aku mati. Hanya kepada-Mu aku kembali.” (HR Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah).

2. Doa Pagi Hari Sesuai Sunnah Panjang

Selain doa pagi hari pendek diatas, terdapat doa pagi hari sesuai sunnah Rasulullah yang lebih panjang. Doa ini diriwayatkan oleh Sahabat Ibnu Mas‘ud yang dikutip oleh Imam An-Namawi.

Bacaan Doa Pagi Hari Panjang

Doa-Pagi-Hari-Sesuai-Sunnah-Rasulullah

Bacaan Doa Pagi Hari Panjang Arab

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الملْكُ للهِ، وَالحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الملْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسْلِ وَسُوْءِ الكِبَرِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي القَبْرِ

Bacaan Doa Pagi Hari Panjang Latin

“Ashbahnà wa ashbahal mulku lillàhi wal hamdu lillàhi, là ilàha illallàhu wahdahū là syarīka lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alà kulli syai‘in qadīr.

Rabbi, as’aluka khaira mà fī hàdzihil lailata wa khaira mà ba‘dahà, wa a‘ūdzu bika min syarri mà fī hàdzihil lailata wa khaira mà ba‘dahà.

Rabbi, a‘ūdzu bika minal kasli wa sū’il kibari. A‘ūdzu bika min ‘adzàbin fin nàri wa ‘adzàbin dil qabri.”

Arti Bacaan Doa Pagi Hari Panjang

“Kami dan kuasa-Mu menjalani pagi hari. Segala puji bagi-Mu. Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kuasa dan puji. Allah yang menguasai atas segala sesuatu.

Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan malam sesudahnya. Aku memohon perlindungan-Mu kejahatan malam ini dan malam sesudahnya.

Tuhanku, aku memohon perlindungan-Mu dari kemalasan dan kedaifan masa tua. Aku memohon perlindungan-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur,” (Imam An-Nawawi, Al-Adzkar).

3. Doa Pagi Hari Setelah Mengerjakan Sholat Subuh

Rasulullah juga mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa membaca doa pagi hari setelah mengerjakan sholat subuh. Simak doa pagi hari setelah sholat subuh berikut.

Bacaan Doa Pagi Hari Setelah Mengerjakan Sholat Subuh

Bacaan Doa Pagi Hari Setelah Mengerjakan Sholat Subuh Arab

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Bacaan Doa Pagi Hari Setelah Mengerjakan Sholat Subuh Latin

“Allahumma ìnnì as aluka ‘ìlman naafì’aa wa rìzqan toyyìbaa wa ‘amalan mutaqabbalaa.”

Arti Bacaan Doa Pagi Hari Setelah Mengerjakan Sholat Subuh

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik (halal) dan amal yang diterima.” (HR Ibnu As – Sunni).

4. Membaca Ayat Kursi

Selain membaca 3 doa pagi hari diatas, Anda dapat membaca ayat kursi sebagai bacaan doa di pagi hari.

Bacaan Ayat Kursi

Ayat Kursi

Bacaan Ayat Kursi Arab

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Bacaan Ayat Kursi Latin

“Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.”

Arti Bacaan Ayat Kursi

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak atau boleh disembah), melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Yang tidak mengantuk dan tidak juga tertidur.

Kepunyaan-Nya adalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.”

Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.

Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha tinggi lagi maha besar.” (Surat Al-Baqarah ayat 255).

Simak dan baca juga : Surat Yasin

5. Membaca Surah Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas

Doa di pagi hari dilanjutkan dengan membaca surah Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas sebanyak masing-masing tiga kali bacaan.

Bacaan Surah Al Ikhlas (3x)

Surah-Al-Ikhlas

Bacaan surah Al Ikhlas Arab

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“Qul huwallahu ahad, allahu somad, lam yalid wa lam yụlad, wa lam yakul lahụ kufuwan ahad.”

Artinya :

Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak juga diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya.”

Bacaan Surah Al Falaq (3x)

Surah-Al-Falaq

Bacaan surah Al Falaq Arab

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

“Qul auudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil ‘uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.”

Artinya :

Aku berlindung kepada Allah Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

Bacaan Surah An Naas (3x)

Bacaan surah An Naas Arab

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

“Qul auudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.”

Artinya :

Aku berlindung kepada Allah (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.

Simak dan baca juga : Doa Sholat Dhuha

Aktivitas Pagi Hari

melakukan berbagai aktivitas yang membuat otot-otot tubuh lentur, tidak kaku.

Jika Anda hanya beraktivitas dengan duduk seharian menyelesaikan sebuah pekerjaan tanpa banyak bergerak, maka syaraf akan lebih susah untuk beristirahat.

Jika kesibukan Anda hanya duduk, sebaiknya lakukan bersamaan dengan aktivitas lain. Agar Anda lebih rileks dan tetap otot menjadi lentur kembali.

Anda harus berdiri dalam beberapa menit dan melakukan peregangan otot di beberapa bagian yang kaku. Seperti otot leher, yang sangat berpengaruh untuk membuat Anda mudah tertidur. Punggung, dan beberapa bagian otot panggul yang bereaksi saat duduk.

2. Melakukan Olahraga Pada Waktu Pagi, Sore atau Malam Hari

Aktivitas yang menyehatkan adalah dengan melakukan olahraga. Anda bisa melakukannya sesuai dengan waktu yang Anda miliki.

Tetapi usahakan bahwa selalu ada waktu untuk melakukan olahraga, entah di pagi hari, sore, atau malam hari. Jika di malam hari, Anda bisa melakukan fitness di gym serta senam ringan.

Yoga juga termasuk bagian olahraga yang dapat merefresh otak dan pikiran sehingga Anda bisa beristirahat dengan nyaman. Lakukan aktivitas tersebut sebelum atau sesudah tidur sesuai dengan waktu luang yang Anda miliki.

3. Minum Susu Sebelum Tidur

Tahukah Anda bahwa minum susu sebelum tidur juga dapat menyebabkan munculnya rasa kantuk?

Minum segelas susu juga dianjurkan bagi Anda yang mengalami kesulitan tidur di malam hari.

Susu memiliki kandungan yang dapat membuat jaringan otot syaraf menjadi rileks sehingga bisa menyebabkan peminumnya lebih tenang.

Dalam kondisi yang tenang itulah seseorang bisa mengalami rasa kantuk kemudian tidur lebih cepat.

4. Membaca Doa Sebelum Tidur

Membaca doa sebelum tidur juga dipercaya secara religius mengusir hal-hal buruk yang menyebabkan kita susah tidur atau insomnia.

Bacaan doa sebelum tidur akan melindungi Anda ketika Anda sedang tertidur pulas. Karena tidur itu adalah saudaranya mati, jadi Anda tidak merasakan apa-apa ketika sedang tertidur.

Mengingat dalam beberapa masalah sulit tidur dialami karena adanya gangguan tertentu, seperti jin, setan, dan sebagainya.

Untuk mengetahui doa bangun tidur arab, latin dan artinya lengkap, silahkan simak dan baca : Doa Sebelum Tidur

5. Membaca Doa Bangun Tidur

Jika Anda sangat ingin menyambut datangnya pagi hari , maka berbahagialah karena berarti Anda orang yang sadar terhadap hidup dan kehidupan Anda.

Caranya adalah, selalu bersyukur saat Anda bangun tidur, karena itulah kunci utamanya.

Untuk menumbuhkan rasa syukur ini, Rasulullah telah mengajarkan sebuah doa bangun tidur yang dapat kita baca setiap bangun tidur.

Untuk mengetahui doa bangun tidur arab, latin dan artinya lengkap, silahkan simak dan baca : Doa Bangun Tidur

6. Membaca Doa Pagi Hari

Selain membaca doa sebelum tidur di malam hari agar nyenyak, kemudian membaca doa bangun tidur sebagai rasa syukur kepada Allah karena selamat dapat terbangun di pagi hari ini.

Nah setelah membaca doa bangun tidur, bisa dilanjutkan dengan membaca doa pagi hari untuk mengusir kemalasan.

Apalagi di waktu bangun tersebut merupakan saat untuk menunaikan ibadah sholat subuh. Besar kemungkinan semua manusia memperoleh bisikan setan yang membuatnya malas untuk bangun dan mengerjakan sholat subuh.

Doa pagi hari juga dipercaya untuk melindungi Anda dari bisikan setan atas rasa malas yang menyebabkan Anda tertarik ke tempat tidur kembali.

Cara Agar Pikiran dan Badan Segar di Pagi Hari

Bagi sebagian besar dari Anda yang memiliki waktu tidur sangat sedikit karena kesibukan aktivtias yang terlalu padat tentu akan sulit bagi Anda untuk memperbaiki pola tidur.

Anda tetap sering begadang karena melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan Anda. Kemudian mengawali tidur sejak tengah malam atau bahkan dini hari.

Sedangkan di pagi hari Anda kembali harus bekerja dan memulai aktivitas dan kesibukan lainnya.

Hal tersebut membutuhkan solusi yang tidak biasa karena jika tubuh Anda mulai terasa kurang sehat sementara waktu istirahat masih minim. Maka akan sulit untuk diatasi dan dijadikan normal dan sehat kembali.

Anda bisa melakukan cara ini agar pikiran sekaligus badan selalu segar di pagi hari dengan memaksimalkan tidur di waktu istirahat yang minim.

1. Bersihkan Badan dan Buatlah Suasana Nyaman Sebelum Tidur

Tidur yang nyenyak dan efektif bisa disebabkan karena kondisi lingkungan di dalam kamar atau tempat tidur sangat nyaman.

Kebersihan badan, kasur, dan sebagainya juga menjadi salah satu faktor Anda merasa tidak ada beban yang kotor untuk dibawa tidur.

Maka bersihkanlah seluruh badan, kaki, dan bagian celah lainnya di tubuh Anda setelah beraktivitas seharian.

2. Hindari Perut Kosong Sebelum Tidur

Beberapa orang mengalami sulit tidur dalam keadaan perut kosong, sementara ada juga lainnya yang mudah merasa ngantuk jika sedang kelaparan.

Tetapi jika Anda memiliki banyak beban yang belum terselesaikan, namun Anda lebih memerlukan waktu beristirahat. Maka jangan biarkan perut dalam keadaan kosong, makanlah sesuatu yang mengenyangkan.

3. Minum Segelas Air Putih Setelah Bangun Tidur

Air putih dapat menetralkan racun yang ada di dalam tubuh dan membawanya keluar melalui saluran kencing.

Meminum segelas air putih sebelum dan sesudah tidur bisa membuat tubuh Anda terjaga dan sehat selalu.

Air putih dapat melancarkan sistem pencernaan, khususnya eksresi Anda sehingga sampah yang ada di perut bisa keluar dengan cepat dan menghindarkan Anda dari penyakit pencernaan.

Demikian ulasan tenatng bacaan doa pagi hari yang bisa Anda panjatkan setiap pagi. Dengan begitu Anda siap menyambut pagi untuk menjalani aktifitas dan mencari rezeki yang berkah.

WISATANABAWI

Seks di Surga, Tak Ada Zina?

Assalamu’alaikum

Ustad, dalam al-Qur`an dijelaskan, para lelaki kelak di Surga bebas menikmati hubungan seks dengan bidadari yang cantik. Pertanyaannya, apakah di Surga ada hubungan seks?   Lalu, apa artinya para istri di Surga kelak berkumpul kembali dengan suaminya masing-masing, sementara suaminya bebas berhubungan seks dengan para bidadari? Apakah istri juga bebas melakukan hal yang sama?

Wassalam, Maimunah

Jawaban

Pertanyaan ini sering ditanyakan kaum hawa. Tampaknya mereka resah, bila kaum lelaki mendapat pasangan bidadari yang cantik, lalu kaum hawa pasanganya siapa?

Dalam al-Qur`an, memang tidak disebutkan secara tegas balasan yang akan diberikan Allah pada kaum hawa.  Misalnya kaum adam di Surga akan mendapatkan bidadari, apakah kaum hawa akan mendapat bidadara?

Ibu Maimunah yang saya hormati.

Istilah bidadari sendiri sebenarnya masih diperselisihkan ulama. Sebab baik al-Qur`an maupun Hadits terkadang menyebutnya dengan istilah al-hur al-‘in, yang secara bahasa berarti wanita-wanita cantik yang sangat putih.

Dalam beberapa Hadits, terkadang makhluk gaib itu disebut nisa’ ahl al-jannah, yang secara bahasa berarti wanita-wanita atau istri-istri penghuni Surga.  Ada sementara ulama yang tidak sependapat dengan istilah bidadari sebagai terjemahan dari al-hur al-‘in atau nisa’ ahl al-jannah.

Mereka menginginkan makhluk gaib itu tidak diterjemahkan sebagai bidadari, sebagaimana makhluk-mahkluk lain seperti malaikat, jin dan setan, yang tetap disebut malaikat, jin dan setan.   Maka bidadari, menurut sebagian ulama ini,  sebaiknya tetap disebut sebagai al-hur al-‘in.

Ada juga ulama yang berpendapat, kaum lelaki beriman, memang dinjanjikan  Allah akan dianugerahi al-hur al-‘in, di samping kenikmatan yang lain. Sementara kaum hawa tidak disebutkan janji-janji seperti itu.

Masalahnya, karena kaum hawa umumnya malu bila disebutkan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan seksual. Berbeda dengan lelaki yang justru senang bila hal itu disebutkan.

Ada hadits yang menyatakan, al-hur al-‘in itu sebagian berasal dari istri-istri pada waktu hidup di dunia.   Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitabnya al-Musnad meriwayatkan Hadits:

“Fasilitas terendah bagi penghuni Surga, ia memiliki tujuh tingkatan…dan ia memiliki tujuh puluh dua al-hur al-‘in sebagai istri-istrinya, selain istrinya dari dunia.” (Hr. Imam Ahmad)

Namun bagaimanapun juga, kenikmatan yang diberikan di Surga tidak sesempit yang kita bayangkan sekarang.  Quran Surat al-Zukhruf ayat 71 dan surat Fushilat ayat 31  yang intinya menyatakan, penghuni Surga akan mendapatkan semua yang diinginkan hatinya dan semua yang ia minta.

Maka segala yang diinginkan penghuni Surga, misalnya hubungan seksual dengan siapa saja, bila itu termasuk kenikmatan yang diinginkannya, maka Allah akan memberikannya.  Yang jelas, kenikmatan yang ada di Surga tidak seperti kenikmatan yang ada di dunia.

Surga itu tempat segala kenikmatan dan tidak ada rasa capek atau kelelahan bagi penghuninya.  Memakan buah-buahan misalnya, tidak dilakukan atas dasar motivasi menghilangkan lapar atau mencari kesehatan seperti yang kita lakukan di dunia, melainkan semata-mata menikmati kelezatan makanan itu.

Sekali lagi, kita yang masih hidup di dunia tidak mampu membayangkan kelezatan dan kenikmatan yang ada di Surga.  Bayangkan saja, menurut hadits riwayat Muslim, Nabi Muhammad bersabda:

فَإِنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا وَعَشَرَةَ أَمْثَالِهَا

“Sesungguhnya bagiMu kekuasaan seperti di dunia dan sepuluh kali lipatnya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

أَلَنْ تَرْضَى إِنْ أَعْطَيْتُكَ مِثْلَ الدُّنْيَا مُذْ يَوْمِ خَلَقْتُهَا إِلَى يَوْمِ أَفْنَيْتُهَا وَعَشَرَةَ أَضْعَافِهَا

(Allah menyatakan) : Tidakkah engkau ridha jika Aku berikan kepadamu semisal dunia sejak Aku ciptakan hingga hari aku hancurkan dan (ditambah) 10 Kali lipatnya.” (HR: Ibnu Abid Dunya, AtThobarony)

Ini artinya, punghuni Surga yang paling miskin, rumahnya di atas kavling seluas sebelas kali lipat di dunia ini.  Dapatkah dibayangkan, bagaimana seseorang memiliki rumah di atas kavling yang luasnya sebelas kali lipat dunia?

Demikianlah, mudah-mudahan Ibu dapat memahami jawaban ini. Dan Ibu tidak perlu resah untuk mempersoalkan kenikmatan di Surga. Apa yang Ibu inginkan, semuanya tersedia dan terpenuhi di Surga.* (Dikutip dari buku “Fatwa-fatwa Imam Besar Masjid Istiqlal” karya Prof. KH Ali Mustofa Yaqub, MA, mantan Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta)

HIDAYATULLAH

Setelah Rasulullah Wafat, Apa yang Terjadi?

Setelah Rasulullah wafat, ada banyak hal yang terjadi. Banyak peristiwa yang terjadi sejak tahun 600 M sampai dengan 650 M. Peristiwa-peristiwa tersebut mencakup fitnah dan perang sipil yang kemudian membentuk identitas dan pemikiran Islam yang berkembang sejak saat itu.

Nabi Muhammad Saw. tidak pernah menetapkan siapa yang akan menggantikannya. Saat beliau wafat pada tahun 632, para sahabat memilih seorang pemimpin atau Imam dan khalifah pertama dalam Kekhalifahan Rasyidin yakni Abu Bakar As-Shiddiq.

Abu Bakar (632-634 M) adalah seorang pemimpin yang sederhana. Kepemimpinannya kemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab, seorang tokoh yang dihormati. Di bawah kepemimpinan Umar, pemerintahan umat Islam menaklukkan berbagai wilayah yang kelak menjadi jantung kekuasaan.

Umar menjelma menjadi tokoh yang menjadi subyek atau sumber bagi riwayat yang penting. Umar kemudian diganti oleh Utsman bin Affan pada 656 M. Tiga khalifah tersebut berasal dari suku Nabi Muhammad Saw. yakni suku Quraisy. Umar dan Utsman dipilih oleh sebuah dewan para tokoh terkemuka.

Masalah yang dihadapi setelah Rasulullah wafat adalah tentang siapa yang berhak memilih dan bagaimana cara yang dilakukan untuk memilih. Dua masalah tersebut pun menjadi sumber perpecahan bagi aliran-aliran utama dalam Islam sepanjang sejarah.

Antony Black dalam buku Pemikiran Politik Islam: Dari Masa Nabi Hingga Masa Kini (2001) menyimpulkan dari penelitiannya yang komprehensif bahwa kaum Sunni tradisional pada masa itu meyakini bahwa pemimpin untuk kaum Muslimin mesti berasal dari kaum Quraisy.

Sementara itu, ada kaum Syiah yang meyakini bahwa Ali bin Abi Thalib adalah satu-satunya penggantI Nabi Muhammad Saw. yang sah berdasarkan pada ia yang telah ditetapkan oleh Nabi Muhammad Saw. sebagai penerusnya melalui penunjukkan atau nash.

Menurut Black, masalah yang mencuat tentang siapa yang berhak memimpin secara langsung berkaitan dengan masalah keanggotaan umat. Pertanyaannya adalah: kriteria apa yang membuat seseorang dianggap memenuhi syarat untuk menjadi bagian dari umat dan masuk surga?

Pada masa Bani Umayyah, ada beberapa aliran Islam seperti Muktazilah yang bersikap netral atas perselisihan antara Ali bin Abi Thalib dan Utsman bin Affan. Aliran lain, Mujriah atau Kaum Menunda lebih memilih bersikap netral dalam perselisihan tersebut.

Muktazilah dan Murjiah adalah dua kelompok Islam yang mengadopsi sebuah konsep keanggotaan yang toleran dan inklusif. Murjiah berpendapat bahwa seorang pendosa pun akan tetap Muslim. Sementara Murjiah menyatakan bahwa pendosa besar berada dalam posisi iman dan kafir.

Kelompok Khawarij meyakini hal yang berlawanan dengan Muktazilah dan Murjiah. Khawarij memiliki anggapan bahwa seseorang yang menyimpang dari Iman atau tatanan moral akan menyebabkan orang tersebut menjadi murtad.

Banyak perbedaan pendapat yang muncul setelah Rasulullah wafat. Perbedaan pendapat tersebut terjadi hingga saat ini dan tak jarang menimbulkan perpecahan bagi sebagian kelompok.

Apa yang dijelaskan Antony Black dalam bukunya hanya sedikit dari perbedaan pendapat yang terjadi.[]

BINCANG SYARIAH

Menjaga Adab Para Ulama

“INGATLAH bahwa orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Abu Dawud: 4682).

Syeikh Abdul Aziz bin Baz rohimahulloh mengatakan: “Apabila dalil telah tegak dalam suatu masalah, maka wajib hukumnya mengambil pendapat yang sesuai dengan dalil tersebut, baik dalil dari Kitabullah ataupun dari sunah Rasul shallallahu alaihi wasallam-, meskipun pendapat itu menyelisihi imam besar, bahkan walaupun menyelisihi sebagian sahabat.”

Karena Allah menfirmankan (yang artinya): “Jika kalian berselisih dalam suatu masalah, maka kembalikanlah masalah itu kepada Allah dan RasulNya”. Allah subhanah TIDAK mengatakan: “kembalikanlah kepada orang ini dan orang itu”.

Akan tetapi, sudah seharusnya ada langkah memastikan kabar yang sampai kepada kita, serta menghormati dan menjaga adab terhadap para ulama. Jika seseorang menemukan pendapat yang lemah dari salah satu imam, atau ulama, atau ahli hadits yang tepercaya; (harusnya dia ingat bahwa) hal itu tidak menurunkan kedudukan mereka.

Harusnya dia menghormati para ulama, menjaga adab terhadap mereka dan mengatakan perkataan yang baik, serta tidak mencela dan merendahkan mereka. Tapi seharusnya dia menjelaskan yang benar beserta dalilnya, sekaligus mendoakan kebaikan utk ulama tersebut, juga mendoakan agar dirahmati dan diampuni.

Beginilah harusnya akhlak seorang ulama terhadap ulama lainnya, (yaitu) menghormati para ulama karena kedudukan mereka, dan mengerti akan keagungan, keutamaan, dan kemuliaan mereka”. [Majmu Fatawa Ibnu Baz 26/305, Ust. Musyaffa Ad Darini, Lc., MA]

INILAH MOZAIK

Apakah Shalat Tahajud Harus Tidur Terlebih Dahulu?

Sebagian dari kita sering mendengar bahwa shalat tahajud dilakukan sesudah bangun tidur. Bagaimana bila shalat tahajud dilakukan sebelum tidur. Apakah benar kesunahan shalat tahajud harus tidur terlebih dahulu? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut mari simak ulasan berikut ini:

Ayat dalam al-Qur’an yang menyinggung tentang shalat tahajud terdapat dalam surah al-Isra ayat 79:

وَمِنَ الْلّيْلِ فَتَهَجّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ

Artinya :

Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

Imam Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi (w.671 H) dalam kitabnya Tafsir al-Qurthubi menafsiri kata  al-tahajjud di atas dengan arti bangun dari tidur yang banyak. Dengan demikian tahajud adalah mendirikan shalat setelah bangun dari tidur. Tafsiran semacam ini juga disampaikan oleh imam al-Aswad, ‘Alqamah dan imam Abdur Rahman. (Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi, jus 10 hal 308)

Tak jauh berbeda dari imam al-Qurthubi, imam Abu Ja’far at-Thabari (w.310 H) dalam kitabnya Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an juga menyampaikan dua makna dari kata al-tahajjud yang berarti bangun dari tidur dan tidak tidur semalaman setelah bangun tidur di malam hari. (Abu Ja’far at-Thabari, Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an, jus 17 hal 523)

Tak ketinggalan, imam Ibnu Katsir (w.774 H) dalam kitabnya Tafsir al-Qur’an al-Karim li ibn Katsir juga memberikan komentarnya yakni al-tahajjud adalah shalat sunah yang dikerjakan setelah bangun dari tidur. (Ismail Ibnu Katsir ad-Dimasqi, Tafsir al-Qur’an al-Karim li ibn Katsir, jus 3 hal 69)

Terakhir, imam al-Hasan al-Bashri mengatakan bahwa shalat tahajud adalah shalat yang dikerjakan setelah waktu Isya dan hal ini diarahkan kepada waktu setelah bangun tidur. (Tafsir al-Qur’an al-Karim li ibn Katsir, jus 3 hal 69) (Baca: Doa Bangun Tidur Versi Sahabat Sa’id Al-Khudri)

Melihat beberapa penafsiran dari kalangan ahli tafsir di atas, dapat diketahui bahwasanya kesunahan shalat tahajud dilakukan setelah bangun dari tidur di malam hari. Hal ini dikuatkan oleh hadis Rasulullah  Saw. berikut ini:

عَنِ الْحَجَّاجِ بْنِ عَمْرٍو الْمَازِنِيِّ ، قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَتَهَجَّدُ بَعْدَ نَوْمِهِ ، وَكَانَ يَسْتَنُّ قَبْلَ أَنْ يَتَهَجَّدَ

Artinya :

Dari al-Hajjaj bin Amr al-Mazini berkata bahwasanya Rasulullah Saw. melakukan shalat tahajud setelah bangun dari tidur dan Beliau membersihkan (menyikat) giginya sebelum melaksanakan shalat tahajud.” (at-Thabrani, Mu’jam al-Aushat jus 8 hal 291)

Tak hanya itu, beberapa hadis sahih baik riwayat dari Ibnu Abbas, Sayyidah ‘Aisyah Ra. dan yang lainnya juga mengabarkan bahwa Rasulullah Saw. melakukan shalat tahajud setelah bangun dari tidur. (Ibnu Katsir ad-Dimasqi, Tafsir al-Qur’an al-Karim jus 3 hal 69)

Akan tetapi, terdapat pendapat yang mengatakan shalat tahajud tidak harus tidur terlebih dahulu. Sahabat Umar Ra. yang melakukan di akhir waktu, setelah tidur. Sementara sahabat Abu Bakar Ra. mengawalkannya, di mana kedua pendapat tersebut sama-sama mendapat pengakuan dari Rasulullah SAW. (Syekh Muhammad Syatha’ ad-Dimyati al-Bakri, Hasyiyah I’anat at-Thalibin, jus 1 hal 292)

Akhirnya, terlepas dari perbedaan pendapat di atas, marilah kita amalkan perbedaan tersebut sesuai kemampuan kita masing-masing. Wallahu a’lam

BINCANG SYARIAH

Mengapa Kesempitan Hidup Masih Menghimpit?

ADA seorang ibu berkata:

“Saya sudah salat, sedekah, puasa, zakat. Sayapun telah meninggalkan larangan, tapi mengapa kesempitan hidup masih tetap menghimpit? Mengapa ujian terus bertubi tubi menimpa?”

Saya hanya bisa menjawab:

Ibu, apakah selama ini ibu beribadah agar tidak diuji? Tidak mungkin, karena Allah berfirman, yang artinya:

Alif laam miim. Apakah manusia mengira akan dibiarkan berkata kami beriman sementara ia tidak diuji? (QS Al-Ankabut ayat 1)

Ibadah yang kita lakukan adalah untuk mengokohkan hati, bukan untuk menepis ujian, karena ujian pasti menerpa kehidupan mukmin.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Senantiasa ujian menimpa mukmin, sampai ia berjumpa dengan Allah tanpa membawa dosa.” (HR Ahmad)

[Ustaz Abu Yahya Badrusalam, Lc]

INILAH MOZAIK

Bila Ibadah Hasilnya Cuma Capek

IBADAH oleh sebagian besar umat Islam dianggap sebagai rutinitas saja. Tidak banyak yang menyadari bahwa di dalam ibadah itu terkandung nilai dan sumber kekuatan yang luar biasa. Padahal, mungkin telah cukup banyak waktu dan tenaga yang dicurahkan untuk ibadah.

Dapat dikatakan, sebagian besar ibadah kita belum menghasilkan apa-apa selain capek. Benarkah apa yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺ. “Alangkah banyaknya orang yang melakukan shalat sedang mereka tidak memperoleh apa apa, kecuali sebatas kelelahan saja.”

Ketidak efektifan itu bukan hanya untuk shalatnya saja, tetapi juga untuk ibadah  yang lain. Puasa misalnya yang telah dilakukan secara rutin, setiap tahun selama sebulan penuh, terbukti belum berhasil memperbaiki akhlaq umat Islam. Masih saja terdapat laku kejahatan dan sikap ketidaktaatan. Malah begitu hari raya tiba, seolah  terhapus semua. Ibaratnya panas setahun dihapus hujan sehari. Puasa sebulan dihapus lebaran sehari.

Kondisi ini sangat menyedihkan, apalagi apabila diukur dengan prinsip-prinsip efisiensi sekarang. Tidak terlalu salah jika ada sebagian orang menuduh umat Islam biasa menghambur-hamburkan waktu hanya sekedar untuk sesuatu yang tidak perlu.

Sekalipun persepsi mereka salah karena menganggap rangkaian ibadah sebagai perilaku yang tidak produktif, tetapi bila dicocokkan dengan produkfitas umat Islam yang masih rendah, tentu tuduhan ini cukup beralasan. Bila sebelum dan setelah melakukan ibadah ternyata tidak ada perubahan apa-apa, apakah salah orang mengatakan percuma dengan segala macam ibadah itu? Kenyataan memang yang  malas tetap malas, yang culas tetap saja culas.

Kita syukuri akhir-akhir ini masalah ibadah menjadi perhatian lebih luas. Tidak sebatas pada diskusi dan seminar, tapi cukup marak dalam praktek keseharian. Setiap kantor, baik instansi pemerintah maupun swasta, bahkan di markas-markas TNI berdiri masjid dan mushalla. Jamaah masjid juga selalu penuh, utamanya pada shalat Dzuhur dan Ashar.

Ada pula kegairahan baru di kalangan umat Islam untuk menunaikan ibadah haji.  Bila dulu pejabat naik haji merasa malu, kini justru tumbuh rasa malu bila sudah menduduki jabatan tertentu belum juga menunaikan haji. Dari sisi ini, pantaslah disyukuri.

Di sisi  lain, ada yang patut disayangkan. Bahwa justru disaat itu nampak muncul berbagai laporan tentang tindak korupsi dan kalusi dalam tingkat yang mengkhawatirkan. Bahkan sebuah majalah ekonomi asing menulis bahwa tingkat korupsi di Indonesia termasuk tertinggi di Asia dan bahkan di dunia. Biaya perusahaan untuk melayani “pesanan” pejabat tertentu, tak bisa diduga jumlahnya.

Meskipun mungkin kita tidak terlatu sepakat; tapi berita itu harus di terima dengan lapang dada. Mungkin memang itu sekadar provokasi, tetapi jangan menganggap hal demikian tak bisa terjadi. Bagaimanapun korupsi yang telah menjadi persoalan nasional dan  ini harus segera dipecahkan bersama.

Malu rasanya bila Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini dicap sebagai bangsa yang korup. Apalagi jika korupsi  dianggap sebagai bagian dari budaya bangsa.

Semestinya, peningkatan menjalankan ibadah di ikuti dengan kesadaran. Semakin intens seseorang menjalankan ibadah, semakin tinggi kesadaran moralnya. Buah dari ibadah adalah akhlaqul karimah. Orang yang berakhlaq tak mungkin melakukan korupsi, berkolusi, dan memanipulasi.

Bagaimana mungkin orang yang aqidahnya sudah baik, ibadahnya khusyu’, akhlaqnya terpuji sampai bisa berbuat kejahatan? Bagaimana mungkin dua sikap berlawanan ini bisa menyatu dalam diri seseorang? Tidak mungkin itu sudah pasti.*

HIDAYATULLAH

Kisah Mualaf: Aktivis Gereja yang Memilih Islam

Vanni memutuskan memeluk agama Islam pada 2008 saat ia berusia 29 tahun.

Seorang pria asal Filipina, Vanni, memutuskan memeluk agama Islam pada 2008 saat ia berusia 29 tahun. Sebelumnya, dia merupakan pemuda aktivis gereja.

remaja hingga menjadi pelayan gereja sebagai Pelayanan Pemuda Paroki dan pemimpin band. Vanni bercerita, dirinya merupakan anggota tingkat 3 dari Knights of Columbus dan Cursillo untuk Kristen (pernah menjadi wakil rektor di kelas junior). 

Dia pun mempunyai dua teman yang merupakan pastor Katolik. Terkadang, kata dia, kompadre-nya yang bernama Rev. Fr. Benjie kerap berdialog dengannya tentang Islam. “Tentang bagaimana Islam menghormati Yesus (Nabi Isa) dan ibunya (Maryam),” ujarnya. 

Menjadi seorang Katolik, kata dia, selalu memunculkan pertanyaan di benaknya tentang mengapa iman Gereja Katolik atau Gereja Kristen lainnya difokuskan kepada Yesus. Dia pun mempertanyakan mengapa ajaran Kristen bukan terfokus pada Yaweh yang diklaim sebagai sang pencipta. 

“Kadang-kadang, saya menanyakan hal ini kepada teman-teman saya di gereja, tetapi tidak ada jawaban dari mereka yang memuaskan saya. Sampai akhirnya, saya berhenti bertanya karena mereka mengatakan kepada saya bahwa saya memiliki keraguan tentang Tuhan atau Yesus. Tapi, tetap saja saya ragu,” ungkapnya. 

Suatu waktu, ia bertemu dengan mantan drummer dan mengobrol dengannya. Sang drummer itu pun mengatakan kepadanya bahwa dia masuk Islam. Sontak saja, Vanni langsung menertawakannya dan mengatakan kepadanya dia memiliki iman yang buruk kepada Yesus. 

Sang teman itu pun hanya tersenyum kepadanya. Sekali lagi, pertanyaan tentang iman pun muncul di benaknya.

“Mengapa pria ini (mantan pekerja sukarela gereja sejak remaja) memeluk Islam? Setelah itu, saya mulai meneliti tentang doktrin Islam. Itu menarik dan saya meminjam beberapa buklet dari teman saya,” ujarnya.

Tak hanya itu, Vanni pun meminjam buku dari rekan kerja Muslimnya berjudul Christ in Islam oleh Syekh Deedat dan Islam in Focus oleh Hammudah Abdalati. Dari sana, ia menemukan jawaban atas pertanyaan soal iman yang berputar-putar di benaknya selama ini. Dari sanalah ia kemudian mulai berpikir apakah akan memeluk Islam.

di gereja sejak saat itu,” kata dia. 

Rintangannya menemukan Islam tak berhenti sampai di situ. Dia menyebut, ia dan sepupu pendetanya kerap berdebat tentang keyakinan baru yang ia yakini. Bahkan, banyak teman-temannya mencoba menghentikan dirinya karena keputusan tentang Islam yang mulai ia jalani. 

“Lalu, saya berkata kepada mereka: Jika ada di antara kalian yang dapat menjawab pertanyaan saya, kalian dapat menghentikan saya (memeluk Islam). Pertanyaan saya adalah tentang apakah Yesus mengaku sebagai Tuhan dan disembah?” ujarnya. 

Beberapa bulan kemudian dari peristiwa itu, salah seorang teman mantan pelayan altar gerejanya datang dari Arab Saudi. Dia pun mengobrol dan darinya ia mengetahui dia juga masuk Islam. Dari obrolan itu, dirinya pun sangat puas sebab semua pertanyaan saya terjawab. 

Akhirnya, ia pun membuat keputusan untuk memeluk Islam. Saat itu, ada seorang imam di kampung halamannya yang ia coba hubungi. Sayangnya, saat mencoba mencari dan menghubunginya untuk mengucapkan kalimat syahadat, ia tidak dapat menemukannya. Di kampung halamannya, hanya ada satu persen Muslim sehingga sulit menemukan pemuka agama Islam.

Bulan demi bulan berlalu, ia masih belum bisa menemukan seorang imam. Kemudian, sepupunya di Dubai menelepon dan ia pun pergi ke Dubai. Vanni mengucapkan syahadat di sana dengan seorang imam Filipina.

“Sekarang saya seorang Muslim dan satu-satunya dalam keluarga saya. Sangat menyedihkan jika saya meninggal, bahkan ibu atau anak-anak saya tidak dapat menyentuh mayat saya. Tapi, inilah keyakinan saya,” katanya.

https://www.islamweb.net/en/article/145504/vanni-how-i-embraced-islam

KHAZANAH REPUBLIKA

Nasehat Bagi yang Sulit Jodoh (Bag. 2)

Baca pembahasan sebelumnya Nasehat Bagi yang Sulit Jodoh (Bag. 1)

5. Orang tua itu terkadang perlu dilobi!

Betapa banyak pemuda-pemudi yang sudah siap menikah namun terhambat orang tuanya yang menetapkan kriteria-kriteria yang memberatkan:

  • harus lulus dulu,
  • harus satu suku,
  • harus dekat-dekat saja,
  • harus PNS,
  • harus kaya, dan lain-lain.

Maka ketahuilah, orang tua tidak bisa memaksakan semua kehendaknya dalam masalah pernikahan anaknya. Dalam pemilihan calon, wajib atas rida dari anaknya. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda.

لا تُنكحُ الأيِّمُ حتى تُستأمرَ ، و لا تُنكحُ البكرُ حتى تُستأذنَ ، قيل : و كيف إذْنُها ؟ قال : أنْ تسكتَ

“Tidak boleh seorang janda dinikahkan sampai ia menyatakan persetujuan dengan lisan, dan tidak boleh seorang perawan dinikahkan sampai ia menyatakan persetujuan.” Seorang sahabat bertanya, “Bagaimana persetujuan seorang perawan?.” Nabi bersabda “Dengan diamnya ketika ditanya.” (HR. Bukhari no.6970, Muslim no.1419).

Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, “Maknanya, pernikahan tidak sah hingga mempelai wanita diminta persetujuan lisannya. Berdasarkan sabda Nabi [حتى تُستأمرَ] menunjukkan tidak sahnya pernikahan hingga ia setuju secara lisan. Namun dalam hadis ini bukan berarti tidak disyaratkan adanya wali dalam pernikahan, bahkan justru terdapat isyarat bahwa disyaratkan adanya wali.” (Fathul Baari, 9/192).

Dan tidak semua kriteria-kriteria dari orang tua harus kita taati. Jika itu kriteria yang melanggar syariat atau membahayakan si anaknya, maka tidak wajib ditaati. Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةٍ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ

”Tidak ada ketaatan di dalam maksiat, taat itu hanya dalam perkara yang makruf.” (HR Bukhari no. 7257, Muslim no. 1840).

Perkara yang makruf didefinisikan oleh As Sa’di,

المعروف: الإحسان والطاعة، وكل ما عرف في الشرع والعقل حسنه

Al-ma’ruf artinya perbuatan kebaikan dan perbuatan ketaatan dan semua yang diketahui baiknya oleh syariat dan oleh akal sehat.” (Tafsir As Sa’di, 1/194-196).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan,

ويلزم الإنسان طاعة والديه في غير المعصية ، وإن كانا فاسقين … وهذا فيما فيه منفعة لهما ولا ضرر عليه … ؛ لسقوط الفرائض بالضرر . وتحرم الطاعة في المعصية ، ولا طاعة لمخلوق في معصية الخالق

“Seseorang wajib taat kepada orang tuanya selama bukan dalam perkara maksiat. Walaupun kedua orang tuanya fasik… ini dalam perkara-perkara yang bermanfaat bagi orang tua dan tidak membahayakan diri si anak. Karena semua kewajiban itu gugur jika menimbulkan bahaya. Dan ketaatan itu haram jika dalam perkara maksiat. Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khaliq (Allah).” (Al Akhbar Al ‘Alamiyyah min Al Ikhtiyarat Al Fiqhiyyah, hal. 170).

Namun kriteria-kriteria dari orang tua yang memberatkan tersebut, sebisa mungkin dilobi. Caranya:

  • berikan nasehat yang baik pada orang tua,
  • gunakan bahasa yang sopan dan lemah lembut,
  • cari waktu yang tepat,
  • beri hadiah,
  • tunjukkan anda sudah punya rencana matang untuk berumah tangga,
  • coba berkali-kali, dan
  • minta hidayah dari Allah untuk orang tua.

Adapun kriteria-kriteria dari orang tua yang baik dan tidak memberatkan, maka hendaknya ditaati.

6. Minta bantuan perantara yang shaleh dan dipercaya

Jika sulit menemukan calon pasangan, maka mintalah bantuan kepada orang lain yang dipercaya untuk mencarikan calon pasangan yang baik. Perantara tersebut bisa:

  • ustazmu atau ustazahmu,
  • temanmu yang shaleh dan dipercaya,
  • karib kerabatmu yang bisa dipercaya,
  • saudara atau keluarga dari calon pasangan, yang bisa dipercaya, dan lain-lain.

Sebagaimana pernikahan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dengan Khadijah yang diperantarai oleh Nafisah binti Muniyyah dan paman-paman Rasulullah (Rahiqul Makhtum, Syekh Shafiyurahman Al Mubarakfuri, hal 13-15, Asy Syamilah).

7. Berdoa dan istikharah

Jangan lalai untuk terus memperbanyak doa kepada Allah. Karena Allah-lah yang menentukan jodoh manusia. Dan kesulitan atau kemudahan, itu semua atas kehendak Allah. Dan hanya Allah yang dapat mengangkat semua kesulitan. Allah ta’ala berfirman,

وَإِن يَمْسَسْكَ اللَّـهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ

“jika Allah menimpakan suatu mudarat kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Allah sendiri.” (QS. Al An’am: 17).

Allah ta’ala berfirman,

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّـهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudaratan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (QS. An Nahl: 53).

Maka berdoalah kepada Allah, dan yakinlah bahwa Allah akan kabulkan. Allah ta’ala berfirman,

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Ghafir: 60).

Ketika sudah ada calon pasangan yang diharapkan, dianjurkan salat istikharah, atau berdoa istikharah walaupun tanpa salat.

Syekh Abdul Aziz bin Baz mengatakan,“Boleh, dianjurkan untuk melakukan istikharah walaupun tanpa salat istikharah. Jika ia sedang haid atau ia dalam perkara yang butuh segera dilakukan, hendaknya ia istikharah (yaitu, membaca doa istikharah) tanpa melakukan salat. Ini tidak mengapa.” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi no. 20949).

Semoga yang sampai sekarang masih sulit jodohnya, segera Allah mudahkan, dan semoga Allah beri taufik untuk mendapatkan pasangan yang saleh atau salehah.

Wallahu waliyyu dzalika wal qadiru ‘alaihi.

Penulis: Yulian Purnama

Artikel: Muslim.or.id

Imam Hambali Tetap Teguh Meski Dizalimi Penguasa

Imam Hambali dipenjara akibat keteguhan keyakinannya.

Imam Ahmad bib Hambal atau Imam Hambali merupakan salah satu ulama dari mazhab empat Ahlsunnah wal Jamaah (Aswaja). Ia sangat teguh memegang ajaran agama Islam dan sangat menguasai tafsir Alquran. 

Namun, saat kelompok Mu’tazilah berkuasa pada masa Khalifah al-Ma’mun, Imam Hambali dizalimi karena berbeda pendapat dengan mereka.

Saat itu, Muktazilah di bawah pimpinan Ibnu Abi Duad berhasil mempengaruhi Khalifah Al-Ma’mun untuk mengingkari sifat-sifat Allah, termasuk sifat kalam. Pada 212 H/828 M, al-Ma’mun kemudian memaksa para ulama meyakini Alquran itu adalah makhluk, termasuk di antaranya Imam Hambali.

Namun, Imam Hambali tetap konsisten memegang pendapatnya bahwa Alquran itu kalam Allah, bukan makhluk. Ia pun dipenjara akibat keteguhan keyakinannya tersebut. 

Sepeninggal al-Ma’mun, kekhalifahan berpindah ke tangan putranya, al-Mu‘tashim. Imam Hambali kembali dizalimi. Saat dikeluarkan dari penjara, Imam Hambali lalu dipertemukan dengan Ibnu Abi Daud dan teman-temannya. 

Mereka berdebat dengan Imam Hambali tentang kemakhlukan Alquran. Tapi, Imam Hambali mampu membantahnya dengan bantahan yang tidak dapat mereka bantah.

Akhirnya, Imam Hambali dicambuk sampai tidak sadarkan diri lalu dimasukkan kembali ke dalam penjara dan mendekam di sana selama sekitar 28 bulan. Selama itu ia hanya bisa shalat dan tidur dalam keadaan kaki terbelenggu.

Selanjutnya, al-Watsiq diangkat menjadi khalifah menggantikan ayahnya, al-Mu‘tashim. Tidak berbeda dengan ayahnya, al-Watsiq pun melanjutkan ujian yang dilakukan ayah dan kakeknya kepada Imam Hambali. Mereka masih menjalin kedekatan dengan Muktazilah.

Setelah al-Watsiq wafat, saudaranya yang bernama al-Mutawakkil naik menggantikannya. Situasi pun berubah ketika Khalifah Al-Mutawakkil menghentikan perdebatan mengenai Alquran. Status Imam Hambali pun dipulihkan. 

Imam Hambali dikaruniai delapan anak. Ia sempat lima kali menunaikan ibadah haji ke Makkah, dua di antaranya ditempuh dengan berjalan kaki. Setelah sembilan hari sakit, pada Jumat 12 Rabi’ul Awal tahun 241 H, di usianya yang ke-77, sang Imam tutup usia di Kota Baghdad, Irak. 

KHAZANAH REPUBLIKA