Menjadi Muslim yang Lebih Baik, Lakukan 5 Hal Ini!

Seorang muslim yang baik, mereka adalah yang mampu menjadi manfaat bagi sesamanya. Namun, sebelum memberikan manfaat yang banyak untuk sesama ia juga harus mampu berdaya dan bebas merdeka untuk mengarahkan hidupnya. Sebelum Jadi Manfaat untuk Sesama di bulan Ramadan ini, berikut hal yang wajib seorang muslim persiapkan.

1.  Istiqomah dalam Beribadah

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” (QS: Az-Zariyat : 56)

Manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah dan tunduk kepada aturan-Nya. Muslim yang baik adalah mereka yang bisa melakukan ibadah dengan aman dan nyaman, tanpa ada ancaman yang menyertainya. Serta yang terpenting adalah Istiqomah.

Sayangnya, tidak semua negara di dunia ini mendukung kebebasan muslim untuk beribadah. Seperti menggunakan hijab, menutup aurat, melaksanakan shalat di waktu dan tempat yang tepat, dsb. Bahkan saudara-saudara kita di Palestina misalnya, mendapatkan ancaman, tembakan, rudal saat mereka harus melaksanakan shalat di masjid.

Bersyukurlah, jika hari ini kita mendapatkan kemerdekaan untuk beribadah dengan tenang dan nyaman.

2.  Bersih dari Penyakit Hati

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain…(QS: Annisa : 32)

Menurut Rasulullah SAW, hati adalah raja. Jika baik hatinya baik pula perilaku dan amalan kita. Sebaliknya, jika raja dalam diri kita buruk, maka buruk pula akhlak kita.

Muslim yang siap untuk memberi manfaat adalah yang mampu membebaskan dirinya dari belenggu penyakit hati. Misalnya iri, dengki, sombong, dan merasa paling benar sendiri. Penyakit hati kadang tidak disadari dan diam-diam menggerogoti pahala kebaikan kita.

3.  Yakin untuk Memilih Jalan Kebaikan

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” (QS: Al-Isra: 7)

Kenikmatan yang harus kita syukuri sepanjang hidup adalah saat kita memiliki kebebasan untuk memilih jalan kebaikan. Kita bisa menentukan arah mana yang akan kita tuju untuk memperbanyak pahala dan amal baik kita selama hidup.

Saat kita tidak memiliki kebebasan untuk memilih jalan yang baik, maka saat itu kita harus berjuang untuk keluar dari belenggunya. Belenggu bisa berasal dari diri sendiri atau tantangan eksternal.

4.  Terbebas dari Hutang dan Riba

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Al Baqarah: 275).

Allah tidak melarang seorang muslim untuk berhutang, namun hutang bisa membuat hidup tidak tenang dan menjadi penuh dengan beban. Apalagi hutang yang kita sendiri sulit atau tidak mampu membayarnya. Lebih-lebih jika hutang disertai juga dengan riba.

Seorang muslim yang siap untuk jadi manfaat akan tenang hidupnya, penuh kesyukuran dan jauh dari perasaan gelisah atau terancam, jika merdeka dari hutang dan riba. Untuk itu jauhilah hutang yang kita tidak bisa membayarnya dan jangan dekati riba agar hidup kita tidak terlilit atau terhimpit.

Hiduplah dengan apa adanya, sesuai kemampuan, dan tidak berlebih-lebihan.

5.  Kemampuan Secara Finansial

“Orang-orang yang menafkahkan harta di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS: Al-Baqarah: 261)

Sering kali umat Islam salah kaprah soal finansial dan harta. Islam bukanlah agama yang mengajarkan kemiskinan, namun justru mengajarkan agar umatnya mandiri, berdaya, dan dapat berkontribusi besar untuk sosial.

Sebagai muslim, jika kita memiliki kemampuan maka berusahalah untuk merdeka secara finansial. Nantinya, kita bisa seperti para sahabat Nabi yang hidupnya tidak pernah takut kekurangan harta sehingga berapapun bahkan mayoritas hartanya bisa ia berikan untuk berzakat, sedekah, dan wakaf.

DOMPET DHUAFA

Ramadhan, Momen Tepat Berhenti Merokok

Studi  di Pakistan melaporkan bahwa 91% perokok yang mengunjungi klinik berhenti merokok berhenti merokok selama bulan Ramadhan

MASYARAKAT mengetahui kebiasaan merokok sangat berbahaya dan mempunyai berbagai dampak buruk manusia. Namun bagi perokok berat, hal ini tidaklah dianggap serius dan dianggap tidak begitu penting.

Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa terdapat hubungan erat antara merokok dan kanker paru-paru, sirosis hati, penyakit jantung koroner, angina pektoris, kanker mulut, faring dan laring, serta banyak penyakit lainnya.

Statistik menyatakan bahwa jutaan orang di dunia meninggal karena merokok setiap tahunnya pada usia antara tiga puluh empat dan enam puluh lima tahun.

Bangladesh dan Indonesia adalah dua negara mayoritas Muslim yang masuk dalam 10 daftar prevalensi merokok teratas, sementara jumlah perokok meningkat di banyak negara Muslim di Mediterania Timur dan Afrika.  

Datangnya bulan Ramadhan 1445H menjadi peluang bagi para perokok berat memulai misi berhenti merokok yang harus dijadikan peluang oleh komunitas muslim di negeri ini.

Dr Hadi Mohamad Abu Rasheed Kepala Pengembangan Profesional dan Penelitian Ilmiah di Qatar Cancer Society, dari sebuah artikel di laman Union for International Cancer Control menulis,  salah satu peluang penting bagi penghentian penggunaan tembakau di komunitas Muslim adalah bulan suci Ramadhan.

Selama Ramadhan, umat Islam memilih untuk menjalankan periode puasa selama sebulan yang melibatkan pantangan total dari makanan, minuman, atau penggunaan tembakau, dari matahari terbit hingga terbenam, yaitu sekitar 15 jam dalam kalender wilayah Mediterania Timur (khususnya Qatar).

Di komunitas Muslim, Ramadhan memberikan kesempatan untuk mengatasi hambatan lingkungan yang biasa terjadi dalam penghentian penggunaan tembakau, seperti lingkungan hidup dan kerja yang pro-tembakau dan norma budaya penggunaan tembakau.

Inisiatif penghentian penggunaan tembakau pada bulan Ramadhan telah dilakukan dan dipelajari di seluruh dunia. Kampanye Ramadhan di seluruh London melaporkan bahwa lebih dari 83% Muslim di London menunjukkan sikap positif terhadap berhenti merokok selama Ramadhan.

Studi lain di Pakistan melaporkan bahwa 91% perokok yang mengunjungi klinik berhenti merokok berhenti merokok selama bulan Ramadhan. Sebuah survei melaporkan bahwa 96,7% perokok Muslim di Malaysia merasa bahwa berhenti merokok selama Ramadhan lebih mudah dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Bahkan terdapat bukti kimia obyektif mengenai efek positif penggunaan intervensi konseling perilaku yang kompeten secara budaya untuk mendorong berhenti merokok selama bulan Ramadhan di kalangan perokok Melayu, yang tercermin dalam penurunan tingkat cotinine air liur pasca-Ramadhan yang lebih berkelanjutan.

Selain itu, di Qatar, Pusat Pengendalian Tembakau di Hamad Medical Corporation melaporkan peningkatan yang signifikan pada penerima manfaat layanan penghentian tembakau di bulan Ramadhan, bahkan selama pandemi, karena layanan tersebut dilanjutkan melalui konsultasi telepon dengan pengiriman obat-obatan untuk penghentian tembakau ke rumah.

Di Qatar Cancer Society, penerapan kampanye penghentian penggunaan tembakau selama bulan Ramadhan sangatlah tinggi. Pada tahun 2020, kampanye kami mencapai tingkat serapan tertinggi karena bertepatan dengan gelombang pertama pandemi COVID-19.

Dengan lebih dari 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia pada awal abad ke-21, kami mendesak Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC) WHO untuk memanfaatkan kesempatan emas ini selama bulan Ramadhan dan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan kampanye penghentian penggunaan tembakau yang bertemakan Ramadhan.  

Penting juga untuk mengamankan layanan tindak lanjut dan dukungan pasca-Ramadhan untuk membangun momentum.

Klinik Penghentian Merokok Hamad Medical Corporation (HMC) di Qatar, mendorong para perokok untuk menggunakan periode puasa selama Ramadhan sebagai kesempatan untuk mengambil langkah pertama untuk berhenti dari kebiasaan tersebut dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Puasa mengharuskan pantang merokok serta makan dan minum di siang hari. Ramadhan memberikan kesempatan ideal bagi perokok untuk berhenti. Kegiatan selama Ramadhan seperti kunjungan keluarga dan doa dapat membantu seseorang tetap sibuk dan membantunya berhenti merokok.

Sementara Dosen Departemen Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FPSK),Universitas Putra Malaysia (UPM), Prof. Rekan Dr. Suriani Ismail mengatakan, bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa karena memberikan lingkungan yang kondusif bagi perokok untuk mulai berhenti merokok.

“Di Malaysia, bulan Ramadhan tidak dapat diterima dari segi agama dan budaya bagi seorang perokok muslim untuk merokok di depan umum atau di rumah pada siang hari dan perokok akan lebih mudah untuk berhenti merokok karena lingkungan dan lamanya puasa selama 14 tahun. jam sedikit membantu dibandingkan waktu lain,” ujarnya.

Ia menambahkan, para perokok tidak menyadari bahwa dirinyalah yang menjadi pemicu terjadinya perokok pasif dan perokok pihak ketiga yang berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar.

“Saran saya kepada para perokok, ambillah kesempatan di bulan suci ini untuk bertekad berhenti merokok demi kesejahteraan pribadi dan budayakan pola hidup sehat tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga keluarga,” ujarnya.

Para perokok Muslim yang berpuasa selama bulan Ramadhan menahan diri dari makanan, minuman dan merokok di siang hari untuk memenuhi kewajiban agama mereka berpuasa di bulan ini.

Karena ketergantungan nikotin, beberapa perokok mungkin mengalami gejala penarikan diri, seperti mudah tersinggung, marah, gelisah, tidak sabar, susah tidur, dan sulit berkonsentrasi.

Karena haus akan nikotin, sebagian besar perokok mengonsumsi rokoknya setelah berbuka puasa, bahkan ada yang melakukannya dalam beberapa menit setelah mengonsumsi makanan atau minuman.

Sebelum perokok yang “kecanduan” dapat berhenti, ia harus memahami apa itu kecanduan dan bagaimana ia dapat berhenti merokok. Ramadhan memberikan kesempatan yang sangat baik untuk mengubah pola pikir dan lingkungan seseorang untuk berhenti merokok.

Ketahuilah bahwa dibutuhkan upaya untuk berhenti merokok. Nikotin membentuk kebiasaan. Setengah dari perjuangan untuk berhenti adalah mengetahui bahwa Anda harus berhenti.

Pengetahuan ini akan membantu Anda untuk lebih mampu menghadapi gejala-gejala putus obat yang bisa terjadi, seperti bad mood dan sangat ingin merokok

Temukan Strateginya

Faktanya adalah bahwa merokok mempertahankan tingkat nikotin tertentu dalam darah perokok, terutama di otak.

Faktanya, inilah kunci untuk memahami kecanduan akibat nikotin yang dihirup dari rokok. Di bawah pengaruh nikotin tingkat tinggi, semua alasan di atas tampak nyata.

Perokok merasa puas secara emosional dengan perilaku merokoknya.Namun setelah menghisap rokok, kadar nikotin dalam darah perokok mulai menurun secara bertahap.

Hanya dalam waktu sekitar satu jam, tingkat tersebut menjadi hampir dapat diabaikan, yang tampaknya mengakibatkan “kehilangan” energi, “peningkatan” ketegangan, dan perasaan “tidak aman”. Dan keinginan untuk merokok pun dimulai.

Pada titik ini, penting bagi perokok yang “kecanduan” untuk menemukan strategi baru untuk mengalihkan perhatiannya dari keinginan untuk merokok. Cobalah salah satu atau semua saran berikut:

Sebelum keinginan untuk merokok muncul (sekitar 60 menit sejak isapan terakhir), mulailah melakukan aktivitas yang membuat merokok sulit dilakukan secara fisik. Contohnya seperti mencuci mobil, menyiangi taman, jogging, atau mandi lama.

Hampir semua jenis latihan fisik dapat membantu. Perilaku merokok Anda mungkin sudah mendarah daging dan otomatis. Antisipasi perilaku ini dan pertahankan rencana Anda untuk berhenti.

Karena Anda kecanduan, berhenti merokok terbukti cukup menantang. Gejala fisik akibat berhenti merokok (seperti mudah tersinggung dan gelisah) dapat berlangsung antara tiga hingga 10 hari, dan intensitasnya menurun dari hari ke hari.

Namun aspek psikologisnya bisa bertahan lebih lama, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Namun seiring berjalannya waktu, keinginan tersebut akan memudar.

Kekambuhan bisa terjadi jika Anda tidak berhati-hati, terutama jika Anda terpapar pada lingkungan yang biasanya membuat Anda “bersemangat”. Waspadai hal ini dan keadaan yang membuat Anda melakukan hal tersebut, seperti setelah makan atau saat masuk ke dalam mobil. Jauhkan rokok seperti yang disarankan dalam artikel minggu lalu.

Kebanyakan kekambuhan terjadi dalam waktu empat minggu setelah seseorang berhenti merokok. Alasan utamanya adalah sebagian besar perokok tidak siap melakukan perubahan.

Bulan Ramadhan seharusnya bisa membantu para perokok muslim yang ingin berhenti merokok. Puasa memaksa seorang perokok untuk mengubah pola pikirnya, lingkungannya dan kebiasaannya.

Sebagian besar rutinitas dihentikan sebagian besar hari selama empat minggu ke depan.

Jadi, cobalah untuk menerapkan perilaku baru untuk tidak merokok selama bulan Ramadhan. Lupakan kebiasaan merokok dan lakukan hari demi hari.

Jika Anda berhasil di hari pertama, kemungkinan besar Anda akan berhasil lagi di hari berikutnya. Sebelum Anda menyadarinya, Anda sudah menjadi bukan perokok.

Waktu yang paling rentan tentunya adalah saat makan, terutama saat berbuka puasa.

Tips Berhenti Merokok

  1. Berbuka puasa jauh dari kerumunan perokok. Tetaplah di rumah jika perlu.
  2. Hindari minuman atau makanan yang biasanya berhubungan dengan kebiasaan merokok Anda. Selama bulan puasa, beragam minuman dan makanan bisa menjadi alternatif.
  3. Segera tinggalkan meja setelah berbuka jika berniat mengakhirinya dengan rokok. Berjalan-jalanlah alih-alih menyalakan lampu. Jika berbuka puasa di rumah, pergilah ke masjid untuk salat.
  4. Carilah gangguan baru sedapat mungkin.
  5. Singkatnya, lakukan apa pun untuk melepaskan diri dari rutinitas merokok.

Beberapa tip umum lainnya untuk membantu berhenti merokok:

Jangan merokok nomor apa pun atau jenis rokok apa pun. Merokok bahkan beberapa batang sehari dapat membahayakan kesehatan Anda.

Jika Anda mencoba untuk merokok lebih sedikit tetapi tidak berhenti sepenuhnya, Anda akan segera merokok lagi dalam jumlah yang sama.

Merokok rokok “rendah tar, rendah nikotin” biasanya juga tidak memberikan banyak manfaat. Karena nikotin akan membuat ketagihan, jika Anda beralih ke merek yang rendah nikotin, kemungkinan besar Anda akan menghisap rokok lebih keras, lebih lama, dan lebih seringlagi. Satu-satunya pilihan yang aman adalah berhenti sepenuhnya alias total.

Terakhir, kita perlu mengingatkan semua perokok yang menunaikan bulan Ramadhan akan pesan EMRO WHO:  “Jika Anda bisa berhenti merokok selama 15 jam di siang hari, Anda bisa terus merokok selama 24 jam atau lebih. Pulihkan kesehatan jantung dan paru-paru Anda,” demikian pesan kata Dr Hadi Mohamad Abu Rasheed.*

HIDAYATULLAH

4 Cara Mengatasi Malas Beribadah Menurut Habib Abdullah Al-Haddad

Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam karyanya, Risalah Muawanah Wal Mudhaharah Wal Muazarah, Juz 1, halaman 90, mengulas tentang konsep bertaqarrub (mendekatkan diri kepada Allah).  Dalam ulasan tersebut beliau memberikan arahan cara mengatasi malas beribadah menurut Habib Abdullah Al-Haddad. 

Menurut penuturan Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad, “seorang hamba harus totalitas dalam mendekatkan diri kepada Allah, baik saat diam, bergerak, dan berkehendak, dan harus berusaha menjauhi sifat malas”.

Cara Mengatasi Malas Beribadah Menurut Habib Abdullah Al-Haddad

Selanjutnya Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Hadad memberi arahan kepada kita supaya kita tidak mempunyai rasa malas dalam mendekatkan diri kepada Allah. Adapun arahannya sebagai berikut:

Pertama, hilangkan rasa malas dan kecondongan terhadap kemaksiatan dengan mengingat Allah, bahwa Allah maha mendengar dan maha mengetahui segala apa yang kita lakukan, dan Allah maha mengetahui segala rahasia.

Kedua, jika mengingat Allah belum bisa menghilangkan rasa malas, maka ingatlah kepada malaikat pencatatan amal, bahwa segala apa yang kita lakukan, akan dicatat oleh kedua malaikat pencatat amal. Allah SWT berfirman: 

 إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ. مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Artinya: “Yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. (QS. Qaf: 17-81)

Ketiga, jika mengingat kepada kedua malaikat pencatat amal belum bisa menghilangkan rasa malas, maka ingatlah akan dekatnya kematian, bahwa kematian itu sangat dahsyat dan menyakitkan. Kematian itu datangnya tiba-tiba, dan juga kematian tidak memandang usia.

Keempat, jika mengingat mati belum bisa menghilangkan rasa malas, maka ingatlah akan janji-janji Allah terhadap orang-orang yang taat, dan ingatlah akan ancaman Allah terhadap orang-orang yang durhaka, dan ingatlah setelah kematian apakah engkau termasuk orang yang bahagia atau celaka.

Bila kita mengamalkan salah satu dari uraian di atas, dan kita berusaha untuk memperbaiki diri, maka kita termasuk orang-orang yang taat kepada Allah. Kita bisa terhindar dari perbuatan maksiat, dan kita akan mempunyai semangat dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Demikian penjelasan cara mengatasi malas beribadah menurut Habib Abdullah Al-Haddad. Wallahu A’lam Bissawab.

BINCANG SYARIAH

4 Tips Mendapatkan Ridho Allah

Berikut ini adalah empat tips mendapatkan ridho Allah Swt. Ridho Allah Swt adalah hal yang paling agung tanpa tandingan, yang selalu didambakan oleh setiap hambanya. Tidak ada satupun di dunia maupun di akhirat yang dapat menandingi nilai agung dari mendapat ridho Allah Swt. 

Hal ini sebagaimana firman Allah Swt di dalam Al-Qur`an surat At-Taubah ayat 72;

وَعَدَ اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍ ۗوَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ.

Artinya; “Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di surga ‘Adn. Dan keridaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung. (QS. At-Taubah ayat 72).

Secara garis besar cara mendapatkan ridho Allah adalah dengan senantiasa melakukan amal shaleh yang menandakan sikap takwa seorang hamba. Namun, ada beberapa tips di  yang secara spesifik bisa memudahkan kita seorang hamba bisa mendapatkan ridho Allah Swt. berikut penjelasannya.

4 Tips Mendapatkan Ridho Allah

Pertama, Adalah bersegera dalam menjalankan perintah Allah Swt serta menjalankan apa yang menjadi anjuran Rasul-Nya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Musa ketika ditanya oleh Allah mengapa beliau bersegera untuk menjalankan ibadah, yang kemudian hal ini diabadikan oleh Allah di dalam Al-Qur`an surat Thoha ayat 83-84.

وَمَآ اَعْجَلَكَ عَنْ قَوْمِكَ يٰمُوْسٰى

Artinya; ““Dan mengapa engkau datang lebih cepat daripada kaummu, wahai Musa?” (QS. Thaha ayat 83).

قَالَ هُمْ اُولَاۤءِ عَلٰٓى اَثَرِيْ وَعَجِلْتُ اِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضٰى

Artinya; “Dia (Musa) berkata, “Itu mereka sedang menyusul aku dan aku bersegera kepada-Mu, Ya Tuhanku, agar Engkau ridlo (kepadaku).” (QS. Thaha ayat 84).

Kedua, Mengupayakan diri untuk senantiasa menjadi orang yang memiliki sifat jujur As-Shidq. Hal ini sebagaimana yang ada di dalam Al-Qur`an surat Al-Maidah ayat 119;

قَالَ اللّٰهُ هٰذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصّٰدِقِيْنَ صِدْقُهُمْ ۗ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ.

Artinya; “Allah berfirman, “Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridhp kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. Al-Maidah ayat 119).

Ketiga, Senantiasa menanamkan di dalam hati rasa takut kepada Allah Swt. karena dengan rasa takut yang kuat maka dengan sendirinya kita akan selalu menjadi orang yang melakukan ketakwaan sehingga mendapatkan Ridho-Nya. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt di dalam Al-Qur`an surat Al-Bayyinah ayat 8;

جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ.

Artinya; “Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridho kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS. Al-Bayyinah ayat 8).

Keempat, Mendapatkan ridho orang yang ridho Allah tergantung kepada ridhonya. Adapun orang-orang itu adalah. Pertama, adalah Rasulullah Saw sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur`an surat Al-Fath ayat 18 bahwa Ia ridlo kepada orang yang setia kepada Rasulullah Saw.

لَقَدْ رَضِيَ اللّٰهُ عَنِ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ يُبَايِعُوْنَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَاَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَيْهِمْ وَاَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيْبًاۙ

Artinya; “Sungguh, Allah telah meridhoi orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat.” (QS. Al-Fath ayat 18).

Kemudian yang kedua adalah orang tua bagi anaknya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw

رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ

Artinya; “Ridha Allah bergantung kepada ridho kedua orang tua.” (HR. At-Thabrani).

Dan yang orang yang ketiga ada seorang suami bagi istrinya. Hal ini sebagaimana hadist Rasulullah Saw.

‌أيُّما ‌امرأةٍ ‌ماتَتْ وزوجُها عنها راضٍ، دخلَت الجنةَ

Artinya; “Wanita siapa saja yang meninggal dan mendapat ridlo suaminya, maka dia masuk surga.” (HR. Ibnu Syahin).

Demikianlah empat tips memudahkan kita untuk mendapatkan ridho Allah Swt. Semoga bermanfaat, Wallahu a`lam.

BINCANG SYARIAH

Cara Minum Air bagi Jamaah Haji agar tak Dehidrasi

Jamaah haji dianjurkan untuk banyak minum air agar tak dehidrasi.

Musim haji 2023 diperkirakan terjadi bertepatan dengan cuaca panas menyengat. Saat itu, diprediksi hawa panas bisa mencapai 48 derajat celsius, bahkan lebih.

Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo menjelaskan, yang harus dilakukan oleh jamaah haji maupun petugas haji adalah memperbanyak minum air. Dalam mengonsumsi air ini ada caranya atau teknik khusus.

“Ada caranya, tekniknya, yaitu satu menit satu teguk. Dalam satu jam bisa 200 mililiter air,” kata dia dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (13/4/2023).

Menurutnya, teknik seperti itu penting. Alasannya, jika jamaah ataupun petugas langsung minum air dalam jumlah banyak, toilet di Masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram Makkah jaraknya jauh.

“Kalau minumnya langsung banyak, berpotensi selalu ingin ke belakang, ke toilet, padahal jauh. Makanya, per teguk tapi sering,” lanjut dia.

Selanjutnya, ia menyebut saat puncak haji atau prosesi di Arafah, Muzdalifah dan Mina, biasanya jumlah jamaah haji yang meninggal mengalami peningkatan.  Ada beberapa faktor yang memperngaruhi, seperti ancaman suhu panas atau tinggi dan aktivitas yang begitu padat.

Faktor selanjutnya, yakni kerentanan kesehatan pada jamaah haji. Dalam pelaksanaan haji 2023 jumlah lansia lebih dari 67 ribu atau sepertiga dari jumlah total jamaah. Selain itu, terdapat ancaman kekambuhan penyakit yang dipicu oleh kelelahan dan kondisi fisik yang menurun.

Dari berbagai kerentanan tersebut, dibutuhkan kampanye petugas haji kepada jemaah haji 2023 di antaranya minum tak menunggu haus atau jangan sampai kehausan, minum obat teratur bagi jemaah haji risti dan memiliki komorbid.  

“Sebagai puncak haji kegiatan di Armuzna, seharusnya jamaah haji 2023 mengatur tenaga atau energinya. Misalnya, saat di Makkah sebelum ke Armuzna, jamaah haji harus menghemat energi dengan mengurangi ibadah-ibadah sunnah,” ucap Liliek.

Berdasarkan data, ia menyebut dari total jumlah jamaah haji 30 persen mandiri dalam beribadah. Sementara sisanya 70 persen jamaah memiliki risiko kesehatan.  

IHRAM

Tips Agar Tidak Salah Tafsir Ayat Al-Qur’an

 Berikut ini tips agar tidak salah tafsir ayat Al-Qur’an. Menafsirkan ayat suci Al-Qur’an bukanlah aktivitas yang bisa dilakukan secara sembarangan. Jika upaya untuk memahami kalam Ilahi ini tidak dilandasi dengan ilmu, justru berpotensi menjadi salah tafsir. Di antara beberapa penyebab kesalahan tafsir adalah asal ambil ayat dan dipahami secara harfiah atau letterlijk.

Salah Satu Dewan Pakar Pusat Studi Al-Qur’an, Dr. H. Muchlis Muhammad Hanafi menyoroti secara serius persoalan ini. Ia memberikan contoh jika seseorang asal memahami ayat dengan harfiah atau melalui terjemahan belaka, tanpa melihat konteks yang melingkupi turunnya ayat yang dipahami.

Misalnya dalam QS. At-Taubah [9]: 29 berikut ini:

قَاتِلُوا الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَلَا يُحَرِّمُوْنَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَلَا يَدِيْنُوْنَ دِيْنَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ حَتّٰى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَّدٍ وَّهُمْ صٰغِرُوْنَ ࣖ

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, tidak mengharamkan (menjauhi) apa yang telah diharamkan (oleh) Allah dan Rasul-Nya, dan tidak mengikuti agama yang hak (Islam), yaitu orang-orang yang telah diberikan Kitab (Yahudi dan Nasrani) hingga mereka membayar jizyah) dengan patuh dan mereka tunduk.” (QS. At-Taubah [9]: 29)

Ayat tersebut, jika hanya mengandalkan terjemahan dan pemahaman harfiah saja maka akan ditemukan kata perintah yang sangat ekstrem, yaitu perangilah. Bagi Muchlis Hanafi, ini jika dipahami sepotong-potong bisa betul-betul terjadi peperangan tanpa pandang bulu.

Orang yang ekstrem karena salah memahami ayat tersebut bisa saja melihat orang-orang kafir (bukan muslim) sedang jalan di pasar, di tempat wisata, dan lainnya lalu dia bunuh. Ini mungkin terjadi karena memahami ayat secara parsial (secara sepotong-sepotong).

Padahal, jika mau menilik kitab tafsir ada penjelasan terkait konteksnya. Misalnya dalam Hasyiyah Al-Shawi ala Tafsir Jalalain (penjelasan atas Kitab Tafsir Jalalain oleh Syekh Shawi Al-Maliki).

Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa konteks turunnya At-Taubah ayat 29 ini merespon adanya perang Tabuk, suatu perang yang diluncurkan oleh Kekaisaran Bizantium Romawi Timur terlebih dahulu untuk membalas dendam atas kekalahan mereka saat peperangan Mu’tah awal abad ketujuh.

Ini menunjukkan bahwa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan para pengikutnya adalah langkah defensif (pertahanan), bukan ofensif (penyerangan).

Mengingat Kejamnya Ibnu Muljam terhadap Ali bin Abi Thalib

Muchlis Hanafi kemudian berpindah kepada QS. Al-Maidah [5]: 44 berikut:

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ

“Siapa yang tidak memutuskan (suatu urusan) menurut ketentuan yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir” (QS. Al-Maidah [5]: 44).

Bagi Hanafi,  ayat ini jika tidak dipahami dengan holistik dan penuh pertimbangan dengan basis keilmuan, maka akan menganggap siapapun yang tidak menerapkan hukum Allah maka mereka adalah orang kafir, dan jika kafir maka halal darahnya. Seseorang dengan pemahaman seperti ini melihat Indonesia pasti sebagai negara thaghut, dan harus diganti dengan asas Islam/ khilafah.

Pemahaman seperti ini padahal sangat parsial, secara konteks saja ayat tersebut berbicara mengenai orang Yahudi yang kafir dan tidak berpegang pada kitab suci mereka. Hal ini terdapat dalam Tafsir Al-Thabari.

Selain itu, definisi mengenai hukum Allah ini terjadi perbedaan. Ada yang menyebut bahwa hukum Allah adalah hukum yang dinisbahkan kepada firman Allah, ada juga yang menyebut ijtihad hukum yang dipegang oleh manusia untuk kemaslahatan atau maqasid syariah. Dari ragam definisi tersebut, ada kelompok yang sejak era klasik Islam menggebu dengan pemahaman mereka sendiri, mereka adalah kelompok Khawarij.

Salah satu tokoh Khawarij adalah Ibnu Muljam, sosok yang membunuh Khalifah keempat Ali bin Abi Thalib. Ibnu Muljam dan kawannya yang lain melihat Ali bin Abi Thalib sebagai orang kafir dan halal darahnya, karena menerima arbitrase/tahkim dari Muawiyah yang ia nilai menyalahi hukum Allah.

Pemahaman yang parsial dan harfiah ini kemudian menjadikannya sosok yang penuh amarah dan kebencian. Padahal, ia dikenal sebagai orang yang hafal Al-Qur’an dan rajin beribadah. Hingga suatu saat shalat subuh pada 17 Ramadhan 40 H/661 M, Ibnu Muljam rela membunuh Ali bin Abi Thalib.

Contoh tersebut merupakan kejadian nyata yang perlu dipertimbangkan. Betapa fatalnya penafsiran seseorang atas suatu ayat yang asal ambil saja dan dipahami dengan harfiah. Semoga kita terhindar dari pemahaman yang demikian.

Demikian penjelasan terkait tips agar tidak salah tafsir ayat Al-Qur’an. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam. 

BINCANG SYARIAH

11 Tips Agar Anak Kuat Berpuasa Ramadhan

Berikut ini 11 tips agar anak kuat berpuasa Ramadhan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah menganjurkan pada orang tua untuk melatih anaknya yang belum dewasa [kecil] untuk berpuasa.

Melatih anak sejak dini berpuasa Ramadhan membuat anak kelak terbiasa puasa ketika sudah dewasa. Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW;

مَنْ كَانَ أَصبَحَ صَائِمًا فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ وَمَنْ كَانَ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيَصُمْ بَقِيَّةَ يَوْمِه فَكُنَّا نَصُوْمُهُ بَعْدَ ذلِكَ وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا الصِّغَارَ مِنْهُمْ، وَنَذْهَبَ إِلَى المَسْجِدِ فَنَجْعَلَ لَهُمُ اللَّعْبَةَ مِنَ العِهْنِ. فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُم مِنَ الطَّعَامِ، أَعْطَيْنَاهُ إِيَاهُ حَتَّى يَكُوْنَ عِنْدَ الإِفْطَارِ

Barangsiapa pada pagi hari-nya berpuasa, maka hendaklah menyempurnakan puasanya. Barangsiapa pada pagi hari-nya telah makan, maka hendaklah ia berpuasa pada sisa waktunya.

Oleh karena itu, setelah kejadian itu kami berpuasa dan kami ajak anak-anak kecil kami ikut berpuasa dan kami pergi ke masjid, lalu kami buatkan mereka mainan dari bulu. Jika di antara mereka itu ada yang menangis karena ingin makan, kami berikan mainan itu kepadanya, sehingga sampailah waktu berbuka tiba.’” (HR. Bukhari dan Muslim).

11 Tips Agar Anak Kuat Berpuasa Ramadhan

Nah berikut beberapa tips agar anak kecil dapat kuat berpuasa Ramadhan:

Pertama, persiapkan mental anak sejak dini dengan menjelaskan pentingnya berpuasa dan manfaat yang akan diperoleh dari berpuasa.

Kedua, biasakan anak untuk makan sahur. Pastikan makanan yang dikonsumsi saat sahur mengandung gizi yang cukup dan tidak terlalu pedas atau berat.

Ketiga, buat jadwal aktivitas anak yang ringan dan tidak terlalu melelahkan selama bulan puasa. Hal ini penting untuk menjaga stamina dan energi anak.

Keempat, berikan asupan cairan yang cukup pada saat berbuka dan sahur. Anak juga bisa mengonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air, seperti semangka dan melon.

Kelima, jak anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan ibadah, seperti shalat tarawih dan membaca Al-Quran. Hal ini dapat membantu memperkuat iman dan motivasi anak untuk tetap berpuasa.

Keenam, berikan pujian dan dukungan pada anak ketika ia berhasil berpuasa. Hal ini dapat memberikan motivasi dan semangat pada anak untuk terus berpuasa dengan baik.

Ketujuh, jangan lupa untuk selalu memantau kesehatan anak selama bulan puasa. Jika anak merasa tidak enak badan atau kelelahan, segera berikan istirahat dan berikan asupan cairan yang cukup.

Kedelapan, memilih makanan yang tepat: Anak-anak harus mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi saat sahur dan berbuka puasa, seperti makanan yang tinggi protein, karbohidrat, dan serat. Pastikan mereka juga menghindari makanan yang terlalu pedas atau asin, yang dapat meningkatkan rasa haus.

Kesembilan, mengatur aktivitas: Anak-anak sebaiknya menghindari aktivitas fisik yang berat selama bulan Ramadhan. Berikan mereka waktu istirahat yang cukup dan pastikan mereka mengatur jadwal tidur dengan baik.

Kesepeluh, memberikan dukungan dan dorongan: Anak-anak membutuhkan dukungan dan dorongan dari keluarga dan teman-teman untuk menjalankan ibadah puasa dengan baik. Jangan lupa untuk memberikan pujian dan hadiah kecil untuk memotivasi mereka.

Kesebelas, membiasakan doa dan ibadah lainnya: Selain berpuasa, ajarkan anak-anak untuk melakukan ibadah lain seperti shalat dan membaca Al-Quran. Hal ini akan membantu mereka merasa lebih terhubung dengan agama dan memperkuat tekad mereka untuk menjalankan puasa dengan baik.

Semoga tips di atas dapat membantu anak kecil kuat berpuasa Ramadhan. Selamat mencoba!

BINCANG SYARIAH

13 Tips Menjaga Shalat Wajib Agar Tak Bolong-bolong

Berikut ini 13 tips menjaga shalat wajib. Dalam Islam, melaksanakan ibadah shalat termasuk pekerjaan yang wajib. Artinya, setiap orang muslim dan mukallaf, maka dibebankan untuk melaksanakan shalat wajib, yang lima kali sehari semalam. Berdasarkan sebuah hadis, Rasulullah bersabda Allah akan memuliakan orang yang menjaga shalatnya.

وقال صلى الله عليه وسلم من حافظ على الصلاةاكرمه الله بخمس خصال: يرفع عنه ضيق العيش وعذاب القبر ويعطيه الله كتابه بيمينه ويمر على الصراط كالبرق ويدخل الجنة بغير حساب

Rasulullah bersabda”Barangsiapa menjaga salat, niscaya dimuliakan oleh Allah dengan lima perkara, yaitu Allah akan menghilangkan kesempitan hidupnya, Allah akan menghilangkan siksa kubur darinya, Allah akan memberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanan, dia akan melewati jembatan (shirat) cepat bagaikan kilat, dan akan masuk surga tanpa hisab”

13 Tips Menjaga Shalat Wajib Agar Tak Bolong-bolong

Pertama, menjaga niat yang kuat: Niat yang kuat dapat membantu Anda untuk terus memelihara shalat wajib meskipun dalam situasi apapun.

Kedua, menjaga waktu shalat: Penting untuk memastikan bahwa Anda melaksanakan shalat wajib tepat pada waktunya. Usahakan untuk mengatur jadwal keseharian Anda sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu waktu shalat.

Ketiga, menghindari gangguan: Hindari gangguan saat waktu shalat seperti menghindari penggunaan smartphone atau kegiatan lain yang dapat mengganggu khusyu’ dalam shalat.

Keempat, meningkatkan kualitas shalat: Usahakan untuk meningkatkan kualitas shalat Anda dengan memperdalam pemahaman mengenai tata cara shalat dan membaca doa dengan baik.

Kelima, Mencari teman untuk mendukung: Mencari teman yang juga memprioritaskan shalat wajib dalam kesehariannya dapat membantu Anda untuk saling mendukung dan memotivasi satu sama lain dalam menjaga shalat wajib.

Enam, bangun shalat tepat waktu: Usahakan untuk bangun dan melaksanakan shalat tepat waktu. Hal ini membantu untuk membentuk kebiasaan dan membantu untuk meningkatkan kesadaran kita tentang pentingnya waktu dalam ibadah.

Ketujuh, siapkan diri sebelum shalat: Sebelum melaksanakan shalat, pastikan untuk membersihkan diri dan mempersiapkan diri dengan baik. Ini membantu untuk menenangkan pikiran dan mempersiapkan diri dengan baik.

Delapan, ciptakan lingkungan yang tenang: Usahakan untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk melaksanakan shalat. Jauhi gangguan atau kebisingan yang bisa mengganggu konsentrasi kita.

Sembilan, jangan melewatkan shalat berjamaah: Usahakan untuk tidak melewatkan shalat berjamaah di masjid atau di tempat lain yang disediakan. Shalat berjamaah membantu meningkatkan rasa solidaritas dan kebersamaan dengan umat muslim lainnya.

Sepuluh, perkuat niat dan motivasi: Perkuat niat dan motivasi dalam melaksanakan shalat. Ingatlah bahwa shalat merupakan ibadah yang sangat penting dalam agama Islam dan memiliki manfaat yang besar baik di dunia maupun di akhirat.

Sebelas, evaluasi diri secara rutin: Lakukan evaluasi diri secara rutin untuk melihat sejauh mana kita telah konsisten dalam melaksanakan shalat. Hal ini membantu kita untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah shalat kita.

Dua belas, memahami pentingnya shalat wajib: Memahami bahwa shalat wajib adalah salah satu kewajiban utama dalam agama Islam dan merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT dapat membantu Anda untuk memprioritaskan shalat wajib dalam keseharian Anda.

Tiga belas, Berdoa dan meminta bantuan Allah SWT: Berdoa kepada Allah SWT untuk membantu Anda memelihara shalat wajib dan memperkuat niat Anda dalam menjalankan kewajiban tersebut.

Demikian penjelasan terkait 13 tips menjaga shalat wajib agar tak bolong-bolong. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

DALAM firman-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk selalu bershalawat kepada Rasulullah. Perintah ini terdapat dalam Alquran yang artinya:

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab ayat 56)

Nah, dalam penulisannya dalam bahasa Indonesia kita sering melihat ada orang yang menyingkat ucapan shalawat tersebut dengan singkatan SAW. Mungkin penulisan ucapan shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang disingkat itu karena adanya khilaf atau karena ketidaktahuan tentang pentingnya menulis kalimat shalawat tersebut secara lengkap.

Atau mungkin juga karena kebiasaan orang Indonesia yang memiliki kebiasaan untuk menyingkat kata yang dianggap terlalu panjang untuk dituliskan dalam bahasa Indonesia.

Dalam tulisan Arab, kalimat “Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam” ditulis sebagai berikut,

صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dalam ucapan tersebut terkandung ibadah dan pahala yang sangat besar, karena Allah sendiri yang memerintahkannya kepada kita. Oleh sebab itu, mulai sekarang hendaklah kita menulis ucapan shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam secara lengkap tanpa disingkat menjadi SAW.

Kali ini kami akan memberikan sedikit tutorial tentang cara membuat karakter shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam (ﷺ) dengan mudah di Microsoft Word.

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ) dan lain-lain.

Berikut ini adalah kode shortcut atau jalan pintas untuk menuliskan lafadz-lafadz tersebut di Microsoft Word dengan mudah, cepat dan singkat.

Allah ﷲ: Tulis FDF2 kemudian tekan tombol ALT + X.

Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ: Tulis FDFA kemudian tekan tombol ALT + X.

Muhammad ﷴ: Tulis FDF4 kemudian tekan tombol ALT + X.

Basmalah ﷽: Tulis FDFD kemudian tekan tombol ALT + X.

Jalla Jalaluhu ﷻ: Tulis FDFB kemudian tekan tombol ALT + X.

Wasalam ﷸ: Tulis FDF8 kemudian tekan tombol ALT + X.

Qala ﷱ: Tulis FDF1 kemudian tekan tombol ALT + X.

Itulah shortcut untuk membuat kalimat Arab seperti lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ) dan lain-lain di MS Word dengan mudah. Semoga bisa bermanfaat untuk pembaca makintau.com, untuk cara menulis huruf Arab di blog, kami sudah menyiapkan artikelnya. []

SUMBER: MAKINTAU

ISLAMPOS