4 Cara Mengatasi Malas Beribadah Menurut Habib Abdullah Al-Haddad

Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam karyanya, Risalah Muawanah Wal Mudhaharah Wal Muazarah, Juz 1, halaman 90, mengulas tentang konsep bertaqarrub (mendekatkan diri kepada Allah).  Dalam ulasan tersebut beliau memberikan arahan cara mengatasi malas beribadah menurut Habib Abdullah Al-Haddad. 

Menurut penuturan Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad, “seorang hamba harus totalitas dalam mendekatkan diri kepada Allah, baik saat diam, bergerak, dan berkehendak, dan harus berusaha menjauhi sifat malas”.

Cara Mengatasi Malas Beribadah Menurut Habib Abdullah Al-Haddad

Selanjutnya Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Hadad memberi arahan kepada kita supaya kita tidak mempunyai rasa malas dalam mendekatkan diri kepada Allah. Adapun arahannya sebagai berikut:

Pertama, hilangkan rasa malas dan kecondongan terhadap kemaksiatan dengan mengingat Allah, bahwa Allah maha mendengar dan maha mengetahui segala apa yang kita lakukan, dan Allah maha mengetahui segala rahasia.

Kedua, jika mengingat Allah belum bisa menghilangkan rasa malas, maka ingatlah kepada malaikat pencatatan amal, bahwa segala apa yang kita lakukan, akan dicatat oleh kedua malaikat pencatat amal. Allah SWT berfirman: 

 إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ. مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Artinya: “Yaitu ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. (QS. Qaf: 17-81)

Ketiga, jika mengingat kepada kedua malaikat pencatat amal belum bisa menghilangkan rasa malas, maka ingatlah akan dekatnya kematian, bahwa kematian itu sangat dahsyat dan menyakitkan. Kematian itu datangnya tiba-tiba, dan juga kematian tidak memandang usia.

Keempat, jika mengingat mati belum bisa menghilangkan rasa malas, maka ingatlah akan janji-janji Allah terhadap orang-orang yang taat, dan ingatlah akan ancaman Allah terhadap orang-orang yang durhaka, dan ingatlah setelah kematian apakah engkau termasuk orang yang bahagia atau celaka.

Bila kita mengamalkan salah satu dari uraian di atas, dan kita berusaha untuk memperbaiki diri, maka kita termasuk orang-orang yang taat kepada Allah. Kita bisa terhindar dari perbuatan maksiat, dan kita akan mempunyai semangat dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Demikian penjelasan cara mengatasi malas beribadah menurut Habib Abdullah Al-Haddad. Wallahu A’lam Bissawab.

BINCANG SYARIAH

4 Tips Mendapatkan Ridho Allah

Berikut ini adalah empat tips mendapatkan ridho Allah Swt. Ridho Allah Swt adalah hal yang paling agung tanpa tandingan, yang selalu didambakan oleh setiap hambanya. Tidak ada satupun di dunia maupun di akhirat yang dapat menandingi nilai agung dari mendapat ridho Allah Swt. 

Hal ini sebagaimana firman Allah Swt di dalam Al-Qur`an surat At-Taubah ayat 72;

وَعَدَ اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍ ۗوَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ.

Artinya; “Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di surga ‘Adn. Dan keridaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung. (QS. At-Taubah ayat 72).

Secara garis besar cara mendapatkan ridho Allah adalah dengan senantiasa melakukan amal shaleh yang menandakan sikap takwa seorang hamba. Namun, ada beberapa tips di  yang secara spesifik bisa memudahkan kita seorang hamba bisa mendapatkan ridho Allah Swt. berikut penjelasannya.

4 Tips Mendapatkan Ridho Allah

Pertama, Adalah bersegera dalam menjalankan perintah Allah Swt serta menjalankan apa yang menjadi anjuran Rasul-Nya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Musa ketika ditanya oleh Allah mengapa beliau bersegera untuk menjalankan ibadah, yang kemudian hal ini diabadikan oleh Allah di dalam Al-Qur`an surat Thoha ayat 83-84.

وَمَآ اَعْجَلَكَ عَنْ قَوْمِكَ يٰمُوْسٰى

Artinya; ““Dan mengapa engkau datang lebih cepat daripada kaummu, wahai Musa?” (QS. Thaha ayat 83).

قَالَ هُمْ اُولَاۤءِ عَلٰٓى اَثَرِيْ وَعَجِلْتُ اِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضٰى

Artinya; “Dia (Musa) berkata, “Itu mereka sedang menyusul aku dan aku bersegera kepada-Mu, Ya Tuhanku, agar Engkau ridlo (kepadaku).” (QS. Thaha ayat 84).

Kedua, Mengupayakan diri untuk senantiasa menjadi orang yang memiliki sifat jujur As-Shidq. Hal ini sebagaimana yang ada di dalam Al-Qur`an surat Al-Maidah ayat 119;

قَالَ اللّٰهُ هٰذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصّٰدِقِيْنَ صِدْقُهُمْ ۗ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ.

Artinya; “Allah berfirman, “Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridhp kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. Al-Maidah ayat 119).

Ketiga, Senantiasa menanamkan di dalam hati rasa takut kepada Allah Swt. karena dengan rasa takut yang kuat maka dengan sendirinya kita akan selalu menjadi orang yang melakukan ketakwaan sehingga mendapatkan Ridho-Nya. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt di dalam Al-Qur`an surat Al-Bayyinah ayat 8;

جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ.

Artinya; “Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridho kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS. Al-Bayyinah ayat 8).

Keempat, Mendapatkan ridho orang yang ridho Allah tergantung kepada ridhonya. Adapun orang-orang itu adalah. Pertama, adalah Rasulullah Saw sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur`an surat Al-Fath ayat 18 bahwa Ia ridlo kepada orang yang setia kepada Rasulullah Saw.

لَقَدْ رَضِيَ اللّٰهُ عَنِ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ يُبَايِعُوْنَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَاَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَيْهِمْ وَاَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيْبًاۙ

Artinya; “Sungguh, Allah telah meridhoi orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat.” (QS. Al-Fath ayat 18).

Kemudian yang kedua adalah orang tua bagi anaknya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw

رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ

Artinya; “Ridha Allah bergantung kepada ridho kedua orang tua.” (HR. At-Thabrani).

Dan yang orang yang ketiga ada seorang suami bagi istrinya. Hal ini sebagaimana hadist Rasulullah Saw.

‌أيُّما ‌امرأةٍ ‌ماتَتْ وزوجُها عنها راضٍ، دخلَت الجنةَ

Artinya; “Wanita siapa saja yang meninggal dan mendapat ridlo suaminya, maka dia masuk surga.” (HR. Ibnu Syahin).

Demikianlah empat tips memudahkan kita untuk mendapatkan ridho Allah Swt. Semoga bermanfaat, Wallahu a`lam.

BINCANG SYARIAH

Cara Minum Air bagi Jamaah Haji agar tak Dehidrasi

Jamaah haji dianjurkan untuk banyak minum air agar tak dehidrasi.

Musim haji 2023 diperkirakan terjadi bertepatan dengan cuaca panas menyengat. Saat itu, diprediksi hawa panas bisa mencapai 48 derajat celsius, bahkan lebih.

Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo menjelaskan, yang harus dilakukan oleh jamaah haji maupun petugas haji adalah memperbanyak minum air. Dalam mengonsumsi air ini ada caranya atau teknik khusus.

“Ada caranya, tekniknya, yaitu satu menit satu teguk. Dalam satu jam bisa 200 mililiter air,” kata dia dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (13/4/2023).

Menurutnya, teknik seperti itu penting. Alasannya, jika jamaah ataupun petugas langsung minum air dalam jumlah banyak, toilet di Masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram Makkah jaraknya jauh.

“Kalau minumnya langsung banyak, berpotensi selalu ingin ke belakang, ke toilet, padahal jauh. Makanya, per teguk tapi sering,” lanjut dia.

Selanjutnya, ia menyebut saat puncak haji atau prosesi di Arafah, Muzdalifah dan Mina, biasanya jumlah jamaah haji yang meninggal mengalami peningkatan.  Ada beberapa faktor yang memperngaruhi, seperti ancaman suhu panas atau tinggi dan aktivitas yang begitu padat.

Faktor selanjutnya, yakni kerentanan kesehatan pada jamaah haji. Dalam pelaksanaan haji 2023 jumlah lansia lebih dari 67 ribu atau sepertiga dari jumlah total jamaah. Selain itu, terdapat ancaman kekambuhan penyakit yang dipicu oleh kelelahan dan kondisi fisik yang menurun.

Dari berbagai kerentanan tersebut, dibutuhkan kampanye petugas haji kepada jemaah haji 2023 di antaranya minum tak menunggu haus atau jangan sampai kehausan, minum obat teratur bagi jemaah haji risti dan memiliki komorbid.  

“Sebagai puncak haji kegiatan di Armuzna, seharusnya jamaah haji 2023 mengatur tenaga atau energinya. Misalnya, saat di Makkah sebelum ke Armuzna, jamaah haji harus menghemat energi dengan mengurangi ibadah-ibadah sunnah,” ucap Liliek.

Berdasarkan data, ia menyebut dari total jumlah jamaah haji 30 persen mandiri dalam beribadah. Sementara sisanya 70 persen jamaah memiliki risiko kesehatan.  

IHRAM

Tips Agar Tidak Salah Tafsir Ayat Al-Qur’an

 Berikut ini tips agar tidak salah tafsir ayat Al-Qur’an. Menafsirkan ayat suci Al-Qur’an bukanlah aktivitas yang bisa dilakukan secara sembarangan. Jika upaya untuk memahami kalam Ilahi ini tidak dilandasi dengan ilmu, justru berpotensi menjadi salah tafsir. Di antara beberapa penyebab kesalahan tafsir adalah asal ambil ayat dan dipahami secara harfiah atau letterlijk.

Salah Satu Dewan Pakar Pusat Studi Al-Qur’an, Dr. H. Muchlis Muhammad Hanafi menyoroti secara serius persoalan ini. Ia memberikan contoh jika seseorang asal memahami ayat dengan harfiah atau melalui terjemahan belaka, tanpa melihat konteks yang melingkupi turunnya ayat yang dipahami.

Misalnya dalam QS. At-Taubah [9]: 29 berikut ini:

قَاتِلُوا الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَلَا يُحَرِّمُوْنَ مَا حَرَّمَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَلَا يَدِيْنُوْنَ دِيْنَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ حَتّٰى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَّدٍ وَّهُمْ صٰغِرُوْنَ ࣖ

“Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir, tidak mengharamkan (menjauhi) apa yang telah diharamkan (oleh) Allah dan Rasul-Nya, dan tidak mengikuti agama yang hak (Islam), yaitu orang-orang yang telah diberikan Kitab (Yahudi dan Nasrani) hingga mereka membayar jizyah) dengan patuh dan mereka tunduk.” (QS. At-Taubah [9]: 29)

Ayat tersebut, jika hanya mengandalkan terjemahan dan pemahaman harfiah saja maka akan ditemukan kata perintah yang sangat ekstrem, yaitu perangilah. Bagi Muchlis Hanafi, ini jika dipahami sepotong-potong bisa betul-betul terjadi peperangan tanpa pandang bulu.

Orang yang ekstrem karena salah memahami ayat tersebut bisa saja melihat orang-orang kafir (bukan muslim) sedang jalan di pasar, di tempat wisata, dan lainnya lalu dia bunuh. Ini mungkin terjadi karena memahami ayat secara parsial (secara sepotong-sepotong).

Padahal, jika mau menilik kitab tafsir ada penjelasan terkait konteksnya. Misalnya dalam Hasyiyah Al-Shawi ala Tafsir Jalalain (penjelasan atas Kitab Tafsir Jalalain oleh Syekh Shawi Al-Maliki).

Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa konteks turunnya At-Taubah ayat 29 ini merespon adanya perang Tabuk, suatu perang yang diluncurkan oleh Kekaisaran Bizantium Romawi Timur terlebih dahulu untuk membalas dendam atas kekalahan mereka saat peperangan Mu’tah awal abad ketujuh.

Ini menunjukkan bahwa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dan para pengikutnya adalah langkah defensif (pertahanan), bukan ofensif (penyerangan).

Mengingat Kejamnya Ibnu Muljam terhadap Ali bin Abi Thalib

Muchlis Hanafi kemudian berpindah kepada QS. Al-Maidah [5]: 44 berikut:

وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ

“Siapa yang tidak memutuskan (suatu urusan) menurut ketentuan yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir” (QS. Al-Maidah [5]: 44).

Bagi Hanafi,  ayat ini jika tidak dipahami dengan holistik dan penuh pertimbangan dengan basis keilmuan, maka akan menganggap siapapun yang tidak menerapkan hukum Allah maka mereka adalah orang kafir, dan jika kafir maka halal darahnya. Seseorang dengan pemahaman seperti ini melihat Indonesia pasti sebagai negara thaghut, dan harus diganti dengan asas Islam/ khilafah.

Pemahaman seperti ini padahal sangat parsial, secara konteks saja ayat tersebut berbicara mengenai orang Yahudi yang kafir dan tidak berpegang pada kitab suci mereka. Hal ini terdapat dalam Tafsir Al-Thabari.

Selain itu, definisi mengenai hukum Allah ini terjadi perbedaan. Ada yang menyebut bahwa hukum Allah adalah hukum yang dinisbahkan kepada firman Allah, ada juga yang menyebut ijtihad hukum yang dipegang oleh manusia untuk kemaslahatan atau maqasid syariah. Dari ragam definisi tersebut, ada kelompok yang sejak era klasik Islam menggebu dengan pemahaman mereka sendiri, mereka adalah kelompok Khawarij.

Salah satu tokoh Khawarij adalah Ibnu Muljam, sosok yang membunuh Khalifah keempat Ali bin Abi Thalib. Ibnu Muljam dan kawannya yang lain melihat Ali bin Abi Thalib sebagai orang kafir dan halal darahnya, karena menerima arbitrase/tahkim dari Muawiyah yang ia nilai menyalahi hukum Allah.

Pemahaman yang parsial dan harfiah ini kemudian menjadikannya sosok yang penuh amarah dan kebencian. Padahal, ia dikenal sebagai orang yang hafal Al-Qur’an dan rajin beribadah. Hingga suatu saat shalat subuh pada 17 Ramadhan 40 H/661 M, Ibnu Muljam rela membunuh Ali bin Abi Thalib.

Contoh tersebut merupakan kejadian nyata yang perlu dipertimbangkan. Betapa fatalnya penafsiran seseorang atas suatu ayat yang asal ambil saja dan dipahami dengan harfiah. Semoga kita terhindar dari pemahaman yang demikian.

Demikian penjelasan terkait tips agar tidak salah tafsir ayat Al-Qur’an. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam. 

BINCANG SYARIAH

11 Tips Agar Anak Kuat Berpuasa Ramadhan

Berikut ini 11 tips agar anak kuat berpuasa Ramadhan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah menganjurkan pada orang tua untuk melatih anaknya yang belum dewasa [kecil] untuk berpuasa.

Melatih anak sejak dini berpuasa Ramadhan membuat anak kelak terbiasa puasa ketika sudah dewasa. Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW;

مَنْ كَانَ أَصبَحَ صَائِمًا فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ وَمَنْ كَانَ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيَصُمْ بَقِيَّةَ يَوْمِه فَكُنَّا نَصُوْمُهُ بَعْدَ ذلِكَ وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا الصِّغَارَ مِنْهُمْ، وَنَذْهَبَ إِلَى المَسْجِدِ فَنَجْعَلَ لَهُمُ اللَّعْبَةَ مِنَ العِهْنِ. فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُم مِنَ الطَّعَامِ، أَعْطَيْنَاهُ إِيَاهُ حَتَّى يَكُوْنَ عِنْدَ الإِفْطَارِ

Barangsiapa pada pagi hari-nya berpuasa, maka hendaklah menyempurnakan puasanya. Barangsiapa pada pagi hari-nya telah makan, maka hendaklah ia berpuasa pada sisa waktunya.

Oleh karena itu, setelah kejadian itu kami berpuasa dan kami ajak anak-anak kecil kami ikut berpuasa dan kami pergi ke masjid, lalu kami buatkan mereka mainan dari bulu. Jika di antara mereka itu ada yang menangis karena ingin makan, kami berikan mainan itu kepadanya, sehingga sampailah waktu berbuka tiba.’” (HR. Bukhari dan Muslim).

11 Tips Agar Anak Kuat Berpuasa Ramadhan

Nah berikut beberapa tips agar anak kecil dapat kuat berpuasa Ramadhan:

Pertama, persiapkan mental anak sejak dini dengan menjelaskan pentingnya berpuasa dan manfaat yang akan diperoleh dari berpuasa.

Kedua, biasakan anak untuk makan sahur. Pastikan makanan yang dikonsumsi saat sahur mengandung gizi yang cukup dan tidak terlalu pedas atau berat.

Ketiga, buat jadwal aktivitas anak yang ringan dan tidak terlalu melelahkan selama bulan puasa. Hal ini penting untuk menjaga stamina dan energi anak.

Keempat, berikan asupan cairan yang cukup pada saat berbuka dan sahur. Anak juga bisa mengonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air, seperti semangka dan melon.

Kelima, jak anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan ibadah, seperti shalat tarawih dan membaca Al-Quran. Hal ini dapat membantu memperkuat iman dan motivasi anak untuk tetap berpuasa.

Keenam, berikan pujian dan dukungan pada anak ketika ia berhasil berpuasa. Hal ini dapat memberikan motivasi dan semangat pada anak untuk terus berpuasa dengan baik.

Ketujuh, jangan lupa untuk selalu memantau kesehatan anak selama bulan puasa. Jika anak merasa tidak enak badan atau kelelahan, segera berikan istirahat dan berikan asupan cairan yang cukup.

Kedelapan, memilih makanan yang tepat: Anak-anak harus mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi saat sahur dan berbuka puasa, seperti makanan yang tinggi protein, karbohidrat, dan serat. Pastikan mereka juga menghindari makanan yang terlalu pedas atau asin, yang dapat meningkatkan rasa haus.

Kesembilan, mengatur aktivitas: Anak-anak sebaiknya menghindari aktivitas fisik yang berat selama bulan Ramadhan. Berikan mereka waktu istirahat yang cukup dan pastikan mereka mengatur jadwal tidur dengan baik.

Kesepeluh, memberikan dukungan dan dorongan: Anak-anak membutuhkan dukungan dan dorongan dari keluarga dan teman-teman untuk menjalankan ibadah puasa dengan baik. Jangan lupa untuk memberikan pujian dan hadiah kecil untuk memotivasi mereka.

Kesebelas, membiasakan doa dan ibadah lainnya: Selain berpuasa, ajarkan anak-anak untuk melakukan ibadah lain seperti shalat dan membaca Al-Quran. Hal ini akan membantu mereka merasa lebih terhubung dengan agama dan memperkuat tekad mereka untuk menjalankan puasa dengan baik.

Semoga tips di atas dapat membantu anak kecil kuat berpuasa Ramadhan. Selamat mencoba!

BINCANG SYARIAH

13 Tips Menjaga Shalat Wajib Agar Tak Bolong-bolong

Berikut ini 13 tips menjaga shalat wajib. Dalam Islam, melaksanakan ibadah shalat termasuk pekerjaan yang wajib. Artinya, setiap orang muslim dan mukallaf, maka dibebankan untuk melaksanakan shalat wajib, yang lima kali sehari semalam. Berdasarkan sebuah hadis, Rasulullah bersabda Allah akan memuliakan orang yang menjaga shalatnya.

وقال صلى الله عليه وسلم من حافظ على الصلاةاكرمه الله بخمس خصال: يرفع عنه ضيق العيش وعذاب القبر ويعطيه الله كتابه بيمينه ويمر على الصراط كالبرق ويدخل الجنة بغير حساب

Rasulullah bersabda”Barangsiapa menjaga salat, niscaya dimuliakan oleh Allah dengan lima perkara, yaitu Allah akan menghilangkan kesempitan hidupnya, Allah akan menghilangkan siksa kubur darinya, Allah akan memberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanan, dia akan melewati jembatan (shirat) cepat bagaikan kilat, dan akan masuk surga tanpa hisab”

13 Tips Menjaga Shalat Wajib Agar Tak Bolong-bolong

Pertama, menjaga niat yang kuat: Niat yang kuat dapat membantu Anda untuk terus memelihara shalat wajib meskipun dalam situasi apapun.

Kedua, menjaga waktu shalat: Penting untuk memastikan bahwa Anda melaksanakan shalat wajib tepat pada waktunya. Usahakan untuk mengatur jadwal keseharian Anda sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu waktu shalat.

Ketiga, menghindari gangguan: Hindari gangguan saat waktu shalat seperti menghindari penggunaan smartphone atau kegiatan lain yang dapat mengganggu khusyu’ dalam shalat.

Keempat, meningkatkan kualitas shalat: Usahakan untuk meningkatkan kualitas shalat Anda dengan memperdalam pemahaman mengenai tata cara shalat dan membaca doa dengan baik.

Kelima, Mencari teman untuk mendukung: Mencari teman yang juga memprioritaskan shalat wajib dalam kesehariannya dapat membantu Anda untuk saling mendukung dan memotivasi satu sama lain dalam menjaga shalat wajib.

Enam, bangun shalat tepat waktu: Usahakan untuk bangun dan melaksanakan shalat tepat waktu. Hal ini membantu untuk membentuk kebiasaan dan membantu untuk meningkatkan kesadaran kita tentang pentingnya waktu dalam ibadah.

Ketujuh, siapkan diri sebelum shalat: Sebelum melaksanakan shalat, pastikan untuk membersihkan diri dan mempersiapkan diri dengan baik. Ini membantu untuk menenangkan pikiran dan mempersiapkan diri dengan baik.

Delapan, ciptakan lingkungan yang tenang: Usahakan untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk melaksanakan shalat. Jauhi gangguan atau kebisingan yang bisa mengganggu konsentrasi kita.

Sembilan, jangan melewatkan shalat berjamaah: Usahakan untuk tidak melewatkan shalat berjamaah di masjid atau di tempat lain yang disediakan. Shalat berjamaah membantu meningkatkan rasa solidaritas dan kebersamaan dengan umat muslim lainnya.

Sepuluh, perkuat niat dan motivasi: Perkuat niat dan motivasi dalam melaksanakan shalat. Ingatlah bahwa shalat merupakan ibadah yang sangat penting dalam agama Islam dan memiliki manfaat yang besar baik di dunia maupun di akhirat.

Sebelas, evaluasi diri secara rutin: Lakukan evaluasi diri secara rutin untuk melihat sejauh mana kita telah konsisten dalam melaksanakan shalat. Hal ini membantu kita untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah shalat kita.

Dua belas, memahami pentingnya shalat wajib: Memahami bahwa shalat wajib adalah salah satu kewajiban utama dalam agama Islam dan merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT dapat membantu Anda untuk memprioritaskan shalat wajib dalam keseharian Anda.

Tiga belas, Berdoa dan meminta bantuan Allah SWT: Berdoa kepada Allah SWT untuk membantu Anda memelihara shalat wajib dan memperkuat niat Anda dalam menjalankan kewajiban tersebut.

Demikian penjelasan terkait 13 tips menjaga shalat wajib agar tak bolong-bolong. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

DALAM firman-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk selalu bershalawat kepada Rasulullah. Perintah ini terdapat dalam Alquran yang artinya:

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab ayat 56)

Nah, dalam penulisannya dalam bahasa Indonesia kita sering melihat ada orang yang menyingkat ucapan shalawat tersebut dengan singkatan SAW. Mungkin penulisan ucapan shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang disingkat itu karena adanya khilaf atau karena ketidaktahuan tentang pentingnya menulis kalimat shalawat tersebut secara lengkap.

Atau mungkin juga karena kebiasaan orang Indonesia yang memiliki kebiasaan untuk menyingkat kata yang dianggap terlalu panjang untuk dituliskan dalam bahasa Indonesia.

Dalam tulisan Arab, kalimat “Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam” ditulis sebagai berikut,

صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dalam ucapan tersebut terkandung ibadah dan pahala yang sangat besar, karena Allah sendiri yang memerintahkannya kepada kita. Oleh sebab itu, mulai sekarang hendaklah kita menulis ucapan shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam secara lengkap tanpa disingkat menjadi SAW.

Kali ini kami akan memberikan sedikit tutorial tentang cara membuat karakter shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam (ﷺ) dengan mudah di Microsoft Word.

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ) dan lain-lain.

Berikut ini adalah kode shortcut atau jalan pintas untuk menuliskan lafadz-lafadz tersebut di Microsoft Word dengan mudah, cepat dan singkat.

Allah ﷲ: Tulis FDF2 kemudian tekan tombol ALT + X.

Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ: Tulis FDFA kemudian tekan tombol ALT + X.

Muhammad ﷴ: Tulis FDF4 kemudian tekan tombol ALT + X.

Basmalah ﷽: Tulis FDFD kemudian tekan tombol ALT + X.

Jalla Jalaluhu ﷻ: Tulis FDFB kemudian tekan tombol ALT + X.

Wasalam ﷸ: Tulis FDF8 kemudian tekan tombol ALT + X.

Qala ﷱ: Tulis FDF1 kemudian tekan tombol ALT + X.

Itulah shortcut untuk membuat kalimat Arab seperti lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ) dan lain-lain di MS Word dengan mudah. Semoga bisa bermanfaat untuk pembaca makintau.com, untuk cara menulis huruf Arab di blog, kami sudah menyiapkan artikelnya. []

SUMBER: MAKINTAU

ISLAMPOS

7 Tips Memilih Sekolah yang Baik bagi Muslim

SAHABAT Islampos, pendidikan menjadi salah satu halpenting dalam Islam. Demikian juga dalam sebuah keluarga. Demi pendidikan yang baik, orang tua perlu memilih sekolah yang baik bagi anak-anaknya. Nah, bagaimana tips memilih sekolah yang baik dalam pandangan syariat Islam?

Tips memilih sekolah

Berikut beberapa tipsnya:

1 Pastikan sekolah dikelola muslim dan dijalankan sesuai semangat keislaman

Upayakan jangan menyekolahkan anak di sekolah yang bertentangan dengan akidah Islam, sebagus apapun sistem pendidikannya. Sebab, akidah merupakan pondasi yang harus dibangun dengan kokoh dalam diri anak-anak.

2 Pilih sekolah yang mengajarkan agama dan membina akhlak

Pilihlah sekolah yang memberikan perhatian terhadap pelajaran agama Islam dan pembinaan akhlak. Jika perlu, masukkan anak ke sekolah dengan kurikulum Islami.

3 Jangan menilai sekolah hanya dari promo atau iklan saja

Salah satu keunggulan yang ditampilkan sekolah-sekolah untuk menjaring siswa adalah prestasinya dalam lomba-lomba. Namun, pada dasarnya hal itu tidak dapat menjadi tolak ukur kualitas atau keunggulan sekolah. Jadi, kenali dahulu lingkungan sekolah tersebut dengan baik, sebelum memutuskan memasukan anak ke sekolah tersebut.

4 Cari tahu penilaian dari orang tua murid lainnya

Penilaian paling objektif terhadapsuatu sekolah adalah penilaian dari para orang tua murid-muridnya. Oleh karena itu, ada baiknya menanyakan kepada orang tua murid di sekolah tersebut. Meskipun jawabannya bisa jadi tergantung persepsi masing-masing, namun biasanya jawabnnya jujur.

5 Berkunjung langsung ke sekolah

Sempatkan waktu berkunjung ke sekolah yang dituju. Jikadiperbolehkan, Anda bisa melihat langsung proses pembelajaran, berbicara dengan guru dan murid juga.

6 Pilih asrama atau pesantren

Bagi anak remaja atau jenjang SMA, pesantren atau sekolah asrama bisa menjadipilihan. Sekolah di lingkungan tersebut bisa melatih kemandirian dan mencegah anak terlibat pergaulan yang kurang baik di luar.

7 Diskusikan dengan anak

Ajak anak berdiskusi tentang sekolah yang akan dipilih. Sebab, bagaimanapun anak lah yang akan menjalani kehidupan di sekolah tersebut. Jadi, dia harus merasa nyaman terhadap setiap pilihan terkait dirinya sendiri.

Demikian tips memilih sekolah yang baik. Semoga bermanfaat. []

Referensi: Ternyata Mendidik Anak Cara Rasulullah itu Mudah & Lebih Efektif/Karya: Wendi Zarman/Penerbit: Ruang Kata/Tahun: 2011

Cara Rasulullah Menahan Rasa Marah

Seorang lelaki berkata kepada Rasulullah, ”Berpesanlah kepadaku.” Lalu, Rasul bersabda, ”Jangan marah.” Beliau mengulangi perkataannya itu berkali-kali (HR Bukhari).

Ada tiga hal yang diperingatkan Allah SWT dan Rasul-Nya agar kita tidak tergelincir dalam kehinaan. Salah satunya adalah marah. Pada prinsipnya, Islam tidak melarang kita marah sebab hal itu sangat manusiawi. Dalam Islam, marah terbagi dua, tercela dan terpuji. Marah yang tercela adalah kemarahan yang lahir dari dorongan nafsu. Rasulullah melarang marah yang timbul dari nafsu sebab dapat membutakan seseorang dari kebenaran dan menjadi pemicu semua keburukan.

Rasulullah bersabda, ”Marah adalah awal segala keburukan.” (Muttafaq Alaih). Marah tidak dapat menyelesaikan masalah, bahkan dapat memperkeruh masalah. Pada kali lain, Rasulullah bersabda, ”Marah adalah api setan yang menyala, yang mencelakakan dan membongkar aib seseorang. Orang yang menahan marah ibarat memadamkan api dan yang membiarkannya berarti telah menyalakan api dengan kemarahan.”

Rasulullah mengajarkan beberapa hal agar dapat menahan kemarahan. Pertama, selalu melatih diri untuk menahan marah. ”Orang yang kuat bukan yang jago gulat, tetapi yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR bukhari Muslim).

Kedua, berwudhu. ”Sesungguhnya, marah itu dari setan. Setan diciptakan dari api. Api hanya bisa dipadamkan dengan air. Maka, jika salah seorang dari kamu marah, hendaklah ia berwudhu.” (HR Abu Daud).

Ketiga, jika sedang berdiri, duduklah. Jika sedang duduk, tidurlah miring. Ini untuk mendekatkan tubuh orang yang sedang marah ke tanah sehingga ia sadar akan asal penciptaannya dan merasa hina. Lalu, menahan diri dari marah sebab marah timbul dari kepongahan. Keempat, diam. Kelima, berfikir tentang keutamaan orang yang menahan amarah dan bersikap arif kepada orang lain.

Keenam, meminta perlindungan kepada Allah agar dijauhkan dari tipu daya setan. Tidak semua bentuk kemarahan dilarang. Dalam kondisi tertentu, marah malah dibutuhkan dan sangat terpuji. Marah yang terpuji adalah marah yang muncul karena Allah SWT. Kemarahan umat Islam terhadap pelecehan Nabi Muhammad adalah kemarahan yang niscaya. Sebab, ia adalah ekspresi dari ghirah terhadap simbol-simbol agama dan bentuk cinta kepada Rasulullah.

Oleh: M Mahbubi Ali

IHRAM