Kuota Haji 2023 untuk Jamaah Indonesia Diharapkan Kembali Normal

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menerima kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta, Senin (24/10/2022). Kedua menteri membahas tentang pelayanan haji dan umroh, termasuk kuota haji 2023.

Dalam pertemuan ini, menteri yang akrab dipanggil Gus Yaqut berharap Pemerintah Arab Saudi dapat menambah kuota haji Indonesia. Dia juga meminta syarat pembatasan usia 65 tahun dihapus karena jumlah jamaah haji lansia sangat banyak. 

Terkait hal ini, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah menjelaskan saat ini fokusnya adalah meningkatkan pelayanan jamaah haji dan umroh. Dia mengaku belum bisa memastikan jumlah kuota haji 2023. 

“Kami berharap setelah pandemi membaik, kuota akan kembali normal,” ujar Tawfiq usai bertemu Yaqut, Senin (24/10/2022).

Pandemi Covid-19 memang berdampak kuota jamaah haji Indonesia. Pada haji 2022, Indonesia hanya mendapatkan kuota haji dari Pemerintah Arab Saudi 100.051 jamaah. Jumlah tersebut turun hingga kurang dari separuh kuota haji 2019 atau sebelum Covid-19, yaitu sebanyak 231 ribu orang. 

Sedangkan terkait penghapusan syarat usia 65 tahun, Tawfiq menyampaikan pemberlakuan syarat itu dalam konteks kondisi pandemi Covid-19. Jika keadaan sudah membaik, kata dia, maka tentu akan ada perubahan kebijakan terkait pembatasan umur.

“Saya yakin kalau sudah normal kondisinya, maka akan ada kelonggaran. Kabar baiknya, pandemi Covid-19 sudah semakin mereda,” ucap Tawfiq.

Dia pun mengaku senang bisa mengunjungi Indonesia, negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Ini merupakan kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia.

“Saya sangat gembira bisa bertemu saudara saya, Menteri Yaqut. Kami juga sangat antusias untuk memberikan pelayanan terbaik untuk jamaah haji Indonesia,” kata Tawfiq. 

Menurut dia, komunikasi dirinya dengan timpalannya terus berjalan secara intensif dalam rangka meningkatkan kualitas layanan jamaah haji. “Ini adalah bagian terpenting dari upaya peningkatan pelayanan terbaik yang harus kami berikan ke jamaah haji dan umrah,” jelas dia.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan dalam pertemuan dengan Menteri Haji Saudi tersebut banyak memperbincangkan kemudahan jamaah haji dan umrah Indonesia. “Kami memperbincangkan beberapa hal terkait perhajian, mulai dari kuota haji, bagaimana peningkatan pelayanan terhadap jamaah haji perempuan karena jumlahnya lebih banyak, termasuk bagaimana Indonesia diberi kemudahan oleh Pemerintah Arab Saudi dalam mengurus haji dan umroh,” ucap Gus Yaqut.

“Sekarang visa umroh bisa berlaku hingga 90 hari dan jamaah bisa berkunjung ke seluruh wilayah Saudi. Ini informasi yang sangat menggembirakan, khususnya buat umat Islam yang ingin datang ke Tanah Suci,” ucap Gus Yaqut.

Usai melakukan pertemuan, Tawfiq kemudian menghadiri acara peluncuran aplikasi Nusuk versi bahasa Indonesia di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (24/10/2022). Nusuk adalah platform digital terintegrasi milik pemerintah Saudi yang akan memudahkan jamaah dan wisatawan untuk melakukan perjalanan umroh atau mengunjungi Makkah dan Madinah.

IHRAM

5 Rahasia Shalat Dhuha

KEUTAMAAN dan rahasia shalat Dhuha merupakan salah satu di antara shalat-shalat sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ.

Banyak sekali penjelasan hadits yang telah menyebutkan berbagai keutamaan dan keistimewaan shalat Dhuha bagi siapa saja yang melaksanakannya.

Berikut ini adalah beberapa hadits Rasulullah Muhammad ﷺ yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:

1. Rahasia Shalat Dhuha: Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia

Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda: “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala,” (HR Muslim).

2. Rahasia Shalat Dhuha: Sebuah rumah di surga

Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga.

Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muhammad ﷺ: “Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga,” (Shahih al-Jami`: 634)

3. Rahasia Shalat Dhuha: Memperoleh ganjaran di sore hari

Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ berkata: Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).

4. Rahasia Shalat Dhuha: Pahala Umrah

Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).

5. Rahasia Shalat Dhuha: Ampunan Dosa

“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan,” (HR Tirmidzi).

Untuk itu, yuk! Yang belum melaksanakan sholat duha. Mulai sekarang kita sama-sama belajar menjalankan sunah-sunah Rasulullah ﷺ. []

ISLAMPOS

Pembunuh Berdarah Dingin yang Tersenyum Bawa Mayat Korban Pernah jadi Pendeta Muda

Christian Rudolf Tobing (36) tersangka pembunuh Ade Yunia Rizabani atau Icha (36) yang jenazahnya dibuang di kolong Tol Becakayu, Bekasi pernah menjadi seorang pendeta muda di wilayah Bogor, Jawa Barat. Di media sosial, wajah pelaku yang tersenyum tertangkap kamera CCTV di lift apartemen.

Pelaku tertagngkap kamera CCTV dengan wajah tersenyum ketika membawa mayat korban berbungkus plastik hitam di dalam troli. Sebelumnya, jasad korban bernama Ade Yunia Rizabani atau Icha (36). ditemukan di kolong tol Becakayu, Jatibening, Pondok Gede, Bekasi pada Selasa (18/10/2022) lalu.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan pelaku masuk ke dalam lift dengan mendorong sebuah troli, yang nampak seperti tas besar berwarna biru dan kardus. Diduga bawaan itu adalah jasad korban, Icha.

Dalam video, pelaku yang mengenakan kaos dan bercelana pendek tampak tersenyum saat memasuki lift. Ia juga tersenyum kepada seorang pria.

Menurut Kapolsek Pondok Gede Kompol Herman dalam keterangannya, Rabu (19/10/2022), mengatakan pelaku diduga mengangkut jenazah Icha menggunakan mobil putih dari apartemen. “Ada beberapa titik CCTV yang mengarah kepada kendaraan yang digunakan pelaku,” ujar K Kompol Herman dikutip laman Tribunnews.

Pelayan gereja

Siapa sebenarnya Christian Rudolf Tobing? Terkait Rudolf, Pendeta Gilbert Lumoindong turut angkat bicara.

Gilbert Lumoindong mengatakan mengenal Rudolf ketika mengisi pelayanan pada 2009 hingga 2012. “(Tahun) 2009- 2012 yang bersangkutan sempat pemuda di gereja di cabang kami di Kelapa Gading, sejak 2012 saya tidak pernah lihat lagi di Gereja,” kata Gilbert saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (21/10/2022).

Gilbert mengaku tidak terlalu mengenal Rudolf selama menjadi jemaatnya. Dari informasi yang diperoleh Gilbert, korban pembunuhan, Ade Yunia Rizabani alias Icha pernah menjadi dancer dan singer di gerejanya.

“Kalau Icha katanya dancer dan singer di gereja, tapi itu kayanya dulu. Karena singer dan dancer itu usianya rata-rata di bawah 30 tahun,” katanya.

Soal apakah benar Rudolf adalah pendeta, Gilbert tidak bisa memastikannya. Namun, Gilbert sempat ‘mengintip’ profil Rudolf di media sosial adalah seorang pendeta.

“Saya juga baru lihat di IG yang bersangkutan bahwa yang bersangkutan adalah pendeta muda,” kata Gilbert.

Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga juga membenarkan hal ini. Hal ini, berdasar hasil pemeriksaan terhadap Rudolf. 

“Berdasarkan keterangan pelaku, dia pernah menjadi pendeta muda di salah satu gereja di Bogor,” kata Panjiyoga dikutip laman Suara.com.

Sementara itu, menurut pantauan hidayatullah.com, di instagram Rudolf @rudolftobing_, pelaku kerap menyebarkan ajakan ibadah dan video firman Tuhan kepada anak muda.

“Yo yo ayo… yo ayo yo ayo.. yo ayo. Pemuda pemudi di SEKITARAN pondok gede.. DATANG YUKS hari ini jam 11.30 SIANG DI GBI BATU PENJURU jl raya hankam no.10a, “ demikian tulisnya melaku akun instagramnya.

Menurut polisi, pelaku membunuh korban karena sakit hati dan dendam. Tersangka, yang merupakan rekan kerja korban, mengajak korban ke apartemen, mereka ngobrol soal podcast.

“Dari hasil pemeriksaan sementara, Tersangka mengaku sakit hati. Tersangka menyimpan dendam terkait masalah di circle pertemanan mereka. Penyidik masih mendalami masalah motif ini, karena ada barang-barang korban yang hilang,” terang Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/10/2022) seperti dilansir dari detikNews.

Menurut polisi, tersangka sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban dan sempat mencari cara membunuh di internet. Atas perbuatannya, kata Hengki, pelaku R dijerat dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).*

HIDAYATULLAH

Cara Rasulullah Melindungi Rumah Ibadah Non Muslim

Relasi muslim dan non muslim sudah terbina sejak Rasulullah masih di Mekah dahulu. di Kota Mekah, ada komunitas non muslim. Begitu pun ketika sudah di Madinah. Kota yang notabenenya beragam, hidup berdampingan komunitas dari pelbagai agama. Artikel ini akan menjelaskan tentang cara Rasulullah melindungi rumah ibadah non muslim.

Rasulullah merupakan potret yang sangat sempurna untuk dijadikan contoh dan teladan dalam bersosial, bertetangga, dan bermasyarakat, baik dengan kalangannya sendiri (umat Islam), maupun kalangan yang lain (non-muslim).

Hal ini menjadi penting untuk diketahui bersama, karena saat ini masih banyak ditemukan umat Islam yang bersikap seolah mengikuti Rasulullah, namun kenyataannya tidak. Nah, dalam hal ini yang paling dominan terjadi adalah ketika berhubungan dengan non-muslim.

Sebagian kalangan menganggap bahwa non-muslim adalah musuh umat Islam yang harus diperangi dan dimusnahkan, bahkan ada juga yang berani mengahancurkan tempat peribadatan mereka atas nama “jihad”.

Padahal, semua ini tidaklah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah dalam bersosial dengan pemeluk agama lain. Justru, ia merupakan sosok yang juga akrab dengan pemeluk agama lain tanpa ada satu pun yang ia bunuh dan tidak ada satu tempat ibadah pun yang pernah ia rusak.

Dalam hal ini, penulis akan menjelaskan perihal cara Rasulullah melindungi rumah ibadah milik non-muslim. Dengan tujuan, agar keharmonisan antarumat beragama menjadi lebih baik, dan sikap ekstrimisme semakin terkikis.

Rasulullah Melindungi Rumah Ibadah

Salah satu uaya Rasulullah untuk melindungi rumah ibadah milik pemeluk agama lain bisa dilihat dalam setiap umat Islam hendak berperang, Rasulullah selalu berpesan kepada para sahabat yang terlibat di dalamnya agar tidak merusak bangunan-bangunan rumah ibadah. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits, ia bersabda:

اغْزُوا بِاسْمِ اللَّهِ فَقَاتِلُوا عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ بِالشَّامِ وَسَتَجِدُونَ فِيهِمْ رِجَالاً فِى الصَّوَامِعِ مُعْتَزِلِينَ مِنَ النَّاسِ فَلاَ تَعْرِضُوا لَهُمْ وَسَتَجِدُونَ آخَرِينَ لِلشَّيْطَانِ فِى رُءُوسِهِمْ مَفَاحِصُ فَافْلُقُوهَا بِالسُّيُوفِ وَلاَ تَقْتُلُوا امْرَأَةً وَلاَ صَغِيرًا ضَرَعًا وَلاَ كَبِيرًا فَانِيًا وَلاَ تَقْطَعُنَّ شَجَرَةً وَلاَ تَعْقِرُنَّ نَخْلاً وَلاَ تَهْدِمُوا بَيْتًا

“Berperanglah kalian semua atas nama Allah, maka bunuhlah musuh Allah dan musuh kalian di Syam. Kalian akan bertemu dengan rombongan laki-laki di tempat peribadatan salib yang mengasingkan dirinya dari manusia, maka jangan kalian ganggu mereka. Kalian juga akan bertemu dengan golongan lain yang ada setan-setan di atas kepalanya yang suka mencari aib orang lain maka hadapilah mereka dengan pedang.

Dan jangan kalian bunuh wanita, anak kecil yang masih menyusu, orang tua yang lemah, jangan pula kalian potong pepohonan, memotong pohon kurma, dan jangan pula kalian merusak rumah.” (HR. Abu Abdillah)

Demikian pesan Rasulullah kepada para sahabat yang hendak mengikuti peperangan ketika dalam perjalanan. Rasulullah melarang mereka untuk mengganggu pemeluk agama lain yang tidak memerangi uma Islam. Bahkan, ia juga melarang para sahabat untuk merusak rumah-rumah peribadatan milik pemeluk agama lain.

Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah juga memberikan perlindungan dan keamanan bagi mereka, sekaligus menunjukkan etos dakwahya yang sangat lembut dan penuh teladan. Ia melarang para sahabat untuk tidak ikut campur dengan tempat ibadah milik non-muslim.

Demikian sekilas penerangan terkait cara Rasulullah melindungi rumah ibadah Non Muslim. Wallahu a’lam.

BINCANG SYARIAH

Perintah Al-Qur’an dan Hadis Menjaga Rumah Ibadah Non Muslim

Menjaga rumah peribadatan orang lain memang agak sensitif, namun jika dilihat dari sudut pandang yang netral, justru ini merupakan perbuatan bijak yang mana dengannya stabilitas negara dan nyawa orang lain menjadi aman. Terdapat perintah Al-Qur’an dan hadis perintah menjaga rumah ibadah non muslim.

Tentu kita tau, bahwa pernah terjadi dalam sejarah bangsa kita pengeboman gereja. Dan agaknya ini memang rawan sekali, non muslim belum merasa “aman” dan mereka tidak bisa bebas mengekspresikan keberagamaannya. Riyanto, adalah salah satu orang yang mengorbankan jiwanya untuk menjaga Gereja.

Di mana ia wafat pada tahun 2000 ketika ia mengamankan pengeboman gereja di Eben Haezar Mojokerto. Lalu bagaimana pandangan Al-quran dan Hadis terkait penjagaan gereja?

Allah berfirman dalam surat al-Hajj ayat 40;

الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا ۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

“(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: “Tuhan kami hanyalah Allah”.

Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah.

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (Al-Hajj: 40)

Ketika menafsiri ayat ini, Al-Baghawi mengatakan;

 وَمَعْنَى الْآيَةِ: وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِمَ فِي شَرِيعَةِ كُلِّ نَبِيٍّ مَكَانُ صَلَاتِهِمْ، لَهُدِمَ فِي زَمَنِ مُوسَى الْكَنَائِسُ، وَفِي زَمَنِ عِيسَى الْبِيَعُ وَالصَّوَامِعُ، وَفِي زَمَنِ مُحَمَّدٍ ﷺ الْمَسَاجِدُ

Anotasi ayat ini adalah bahwa andaikata Allah tidak menjaga para manusia, tentunya tempat peribadatan di zamannya para nabi akan dihancurkan. Semisal di zamannya Nabi Musa (Gereja),Isa (sinagog dsb) dan Muhannad Saw. (Tafsir al-Baghawi, Al-Hajj; 40).

Dalam menjelaskan ayat di atas, Imam Hasan Al-Bashri mengungkapkan pendapatnya:

 وقال الحسن : “يدفع عن هدم مصليات أهل الذّمة بالمؤمنين “

 “Hasan Al-Basri berkata, ‘Tempat ibadah ahli zimmah (Yahudi dan Nasrani) dilindungi dari kerusakannya oleh orang-orang Mukmin,” (Abu Ishaq Ats-Tsa’labi, Al-Kasyfu wal Bayan, juz 7, H. 26).

Jadi, Seandainya perbuatan kaum musyrik itu dibiarkan, tentulah kezaliman mereka semakin bertambah, semakin lama mereka bertambah gila kekuasaan, mereka akan menghancurkan biara-biara, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah dan mesjid-mesjid yang ada didalamnya disebut dan diagungkan nama Allah.

Karena itu Allah mensyariatkan dalam agama-Nya agar tiap-tiap orang yang beriman dihalangi menyembah Tuhannya itu membela agamanya, berperang dijalan Allah, tetapi membela kebenaran, menolak kebatilan dan kezaliman.

Pada hakekatnya perang yang terjadi itu adalah perang antara yang hak dan yang batil, perang antar orang yang telah mendapat petunjuk dari Allah dengan orang yang mengingkari petunjuk itu.

Perang yang seperti itu adalah peperangan yang tujuannya untuk membina kehidupan manusia, yaitu kehidupan dunia yang sejahtera yang diridhai Allah dan kehidupan ukhrawi yang bahagia dan abadi. (Tafsir Kemenag, Al-Hajj; 40)

Jadi, secara implisit Al-Qur’an menjelaskan bahwasanya tempat peribadatan dan nyawa manusia harus dijaga. Adapun dalam hadis, Rasulullah saw bersabda;

لَا تَقْتُلُوا الْوِلْدَانَ، وَلَا أَصْحَابَ الصَّوَامِعِ

“Janganlah kalian membunuh anak-anak dan orang-orang yang berada di gereja.” (HR. Ahmad bin Hanbal No. 2728 ,Juz 4 H. 461)

Secara implisit, Nabi Muhammad berpesan kepada para sahabatnya untuk tidak membunuh orang-orang yang berada di dalam gereja yakni tidak mengganggu tempat peribadatan mereka. Secara tegas, Rasulullah SAW melindungi tempat peribadatan mereka.

Sikap ini menjadi lebih kentara ketika kita membaca suratnya Nabi Saw yang ditunjukkan kepada Najran, singkatnya Rasulullah SAW mengatakan;

“Saya berjanji melindungi pihak mereka, dan membela mereka, gereja dan tempat-tempat ibadah mereka serta tempat-tempat pemukiman para rahib dan pendeta-pendeta mereka, demikian juga tempat-tempat suci yang mereka kunjungi. 

Saya juga berjanji memelihara agama mereka dan cara hidup mereka—di mana pun mereka berada—sebagaimana pembelaaan saya kepada diri dan keluarga dekat saya serta orang-orang Islam yang seagama dengan saya. 

Karena saya telah menyerahkan kepada mereka perjanjian yang dikukuhkan Allah bahwa mereka memiliki hak serupa dengan hak kaum Muslim dan kewajiban serupa dengan kewajiban mereka.

Kaum Muslim pun berkewajiban seperti kewajiban mereka berdasar kewajiban memberi perlindungan dan pembelaan kehormatan sehingga kaum Muslim berkewajiban melindungi mereka dari segala macam keburukan dan dengan demikian mereka menjadi sekutu dengan kaum Muslim menyangkut hak dan kewajiban. 

Tidak boleh uskup dari keuskupan mereka diubah, tidak juga kekuasaan mereka, atau apa yang selama ini mereka miliki. Tidak boleh juga dituntut seseorang atas kesalahan orang lain, sebagaimana tidak boleh memasukkan bangunan mereka ke bangunan masjid atau perumahan kaum Muslim. (Al-Baihaqi, Dalail al-Nubuwwah, Juz 5 H. 389)

Dengan demikian, bisa diketahui bahwasanya spirit Islam juga menjaga tempat peribadatan non muslim. Pun didukung dengan perintah Al-Qur’an dan Hadis untuk menjaga rumah ibadah non muslim.

Hal itu pula didukung, dengan para ahli fuqaha yang juga merumuskan hal yang sama, ketika ditanya bolehkan muslim menjaga tempat peribadatan mereka. Sebab di dalamnya mengandung unsur maslahah yang besar, yaitu menjaga stabilitas negara dan antar sesama.

BINCANG SYARIAH

Tips-Tips Mengurus Anak Agar Tumbuh Berkembang dengan Baik, bag. 1

1. Menyusukan anak pada selain ibunya

Hendaknya seorang bayi disusui oleh wanita selain ibunya setelah dua atau tiga hari dari kelahirannya. Inilah yang terbaik. Pasalnya, air susu ibu (ASI) pada saat itu terlalu kasar dan bercampur, berbeda dengan air susu wanita yang profesinya adalah menyusui. Setiap orang Arab sangat peduli dalam hal ini sehingga mereka menyusukan anak-anak mereka kepada kaum wanita di pedesaan. Sebagaimana penyusuan Nabi shalallahu’alaihi wa sallam pun dilakukan di Bani Sa’ad. (Menurut kebiasaan orang Arab_ red. )

2. Jangan diajak jalan sebelum tiga bulan

Sebaiknya jangan membawa bayi untuk diajak jalan berkeliling sampai ia berumur tiga bulan atau lebih. Sebab, pada saat itu bayi masih dekat dengan perut ibunya, dan fisiknya yang masih lemah.

3. Memberi ASI sampai gigi tumbuh

Hendaknya ASI diberikan secara eksklusif sampai gigi bayi tumbuh. Karena, pada saat itu lambung bayi masih lemah dan daya mereka untuk mencerna makanan pun belum kuat. Setelah tumbuh gigi, lambung bayi pun menjadi kuat sehingga mampu mencerna makanan. Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menunda tumbuhnya gigi sampai mereka mulai membutuhkan makanan. Hal itu menunjukkan kebijaksanaan, kelembutan serta kasih sayang-Nya kepada para ibu dan puting susunya sehingga bayi itu tidak menggigit puting tersebut dengan giginya.

4. Memberi makanan secara bertahap

Hendaknya makanan tambahan diberikan secara bertahap kepada sang anak. Makanan pertama yang diberikan adalah makanan yang lembut, seperti roti yang lembut dicampur dengan air hangat dan susu cair atau susu kental (jelly). Setelah itu, barulah mereka diberi makanan berupa masakan dan sayuran tanpa dicampuri dengan daging. Tahap berikutnya, mereka diberi daging yang sangat lembut setelah dihancurkan atau dilembutkan secara halus.

5. Saat anak sudah mulai bicara

Apabila masa seorang anak untuk mulai berbicara telah dekat, dan Anda ingin memudahkan mereka berbicara, maka tetesilah lidah mereka dengan madu dan air hangat dicampur garam dzar-ani (garam yang warnanya sangat putih atau garam beryodium). Karena keduanya (madu dan garam) dapat mengurai kelembaban yang pekat pada enzim mulut yang dapat menghalangi anak itu dari berbicara.

Ketika mulai berbicara, maka tuntunlah sang anak mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallaah, Muhammad Rasulullah. Hendaklah yang pertama kali didengar oleh telinga mereka adalah pengetahuan untuk mengenal dan mengesakan Allah ‘azza wa jalla. Katakan kepada mereka bahwa Allah ‘azza wa jalla di atas ‘Arsy-Nya, Dia melihat mereka, mendengar segala perkataan dan senantiasa bersama mereka di mana pun mereka berada.

Kaum Bani Israil sering memberi nama anak-anak mereka dengan Immanuel, yang berarti “Tuhan kami bersama kami’. Oleh karena itu, nama yang paling dicintai oleh Allah yaitu ‘Abdullah (hamba Allah) dan ‘Abdurrahman (hamba ar-Rahman). Dengan harapan, semoga ketika anak itu sadar dan mampu memahami maknanya, maka ia akan mengetahui bahwasanya ia adalah hamba Allah, dan Allah adalah Majikan dan Penolongnya.

6. Saat gigi anak tumbuh

Apabila masa tumbuh gigi telah tiba, sebaiknya setiap hari gusi-gusi si bayi diolesi keju atau mentega. Sementara pangkal leher mereka diolesi minyak sesering mungkin. Ekstra hati-hatilah pada saat gigi mereka mulai tumbuh hingga semuanya tumbuh secara sempurna dan kuat, sebaiknya hindari makanan yang keras, jangan sampai mereka mengonsumsinya. Sebab, hal itu akan mengakibatkan gigi menjadi rusak, tidak rata, dan berbagai jenis kerusakan lainnya.

7. Tangisan bayi

Sebaiknya orang tua jangan merasa terganggu dengan tangisan dan teriakan bayi, terutama ketika dia membutuhkan air susu saat merasa lapar, karena tangisan tersebut sangat bermanfaat bagi perkembangan bayi. Dengan menangisnya seorang bayi, maka seluruh anggota badannya akan bergerak. Selain itu juga dapat memperluas lambung dan melapangkan dadanya, menghangatkan otak dan menghidupkan nalurinya, serta membangkitkan kekuatan instingnya. Dengan tangisan itu pula, seorang bayi membuang segala kotoran dan hal yang tidak diperlukan oleh tubuhnya, serta dapat membuang zat dan materi yang berlebihan dan tidak berguna bagi otaknya, seperti lendir pada hidungnya serta kotoran lainnya.

8. Melatih anak bergerak

Hendaknya jangan diremehkan untuk membedong bayi-walaupun membuatnya sedikit merasa tidak nyaman-sampai badannya tegak dan anggota-anggota tubuhnya kuat untuk duduk di lantai. Pada saat inilah, anak harus dilatih dan dibiasakan untuk bergerak, namun jangan terburu-buru. Begitu juga ia harus dilatih untuk belajar berdiri sedikit demi sedikit hingga betul-betul memiliki kekuatan untuk melakukannya sendiri.

9. Menghindarkan anak dari gangguan

Anak bayi seharusnya dilindungi dari segala sesuatu yang mengejutkan. Seperti suara yang keras, pemandangan yang mengerikan, serta gerakan-gerakan yang mengganggu. Sebab, hal itu mungkin akan mengakibatkan melemahnya daya intelegensi, sehingga dia tidak bisa memanfaatkannya saat besar nanti. Apabila si anak mengalami hal tersebut, maka sesegera mungkin ia harus dikembalikan dalam kondisi yang tenang, yaitu dengan memberikan ketenangan dan ketenteraman pada dirinya. Seperti dengan menyusuinya, supaya ingatannya pada sesuatu yang telah mengganggunya itu hilang, sehingga tidak meresap dalam pikirannya kemudian sulit untuk dihilangkan.

Setelah itu, baringkanlah anak bayi itu di tempat tidur dengan cara yang lembut sampai tertidur, sehingga dia dapat melupakan kejadian yang baru dialaminya. Hal ini jangan diremehkan, karena mengabaikannya berarti akan menumbuhkan rasa takut dan ngeri pada hati si anak, lalu perasaan itu akan membekas dalam dirinya sehingga sulit untuk dihilangkan.

10. Anak pada masa Pertumbuhan gigi

Tumbuhnya gigi bagi seorang bayi dapat mempengaruhi kondisi kesehatannya. Keadaan ini akan membuatnya muntah, suhu badan meningkat, dan kebiasaan yang buruk. Apalagi jika gigi tersebut tumbuh pada musim yang sangat dingin atau pada musim yang sangat panas. Masa pertumbuhan gigi yang paling baik adalah pada musim semi dan musim gugur.

Gigi mulai tumbuh ketika anak berusia tujuh bulan. Adakalanya sudah mulai tumbuh pada usia lima bulan atau malah terkadang tumbuhnya itu terlambat hingga usia sepuluh bulan.

Hendaknya anak bayi diperlakukan dengan lemah lembut pada masa-masa pertumbuhan giginya. Sering diajak masuk kamar mandi, diberi makanan yang lembut, dan tidak sampai perutnya kekenyangan. Terkadang pada saat ini ia sering buang air besar. Hal ini dapat diatasi dengan memasang perban berupa wol dari tanaman cumin, seledri (celery), dan aniseed di perutnya. Selain itu, gusi-gusinya sambil digosok sebagaimana dijelaskan di atas. Meskipun demikian, keadaannya itu lebih baik daripada sulit buang air besar.

Jika pada saat giginya tumbuh kemudian ia sulit buang air besar, maka tindakan yang sebaiknya diambil ketika itu yaitu segera melakukan pembersihan isi perutnya. Karena, tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya bagi si anak pada waktu giginya mulai tumbuh daripada menahan dirinya untuk buang air besar, dan tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat baginya ketika itu daripada mengeluarkan kotoran dari pencernaannya secara teratur dan seimbang.

Cara terbaik membersihkan isi perut bayi adalah dengan memberikannya madu yang dihangatkan dan dijadikan sebagai minuman yang menyegarkan hingga perutnya terasa nyaman. Selain itu, dapat pula dengan diberikan ramuan dari tanaman habaq yang dihaluskan dan dicampur dengan madu lalu dibuat minuman penghangat juga. Pada saat-saat ini sebaiknya wanita yang menyusui mengonsumsi makanan dan minuman yang lembut dan menjauhi segala makanan yang membahayakan.

Ditulis ulang dari buku Hanya Untukmu Anakku, terj. Tuhfatul Mauduud bi Akhkaamil Mauluud, karya Ibnul Qayyim Al Jauziyah, cetakan ke 1 (hal. 435-439), Pustaka Imam Asy Syafi’i-Jakarta: 2010

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/14583-tips-tips-mengurus-anak-agar-tumbuh-berkembang-dengan-baik-bag-1.html

Doa Saat Banjir Melanda dan Hujan Tak Kunjung Reda

Banjir dapat terjadi karena hujan yang terus menerus turun atau karena adanya hujan deras, bisa juga karena banjir kiriman. Jika yang terjadi adalah hujan yang begitu deras di tempat kita atau hujan yang tidak kunjung berhenti, maka kita bisa meminta pada Allah untuk memalingkan hujan tersebut pada tempat yang lebih manfaat dengan mengamalkan do’a yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Do’a yang dimaksud adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللَّهُمَّ عَلَى اْلآكَامِ وَالظِّرَابِ، وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

(Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal aakaami wadz dzirabi wa buthuunil awdiyati wa manabitis syajari)

“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, jangan yang merusak kami. Ya, Allah! turunkanlah hujan di dataran tinggi, di bukit-bukit, di perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” 1

Do’a di atas disebutkan dalam hadits Anas bin Malik, ketika hujan tak kunjung berhenti (dalam sepekan), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas memohon pada Allah agar cuaca kembali cerah. Lalu beliau membaca do’a di atas. (HR. Bukhari no. 1014 dan Muslim no. 897).

Do’a tersebut berisi permintaan agar cuaca yang jelek beralih cerah dan hujan yang ada berpindah pada tempat yang lebih membutuhkan air. [ed]

Atau untuk ringkasnya membaca:

اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، وَلاَ عَلَيْنَا

“Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa” [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, jangan yang merusak kami]

Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata menjelaskan hadits, “Maksud hadits ini adalah memalingkan hujan dari pusat kehidupan, al-aakaam adalah jamak dari akmah dengan memfathahkan hamzah, yaitu gunung kecil atau apa yang tinggi di bumi (dataran tinggi). Adz dziraf maknanya adalah bukit yang kecil. Adapun penyebutan lembah karena di situlah tempat berkumpulnya air dalam waktu yang lama sehingga bisa dimanfaatkan oleh manusia dan binatang ternak.”2

Ibnu Daqiq Al-‘Ied rahimahullah berkata, “Hadits ini merupakan dalil doa memohon dihentikan dampak buruk hujan, sebagaimana dianjurkan untuk berdoa agar turun hujan, ketika lama tidak turun. Karena semuanya membahayakan (baik lama tidak hujan atau hujan yang sangat lama, pent).”3

Syaikh Abdul Aziz bin Biz rahimahullah berkata,  “Selama hujan tidak membawa bahaya maka –alhamdulillah– ucapkan doa:

اللهم صيّباً نافعاً، مطرنا بفضل الله ورحمته

Allahumma shayyiban nafi’a, muthirna bifadhlillahi wa rahmatihi, Allahummaj’alhu mubarakan

Jika hujan ini memberatkan, maka berdoalah:

اللهم حوالينا ولا علينا

Allahumma hawalaina wa laa ‘alaina”4

Jadi, bagi saudara-saudara kami yang merasakan hujan yang begitu deras, amalkanlah do’a di atas. Moga hujan tersebut turun tidak membawa musibah banjir. Moga dengan diberikannya ujian, kita sadar untuk bertaubat pada Allah. Moga kita pun terus diberi kesabaran. [ed]

@Laboratorium Klinik RSUP DR. Sardjito, Yogyakarta tercinta

Penyusun: dr. Raehanul Bahraen

Editor: M. Abduh Tuasikal

1 HR. Al-Bukhari 1/224 dan Muslim 2/614

2 Fathul Baari 2/505, Darul Ma’rifah, Beirut, 1379 H, syamilah

3 Ihkam Al-Ahkam, 1/358. Mathba’ah As-Sunnah Muhammadiyyah, syamilah

4 Sumber: www.binbaz.org.sa

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/19836-doa-saat-banjir-melanda-dan-hujan-tak-kunjung-reda.html

Doa Ketika Turun Hujan

Allah ‘Azza Wajalla menjadikan hujan sebagai bentuk rahmat untuk makhluk-Nya. Allah ‘Azza Wajalla berfirman,

وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ

Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (QS. Al-Hajj: 5)

Hujan tersebut merupakan salah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah ‘Azza Wajalla. Seorang penyair pernah mengatakan,

فيا عجباً كيف يعصي الإله *** أم كيف يجحده الجاحد

وفـي كل شـيءٍ له آيـة *** تدل عـلى أنه واحـد

Sungguh mengherankan jika ada yang bermaksiat atau ingkar kepada Allah. Padahal di setiap hal di alam semesta ini terdapat tanda bahwasanya Dialah satu-satunya Zat yang berhak dan wajib disembah.”

Oleh karenanya, seorang muslim harus mengisi kesempatan dan nikmat tersebut dengan ketaatan kepada-Nya, berupa doa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama ketika turun hujan.

Doa ketika turun hujan

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha,

أنَّ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كانَ إذَا رَأَى المَطَرَ، قالَ: اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

Bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama ketika turun hujan, beliau membaca doa,

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

Allahumma shayyiban naafi’an

(Ya Allah turunkanlah hujan yang memberikan manfaat).” (HR. Bukhari no. 1032)

Ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menginginkan kebaikan untuk umatnya. Oleh karenanya, beliau banyak berdoa kebaikan untuk mereka, di antaranya agar Allah menurunkan hujan yang memberikan manfaat bukan hujan yang menjadi petaka.

Doa ketika hujan reda

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Zaid bin Khalid Al-Juhaniy radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memimpin salat Subuh di Hudaibiyah setelah malam sebelumnya turun hujan. Ketika beliau menghadap jamaah sembari berkata, “Tahukah kalian, apa yang dikatakan oleh Rabb kalian?” Para sahabat pun menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Rabb kalian mengatakan,

أصْبَحَ مِن عِبادِي مُؤْمِنٌ بي وكافِرٌ، فأمَّا مَن قالَ: مُطِرْنا بفَضْلِ اللهِ ورَحْمَتِهِ فَذلكَ مُؤْمِنٌ بي كافِرٌ بالكَوْكَبِ، وأَمَّا مَن قالَ: مُطِرْنا بنَوْءِ كَذا وكَذا فَذلكَ كافِرٌ بي مُؤْمِنٌ بالكَوْكَبِ.

“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71)

Semoga di musim hujan kali ini, kita dimudahkan untuk mengamalkan salah satu dari sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama di atas. Aaamiin

***

Penulis: Muhammad Nur Faqih, S.Ag.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/79607-doa-ketika-turun-hujan.html

Tawakal Bukan Meninggalkan Usaha

Meninggalkan usaha bukanlah merupakan syarat Tawakal , bahkan Abubakar menjaga Gua Tsur dari bahaya binatang bisa, dengan menyumbatkan lobang dengan tangannya

SEORANG Arab badui datang menghadap Nabi dan membiarkan untanya tanpa diikat. Sewaktu ditanya mengapa engkau biarkan untamu, dia menjawab: Aku bertawakal  kepada Allah, maka nabi berkata, yang aritnya, ”Ikatkanlah untamu itu barulah kamu bertawakal “.

Dari kisah di atas dapat dilihat bahwa tawakal  bukanlah meninggalkan perbuatan untuk menjaga sesuatu. Mengikat unta merupakan upaya agar unta itu tidak dicuri dan hilang, setelah unta diikat, barulah tawakal  kepada Tuhan, menyerahkan sepenuhnya kepada Allah atas segala keputusan yang akan berlaku terhadap unta tersebut.

Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin menyatakan: “Ada orang yang menyangka bahwa tawakal  ialah meninggalkan usaha dengan badan, maka itu adalah sangkaan orang yang bodoh, dan sikap itu adalah haram. Sesungguhnya tawakal  harus nampak dalam kesan berupa gerak dan usaha dengan ilmu melalui ikhtiar.”(Ihya’, hal.333).

“Maka tidaklah termasuk tawakal  sedikitpun, jika seseorang itu menunggu bahwa Allah Taala akan menciptakan kekenyangan pada engkau, tanpa roti atau Dia akan menciptakan roti bergerak kepadanya, atau menciptakan malaikat untuk mengunyahkan makanan baginya dan menyampaikan ke dalam perutnya. Sikap ini menunjukkan kebodohan seseorang tersebut dengan hukum-hukum dan peraturan Allah (sunatullah)  yang telah ditetapkan dalam kehidupan.” (Ihya’, hal.334).

Oleh sebab itu, meninggalkan usaha bukanlah merupakan syarat tawakal, sebab Abubakar telah menjaga dalam Gua Tsur dari bahaya binatang bisa, dengan menyumbatkan lobang dalam gua tersebut dengan tangannya. Tidak juga tawakal  jika seseorang itu keluar memasuki padang belantara dan meninggalkan keluarga dengan bertawakkal  tentang hak mereka atau duduk tidak mementingkan urusan mereka, maka ini adalah haram, sebab hal itu akan membawa kepada kebinasaan mereka, dan menyiksa keadaan keluarganya.

Malah seseorang yang bertawakal  harus memiliki adab-adab dalam Tawakal . Di antara adab  seseorang yang akan meninggalkan rumah, maka dia harus mempunyai adab dalam berTawakal . Menurut Imam Ghazali di antara adab bertawakal  sewaktu meningalkan rumah ialah:

(1). Mengunci rumah,

(2). Tidak meninggalkan di rumahnya harta yang dapat menggairahkan pencuri,

(3). Saat keluar niatkan bahwa ridha dengan apa saja keputusan tuhan,

(4). Jika hartanya dicuri orang, maka dia tidak bersedih, dan mengatakan : Jika tidak adakebaikan, niscaya tidak ditarik Allah hartanya,

(5).Tidak berdoa yang tidak baik kepada pencuri,

(6). Berduka cita karena  kemaksiatan pencuri tersebut akan mendatangkan azab bagi dirinya. Dan   bersyukur dia tidak seperti pencuri tersebut.

Demikian juga jika seseorang itu sedang sakit, maka dia wajib untuk mencari obat terhadap sakit yang dideritanya. Berobat tidak berlawanan dengan tawakal , sebab Rasulullah ﷺ selalu menyuruh umatnya untuk berobat dikala sakit sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadis bahwa Rasulullah bersabda;

تَدَاوَوْا عِبَادَ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سُبْحَانَهُ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ مَعَهُ شِفَاءً إِلَّا الْهَرَمَ

“Wahai hamba Allah, berobatlah kalian, karena sesungguhnya Allah Subhaanahu tidak menurunkan penyakit melainkan kecuali Dia juga menurunkan obatnya, kecuali sakit pikun”Berobatlah hai hamba Allah, karena Allah menjadikan penyakit dan juga obat. “ (HR: Ibnu Majah).

Saat Ali bin Abi Thalib sakit mata, maka Rasulullah ﷺ  berkata yang artinya, ”Jangan engkau makan kurma yang belum kering (rutab).” Dan saat Suhaib sakit mata dan dia akan makan kurma maka nabi berkata, ”Engkau makan kurma sedangkan engkau sakit mata..?”.

Dalam kisah para nabi dikisahkan bahwa Nabi Musa menderita sakit. Bani Israel datang dan menyuruh nanbi musa untuk mengambil obat, yang biasa mereka pakai untuk penyakit tersebut.

Nabi Musa tidak mau menjawab: “Aku tidak akan mengambil obat sampai aku disembuhkan oleh Tuhan“. Lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa: ”Demi kemuliaanKu, Aku tidak akan menyembuhkan engkau sebelum engkau berobat dengan obat yang mereka sebutkan kepadamu.“

”Engkau menghendaki bahwa Aku membatalkan hikmahKu dengan Tawakal mu kepadaKu, tetapi siapakah yang menyimpan obat dari tumbuh-tumbuhan sebagai manfaat dan obat dari segala sesuatu selain Aku..? (Ihya’ : hal. 385).

Tawakal itu adalah sikap hati, sebagaimana dinyatakan oleh Imam Ahmad tawakal  itu adalah amalan hati.sedangkan mencari obat untuk penyakit itu adalah kerja angota badan. Hati tetap tawakal  terhadap keputusan Allah tetapi anggota madan, tetap harus mencari bagaimana cara dan obat apa yang dapat dipakai untuk menyembuhkan penyakit tersebut.

Ibnu Qayim menyatakan bahwa syarat tawakal  ada 6: Pertama, mengenal Allah , sifatnya, kudratNya, sunnah-sunnahNya.

Kedua, menetapkan diri pada sunatullah dalam hukum sebab dan akibat. Ketiga, meletakkan hati pada kedudukan tawakal  dan tauhid.

Empat, bersandarnya hati kepada Allah, dan tenang dengan segala keputusanNya. Kelima, baik sangka dengan Allah, dan keenam, menyerahkan hati sepenuhnya kepada Tuhan setelah melakukan segala ikhtiar.

Ibrahim Khawwash adalah seorang ahli tasawuf. Ketika dia musafir, dalam perjalanan dia membawa bekal makanan, minuman, juga membawa jarum, gunting (untuk menjahit jika ada pakaian yang koyak dalam perjalanan), juga membawa tali dan timba (untuk mengambil air di tengah jalan). Dia berkata; “Apa yang aku bawa ini semua tidaklah merusak tawakal  kepada Allah“.

Oleh sebab itu jika seeorang itu berjalan dan berada di kawasan yang tandus, dan dia diam saja tanpa berusaha mencari tempat yang dapat memberikannya kehidupan, itu bukan tawakal  sebab tawakal  harus berusaha mencari segala sesuatu yang dapat meneruskan kehidupan.

Malahan, jika dia duduk saja tanpa berusaha berarti dia telah berdosa, sebab meninggalkan perintah Allah untuk berusaha dan sikap tawakal yang salah itu dapat membinasakan dirinya sendiri. Sedangkan membinasakan diri adalah sesuatu yang dilarang oleh Allah.

Abu Jakfar Haddad, guru dari sufi terkenal Al Juneid berkata: “Aku menyembunyikan tawakal selama dua puluh tahun, dan aku tidak pernah berpisah dari pasar, dimana aku berusaha setiap hari sehingga mendapatkan satu dinar (untuk aku pakai dan sedekahkan), dan aku tidak pernah meninggalkan satu daqing (sen) pun untuk disimpan di dalam rumahku.“

Inilah makna tawakal  dengan bekerja, dan tawakal  setelah bekerja. Tawakal  dengan bekerja, tetap bekerja sebab itu merupakan perintah Tuhan dan sebab untuk mendapatkan uang; kemudian uang dipakai seperlunya, dan selebihnya disedekahkan sebab Allah juga memerintahkan demikian dalam menggunakan harta, dan setelah disedekahkan, berTawakal  kembali untuk bekerja besok harinya dengan keimanan dan keyakinan bahwa Allah akan tetap memberikan rezekiNya kepada setiap makhlukNya.

Demikianlah sewaktu sahabat bertanya kepada Rasulullah, bagaimanakah maksud tawakal  tersebut? Rasulullah ﷺ menjawab : “Kalau kamu bertawakkal  kepada Allah sebenar-benar tawakal, maka Allah akan memberikan rezki kepadamu, sebagaimana Allah memberikan rezki kepada burung, dimana burung tersebut keluar dari sarangnya di pagi hari dengan perut yang kosong terbang mencari makanan hari tersebut, dan kembali ke sarangnya di sore hari dengan perut yang kenyang “(riwayat Tirmidzi dan hakim ).

Jika tawakkal  burung saja yang tidak memiliki akal tersebut dengan terbang mencari makanan, bukan diam di dalam sarang, bagaimana dengan tawakal  manusia yang memiliki akal pikiran untuk berpikir dan angota badan untuk bergerak, apakah cukup dengan berdiam diri menunggu nasib..?

وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

“Maka kepada Allah bertawakal orang yang beriman.“ (QS: Al-Maidah: 23). Fa’tabiru ya ulil albab.*/Fathy Rashad (Buletin istaid)

HIDAYATULLAH

Hati-hati dengan Sakit Jiwa, Benahi Hati dengan Berdzikir

Jangan sepelekan penyakit mental. Kesehatan mental juga sepenting Kesehatan fisik manusia. Jika gangguan mental terus dibiarkan tanpa penanganan yang baik dapat berkembang menjadi kondisi yang disebut sakit jiwa. Penyebabnya memang sangat beragam bisa karena genetic hingga persoalan sosial, ekonomi dan kehidupan yang dialaminya.

Sakit jiwa muncul sebagai ganguan mental yang ditandai dengan gejala suasana hati, pola pikir hingga perilaku yang di luar nalar manusia. Sering mengalami perubahan mood drastic, takut berlebihan, emosi dan amarah yang tak terkendali dan selalu mengalami delusi.

Kecemasan yang ekstrem terkadang menjadi penyebab utama karena ketidakmampuan mengelola emosi ketika mendapatkan hal tidak terduga dan tidak menyenangkan atau dikenal depresi. Terdapat fakta dari data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa diperkirakan 280 juta orang atau sekitar 5% dari penduduk di seluruh dunia menderita depresi. Seseorang yang mengalami depresi akan merasakan gejala yang dirasakan, seperti perasaan hampa, gelisah, putus asa, tak berdaya, cemas dan kehilangan minat serta aktivitas. Bahkan untuk gangguan terburuknya akan mampu mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi normal.

Tingkat depresi akut biasanya bersumber dari masalah ekonomi dan pengkhianatan. Depresi tingkat berat ini biasanya akan mampu mendorong seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri karena, banyak dari pelaku bunuh diri merasa sendiri sehingga sebagian besar dari mereka sudah terlalu muak dengan kehidupan yang mereka jalani. Bagaimana mengobati?

Di samping perawatan dokter dan dukungan keluarga dan lingkungan, gangguan jiwa seperti depresi membutuhkan kekuatan yang di luar batas dirinya. Percaya kepada adanya Sang Pencipta akan membuat mereka tidak merasa sendiri karena dalam peribadatan yang mereka lakukan untuk bertemu dengan Allah mereka akan bisa mengeluarkan semua isi hati dan permasalahan yang sedang dilanda.

Pikiran positif dan optimis lahir dari perasaan tidak sendiri. Apa yang terjadi dianggap bagian dari rencana Tuhan karena Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kehidupan umat  manusia. Di situlah kunci mengingat Allah untuk meredakan depresi dan menciptakan suasana hati yang tenang dan tentram.

Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-rad ayat 28, “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”

Prof. Quraish Shihab dalam tafsirnya menjelaskan bahwa umat muslim akan selalu kembali kepada Allah dan menyambut kebenaran. Itulah mereka orang yang beriman. Mengingat Allah dengan membaca al-Qur’an dan berdzikir akan membuat hati mereka tenang. Hati menusia akan bisa tenang dengan cara mengingat dan merenungkan kebesaran dan kemahakuasaan Allah dengan selalu mengharapkan keridhaan-Nya.

Dengan kepasrahan yang dimiliki orang beriman kepada Allah sebagai Pengatur Kehidupan, seseorang akan mampu menghilangkan depresi pada dirinya. Karena esensi sikap percaya kepada Sang Pengatur Kehidupan akan mampu membangkitkan tujuan dan kepuasan pada diri manusia.

Rasa iman kepada Allah akan mampu mengatasi kesulitan psikologis, namun tetap jika seseorang memiliki tingkat depresi yang berat, pastinya bantuan dari Dokter psikolog juga merupakan upaya ikhtiar yang perlu dilakukan seperti apa yang diajarkan Rasulullah sebagai penyampai wahyu Allah. Mengatasi kesulitan psikologis dapat dibantu dengan memiliki iman yang kuat kepada Allah SWT, sementara menerima perhatian medis bagian dari ikhtiar sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Seorang psikolog memiliki peran untuk mencarikan solusi dari permasalahan atau penyebab seseorang mengalami depresi dengan beberapa cara seperti psikotes yang  bertujuan untuk memeriksa dan menilai sejauh mana masalah yang telah penderita hadapi. Selanjutnya, cara konseling sebagai tindakan yang bisa dilakukan oleh seorang psikolog untuk menangani masalah kesehatan mental seseorang. Tindakan psikoterapi atau konseling dapat dilakukan secara individual maupun berkelompok.

Tidak berarti orang yang mengalami depresi memiliki iman yang lemah atau tidak percaya atas kuasa Allah. Alasannya, depresi merupakan gangguan biokimia yang dapat mempengaruhi siapa saja terlepas dari keyakinan mereka. Namun dengan adanya keterlibatan iman yang kuat akan membuat seseorang merasa terlindungi atas kejadian yang menyebabkan depresi.

Iman yang kuat ditandai dengan rasa dan pikiran akan kehadiran Tuhan dalam diri manusia baik sepi maupun ramai. Keimanan kokoh ini dapat membantu manusia mengalami kerasnya kehidupan yang mudah berubah dan tidak selalu sesuai keinginan manusia. Di situlah, merasa dekat dan ada Tuhan menjadi jawaban penting untuk tidak jatuh dalam putus asa, depresi dan delusi.

ISLAMKAFFAH