Membangun Kecerdasan Qurani

Alquran adalah petunjuk hidup atau hudan yang diturunkan Allah untuk manusia. Sebagai petunjuk kehidupan, Allah tidak membatasi Alquran sebagai petunjuk peribadatan saja. Juga Alquran tidak hanya mengandung ayat-ayat hukum tentang halal, haram, makruh, atau mubah.

Ketika pertama kali diturunkan, yakni surah al-Alaq (1-5), Alquran justru meletakkan sebuah dasar yang amat penting bagi kehidupan manusia, yaitu ilmu pengetahuan. Membaca adalah langkah menuju ditemu kannya ilmu pengetahuan, dan itulah perintah yang diturunkan Tuhan melalui wahyu yang pertama turun.

Dalam ayat pertama itu sekaligus terkandung petunjuk bagaimana manusia harus membaca, yakni iqra’ bismi rabbika alladziy khalaq, bacalah denga nama Tuhanmu yang mencipta. Maknanya, dalam membaca objek bacaan apa saja, hendak nya berpijak pada tuntunan Allah SWT, bukan berdasarkan pikiran manusia belaka.

Masih dalam wahyu pertama turun itu, Alquran telah memberi isyarat objek bacaan yang amat penting, yaitu penciptaan manusia, khalaqa al min ‘alaq. Dia mencipta manusia dari segumpal darah. Bagaimana kejelasannya lebih lanjut, manusia dipersilakan oleh Tuhan untuk membacanya (menelitinya) lebih jauh sehingga menemukan ilmu pengetahuan tentang embri ologi. Demikian sekadar sebuah contoh untuk menunjukkan bahwa Alquran petunjuk kehidupan manusia yang perlu terus digali kandungan maknanya.

Jika terus digali kandungan maknanya dan tidak hanya dibatasi atau berhenti pada masalah-masalah diniah (keagamaan) atau ubudiah (peribadatan), Alquran potensial membuat umat Islam menjadi cerdas dalam memahami dan menyikapi persoalan apa saja dalam kehidupan ini. Jika kemampuan itu dimiliki, itulah yang dinamakan sebagai kecerdasan Qurani atau Quranic quotient.

Jadi, kecerdasan Qurani atau Quranic quotient adalah kemampuan untuk memahami dan menyikapi sesuatu hal (keadaan/masalah) dengan perspektif Alquran.

Umat Islam akan bisa hidup benar- benar sesuai dengan tuntunan Alquran dalam menghadapi kemajuan zaman seperti apa pun bila me miliki dan menggunakan kecerdasan Qurani ini. Hanya saja, kenyataan menunjukkan bahwa dewasa ini umat Islam sendiri masih sangat awam dan kebanyakan jauh dari Alquran.

Dengan kenyataan tersebut, umat Islam harus digalakkan terus untuk dekat dengan Alquran dan dibimbing untuk bisa membacanya dengan baik dan memahami kandungan isinya. Sebab, itulah dasar bagi dibangunnya kecerdasan Qurani itu.

Konklusi yang kita ambil dari pemikiran ini ialah pentingnya di bangun dan ditumbuhkan kecerdasan Qurani itu. Kecerdasan Qurani harus dimulai sejak dini, yakni sejak anak-anak hingga terus berkelanjut an tanpa henti.

Seharusnyalah, kita umat Islam, tersentak dengan pertanyaan Allah SWT melalui surah Muhammad ayat 24 ini. “Apakah mereka tidak menadaburi Alquran, ataukah hati mereka telah tertutup?” Jangan sampai kita menjadi orang yang tertutup hatinya sehingga tidak mau menadaburi Alquran. Padahal, tanpa tadabur Alquran kita tidak mungkin memahami Alquran dan tidak memi liki kecerdasan Qurani. 

Oleh: Fuad Rumi MS

IHRAM

Berapa Jumlah Muslim di Negara Qatar, Tuan Rumah Piala Dunia 2022

QATAR saat ini tengah menjadi tuan rumah yang akan menyelenggarakan turnamen olahraga terbesar Piala Dunia 2022. Turnamen sepakbola yang akan dimulai pada 20 November hingga 18 Desember ini diikuti oleh 32 negara.

Dikutip dari Kemlu.go.id, Qatar adalah negara kerajaan berdaulat dan merdeka di Timur Tengah. Bertempat di semenanjung yang menjorok ke Teluk Arab dengan luas sekira 11,521 kilometer persegi.

Sejak merdeka dari Inggris pada tahun 1971, Qatar muncul sebagai salah satu negara penghasil minyak dan gas paling berpengaruh di dunia.

Banyak orang penasaran mengetahui fakta tentang negara yang dikenal sebagai pengekspor minyak bumi terbesar di dunia ini. Salah satunya mengenai penduduk Qatar yang mayoritas memeluk agama Islam.

Qatar menjadi negara mayoritas Muslim yang hukum dan adatnya mengikuti tradisi Islam. Sejak 2013, negara ini telah diperintah oleh HH Sheikh Tamim bin Hamad bin Khalifa Al-Thani.

Islam pun menjadi agama mayoritas sekaligus agama resmi di Qatar. Sedangkan agama lainnya yang ada di Qatar merupakan agama-agama yang dianut oleh para imigran luar negeri.

Menurut data dari CIA World Factbook; 77,5 persen dari populasi Qatar adalah Muslim; 8,5 persen beragama Kristen; dan 14 persen lainnya kebanyakan Hinduisme dan agama India lainnya. Pekerja luar negeri yang tercatat di negara ini, terutama berasal dari Asia Selatan dan Amerika.

Berdasarkan data tahun 2010 menunjukkan 67,7 persen merupakan Muslim; 13,8 persen Hindu; 13,8 persen Kristen; 3,1 persen Buddha; 0,7 persen pengikut agama lain; dan 0,9 persen tidak beragama. Total populasi penduduk Qatar hingga 2022 ini mencapai 2,9 juta jiwa.

Islam yang dianut dengan manhaj Salafi dari Sunni menjadi yang terbanyak dianut dibandingkan versi Islam lainnya di negara ini. Fakta ini membuat Qatar menjadi satu dari dua negara Salafi di dunia Muslim bersama Arab Saudi. []

SUMBER: OKEZONE

Aplikasi Kesehatan Mental Buatan Muslim Menangkan Kompetisi KTT Aliansi Pengusaha Muda G20

Seorang muslim berhasil meraih prestasi atas penemuannya yang bermanfaat. Penemuan tersebut berupa aplikasi yang mengintegrasikan psikologi dengan Islam. Aplikasi kesehatan mental tersebut dirancang untuk setengah miliar orang di komunitas Muslim global yang mengalami tantangan kesehatan mental.

Penemunya bernama Omar Khan. Dia memenangkan hadiah kedua untuk Kompetisi Pitch Kewirausahaan Sosial di KTT Aliansi Pengusaha Muda G20 di Jerman. Khan adalah bagian dari delegasi Kanada di KTT Aliansi Pengusaha Muda G20 dan mempresentasikan kreasi timnya – Rūh.

Atas keberhasilannya, Omar mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemimpin dan rekan setimnya yang kerja kerasnya membantu meraih penghargaan ini.

Dari pengalaman ini, Omar mengaku belajar banyak dari 250 delegasi dari seluruh negara G20 dan mampu menyoroti kebutuhan untuk merancang solusi yang beragam dan inklusif, termasuk untuk Kesehatan Mental.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gangguan depresi adalah penyebab utama keempat kesehatan yang buruk dan kecacatan di antara orang dewasa di seluruh dunia.

Di seluruh dunia, banyak Muslim enggan mencari  profesional kesehatan mental  karena stigma yang melekat pada penyakit mental atau karena mereka takut terapis terlatih Barat tidak akan memahami budaya atau agama mereka.

Melawan stigma terkait masalah kesehatan mental, Islamic Center di Raleigh, North Carolina,  mulai menawarkan layanan khusus  kepada anggotanya pada Januari 2018.

Sebelumnya pada tahun 2016,  sekelompok pekerja kesehatan mental  dan advokat komunitas Muslim Ottawa mengadakan konferensi untuk membantu mereka yang menderita secara diam-diam. []

SUMBER: ABOUT ISLAM / ISLAMPOS

Hukum Menghina Pemimpin dalam Islam

Bagaimana hukum menghina pemimpin dalam Islam?  Belakangan diakibatkan tensi politik yang meningkat, tak jarang pemimpin negeri ini mendapatkan hinaan. Bahkan dengan kata-kata yang kasar.

Islam adalah agama yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, mulai dari bangun tidur hingga akan tidur, dari perkara yang dianggap remeh sampai perkara yang rumit diatur dalam agama Islam.

Salah satu urusan yang dianggap rumit adalah bernegara, hal ini disebabkan perkara ini mencakup urusan yang luas dan menjadi kebutuhan manusia.

Pemimpin merupakan komponen penting didalam menjalankan urusan bernegara. Tanpa adanya pemimpin suatu negara akan mendapati kesulitan dalam menjalankan aktivitasnya, baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun agama.

Oleh karenanya, dalam agama Islam pemimpin adalah salah satu dari tiga hal yang wajib ditaati setelah Allah dan Rasulnya, serta adanya larangan untuk menghina pemimpin, sebagaimana sabda Nabi Saw berikut ini:

عَنْ أَبِي بَكَرَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : مَنْ أَكْرَمَ سُلْطَانَ اللَّهِ فِي الدُّنْيَا، أَكْرَمَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ أَهَانَ سُلْطَانَ اللَّهِ فِي الدُّنْيَا، أَهَانَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Diriwayatkan dari Abu Bakrah ia berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa memuliakan pemimpin di dunia, maka Allah akan memuliakan nya di akhirat. Namun barang siapa merendahkan (menghina) pemimpin di dunia, maka Allah akan merendahkannya di akhirat.”

Dalam aspek bernegara, rakyat disebut sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, sehingga rakyat diperbolehkan untuk mengkritik pemimpinnya ketika menjumpai suatu hal yang dianggap melenceng dari aturan bernegara.

Akan tetapi pada kenyataannya, terdapat sebagian masyarakat mengkritik pemimpin dengan bahasa yang kurang pantas. Tidak selesai disitu, bahkan juga menghina ataupun merendahkan martabat pemimpin itu sendiri.

Al-Qur’an juga menyebutkan larangan menghina orang lain dalam surat Al-Hujurat ayat 11

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok).

Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

Mari kita lihat sedikit komentar Fakhruddin Ar-Razi mengenai ayat ini di dalam tafsir Mafatih Al-ghaib, ini redaksinya:

الْمَسْأَلَةُ الثَّالِثَةُ: قَالَ تَعَالَى: قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ وَلَمْ يَقُلْ نَفْسٌ مِنْ نَفْسٍ، وَذَلِكَ لِأَنَّ هَذَا فِيهِ إِشَارَةٌ إلى منع التَّكَبُّرِ وَالْمُتَكَبِّرُ فِي أَكْثَرِ الْأَمْرِ يُرِي جَبَرُوتَهُ على رؤوس الْأَشْهَادِ، وَإِذَا اجْتَمَعَ فِي الْخَلَوَاتِ مَعَ مَنْ لَا يُلْتَفَتُ إِلَيْهِ فِي الْجَامِعِ يَجْعَلُ نَفْسَهُ مُتَوَاضِعًا، فَذَكَرَهُمْ بِلَفْظِ الْقَوْمِ مَنْعًا لَهُمْ عَمَّا يَفْعَلُونَهُ.

Masalah ketiga, Allah berfirman ‘qaumun min qaumin’ bukan ‘nafsun min nafsin, adapun hal itu, dikarenakan adanya isyarah larangan bersikap sombong.

Sementara adapun orang yang sombong pada kebanyakan kasus, ia menunjukkan kekuatannya di hadapan para saksi, dan apabila ia berkumpul di masjid dengan orang yang tidak memperhatikan dia, ia menjadikan dirinya rendah hati, Allah menyebut mereka dengan lafad ‘qaum’ sebagai larangan terhadap apa yang mereka kerjakan.

Kesimpulannya islam melarang menghujat ataupun menghina seorang pemimpin, karena hal itu bisa menimbulkan perpecahan antar warga negara, serta merupakan benih-benih kesombongan yang merupakan salah satu dosa besar.

Oleh karena itu, sebaiknya kita berusaha untuk menghindari perbuatan ini, agar bisa selamat dari perpecahan.

Demikian hukum menghina pemimpin dalam Islam. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Hadits Rasulullah Anjuran Ziarah Kubur Hari Jumat

Banyak dijumpai di tengah tengah lingkungan kita umumnya masyarakat akan mengunjungi makam para keluarga dan kerabatnya atau bahkan makam orang orang sholeh di hari Jumat atau malam Jumat. Berikut penjelasan terkait hadits Rasulullah anjuran ziarah kubur hari Jumat.

Dalam sejarah dikatakan awalnya Rasulullah Saw melarang umat muslim pada waktu itu untuk melakukan ziarah kubur dengan alasan kekuatan keimanan yang dimiliki oleh umat muslim belum benar benar kuat, Rasulullah Saw khawatir jika mereka dianjurkan untuk mengunjungi para leluhur atau keluarganya yang telah meninggal justru mereka akan meminta minta kepada kuburan sebagaimana adat kebiasaan orang jahiliyah.

Namun selang beberapa tahun ketika kekeuatan iman umat muslim sudah kuat Rasulullah Saw baru menganjurkan untuk menziarahi kuburan keluarga dan kerabatnya.

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً.

Artinya; “ Dahulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur, tapi sekarang berziarahlah kalian. Karena ziarah kubur dapat melembutkan hati, menitikkan air mata, dan mengingatkan kepada akhirat. Janganlah berkata buruk (ketika ziarah kubur).”

Banyak sekali hadist hadist yang menganjurkan kita untuk melakukan ziarah kubur, namun ada waktu dimana kita dianjurkan oleh Rasulullah Saw untuk melaksanakan ziarah kubur yaitu pada hari dan malam jumat, karena pada waktu itu terdapat keistimewaan yang tidak dijumpai ketika berziarah di selain waktu tersebut.

Anjuran ini diterangkan oleh Imam At-Tirmidzi dalam kitab Nawadhir Al-Ushu dan Imam At-Thabrani dalam kitabnya Al-Mu’jam Al-Awsath beliau berdua meriwayatkan hadist dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah Saw pernah bersabada ;

مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا فِيْ كُلِّ جُمُعَةٍ غُفِرَ لَهُ وَ كُتِبَ لَهُ بَرًا.

Artinya ; “ Barang siapa yang berziarah kubur kedua orang tuanya atau salah satunya di setiap hari jumat maka diampuni dosanya dan dia dicatat sebagai orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya.”

Demikian penjelasan hadits Rasulullah anjuran ziarah kubur hari Jumat. Semoga bermanfaat, Wallahu a`lam.

BINCANG SYARIAH

Platform Nusuk untuk Haji dan Umroh Resmi Diluncurkan, Ini Beberapa Kegunaannya

Platform Nusuk untuk Haji dan Umroh Resmi Diluncurkan, Ini Beberapa Kegunaannya

Menurut Rabiah, platform Nusuk menawarkan lebih dari 121 berbagai layanan untuk memberi manfaat kepada lebih dari 30 juta orang. 

Hal tersebut disampaikannya saat berpidato pada “Forum Pemerintah Digital 2022” dengan tema “Menuju Cakrawala Digital yang Menjanjikan”.  

Al-Rabiah mengatakan bahwa platform Nusuk saat ini menawarkan lebih dari 121 berbagai layanan untuk memfasilitasi prosedur kedatangan jamaah dari seluruh dunia, dengan prosedur yang lebih mudah dan sederhana.  

“Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan prima kepada jamaah dan memperkaya pengalaman bagi jamaah haji dan umroh, serta pengunjung sehingga dapat mencapai tujuan Visi 2030 Arab Saudi,” ujarnya dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (18/11/2022).

Menteri mencatat, platform Nusuk menyediakan 75 layanan untuk sektor bisnis dan sekitar 45 layanan untuk sektor individu. 

“Platform ini bertujuan untuk menyediakan layanannya kepada lebih dari 30 juta orang, bekerja sama dengan lebih dari 10 ribu entitas di sektor bisnis, serta keterkaitan dan integrasi dengan 25 lembaga pemerintah,” ujar Al Rabiah. 

Al-Rabiah menegaskan bahwa salah satu faktor utama dalam memperkaya pengalaman para tamu Allah SWT adalah pengalaman digital. 

Platform Nusuk yang merupakan sistem pelayanan terpadu berada di bawah payung program pelayanan jamaah haji, salah satu program Visi 2030, bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Otoritas Pariwisata Saudi. 

Menurut menteri, platform tersebut bertujuan untuk memperkenalkan jamaah haji ke semua fase melakukan umrah, serta untuk memperkenalkan mereka ke daerah bersejarah dan situs keagamaan di Makkah dan Madinah. 

Nusuk adalah platform yang andal untuk menyediakan layanan terintegrasi dengan transparansi penuh dalam satu situs untuk memfasilitasi perencanaan perjalanan iman, dan untuk memperkenalkan layanan kesehatan, peraturan dan prosedur, serta panduan bagi jamaah haji dari seluruh dunia,” ujarnya.  

Patut dicatat bahwa edisi pertama forum ini bertujuan menyoroti pencapaian pemerintahan digital dan mengulas kisah suksesnya secara lokal dan internasional.

Ini juga bertujuan untuk memungkinkan tokoh masyarakat digital terkemuka untuk bertemu, berkomunikasi, dan bertukar pengalaman, membangun kemitraan dan berbagi pengalaman, mendiskusikan tantangan dan praktik teknis modern terbaik, meninjau arah masa depan untuk pemerintahan digital, dan mendiskusikan peluang investasi. di sektor digital di Kerajaan.

Sumber: saudigazette 

Yuk, download dan instal juga aplikasi Cek Porsi Haji untuk Android Anda! Klik di sini!


Beriman Kepada Takdir Qadha dan Qadar

Pengertian qadha dan qadar

Qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman azali yaitu zaman dahulu sebelum diciptakan alam semesta sesuai dengan kehendak-Nya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan mahluknya.

Qadar adalah ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya.

Beriman kepada qadha dan qadar yaitu percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi pada mahluknya. Setiap manusia, telah diciptakan dengan ketentuan-ketentuan dan telah di atur nasibnya sejak zaman azali.

Meski ada takdir Allah SWT, bukan berarti kita sebagai manusia bermalas-malasan menunggu nasib tanpa berusaha atau berikhtiar. Karena sebuah keberhasilan tidak akan tercapai tanpa adanya usaha.

Dalil adanya qadha dan qadar

QS. Al-Qamar/54:49

Artinya: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” [Al-Qamar/54:49]

HR. Muslim

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim).

BACA JUGA:

Macam-macam Takdir

1. Takdir Muallaq

Takdir muallaq masih bisa berubah jika manusia berusaha mengubahnya. Misalnya seseorang yang miskin bisa menjadi kaya, ingin pintar, dan lain sebagainya. Semua itu harus melewati proses usaha yang keras untuk mencapai semuanya.

Allah SWT dalam Al Qur’an Surah Ar-Ra’d Ayat 11 berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

2. Takdir Mubram

Takdir Mubram adalah takdir yang tidak bisa diubah oleh manusia meskipun ikhtiar dan tawakal kepada Allah. Contohnya seperti kematian dan jodoh, semua itu sudah ditetapkan oleh Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-A’raf ayat 34

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Artinya: “Dan tiap-tiap umat memiliki, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula melanjutkannya.”

Fungsi Beriman Kepada Qada dan Qadar

1- Menciptakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

Melalui beriman kepada Qada dan Qadar, manusia akan menyadari segala sesuatu yang ada di alam semesta ini diciptakan sesuai dengan ketetapannya. Untuk memahaminya, maka dibutuhkan penelitian atau pembelajaran yang mendalam agar dapat dimanfaatkan sebagaimana dengan fungsinya.

Hal inilah yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan hingga saat ini.

2. Terhindar dari sifat sombong

Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar akan cenderung lebih rendah hati. Sebab, ia percaya bahwa segala sesuatu yang diperolehnya bukan semata-mata hasil usahanya sendiri. Namun, ada ketetapan Allah SWT yang terlibat di dalamnya.

Mengenai hal ini, Allah SWT berfirman dalam surat An Nahl ayat 53,

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ

Artinya: “Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.”

3. Melatih baik sangka

Beriman kepada Qada dan Qadar membuat kita semakin berbaik sangka atau husnuzan kepada Allah SWT. Selain itu, akan tertanam mindset (pemikiran) bahwa segala ketetapan dari Allah yang ditimpakan untuk seseorang, pasti mengandung hikmah di baliknya.

4. Melatih kesabaran

Seorang yang beriman kepada Qada dan Qadar akan tetap tabah, sabar, dan tidak mengenal putus asa pada saat mengalami kegagalan. Ia menyadari bahwa semua kejadian sudah ditetapkan oleh Allah.

Allah SWT mengingatkan agar manusia tidak berputus asa melalui surat Yusuf ayat 87.

Berikut bacaannya,

يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

Artinya: “Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.”

5. Terhindar dari rasa takut

BACA JUGA: Teka-Teki Qadha dan Qadar

Iman kepada Qada dan Qadar mengantarkan seseorang menjadi seorang yang tidak memiliki keraguan atau gentar sedikit pun. Sebab dalam dirinya sudah terpatri keyakinan bahwa apa pun yang akan terjadi tidak akan menyimpang dari ketentuan atau takdir Allah SWT.

Hikmah Iman Kepada Qada dan Qadar

-Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, sebab percaya bahwa takdir Allah merupakan ketetapan yang terbaik bagi seluruh makhluk-Nya.

-Selalu rendah hati bahwa segala sesuatu yang terjadi itu semua berkat kehendak Allah.

-Selalu berjiwa optimis dan tidak putus asa saat merasakan kegagalan. Mungkin Allah akan menggantinya dengan cara lain yang lebih baik.

-Membiasakan diri untuk bersikap sabar dan tawakal kepada Allah SWT.

-Jiwa lebih tenang. []

Oleh: Nabila Khoirunnisa
Mahasiswi STEI SEBI
nabilakhoirunnisa2002@gmail.com

DAFTAR PUSTAKA
1)Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Jakarta: Kemendikbud, 2013
2)Ayo Belajar Agam Islam, Jakarta: Airlangga, 2007

ISLAMPOS

Doa Ketika Rindu Seseorang yang Disayang

Berikut ini adalah doa ketika rindu seseorang yang disayang. Misalnya seorang anak rantau merindukan ibunya. Anak yang kuliah di negeri orang merindukan keluarganya. Atau suami yang merindukan istrinya sebab sedang tugas. Nah berikut doa yang bisa dibaca ketika rindu seseorang yang disayang.

6 Doa Ketika Rindu Seseorang

Habib Zain bin Ibrahim bin Smith dalam kitabnya Fawaidul Mukhtarah [hal. 362] menyebutkan setidaknya ada 5 doa yang bisa dipanjatkan ketika seseorang dilanda perasaan rindu. Sebagaimana berikut:

Pertama, Membaca doa Nabi Yusuf.

Doa ketika dilanda rindu yang pertama ialah doa Nabi Yusuf yang yang termaktub dalam Al-Qur’an Surat Yusuf ayat: 4. Disamping itu, menurut sebagian orang ada yang mengatakan bahwa doa ini juga berkhasiat mempermudah untuk menemukan jodoh, bagi yang masih belum mempunyai pasangan serta dapat mempererat hubungan suami dan istri.

Ini doa Nabi Yusuf tersebut;

إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ

Ingatlah, ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan. Aku melihat semuanya bersujud kepadaku”. (QS. Yusuf: 4)

Kedua, Membaca Surat Thaha ayat: 39.

Doa yang kedua adalah ayat Al-Qur’an yang juga dapat dibaca sebagai doa mustajab ketika rindu kepada seseorang yang termaktub dalam Surat Thaha ayat: 39.

Bacaan doa ini sebaiknya kita baca setiap selesai melaksanakan shalat lima waktu dengan dengan dibarengi perasaan yang tulus dan ikhlas. Banyak yang meyakini bahwa siapa yang membaca doa ini maka rasa rindu yang terpendam akan terobati dengan cara yang benar. Berikut doanya,

وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَىٰ عَيْنِي

Dan aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dariKu, dan supaya kamu di asuh atas pengawasanKu. (QS. Thaha: 39)

Ketiga, Membaca Surat Al-Fatihah.

Ayat Al-Qur’an yang setiap hari kita baca di dalam shalat ini memang meempunyai banyak keistimewaan. Selain menjadi surat pembuka dalam Al-Qur’an, ternyata Surat Al-Fatihah juga bisa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, memperluas rezeki, menjauhkan diri dari sifat pelupa, dan bahkan bisa menjadi salah satu obat rindu. Caranya yaitu dengan mengirimkan hadiah pahala bacaan Al-Fatihah kepada orang yang kita rindukan.

Keempat, Membaca Surat Al-Baqarah ayat: 165

Penggalan Surat Al-Baqarah ayat: 165 juga dipercaya bisa menjadi doa ketika seseorang dilanda rindu kepada orang lain. Berikut ayatnya,

يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّ

Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang yg beriman itu lebih cinta (taat) kepada Allah. (QS. Al-Baqarah: 165)

Kelima, Surat Ali-Imran ayat: 14

Tak hanya Surat Al-Baqarah ayat: 165 saja, sebagian orang juga kadang menggabungkan bacaan ayat tersebut dengan Surat Ali-Imran ayat: 14 yang berbunyi,

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu; wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.

Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Ali-Imran: 14)

Keenam, Membaca Doa Rindu Orang Tua

Sebagai anak yang selalu merindukan orangnya, ketika kita jauh dari orang tua baik semasa hidup, lebih-lebih ketika mereka sudah wafat tentu saja kita akan merasa rindu dengan mereka. Karena merekalah orang yang sudah membesarkan dan merawat kita.

Perasaan rindu yang teramat sangat ini bisa terobati dengan senantiasa mengirimkan doa untuk orang tua, ini doanya,

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Ya Allah (Wahai Tuhanku), ampunilah aku dan kedua orang tuaku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil.

Itulah pelbagai doa yang bisa dibaca ketika rindu seseorang yang tersayang. Semoga doa  yang bisa kita panjatkan ketika sedang merasakan rindu kepada seseorang yang kita sayang. Sebagai tambahan, ada baiknya untuk senantiasa mengamalkan doa-doa di atas dalam keseharian agar kita terhindar dari bisikan maupun godaan setan karena perasaan rindu tersebut. Semoga bermanfaat.

Tulisan ini telah terbit di Bincangmuslimah.com

Memetik Pelajaran Dari Kisah Nabi Luth: Ketika Kaum Gay Menjadi Mayoritas

Isu gay, homoseksual dan lesbian, kembali menyeruak. Hubungan yang dulu dianggap jijik dan kotor itu, kini dipaksa dinilai normal dan manusiawi. Para pelaku berjuang agar hubungan mereka legal dalam pernikahan. Sungguh ini mengancam keberlangsungan manusia. Padahal tahun 1950, tidak ada satu pun negara yang melegalkan dosa warisan kaum Nabi Luth ini.

Namun dunia berubah begitu cepat. Amerika telah mensahkan pernikahan ini sejak tahun 2015 lalu. Kemudian tahun ini diikuti oleh belasan atau bahkan puluhan negara lainnya. Brazil lebih “hebat” lagi. Mereka menjadi salah satu yang terdepan, pernikahan gay telah disahkan sejak tahun 2011 di negeri samba itu.

Isu Minoritas dan Diskriminasi

Dalam kondisi minoritas, kaum gay memposisikan diri sebagai orang-orang yang dizalimi. Berharap perhatian dan dihargai. Kata mereka, keluarga dan masyarakat telah memperlakukan mereka tidak adil. Datanglah pembelaan dari aktivis HAM (Hak Asasi Manusia). Para aktivis kemanusiaan yang tidak mengenal fitrah manusia. Mereka membela siapa saja, kecuali umat Islam.

Islam tetap konsisten, kebenaran tidak diukur oleh jumlah. Yang banyak bisa jadi benar, bisa pula berlaku zalim. Yang sedikit bisa saja berpegang teguh dengan kebenaran, dan belum tentu pula selalu benar. Kebenaran adalah apa yang sesuai dengan Alquran dan Sunnah Rasulullah.

Dosa Warisan Kaum Luth

Orang-orang pertama yang melakukan dosa homoseksual adalah kaum Nabi Luth ‘alaihissalam. Sebagaimana firman Allah,

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ

Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?” (QS:Al-A’raf : 80).

إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ

“Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS:Al-A’raf : 81).

Khalifah bani Umayyah, al-Walid bin Abdul Malik rahimahullah, mengatakan, “Kalau Allah tidak berkisah kepada kita tentang Luth, maka aku tidak menyangka ada laki-laki berhubungan dengan laki-laki”. (Tafsir al-Quran al-Azhim). Jangankan al-Walid bin Abdul Malik, Nabi Luth yang hidup di tengah kaum gay ini dan menyaksikan langsung perbuatan mereka, pun merasa heran. Beliau ‘alaihissalam mengatakan, “Apakah kalian patut mendatangi laki-laki?” (QS:Al-‘Ankabuut | Ayat: 29). Demikianlah fitrah yang Allah berikan kepada orang-orang shalih dan memiliki kehormatan.

Ketika Kaum Gay Menjadi Mayoritas

Jika kita perhatikan sejarah, sekelompok orang atau kaum akan terlihat watak aslinya ketika mereka memiliki power. Apakah mereka menggunakan kekuatan yang mereka punya untuk kebaikan ataukah untuk keburukan?

Kita lihat orang-orang Yahudi. Mengemis kepada rakyat Palestina saat pertama kali datang ke sana. Mereka bentangkan spanduk di kapal-kapal yang membwa mereka berlabuh di tanah Kan’an. Berharap masyarakat Arab, khususnya Palestina, tidak mengecewakan mereka sebagaimana orang-orang Jermah telah melakukannya. Sekarang? Dunia pun habis cara menyembunyikan kekejaman mereka.

Kita juga saksikan minoritas orang-orang Syiah di negeri ini, merasa dizalimi sebagai minoriti. Bacalah apa yang dilakukan Daulah Fatimiyah (Ubaidiyah). Lihatlah apa yang terjadi di Irak dan Suriah. Mereka menampakkawa keasliannya.

Cara yang sama dipakai oleh kaum gay. Menjeriti kezaliman saat mereka sedikit. Saat mereka banyak? Mereka menyiksa, mengancam, bahkan memperkosa kaum laki-laki. Alquran telah bercerita tentang mereka. Mereka usir orang-orang yang menentang mereka. Mereka sebut yang mengingatkan mereka sebagai orang-orang “sok suci”.

Pertama, Melakukan ancaman

Saat minoritas mereka menuntut toleransi. Namun saat mayoritas, mereka mengancam orang-orang yang berbeda dengan mereka.

قَالُوا لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ يَا لُوطُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمُخْرَجِينَ

Mereka menjawab: “Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir” (QS:Asy-Syu’araa | Ayat: 167).

Kedua, Melakukan pengusiran

وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوهُمْ مِنْ قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ

Jawab kaumnya idak lain hanya mengatakan: “Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri”. (QS:Al-A’raf | Ayat: 82).

فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِنْ قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ

“Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan: “Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwakan dirinya) bersih”. (QS:An-Naml | Ayat: 56). Jadi, lagu lama para pembela kebatilan adalah menuduh orang-orang baik dengan “sok suci”.

Menurut dari pemapara di atas dapat dipahami bahwa di antara kebohongan para pembela kebatilan adalah tuntutan kesetaraan, penghargaan, dan toleransi. Padahal merekalah orang-orang yang tidak menloransi orang-orang yang tidak sependapat dengan mereka. Prilaku kaum Nabi Luth tidak layak mendapat dukungan. Dukungan yang terbaik untuk mereka adalah dorongan agar mereka sembuh dan mau mengkonsultasikan penyimpangan mereka ke psikiater atau pihak-pihak kompeten lainnya.

ISLAM KAFFAH

Umroh dengan Berbusana Nyaman

Setelah sempat terhenti akibat pandemi panjang, ibadah umroh kembali dibuka untuk umat muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tahun ini, sudah ada beberapa kebijakan yang meringankan umat muslim untuk beribadah. 

Menurut Kementerian Agama Republik Indonesia, beberapa kebijakan itu antara lain tidak ada batasan kuota umroh. Selain itu, berumroh juga tidak harus menggunakan visa umroh, bisa dengan jenis visa lainnya.

Tentunya untuk membuat ibadah umroh semakin lengkap dan nyaman, dibutuhkan busana yang sesuai. Terlebih dengan cuaca di tanah suci umumnya cukup ekstrem, di mana bisa sangat panas pada bulan-bulan tertentu. 

Sehingga dianjurkan untuk para jamaah memilih busana yang sesuai agar hal tersebut tidak mengganggu ibadah karena tidak nyaman ketika mengenakannya.

Melihat latar belakang tersebut, Muliani Alif Lakoreasa atau akrab dipanggil Muli, founder Donna Prive, merilis koleksi Mika Series.

Hal ini berawal dari Muliani yang melihat salah satu dari pelanggan mengenakan dress produknya untuk beribadah Muliani mulai menuangkan inspirasi tersebut ke dalam desain-desain pada koleksi Donna Prive berupa pola atau potongan busana yang nyaman.

“Desain menampilkan gaya syar’i yang anggun dengan sentuhan warna-warna yang halus,” kata Muli.

Untuk itu, desain-desain kali ini memang dipersiapkan untuk bisa dinikmati para pencinta busana Muslim yang cocok untuk beribadah. Busana ini berbahan ringan dan menggunakan cutting line yang luwes dan tertutup sehingga dapat memudahkan prosesi ibadah di Tanah Suci.

Muli juga menambahkan selain cocok digunakan pada saat ibadah umroh, koleksi ini juga cocok digunakan pada hari-hari besar lainnya, seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan lainnya sehingga bisa membuat setiap perempuan Indonesia semakin percaya diri dan sempurna pada saat melewati momen bersama orang terdekat.

“Mika Series ini bisa didapatkan di seluruh butik Donna Prive di Banjarmasin dan Makassar, serta niaga elektronik,” tutup Muli.

IHRAM