Beginilah Pola Hidup Sehat Ala Rasulullah

Sebelum dunia mengenal manfaat olahraga, bahaya makanan dan minuman berlebihan, 1400 tahun lalu Islam dan Rasulullah sudah menjelaskan pola hidup sehat  

ISLAM adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia,  mengatur kebersihan, kesehatan, bahkan kemakmuran di bumi guna menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Salah satu penunjang kebahagian tersebut adalah dengan memiliki tubuh yang sehat, sehingga dengannya kita dapat beribadah dengan lebih baik kepada Allah Swt. Agama Islam sangat mengutamakan kesehatan (lahir dan batin) dan menempatkannya sebagai kenikmatan kedua setelah Iman.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan umatnya memohon kepada Allah pengampunan, kesehatan dan kesembuhan. Nabi pernah meminta perlindungan kepada Allah untuk anggota keluarganya dengan tangan kanannya dan berdoa :

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِه وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

“Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan dan berilah dia kesembuhan, Engkau Zat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain.”  (HR: Bukhari dan Muslim).

Sebagaimana seseorang yang ingin pandai tentu saja harus belajar dan berusaha mengenal prinsip-prinsip hidup sehat setelah itu melaksanakannya dan inilah beberapa pola hidup sehat Rasulullah yang berhubungan dengan kesehatan:

Makanan

1. Tidak Makan Berlebihan

Dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf: 31  Allah SWT berfirman

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ

“Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS: Al-A’raf [7] : 31).

Dan dalam Surat Thaha ayat 81, Allah SWT berfirman

كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَلَا تَطْغَوْا۟ فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِى ۖ وَمَن يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِى فَقَدْ هَوَىٰ

“Yang artinya: Makanlah di antara rizqi yang baik yang telah kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.” (QS: Surat Thaha [20]: 81). 

Dalam ilmu kesehatan, makan dan minum merupakan kebutuhan dalam pemenuhan nutrisi sebagai penunjang hidup, yang jumlah dan macamnya harus sesuai dengan keperluan tubuh, tidak boleh kekurangan dan tidak boleh berlebihan. Yang bila kekurangan atau berlebihan akan menggangu kesehatan tubuh.

Sehubungan dengan ini Nabi ﷺ telah bersabda: 

ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه

 “Tidaklah seseorang anak Adam (manusia) memenuhi satu wadah yang lebih buruk daripada perutnya, Cukuplah bagi anakmanusia beberapa makanan yang dapat menegakkan tulang rusuknya, jika memang harus makan banyak maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, An-Nasai)

2.  Makan Makanan Sehat

Dalam Surat Al-Maidah (makanan) Allah SWT berfirman;

وَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤْمِنُونَ

“Yang artinya:  Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizqikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS: Al-Maidah [5]: 88).

Dengan memenuhi makan yang memenuhi unsur gizi ini lagi baik (thayyib) diharapkan tubuh berada dalam keadaan yang optimal sehingga daya tahan tubuh akan bekerja secara maksimal dalam menolak segala macam penyakit.

3. Menghindari Makanan Panas

Di samping itu pula Baginda Nabi ﷺ menganjurkan agar mendinginkan makanan atau minuman sebelum dimakan atau diminum.  Dengan sabdanya yang artinya: “Dinginkan makanan dan minuman kamu sesungguhnya tidak ada kebaikan pada makanan/minuman yang panas.” (HR. Al-hakim dan Ad-Dailami).

Dari Urwah bin az-Zubair radliyallahu anhuma berkata dari Asma binti Abu Bakar radliyallahu anha, bahwasanya ia (yaitu Asma’) pernah membuat tsarid. Lalu ia menutupnya sehingga asap panasnya hilang. Kemudian beliau berkata, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,

إِنَّهُ أَعْظَمُ لِلْبَرَكَةِ

“Sesungguhnya (makanan) itu lebih besar berkahnya.” (HR ad-Darimiy: II/ 100, Ibnu Hibban: 1344, al-Hakim, Ibnu Abi ad-Dunya, al-Baihaqiy dan Ahmad: VI/ 350]. [37]

Meski demikian, Nabi melarang mendinginkan makanan dan minuman dengan cara ditiup dengan nafas. Dari  Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الْإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ

“Rasulullah ﷺ melarang dari bernafas dan meniup di wadah (makanan atau minuman).” ((Shahih Al Jami’, 6820,  HR. Abu Dawud (3728), At-Tirmidzi (1888), dan Ibnu Majah (3288)).

Sebenarnya dalam bidang gastroenterologi diketahui bahwa makanan yang panas dapat menyebabkan perlukaan pada selaput lendir saluran cerna yang menyebabkan rasa sakit, perih, rasa panas, kembung, rasa penuh, mual, rasa seperti diiris Dll.

4.  Tidak Minum Alkohol  

Semua ulama tidak ada perselisihan tentang keharaman dan larangan minum khamr, miras atau minuman jenis alkohol. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْخَمْرِ وَٱلْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَآ إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَآ أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا ۗ وَيَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ ٱلْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

“Mereka bertanya tentang khamar dan judi, katakanlah, pada keduanya ad bahaya yang besar dan pula manfaatnya pada manusia, dan bahyanya lebih besar darimanfaatnya.” (QS: Al-Baqarah: 219).

Ada ayat lain dikatakan juga oleh Allah SWT

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْخَمْرُ وَٱلْمَيْسِرُ وَٱلْأَنصَابُ وَٱلْأَزْلَٰمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ ٱلشَّيْطَٰنِ فَٱجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan Syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu  agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS: Surat Al-Maidah [5]:90).

Islam dan Kebersihan

Nabi ﷺ bersabda:

“Bersihkan halaman-halaman rumah kalian, karena Yahudi tidak memebersihkan halaman-halaman mereka.” (HR. Thabrani, lihat Silsilah Shahihah: 1/418, no. 263).

Nabi ﷺ. Bersabda: ((إن الله جميلٌ يحب الجمال، الكبر بطر الحق وغمط الناس)) رواه مسلم.

“Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (HR: Muslim).

Dalam Al-Qur’an Allah SWT. Berfirman

إِذْ يُغَشِّيكُمُ ٱلنُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً لِّيُطَهِّرَكُم بِهِۦ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ ٱلشَّيْطَٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ ٱلْأَقْدَامَ

“Artinya: (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu).”(QS: Al-Anfal: 11)

Diriwayatkan dari para sahabat, bahwa mereka tidak pernah melihat noda atau kotoran pada baju Nabi ﷺ. Walaupun beliau menyukai pakaian atau baju berwarna putih.

Juga mereka tidak pernah mencium bau tidak sedap dari diri Nabi ﷺ. Beliau tidak senang melihat salah seoarang sahabat yang rambutnya tidak terurus rapi apabila menghadap beliau, dan memerintahkan untuk mencuci dan menyisir rambut terlebih dahulu apabila ingin menghadap beliau.

Demikian juga Baginda Nabi ﷺ memerintahkan para sahabat/umatnya untuk bersiwak/membersihkan gigi tiap akan shalat, dan memotong kuku tiap Jum’at dan mencukur rambut ketiak dan rambut aurat minimal sekali dalam setiap 40 (empat puluh) hari.

Ini mencerminkan betapa besar perhatian beliau terhadap masalah kebersihan individu. Selanjutnya Nabi ﷺ menganjurkan para sahabatnya agar memberi tutup pada tempat makan dan minumnya. (HR. Ahmad).

Untuk lebih jelasnya silakan merujuk kitab Subul al-Huda wa al-Rasyad Fi Sirah Khairil Ibad, karya Imam Muhammad ibn Yusuf al-Shalihi al-Syami (w. 942.H), tahqiq wa ta’liq Syaikh Adil Ahmad Ahmad Abdul Maujud dan Syaikh Ali Muhammad Mu’awwidh, di sana ada bab-bab mengenai perjalanan Rasulullah mengenai kesehatan dan kedokteran.

Olahraga 

Olahraga berguna untuk kesehatan. Oleh karenanya, dengan berolah raga yang teratur, terukur dan bersifat aerobik akan memberikan banyak manfarat.

Antara lain mencegah kegemukan dengan segala dampak negatifnya, menguatkan dan lebih mengefisienkan kinerja otot-otot tubuh, seperti otot jantung, otot pernafasan dan otot-otot rangka tubuh, dan lebih melancarkan aliran darah ke dalam sel-sel tubuh, dan pembuangan bahan-bahan sisa dari sel-sel tubuh menjadi lebih baik.

Nabi ﷺ suka berolah raga. Diriwayatkan oleh Siti Aisyah, bahwa beliau suka mengajak Siti Aisyah berlomba lari sejak Siti Aisyah masih belia sampai tua.

Diriwayatkan pula bahwa Nabi ﷺ suka berjalan kaki walaupun kuda dan unta tersedia untuk beliau. Diriwayatkan pula, bahwa cara nabi berjalan, yaitu seperti jalannya orang yang menuruni bukit, yaitu berjalan cepat.

Demikian pula Nabi ﷺ pernah mewajibkan para orang tua untuk mengajaarkan renang dan memanah kepada putra putrinya (HR. Al-hakim). Lari cepat dan renang merupakan jenis olah raga aerobic yang dianjurakan saat ini oleh para pakar kesehatan olah raga untuk menjaga kebugaran.

Beginilah pola hidup sehat menurut Rasulullah dan Islam yang sudah dijelaskan 1400 tahun sebelum dunia mengajarkan kepada kita tentang semua hal yang kita bahas ini.*

HIDAYATULLAH

Dianjurkan Menutupi Badan (Jasad) Jenazah sebelum Dimandikan

Dari Abu Salamah ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ تُوُفِّيَ سُجِّيَ بِبُرْدٍ حِبَرَةٍ

Sesungguhnya ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan kepadanya bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meninggal dunia, beliau ditutupi dengan kain hibarah (kain yang direnda atau bergaris).” (HR. Bukhari no. 5814 dan Muslim no. 942)

Yang dimaksud dengan (سُجِّيَ) adalah seluruh badan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditutupi dengan kain.

Sedangkan (حِبَرَةٍ) adalah kain bercorak dari Yaman yang terbuat katun, dan merupakan pakaian paling bagus untuk penduduk Yaman ketika itu.

Faedah hadis

Hadis ini merupakan dalil dianjurkannya menutupi seluruh badan (jasad) jenazah dan tidak membiarkannya terbuka, termasuk wajah dan ujung jari tangan/kaki. Hal ini sebagai bentuk penjagaan untuk jenazah tersebut dari tersingkapnya badannya yang bisa jadi berbeda atau berubah disebabkan karena kematiannya. Hal ini dianjurkan sebelum jenazah tersebut dimandikan dan dikafani. Dikecualikan dalam hal ini adalah jika jenazah tersebut meninggal dalam keadaan ihram, sebagaimana pembahasan pada artikel sebelumnya, di tautan ini.

Syekh Dr. Shalih Al-Fauzan hafizahullah berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyukai jenis kain ini (ketika masih hidup). Ketika beliau shallallahu ‘alaihi wasallam meninggal dunia, jasad beliau ditutupi dengan kain tersebut dan tidak dibiarkan dalam kondisi terbuka. Hal ini karena jasad beliau bisa jadi berubah dan juga terdapat urgensi untuk menutupinya dari dilihat oleh manusia ketika sudah menjadi jenazah. Oleh karena itu, badan jenazah itu ditutupi (dengan kain) setelah baju yang dipakainya dilepas. Hal ini karena itulah yang dikerjakan (oleh para sahabat) pada jenazah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.” (Tashilul Ilmam, 3: 20)

Demikian pembahasan singkat ini, semoga bermanfaat.

***

@Rumah Kasongan, 1 Muharram 1445/ 19 Juli 2023

Penulis: M. Saifudin Hakim

Catatan kaki:

Disarikan dari kitab Minhatul ‘Allam fi Syarhi Bulughil Maram (4: 248) dan Tashilul Ilmam bi Fiqhi Al-Ahadits min Bulughil Maram (3: 20).

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/86520-menutupi-badan-jenazah-sebelum-dimandikan.html

Tambahan Air Zamzam Masih dalam Pengiriman

Air zamzam jadi oleh-oleh jamaah haji.

Pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama Lampung mengatakan bahwa tambahan air zam zam hingga kini masih dalam tahap pengiriman dan pendistribusian, sehingga jamaah haji diharapkan bersabar.

“Kami harap jamaah haji dapat sabar, karena bila sudah waktunya maka akan dikirimkan ke kabupaten dan kota,” kata Kepala Kemenag Lampung Puji Raharjo, di Bandarlampung, Selasa (1/8/2023).

Ia mengatakan bahwa jamaah haji nantinya dapat mengambil tambahan lima liter air zamzam tersebut di kantor kemenag di kabupaten dan kotanya masing-masing.

“Oleh karenanya, apabila air zam zam sudah tersedia akan diinformasikan melalui website, media sosial dan kantor kemenag di masing-masing daerah bahwa sudah bisa diambil,” kata dia.

Ia mengatakan bahwa banyak jamaah bertanya dan berfikir bahwa setelah pulang dari ibadah haji akan langsung mendapatkan tambahan air zam zam.

“Padahal tambahan air Zamzam itu proses di akhir pemulangan haji dan mungkin bergiliran juga negaranya,” kata dia.

Pada sisi lain, Puji mengatakan bahwa jamaah haji Lampung yang sudah kembali dari Tanah Suci sebanyak 7.182 orang.

“Tersisa sekitar 101  haji lagi yang akan pulang pada tanggal 3 Agustus mendatang,” kata dia.

Diketahui, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan kabar gembira bahwa Jemaah haji Indonesia 1444 H/2023 M akan mendapatkan air Zamzam sebanyak 10 liter.

Dimana sebelumnya jatah Zamzam hanya 5 liter, namun tahun ini pemerintah memutuskan menambahkan 5 liter Zamzam untuk jemaah haji dan petugas. Kebijakan menambah 5 liter air Zamzam ini sebagai bentuk kecintaan atau tali asih kepada jamaah.

sumber : Antara

Bagaimana Cara Bertaubat dari Dosa Riba?

Berikut ini bagaimana cara bertaubat dari dosa riba? Ajaran Islam menegaskan bahwa riba dikategorikan sebagai perbuatan dosa yang tentunya harus dihindari oleh umat muslim. Riba sendiri mengacu pada praktik atau perbuatan mengambil keuntungan tambahan dalam kegiatan jual beli atau bunga aktivitas utang piutang. 

Dalam Al-Qur’an pun sudah tegas menjelaskannya, bahkan Allah bukan sekadar melarangnya, namun juga memberikan ancaman azab bagi siapa saja yang terlibat dalam praktik riba. Sebagaimana dalam firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 275:

وَاَحَلَّ اللّٰهُ الۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰوا‌ ؕ فَمَنۡ جَآءَهٗ مَوۡعِظَةٌ مِّنۡ رَّبِّهٖ فَانۡتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَؕ وَاَمۡرُهٗۤ اِلَى اللّٰهِ‌ؕ وَمَنۡ عَادَ فَاُولٰٓٮِٕكَ اَصۡحٰبُ النَّارِ‌ۚ هُمۡ فِيۡهَا خٰلِدُوۡنَ

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya Larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang Larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekal di dalamnya (Q.S Al-Baqarah ayat 275).

Melihat penjelasan ayat di atas maka sudah jelas bahwa Allah maupun Rasul sangatlah membenci perbuatan Riba. Lantas bagaimana cara agar dosa riba puluhan tahun dapat diampuni oleh Allah SWT? Pun bagaimana cara bertaubat dari dosa riba? 

Bertaubat dengan Sungguh-sungguh dan Tidak Mengulanginya

Menurut Ustadz Adi Hidayat dosa riba dapat diampuni oleh Allah SWT meskipun sudah puluhan tahun dilakukan, yakni dengan melakukan taubatan nasuha. Lebih jelasnya beliau menegaskan, bahwa ketika ingin dosa riba yang sudah puluhan tahun dilakukan, dimaafkan oleh Allah SWT, maka syaratnya harus melakukan taubat dari dosa riba tersebut dengan sungguh-sungguh dan benar benar menyesali apa yang sudah dilakukannya, serta tidak mengulanginya lagi.

Cara Membersihkan Harta Riba

Lalu bagaimana dengan harta dari riba agar bisa dibersihkan. Atau ada keuntungan dari riba agar tidak mengganjal terhadap taubat dari dosa riba? Ketika masih ada harta atau keuntungan dari sisa riba, maka bisa dikeluarkan dalam bentuk sedekah untuk kepentingan umum. Contohnya seperti fasilitas umum layaknya bangun Sumur, WC Umum, Jalan, Masjid, dan sebagainya. 

Ustadz Adi Hidayat, juga menjelaskan dengan bertaubat dan meniatkan sisa harta riba tersebut untuk sadaqah kepentingan umum maka pokok-pokok hartamu dimaafkan oleh Allah SWT dan yang telah lalu dilupakan. “Intinya tinggal anda perbaiki kehidupannya. Isi dengan taubat dan amal sholeh. Rajin sedekah, rajin infaq, dan sebagainya,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Jika sudah terbiasa melakukan amal sholeh, rajin sedekah, itu tandanya dosa kita sudah diampuni dan dimaafkan oleh Allah SWT. Ketika seorang hamba bertaubat, maka mustahil Allah akan menyakiti dan menyengsarakan mereka. 

Semoga setelahnya Allah menjamin surga untuk para umat muslim yang bertaqwa, amiin. Itulah cara taubat dari dosa riba yang sudah puluhan tahun dilakukan, sehingga dosa riba diampuni oleh Allah SWT.

BINCANG SYARIAH

Bersama Orang Jujur

Bismillah.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur.” (QS. At-Taubah: 119)

Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah membawakan riwayat di dalam tafsirnya. Dari Nafi’ mengenai maksud dari firman Allah ‘Bertakwalah kepada Allah dan bersamalah dengan orang-orang yang jujur’ bahwa artinya “Hendaklah kalian bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya.” (sumber: Tafsir Ath-Thabari surah At-Taubah ayat 119)

Beliau juga menukil penafsiran dari Sa’id bin Jubair bahwa yang dimaksud adalah hendaklah kalian bersama Abu Bakar dan Umar, semoga rahmat Allah tercurah kepada mereka berdua. (sumber: Tafsir Ath-Thabari surah At-Taubah ayat 119)

Sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ’anhu menafsirkan bahwa ayat ini mengandung larangan terhadap perbuatan dusta (kebohongan), baik dalam keadaan serius maupun ketika sedang bercanda. Beliau mengatakan, “Sesungguhnya kebohongan itu tidak halal, entah dalam keadaan serius ataupun sedang bercanda.” (sumber: Tafsir Ath-Thabari surah At-Taubah ayat 119)

Ayat di atas disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an setelah menceritakan kisah diterimanya tobat 3 orang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang tidak ikut berangkat berjihad dalam perang Tabuk. Salah satu di antara mereka adalah Ka’ab bin Malik radhiyallahu ’anhu yang membawakan kisah yang sangat mengharukan terkait peristiwa ini, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari rahimahullah di dalam Sahih-nya (lihat Sahih Bukhari Kitab Al-Maghazi, hadis no. 4418)

Di dalam ayat ini beserta kisah yang melatarbelakanginya terdapat pelajaran yang sangat berharga tentang sifat jujur dan keutamaannya bagi seorang muslim. Dengan bekal kejujuran inilah Ka’ab bin Malik bertobat dan mengakui kesalahannya di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau tidak mau mengarang cerita tentang alasan mengapa tidak ikut berangkat jihad, padahal ketika itu jihad diwajibkan atas mereka.

Setelah 50 hari para sahabat dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak berbicara (meng-hajr) Ka’ab bin Malik dan 2 orang temannya sebagai bentuk hukuman atas kesalahannya, maka tibalah waktu yang ditunggu-tunggu, yaitu turunnya ayat Allah yang mengabarkan bahwa Allah telah menerima tobat 3 orang tersebut. Setelah menerima kabar gembira itu, Ka’ab bin Malik radhiyallahu ’anhu berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah menyelamatkanku dengan sebab kejujuran, dan sesungguhnya sebagai bagian dari tobatku bahwa aku tidak akan berbicara, kecuali selalu jujur seumur hidupku.” (HR. Bukhari)

Kisah ini juga memberikan pelajaran bagi kita bahwa para sahabat Nabi (padahal mereka adalah generasi terbaik umat ini) adalah manusia-manusia yang juga bisa terjerumus dalam dosa dan kesalahan yang tidak ringan. Meskipun demikian, mereka adalah teladan bagi kita dalam mewujudkan tobat kepada Allah. Sebagaimana pernah disebutkan dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa setiap anak Adam pasti punya banyak kesalahan dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang selalu bertobat.

Kisah ini juga mengandung pelajaran bahwa kejujuran merupakan kunci keselamatan dan jalan menuju segala bentuk kebaikan yang akan mengantarkan manusia ke dalam surga. Tidak lain karena jujur adalah bagian dari ketakwaan kepada Allah. Sebaliknya, kedustaan adalah sumber segala kerusakan dan kehancuran. Di antara bentuk kedustaan yang paling berat adalah perilaku orang munafik yang menampakkan keimanan, tetapi menyimpan kekafiran di dalam hatinya. Di dalam Al-Qur’an, Allah pun bersaksi bahwa orang-orang munafik adalah para pendusta.

Imam Bukhari rahimahullah juga meriwayatkan sebuah asar dari Ibnu Abi Mulaikah (seorang tabiin) bahwa beliau telah bertemu dengan 30 orang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam keadaan mereka semuanya khawatir dirinya terjangkit kemunafikan. Hal ini menunjukkan kepada kita betapa besar rasa takut para salaf terhadap penyakit kemunafikan. Mereka tidak merasa aman dari keburukan dan sifat yang tercela menimpa dirinya.

Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata,

إن المؤمن جمع إحسانا وشفقة ، وإن المنافق جمع إساءة وأمنا

“Sesungguhnya orang mukmin memadukan dalam dirinya antara berbuat baik (ihsan) dengan perasaan takut. Sedangkan orang munafik menggabungkan dalam dirinya antara perilaku buruk dengan merasa aman (baik-baik saja).” (disebutkan oleh Ibnul Mubarak dalam kitab Az-Zuhd)

Demikian sedikit kumpulan catatan yang Allah beri kemudahan bagi kami untuk menyusunnya, mudah-mudahan bermanfaat bagi penulis dan segenap pembaca. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wasallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Baca juga: Tanda Jujurnya Keimanan

***

Yogyakarta, 5 Muharram 1445 H / 23 Juli 2023

Penulis: Ari Wahyudi, S.Si.

Referensi :

Tafsir Ath-Thabari Surah At-Taubah. Link: https://quran.ksu.edu.sa/tafseer/tabary/sura9-aya119.html)

Sahih Bukhari, Kitab Al-Maghazi. Link: https://hadithprophet.com/hadith-35019.html

Mudawwanah Asy-Syaizhami. Link: https://shaydzmi.wordpress.com/2017/04/02/qissat-3/

Atsar wa Ta’liq Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr. Link: https://al-badr.net/muqolat/3929

Tafsir Ibnu Katsir Surah Al-Mu’minun. Link: http://quran.ksu.edu.sa/tafseer/katheer/sura23-aya57.html

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/86625-bersama-orang-jujur.html

Rekomendasi MUI Terkait Al Zaytun Bocor, Ini Poin-Poinnya

Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum juga mengeluarkan hasil investigas tentang penyimpangan paham dan ajaran pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun  Panji Gumilang. Tapi bocoran tentang hasil investigasi itu sudah beredar.

Dikutip dari Republika.co.id, Senin (31/07/2023), sedikitnya ada tujuh video menunjukan penyimpangan pemahaman Panji Gumilang. Pertama, Panji Gumilang menyatakan Allah tidak mengerti bahasa Indramayu bila Allah berbahasa Arab. Pernyataan Panji Gumilang ini terdapat pada sebuah video bersumber dari media al zaytun movie dengan tema Manusia dan Kemanusiaan part 1. Dalam video itu, Panji Gumilang mengucapkan perkataan sebagai berikut:

“Saya sejak awal tahun berdiri Ma’had ini sudah menganjurkan baca, baca, mengapa? Nabi Muhammad juga sudah mendeclare dzalikal kitab la roib. Itu nabi Muhammad yang mendeclare itu atas Wahyu Ilahi, bukan Kalam Allah. Kalam nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu. Nah kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti ketemu dengan orang Indramayu. Prewek ngga ngerti, Gusti Allah ngga ngerti kalau, artinya bacalah semua itu saudara-saudara dzalikal kitab la roibaz, Alkitab, Alkitab ini mungkin perjanjian lama,”

Disebutkankan bahwa terdapat penyimpangan pemahaman AS Panji Gumilang terhadap Alquran yang telah disepakati oleh para ulama yang mutabar bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang nampak maupun yang tersembunyi yang lalu, sekarang maupun yang akan datang.

Kedua, pernyataan PG bahwa dzalikal kitab la roiba itu bukan Kalam Allah. Dari video yang sama dengan yang di atas, PG mengatakan: “Nabi Muhammad juga sudah mendeclare dzalikal kitab la roib. Itu nabi Muhammad yang mendeclare itu atas Wahyu Ilahi, bukan Kalam Allah. Kalam nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu,”.

Disebutkan dari dokumen yang diterima Republika.co.id bahwa terdapat penyimpangan pemahaman AS Panji Gumilang yang berpendapat bahwa Alquran adalah Kalam Nabi Muhammad atau sabda Nabi Muhammad SAW, bukan Kalam Allah SWT seperti yang dipahami dan diyakini oleh Ahlussunah wal Jamaah, bahwa Alquran adalah kalam Allah SWT baik secara makna, lafadz, dan bahasa. Pernyataan PG tersebut bertentangan dengan Alquran surat At Taubah ayat 6.

Ketiga, Panji Gumilang meragukan kesempurnaan Alquran. Disebutkan dari dokumen yang diterima Republika.co.id berdasarkan sumber video yang sama dengan yang di atas, bahwa terdapat pernyataan PG yang meragukan kepaling benaran dan kesempurnaan Alquran.

Indikasinya yakni pernyataan PG yang menyayangkan sikap masyarakat yang tidak mau memahami kitab-kitab suci selain Alquran. “…mengapa? Karena menganggap yang paling benar adalah satu saja (maksudnya Alquran saja),” mengutip pernyataan PG dalam video tersebut.

Keempat, Pernyataan Panji Gumilang bahwa Adam Alaihissalam diciptakan oleh Allah dalam bentuk Allah SWT.  Pernyataan ini disampaikan Panji Gumilang dalam sumber video yang sama dengan yang di atas.

Disebutkan dari dokumen yang diterima Republika.co.id bahwa terdapat kesesatan akidah PG yang berpendapat dan meyakini bahwa Allah menciptakan nabi Adam dalam bentuk Allah SWT. Walaupun bukan dalam bentuk dzat Allah SWT, tapi seperti yang terkandung dalam dzat Allah, hampir sama dengan kemampuan sang pencipta (Allah SWT). Padahal dalam akidah Islam disepakati bahwa Allah tidak sama dengan makhluk -Nya dalam bentuk apapun, termasuk dalam kemampuan. Sebagaimana firman Allah dalam surat As Syura ayat 11 dan Al Ikhlas ayatn5.

Kelima, pemahaman menyimpang PG soal shaf sholat. Panji Gumilang menyatakan:

“tafassah bukan berapat-rapat, berlonggar-longgarlah,” pernyataan ini disampaikan PG pada video yang bersumber di Al Zaytun Official dengan tema Silaturahim Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Indramayu kepada Syekh Al Zaytun di Ma’had Al Zaytun.

Konteksnya pernyataan PG itu disampaikan untuk merespon hiruk pikuk perbincangan di medsos terkait praktik sholat berjamaah sholat Idul Fitri 1444 H di Ma’had Al Zaytun. PG mengatakan: “sholat berjarak -jarak , baca quran saja. Kalau baca quran ketemu surat berapa itu coba (kemudian dia membaca ayat) kan tafassah bukan berapat-rapat, berlonggar-longgarlah sehingga makan pete bebas…,”

Disebutkan dari dokumen yang diterima Republika.co.id bahwa terdapat penyimpangan dalam memahami ayat Alquran tentang merenggangkan temalt duduk di dalam sebuah majelis Rasulullah SAW, Alquran surat Mujadilah ayat 11, yang dipahami. Hal ini juga diperkuat dengan praktik oleh PG di Al dengan merenggangkan shaf yaitu pada pelaksanaan Shalat Id dan Idul Adha 2023, serta sholat Jumat.

Keenam, penyimpangan pemahaman Panji Gumilang soal wanita boleh jadi khatib Jumat. Pernyataan ini disebutkan dalam video yang diunggah Al Zaytun dengan judul Tausiyah Profesional dalam mendidik di Al Zaytun .

Disebutkan dari dokumen yang diterima Republika.co.id bahwa terdapat penyimpangan paham keagamaan As Panji Gumilang yang berpendapat bahwa perempuan atau wanita boleh menjadi khatib Jumat. Padahal syariah Islam tidak membolehkan perempuan menjadi khatib Jumat. Hal ini juga bertentangan dengan fatwa MUI no 38 tahun 2023 tentang hukum wanita menjadi khatib dalam rangkaian sholat Jumat.

Ketujuh, menafsirkan Alquran tidak sesuai dengan kaidah tafsir. Berdasarkan dari video Liputan ekslusif di salah satu televisi swasta bertema Dituding sesat ini Jawaban Panji Gumilang.

Disebutkan dari dokumen yang diterima Republika.co.id bahwa terdapat penyimpangan dalam memahami ayat Alquran surat at Taubah 71 dengan menjadikannya dalil pelaksanaan ibadah yang mencampurkan laki-laki dan perempuan sejajar dalam shaf sholat berjamaah. Penyimpangan paham keagamaannya adalah menafsirkan ayat-ayat Alquran tidak sesuai dengan kaidah-kaidah tafsir Alquran. Hal ini diperkuat pengakuan eks NII dan Al Zaytun, Leny Siregar bahwa dijajaran lingkungan Al Zaytun Panji Gumilang boleh memiliki otoritas menafsirkan Alquran dengan caranya sendiri.

ISLAMKAFFAH

Ini Alasan PP Aisyiyah Dukung SEMA Larangan Nikah Beda Agama

Pernikahan beda agama telah berlangsung lama di Indonesia, hal ini dimungkinkah terjadi karena di Indonesia mengakui beberapa agama secara resmi, legalitas secara negara juga mendapatkan keabsahan dari Pengadilan Negeri (PN). Namun beberapa waktu lalu Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 2 Tahun 2023 yang pada intinya melarang Hakim atau pengadilan mengabulkan pernikahan beda agama.

Pimpinan Pusat Aisyiyah mendukung penuh atas Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 2 Tahun 2023 yang melarang pengadilan mengabulkan pernikahan beda agama.

Kendati demikian, masih banyak masyarakat yang berbeda agama melangsungkan pernikahan di Indonesia.

Ketua Umum Aisyiyah Salmah Orbayinah menjelaskan bahwa menikah seharusnya sesuai dengan ketentuan agama masing-masing.

“Ketika kita atau anak-anak kita menikah maka tujuan utamanya adalah membentuk keluarga sakinah sehingga perlu dicatat secara resmi di KUA dan dibangun visi dan komitmen yang sama terutama ideologi dan kepercayaan yang sama,”ujar dia seperti dilansir dari laman Republika.co.id, Selasa (25/7/2023).

Menjadi keluarga sakinah maka diharapkan diantara pasangan ada rasa nyaman, tenang dan hormat menghormati. Untuk itu diperlukan memiliki ideologi dan visi misi yang sama.

Hal itu yang menjadi poros utama keluarga dalam membangun generasi unggul. Ini pun sejalan dengan program pemerintah untuk menciptakan generasi unggul 2045.

Bagi Bayyin sapaan akrabnya, fenomena nikah beda agama ini sangat disayangkan. Meski isu ini berangkat dari toleransi, Bayyin melihat hal itu tidak dianggap sebagai toleransi.

Toleransi antarumat beragama dapat dilakukan dengan banyak cara. Bukan berarti meleburkan dua agama dalam pernikahan.

Karena pernikahan beda agama memiliki dampak salah satunya ketika anak lahir dari pasangan tersebut. Mereka akan mengalami kebingungan untuk memilih agama.

Muhammadiyah khususnya Aisyiyah sangat mengutamakan toleransi beragama. Karena lembaga ini adalah lembaga yang inklusif, yakni terbuka dan sangat menerima adanya perbedaan agama tetapi tidak dengan menikah beda agama.

SEMA Nomor 2/2023 tentang Petunjuk Bagi Hakim dalam Mengadili Perkara Permohonan Pencatatan Perkawinan antar-Umat yang Berbeda Agama dan Kepercayaan resmi diundangkan oleh Ketua MA Muhammad Syarifuddin pada Senin 17 Juli 2023.

Dalam SEMA tersebut dijelaskan, untuk memberikan kepastian dan kesatuan penerapan hukum dalam mengadili permohonan pencatatan perkawinan antarumat yang berbeda agama dan kepercayaan, para hakim harus berpedoman pada ketentuan sebagai berikut:

  1. Perkawinan yang sah adalah perkawinan yang dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu, sesuai dengan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 8 huruf f UU Nomor 1/1974 tentang Perkawinan
  2. Pengadilan tidak mengabulkan pemohonan pencatatan perkawinan antar-umat yang berbeda agama dan kepercayaan

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, penerbitan SEMA yang menginstruksikan hakim agar tak mengabulkan pernikahan beda agama itu dinilai menjadi legitimasi jika perkawinan beda agama sudah tidak boleh lagi disahkan.

“Saya kira sudah selesai yang kemarin soal pengadilan boleh menetapkan atau tidak boleh menetapkan, dengan edaran Mahkamah Agung itu berarti sudah tidak boleh lagi kedepan untuk ditetapkan. Artinya MA memberikan legitimasi terhadap pendapat bahwa perbedaan, perkawinan beda agama itu tidak boleh dicatatkan,” ujar Ma’ruf Amin.

ISLAMKAFFAH

Wanita Sering Menjadi Korban Kejahatan Pornografi Deepfake

Aplikasi fotografi digital yang digerakkan oleh teknologi artificial intelligence (AI) yang mampu mendiskreditkan dan memanipulasi citra perempuan telah membuka jalan bagi kejahatan ‘pemerasan seksual’.

Foto-foto palsu itu disebut deepfake, sedangkan ledakan pornografi semacam itu tumbuh lebih cepat daripada upaya Amerika Serikat dan Eropa untuk mengatur teknologi AI.

Teknologi deepfake sering digunakan untuk membuat pornografi ilegal yang dapat menghancurkan kehidupan perempuan.

The Eves adalah target utama perangkat keras dan aplikasi AI yang dapat diunduh secara gratis, dan bahkan penggunaannya tidak memerlukan keterampilan teknis apa pun. Aplikasi ini memungkinkan pengguna membuka pakaian secara digital atau menempelkan wajah mereka ke dalam video.

“Menggunakan foto atau video wanita tanpa persetujuannya sudah menjadi hal yang biasa. Telah sampai pada titik di mana alat AI dapat melukai wanita mana pun. Pesan apa yang disampaikan di sini ten,” Sophie Maddocks, seorang peneliti di University of Pennsylvania, mengatakan kepada kantor berita AFP.

“Pesan apa yang ingin kami sampaikan tentang hak privasi dan kebenaran dalam masyarakat ketika Anda bisa membuka pakaian wanita mana pun?” tambahnya.

Pornografi deepfake yang menargetkan wanita dilaporkan sedang meningkat di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Deepfake adalah sistem yang menggunakan teknologi AI untuk mengubah orang dalam foto dan video.

AI dapat digunakan untuk mengedit video, audio, dan gambar serta membuatnya kembali dengan cara yang melampaui aslinya. Deepfake porn adalah penggunaan gambar dan video media sosial wanita untuk membuat konten pornografi.

Dalam rekaman video kejahatan tersebut, seorang taipan media sosial yang dikenal sebagai QTCinderella mengungkapkan penyesalannya atas ‘eksploitasi berkelanjutan’ terhadap perempuan setelah dia sendiri menjadi korban pornografi deepfake.

Dia dilecehkan oleh orang-orang yang mengirim foto palsu yang menampilkan dirinya.

Skandal itu pecah Januari lalu ketika siaran langsung taipan media sosial lainnya, Brandon Ewing, terlihat menonton layar situs web yang menampilkan gambar sejumlah wanita termasuk QTCinderella.

“Ini bukan hanya pelecehan seksual, ini lebih dari itu,” kata QTCinderella dalam komentar di halaman Twitter-nya menambahkan bahwa insiden itu “menghancurkan” hidupnya.

Maraknya gambar deepfake secara online menyiratkan adanya ancaman penyalahgunaan informasi yang dihasilkan oleh AI yang dapat merusak reputasi dan menimbulkan gejala cyberbullying.

Kejahatan tersebut tidak mengenal korban dengan selebritas seperti Taylor Swift dan Emma Watson yang menjadi sasaran pornografi deepfake.

Media Amerika dan Eropa penuh dengan kesaksian perempuan, dari akademisi hingga aktivis, yang kaget melihat wajah mereka berubah menjadi dekorator deepfake.

Sekitar 96 persen video deepfake yang diposting online ‘tidak diminta’, sementara sebagian besar menampilkan wanita, menurut sebuah studi tahun 2019 oleh perusahaan AI Belanda, Sensity.

“Fantasi seksual yang sebelumnya hanya ada dalam pikiran seseorang kini dapat diubah menjadi gambar nyata dengan menggunakan teknologi AI,” kata Roberta Duffield, direktur perusahaan intelijen Blackbird AI.

Teknologi baru seperti Stability Diffusion, model AI yang dikembangkan oleh Stability AI perusahaan, memungkinkan pembuatan gambar realistis berdasarkan deskripsi teks.

Kemajuan teknologi AI telah menyebabkan keberadaan apa yang disebut Duffield sebagai ‘industri hilir’ pornografi AI dengan banyak pembuat foto atau video deepfake dibayar untuk menghasilkan konten yang menampilkan preferensi pelanggan.

Bulan lalu, Biro Investigasi Federal (FBI) mengeluarkan peringatan tentang ‘skema pemerasan seks’ di mana scammers mengambil gambar dan video dari media sosial untuk menghasilkan pornografi deepfake yang kemudian digunakan untuk memeras uang.

Menurut FBI, di antara korban penipuan termasuk anak di bawah umur dan orang dewasa. “Kejahatan ini terjadi di bawah pengawasan kami. Hukum perlu ditegakkan seiring dengan kemajuan teknologi AI,” kata CEO dan pendiri perusahaan perlindungan merek AI Ceartas, Dan Purcell.

Sementara itu, pemerintah Inggris mengajukan RUU Keamanan Online yang bertujuan menjadikan tindakan berbagi foto deepfake sebagai tindakan kriminal.

Saat ini, empat negara bagian AS termasuk California dan Virginia telah melarang distribusi pornografi deepfake, tetapi korban seringkali tidak memiliki akses hukum jika pelaku tinggal di luar negara bagian atau di luar negara bagian. *

HIDAYATULLAH

Di antara Peristiwa Besar di Bulan Muharam dan Hikmahnya (Nabi Musa dan Pengikutnya yang Diselamatkan dari Kejaran Firaun)

Mempelajari dan mengambil pelajaran dari kisah yang terjadi di masa lampau adalah salah satu metode pendidikan yang dijalankan para salaf terdahulu. Terlebih yang berkaitan dengan kisah perjalanan kehidupan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama. Zainal Abidin rahimahullahu pernah mengatakan,

كنا نُعلَّم مغازي رسول الله صلى الله عليه وسلم كما نُعلَّم السورة من القرآن

Kami diajari tentang peperangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama sebagaimana kami diajarkan surah dalam Al-Qur’an.” (As-Sirah An-Nabawiyah karya Ibnu Katsir, 2: 352)

Artinya, diajarkan kepada mereka secara rinci, urutan per urutan, kisah per kisah, pelajaran per pelajaran. Begitu pula yang diungkapkan oleh Ibnul Jauzi rahimahullahu,

رأيت الاشتغال بالفقه وسماع الحديث لا يكاد يكفي في صلاح القلب إلا أن يُمزج بالرقائق والنظر في سيرة السلف الصالح، وأصلح سيرةٍ سيرة نبينا صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم

Aku berpendapat bahwa menyibukkan diri dengan fikih dan hadis masih belum cukup untuk menjadikan hati benar-benar lembut, kecuali jika ditambah dengan belajar masalah hati dan kisah-kisah perjalanan hidup para salaf saleh. Dan sebaik-baik kisah adalah kisah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama.” (Shaidul Khathir, hal. 228)

Sehingga mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau memiliki faedah yang sangat besar bagi mereka yang mau merenunginya. Dan di antara kisah atau peristiwa yang terjadi di bulan Muharam adalah Nabi Musa dan pengikutnya yang diselamatkan dari kejaran Firaun.

Hal ini disebutkan dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama. Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu menceritakan,

قَدِمَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ المَدِينَةَ واليَهُودُ تَصُومُ عَاشُورَاءَ، فَقالوا: هذا يَوْمٌ ظَهَرَ فيه مُوسَى علَى فِرْعَوْنَ، فَقالَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ لأصْحَابِهِ: أنتُمْ أحَقُّ بمُوسَى منهمْ فَصُومُوا.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama tiba di kota Madinah dan mendapati orang-orang Yahudi berpuasa di hari ke-10 bulan Muharram. Mereka beralasan, di hari ini Musa diselamatkan dari Firaun. Maka, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda kepada para sahabatnya, ‘Kalian jauh lebih berhak terhadap Musa dibandingkan orang Yahudi, maka berpuasalah.’” (HR. Bukhari no. 4680)

Diselamatkannya Musa ‘alaihissalam oleh Allah ‘Azza Wajalla dari kejaran tentara Firaun menyimpan hikmah di antaranya:

Pertama: Allah ‘Azza Wajalla pasti akan menguji setiap hamba-Nya yang beriman. Dan para nabi adalah orang yang paling beriman kepada Allah. Namun, mereka iringi ujian tersebut dengan kesabaran, sebagaimana Musa ‘alaihissalam bersabar terhadapnya.

Kedua: Orang-orang yang pasang badan memusuhi Allah, rasul-Nya, dan orang-orang beriman akan hancur binasa sebagaimana kehancuran yang dialami oleh Firaun dan bala tentaranya. Baik ketika di dunia, maupun di akhirat kelak.

Ketiga: Orang-orang yang menyerahkan urusannya hanya kepada Allah tidak akan pernah kecewa. Perhatikan bagaimana perkataan Musa ‘alaihissalam yang menunjukkan seberapa bersandarnya beliau hanya kepada Allah,

قَالَ كَلَّا ۗاِنَّ مَعِيَ رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ

Dia (Musa) berkata, ‘Tidak! Sesungguhnya Tuhanku bersamaku. Dia akan menunjukiku.’” (QS. Asy-Syu’ara: 62)

Keempat: Iman yang menancap kuat di dalam diri seorang mukmin akan menjadikannya tanpa gentar dan menganggap kerdil setiap gangguan yang terjadi di dalam dakwahnya. Kita belajar dari para penyihir yang memutuskan beriman setelah nampak di depan mereka tanda-tanda kebesaran Allah. Mereka dengan entengnya merespon ancaman Firaun kepada mereka. Hal ini difirmankan Allah ‘Azza Wajalla,

قَالُوْا لَنْ نُّؤْثِرَكَ عَلٰى مَا جَاۤءَنَا مِنَ الْبَيِّنٰتِ وَالَّذِيْ فَطَرَنَا فَاقْضِ مَآ اَنْتَ قَاضٍۗ اِنَّمَا تَقْضِيْ هٰذِهِ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا ۗ

Mereka (para penyihir) berkata, ‘Kami tidak akan mengutamakanmu daripada bukti-bukti nyata (mukjizat) yang telah datang kepada kami (melalui Musa) dan daripada (Allah) yang telah menciptakan kami. Putuskanlah apa yang hendak engkau putuskan! Sesungguhnya engkau hanya dapat memutuskan (perkara) dalam kehidupan dunia ini.’” (QS. Thaha: 72)

Kelima: Bahwa keselamatan Nabi Musa alaihissalam dan para pengikutnya dari kejaran tentara Firaun merupakan janji dan nikmat dari Allah ‘Azza Wajalla yang wajib untuk disyukuri. Termasuk apa yang kita dapatkan hari ini berupa iman, Islam, dan berjalan di atas sunah. Maka, hal tersebut adalah hal paling besar dalam hidup yang tidak boleh kita lupakan.

Semoga Allah Ta’ala memberikan kita taufik untuk mengambil pelajaran dari apa yang telah berlalu. Amin

***

Penulis: Muhammad Nur Faqih, S.Ag.

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/86656-peristiwa-besar-di-bulan-muharam.html

Hafalan Al-Qur’an itu Cepat Hilang, Ini Cara Menjaganya

Hafalan Al-Qur’an itu cepat hilang. Ini cara menjaganya.

Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Al-Fadhail (Kitab Keutamaan)

باب الأمر بتعهد القرآن والتحذير عن تعريضه للنسيان

Bab 181. Perintah Menjaga Hafalan Al-Qur’an dan Peringatan Jangan Sampai Melupakannya

Hadits #1003

Hati-Hati Hafalan Cepat Hilang

وَعَنِ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( إنَّمَامَثَلُ صَاحبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ الإِبِلِ المُعَقَّلَةِ ، إنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أمْسَكَهَا ، وَإنْ أطْلَقَهَا ذَهَبَتْ )) متفقٌ عَلَيْهِ .

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Permisalan orang yang menghafal Al-Qur’an adalah seperti unta yang diikat dengan tali. Jika dijaga, maka tidak akan lari. Jika dibiarkan tanpa diikat, maka akan lepas.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari no. 5031 dan Muslim no. 789]

Faedah hadits

  1. Al-Qur’an jika tidak dijaga oleh shahib-nya (shahibul Qur’an atau penghafalnya), maka akan mudah lepas.
  2. Siapa saja yang rajin menjaga Al-Qur’an dan terus mengulangnya, serta mengamalkannya, Allah akan mudahkan semua itu. Jika tidak melakukan hal tersebut, maka Al-Qur’an akan mudah lepas.

Referensi:

  • Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:210.

Diselesaikan pada 9 Muharram 1445 H, 27 Juli 2023 di perjalanan Pondok DS Panggang – Jogja

Muhammad Abduh Tuasikal 

Sumber https://rumaysho.com/37249-hafalan-al-quran-itu-cepat-hilang-ini-cara-menjaganya.html