Kisah Uwais al Qarni Menggendong Ibunya Naik Haji

Berikut adalah kisah Uwais al Qarni menggendong ibunya naik haji. Ia menggendong ibunya untuk menunaikan ibadah haji dari Yaman hingga Makkah. Alkisah Uwais mendapat ujian berupa penyakit kulit yang dideritanya. Namun dengan kesulitan fisik tersebut tak menyurutkan baktinya untuk merawat ibunya yang sudah lanjut usia dan mengalami lumpuh.

Uwais selalu bisa memenuhi keinginan sang ibu, hingga suatu ketika sang ibu berkata “Wahai Uwais anakku. Mungkin aku tak akan lama lagi bisa bersamamu. Tolong usahakanlah agar aku dapat menunaikan ibadah haji,” kata ibunya. 

Setelah mendengar permintaan ibunya, Uwais terdiam sembari berpikir bagaimana cara agar bisa memenuhi keinginan ibunya. sementara untuk membeli unta sebagai kendaraan tentu tidak mungkin karena tidak ada biaya. Akhirnya ia memutuskan, kelak di musim haji ia akan membawa ibunya menunaikan ibadah haji dengan cara menggendongnya. 

Di tengah waktu menunggu musim haji Uwais membeli anak lembu yang masih kecil untuk dirawatnya.  Akhirnya Uwais membuatkan kandang untuk anak lembu tersebut di atas bukit. Setiap hari di waktu pagi hari Uwais menggendong anak lembunya itu untuk digembala di kaki bukit, hingga menjelang petang ia kembali menggendong anak lembu itu untuk dikembalikan ke kandangnya yang ada di atas bukit. Rutinitas itu ia lakukan setiap hari hingga masyarakat disana menyangka bahwa Uwais telah gila. 

Tak terasa musim haji akan segera tiba, dan anak lembu itu sudah besar, bukan untuk dijual, ternyata pekerjaan Uwais menggendong anak lembu naik dan turun bukit itu adalah untuk melatih tenaganya agar kuat menggendong ibunya untuk pergi menunaikan ibadah haji dari Yaman ke Makkah yang itu membutuhkan tenaga yang kuat karena jauhnya jarak yang akan ditempuh. 

Akhirnya Uwais pergi bersama ibunya untuk menunaikan ibadah haji, sepanjang perjalanan panas matahari dan dinginnya udara malam tak bisa dihindari oleh Uwais, namun itu tak menyurutkan semangatnya untuk membahagiakan ibu yang disayanginya. Sesampainya di Makkah ia thawaf  tetap dengan menggendong ibunya, selepas tawaf ia lalu berdoa di depan kakbah agar Allah Swt mengampuni dosa dosa ibunya, 

Lalu ditanyalah Uwais bagaimana dengan dosamu? Dan Uwais menjawab “dengan dosa ibuku diampuni maka ibuku akan masuk surga maka cukuplah ridla ibuku yang membawaku ke surga,” katanya.  

Seketika itu penyakit kulit yang dideritanya sembuh, dan hanya menyisakan satu bercak putih sebagai tanda agar Umar bin Khattab bisa mengenalinya. Karena Rasulullah berpesan kepada Umar agar mencari orang shaleh yang bernama Uwais Al-Qarni yang di salah satu bagian tubuhnya ada bercak putih.

Baktinya kepada ibunya membuat Uwais memiliki derajat kemulian yang tinggi. Hal itu ditandai dari sabda Rasulullah Saw kepada sahabat bahwa jika para sahabat menjumpai Uwais agar meminta doa ampunan melalui Uwais. 

Dalam hadits riwayat Muslim, Sayidina Umar berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya sebaik-baik tabi’in itu adalah orang yang bernama Uwais, ia memiliki orang tua, dan kepadanya terdapat kusta. Suruhlah dia untuk memohonkan ampun untuk kalian’.”

Demikian kisah Uwais al Qarni menggendong ibunya naik haji. Semoga bermanfaat, Wallahu a`lam.

BINCANG SYARIAH

Doa di Hari Arafah Mustajab

Berikut ini doa di hari Arafah mustajab. Doa yang dibaca pada hari Arafah memiliki keutamaan khusus dan diyakini sebagai waktu yang sangat diterima oleh Allah SWT. Namun, tidak ada doa tertentu yang secara khusus dijamin akan dikabulkan ketika dibaca di Arafah.

Banyak umat Muslim yang menjalankan ibadah haji akan menghabiskan waktu di Arafah dengan berdoa, berzikir, membaca Al-Qur’an, dan beribadah kepada Allah. Mereka memohon ampunan, rahmat, dan berbagai kebutuhan mereka kepada Allah dalam doa-doa mereka.

Saat berdoa dengan hati yang penuh keikhlasan niscaya Allah mendengar dan mengabulkan doa-doanya. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui segala yang diucapkan oleh hamba-Nya.

Oleh karena itu, ketika berada di Arafah atau di tempat lain, jadikanlah setiap doa sebagai ungkapan hati yang tulus kepada Allah, dengan keyakinan bahwa Dia Maha Penerima doa dan Maha Mengabulkan sesuai dengan kebijaksanaan-Nya.

Doa di Hari Arafah Mustajab

Pertama, diantara doa mustajab di hari Arafah adalah berikut;

اللَّهُمَّ انْقُلْنِي مِنْ ذُلِّ الْمَعْصِيَةِ إلَى عِزِّ الطَّاعَةِ وَاكْفِنِي بِحَلَالِك عَنْ حَرَامِك وَأَغْنِنِي بِفَضْلِك عَمَّنْ سِوَاكَ وَنَوِّرْ قَلْبِي وَقَبْرِي وَأَعِذْنِي مِنْ الشَّرِّ كُلِّهِ، وَاجْمَعْ لِي الْخَيْرَ إنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Allāhummanqulnī min dzullil ma‘shiyati ilā ‘izzit thā‘ah, wakfinī bi halālika ‘an harāmik, wa aghninī bi fadhlika ‘an man siwāk. Wa nawwir qalbī wa qabrī. Wa a‘idznī minas syarri kullih. Wajma‘ liyal khayr. Innī as’alukal hudā wat tuqā, wal ‘afāfa, wal ghinā.

Artinya, “Ya Allah, pindahkan aku dari rendahnya kemaksiatan ke kemuliaan taat. Cukupilah aku dengan halal-Mu dari barang haram-Mu. Genapilah diriku dengan kemurahan-Mu dari zat selain diri-Mu. Terangilah hati dan kuburku. Lindungilah aku dari segala bentuk kejahatan. Kumpulkanlah segala kebaikan pada diriku. Aku memohon kepada-Mu petunjuk, takwa, kecukupan, dan kekayaan.”

Kedua, doa yang sering dibaca oleh jamaah haji saat berada di Arafah:

“لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد، وهو على كل شيء قدير”

La ilaha illlallah wahdah ula syarikalahu, lahul hamdu wahuwa ala kulli syain qadir

“Pada hakikatnya, tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala puji. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu.”

Ketiga, membaca doa ini;

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي نَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ ، اللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي وَإِلَيْكَ مَآبِي وَلَكَ رَبِّ تُرَاثِي ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ الْأَمْرِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الرِّيحُ “

‘Allahumma lakal hamdu kalladzi naqulu wa khairom mimma naqulu, allahumma sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati wa ilaika ma-abi wa laka rabbi turatsi, allahumma inni a’uzu bika min ‘azabil qobri wa waswasatis shodri wa syatatil amri, allahumma inni a’uzu bika min syarrima taji-u bihir rihu.

Ya Allah, bag-iMu pujian seperti yang kami ucapkan, dan lebih baik dari apa yang kami ucapkan. Ya Allah, untuk-Mu salatku, ibadah hajiku, untuk-Mu kehidupanku dan kematianku dan kepada-Mu kami akan kembali, untuk-Mu kami tunjukkan ibadahku.

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa neraka, dari hati yang ragu dan dari tercerai berainya urusan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari yang terburuk yang didatangkan oleh angin.’”

Demikian doa di hari Arafah mustajab. Semoga bermnafaat.

BINCANG SYARIAH

Menuju Puncak Ibadah Haji 27 Juni, Jamaah Bersiap Menuju Arafah

Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) yang telah ditetapkan, jamaah akan melaksanakan wukuf di Arafah pada 27 Juni 2023 mendatang. Wukuf di Arafah merupakan rangkaian haji yang utama dan wajib yang harus dilaksanakan seluruh jamaah haji.

“Jamaah secara bertahap diberangkatkan dari Hotel ke Arafah besok, Senin (26 Juni 2023) pagi hingga malam. Kesiapan   fasilitas di Arafah, termasuk di Muzdalifah dan Mina untuk jamaah haji Indonesia telah ditinjau dan dicek langsung oleh Menteri Agama RI bapak Yaqut Cholil Qoumas,” terang Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (PPIH) Pusat Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

Fauzin menyampaikan, berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 25 Juni 2023, pukul 24.00 WIB, jumlah Jamaah gelombang II yang telah tiba di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah berjumlah 107.348 orang atau 282 kelompok terbang.

“Total kedatangan Jamaah Haji Indonesia di Arab Saudi berjumlah 209.782 orang atau 558 kelompok terbang. Alhamdulillah, fase keberangkatan jamaah haji Indonesia ke Arab Saudi sudah selesai. Fase ini berlangsung sejak 24 Mei – 24 Juni 2023,” kata Fauzin, Ahad (25/06/2023).

Fauzin menambahkan total jumlah meniggal mencapai. “Sampai dengan hari ini, total jamaah yang wafat di Arab Saudi sebanyak 133 orang,” jelas dia.

Ia menambahkan, jumlah jamaah sakit yang dirujuk sebanyak 362 orang, dengan rincian:  rawat jalan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sebanyak 67 orang, rawat inap di KKHI Makkah sebanyak 177 orang, dan rawat Inap di RSAS sebanyak 118 orang.

Fauzin menyampaikan, untuk meraih kemabruran haji, setidaknya ada 4 bekal yang perlu dimiliki dan direnungkan jamaah. Pertama, bekal niat yang ikhlas. Niat ikhlas dan ketaqwaan, tidak ada niat selain meraih ridha Allah, tidak tercampuri oleh riya’, sum’ah, berbangga diri atau kesombongan.

“Untuk itu, haji harus dilaksanakan dengan tawadu’, tenang dan khusyu,” ujar dia.

“Mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Majah nomor 2890, dari Anas bin Malik ra., dia berkata, “Nabi Muhammad SAW menunaikan haji dengan mengendarai unta dan menghamparkan sehelai kain yang harganya kurang dari empat dirham, lalu beliau berdoa: ‘Ya Allah, jadikanlah haji ini tanpa riya dan mencari kemasyhuran’. (HR. Ibn Majah),” sambungya.

Kedua, lanjut dia, bekal biaya yang halal. Allah adalah zat yang thayyib dan tidak menerima kecuali yang thayyib. Bekal haji harus bersih dari hal-hal syubhat, apalagi haram. Jika dalam bekalnya ada barang yang syubhat, harta ghashab atau haram, secara hukum hajinya sah, namun tidak diterima.

“Ketiga, melaksanakan rukun, wajib, sunnah haji, dan menghindari semua larangan. Karenanya, setiap jamaah haji wajib memahami ilmu manasik. Sebab, kesuksesan sebuah amal bergantung terhadap ilmu,” terang Fauzin.

Sehari menjelang keberangkatan ke Armina, kata Fauzin, jamaah dapat memperdalam kembali pengetahuan manasik hajinya dengan  membaca buku manasik, mengikuti majlis manasik yang diselenggarakan di masing masing hotel yang diselenggarakan para pembimbing ibadah.

“Bekal keempat, menjaga diri dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan, khususnya rofats (kata kotor), fusuq (perbuatan kotor) dan jidal (berkelahi atau berdepentungan). Perbanyak  zikir, selalu berdoa agar menjadi haji mabrur,” imbuhnya.

Menjelang keberangkatan ke Armina, Fauzin mengimbau jamaah agar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. “Pastikan membawa pakaian, sandal dan kebutuhan masing-masing secukupnya. Jangan lupa membawa opentungan bagi jamaah yang masih mengkonsumsi opentungan, suplemen vitamin, dan kebutuhan lainnya selama berada di Armina,” pesan dia.

Mengingat cuaca di Makkah sangat panas, pemerintah kata Fauzin mengimbau jamaah tetap berada di hotel, salat 5 waktu untuk sementara dapat dilakukan di musala hotel atau masjid di sekitar hotel, terlebih layanan transportasi jamaah di Makkah saat ini telah dihentikan sementara.

“Menjaga stamina tubuh dengan istirahat yang cukup, menjaga asupan dengan makan dan minum yang teratur,” imbau Fauzin.*

HIDAYATULLAH

Jelang Puncak Haji, Jamaah yang Dirawat Dipindah ke Tempat Suci

Jamaah haji nantinya akan dirawat di rumah sakit Jabal Al-Rahma.

Dalam beberapa hari ke depan jamaah haji akan segera melaksanakan puncak ibadah. Konvoi pun dilakukan Kementerian Kesehatan Saudi, membawa jamaah haji yang dirawat di rumah sakit Madinah menuju Tempat Suci.

Jamaah haji nantinya akan dirawat di rumah sakit Jabal Al-Rahma di Situs Suci Arafah. Mereka akan menyelesaikan rencana perawatan, sembari melakukan manasik haji musim ini.

Dilansir di Saudi Gazette, Ahad (25/6/2023), Kementerian Kesehatan mengatakan konvoi tersebut termasuk armada terpadu 16 ambulans. Belasan kendaraan ini dilengkapi dengan semua peralatan medis terpadu.

Tidak hanya itu, otoritas Saudi juga telah menyiapkan kehadiran tim medis khusus. Mereka terdiri dari 83 tenaga medis dokter, perawat, maupun paramedis.

Disiapkan pula empat ambulans yang ditempatkan di jalan imigrasi, yang terletak antara Madinah dan Makkah. Dua ambulans perawatan intensif dan lima ambulans pendukung, kabin oksigen terintegrasi, serta unit P3K keliling dan bus disediakan untuk mengangkut pasien.

Kementerian Kesehatan disebut terus berusaha setiap tahunnya untuk mengangkut jamaah haji yang dirawat di rumah sakit Madinah ke Tempat Suci. Langkah ini dilakukan agar mereka dapat menyelesaikan ritual haji mereka dengan sehat dan damai.

Layanan ini merupakan program tambahan untuk menyelesaikan tahap perawatan mereka di rumah sakit Situs Suci, setelah memberikan mereka semua layanan medis yang diperlukan di rumah sakit Madinah.  

IHRAM

Mufti Agung Saudi Desak Jamaah Haji Menghindari Propaganda Politik

Al-Sheikh mendesak jamaah haji melakukan ritual haji dengan hati yang tulus.

Mufti Agung Arab Saudi dan Ketua Dewan Cendekiawan Senior Sheikh Abdulaziz Al-Sheikh, mendesak jamaah haji menjauh dari propaganda politik selama ziarah tahunan haji.

Menurutnya, ini adalah bagian dari menghormati kesucian Tuhan bahwa peziarah melakukan ritual ibadahnya dengan menjauh dari segala sesuatu yang mengganggu ketenangan pikiran dan kekhusyuan ibadah haji. Termasuk apakah itu perselisihan dan argumen yang mengarah pada kebencian, teriakan atau slogan politik.

“Tempat ziarah adalah tempat permohonan dan ibadah,” kata grand mufti dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Saudi Gazette, Jumat (23/6/2023).

Al-Sheikh mendesak jamaah haji melakukan ritual haji dengan hati yang tulus, mengikuti Sunnah Nabi SAW, dan memuliakan Tuhan. “Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena telah menganugerahkan kepada kami agama besar ini, agama Islam. Pada hari-hari yang diberkati ini, para peziarah berduyun-duyun ke tanah yang aman di bawah fasilitas dan layanan besar yang disediakan oleh negara yang diberkati ini, Kerajaan Arab Saudi, semoga Tuhan mengabadikan kemuliaan dan kesuksesannya,” katanya.

Mufti agung mendesak para peziarah secara ketat mematuhi tiga hal. Pertama, peziarah harus tulus dalam niat melakukan haji kepada Tuhan Yang Mahakuasa saja. Kedua, jamaah haji harus mengikuti Sunnah Nabi SAW dan ketiga peziarah harus menghormati kesucian Tuhan selama ziarah.

Al-Sheikh mencatat dalam penghormatan akan kesucian Tuhan, jamaah haji harus menjauh dari dosa dan perbuatan buruk. “Ini adalah salah satu pemuliaan kesucian Tuhan bahwa peziarah bekerja sama dengan otoritas terkait dalam menegakkan semua peraturan dan rencana yang diberlakukan hanya untuk memfasilitasi gerakan peziarah dan kedamaian dan kenyamanan mereka. Menghormati kesucian juga termasuk keinginan jamaah haji untuk menjaga perasaan mereka tetap bersih,” katanya.

IHRAM

Pantau Fasilitas di Arafah, Menag: Lebih Bagus

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meninjau persiapan layanan di Arafah yang dilakukan oleh pihak Masyariq atau Muassasah. Beberapa fasilitas yang ditinjau antara lain tenda dan toilet jamaah haji, serta dapur yang akan digunakan untuk memasak makanan jamaah.

“Saya mengecek persiapan di Arafah yang dilakukan Masyariq. Saya kira sejauh ini bagus. Ada beberapa yang belum selesai dan mereka menjanjikan dua hari selesai,” kata Menag dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Rabu (21/6/2023).

Perihal toilet, ia menyebut hal ini merupakan poin yang paling krusial dan janji tahun lalu telah ditepati untuk penambahan toilet. Ia pun berharap tahun depan bisa ditambah lagi karena masih banyak lahan kosong yang bisa dipakai untuk menambah toilet.

Menag mengatakan penambahan fasilitas toilet ini sangat penting. Sebab jamaah haji Indonesia kebanyakan adalah perempuan, yang secara umum memerlukan waktu yang lebih lama ketika berada di toilet dibanding laki-laki.

“Ini baguslah, lebih luas, lebih bersih dibanding sebelumnya. Alhamdulillah, mudah-mudahan jamaah kita bisa beribadah dengan baik. Toilet juga disiapkan untuk difabel,” lanjut dia.

Tiba di Arafah sekitar pukul 17.30 Waktu Arab Saudi, Menag lebih dulu meninjau kesiapan tenda jamaah haji Indonesia. Ia melihat tenda sudah digelar karpet merah dan dilengkapi fasilitas kasur busa.

Tidak hanya itu, Menag juga sempat duduk di atas kasur untuk mencoba kualitas alas tidur yang telah disiapkan. Layanan kasur ini diberikan kali pertama oleh pihak Masyariq pada penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M.

“Fasilitas tenda yang jelas AC-nya lebih dingin, ada penambahan AC di tenda sehingga lebih dingin. H-2 sebelum wukuf di Arafah, insya Allah semua sudah siap selesai. Tidak ada kekhawatiran. Nanti H-2 kita cek lagi. Mudah-mudahan apa yang disampaikan oleh pihak Masyariq benar-benar diwujudkan,” ucap Gus Men, panggilan akrabnya.

Selain tenda dan toilet, ia juga melihat persiapan dapur Arafah, tempat makanan bagi jamaah disiapkan. Kesiapan dapur dinilai menjadi hal yang sangat penting, karena berkenan dengan logistik jamaah.

Menag menyebut kondisi dapur lebih bersih, bagus dan layak dibanding saat ia menjadi jamaah haji reguler tahun 2004. Harapannya, dengan perbaikan ini jamaah haji Indonesia bisa terlayani dengan baik.

Selanjutnya, Menag dan jajarannya mencoba fasilitas tambahan berupa mobil golf. Sarana transportasi ini akan digunakan untuk membantu mobilitas jamaah.

“Tahun ini Masyariq menyiapkan mobil golf juga di Arafah, untuk melakukan patroli kalau ada jamaah membutuhkan pertolongan. Sehingga, mobil ini diharapkan bisa mempercepat akses untuk menolong jemaah kita,” ujar dia.

Menurutnya, ada 65 mobil golf yang disiapkan Masyariq. Selain di Arafah, mobil ini juga akan digunakan di Mina untuk mengantar jamaah pada titik terdekat dengan jamarat.

Mengingat tidak mungkin mobil ini masuk sampai ke area jamarat, setidaknya mobil akan mengantar jamaah sampai pada titik terdekat, terutama untuk jamaah lansia.

Dari hasil tinjauannya itu, Menag menyimpulkan telah terjadi peningkatan layanan yang dilakukan Masyariq dan Pemerintah Saudi dan berlangsung sangat baik. Apa yang disiapkan sudah sesuai dengan kesepakatan yang tahun lalu dibicarakan.

“Nanti setelah penyelenggaraan ibadah haji selesai, kita akan segera lakukan evaluasi lagi dan saya akan bicara dengan Kementerian Haji, terkait perbaikan pelaksanaan di tahun depan,” kata Menag Yaqut.

IHRAM

Wukuf di Arafah dan Latar Sejarahnya

Wukuf dinilai penting ditinjau dari sisi pelaksanaannya.

Wukuf di Arafah bagi jamaah haji merupakan rukun dari empat rukun haji yang ada. Wukuf merupakan rukun yang penting dan utama dalam pelaksanaan ibadah haji.

Lantas bagaimanakah latar belakang sejarah dan profil Arafah?

Zuhairi Misrawi dalam buku Mekkah menjelaskan, wukuf dinilai penting ditinjau dari sisi pelaksanaannya yang dibatasi dalam waktu tertentu, yakni hanya pada tanggal 9 Dzulhijjah. Berbeda dengan rukun-rukun haji lainnya yang dapat dilaksanakan kapan saja, meski tetap dalam bingkai bulan-bulan haji yang telah ditentukan.

Wukuf juga merupakan gambaran berkumpulnya umat manusia dari seluruh penjuru dunia, dari berbagai ras, bangsa, status sosial, semuanya berkumpul dengan tujuan yang sama yakni beribadah hanya semata-mata kepada Allah SWT.

Secara maknawi, wukuf di Arafah berarti berdiam diri dengan berdoa dan memperbanyak zikir. Yang mana ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah berdasarkan penanggalan Hijriyah.

Sejarah singkat Padang Arafah

Arafah merupakan tempat yang mengandung banyak sejarah. Sebelum Islam hadir, Arafah identik erat dengan sejarah yang berkelindan dari para Nabi, salah satunya datang dari Nabi Ibrahim AS.

Arafah adalah padang pasir yang menyimpan sejarah manusia. Dahulu, Nabi Ibrahim mengharapkan kelahiran anak. Sebab, bapak para Nabi itu belum mendapatkan anak meski sudah puluhan tahun menikah. Bahkan, dia mengatakan, seandainya dikaruniai anak, Ibrahim siap menjadikan anak itu sebagai kurban untuk Allah.

Allah memerhatikan perkataan itu. Pernikahan Ibrahim dengan Sarah menghasilkan seorang anak, Ismail. Ibrahim kemudian bermimpi menyembelih anaknya. Dia bangun, kemudian merenungkan mimpi itu pada 8 Dzulhijjah.

Dia bertanya-tanya, apakah mimpi tersebut benar dari Allah atau bukan. Sehari kemudian dia mengetahui (‘arafa) benar mimpi itu dari Allah. Ketika itu, Ibrahim berada di padang Arafah. Dengan berat hati, Ibrahim berniat menyembelih Ismail pada 10 Dzulhijjah.

Namun, hal itu tak terjadi, karena Allah memerintahkan untuk menyembelih hewan kurban. Sehingga kini, umat Islam mengenal syariat kurban yang pada hakikatnya tak lepas dari sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS.

IHRAM

Doa Haji Mabrur

Berikut ini doa haji mabrur. Sering kali kita dengar bahwa setiap umat muslim khususnya bagi para jamaah haji, tentunya menginginkan agar ibadah hajinya tersebut mabrur. Nah, makna dari haji mabrur sendiri ialah diterimanya ibadah haji seseorang yang dilaksanakan dengan memperhatikan syarat, rukun, wajib, dan hal-hal yang harus dihindari. 

Haji Mabrur Balasannya Surga

Dalam Islam mengajarkan bahwa haji mabrur menjadi amalan paling utama dan memiliki keistimewaan bagi orang yang berhasil meraihnya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah :

“Dari sahabat Abu Hurairah ra, ketika ditanya, Apakah amal paling utama?, Nabi Muhammad saw menjawab: Iman kepada Allah dan rasul-Nya. Lalu apa lagi? sahabat bertanya. Jihad di jalan Allah, jawab Rasul. Kemudian apalagi?, sahabat bertanya. Haji mabrur, jawab Rasul.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda bahwa balasan bagi orang yang meraih haji mabrur adalah surga. “Tidak ada balasan yang pantas diberikan bagi haji mabrur kecuali surga.” (HR Bukhari).

Ini Dia Tanda-Tanda Haji Mabrur

Menurut pandangan sejumlah ulama Nahdlatul Ulama, mendapat predikat haji mabrur adalah dambaan semua muslim yang melaksanakan Rukun Islam kelima. Dan predikat mabrur adalah hak prerogatif Allah SWT yang disematkan kepada hamba sesuai kehendak-Nya.

Meski demikian, ada pendapat yang mengatakan bahwa haji mabrur dapat dilihat dari perilaku setelah menjalankan ibadah haji dengan menjadi lebih baik dari sebelumnya dan tidak mengulangi perbuatan maksiat.

.وَقِيلَ : هُوَ الْمَقْبُولُ الْمُقَابَلُ بِالْبِرِّ وَهُوَ الثَّوَابُ، وَمِنْ عَلَامَةِ الْقَبُولِ أَنْ يَرْجِعَ خَيْرًا مِمَّا كَانَ وَلَا يُعَاوِد الْمَعَاصِي

Artinya: “Ada pendapat yang mengatakan: Haji mabrur adalah haji yang diterima (maqbul) yang dibalas dengan kebaikan berupa pahala. Sedangkan pertanda diterimanya haji seseorang adalah kembali menjadi lebih baik dari sebelumnya dan tidak mengulangi melakukan kemaksiatan.” (Jalaluddin as-Suyuthi, Syarhus Suyuthi Sunan an-Nasa’i).

Hadis di atas selaras pula dengan pandangan salah satu ulama Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Ruslan Fariadi menyebut haji mabrur tentunya memiliki sifat-sifat yang baik pada dirinya. Diantaranya yakni ada dua tanda haji mabrur. Pertama adalah dermawan dan selalu menebar kedamaian.

Tanda haji mabrur tersebut berdasarkan hadis riwayat Ahmad. “Dari Jabir ra. berkata; Rasulullah saw bersabda: Haji mabrur, tidak ada balasan baginya melainkan hanya syurga, Mereka bertanya, Wahai Nabiyullah apa itu haji yang mabrur? Beliau bersabda: Memberikan makanan dan menyebarkan salam.” (HR. Ahmad).

Kemudian tanda haji mabrur yang kedua adalah santun dalam bertutur kata. Dalam hadis disebutkan, “Dari Jabir ra. Berkata, Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah bersabda; Memberikan makanan dan santun dalam berkata.” (HR. al-Hakim dan al-Baihaqi: Hadis ini sahih sanadnya namun tidak diriwayatkan oleh imam al-Bukhari dan Muslim).

Doa Haji Mabrur

Nah setelah kita tahu keutamaan dari ibadah haji yang mabrur maka selain dengan melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan memperhatikan syarat, rukun, wajib, dan hal-hal yang harus dihindari, ada doa yang sering diamalkan untuk mendapat haji mabrur, berikut adalah doa agar mendapat predikat haji mabrur., sebagai berikut:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا

Allahummaj’al hajjan mabruran wa sa’yan masykuron wa dzanban maghfuron.

Artinya: “Semoga Allah menganugerahkan haji yang mabrur, usaha yang disyukuri dan dosa yang diampuni.”

Demikian doa haji mabrur. Semoga bermanfaat. 

BINCANG SYARIAH

Ini Dia Jamaah Haji yang Berisiko Kena Penyakit Jantung

Penyakit jantung dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko.

Jumlah jamaah haji lanjut usia (lansia) tahun ini 66.943 orang dari total kuota reguler sebesar 210.680 orang atau mencapai 31,8 persen. Tingginya jumlah jamaah haji lansia tahun ini, menjadi perhatian PPIH Arab Saudi bidang kesehatan tahun 1444 H/ 2023 M.

Salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian terbanyak dari jamaah haji adalah penyakit jantung. Hingga hari ke-25 penyelenggaraan ibadah haji, terdapat 42 dari 78 jamaah haji yang meninggal di Arab Saudi disebabkan oleh penyakit jantung.

Penanggung Jawab Medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr. Muhaimin Munizu menyampaikan bahwa penyakit jantung dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko seperti usia dan penyakit komorbid.

Muhaimin menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki usia di atas 45 tahun pada laki-laki dan di atas 55 tahun pada wanita berisiko terkena penyakit jantung. Dari segi usia, fenomena peningkatan jumlah jamaah haji lansia tahun ini, menjadi peringatan pada pemantauan pelayanan kesehatan terutama terkait penyakit jantung.

“Faktor risiko kedua adalah penyakit komorbid seperti hipertensi, diabetes melitus, dan gangguan kolesterol yang dapat menimbulkan risiko terkena penyakit jantung. Melalui Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH) diketahui banyak jamaah haji lansia kita memiliki penyakit penyerta tersebut,” kata Muhaimin di Makkah, Ahad (18/6/2023).

Muhaimin menyampaikan bahwa ditemukan juga jamaah haji yang sudah dalam terapi penyakit jantung koroner atau dengan gagal jantung. Oleh karenanya jamaah haji dengan riwayat penyakit jantung dan faktor risiko, menjadi prioritas bagi petugas kesehatan untuk dilakukan pemantauan terus menerus.

Selain faktor risiko, jamaah haji perlu mewaspadai faktor pencetus terjadinya gangguan akut pada jantung atau lebih dikenal dengan serangan jantung seperti aktifitas fisik yang melampaui kemampuan hingga menimbulkan kelelahan, istirahat yang kurang, dan ditambah dengan cuaca ekstrem.

“Banyak jamaah haji sakit yang dirujuk di KKHI dan Rumah Sakit Arab Saudi, dengan keluhan serangan jantung, mayoritas sebelumnya menjalani aktivitas fisik yang berat seperti umrah. Pasien mengalami serangan jantung pasca melakukan tawaf atau sai,” jelas Muhaimin.

IHRAM

Jamaah Haji, Waspadai Tanda Serangan Jantung Ini

Deteksi dini kejadian gangguan jantung akut atau serangan jantung sangat penting.

Salah satu penyakit yang menjadi penyebab kematian terbanyak dari jamaah haji adalah penyakit jantung. Hingga hari ke-25 penyelenggaraan ibadah haji, terdapat 42 dari 78 orang jamaah haji yang meninggal di Arab Saudi disebabkan oleh penyakit jantung.

Penanggung Jawab Medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Muhaimin Munizu menyampaikan bahwa jamaah haji perlu mewaspadai tanda-tanda serangan jantung seperti tiba-tiba merasa nyeri hebat di dada sebelah kiri, sesak napas, kelelahan ekstrem, keringat dingin, dan nyeri ulu hati. Jika jamaah haji mengalami tanda-tanda seperti itu, segeralah meminta bantuan tenaga kesehatan terdekat.

Jika jamaah haji mengalami kondisi seperti ini diharapkan untuk segera memeriksakan diri ke Tenaga Kesehatan Haji yang ada di Kloter (TKH). Selanjutnya TKH diharapkan juga bisa lebih cepat melakukan skrining dengan pemeriksaan EKG. Alat rekam jantung/EKG sudah disediakan di setiap pos kesehatan sektor, sehingga deteksi dini penyakit jantung dapat lebih mudah dilakukan.

“Jika jamaah mengalami tanda-tanda serangan jantung, segeralah meminta bantuan tenaga kesehatan. TKH di kloter bisa cepat melakukan pemeriksaan EKG yang ada di pos kesehatan sektor. Harapannya mencegah komplikasi dari serangan jantung itu sendiri,” kata Muhaimin di Makkah, Ahad (18/6/2023).

Muhaimin menegaskan bahwa deteksi dini kejadian gangguan jantung akut atau serangan jantung sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi dari serangan jantung.

Sejatinya, Muhaimin menyampaikan bahwa jamaah haji dengan penyakit jantung masih bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar, tapi harus disesuaikan dengan kemampuan dan tidak memaksakan diri. Oleh karena itu, jamaah haji dengan penyakit jantung disarankan untuk menggunakan bantuan kursi roda. Selain itu jamaah haji juga diimbau untuk menjalankan aktivitas pada malam hari untuk menghindari cuaca panas yang ekstrem.

“Seharusnya jamaah dengan penyakit jantung tidak dipaksakan untuk melakukan aktifitas fisik yang berat. Solusinya bisa difasilitasi dengan penggunaan kursi roda. Selain itu disarankan kepada jamaah haji untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan ibadah wajib seperti pada malam hari untuk menghindari cuaca ekstrem,” jelasnya

IHRAM