Berikut artikel tentang tiga amalan spesial menyambut akhir tahun. Tak terasa, kini kita telah berada di penghujung tahun 2023. Artinya, tak lama lagi tahun 2024 akan segera tiba, sementara tahun 2023 segera berakhir.
Momentum akhir (sekaligus pergantian awal) tahun ini biasanya disambut dengan berbagai ceremony spesial dari seluruh masyarakat dunia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia sendiri biasanya menyambut moment akhir tahun ini dengan temu kangen bersama keluarga besar, membuat pertunjukan kembang api atau sejenisnya, dan masih banyak lagi.
Selain dirayakan, momentum akhir tahun ini juga penting sekali untuk diperhatikan oleh kita sebagai umat Islam. Dalam menyambut momentum akhir tahun ini, setidaknya ada 3 amalan yang dapat kita lakukan sebagai berikut:
1. Membaca doa akhir tahun.
Dalam kitab Kanzu An-Najah wa As-Surur (halaman 298-299) karya Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus bin Abdil Qadir (w. 1335 H) -salah seorang ulama Nusantara keturunan Kudus Jawa Tengah-, terdapat keterangan lafadh do’a akhir tahun yang dapat kita baca sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللهم مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي السَّنَةِ الْمَاضِيَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ، وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلُمْتَ عَنِّيْ مَعَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ، وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَاءَتِيْ عَلَيْكَ،اَللهم إِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ مِنْهُ فَاغْفِرْ لِيْ.اَللهم وَمَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ وَالْغُفْرَانَ فَتَقَبَّلْهُ مِنِّيْ، وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Artinya: “Bismillahirrahmanirrahim. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah, amal yang telah Aku lakukan pada tahun lalu dari sekian amal yang Engkau cegah diriku darinya, yang aku belum tobat darinya dan Engkaupun tidak meridhainya, yang telah Aku lupakan namun tidak Engkau lupakan, Engkau telah berbuat bijak kepadaku meskipun sebenarnya mampu untuk menghukumku, Engkau menyeru kepadaku untuk bertobat setelah kenekatanku (bermaksiat) kepada-Mu, ya Allah sungguh Aku memohon ampunan kepadamu dari amal itu, maka ampunilah diriku.
Ya Allah, dan amal yang telah Aku lakukan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan pahala dan ampunan atasnya, maka terimalah amal itu dariku, dan jangan engkau putus harapanku kepada-Mu, wahai Zat Yang Maha Mulia, wahai Zat Yang Paling Maha engasih dari para kekasih. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.”
Dalam keterangan kitab ini, do’a akhir tahun tersebut dianjurkan dibaca sebanyak tiga kali. Diantara fadhilah bagi orang yang membaca do’a ini sebanyak tiga kali ialah Allah SWT membentengi dirinya dari godaan setan. Selain itu, ketika seseorang membaca do’a akhir tahun tersebut sebanyak tiga kali, setan akan berkata: “Aku lelah menyertainya sepanjang tahun dan ia menghancurkan usahaku dalam waktu sesaat saja.”
Doa yang disebutkan di atas merupakan doa akhir tahun yang dianjurkan untuk dibaca pada pergantian tahun baru Hijriyah (hari terakhir Bulan Dzulhijjah). Akan tetapi, jika ditinjau dari segi makna dan maksud do’a tersebut, intinya memohon ampunan Allah atas segala dosa selama satu tahun silam.
Di samping itu, doa ini juga memohon ridho Allah agar tak terputus dari rahmat-Nya untuk menjalani kehidupan satu tahun kedepan-, tentu tidaklah mengapa bila doa tersebut juga didawamkan ketika pergantian tahun baru Masehi, dan justru tercatat sebagai amal shalih bagi yang mengamalkannya.
2. Melakukan Muhasabah An-Nafsi (introspeksi diri)
Momentum akhir tahun merupakan saat yang tepat digunakan untuk melakukan Muhasabah An-Nafsi (introspeksi diri). Kita mesti mengevaluasi segala ucapan, tindakan, dan sikap yang telah kita lakukan selama satu tahun silam. Bila ada yang baik, kita pertahankan dan tingkatkan. Bila ada yang tidak baik, maka sudah semestinya kita berbenah diri dan bertekad menjadi lebih baik kedepannya dan tidak melakukan hal-hal yang tidak baik di masa mendatang.
Dengan introspeksi diri ini, kita akan tergolong sebagai pribadi yang beruntung dengan berprinsip: “hari ini lebih baik dari hari kemarin; dan hari besok harus lebih baik daripada hari ini”.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah mengingatkan hamba-Nya untuk senantiasa berintrospeksi diri sebagaimana dalam QS. Al-Hasyr ayat 18 berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”(QS. Al-Hasyr [59]:18).
Dengan melakukan introspeksi diri, khususnya dalam momentum akhir tahun, sebagai manusia yang tak luput dari salah dan lupa, kita akan menemukan hal apa saja yang harus dibenahi selama satu tahun, sehingga kita dapat membuka lembaran kehidupan baru dengan menggoreskan tinta emas perubahan ke arah yang lebih baik selama satu tahun ke depan dan seterusnya.
3. Beramal shalih dan meninggalkan maksiat.
Sebagai umat Islam, menyambut atau merayakan momentum akhir tahun (sekaligus pergantian tahun baru) merupakan perkara yang diperbolehkan selama tidak disertai dengan beberapa hal yang bertentangan dengan prinsip syariah Islam, seperti mabuk-mabukan, narkoba, judi, seks bebas, dan sebagainya. ‘
Bila disertai perayaan momentum akhir tahun dengan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip syariah Islam tersebut, maka hukumnya tidak boleh dilakukan dan semestinya wajib dihindari.
Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam sudah semestinya dapat mengisi momentum akhir tahun dengan melakukan amal-amal shalih yang telah lazim dilakukan oleh para ulama salafus-sholihin, yang sanad keilmuan tersambung kepada Rasulullah SAW.
Berikut ini merupakan beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk mengisi momentum akhir tahun: Pertama, berpuasa sunnah. Kedua, bersedekah kepada keluarga/kerabat terdekat dan orang lain yang membutuhkan. Ketiga, memperbanyak dzikir kepada Allah SWT. Keempat, menggelar tasyakkuran dan do’a bersama masyarakat. Kelima, menyambung silaturahmi dengan sanak keluarga.
Demikian ulasan mengenai amalan menyambut momentum akhir tahun yang patut diperhatikan dan diamalkan oleh kita sebagai umat Islam. Semoga bermanfaat. Waallahu a’lam bish-showaab.
https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/memaknai-tahun-baru-dengan-semangat-perbaikan-diri-PPs18