Tips Mencari Toilet Terdekat Saat di Masjidil Haram

Area utama Masjidil Haram tak memiliki toilet. Anda harus berjalan ke luar untuk menemukannya. Kenali lokasi Anda dan cari toilet terdekat agar tidak berputar-putar.

Menjelang puncak haji, Masjidil Haram semakin hari semakin padat. Jemaah datang dari berbagai negara untuk beribadah. Tak hanya arena ibadah, namun toilet pun selalu penuh setiap saat. Anda harus memahami titik-titik lokasi toilet agar tidak salah jalan, sebab saat ini proyek perluasan masih berlangsung, sehingga tak semua akses jalan terbuka.

Berbeda dengan toilet, khusus untuk tempat berwudhu lebih mudah diakses dan ditemukan. Lokasinya ada di pelataran, halaman sampai di dalam masjid, tepatnya di dekat jalan menuju arena sa’i.

Anda harus memahami titik-titik lokasi toilet agar tidak salah jalan (Rachmadin Ismail/detikcom)

Nah, untuk toilet, ada beberapa yang mudah ditemukan, namun tak sedikit juga butuh usaha ekstra untuk mencarinya. Berikut beberapa titik toilet dan cara menemukannya dari lokasi Anda berada:

1. Datang dari arah terminal Ajyad

Bila Anda datang dari arah terminal Ajyad atau rumah sakit Ajyad, maka toilet besar akan terlihat jelas di sebelah kiri menjelang pintu utama Masjidil Haram. Tulisan WC terlihat jelas dengan gambar untuk menandakan toilet pria dan wanita.

Titik-titik lokasi toilet di sekitar Masjidil Haram yang diberi lingkaran hitam (Rachmadin Ismail/detikcom)

Seandainya toilet tersebut penuh, Anda bisa mencari alternatif toilet di tower zamzam. Di dalam mal tersebut, mulai dari lantai 1 ada toilet untuk laki-laki di sayap mal sebelah kanan, dan wanita di sayap mal sebelah kiri, atau di lantai atas.

2. Berada di pelataran masjid gerbang King Fahd

Bila Anda datang dari arah Misfalah, lalu hendak mencari toilet, atau keluar dari dalam masjid melalui gerbang utama King Fahd, maka sebaiknya mencari toilet bawah tanah. Posisinya ada di depan hotel Hilton dan Dar Al Tawhid. Jangan sampai tertukar dengan jalur bawah tanah menuju arena penjemputan. Perhatikan logo dan tulisan WC serta gambar pria atau wanita. Sebab toilet pria dan wanita terpisah dan jaraknya cukup berjauhan.

3. Berada di arena Sa’i

Bila Anda sedang berada di arena sa’i dan hendak ke toilet maka tidak perlu berjalan ke luar menuju gerbang utama King Fahd. Keluar saja lewat pintu Marwah lalu berjalan sekitar 100 meter ke arah bangunan bertuliskan WC. Di sini juga terpisah toilet untuk wanita dan pria, sehingga perlu diperhatikan gambarnya.

Titik lokasi toilet di sekitar area Masjidil Haram (Rachmadin Ismail/detikcom)

Untuk pria, tidak ada toilet untuk buang air kencing sambil berdiri di Masjidil Haram. Semua toilet menggunakan pintu. Dengan demikian, antrean yang ada kadang cukup panjang. Sedikit tips saat mengantre, sebaiknya tidak menunggu antrean di luar lorong, namun masuk ke dalam dan menunggu di depan pintu, agar mendapat giliran lebih cepat.

Selain itu, dalam jam-jam sibuk dan padat seperti salat fardlu atau salat Jumat, sebaiknya Anda menggunakan toilet sebelum masuk ke dalam masjid. Sebab, bila di tengah waktu salat atau khotbah Jumat, ada kemungkinan bila Anda keluar dulu ke toilet, maka akan kesulitan kembali untuk masuk.

Semoga bermanfaat!

sumber: Detik.com

Jangan Sembarang Naik Taksi

Mau memanfaatkan transportasi di Arab Saudi ketika musim haji. Nah, baca dulu tips berikut:


Pertama, hapalkan baik-baik nama tempat tinggal dan tujuan Anda, dalam bahasa setempat. Keduanya penting karena meski nama-nama termpat memiliki versi Inggrisnya, tak semua pengemudi tahu. Saat kami bertanya “King Fahd Road” kepada polisi, mereka hanya menggelenggelengkan kepala.

Kedua, jangan sembarang naik taksi. Di sekitar Makkah, misalnya, taksi tidak me miliki argo. Alhasil, kelihaian tawar-menawar dengan bahasa isyarat pun jadi andalan. Saat harga sudah disepakati, jangan lupa pastikan, apakah hari itu untuk keseluruhan penumpang atau per kepala?

Enam orang teman sepakat bertaksi ria dengan ongkos 50 riyal Saudi (SAR). Saat turun, mereka baru tahu bahwa jika itu ada lah tarif per kepala, jadi enam orang tarifnya menjadi 300 SAR untuk jarak tempuh sekitar empat kilometer dalam kondisi lancar. Yah, naik taksi di Saudi memang tak ubah naik ang kutan kota (angkot) saja.

Ketiga, naik bus menjadi andalan juga jika Anda mulai percaya diri. Ongkosnya 10 SAR untuk jarak tempuh sekitar satu kilo meter di Kota Makkah. Asalkan jangan lupa, pastikan daerah tujuan Anda agar tak salah jurusan.

Empat, tak semua anggapan miring terhadap polisi Saudi itu benar. Jika Anda bisa berbahasa Arab, mereka akan senang hati membantu Anda menunjukkan arah. Bahkan, menurut cerita sejumlah warga Indonesia yang tersesat di tengah siang terik, polisi itu mendatangi dan mengangsurkan air minum kemasan. Ah, segarnya.

 

Republika Online

Cuaca Sangat Panas, Jamaah Diminta Banyak Minum Air Putih

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Muchtaruddin Mansyur meminta jamaah haji yang berangkat untuk senantiasa menjaga kesehatannya selama di Tanah Suci. Ini penting dilakukan supaya tetap sehat dan dapat melaksanakan ibadah secara maksimal.

“Jamaah haji harus selalu menjaga kebersihan, cukup minum air putih, gunakan alas kaki karena cuaca di sana sangat panas. Dengan kesehatan optimal, ibadah juga akan maksimal,” kata Muchtar dalam siaran persnya, Kamis, (18/8).

Sampai dengan Senin (15/8) sebanyak 41.926 jamaah dari 12 embarkasi telah masuk asrama haji. Sementara berdasarkan data terakhir, Ahad (14/8) jumlah kumulatif  jamaah termasuk dengan petugas yang tiba di Madinah berjumlah 34.280 orang.

Pusat Kesehatan Haji Kemenkes mencatat jumlah dan proporsi jamaah haji dengan risiko tinggi (risti) yang telah terlaporkan dalam sistem Siskohatkes sebanyak 21.710 orang. Rincian risti dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan penggunaan warna gelang antara lain; pemakai gelang berwarna merah, yaitu bagi jamaah yang berumur lebih dari 60 tahun dengan risiko penyakit 7.632 jamaah (22,2%); pemakai gelang berwarna kuning yaitu bagi jamaah risti penyakit 11.576 jamaah (34,2%); dan pemakai gelang berwarna hijau yang berumur lebih dari 60 tahun tanpa risiko penyakit sebesar 17.766 jamaah (43,6%).

PPIH juga melaporkan jumlah jamaah haji yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Arab Saudi dengan rincian 2569 jamaah dilakukan rawat jalan; 50 jamaah telah dilakukan rawat inap; dan 63 jamaah dilakukan rujukan. Untuk penderita rawat jalan telah dilakukan analisis data di Kloter menunjukkan proporsi 3 tiga penyakit terbanyak yang diderita oleh jamaah adalah hipertensi (35%), myalgia (17%), headache (10%) dan acute nasopharingithis (9%).

Sementara itu data terakhir tanggal 14 Agustus 2016 hingga pukul 20.00 Waktu Arab Saudi terdapat 3 jamaah haji yang wafat dengan rincian 2 jamaah meninggal akibat cardiovascular diseases dan 1 jamaah meninggal akibat infeksi dan parasitic diseases.

 

Republika Online

Tetap Tenang di Masjidil Haram Walau Ketinggalan Rombongan

Anda ketinggalan rombongan saat sedang khusyuk thawaf dan sa’i di Masjidil Haram? Tak perlu khawatir. Banyak petugas Panitia Penyelanggara Ibadah Haji (PPIH) yang siap membantu Anda.

Di sejumlah pos tertentu, ada petugas dari sektor khusus Masjidil Haram yang berjaga. Lalu, ada juga tim dari tenaga kesehatan yang bersiaga di sejumlah titik di Masjidil Haram. Nah, terkait prosesi ibadah, ada juga tim pembimbing ibadah yang siaga membantu kesulitan Anda.

Petugas PPIH yang siap membantu jamaah haji yang tertinggal rombongan (Foto: Rachmadin Ismail/detikcom)

Para petugas itu memakai atribut resmi seperti rompi bertuliskan ‘Petugas Haji Indonesia’, topi bertuliskan PPIH dan yang paling penting memakai identitas resmi berupa id card dan tanda pengenal di bagian dada. Mereka berjaga selama 24 jam khusus untuk melayani jemaah di Masjidil Haram.

Kompol Risben, adalah salah satu anggota tim Sektor Khusus Masjidil Haram yang ikut melayani jemaah tersebut. Dia berjaga di pos-pos sekitar Masjidil Haram dan kerap memberikan arahan pada jemaah yang mencari arah pulang. Bahkan dia juga ikut membantu beberapa jemaah yang ketinggalan rombongan sampai menemukan kembali bus pulang atau rekan-rekannya.

Zaenuri, anggota tim pembimbing ibadah juga menjadi salah satu petugas yang berjaga di Masjidil Haram. Menurutnya, tim pembimbing ibadah dari tiap sektor memang memiliki jadwal tugas di Haram khusus untuk membantu prosesi ibadah para jemaah.

Petugas PPIH yang siap membantu jamaah haji yang tertinggal rombongan (Foto: Rachmadin Ismail/detikcom)

Salah satu aktivitas yang ditunjukkannya adalah membimbing ibadah salah seorang jemaah yang ketinggalan rombongan. Dia membantu jemaah tersebut sampai proses tahalul.

Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Ali Nurokhim mengatakan, ada empat pos yang bisa dijadikan tempat untuk para jemaah bertanya. Berikut lokasinya:

1. Pos 1 di Marwah. Para petugas akan berdiri di pintu keluar bukit marwah (lokasi setelah sa’i) untuk mengantisipasi jamaah yang datang Syib Amir dan Bab Ali dan mengarahkan jamaah yang selesai sa’i.

2. Pos 2 Thawaf. Ada petugas yang akan berjaga di lokasi thawaf, tepatnya di dekat rukun Hajar Aswad dan sekitar maqam Ibrahim. Tujuannya agar membantu jamaah yang butuh bantuan setelah thawaf.

3. Pos 3 di depan tower Zamzam. Petugas akan membantu jamaah yang datang dari Ziyad dan Misfalah.

4. Pos 4 di pintu King Abdullah, dekat hotel Dar al Tawhid. Petugas akan membantu jamaah yang datang dari arah Jarwah.

sumber: Detik.com

Tips Aman Di Makkah, Jangan Sembarang Selfie dan Ambil Barang Temuan

Jemaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melakukan swafoto (selfie) di sembarang tempat. Sebab, tidak semua tempat di Arab Saudi bebas untuk aktivitas fotografi, terutama di fasilitas strategis pemerintahan seperti kantor polisi dan lainnya. Apalagi jika sudah ada keterangan mamnu at-taswir (larangan mengambil gambar).

Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Daker Makkah Wagirun Tupan Towinangun pada apel petugas Daker Makkah, Jumat (19/08) pagi.

Menurut Wagirun, selain fasilitas strategis, foto askar atau polisi Saudi juga agar dihindari. Demikian juga ketika menemukan barang yang tercecer, Wagirun mengimbau agar jemaah tidak serta merta mengambilnya, melainkan melaporkannya ke pihak askar Saudi.

“Kalau nemukan barang berceceran, jangan dipegang atau diambil. Sebaiknya disampaikan ke askar Saudi (terdekat),” jelasnya.

Dalam rangka menjaga kenyamaan dan keamanan jemaah haji Indonesia, lanjut Wagirun, Daker Makkah sudah menetapkan aturan larangan tamu untuk naik ke kamar jemaah haji. Hal ini juga penting untuk mengantisipasi adanya penyusup yang berniat jahat.

“Untuk mengantisipasi penyusupan, jemaah harus solid. Antara satu dengan yang lain harus saling mengenal sehingga ketika ada orang asing datang kita tahu bahwa itu bukan dari jemaah kita,” ujarnya menyusul tertangkapnya 4 orang yang diduga menyusup ke salah satu pemondokan di Sektor 8.

“Kita sudah sosialisasikan kepada jemaah dan petugas maktab. Juga sudah kita buat selebaran dan spanduk di hotel agar apabila ada tamu yang datang hanya diterima di lobby dan tidak masuk ke kamar. Selain mengganggu kenyamanan rekan yang lain, juga mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan,” tandasnya. (mkd/mkd)

 

sumber: Kemenag RI

SISKOPPIH Untuk Respon Cepat Petugas Terhadap Aduan

Makkah (Pinmas) — Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi membangun sistem informasi dan komunikasi yang disebut SISKOPPIH. Ketua PPIH Arab Saudi Ahmad Dumyati Basori mengatakan bahwa sistem ini didesain agar bisa memberikan respon cepat terhadap pengaduan jemaah haji Indonesia.

“Dengan SISKOPPIH ini, pengaduan jemaah yang dijaring via SMS, whatsapp, call center atau bravo, bisa didistribusikan kepada petugas secara cepat dan bisa dimonitor dengan laporannya,” terang pria yang juga akrab disapa Dumyati, Kamis (18/08).

“SISKOPPIH juga dapat melakukan tracking keberadaan petugas sehingga bisa diketahui apakah si A benar-benar bergerak atau hanya diam di tempat. Tracking ini bisa terkirim 20 menit secara otomatis ke server,” tambahnya.

Aplikasi ini, lanjut Dumyati, dapat memonitor keberadaan petugas sepanjang waktu sehingga diharapkan dapat meningkatkan tanggung jawab mereka. “Aplikasi ini masih harus terus dikembangkan. Praktiknya juga masih terkendala petugas yang belum semuanya update nomer dan atau belum mempunyai nomer,” katanya.

Untuk musim haji tahun ini, Kantor Urusan Haji (KUH) mentarget para temus sudah memanfaatkan aplikasi ini. Untuk tahun depan baru akan diberlakukan bagi semua.

“Para temus sudah kita instalkan aplikasi ini dengan harapan bisa menjadikan SISKOPPIH ini sebagai alternatif sistem komunikasi efektif dalam memberikan layanan kepada jemaah yang diterima dari media SMS/wa center atau call center,” terangnya. (mkd/mkd)

 

Kemenag RI

Waspadai Modus Kejahatan

Setelah menganalisis dan terjun langsung ke lapangan, para petugas keamanan jamaah haji Indonesia memiliki kesimpulan sementara adanya beberapa modus kejahatan yang berpotensi menimpa calon jamaah haji di Tanah suci.

Berikut beberapa modus kejahatan tersebut:

* Menipu jamaah dengan menawarkan kambing untuk membayar dam
* Pencurian tas bawaan jamaah yang ditaruh di ujung sajadah atau tempat sujud
* Peminta-minta mengaku sebagai mahasiswa Palestina
* Perempuan bercadar dan menyamar sebagai polisi wanita yang menggeledah jamaah yang hendak masuk masjid
* Menyopet dan menyilet tas saat jamaah berdesak-desakan
* Tawaran dari sesama WNI untuk mengantar jamaah yang tersasar. Ketika tiba di tujuan mereka meminta bayaran
* Mengantisipasi semua kejahatan itu, jamaah diimbau agar tidak banyak membawa uang dan memakai perhiasan yang berlebihan saat pergi masjid. Dan jika berbelanja, sebaiknya pergi berombongan sehingga dapat saling menjaga.

 

Sumber: Pusat Data Republika

Ini Kiat Agar Jamaah tak Terpisah dari Kelompoknya

Setiap kali musim haji tiba, kerap kali kita mendengar calon jamaah tersasar dari kelompoknya. Nah, untuk menghindari hal tersebut, ada baiknya calon jamaah haji membaca tips dari Pembimbing Haji Travel Maktour Ustaz Faishol:

1. Saat ke Masjid Nabawi, Masjidil Haram, datanglah bersama rombongan.  Usahakan, ada salah satu teman yang sudah berpengalaman, misalnya pernah umrah.

2. Jika ke Masjid Nabawi dan Masjidil Haram atau yang lain, selalu ingat di pintu mana dia masuk, perhatikan nomor pintunya. Jadi, setelah selesai beribadah dapat keluar di pintu yang sama.
3. Selain itu, bagi jamaah gelombang pertama dari Jakarta langsung menuju Madinah untuk langsung umrah di Masjid Bir Ali, harap memperhatikan nomot pintu. Tidak sedikit jamah yang tercecer di masjid itu akibat tidak memperhatikan nomor pintu.
4. Kemudian perhatikan lagi, bus yang mengantarkan jamaah haji.
5. Para jamaah haji diimbau tidak keluar dari lingkungan tenda saat berada di Arafah. Kendati, ingin bersilaturahmi di tenda kerabat, fokus saja mempersiapkan diri saat di Arafah. Banyak orang keluar tenda, akhirnya tidak bisa kembali karena ada jutaan orang di Arafah.
6. Kemudian, saat turun di Musdalifah usahakan bersama-sama jamaah lain.
7. Jangan terlalu jauh meninggalkan rombongan. Kalau ke toilet dengan ketua regu atau rombongan agar lebih terkoordinasi, sehingga ketua rombongan tak merasa kehilangan di mana posisi jamaah berada.
8. Saat melontar jumrah di Akobah, usahakan tetap bersama rombongan. Karena kondisi di sana sangat padat sekali.
Buatlah tempat untuk janjian bertemu setelah selesai melontar jumrah. Ketua rombongan akan mengabsen bersama berapa orang. Berangkat dan pulang bersama
9. Untuk di Masjidil Haram, saat tawaf dan sai, usahakan tetap berkelompok. Usahakan ibu-ibu berada di tengah, sementara bapak-bapak mengelilinginya. Dan selalu ada bagian depan dan belakang.
Bagian depan mengarahkan jalur tawaf, sementara yang belakang mengawasi jamaah. Jadi ritme tawaf harus mengikuti orang yang paling lambat jalannya. Tidak boleh terlalu cepat, harus mengikuti kecepatan orang-orang tua.
Jika sudah tercecer.
1. Cari saja orang Indonesia atau petugas PPIH yang biasa memakai seragam biru bertuliskan Indonesia, datangi saja petugas itu.
2. Kemana pun, usahakan tetap membawa identitas, karena ada nama, nomor maktab, hingga nomor rumah. Sehingga, akan memudahkan petugas untuk mengembalikan atau mengantar.
3. Di Masjidil Haram, banyak petugas yang siaga di depan pintu. Jika ada orang Indonesia yang keluar akan ditanya, apakah ibadahnya sudah lengkap dan di mana akan bertemu dengan rombongan.
4. Bagi jamaah yang kehilangan rombongan, bisa menghubungi maktab atau posko kloter. Sebutkan saja nama dan di mana jamaah haji itu hilang.

Mencegah Dehidrasi di Tanah Suci

Musim haji akan berlangsung pada musim panas. Berbeda dengan cuaca di Indonesia, cuaca di Tanah Suci butuh perhatian lebih. Misalnya masalah dehidrasi.

Berikut tips Mencegah dehidrasi di Tanah Suci

  • Pastikan anda mengonsumsi atau minum air minimal 3-4 liter sehari
  • Bawalah air minum ke manapun Anda pergi selama di Tanah Suci
  • Perhatikan warna urin (air kencing). Warna kuning pekat, berarti anda perlu mengonsumsi banyak air putih. Kuning keputihan, Anda perlu minum air putih secukupnya. Bila warna bening (jernih), kondisi anda cukup baik.
  • Tetap makan dan perhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi. Jangan menunda untuk mengonsumsi jatah makanan yang baru dibagikan.
  • Istirahat yang cukup ketika berada di penginapan (pemondokan)
  • Segera konsultasi ke petugas di kloter atau dokter, bila ada gangguan kesehatan.
  • Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran
  • Hindari kegiatan yang tidak berhubungan dengan rangkaian ibadah, terutama saat berada di tempat (udara) terbuka.