Makkah Buka Rumah Sakit Baru untuk Layani Jamaah

Pemerintah Provinsi Makkah, di antaranya meliputi Kota Suci Makkah, Jeddah, dan Ta’if, meresmikan rumah sakit gawat darurat. Peresmian dilakukan oleh Wakil Gubernur Makkah Pangeran Abdullah Al-Saud.

Menteri Kesehatan Saudi Tawfiq Al-Rabiah mengatakan rumah sakit khusus layanan darurat tersebut memiliki 50 tempat tidur. Rumah sakit dilengkai dengan peralatan medis terbaru. “Juga, memiliki sepuluh tempat tidur intensive care unit,” kata Al-Rabiah, dilansir dari Arab News, Jumat (23/6).

Terletak di bagian utara Masjidil Haram, rumah sakit ini akan melayani para jamaah. Kementerian Kesehatan menyebutkan rumah sakit tersebut termasuk dalam visi Raja Salman untuk memberikan layanan terbaik bagi jamaah.

Masjidil Haram selalu dipadati jamaah sepanjang tahun. Jutaan orang dari seluruh dunia mengunjungi Masjidil Haram untuk melakukan umrah dan haji. Kementerian Kesehatan setiap tahun menerapkan program musim haji dan umrah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan jamaah lokal dan asing.

Berdasarkan Direktorat Jenderal Kesehatan Makkah, rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Makkah menangani 50 ribu kasus darurat dalam tiga minggu pertama bulan suci Ramadhan. Klinik merawat 27 ribu dan 600 bayi yang baru dilahirkan.

 

IHRAM

Pendeta Katolik, Menemukan Kebenaran Islam Saat Ramadhan

Sebelum memeluk agama Islam, ia adalah seorang pendeta agama Katolik Roma dan menjadi kepala bidan pendidikan agama di sekolah khusus anak laki-laki di selatan London. Bulan Ramadan menjadi bulan penuh kenangan bagi lelaki yang kemudian menggunakan nama Idris Tawfiq ini, karena pada bulan suci itulah ia menemukan Islam dan memeluk agama Islam hingga sekarang.

Di Inggris, kata Idris, semua siswa menerima pelajaran tentang enam agama utama yang dianut masyarakat dunia. Sebagai kepala bidang pendidikan agama, Idris yang ketika itu belum masuk Islam bertanggungjawab untuk memberikan mata pelajaran tentang agama Kristen, Yudaisme, Budha, Islam, Sikh dan Hindu. Ia hanya menjelaskan perbedaan keenam agama tersebut dan tidak mereferensikan siswanya untuk memeluk salah satu dari keenam agama tersebut.

Idris tentu saja harus membaca berbagai informasi tentang Islam sebelum memberikan pelajaran tentang agama Islam pada para siswanya. Karena pernah berkunjung ke Mesir dan melihat sendiri bagaimana kehidupan masyarakat Muslim, Idris mengaku respek dengan Muslim yang menurutnya ramah dan lembut. Di sekolahnya sendiri, sebagian siswanya adalah Muslim dan banyak dari mereka yang berasal dari negara-negara Arab.

Idris ingat, beberapa hari sebelum bulan Ramadhan, beberapa siswanya yang Muslim mendekatinya dan bertanya apakah mereka bisa menggunakan kelas Idris untuk keperluan salat, kebetulan kelas tempat Idris mengajar berkarpet dan memiliki wastafel. Meski peraturan sekolah di Inggris saat itu tidak memberi ijin siswa untuk melaksanakan peribadahan di sekolah.

Idris mengijinkan permintaan siswanya itu. Tapi kepala sekolah mengharuskan seorang guru hadir untuk mengawasi kelasnya saat digunakan untuk salat. “Saya belum menjadi seorang muslim ketika itu, tapi Allah bekerja dengan caranya yang sangat istimewa, memberikan contoh-contoh sederhana dalam kehidupan untuk membuat keajaiban dalam hidup kita,” tukas Idris.

Maka, selama bulan Ramadhan itu, pada waktu makan siang, Idris duduk di belakang menyaksikan siswanya yang Muslim salat dzuhur, ashar dan salat jumat berjamaah. Apa yang dilihatnya ternyata menjadi pembuka jalan bagi Idris untuk mengenal Islam. Idris jadi tahu bagaimana seorang Muslim shalat dan ia bisa mengingat beberapa bacaan salat meksi ia tak paham artinya. Oleh sebab itu, usai Ramadan, Ia tetap membolehkan siswanya yang Muslim untuk salat di dalam kelasnya sampai Ramadan tahun berikutnya.

Kali ini, Idris yang masih belum masuk Islam, ikut berpuasa sebagai bentuk solidaritas terhadap siswanya yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Ketika itulah keinginannya untuk masuk Islam semakin kuat dan setelah bulan Ramadhan itu, Idris memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, menjadi seorang Muslim.

“Alhamdulillah, saya menjadi seorang muslim. Tapi itu cerita lain. Apa yang dicontohkan para siswa saya yang Muslim telah membawa saya menjadi seorang muslim. Sejak itu, saya ikut shalat berjamaah bersama mereka, sebagai soerang mualaf,” ungkap Idris.

Ramadhan tahun berikutnya adalah Ramadhan pertama bagi Idris sebagai seorang Muslim. “Ramadhan pertama itu sangat istimewa. Di akhir bulan Ramadhan, saya bersama para siswa menggelar buka puasa bersama. Untuk meraih malam Lailatul Qadar, saya bersama para siswa itikaf di sekolah,” kenang Idris tentang Ramadhan pertamanya.

Usai jam sekolah saat Ramadhan, sambil menunggu waktu berbuka, Idris dan para siswanya yang Muslim menyaksikan film bersama tentang kehidupan Rasulullah Saw. Usai shalat maghrib berjamaah, mereka membuka bekal makananan dan minuman masing-masing yang dibawa dari rumah dan saling berbagai dengan yang lainnya.

Saat Idris menjalankan ibadah puasa Ramadhan pertamanya sebagai Muslim, ketika itu masyarakat Inggris sedang dilanda Islamofobia karena baru saja terjadi peristiwa serangan 11 September 2001 di AS. Banyak warga Inggris yang curiga pada Islam dan Muslim. Tapi alhamdulillah, beberapa guru non-Muslim di sekolahnya datang dan mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Kepala sekolah bahkan membawakan mereka kurma untuk berbuka, karena dari siswanya yang Muslim ia tahu bahwa Rasulullah Muhammad Saw selalu berbuka dengan makan kurma.

Idris mengakui, menjalankan ibadah puasa Ramadhan di negara non-Muslim tidak mudah. “Seringkali kita menjadi satu-satunya orang yang berpuasa. Setelah berbuka, tidak ada kegiatan istimewa apalagi kalau letak masjid sangat jauh,” ujar Idris.

“Tapi, malam-malam di Ramadhan pertama saya sebagai muslim adalah malam yang sangat istimewa yang tidak akan saya lupakan. Saya bisa menyampaikan pesan Islam pada semua yang hadir disana bahwa Ramadhan adalah bulan yang penuh kegembiraan dan penuh persaudaraan yang sangat menyentuh hati kita, Alhamdulillah,” tukas Idris menutup kisah pengalaman Ramadhan pertamanya sebagai seorang yang baru masuk Islam. (ln/iol)

 

ERA MUSLIM

Ideologi Bisnisnya Dinilai Tak Sesuai Pancasila, Izin Starbucks Didesak Dicabut

Pemerintah Indonesia didesak untuk mempertimbangkan mencabut izin Starbucks. Hal itu terkait sikap CEO Starbucks, Howard Schultz, yang diwartakan jelas-jelas sangat mendukung gerakan homoseksual atau LGBT.

Sikap Howard Schultz itu, menurut Ketua Bidang Ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas, tentu saja jelas-jelas akan menjadi acuan, perhatian, dan pedoman bagi seluruh pimpinan Starbucks di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

“Untuk itu, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di negeri ini, sudah saatnya pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk mencabut izin Starbucks di Indonesia,” desak Anwar kepada hidayatullah.com Jakarta, Jumat (30/06/2017).

Sebab, menurutnya, ideologi bisnis dan pandangan hidup yang mereka dukung dan kembangkan jelas-jelas tidak sesuai dan sejalan dengan ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.

“Kita sebagai bangsa jelas-jelas tidak akan mau sikap dan karakter kita sebagai bangsa yang beragama dan berbudaya rusak dan berantakan karena kehadiran mereka (pengelola Starbucks pendukung LGBT. Red),” ungkapnya.

Selain itu, Anwar juga menyerukan dilakukan pemboikotan terhadap produk-produk Starbucks.

“Starbucks sudah mendeklarasikan perang terhadap pernikahan konvensional.
Kita boleh jawab dengan boikot Starbucks,” tegasnya.*

 

HIDAYATULLAH

Imam Bukhari, Zuhud, dan Lauk-Pauk

Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim al-Ju’fi al-Bukhari atau yang akrab dikenal dengan panggilan Imam al-Bukhari.

Tokoh kelahiran Bukhara, Uzbekistan kini pada 810 M ini, tak lagi asing bagi umat Islam. Dia adalah pakar hadis yang berjuluk amir al-mu’minin fi al-hadits (pemimpin kaum mukminin dalam hadis).

Kepakarannya meriwayatkan sabda-sabda Rasulullah SAW tersebut terbukti dengan beragam karyanya di bidang ini.

Magnum opusnya yang melegenda dan menjadi rujukan utama hadis hingga sekarang adalah Shahih al-Bukhari.

Tetapi, tak banyak yang mencoba menggali sisi humanis dari al-Bukhari. Salah satunya adalah sikap zuhud dari tokoh yang wafat pada 31 Agustus 870 M itu.

Mengutip buku al-Byukhari, Imam al-Ai’immah wa Sayyid al-Fuqaha wa al-Muhadditsin yang dialihbahasakan dengan judul Biografi Imam Bukhari (810-870 M), kezuhudannya merupakan satu dari sekian faktor penting yang menopang kesuksesan beliau.

Di antara kisah kezuhudan al-Bukhari adalah bahwa dia, sengaja tidak pernah memakan lauk-pauk yang nikmat dan lezat semasa hidup meski sebenarnya dia mampu membeli aneka lauk-pauk yang lezat.

Suatu ketika, Imam al-Bukhari jatuh sakit. Untuk mengetahui penyakitnya, urinennya dibawa ke salah seorang dokter untuk diperiksa. Ini merupakan cara dokter pada zamannya, 1.200 tahun yang lalu.

Setelah masuk laboratorium dan diteliti, dokter menyimpulkan bahwa pemilik urine ini (al-Bukhari) tidak pernah menyantap lauk-pauk selama makan.

Hasil diagnosa inipun disampaikan ke Sang Imam. Dia berkata,”Aku tidak pernah memakan lauk ketika makan, cukup dengan memakan roti saja selama dua puluh tahun.”

Untuk menjaga kesehatan Sang Imam, dokter bersikukuh agar dia mau menyantap lauk. Akhirnya, Sang Imam menyantap roti dengan ‘lauk’ berupa manisan.

Contoh lain sikap zuhud Imam Bukhari, adalah kezuhudannya dalam berniaga. Dia tidak semata mengejar keuntungan yang besar akan tetapi lebih menekankan tentang aspek spiritual di balik aktivitas perdagangannya.

Suatu saat, dia menawarkan barang ke seorang pembeli pertama dengan tawaran seharga 15 ribu dinar. Namun, datang pembeli kedua menyodorkan harga yang lebih mahal yaitu sebesar 18 ribu dinar. Ternyata justru, dia memberikan barangnya ke pembeli pertama.

“Aku sudah berniat memberikan kesepakatan bisnis kepada penawar pertama. Aku tidak ingin membatalkan niatku.”

 

REPUBLIKA

Tahun Ini Jamaah Nikmati Pendingin Udara Baru di Tenda Mina

Pemerintah Arab Saudi terus mengupayakan peningkatan layanan untuk jamaah haji asal Indonesia yang menjalankan ibadah haji. Salah satu peningkatan pelayanan yang akan dirasakan jamaah haji Indonesia adalah penggantian pendingin udara (AC).

“Satu lagi peningkatan layanan akan diberikan kepada jamaah haji Indonesia. pendingin udara di tenda Mina tahun ini diganti dengan AC baru,” kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Sri Ilham Lubis dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (22/6).
Staf Teknis Haji I Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah Ahmad Dumyathi Basori kemudian membenarkan kabar tersebut. Penggantian pendingin udara tersebut dilakukan lantaran jamaah Indonesia sering mengeluhkan tenda-tenda di Mina yang dibangun hampir 20 tahun lalu.
Selain AC baru di Mina, jamaah haji Indonesia juga akan menempati tenda baru saat menjalani wukuf di Arafah. Saat ini, pemasangan tenda terus dilakukan oleh perusahaan yang dikontrak Muassasah Asia Tenggara.
“Sekarang dengan permintaan dari kita, Muassasah Asia Tenggara mengganti AC tenda Mina dengan yang baru. Menag dan delegasi sempat menyaksikan AC baru tersebut sudah terpasang di tenda-tenda Mina,” ujar Dumyathi.
Menurut Dumyathi, sekitar 60 persen tenda di Arafah sudah terpasang dan diperkirakan selesai pada minggu pertama atau kedua Juli 2017. Tenda baru di Arafah ini jauh lebih baik karena terbuat dari bahan PVC yang tahan air dan tahan api. Selain itu, bahan PVC juga dapat menginsulator panas sehingga hawa dingin yang ada di dalam tenda tidak mudah keluar.
Dumyathi menambahkan, setiap tenda juga akan dilengkapi dengan pendingin udara (evaporative air cooler). Untuk konstruksi akan menggunakan baja yang kuat sehingga tidak gampang bergeser dan lebih tahan angin.
Jamaah haji Indonesia gelombang pertama akan mulai berangkat ke Madinah pada 28 Juli 2017. Sedangkan jamaah haji gelombang kedua dijadwalkan mulai tiba di Makkah pada 6 Agustus 2017.
Puncak haji wukuf di Arafah diperkirakan jatuh pada 31 Agustus 2017. Dengan demikian, jamaah haji akan mulai berada di Mina sejak 1 September 2017.

Bolehkah Jenazah yang Mati Bunuh Diri Disalatkan?

MENURUT penjelasan dari Ustaz Ahmad Sarwat Lc, dalam hal ini para ulama sedikit berbeda pendapat, ada yang disalatkan dan ada yang bilang tidak.

1. Mazhab Al-Hanafyah

Mazhab Al-Hanafyah, khususnya Al-Imam Abu Hanifah dan muridnya, Muhammad, berpandangan bahwa orang yang mati dengan cara membunuh dirinya sendiri, walaupun dengan sengaja, tetap disalatkan jenazahnya dan dimandikan dulu sebelumnya. Urusan dosanya kita kembalikan kepada Allah Ta’ala. Disebutkan dalam kitab Fatawa AlHindiyah jilid 1 halaman 163: “Orang yang membunuh dirinya sendiri secara sengaja, jenazahnya disalatkan menurut Abu Hanifah dan Muhammad rahimahumallah. Dan ini adalah pandangan yang lebih sahih.” Namun murid Al-Imam Abu Hanifah, yaitu Al-Imam Abu Yusuf punya pandangan berbeda. Dalam pandangan beliau, jenazah orang yang mati bunuh diri tidak disalatkan, tetapi dimandikan dulu lalu langsung dikuburkan.

2. Mazhab Al-Mallikiyah

Al-Imam Malik menyebutkan bahwa jenazahnya boleh disalatkan. Di dalam kitab Al-Mudawwanah Al-Kubra jilid 1 halaman 177 disebutkan bawah beliau ditanya orang terkait hukum orang yang bunuh diri, apakah jenazahnya disalati atau tidak. Maka beliau berkata: “Disalatkan jenazah orang yang membunuh dirinya sendiri disalatkan dan diperlakukan sebagaimana jenazah orang-orang Islam, sedangkan dosanya adalah urusan dirinya sendiri.” Pendapat yang senada dengannya adalah pendapat Atha’ bin Abi Rabah. Namun beliau berkata sebaiknya Imam dari umat Islam tidak melakukannya. Cukup orang-orang muslim saja yang melakukannya.

3. Mazhab Al-Hanabilah

Al-Imam Ahmad menyebutkan tentang hukum menyalatkan jenazah orang yang mati bunuh diri: “Tidak disunahkan bagi al-imam al-a’dzham (kepala negara) atau imam tiap kampung yang menjadi hakim untuk menyalatkan jenazah penilep harta ganimah dan orang yang mati bunuh diri. Namun kalau disalatkan oleh orang lain tidak mengapa.”

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. [

MOZAIK

Alasan Kenapa Jasad Nabi dan Syuhada tak Membusuk

Dr. Abdul Hamid Al Qudhah menguraikan hasil riset ilmiah tentang mikroba dalam buku Al Mikrubat wa Karamatusy Syuhada yang telah diterjemahkan dengan judul Jasad Syuhada tak Membusuk.

Dimulai dari definisi dan penjelasan mikroba, keajaiban-keajaiban mikroba yang berhasil ditemukan melalui serangkaian riset hingga sarang-sarangnya. Banyak gambar ditampilkan untuk melengkapi dan mendukung data-data dalam buku itu.

Selanjutnya, ia mulai menjelaskan mengapa jasad Nabi dan syuhada tidak membusuk. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam sabdanya menjelaskan bahwa jasad para Nabi tidak akan dimakan (binatang) tanah. Beliau bersabda:

“Sesungguhnya yang paling utama di antara hari kalian adalah hari Jumat. Pada hari ini Adam diciptakan dan dimatikan. Pada hari ini pula terjadi peniupan sangkakala dan kematian massal. Maka perbanyaklah selawat kepadaku pada hari ini karena selawat kalian itu akan diperlihatkan kepadaku.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana selawat kami akan diperlihatkan kepadamu sedang jasadmu telah lapuk (remuk)” Maka beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan (binatang) tanah memakan jasad para Nabi alaihimus salam” (HR. An Nasai dan Ibnu Majah).

Sedangkan mengenai para syuhada, Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. Al Baqarah: 154).

Ayat ini banyak dimaknai bahwa jasad syuhada tidak dimakan mikroba sebagaimana jasad para Nabi. Terlebih ketika banyak ditemukan fakta bahwa jasad syuhada masih utuh. Misalnya jasad syuhada uhud dan mujahidin Palestina yang ditampilkan dalam buku tersebut.

Lalu mengapa mikroba tidak merusak jasad para Nabi dan syuhada? Sebab Allah-lah yang memerintahkan mikroba berbuat demikian. Allah yang menciptakan mikroba, membuat sunnatullah bahwa tugas mikroba menguraikan makhluk hidup yang telah mati, maka Dia pula yang bisa mengubah sunnatullah itu pada sesuatu yang dikehendakiNya. “Jadi, mikroba adalah makhluk yang sangat patuh kepada Penciptanya,” ujar Dr. Abdul Hamid Al Qudhah menyimpulkan. [bersamadakwah]

 

MOZAIK

Boikot Starbuck Merebak di Seluruh Dunia

Sebenarnya tak hanya Starbucks yang dituding memiliki kedekatan dengan negara zionis Israel. Ada beberapa perusahaan ternama dunia yang banyak membantu Israel. Sebut saja McDonald, Coca-cola, dan sederet perusahan beken lainnya.

Salah satu pesan boikotnya yang berbunyi ‘Secangkir Starbucks Senilai Setetes Darah Palestina dan Lebanon’ disebarkan warga Arab Saudi dan membuat pendapatan gerai kopi internasional itu menurun.

Lebih-lebih, setelah aksi boikot itu didukung oleh Dr. Abdul Wahhab bin Said Al Qahthani. Asisten dosen fakultas manajemen dan pemasaran di Universitas Malik Fahd ini menuliskan keprihatinannya.

“Bagaimana kita bisa menikmati kopi Starbucks, bila kita menyadari bahwa harta kita disumbangkan untuk mendukung Israel yang semakin ganas membantai umat Islam?” tulisnya.

Maklum, sebagian dari hasil penjualan Starbucks yang mencapai US$14,9 miliar per tahun itu, disumbangkan ke Israel.

Dalam sebuah suratnya, Howard Schultz, Chairman & Chief Global Strategist Starbucks pernah menyebutkan, “Tanpa anda, para pelanggan tercinta, kami tidak akan mampu mengirim bantuan US$5 miliar per tahun membeli perlengkapan perang, buldoser dan pagar pengaman untuk melindungi warga Israel dari serangan teroris anti-Semit,” tulisnya.

“Tolong diingat, bahwa setiap cangkir yang Anda minum di Starbucks, sangat membantu sebuah misi yang berharga,’’ sambungnya.

Kedekatan Howard Schultz dengan Israel tak diragukan lagi. Lelaki berusia 61 tahun itu, dilahirkan dari keluarga Yahudi di Brooklyn, New York. Pada 1998, Schultz pernah mendapat penghargaan ‘The Israel 50th Anniversary Friend of Zion Tribute Award’ oleh yayasan Jerusalem Fund Aish HaTorah, karena peranannya yang cukup besar mempromosikan hubungan AS dan Israel.

Pada 2002, Kementerian Luar Negeri Israel juga mendukung Howard Schultz sebagai kampiun PR (public relation) bagi Israel, karena pidatonya yang menuduh Palestina sebagai organisasi teroris, dan gerakan intifada sebagai perlawanan anti-Semit.

 

NAHIMUNKAR

Pro Homoseksual, Starbucks Pantas Dibuang

National Organization for Marriage (NOM) melancarkan aksi boikot terhadap jaringan warung kopi internasional Starbucks dan afiliasinya, karena mendukung legalisasi perkawinan sesama jenis.

Jonathan Baker, direktur Corporate Fairness Project NOM, kepada Christian Post mengatakan bahwa dukungan Starbucks atas perkawinan sesama jenis tidak hanya berupa pernyataan dari para eksekutifnya.

“Dukungannya tidak hanya berupa dorongan personal dari seorang eksekutif senior, melainkan sikap resmi perusahaan itu,” kata Baker, dikutip Christian Post Jumat (23/03/2012).

Meskipun demikian, NOM, kata Baker menyadari bahwa tidak semua pelanggan dan karyawan Starbucks mendukung perkawinan sesama jenis. Oleh karena itu, NOM membuat situs Dumpstarbucks.com untuk menjadi tempat bagi para pelanggan dan karyawan Starbucks yang menentang perkawinan sesama jenis bersuara

Negara bagian Washington, Amerika Serikat, ingin melegalkan perkawinan sesama jenis di wilayah mereka.

“Starbucks bangga bisa bergabung dengan perusahaan-perusahaan terkemuka di Northwest lainnya mendukung negara bagian Washington dalam legalisasi untuk mengakui perkawinan pasangan sesama jenis,” kata Kalen Holmes, wakil presiden eksekutif di Starbucks dalam pernyataannya.

Homoseksualitas adalah sebuah penyimpangan dalam perilaku yang dilarang oleh banyak agama dan bertentangan dengan fitrah kemanusiaan, dan perkawinan sesama jenis merusak makna sakral lembaga perkawinan. Maka wajar jika kemudian NOM menyeru agar produk-produk Starbucks dibuang ke tempat sampah, lewat gerakan boikotnya yang diberi nama “Dump Starbucks”.*

 

HIDAYATULLAH

Salat Subuh Kesiangan tak Haram Dikerjakan

SALAT subuh adalah salah satu salat yang wajib dikerjakan pada waktunya oleh semua orang Muslim, kecuali ada halangan yang sah seperti wanita yang haid, dan sebagainya.

Kalau kesiangan dan bangun telat, ada orang yang menjadi bingung apakah masih boleh salat atau tidak. Mereka menjadi bingung karena mereka bertanya kepada teman dan teman itu menjawab “Haram salat setelah matahari naik!” Oleh karena itu, orang tersebut mengabaikan salat subuh dan tidak salat sama sekali karena menganggap hal itu haram.

Itu suatu persepsi yang sangat keliru. Salat subuh wajib dikerjakan, jam berapa saja kita bangun (dan begitu juga untuk semua salat wajib yang lain). Kalau umpamanya kita capek, bangun pada waktu subuh dalam kondisi setengah sadar, matikan jam alarm, tidur lagi, dan bangun pada jam 8 pagi, maka pada saat bangun itu masih wajib mengerjakan subuh.

Walaupun matahari sudah naik. Kenyataan bahwa matahari sudah naik tidak menghilangkan kewajiban untuk salat. (Dan kalau ketiduran lewat waktu maghrib sehingga masuk Isya, maka salat maghrib tetap wajib dikerjakan, walaupun di luar waktunya.)

Waktu yang secara umum dilarang untuk shalat adalah mengerjakan salat pada saat matahari sedang muncul (bukan cahayanya, tetapi bentuk fisik matahari sendiri). Hal itu diharamkan untuk hilangkan persepsi (pada zaman dulu) bahwa orang Muslim adalah penyembah matahari.

Zaman dulu, memang ada kaum yang menyembah matahari, dan mereka beribadah pada saat matahari mulai kelihatan bentuk fisiknya, jadi ibadah pada saat itu diharamkan bagi umat Islam. Tetapi ulama telah sepakat bahwa kalau ada salat wajib yang belum dikerjakan, maka harus langsung dikerjakan (diganti, atau diqadha) pada waktu itu juga tanpa harus menunggu, walaupun dilarang secara umum untuk salat pada waktu tersebut.

Yang haram dan sangat buruk adalah kalau seseorang sudah bangun pada waktu subuh, tetapi barangkali dia sedang asyik nonton siaran langsung sepak bola di tivi, atau asyik ngobrol sama temannya, dan oleh karena itu dia malas melakukan subuh. Pada saat dia sudah selesai nonton bola, dan sudah “bersedia” melakukan salat, maka dia masih wajib melakukannya.

Kewajiban salat itu tidak menjadi hilang. Tetapi tentu saja dia akan kena dosa besar karena sengaja menunda sebuah salat wajib, sehingga sudah keluar dari waktunya, tanpa ada alasan yang benar. Jadi sudah bisa diperkirakan bahwa dia tidak akan dapat pahala sama sekali, dan juga ada kemungkinan Allah akan menolak salat itu (tidak akan diterima di sisi Allah, seolah-olah tidak salat). Walaupun begitu, sebagai seorang Muslim dia masih memiliki kewajiban untuk melakukan salat subuh tersebut. Meninggalkannya dengan alasan kesiangan, ataupun di luar waktu karena nonton bola tadi adalah alasan yang tidak benar. Tetap wajib dikerjakan.

Dan perlu dipahami bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri juga pernah kesiangan untuk salat subuh, jadi hal itu menjadi petunjuk bagi kita bahwa kalau kita kesiangan sewaktu-waktu maka itu adalah hal yang biasa (bukan suatu dosa besar, karena memang tidak sengaja), dan Nabipun juga mengalaminya. Yang penting adalah kita langsung mengerjakan salat setelah kita bangun, dan jangan sampai salat subuh yang kesiangan itu menjadi suatu kebiasaan bagi kita. Wallahu alam bissawab.

MOZAIK