Membantu Sesama, Apa Keutamaannya?

Jika ada amalan yang Allah cintai, Rasulullah anjurkan di luar ibadah, seperti shalat, puasa, zikir dan yang lainnya, maka hal itu adalah amalan membantu sesama

Anas bin Malik berkata, “Suatu ketika kami bersama Nabi, dan yang paling banyak bernaung di antara kami adalah orang yang bernaung dengan pakaiannya. Adapun orang-orang yang berpuasa, mereka tidak melakukan apa pun. Sementara, orang-orang yang berbuka (tidak berpuasa), mereka mengirim unta tunggangan, bekerja, dan mengobati. Nabi kemudian bersabda, “Orang-orang yang berbuka pada hari ini memborong pahala” (HR Bukhari).

Dalam hal ini sosok Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah teladan yang luar biasa. Dalam sehari beliau bisa melakukan lebih dari satu amalan yang hubungannya sangat kuat dengan semangat membantu sesama.

Suatu hari Rasulullah bertanya, “Siapa di antara kamu yang berpuasa hari ini?” Abu Bakar menjawab, “Aku.” Rasulullah bertanya lagi, “Siapa di antara kalian yang telah mengikuti pemakaman hari ini?” Abu Bakar berkata, “Aku.”

Rasulullah berkata lagi, “Siapa di antara kalian yang memberi makan orang miskin hari ini?” Abu Bakar berkata lagi, “Aku.” Rasulullah bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang menjenguk orang sakit hari ini?” Abu Bakar menjawab, “Aku.” Rasulullah kemudian berkata, “Jika terkumpul seluruh amalan pada seseorang (seperti ini), niscaya ia akan masuk surga.” (HR Muslim).

Melalui hadis di atas, seolah-olah Rasulullah menyampaikan pesan tersirat bahwa puasa tidak semestinya menghalangi seseorang aktif membantu sesama. Apalagi merasa puas hanya karena telah tekun menjalankan ibadah puasa.

Siapa yang bisa membantu sesama dalam beragam hal, seperti membantu pemakaman sesama yang meninggal, memberi makan orang miskin dan menjenguk orang sakit maka derajatnya akan lebih tinggi di sisi Allah dan Rasul-Nya.

Dan, lingkup membantu sesama tidak sebatas pada penjelasan di atas. Anas bin Malik bertutur, “Kami mengejar seekor kelinci di Marruzh Zhahran. Orang-orang berlari mengejarnya sampai lelah, lalu aku berlari hingga berhasil menangkapnya. Aku kemudian menyerahkannya kepada Abu Thalhah. Abu Thalhah kemudian mengirimkan pantat atau pahanya kepada Nabi, lalu beliau menerimanya” (HR Bukhari).

Dengan kata lain, banyak hal yang bisa kita raih untuk mendapatkan keutamaan di sisi Allah dengan menumbuhkan semangat membantu sesama. Seperti memberikan kesempatan lebih dahulu kepada sesama pengguna jalan atau menyingkirkan gangguan dari jalan dan lain sebagainya.

Demikianlah kedudukan amal membantu sesama di dalam Islam. Rasulullah bersabda, “Siapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari kesulitan pada Hari Kiamat, hendaklah ia memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan” (HR. Muslim).

Kini pintu untuk peduli, berbagi membantu sesama sangat terbuka lebar. Ada saudara kita yang ditimpa musibah gempa, ada yang menghadapi pembantaian, ada yang dililit hutang dan kemiskinan, serta ada yang diperlakukan secara tidak manusiawi. Inilah kesempatan kita untuk meraih ridha dan surga-Nya dengan gemar membantu sesama.

 

Oleh Imam Nawawi

KHAZANAH REPUBLIKA

Jangan Tergesa-gesa dalam Berdoa

COBA runut beberapa hari atau pekan atau bahkan bulan yang lalu bila kita masih dapat mengingatnya, sudah berapa kali kita berdoa atau meminta kepada Allah? Seberapa sering? Mengapa doanya terhenti? Jenuh, kah?

Berdoa adalah ibadah. Jangan sampai kita tidak melakukan ibadah ini. Pasti kita termasuk orang sombong. Jangan pula kita berdoa namun hanya sesekali saat kita berhajat.

Pekan ini sedang ujian sekolah/kuliah atau karir, maka saat itu juga kita baru berdoa. Bahkan sekali itu saja doa yang kita panjatkan. Hari-hari jauh sebelum ujian, kita tak pernah berdoa. Dan dengan sekali doa hanya pada saat ujian tersebut, kita mengharap ‘keajaiban’ dari Allah. Tentu tidak mengapa mengharap demikian, yang jadi masalah adalah kita tak pernah mengingat Allah sebelumnya. Bahkan kita bergelimang maksiat.

Teruslah meminta pada Allah. Bukan untuk kebutuhan sesaat ini saja. Namun mintalah seluruh kebaikan di dunia yang saat ini, besok, lusa, dan seterusnya kita butuhkan. Prestasi dari Allah, mintalah mulai saat ini. Jangan hanya pada saat ujian. Rumah, kendaraan, dan lain-lain. Mintalah itu semua kepada Allah dengan sesering mungkin. Karena Allah lah pemilik semua. Juga mintalah pada Allah kebaikan akhirat yang pastinya kita butuhkan pada saatnya nanti.

Disamping berdoa pada waktu, kondisi dan tempat yang mustajab, doa juga harus dilakukan sesering mungkin. Jangan kita berputus asa dari Rahmat Allah. Jangan pula tergesa-gesa sehingga menjadikan kita bosan meminta padaNya. Al iyadzubillah.

Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama dia berdoa bukan untuk keburukan atau memutus tali silaturahim dan selama dia tidak tergesa-gesa dalam berdo’a. Kemudian seseorang bertanya, ‘Ya Rasulallah, apa yang dimaksud tergesa-gesa dalam berdo’a?’ Kemudian Rasulullah menjawab, yaitu seseorang yang berkata, Sungguh aku telah berdoa dan berdoa, namun tak juga aku melihat doaku dikabulkan’ lalu dia merasa jenuh dan meninggalkan do’a tersebut”. (HR Muslim)

Yuk, kita ulang-ulang terus doa kita. Boleh jadi Allah beri rumah atau kendaraan sesuai doa kita, pada akhir tahun depan. Yang penting, sekarang jangan jenuh dan meninggalkan do’a tersebut.Ingat, hakikatnya semua yang ada di dunia ini kepunyaan Allah, bahkan yang ada di akhirat juga. Maka mintalah kepada yang memiliki hingga Dia memberikannya kepada kita.

Harap dicatat pula, bahwa Allah mengabulkan doa bisa dengan jalan lain, bisa dengan diampuninya dosa-dosa kita, dinaikkan derajat kita di sisinya, dan lain-lain. [*]

 

INILAH MOZAIK

Tujuh Manfaat Wudu sebelum Tidur

WUDU adalah perkara sunah. Wudu bisa menjadi wajib ketika akan melaksanakan salat. Sedangkan, dalam hal yang lain, tidak mengapa jika kita tidak berwudu. Meski begitu, berwudu tetap menjadi perkara yang baik jika kita mampu mengamalkannya dalam setiap aktivitas. Salah satunya ketika hendak tidur.

Setiap manusia pasti membutuhkan istirahat. Tetapi, istirahat itu akan memberikan kesan yang berbeda, jika kita memulainya dengan berwudu. Sebab, ada manfaat-manfaat tersendiri yang dapat kita peroleh dari berwudu sebelum tidur. Apakah itu?

Pertama, bebas dari kuman jahat. Kuman jahat mampu tumbuh dan berkembang di mana saja. Bahkan di setiap gagang pintu Anda, di atas sprei, maupun di tempat nonton televisi Anda. Oleh sebab itu, Anda diharuskan untuk selalu dalam keadaan bersih. Apalagi ketika tidur. Dan salah satu solusinya adalah dengan wudu sebelum tidur. Penelitian terakhir menyebutkan bahwa wudu mampu mengurangi kuman-kuman yang hidup dalam tubuh Anda.

Kedua, membantu menjaga kesehatan wajah. Jika pakar kecantikan mengimbau para wanita untuk mencuci muka sebelum tidur, maka Rasulullah menganjurkan untuk berwudu sebelum tidur. Kedua sisi ini sebenarnya memiliki essensi sama, yakni membersihkan anggota badan bagian atas.

Ketiga, semakin mendekatkan diri pada Illahi. Berwudu merupakan salah satu bentuk ibadah tinggi. Sebab dengan wudu kita senantiasa menjaga kebersihan diri. Sedangkan Allah menyayangi dan menyukai kebersihan.

Keempat, didoakan oleh malaikat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban menyebutkan bahwa seseorang yang berwudu, ketika bangun ia akan didoakan malaikat. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Barangsiapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwudu) maka malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya malaikat itu akan berucap, Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, karena ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci,” (HR. Ibnu Hibban dari Ibnu Umar).

Kelima, ketika mati, maka akan dianggap mati syahid. Dalam suatu kitab yang ditulis oleh Syekh Muhammad bin Umar An-Nawawi Al-Mantany dalam bukunya Tanqih Al-Qand Al-Hatsis menyebutkan bahwa seseorang yang berwudu sebelum tidur mendapatkan manfaat. Yakni ketika ia meninggal maka dianggap mati syahid.

Keenam, merilekskan otot sebelum tidur. Ketika siang hari, pasti aktivitas yang Anda lakukan sangat banyak. Untuk itu perlu dilakukan untuk merilekskan otot. Manfaat wudu sebelum tidur adalah salah satu cara untuk merilekskan otot yang kaku setelah seharian bekerja keras. Bahkan secara psikologis, seseorang yang telah melakukan wudhu akan nampak lebih rileks. Serta badan Anda akan terasa segar kembali.

Ketujuh, menormalkan detak jantung. Salah satu kegiatan wudhu yang sangat memiliki khasiat mumpuni adalah ketika Anda membasahi anggota tubuh ke air. Hal ini mampu membuat kenormalan jantung untuk berdetak lebih stabil. Hasil ini bahkan sudah diteliti oleh Dokter Ahmad Syauqy yang expert di bidang penyakit dalam dan penyakit jantung di London.

Luar biasa bukan manfaatnya? Jadi, masihkah Anda ragu untuk melakukan wudu sebelum tidur? [manfaat.co.id]

INILAH MOZAIK

Ini Lima Inovasi Penyelenggaraan Haji 2019

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan ada lima inovasi pada penyelenggaraan ibadah haji 2019. Meski berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks kepuasan jamaah haji Indonesia (IKJHI) di Arab Saudi pada 1439H/2018M meningkat menjadi 85,23, namun inovasi harus tetap dilakukan. Ini berarti secara umum layanan pemerintah kepada jamaah haji Indonesia telah memenuhi kriteria sangat memuaskan.

Namun, Kementerian Agama harus mendorong upaya perbaikan terhadap layanan haji. Pertama, penerapan fast track pada seluruh bandara pemberangkatan. “Kalau tahun ini baru dapat kita laksanakan di Bandara Sokarno Hatta, maka usahakan tahun depan sudah dapat dilaksanakan di seluruh bandara,” kata Menag seperti dilansir dari laman Kemenag, Kamis (6/12).

Kedua, penempatan jamaah haji berdasarkan sistem zonasi. Hal ini menurut Menag bertujuan agar dapat meningkatkan kenyamanan sekaligus pelayanan bagi jamaah di Tanah Suci. “Tentu orang Bugis akan lebih senang jika tempat tinggalnya di sana berdekatan dengan orang Makasar. Selain bahasa yang digunakan, ini juga memudahkan kita bila ingin menentukan menu katering. Sehingga akan lebih dekat seleranya dengan masing-masing jamaah,” kata Menag.

Ketiga, penggunaan air conditioner (AC) di Arafah. Menurut Menag ini perlu menjadi perhatian, karena dalam survei BPS pun disebutkan bahwa pelayanan di Arafah, Muzdalifah dan Mina memperoleh nilai paling rendah, yakni 82,60. Sementara pelayanan di Makkah memperoleh indeks 87,34 dan pelayanan di Madinah memiliki indeks 85,37.

Keempat, Menag berharap pada penyelenggaraan haji 2019, Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah menyiapkan sistem pelaporan petugas digital. “Seluruh petugas kita harus sudah bisa melakukan pelaporan secara digital. Siapkan dalam sebuah aplikasi terintegrasi,” pesan Menag.

Kelima, penguatan manasik haji menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian penyelenggaraan haji 2019. “Kita perlu memperkuat manasik hajinya. Kita perlu memikirkan terkait inovasi manasik haji, dengan membuat audio visual atau lain sebagainya,” tandas Menag.

REPUBLIKA

Sipatuh Masih Dikembangkan

Kementerian Agama melalui Dirjen Bina Umrah dan Haji masih terus mengembangkan Sistem Informasi Pengawasan Terpadu Umrah dan Haji (Sipatuh). Sistem itu dikembangkan untuk mengurangi keluhan dari pihak Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) atau travel.

“Saat ini sipatuh sudah ada dan sudah dipakai oleh PPIU, tapi kami di sini saat ini sedang melakukan proses penyempurnaan terkait dengan sipatuh ini,” kata Kasubdit Pengawasan Umrah Noer Alya Fitra saat berbincang dengan Republika.co.id melalui sambungan telepon, Rabu (5/12).

Noer Alya Fitra mengatakan, tujuan utama dibuatnya sipatuh untuk mengetahui agar seluruh proses pelaporan jamaah umrah mulai dari baru didaftarkan di PPIU sampai mereka berangkat dan pulang diketahui oleh pemerintah melalui Kementerian Agama.

Untuk itu kata dia, pihak travel tidak perlu keberatan dengan upaya pemerintah untuk mengetahui kondisi rakyatnya sejak berangkat dari rumah ke tanah suci sampai tibanya di rumahnya kembali dengan keadaan sehat walafiat.

“Jadi memang Sipatuh ini adalah dalam rangka menertibkan prosedur administrasi pelaporan terkait jamaah umrah yang berangkat,” ujarnya.

Noer Alya Fitra mengakui jika sipatuh ini tidak bisa 100 persen meminimalisir atau sebagai pendeteksi pihak travel manakan yang akan berbuat curang terhada para jamaahnya dengan tidak memberangkatkan jamaahnya ke tanah suci meski pelunasan dari jamaah sudah dilakukan.

“Kita kalau untuk meminimalisir ya tidak 100 persen bisa,” katanya.

Seperti diketahui Sistem Informasi Pengawasan Terpadu Umrah dan Haji (Sipatuh) dilucurkan pada Oktober 2018. Selama satu bulan itu pula Sipatuh dikeluhkan para Penyelenggara Perjalanan Umrah (PPIU) karena dinilai memperlambat sistem kerja di travel itu sendiri karena harus meng-upload beberapa data jamaah di antaranya KTP, Kuitansi pembayaran Nomor Kontak dan Email.

 

KHAZANAH REPUBLIKA

Yuk, Silaturahmi!

ADA banyak aktifitas yang mungkin kita bisa isi di akhir pekan ini. Boleh jadi meneruskan pekerjaan yang belum usai, merapikan rumah, menghadiri undangan pernikahan saudara atau teman, menjenguk orang sakit, dan lain-lain. Atau, mungkin yang kerap dilakukan pembaca Mozaik Inilah di akhir pekan adalah mengunjungi taman-taman surga? Masya Allah.

Satu aktifitas lain yang tidak kalah bermanfaat bagi akhirat dan dunia kita adalah menyambung tali silaturahmi. Menyambung dalam arti memperbaiki yang rusak atau putus. Karena sebaik-baik silaturahmi adalah mengunjungi kerabat yang memutus silaturahmi. Atau bisa juga dimaksudkan, mengunjungi saudara meski hubungan sedang baik-baik saja (tidak ada masalah/pertikaian). Hal ini mungkin lebih tepat menjaga silaturahmi ya.

Abdullah bin Amr berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Seorang yang menyambung silaturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silaturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturami setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain,” (HR. Bukhari no. 5991).

Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari mengatakan, Silaturahmi dimaksudkan untuk kerabat, yaitu yang punya hubungan nasab, baik saling mewarisi ataukah tidak, begitu pula masih ada hubungan mahrom ataukah tidak.

Dalam sepekan kita telah menghabiskan lima hari untuk kegiatan mencari nafkah. Tentu kita harus menyediakan waktu untuk menjenguk atau sekadar bermain ke saudara kita yang relatif jauh jaraknya atau membutuhkan perjalanan tertentu, untuk menjaga dan mengeratkan tali persaudaraan. Meski sesama saudara, terkadang boleh jadi terjadi perselisihan, maka mengunjunginya adalah cara terbaik dalam meredam dan menyelesaikan perselisihan.

Jarangnya atau bahkan tidak pernahnya kita saling berkunjung sesama saudara bisa menyebabkan kerenggangan tertentu. Sikap sedikit kaku. Dan tidak tahunya perkembangan saudara kita tentang kesehatannya, keluarganya, pekerjaannya, dan lain-lain. Mungkin saudara kita sedang membutuhkan bantuan orang lain. Sedangkan kita sebagai saudaranya, lebih wajib memberi bantuan daripada orang lain.

Barangkali saudara kita segan meminta langsung ke kita. Apalagi jarak yang menjauhkan. Tentu dengan kedatangan kita menyambung tali silaturahmi, akan semakin melenturkan hubungan dan komunikasi kita. Saudara kita pun akan lebih merasa diperhatikan dan tidak akan sungkan untuk meminta bantuan saat kita di rumahnya. Hal ini berbeda bila saudara kita datang ke rumah kita untuk langsung meminta bantuan.

Menyambung dan menjaga silaturahmi atau silaturahmi antarsaudara, juga akan semakin menguatkan ingatan dan persaudaraan satu nasab. Nasab sendiri dalam agama kita sangat diperhatikan untuk dijaga hubungannya. Sebagaimana pula agama kita sangat membenci dan melarang hal perusak nasab seperti perzinahan. Maka dari itu hendaknya setiap kita meniatkan menjaga silaturahmi sebagai bagian dari menegakkan syariat Allah.

Abdurrahman ibnu Auf berkata bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Allah azza wa jalla berfirman: Aku adalah Ar Rahman. Aku menciptakan rahim dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga haknya. Dan siapa yang memutusnya, niscaya Aku akan memutus dirinya.” (HR. Ahmad 1/194, Shahih lighoirihi).

Selain hadits di atas, masih banyak terdapat dalil yang menjelaskan manfaat silaturahmi. Akan memakan tempat kalau dijabarkan satu per satu. Sebagai akhir tulisan ini, kami sampaikan dua hadits lain tentang manfaat silaturahmi. Dari Abu Hurairah, Rasul shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahmi”. (HR. Bukhari No. 5985 dan Muslim No. 2557)

Ibnu Umar radhiyallahu anhuma berkata, “Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturrahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod No. 58, Hasan).

Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita untuk menjalankan salah satu syariat Allah, yakni yang berhubungan dengan saudara kita ini.

Yuk, Silaturahmi!

HOAX, Jemaah Haji Khusus Diimbau segera Lunasi Biaya Haji

Jakarta (Kemenag) — Beredar di media sosial, surat berkop Kementerian Agama yang berisi permintaan agar jemaah haji khusus segera melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) khusus tahun 1440H/2019M.

Dalam surat bertanggal 27 November 2018 tersebut juga tertulis arahan agar Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) segera menyelesaikan administrasi calon jemaah haji khusus yang akan berangkat dan masuk cadangan. Caranya, dengan menghubungi Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim di no 08126849971.

Arfi Hatim selaku Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus memastikan kalau surat itu palsu alias hoax. Dari sisi struktur dan tata naskah, surat imbuan tersebut salah dan tidak benar. Hal itu sudah menjadi salah satu bukti bahwa surat edaran tersebut hoax.

“Abaikan saja. Itu jelas hoax,” jelas Arfi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (27/11).

Kemenag mengimbau masyarakat ataupun PIHK tidak tertipu dengan hal-hal seperti itu. Menurut Arfi,  persiapan penyelenggaraan haji masih di tahap awal. Kemenag bahkan belum menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) tentang kuota, baik reguler maupun khusus. Setelah itu,  baru akan diterbitkan KMA tentang BPIH Khusus, lalu dikeluarkan Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) tentang Pelunasan BPIH Khusus.

“Jadi KMA BPIH khusus 2019, belum diterbitkan, bagaimana akan melakukan pelunasan,” tukas Arfi.

Sambil menunggu itu, Kementerian Agama saat ini sedang melakukan proses akurasi data pendaftaran haji khusus. Proses ini akan berlangsung dari 16 November – 7 Desember 2018. Pengecekan itu dilakukan sampai nomor porsi 3000759964, ditambah untuk kuota cadangan sebesar 20% atau sebanyak 3.132 (3000763743)

“Untuk memantau perkembangan persiapan haji 1440H/2018M, jemaah bisa mengakses website Ditjen Penyelenggaran Haji dan Umrah, www.haji.kemenag.go.id,” tutupnya. (Humas)

KEMENAG RI

Berapa Kebaikan yang Kau Raup Hari Ini?

SAUDARAKU, waktu kita tidak lama hidup di dunia. Bahkan kita tidak pernah mengetahui seberapa pendek waktu yang ada untuk kita. Kita hari ini masih bisa bernafas dan beraktifitas, bukan berarti pasti lusa atau besok kita masih sama. Hendaknya kita mempergunakan waktu yang ada untuk ketaatan pada Allah.

Lalu bagaimana kita dapat melaksanakan seluruh aspek ketaatan sedang kemampuan dan waktu kita terbatas? Sesungguhnya Allah Maha Adil dan Maha Tahu. Kerjakanlah amal shalih yang kita mampu. Utamakan dahulu kewajiban (fardhu ain) yang dibebankan pada diri kita. Lakukan sholat wajib lima waktu di awal waktu dan dengan khusyu. Selanjutnya lakukan amalan utama lainnya yang disukai Allah.

Berikut beberapa amalan yang InsyaAllah kita dapat meraup banyak kebaikan dari Allah.

Pertama, berjalan mendatangi Masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah. Dari Abu Hurairahradhiyallahu anhu, Nabishallallahu alaihi wa sallambersabda,”Setiap langkah menuju tempat shalat akan dicatat sebagai kebaikan dan akan menghapus kejelekan.” (HR. Ahmad, 2:283. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih). Sholat wajib berjamaah di masjid sendiri mendatangkan banyak pahala, berjalan melangkah menuju masjid untuk sholat berjamaah nya pun mendapatkan kebaikan dan dihapuskan kejelekan. Masya Allah.

Kedua, membaca Al Quran. Al Quran adalah kitabullah yang apabila dibaca maka pembacanya akan mendapat pahala yang besar. Perhatikan sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam berikut ini, “Abdullah bin Masudradhiyallahu anhuberkata: “Rasulullahshallallahu alaihi wasallambersabda:Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan Alif-Laam-Miim satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami, no. 6469).

Bila kita duduk khusyu membaca kitabullah kurang lebih 5 menit, dan dapat membaca 30 ayat yang misal masing masing ayat terdiri dari 20 huruf saja, maka kita InsyaAllah akan mendapatkan 6000 kebaikan. MasyaAllah.

Amalan lain yang bernilai adalah berdzikir. Banyak kalimat dzikir yang matsur yang dapat mendatangkan pahala besar bagi pembacanya. Ada dzikir yang kita baca bila memasuki pasar. Bacaan dzikir ini sangat besar manfaatnya. Dari Umar bin Khatabradhiyallahu anhu, bahwa Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda,”Barangsiapa masuk pasar, kemudian dia membaca:LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL-MULKU WA LAHUL-HAMDU, WA HUWA ALA KULLI SYAIIN QODIIR, Siapa yang membaca doa di atas ketika masuk pasar, Allah akan mencatat untuknya satu juta kebaikan, dan menghapuskan darinya satu juta keburukan.”

Ada pula dzikir yang ringan di lisan, namun berat di timbangan mizan di akhirat kelak. Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,”Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman (Allah) yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). (HR. Bukhari no. 6682 dan Muslim no. 2694)

Selain amalan di atas, bersabar adalah sebuah amalan yang pahalanya tidak terbatas. Bersabarlah menghadapi ujian dan musbiah dari Allah, dan bersabar dalam menapaki ketaatan pada Allah dan dalam menjauhi larangan Allah. Sebagaimana Allah kabarkan dalam Al Quran surat Az Zumar ayat 10, “Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya.”

Demikian beberapa amalan yang dapat mendatangkan pahala banyak bagi pelakunya. Tentunya masih banyak lagi amalan-amalan yang diperintahkan Allah yang mengandung banyak pahala. Seperti misal umrah, birrul walidain, dan lain-lain. Mari lakukan ketakwaan sesuai kemampuan kita. Mari senantiasa memanfaatkan waktu kita untuk kebaikan. [*]

INILAH MOZAIK

Tanda Kiamat: Istri Bantu Suami Bekerja

KITA tahu bahwa tugas seorang istri lebih banyak di rumah. Ia memiliki kewajiban mematuhi perintah suami dan memberikan layanan yang baik terhadap anggota keluarga. Termasuk dalam hal mendidik anak-anaknya agar menjadi anak-anak yang saleh.

Meski begitu, tak menutup kemungkinan bahwa seorang istri pun mampu untuk berkarya. Ia pun bisa mengekspresikan diri di luar rumah, dengan syarat memiliki izin dari suami. Selain itu, ia pun harus bisa menjaga diri dan kehormatannya. Tidak menimbulkan mudarat bagi orang yang melihatnya.

Tak semua perempuan menyadari akan syarat tersebut. Saking bebasnya perempuan keluar rumah, maka, banyak pula yang merasa bebas dalam hal apapun termasuk berpakaian. Selain itu, dalam hal perniagaan pun tak sedikit perempuan yang ikut andil di dalamnya. Tahukah Anda pertanda apa ini? Ya, inilah tanda-tanda akhir zaman.

Tanda mengenai maraknya perniagaan, keikutsertaan istri dalam berniaga dan monopoli pasar oleh segelintir orang sudah muncul dan menyebar. Karena semakin mudahnya melakukan bisnis dan perdagangan, sampai-sampai seorang istri pun ikut terlibat dalam pengelolaannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya, menjelang kedatangan hari kiamat nanti, akan muncul tanda-tanda: pengucapan salam kepada orang tertentu, maraknya perniagaan, bahkan seorang istri sampai membantu suaminya dalam berniaga, terputusnya tali silaturahmi, kesaksian palsu merajalela, kesaksian yang benar disembunyikan dan menyebarnya buah pena (tulisan),” (HR. Ahmad. Syaikh Syuaib al-Arnauth menilai hadis ini sebagai hadis hasan. Hadis ini diriwayatkan dari beberapa jalur periwayatan).

Amr ibn Taghlab RA menuturkan, bahwa Rasulullah bersabda:

“Sesungguhya di antara tanda-tanda hari kiamat adalah kian melimpahnya harta, menjamurnya perniagaan, merebaknya kebodohan, orang yang melakukan jual-beli akan mengatakan, Aku tidak mau bertransaksi denganmu sampai aku bertanya terlebih dahulu kepada pedagang dari Bani Fulan, dan ketika mencari seorang juru tulis di sebuah daerah, ia tak dapat menemukannya,” (HR. Nasai. Al-Albani dalam kitab ash-Shahihah mengkategorikan hadis ini ke dalam hadis shahih. Permulaan hadis ini tercantum dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim).

Sabda Nabi yang berbunyi:

“Orang yang melakukan jual-beli akan mengatakan, Aku tidak mau bertransaksi denganmu sampai aku bertanya terlebih dahulu kepada pedagang dari Bani Fulan, dan ketika mencari seorang juru tulis di sebuah daerah, ia tak dapat menemukannya”, menunjuk kepada para pedagang besar sebagai pemilik modal, atau agen-agen ekspor-impor satu perusahaan sebagai penguasa pasar.

Mereka monopoli pasar dan mengendalikan harga. Akibatnya, para pedagang kecil tidak dapat mengelola bisnis kecuali setelah mendapat izin dari mereka, atau diminta untuk bekerjasama dengan pedagang lain yang sudah ditentukan.

Kemudian, sabda beliau yang berbunyi,

“Dan ketika ia mencari seorang juru tulis di sebuah daerah, ia tak dapat menemukannya,” dikuatkan oleh beberapa riwayat lain yang menjelaskan tentang akan menyebarnya tulisan. Dari hadis ini dapat ditafsirkan pula bahwa menjelang hari kiamat, alat tulis canggih, seperti komputer, telepon genggam, alat pengubah suara menjadi tulisan dan lain sebagainya akan menyebar luas. Sehingga, dengan adanya semua itu akan muncul satu generasi yang tidak bisa menulis dengan tangan, atau tidak mahir dalam menulis.

Bisa juga dimaksud dengan kata “juru tulis” dalam hadis tersebut adalah juru tulis yang mencatat akad jual-beli, menguasai hukum-hukum dagang, yang bersedia secara sukarela mencatat semua akad perdagangan tanpa dibayar. [Kiamat Sudah Dekat?/Dr. Muhammad Al-Areifi]

 

INILAH MOZAIK

MUI Padang Ingatkan Umat Muslim tak Kenakan Atribut Natal

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang, Sumatra Barat mengimbau umat Muslim untuk tidak mengenakan atribut Natal, apalagi ikut merayakannya. Imbauan ini khususnya ditujukan kepada karyawan dan pegawai pertokoan yang tahun-tahun sebelumnya sempat diketahui ikut mengenenakan atribut natal.

MUI menerbitkan imbauan ini karena memasuki bulan Desember, sejumlah pertokoan dan pusat perbelanjaan di Kota Padang mulai mendekorasi interiornya dengan hiasan natal. Ketua MUI Kota Padang, Duski Samad, menyebutkan bahwa sebetulnya tidak ada masalah bagi masing-masing pemeluk agama merayakan hari besar keagamaan dengan mengenakan pakaian dan atribut sesuai keyakinan.

Namun, lanjutnya, sebaiknya tidak ada pemaksaan terhadap umat agama lain untuk ikut mengenakan atribut agama lainnya pula. “Umat Islam saya imbau untuk tidak ikut-ikutan merayakanya. Apalagi sampai menggunakan atribut Natal. Itu tidak boleh. Jadi jangan campur adukkan antara akidah dengan pergaulan sosial,” ujar dia, Selasa (4/12).

Duski juga mengingatkan pemilik toko dan pengelola pusat perbelanjaan serta hotel agar tidak memaksa karyawannya yang beragama Islam untuk menggunakan atribut natal. Menurutnya, kepatuhan pada regulasi dan moral bagi pemilik usaha harus menghormati karyawannya yang beda keyakinan.

“Dan yang paling penting umat non-Muslim yang akan Natal, hormati adat, moral, dan aturan itu artinya sudah menjaga kehormatan bersama,” katanya.

KHAZANAH REPUBLIKA