Setelah debat terbuka, satu desa di Filipina putuskan menjadi mualaf

Dua bulan lalu hidayah turun kepada warga desa di Hagonoy Bulacan, Filipina. Tepatnya pada 24 Mei 2015, ratusan orang, dari orang dewasa samapi anak-anak mengucapkan kalimat syahadat.

Mereka semua bersumpah bahwa Allah adalah tuhan yang esa dan Muhammad adalah utusan Allah. Dibimbing ustaz Mohammed Yousef Pamintuan, warga desa yang mayoritas pemeluk agama Nasrani itu juga berikrar bahwa Isa adalah utusan Allah semata.

Sebelum penduduk di desa tersebut memutuskan memeluk Islam, Komunitas Mualaf Dakwah Symposium di Hagonoy Bulacan berdialog kepada mereka. “Di dalamnya banyak mantan pendeta dan misionaris mengadakan dialog terbuka yang membukakan pintu hidayah satu desa mayoritas Kristiani untuk kembali kepada fitrahnya yaitu mengimani Diinul Islam,” kutip laman resmi mualaf center, Selasa (14/7).

Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit tersebut, tampak Ustaz Mohammed Yousef Pamintuan berdiri di atas panggung memimpin warga desa untuk bersama-sama bersyahadat. Warga desa berdiri dan megikuti apa yang disampaikan ustaz tersebut lalu kemudian duduk kembali untuk menerima nasehat dari sang ustaz.

 

sumber: Merdeka.com

Satu pleton anggota polisi & jenderalnya masuk Islam di Filipina

Allhuakbar! adalah kata yang didengungkan berkali-kali oleh puluhan polisi Filipina yang berbaris rapi. Mereka mengumandangkan takbir setelah resmi bersyahadat pada bulan lalu.

“Kesatuan Police trainees sa Cabanatuan Nueva Ecija Filipin, satu peleton polisi mengikrarkan syahadat di bimbing Ustaz Mohammed Kamar Sabdulla,” tulis mualaf center dalam akun resminya, Selasa (14/7).

Dalam video yang berdurasi lebih dari satu menit tersebut, tampak Ustaz Mohammed Kamar Sabdulla memerintahkan para polisi untuk bersaksi dengan mengacungkan telunjuk mereka.

Para polisi ini kemudian diminta mengikuti ucapan syahadat, “Asyhadu Allaa Ilaaha Illallah, Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Warosuluh, Wa Asyhadu Anna Isa Ibnu Maryam Rosulullah.”.

Selain itu ditambahkan pula, mereka diminta bersaksi bahwa Isa putera Maryam adalah rasul utusan Allah. Beberapa hari setelah para polisi ini berucap syahadat, pada 24 Juni 2015 Abdulrahman Cruz seorang kapten dari dinas kepolisian Filipin juga ikut bersyahadat.

“Dia juga pakar kristologi setempat menjadi wasilah datangnya hidayah kepada atasannya yang seorang jenderal berbintang satu,” kutip sumber yang sama.

Abdurahman Cruz bersyahadat dibimbing dengan ustaz yang sama dan dia resmi melepas agama asalnya dan beralih ke agama Islam.

sumber: Merdeka.com

 

Kisah haru Rasulullah dan anak yatim di hari raya Idul Fitri

Hari raya Idul Fitri tidak hanya dirayakan dengan bersenang-senang namun bisa juga dirayakan dengan berbagi. Seperti yang dilakukan Rasulullah di hari lebaran kepada seorang anak yatim.

Dikisahkan saat semua orang bergembira menyambut lebaran, terdapat lah seorang gadis kecil di sudut jalan Kota Madinah dengan pakaian lusuh. Seorang diri, dia tampak menangis tersedu-sedu.

Rasulullah melihat gadis itu, lantas menghampirinya. “Anakku, mengapa kamu menangis? Hari ini adalah hari raya bukan?”, kata Rasulullah dikutip dari laman Rumah Yatim dan Dhuafa, Rabu (15/7).

Dengan suara lirih, gadis itu bercerita kepada Rasulullah SAW. “Pada hari raya yang suci ini semua anak menginginkan agar dapat merayakannya bersama orang tuanya dengan berbahagia. Anak-anak bermain dengan riang gembira. Aku lalu teringat pada ayahku, itu sebabnya aku menangis. Ketika itu hari raya terakhir bersamanya. Ia membelikanku sebuah gaun berwarna hijau dan sepatu baru. Waktu itu aku sangat bahagia.”

“Lalu suatu hari ayahku pergi berperang bersama Rasulullah. Ia berjuang bersama Rasulullah Saw bahu-membahu dan kemudian ia meninggal. Sekarang ayahku tidak ada lagi. Aku telah menjadi seorang anak yatim. Jika aku tidak menangis untuknya, lalu siapa lagi?”.

Hati Nabi langsung terenyuh, sambil membelai rambut anak itu, Nabi berkata, “Anakku, hapuslah air matamu. Angkatlah kepalamu dan dengarkan apa yang akan kukatakan kepadamu. Apakah kamu ingin agar aku menjadi ayahmu? Dan apakah kamu juga ingin agar Fatimah menjadi kakak perempuanmu. dan Aisyah menjadi ibumu. Bagaimana pendapatmu tentang usul dariku ini?”

Gadis kecil itu langsung berhenti menangis. Dia tatap lekat-lekat Rasulullah dan memastikan bahwa di hadapannya adalah seorang utusan Allah. Anak yatim itu kaget sekaligus bahagia sampai bibirnya tidak bisa berucap dan hanya menganggukan kepala.

Rasulullah pun menggandeng tangan mungilnya ke rumah Aisyah. Sesampai di rumah Rasulullah sendiri yang menyisirnya dan membersihkan badannya dengan penuh kasih sayang.

Dibantu Fatimah, gadis itu dipakaikan baju bagus dan diberi makanan serta uang saku. Dia lalu dipersilakan untuk bermain dengan teman sebayanya.

Teman-teman gadis itu bertanya, “Gadis kecil, apa yang telah terjadi? Mengapa kamu terlihat sangat gembira?”

Dengan senyum mengembang, gadis kecil itu menjawab, “Akhirnya aku memiliki seorang ayah! Di dunia ini, tidak ada yang bisa menandinginya! Siapa yang tidak bahagia memiliki seorang ayah seperti Rasulullah? Aku juga kini memiliki seorang ibu, namanya Aisyah, yang hatinya begitu mulia. Juga seorang kakak perempuan, namanya Fatimah. Ia menyisir rambutku dan mengenakanku gaun yang indah ini. Aku merasa sangat bahagia, dan ingin rasanya aku memeluk seluruh dunia beserta isinya.

Wanita cantik Belanda ini jadikan syahadat uji kelulusan universitas

Merdeka.com – Siti Malikah Feer (29) belajar mengenal Islam dari berbagai sumber, baik buku maupun bertanya dengan teman sekampusnya yang dianggap mempunyai suri tauladan baik.

Siti Malikah yang dulu bernama Marlou Feer terkejut saat dia mendapati surat Al Mukminun ayat 12-14 dalam Alquran. Di situ diceritakan proses penciptaan manusia mulai dari segumpal darah sampai akhirnya menjadi manusia.

“Sudah ada di Alquran walaupun waktu itu scientist (ilmuwan) tidak tahu gimana. Masya Allah banyak miracle (keajaiban) di dalam Alquran,” takjub Malikah kepada merdeka.com di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (11/6).

Meski sudah merasa ada kebenaran dan keajaiban di dalam Alquran, Malika masih bergeming dan menutup hati dari Islam. Bahkan dengan enteng dia bertaruh akan memeluk Islam jika dia lulus ujian universitas.

“Waktu saya masih tunggu keajaiban dan jawaban dari Allah. Saya berjanji jika saya tidak lulus maka jawabannya saya tidak akan masuk Islam,” tambah dia.

Namun ujian belum juga dimulai, Malikah sudah berjabat tangan dengan rekan muslimnya sembari mengucapkan syahadat dengan mantap.

“Waktu mau ujian saya sudah percaya sudah ada tuhan dan muhammad. Waktu ujian saya sudah bersyahadat. saksinya dua teman saya dari Irak dan Afghanistan ketika berkata syahadat saya belum tahu akan lulus tapi lulus,” ucap dia sumringah.

Akhirnya di tahun 2003, Marlour Feer resmi mengganti namanya menjadi Siti Malikah. Selanjutnya di tahun 2006 gadis cantik bermata abu-abu ini mulai mengenakan jilbab.

 

Mualaf Belanda temukan hakikat tuhan dalam agama Islam

Merdeka.com – Perjalanan spritual mualaf asal Belanda Siti Malikah Feer bak cerita Ibrahim saat mencari hakikat tuhan. Malikah yang dulu bernama Marlou Feer sejak kecil tidak pernah dikenalkan kepada tuhan. Malikah tumbuh dalam keluarga ateis.

“Saat itu saya bermain dengan teman saya, saat itu banyak awan, tapi matahari menyinari menembus ke awan mungkin di sana ada tuhan, dia melihat kita,” kata Malikah mengawali ceritanya kepadamerdeka.com di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (11/6).

Lalu Malikah mulai mencari jati dirinya dan agamanya dengan ikut kelas agama Kristen. Dia pun banyak membaca berbagai literatur tentang manusia, salah satunya teroi evolusi Darwin.

“Saya tertarik dengan agama Kristen tapi saya tidak bisa menerima Isa, tuhan atau anak tuhan karena waktu itu saya berpikir bagaimana tuhan bisa disalib kalau dia memang tuhan,” tanya dia.

Pencarian Malikah sempat terhenti, sampai akhirnya dia bertemu teman-temannya yang berasal dari Turki dan Irak. Malikah mulai tertarik dengan agama teman-temannya karena mereka menunjukkan akhlak mulia.

“Mereka memperlihatkan hormat, baik hati, berbagi makanan waktu istirahat dan tempat kerja, saya tertarik dengan mereka. Masya Allah, karena orang Belanda tidak berbagi daripada mereka saya tertarik dengan budaya mereka dan Islam,” ungkap dia sembari menyebut asam Allah berkali-kali.

Rasa ingin tahunya makin membara karena teman-temannya asal Turki dan Irak tersebut tampak ‘berbeda’ dari mayoritas mahasiswa di sana. “Tahun 2002 waktu mereka puasa saja juga ingin tahu bagaimana puasa dan saya suka dan senang dengan mereka. Mereka lebih dekat dengan orang miskin saya ingin mengerti mereka lebih baik,” tutur wanita berjilbab ini.

Hidayah pun datang, Malikah dengan mantap bersyahadat atau bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Syahadat itu disaksikan teman-temannya dan dilakukan di tengah Malikah menghadapi ujian universitas. “Waktu itu umur saya 18 tahun, saya memeluk Islam tahun 2003,”tutup wanita berumur 29 tersebut.

Cerita Rasulullah tolak makamnya jadi tempat ibadah

Beberapa hari sebelum Rasulullah meninggal, beliau sudah mempersiapkan diri termasuk membicarakan soal makam beliau. Dalam tradisi Habasyah atau Etopia, masyarakat membangun rumah ibadah di makam tokoh masyarakat atau orang terpandang.

Tradisi ini disampaikan Ummu Habibah kepada anak Rasulullah, Fatimah Az-Zahra, kalau-kalau Rasulullah ingin juga didirikan tempat ibadah di makam beliau.

“Ketika orang terkasih meninggal dunia, orang-orang di Habasyah akan mendirikan bangunan di atas makamnya dan kemudian membangun masjid,”kata Ummu Habibah dikutip dari buku Sibel Eraslan, Rabu (26/6).

Rasulullah yang tengah terbaring lemah, langsung membuka matanya dan berkata,”Iya benar apa yang dikatakannya itu. Ketika orang terkasih meninggal, mereka akan membangun tempat ibadah di atas makamnya. Sebagian orang sebelum kalian juga telah membangun tempat ibadah di atas makam hamba yang saleh. Namun, aku melarang kalian semua melakukan hal seperti itu,” seru Nabi.

Menurut sejarah dahulu makam Rasulullah hanya berupa gudukan tanah yang berada di dekat kediaman Aisyah. Namun karena hendak dipelihara, Khalifah Abdul Malik ibnu Marwan memasukkan makam Rasulullah ke dalam kompleks masjid Nabawi saat itu juga masjid Nabawi mengalami perluasan.

Di areal makam Rasulullah yang sekarang dikenal sebagai Raudah, terdapat juga makam Abu Bakar dan makam Umar. Areal makam tersebut dipagari guna menghindari penyembahan terhadap Nabi.

 

sumber: Merdeka.com

Diperas KUA Rp 2 juta, mualaf Inggris sebut penghulu jual ayat Allah

Merdeka.com – Belum juga lama di Indonesia, WN Inggris Gary William (33) sudah mempunyai beragam pengalaman pahit dengan birokrasi pemerintahan. Yang paling menusuk hatinya adalah saat dirinya dan sang istri yang berkewarganegaraan Indonesia mengurus pernikahan.

“Penghulunya bilang oh calonnya WNA langsung getok harga 2 juta. Aku sakit hati banget digituin. Persyaratannya saja kalah deh speech presiden,”keluh istri Gary, Illona mengawali ceritanya kepadamerdeka.com di kediamannya Bintaro, Minggu (22/6).

Saat meminta pengurangan biaya, petugas KUA di daerah Jawa Barat ini malah menyemprot Ilona, “masih mending kamu dikasih 2 juta, kemarin ada yang menikah dengan orang Swiss saya kasih 2,5 juta,” ujar illona menirukan ucapan petugas tersebut.

Parahnya lagi setelah persyaratan terpenuhi dokumen dan surat nikah Gary banyak salah. Bahkan Gary tercatat sebagai seorang WNI. “Dia meras kita. Kata Gary kita kan sesama muslim kenapa harus saling menyakiti apalagi dia menikahi kita dengan ayat Allah berarti dia menjual ayat Allah dong. Lah Gary kan istilahnya baru anak kemarin Gary sudah bilang begitu,” ucap Illona menggebu-gebu.

Gary yang memeluk Islam sejak 2011 dibuat pusing bahkan si penghulu minta Gary mengamplopkan uang tersebut dan menyampaikannya melalui kolong meja. Namun Ilona enggan menuruti permintaan oknum KUA tersebut.

“Mereka melihat saya orang barat yang pasti kaya, padahal saya cuma guru di sekolah. Dan itu enggak bagus,” ucap Gary singkat.

Kendati demikian, akhirnya dua sejoli ini menikah dan telah diberi keturunan. Anggota mualaf center ini, berharap agar muslim di Indonesia bisa mengamalkan nilai-nilai Islam dengan baik.

 

Muslim India Gelar Shalat Istisqa, Doakan Hujan di Hyderabad

Sejumlah Muslim pria melakukan ibadah guna meminta hujan dan kesejahteraan di Masab Tank, kota Hyderabad, India.

Seperti dilansir dari situs Deccan Chronicle, banyak dari mereka yang mencucurkan airmata sambil beribadah guna meminta pengampunan atas dosa dan kesalahan mereka.

Hal itu dilakukan agar Allah SWT mau menurunkan hujan ke wilayah mereka. Ibadah meminta hujan yang disebut shalat Istisqa itu merupakan cara merendahkan hati di hadapan Allah sekaligus meminta pengampunan.

Dengan ibadah tersebut, diharapakan Allah SWT menurunkan hujan sebagai rahmat.  Menurut warga setempat, Asifuddin Muhammad merasa optimistis shalat Istisqa akan mampu menurunkan hujan di wilayahnya yang telah lama kering.

“Ibadah shalat Istisqa itu spesial dan umat Muslim diberi pilihan melakukan itu ketika terjadi kelangkaan air dan berharap agar diturunkan hujan,” ujarnya menerangkan.

Warga lainnya, Maulana Afzal Ali Shah mengatakakan meski ibadah Istisqa tergolong bukan kewajiban, namun hal itu sudah direkomendasikan. Umat Muslim melakukannya dengan cara berjamaah seperti yang dilakukan umat Muslim  Hyderabad kali ini.

Shalat Istisqa (shalat meminta hujan) harus dilakukan di bawah langit secara langsung dan orang-orang harus menengadahkan tangannya,” kata Maulana Afzal Ali menjelaskan.

 

sumber: Republika Online

JK Minta Ada Fatwa yang Atur Kaset Pengajian Masjid

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berharap akan ada fatwa yang mengatur soal pengajian melalui kaset. Terutama kaset pengajian yang diputar menjelang shalat subuh.
Menurutnya, kumandang tahrim (Suara yang dikumandangkan dari masjid atau mushala dengan maksud membangunkan kaum musliminuntuk persiapan shalat Shubuh) melalui kaset berpotensi mengganggu masyarakat.

Terlebih yang baru selesai bekerja pada larut malam. Selain itu, Ia juga menilai pengajian hendaknya dilakukan hanya 10 menit jelang adzan Subuh.
JK mengaku pernah memanggil seorang penjaga masjid karena memutar kaset pengajian ketika masih pukul 04:00 pagi. “Jangan samakan hidup kita dengan hidup ustaz. Kalau dibangunkan jam 4, kasihan dia (pekerja) yang baru pulang jam 1 malam, sudah dibangunkan jam 4. Padahal kan hanya butuh 10 menit (tahrim),” tutur Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu kepada Republika, Senin (27/7).
Ia juga mengimbau pada para ustaz agar bisa memaklumi dan menghormati kehidupan orang lain yang mungkin merasa terganggu karena kumandang kaset pengajian. “Ustaz jangan samakan hidup kita seperti hidup anda.
Perhatikan juga hidupnya orang yang berbeda. Apalagi orang sakit, anak kecil, ada hadisnya semua,” ujarnya.
Jadi, selaku Ketua DMI, Ia meminta agar ada fatwa yang menata hal ini. Kendati demikian, bukan berarti JK melarang adanya pengajian yang berkumandang melalui speaker majid.

Pengajian, kata dia, silakan saja.
Tapi suara itu tidak bersumber dari kaset yang mudah diputar atau diulangi. “Kalo kaset tahan aja dua jam. Nah, itu masalahnya,” jelas JK.
Pemaparan JK ini berkaitan dengan dipautkannya dirinya sebagai tokoh yang melarang adanya speaker masjid. Namun ia membantah tuduhan itu. Menurutnya, dia justru telah banyak memperbaiki kualitas speaker masjid yang kondisinya telah rusak.

 

sumber: Republika Online

Ingin Jadi Ahli Surga? Perbanyak Doa Husnul Khatimah

Tak ada satupun mahluk di dunia ini yang mengetahui kapan hidupnya akan berakhir. Begitu juga seperti apa kondisi akhir hidupnya. Apakah mendapatkan husnul khatimah (akhir yang baik) atau su’ul khatimah (akhir yang buruk) .

Sampai saat ini, dua keadaan itu masih menjadi rahasia Allah SWT‎ yang tidak akan pernah diketahui manusia sebelum merasakan ruh keluar dari tenggorokan.

Sebagai umat yang memiliki banyak kelemahan dan keterbatasan tentang akhir kehidupan, bagaimana caranya agar kita mendapatkan akhir yang baik dan terhindar dari akhir yang buruk.

“Caranya, laksanakan dengan baik perintah Allah‎SWT  dan jauhi larangan-Nya,” kata Pimpinan Majelis Taklim Al-Afaf Habib Ali Abdurahman Assegaf kepada Republika, Senin (10/8).

Putra kedua dari Abdurahman Assegaf ini menuturkan,‎ akhir hidup baik dan buruk merupakan ketentuan Allah SWT yang tidak akan pernah diketahui siapa pun.

Habibi Ali Abdurrahman Assegaf mencontohkan, ada manusia ahli ibadah, namun akhir hidupnya dalam keadaan maksiat. Ada juga orang dari mulai balig bermaksiat namun akhir hidupnya mendapatkan kebaikan.

“Untuk itu kita dianjurkan senantiasa berdoa minta diberikan kebaikan di akhir kehidupan. Dengan doa Ya Allah Biha 3 x, Ya Allah bihusnul khatimah,” ujarnya menerangkan.

Dalam hal ini Habib Ali menyampaikan, Allah SWT telah membuatkan jalan supaya nanti kita di akhir hidup dalam keadaan iman dan Islam. matinya dalam Islam.

“Maka dari itu jangan langgar setiap larangan seperti jangan engkau dekati zina, jalan bersama wanita yang bukan muhrimnya,” kata Habib Ali Abdurrahman Asegaf mengingatkan.

 

sumber: Republika Online