Petugas Haji Diminta Perlakukan Jamaah Layaknya Orang Tua Sendiri

Melayani jamaah haji merupakan sebuah kemuliaan.

Kementerian Agama menggelar Pelepasan Pemberangkatan Petugas Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi Tahun 1444 H/2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (19/5/2023). Hadir dalam acara pelepasan, Direktur Bina Haji, Ditjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU), Kementerian Agama, Arsad Hidayat.

Arsad mengatakan, melayani jamaah  haji merupakan sebuah kemuliaan. Tidak setiap orang mendapatkan tugas kemuliaan tersebut. Arsad pun memaparkan ada tujuan petugas haji diberangkatkan lebih dulu.

“Keberangkatan petugas dilaksanakan lebih awal guna memastikan layanan untuk jamaah haji sudah siap seperti akomodasi, kesehatan, pemondokan, katering dan transportasi, ” paparnya di hadapan ratusan petugas haji.

Dia mengatakan petugas haji harus mengedepankan 3S yakni senyum, salam, dan sapa kepada para jemaah haji Indonesia. “Jadi jangan nanti ketika jamaah haji datang ada keluhan, kita tidak boleh menghindar, harus dihadapi minimal mendengarkan, senyum,” kata dia.

Arsad mengatakan petugas haji harus memperlakukan jamaah layaknya seperti orang tua sendiri. “Kalau kita mau mendatangkan orang tua ke rumah kita, persiapkan makanannya paling enak, tempat istirahat agar mereka merasa senang, nyaman dan puas dengan pelayanan,” kata dia.

Pada Sabtu pagi (20/5/2023), sebanyak 492 petugas haji bertolak ke Jeddah, Arab Saudi. Dari total 492 petugas, 363 orang dari Kemenag dan 129 orang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang terdiri dari dokter dan perawat. Adapun Kementerian Agama terdiri dari unsur pelayanan jemaah (linjam), media center haji, akomodasi, katering, transportasi, hingga petugas khusus menangani jemaah lanjut usia (lansia).

Dari total 492 petugas haji akan ditempatkan di daerah kerja (daker) Madinah dan daker bandara. Sementara petugas haji daker Makkah akan diberangkat pada 27 Mei dan 30 Mei 2023.

Seperti diketahui, Tanggal 24 Mei 2023 (4 Zulkaidah 1444): Awal pemberangkatan jemaah haji gelombang I dari tanah air ke Madina. Pada tanggal 2 Juni 2023 (13 Zulkaidah 1444): Awal pemberangkatan jemaah haji gelombang I dari Madinah ke Makkah hingga jelang puncak ibadah haji.

IHRAM

Arab Saudi Persiapkan Diri Hadapi Musim Haji 1444 H

Ada total empat paket untuk jamaah haji domestik.

Otoritas Arab Saudi saat ini tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi musim haji. Pelaksanaan ibadah haji tahun ini disebut akan dimulai pada 25 Juni.

Dalam pelaksanaan haji tahun ini, pihak berwenang telah menekankan bahwa jamaah yang ingin menunaikan ibadah haji harus divaksinasi Covid-19. Kementerian Haji dan Umrah mengatakan batas waktu vaksinasi adalah 10 hari sebelum musim haji dimulai.

Disampaikan pula jamaah harus sudah menerima tiga dosis vaksin Covid-19 sebelum mendapatkan izin haji. Izin haji ini akan mulai diberikan Jumat (5/5/2023) esok.

Dilansir di The National, Senin (1/5/2023), batas waktu bagi jamaah haji dalam negeri untuk membayar cicilan ketiga dan terakhir dari reservasi haji mereka telah ditutup kemarin. Angsuran terakhir ini sebesar 40 persen dari jumlah total yang harus dibayar untuk paket pilihan mereka.

Kementerian Haji Saudi sebelumnya mengumumkan membuka pendaftaran haji pada Januari untuk jamaah yang tinggal di Kerajaan, dengan harga paket mulai dari 3.984 riyal (Rp 16 juta).

Kementerian mengumumkan ada total empat paket untuk jamaah domestik. Biaya paket pertama dari 10.596 hingga 11.841 riyal atau sekitar Rp 43-48 juta, paket kedua dari 8.092 hingga 8.458 riyal setara Rp 33-34,5 juta. Paket ketiga seharga 13.150 riyal atau Rp 53,6 juta dan paket keempat yang memberikan layanan hemat kepada jamaah haji seharga 3.984 riyal.

Di sisi lain, Saudi membuka pendaftaran untuk warga negara asing pada bulan Februari. Kesempatan ini juga diberikan bagi mereka yang telah melakukan haji lebih dari lima tahun lalu.

Adapun prioritas kuota diberikan kepada mereka yang belum pernah melakukan haji sebelumnya. Orang-orang dalam kategori ini dapat melamar hingga 25 Juni, melalui aplikasi Nusuk dan situs web resmi.

Tahun ini, program Nusuk bagi jamaah haji diperluas hingga mencakup lebih banyak negara di dunia. Nusuk adalah portal pemerintah terpadu yang membantu jamaah mengajukan dan membayar secara daring untuk visa elektronik, akomodasi, transportasi dan memesan penerbangan.

Tahun ini, kuota jamaah haji akan kembali ke angka pra-pandemi, yang mana pada 2019 diikuti oleh sekitar 2,6 juta jamaah. Hal ini diputuskan mengingat Kerajaan Saudi telah menghapus semua pembatasan Covid-19.

IHRAM

Haji Ramah Lansia, Kemenag Ingatkan Petugas Dua Hal Ini

Tema Haji Ramah Lansia menjadi hal utama yang diusung Kementerian Agama (Kemenag) dalam pelaksanaan haji tahun ini. Tema tersebut diambil mengingat jumlah jamaah lanjut usia (lansia) mencapai 30 persen dari keseluruhan.

Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali menegaskan tema Haji Ramah Lansia ini tidak sebatas menjadi slogan. Menurutnya, layanan terhadap lansia dapat diwujudkan dalam layanan nyata di lapangan.

“Meski ada petugas layanan lansia, namun harus ditekankan semua petugas pada dasarnya adalah petugas ramah lansia,” Ujar Nizar dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Senin (17/4/2023).

Terkait dengan tema tersebut, Nizar pun mengatakan para petugas harus memperhatikan dua hal utama. Pertama, tersedianya sarana prasarana serta fasilitas penyelenggaraan ibadah haji, yang mendukung kebutuhan serta memenuhi hak lanjut usia.

Selanjutnya, perlindungan dan pendampingan jamaah haji lansia yang mengalami keterbatasan fisik, mental, sosial, maupun ekonomi.

Setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Terintegrasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, ia berharap para petugas dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sebelum keberangkatan ke Arab Saudi. Para petugas diminta mendalami lebih jauh dan mencari informasi-informasi penting, yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas di lapangan nanti.

Tidak hanya itu, melalui bimtek itu juga ia berharap komitmen layanan petugas yang dibangun secara bersama-sama dan sudah menjadi komitmen layanan PPIH Arab Saudi tahun 1444H/2023M, dapat dilaksanakan dengan baik selama bertugas di Arab Saudi.

Senada dengan Nizar, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat menyampaikan petugas mempunyai tugas yang berat untuk mempertahankan prestasi atas indeks pelayanan tahun lalu dengan nilai yang cukup tinggi. “Alhamdulillah selama mengikuti bimtek, para petugas telah menunjukkan progres pemahaman terhadap semua layanan dan artinya susah siap melayani jemaah,” kata Arsad. 

IHRAM

Puskes Haji dan Kemenag Upayakan Jamaah Lansia Tempati Kamar di Lantai Bawah

Jamaah haji lansia umumnya sulit beradaptasi fisik dan mental di lingkungan Saudi.

Sebanyak 62 ribu jamaah lanjut usia (lansia) akan mengikuti pelaksanaan ibadah haji 1444 H/2023 M. Mengingat kondisi dan situasi mereka yang berbeda dari jamaah usia muda, Pusat Kesehatan (Puskes) Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Agama (Kemenag) pun melakukan beberapa upaya mendampingi mereka.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menempatkan jamaah lansia di lantai bawah akomodasi. Hal ini dimaksudkan agar mereka tidak kesusahan jika memerlukan pertolongan sewaktu-waktu.

“Itu (penempatan kamar) sudah kami komunikasikan dengan Kemenag, supaya jamaah ditempatkan di bawah. Ini juga mengingat kebanyakan mereka ada gagap teknologi, tidak bisa naik lift atau eskalator,” ujar Kepala Puskes Haji, Liliek Marhaendra Susilo, saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (7/2/2023).

Selain mengusahakan kamar jamaah lansia, Kemenag dan Puskes Haji juga melakukan koordinasi terkait pendampingan mereka. Diusahakan dalam satu kamar ini juga diisi oleh jamaah yang usianya masih muda.

Ia menyebut permasalahan yang dihadapi lansia saat berada di Saudi biasanya disebabkan kendala dalam beradaptasi fisik dan mental terhadap perubahan lingkungan fisik. Perubahan lingkungan fisik yang dimaksud bisa kondisi sosial, perubahan suhu, dan lain-lain.

Kondisi ini bisa memicu beberapa hal, yang biasanya terjadi kepada jamaah yang sudah sepuh. Di antaranya adalah mudah mengalami disorientasi karena penurunan kemampuan daya ingat dan berpikirnya, serta mudah mengalami kelelahan karena penurunan kemampuan fisiknya.

“Untuk mencegah disorientasi, lansia sebaiknya terus didampingi saat beraktivitas. Lansia harus terus didampingi oleh orang terdekatnya yang mungkin dikenal jamaah, dan menciptakan suasana yang akrab di kloter yang sama. Jadi intinya agar mereka tidak merasa sendirian, merasa ada temannya,” lanjut dia.

Liliek menyebut hal ini perlu dilakukan sejak masa persiapan atau saat manasik. Setiap jamaah harus sudah mulai dikenalkan dengan jamaah yang lain. Terkait kamar, ia juga meminta agar Kemenag sudah menginformasikan pengaturan pembagiannya sehingga tiap penghuni bisa mengakrabkan diri sejak awal.

IHRAM

Pengurangan Katering Dinilai Bisa Tekan Kenaikan Biaya Haji 2023

Rencana kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 yang diusulkan Pemerintah melalui Kementerian Agama hingga saat ini masih menjadi pro dan kontra.

Hal ini membuat wakil rakyat Provinsi Jawa Tengah turut menyikapi ‘polemik’ usulan kenaikan biaya haji ini dengan menyerap langsung berbagai pendapat serta suara dari masyarakat.

Seperti yang dilakukan oleh Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, dr H Umar Utoyo di wilayah pantai utara (pantura) Jawa Tengah, antara lain di wilayah Kabupaten Brebes dan Kota Tegal.     

“Dari beberapa masukan yang disampaikan oleh masyarakat di Brebes dan Tegal, Mereka juga mengeluhkan wacana kenaikan biaya haji,” ungkap Umar Utoyo, dalam keterangan tertulis kepada Republika di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/2/2023).

Ia mengungkapkan, berkaitan dengan rencana kenaikan biaya haji yang sampai saat ini masih diperdebatkan tersebut, masukan masyarakat agar komponen biaya haji ditinjau ulang juga diterimanya.

Misalnya terkait dengan komponen katering jika diberikan secara tunai akan dapat menekan biaya para jamaah saat berada di tanah suci.

Selain itu jamaah akan lebih nyaman untuk memilih menu sesui selera dan kebutuhan. Termasuk bisa membawa lauk yang tahan lama dari rumah sesuai selera, misalnya sambel, rendang, serundeng dan sebagainya.

Masih terkait dengan katering, Umar juga menyoroti usulan paket sekali makan seharga 18,5 riyal yang menurutnya terlalu tinggi. “Jangan ‘aji mumpung’ ini kegiatan haji yang diuntungkan hanya pihak pihak tertentu,” kata legislator Fraksi Partai Gerindra Jawa Tengah ini.

Dengan diterimakan cash, lanjut Umar, juga bisa menghindari praktek korupsi. Terlebih berdasarkan pengalaman sejumlah jamaah, kalau sekali makan cukup 10 riyal, kenapa yang diusulkan sampai 18,5 riyal.

“Bayangkan, sehari makan tiga kali dan jumlahnya 200 ribu lebih jamaah, berapa keuntungan yang bisa diraup hanya dari satu komponen pembiayaan,” tegasnya.

Sementara itu, salah seorang warga Sayung, Kabupaten Demak, H Maskuri menyampaikan, daripada menaikkan biaya haji, lebih baik Pemerintah mengkaji sejumlah komponen masih dapat ditekan.

Ia juga mengusulkan misalnya biaya katering dapat diterimakan dalam bentuk uang tunai yang lebih fleksibel dan jamaah dapat memilih sendiri menu kesukaannya. “Karena sering makanan yang disajikan oleh katering tidak sesuai dengan selera Jemaah,” katanya.

Ia mengaku sudah berhaji dan beberapa kali umrah, dengan uang 10 Real sudah cukup untuk sekali makan di tanah suci. Tetapi informasi yang berkembang, usulan biaya untuk sekali makan seharga 18.5 Real.

Bagi jamaah yang terbiasa puasa Senin dan Kamis, juga bisa mengirit uang saku untuk makan. “Beda kalau ditangani katering, anggarannya pasti sudah diplot terlebih dahulu,” lanjutnya.

IHRAM

Biaya Haji Naik jadi Rp 69 Juta, Calon Haji Syok

Usulan biaya haji 1444 H/2023 yang mencapai hingga Rp 69 juta, membuat para calon jamaah haji (calhaj) terkejut. Mereka menolak kenaikan biaya hingga berlipat-lipat dari biaya awal.

Hal itu seperti yang disampaikan salah seorang calhaj asal Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Nurhayati (48). Dia sebelumnya mendaftar haji bersama suaminya pada 2014 lalu.

”Saat pertama dapat kabar kenaikan biaya haji, saya syok, kaget. Ini pemerintah lagi apa-apaan, naiknya kok gede banget,” ujar Nurhayati kepada Republika, Rabu (2/2/2023).

Nurhayati menjelaskan, untuk mendapat porsi haji, dia dan suaminya menyetorkan uang pendaftaran sebesar Rp 50 juta. Uang tersebut merupakan hasil tabungan mereka.

Saat ini, Nurhayati pun sedang menabung untuk melunasi biaya haji. Karenanya, dia mengaku sangat keberatan jika biaya haji naik hingga hampir Rp 70 juta per orang. Apalagi, dia akan berangkat haji bersama suaminya.

”Bingung, uang dari mana?,” cetus Nurhayati.

Meski demikian, Nurhayati belum berpikir untuk mencabut pendaftaran hajinya. Dia sudah membulatkan niat untuk pergi haji bersama suaminya.

”Pemerintah tolonglah, kalaupun mau naik, ya yang masuk akal. Masa biaya daftarnya Rp 25 juta, terus naiknya jadi Rp 69 juta?,” cetus perempuan yang berprofesi sebagai guru tersebut.

Nurhayati mengatakan, dengan mendaftar haji pada 2014, estimasi keberangkatan hajinya bersama suaminya semula pada 2026. Namun saat dicek kembali, ternyata pemberangkatannya tahun 2034.

Nurhayati menambahkan, keluhan mahalnya biaya kenaikan haji juga disampaikan  tetangganya yang sama-sama mendaftar haji. Mereka pun berharap agar pemerintah bisa membantu mewujudkan niat mereka untuk bisa menunaikan ibadah haji. 

Seperti diketahui, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan biaya perjalanan ibadah haji tahun 2023 naik 73 persen. Yakni, dari Rp 39 juta pada 2022 menjadi Rp 69 juta per jamaah pada tahun ini. N lilis sri handayani

IHRAM