Keajaiban Puasa

Oleh: Sofiah Balfas*

Bagaimana Puasa Membantu Menyelesaikan Masalah Kesehatan

Sudah lama sekali saya ingin menulis tulisan ini untuk bisa  membagi pengalaman saya mendapatkan hal yang sangat luar biasa setelah melakukan puasa Daud. Tujuan utama saya melakukannya ibadah yang mulia ini adalah karena ingin lebih dekat dengan Allah. 

Sebelumnya perlu saya sampaikan bahwa saya memiliki kondisi kesehatan di mana nilai hemoglobin saya selalu di bawah 10, beberapa kelainan di sel darah merah yang disertai demam dan kondisi lainnya. Kondisi ini saya alami selama 15 tahun.

Sebelum melaksanakan puasa Daud, saya dan suami sudah melakukan puasa Senin dan Kamis secara rutin selama lebih dari 5 tahun.  Alhamdulillah banyak sekali yang Allah hadiahkan kepada kami dari puasa Senin Kamis ini. Selain lebih dekat dengan Allah, saya lebih dapat mengontrol emosi dan juga Alhamdulillah banyak keuntungan bagi kesehatan. 

Gula darah suami saya kembali normal (awalnya indeks glikemik selalu diatas 10, sekarang di angka 5,7-6,5 dan kolesterol (LDL dan trigliserida)) juga normal tanpa obat-obatan lagi. 

Setiap di penghujung Ramadhan, suami saya selalu mengajak saya untuk meningkatkan puasa Senin dan Kamis yang kami lakukan menjadi puasa Daud setelah Lebaran. Tapi lama baru terlaksana karena saya takut tidak mampu dengan aktivitas pekerjaan saya yang cukup banyak.  

Pada September 2018, saya mulai melakukan puasa Daud, walaupun awalnya dilarang oleh dokter saya karena Hemoglobin saya pada saat itu sangat rendah. 

Dokter di Indonesia maupun di luar negeri sudah melakukan treatment yang cukup panjang untuk persoalan Hemoglobin saya ini tapi tetap saja tidak ada hasil. 

Untuk memastikan kondisi saya aman-aman saja dan Hemoglobin saya tidak memburuk, saya melakukan tes darah setelah 4 bulan melakukan puasa Daud. 

Masya Allah hasilnya membuat saya dan suami kaget luar biasa, menangis sambil bersyukur, hasilnya di luar dugaan. Maha Besar Allah, Hemoglobin saya normal dan kelainan sel darah merah juga normal. 

Saya lakukan tes itu kembali setiap empat bulan dan hasilnya Alhamdulillah semua normal, dokter di luar negeri pun menyatakan kondisi saya sangat prima sekarang. 

Lalu bagaimana cara Allah menormalkan Hemoglobin dan sel darah merah saya?  Allahu Akbar, maha besar Allah, sulit bagi saya  mencari jawabannya pada saat itu. Setelah membaca tulisan ini sampai akhir, Insya Allah pembaca bisa menemukan jawabannya sendiri. 

Dari sini saya  terus mempelajari apa yang terjadi saat tubuh berpuasa, agar saya bisa mengajak banyak orang untuk melakukan puasa lebih sering. 

Pengalaman saya, sulit sekali mengajak orang berpuasa dengan hanya menjanjikan pahala dan rahmat Allah. Tapi jika ada manfaat langsung ke diri mereka, biasanya langsung tertarik. 

Banyak sekali orang yang membayangkan berat sekali saat berpuasa, ini juga yang saya pikirkan sebelum memulainya.

Walaupun saya bukan pemuka agama dan juga bukan dokter, tapi saya ingin menyampaikan kepada saudara semua soal ajaibnya puasa dari apa yang saya alami dan beberapa literatur yang saya baca. 

Puasa dalam Al-Quran dan hadist

Di dalam QS Al Baqarah ayat 184 : “… Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”

Hadist riwayat Imam Nasai dari sahabat Abu Umamah: “Wahai Rasulullah perintahkan satu amalan, yang dengan amalan tersebut saya mendapat banyak manfaat.” 

Kemudian Rasulullah saw menjawab: “Tidak ada satu amalpun yang setara dengan puasa.”

Seorang dokter pada zaman Rasulullah yang bernama Haris bin Kaidah mengatakan lambung adalah rumah penyakit dan puasa adalah pangkal segala obat.

Tahukah Anda kalau binatang pun berpuasa?

Ternyata anjing dan kucing berpuasa ketika sedang sakit. Jangan pernah memaksa kucing makan ketika mereka sedang sakit karena hanya akan memperlambat sakit si kucing dan menghambat penyembuhan alami.  

Menurut Dr Jason Fung, dokter ahli ginjal di Kanada, yang mengarang banyak buku mengenai puasa dan diabetes, mengatakan: “The powerful natural of healing solution is FASTING”, jadi puasa adalah cara terbaik untuk penyembuhan alami. 

Menurut beliau, puasa bukanlah kelaparan tapi keikhlasan dalam menahan keinginan untuk makan. Kata ikhlas ini menjadi sangat menentukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.  Selanjutnya Fung mengatakan: “Kalau melihat sejarah, kita bisa melihat sejak zaman dulu orang berpuasa.” 

Hipocrates, bapak dari kedokteran modern mengatakan, “Makanan harus menjadi obat bagi kita. (our food should be our medicine), kalau tidak, maka obat akan menjadi makanan buat kita.” 

Lebih tegas Hipocrates mengatakan, “Makan ketika sakit, sama saja dengan memberi makan pada penyakit itu sendiri.” 

Kebiasaan kita ketika sakit (seperti flu, batuk) untuk menambah porsi atau kualitas makan kita, padahal tubuh kita di-design oleh penciptanya untuk puasa, tubuh akan menyimpan makanan dan mengeluarkan pada saat dibutuhkan. Tidak hanya manusia, juga terjadi pada semua binatang.  

Benjamin Franklin mengatakan, “Obat yang terbaik adalah istirahat dan puasa.” Istirahat artinya bebas dari stres dan relaksasi. Puasa didisain untuk membersihkan sistem dan purifikasi tubuh.  Benjamin Franklin dengan tegas menyatakan, “Yang terbaik untuk penyembuhan adalah bukan obat-obatan ataupun operasi tapi PUASA.”  Mahatma Gandhi menyatakan, “Puasa dapat membersihkan tubuh, pikiran dan jiwa.” 

Dalam Islam diyakini bahwa puasa adalah sesuatu yang sangat agung. Nabi Muhammad saw mengatakan bahwa puasa itu menghantarkan kita kepada pintu surga. Selama bulan Ramadhan, Muslim berpuasa selama sebulan penuh.   

Puasa bukan sesuatu yang membahayakan tetapi sesuatu yang memberikan banyak manfaat. Coba anda perhatikan selama bulan Ramadhan, pasien yang dirawat di rumah sakit selalu menurun jumlahnya, ini membuktikan bahwa puasa menyehatkan. 

Ada beberapa riwayat yang mengatakan Rasulullah sering berpuasa pada saat perang dan memenangkan peperangan. Ini saya alami sendiri, saya rutin melakukan olah raga yang cukup berat sebanyak 2 kali seminggu, ternyata di hari berpuasa, saya bisa melakukannya jauh lebih baik daripada di saat tidak berpuasa, padahal sebelum latihan, guru saya selalu tanya: “sudah makan?”, karena khawatir saya akan lemas ketika latihan kalau belum makan, itulah pemikiran orang  pada umumnya, termasuk saya juga  berpikir seperti itu sebelum banyak melakukan berpuasa.

Dari ilmu pengetahuan, diketahui puasa mempunyai banyak manfaat:  

Mengontrol kadar gula darah.

Menurunkan berat badan

Menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida.

Meningkatkan kesehatan mental,

Meningkatkan imunitas tubuh

Membuang racun dalam tubuh.

Meningkatkan fungsi otak.

Membuat awet muda.

Fasting Clinic 

Begitu hebatnya puasa, ternyata di Jerman ada klinik yang  mengobati pasiennya dengan berpuasa. Klinik ini bernama The Buchinger Therapeutic Fasting dan didirikan tahun 1920, tepat 100 tahun lalu oleh Dr Otto Buchinger.  

Dr Françoise Wilhelmi, direktur Research and Medicine Klinik Buchinger dalam presentasinya  menyampaikan sejak 1989, Dr Heinz Fahrner sudah menjelaskan puasa adalah stimulator yang paling kuat terhadap mekanisme penyembuhan diri sendiri pada tubuh dan jiwa sesorang.  

Sudah ribuan orang mengikuti program puasa di klinik ini dan memberikan hasil yang sangat signifikan.

Di Rusia juga ada klinik dengan terapi puasa yang didirikan tahun 1995.  Klinik ini berada di Goryachinsk, lokasi yang mempunyai pemandangan yang sangat cantik.  

Lebih dari 10,000 orang sudah mendapatkan manfaatnya. Klinik ini mempunyai moto: “Fast and your body will thank you”.

Autophagy, Efek Puasa Terhadap Sel Tubuh

Terakhir saya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat mengagumkan yang bisa anda dapatkan ketika anda berpuasa, yaitu AUTOPHAGY. Hadiah Nobel Fisiologi dan Kedokteran diberikan kepada ilmuwan asal Jepang, Yoshinori Ohsumi  pada tahun 2016, yang menemukan mekanisme authophagy. 

Autophagy adalah mekanisme pembongkaran bagian-bagian sel yang sudah  tua/rusak yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup energi untuk mempertahankannya. 

Authophagy sangat penting bagi kelangsungan hidup sel dan menjaga sel tetap sehat. 

Tanpa authophagy, sel-sel tubuh manusia tidak akan bertahan, karena banyaknya sampah tubuh yang akan menumpuk sehingga menganggu fungsi sel dalam tubuh sehingga imunitas menurun dan timbul berbagai penyakit, termasuk penuaan dini.  

Berbagai riset membuktikan bahwa Autophagy berperan dalam menekan sel tumor. Selain itu autophagy merupakan respons pertahanan sel dari serbuan virus virus dan bakteri ketika terjadi infeksi. Uniknya Autophagy tidak terjadi ketika sel kenyang karena banyaknya pasokan nutrien, melainkan ketika ia kelaparan. 

Jadi proses autophagy terjadi hanya saat kita berpuasa. Ketika seseorang makan, hormon insulin yang mengatur metabolisme karbohidrat dalam tubuh akan meningkat, sementara glukagon menurun. 

Ketika ia berpuasa, terjadi sebaliknya, insulin menurun, sementara glukagon meningkat, peningkatan glukagon inilah yang menstimulasi proses Autophagy. 

Apa yang bisa menghentikan proses Authophagy? Makan. Karena gula dan protein yang berlebihan membuat pembersihan diri terhambat. Hal ini terbukti pada tubuh penderita penyakit Alzheimer dan Kanker.

Pola makan selama berpuasa menentukan manfaat dari puasa itu sendiri.

Mungkin ada orang yang merasa sudah berpuasa tapi tidak mendapatkan banyak manfaat terhadap kesehatannya.  Bahkan dari satu kajian  selama bulan Ramadhan, didapatkan  bahwa puasa menyebabkan peningkatan kadar gula, trigliserida, penurunan HDL sehingga hal ini menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. 

Mengapa ini bisa terjadi? Dari pengalaman saya, jawabannya  adalah: coba lihat apa yang anda makan waktu berbuka dan berapa banyak? Jangan jadikan waktu shaur dan berbuka puasa menjadi  kebiasaan “balas dendam”.   

Puasa bisa diibaratkan kita membersihkan rumah kita, agar tetap bersih, anda harus mengatur makanan yang anda makanan ketika berbuka dan shaur.  

Jika anda berbuka dengan makanan yang tinggi lemak, tinggi gula dan kalori, berarti  setelah berbuka anda segera mengotori  tubuh anda.  

Makanan tinggi kalori seperti makanan tinggi karbohidrat dan gula akan  menghambat proses autophagy dan juga membuat anda banyak bermalas malasan selama puasa.  Saya biasakan banyak minum air  putih, kurma beberapa butir dan buah segar ketika berbuka.  Asupan protein yang sehat tetap saya prioritaskan.  

Yang tidak kalah penting tetaplah   berolah raga, hal inj bisa anda lakukan di sore hari sehingga anda akan tetap segar setelah berbuka puasa dan dari penelitian dodapatkan olahraga selama berpuasa dapat meningkatkan antioksidan.

Sekarang kita bisa tahu dan mengerti penggalan makna surat Al Baqarah ayat 184:  “Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.

Semoga tulisan saya ini menginspirasi banyak orang untuk berpuasa. Apalagi di saat ini semua orang memburu semua vitamin atau obat-obatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, kita lupa kalau  Allah yang menciptakan kita sudah menyiapkan proses meningkatkan daya tahan tubuh dan self-healing untuk kita, maha besar Allah.

*Penulis adalah Direktur Operasional PT Bukaka Teknik Utama

Pemulung Asal Probolinggo Berangkat Haji

Miskat, asal Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang sehari-hari berprofesi sebagai pemulung, selangkah lagi mewujudkan impian menunaikan ibadah haji setelah bertahun-tahun menyisihkan uang hasil jerih payahnya senilai Rp10 ribu setiap hari.

Kakek yang kini berusia 70 tahun itu tergabung bersama rombongan calon haji lainnya asal Kabupaten Probolinggo dalam kelompok terbang (Kloter) 28 Embarkasi Surabaya, yang Rabu sore memasuki Asrama Haji Sukolilo Surabaya, untuk kemudian berangkat ke Tanah Suci melalui Bandara Juanda, Kamis sore, 26 Juli.

“Naik haji sudah menjadi cita-cita saya sejak masih muda,” ujar duda dua anak ini. Suaranya terdengar lirih.

Empat bulan lalu, menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci, Miskat menderita penyakit sesak nafas. Sejak itu dia hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur rumahnya, tanpa dapat melakukan aktifitasnya lagi sebagai pemulung.

Dia mengenang, sebelum menderita penyakit sesak nafas, rutinitasnya adalah memulung sampah, mencari barang-barang bekas yang masih bisa dijual kembali, seperti kardus, botol dan lainnya.

Sarana yang dikendarainya untuk memulung sampah adalah sepeda angin tua dengan wadah atau “ronjotan” di belakangnya untuk menyimpan barang-barang bekas yang yang dikaisnya dari tempat sampah, yang dirasa masih laku dijual.

“Saya berkeliling di lima desa dengan mengayuh sepeda untuk mengais sampah setiap hari,” katanya.

Hasil penjualan dari barang-barang bekas yang dikumpulkannya disisihkan Rp10 ribu setiap hari, yang kemudian disimpan di lemari, bersama tumpukan baju, di rumahnya.

Miskat masih ingat, di tahun 2010, uang simpanannya terkumpul Rp3 juta, dengan pecahan atau lembaran uang Rp10 ribuan yang sudah lusuh. Dia mengikatnya dengan gelang karet dan membawanya kepada H Saiful, pemilik salah satu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Probolinggo.

Saiful lantas mengantar Miskat mendaftar haji dengan lembaran uang Rp10 ribuan lusuh senilai Rp3 juta yang diikat karet gelang itu. Saat itu biaya pendaftaran haji sekitar Rp25 juta. Sisa kekurangannya menggunakan dana talangan dari bank dengan yang dijamin oleh pemilik KBIH.

Menurut Saiful, dana talangan itu jatuh temponya oleh bank hanya diberi waktu selama setahun. Tentu Miskat tidak dapat melunasinya.

Dari pihak KBIH, lanjut dia, ikut membantu membayarkan bunganya ke bank yang sudah lewat jatuh tempo hingga akhirnya Miskat dapat menutup cicilan pokoknya bertahun-tahun kemudian.

Petugas di Asrama Haji Sukolilo Surabaya malam ini merujuk Miskat ke Rumah Sakit Umum Haji Surabaya untuk menjalani perawatan medis pada pernafasannya. Dari sorotan matanya masih terpancar semangat untuk segera melihat Rumah Allah di Makkah, menunaikan ibadah haji, memenuhi rukun Islam kelima.

 

IHRAM

 

TERBARU:

Aplikasi Cek Porsi Haji, kini dilengkapi Infomasi Akomodasi Haji di Tanah Suci! Silakan Download dan instal bagi Calon Jamaah Haji yang belum menginstalnya di smartphone Android! klik di sini!

Kopi dan Inspirasi Kehidupan

ADA pujangga Arab penyuka kopi yang bersastra di tegukan terakhir secangkir kopi pagi yang dihidangkan isterinya. Dengan tersenyum, endapan kopi yang pahit dan hitam itu menjelma menjadi inspirasi kehidupan yang dahsyat.

Dia berkata, “Di sana ada akhir yang pahit bagai kopi, namun membuatmu terjaga dan menjadi lebih hati-hati.”

Kopi. Ya, kopi. Ada yang tak suka kopi. Itu adalah bagian hak asasi yang dilindungi undang-undang. Jangan diprotes apalagi dihina sebagai tak berselera tinggi. Saya saat ini mulai menyenangi kopi, saat saudara baru saya menjelaskan jenis-jenis kopi, manfaat dan filsafatnya. Abah Haji Saimi adalah nama saudara baru saya ini.

Ingin sekali saya berbisnis kopi mengikuti jejaknya, namun langsung dihalanginya dengan berkata: “Jangan, itu bukan jalan kiai. Ada bisnis lain yang cocok untuk Anda.” Saya tunggu petuah bisnisnya, namun hingga kini kalimat halangan itu belum berlanjut menjadi fatwa.

Saya ingin terus bekerja dan berusaha karena saya tak ingin pesantren saya menjadi beban bagi santri dan wali santri. Saya ingin pesantren saya menjadi tempat menempa jiwa berwirausaha para santri, karena Rasulullah juga mengajarkan umatnya bekerja dan mendapatkan keberkahan dari pekerjaan itu. Salah satu tanda keberkahan kerja adalah semakin mendekatnya kerja dan hasil kerja kita kepada Allah.

Saat ini, saya dengan kopi. Dengan tersenyum ikhlas saya berdoa, semoga keberkahan selalu ada dalam hidup kita. Salam kopi, pahit tapi menyegarkan.

 

 

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi

INILAH MOZAIK

Cara Melunasi Hutang Riba (Kisah Inspiratif)

Tobat dari Riba, Hutangpun Sirna!!

Dalam sebuah milis yang dikelola oleh PengusahaMuslim.com ada sebuah pertanyaan yang diajukan oleh member sebagai berikut:

Assalaamu’alaikum warahmatullah.

Ustadz yang saya hormati,
Akhir-akhir ini saya beserta istri sedang galau. Ceritanya begini. Saya seorang pegawai yang bekerja di instansi pemerintah yang alhamdulillah telah beristri (Insya Allah) salehah dan Allah mengaruniakan kami 5 orang anak.

3 tahun yang lalu kami meneken akad kredit pada salah satu bank pemerintah dengan nominal lumayan besar untuk mendaftar haji 2 orang (saya dan istri) dengan perhitungan ketika tahun pemberangkatan haji, hutang kami telah lunas.

Setelah kami banyak membaca dan belajar hukum Islam, kami meyakini bahwa kami telah menanggung dosa riba (astaghfirullah). Kami kemudian berusaha keluar dari belitan dosa riba, diantaranya dengan keluar dari Koperasi (KPRI) dan sekarang mencoba keluar dari kubangan riba yang lain, yakni hutang kami ke bank tersebut, dengan cara kami berencana menjual barang-barang yang kami miliki, namun menurut hitung-hitungan saya tidak akan mencukupi untuk melunasi hutang tersebut, sedangkan apabila mencari pinjaman kepada Saudara tidak mungkin mengingat semua keluarga kami dalam kondisi ekonomi yang alhamdulillah pas-pasan.

Apakah saya harus menjual sebidang tanah yang saya miliki agar dapat melunasi hutang kami? (Saya memiliki sebidang tanah yang apabila dijual mungkin hampir dapat melunasi hutang).
Demikian, mohon solusinya. Terima kasih.

Wassalaam,
Hamba Allah-Purbalingga, Jawa Tengah.

Tanggapan dari ikhwan member milis PM-Fatwa:

Bismillah ,sekedar berbagi pengalaman tentang terjerat riba.  Pengalaman bapak pernah saya alami sebelumnya dan saya selain hutang riba juga terjerat kartu kredit sampai 11 kartu. Setelah saya mengikuti pengajian sana sini dan membaca buku akhirnya saya bertobat dari riba. Karena riba membuat hidup kita merasa hina dikejar kejar hutang dan debitur.

Walaupun orang lain melihat kehidupan kita punya mobil ,rumah besar dll. tapi semua itu hasil riba. Dan itu semua tidak akan membawa berkah dan ketenangan bagi hidup kami. Maka akhirnya saya sekeluarga bertobat untuk menghindari riba dan kartu kredit.

Akhirnya saya jual semuanya yang saya miliki mobil, trayek jemputan, rumah, motor dan semua yang saya miliki dari hasil riba saya jual guna menutupi hutang-hutang riba. Saya mulai dari kehidupan dasar lagi dengan mengontrak rumah kecil di area pesantren karena anak-anak kami sekolah di pesantren .

Dengan keikhlasan kita dan benar-benar taubat, maka Allah mengabulkan permintaan saya sekeluarga. Dan saat itu pula setelah saya jual semua yang saya punyai dari hasil riba, saya dapat panggilan kerja ke Saudi arabia di sebuah perusahaan perminyakan. Dan akhirnya saya sekeluarga hijrah ke Saudi Arabia sampai sekarang. Dan Alhamdulilah, Allah kembalikan harta kami dengan segala kelebihannya dan saya sekeluarga bisa pergi haji bersama setelah tinggal satu tahun di Saudi. Alhamdulillah, semuanya dimudahkan segala urusan saya sekeluarga serta bisa melunasi semua hutang-hutang riba dan kartu kredit. Dan yang membuat saya sangat bahagia adalah tempat kerja sekarang dekat dengan Mekkah dan Madinah, sehingga tiap bulan kami bisa umroh .

Inilah kisah pengalaman saya yang terjerat riba semoga Bapak sekeluarga tidak usah ragu untuk menutup hutang riba, pertolongan Allah sangat cepat

Wassalamualaikum

Dari Bpk Edi di Saudi Arabia

 

PENGUSAHA MUSLIM

Jepretan Hidayah Peter Sanders

Fotografer profesional asal Inggris ini memutuskan menjadi Muslim saat ia berusia 24 tahun. Pria kelahiran 1946 ini memulai kariernya sebagai fotografer internasional sekitar 1960-an.

Saat itu, ia menjadi fotografer untuk orang-orang terkenal dalam bidang musik, seperti Bob Dylan, Jimi Hendrix, The Doors, The Who, dan The Rolling Stones.

Menjelang akhir 1970-an, Sanders mulai merasa bosan dengan aktivitas yang ia jalani. Ia akhirnya memutuskan untuk melakukan perjalanan spiritual ke India. Sanders langsung mengemas barangnya dan melakukan perjalanan ke India. Di sana, ia memutuskan untuk mencari seorang guru spiritual.

Sesampainya di India, Sanders akhirnya menemukan seorang guru spiritual yang ia cari.  Guru tersebut beragama Hindu. Namun, menurutnya, kualitas ajaran yang dimiliki guru itu sama dengan seorang Muslim.

 

Belajar ke Saudi

Ia  belajar di India sekitar enam bulan. Dan, ketika ia memutuskan untuk kembali lagi ke Inggris, beberapa temannya telah menjadi Muslim.

Namun, ada juga beberapa teman dekatnya yang justru semakin bergantung pada narkoba dan alkohol. “Seolah-olah Tuhan berkata kepada saya, arah mana yang akan saya pilih?” ujarnya.

Pria kelahiran London ini dulunya tidak mengenal Islam sama sekali. Keputusannya menjadi Muslim ia ambil tanpa banyak mengetahui tentang hal itu.

Akhirnya, Sanders memutuskan untuk pergi ke Arab Saudi. Di pusat kelahiran Islam itu, ia menemukan keindahan spiritual Islam dan meninggalkan kesan yang tak terhapuskan kepadanya.

Naik Haji

Perkenalannya dengan Islam terbilang singkat. Sanders hanya perlu waktu tiga bulan untuk berikrar syahadat. Setelah kembali ke Inggris, ia memeluk Islam dan Abdul-Adheem merupakan nama Muslimnya.

Berada di bawah naungan Islam, Sanders benar-benar tertarik menunaikan haji, meski ia tak cukup memiliki biaya. Guru spiritualnya mengetahui niatan Sanders, lalu memberinya tiket pergi haji. Sayangnya, sang guru wafat dalam perjalanan menuju tanah suci, Makkah.

Niat mulia itu terlaksana pada 1971. Kesempatan ini ia manfaatkan untuk diabadikannya melalui jepretan foto. Ia sempat mendapat kesulitan izin mengambil gambar, apalagi ia seorang mualaf dan orang bule.

Sanders tak berhenti bersyukur saat seseorang menjaminkan diri kepadanya dan siap bertanggung jawab.

 

Jepretan Dakwah

Dalam proses usaha memperoleh izin ini, ia teringat pernyataan penyair yang menjadi penyemangatnya, yaitu: “Untuk melihat realitas Madinah, yang kita butuhkan lebih dari lensa kamera, tetapi juga memerlukan visi.” Seakan ingin memiliki visi ini, Sanders berusaha menyampaikannya kepada orang lain melalui hasil jepretannya.

Iktikadnya itu membuahkan hasil. Gambar-gambar yang ia ambil muncul di berbagai media internasional, seperti Sunday Times Magazine, The Observer, dan jurnal utama lainnya.

Bagi Peter Sanders, iman dan fotografi menjadi bagian penting dalam perkembangan spiritualnya. Dulu, ia memotret orang-orang terkenal di industri musik.

Namun, sekarang dengan kamera yang ia miliki, ia juga memotret situs-situs suci umat Islam di dunia. Baginya, perjalanan hidupnya lebih dari perubahan fokus untuk lensa kameranya.

Fotografi pada dasarnya, menurut Sanders, adalah sarana untuk menumbuhkan semangat Islam. Semenjak memeluk Islam, ia telah menghabiskan 30 tahun mendokumentasikan tradisi Islam tradisional yang kian menghilang dari bumi.

Sanders sempat menjalani satu proyek yang merupakan kompilasi dari album fotografi dan ulama besar. Ia berharap dapat mengumpulkan dana untuk memublikasikan hasil karyanya ini.

 

Karya Sanders dalam bidang fotografi sudah tidak diragukan lagi. Beberapa karyanya mendapat penghargaan di tingkat internasional. Bahkan, fotografer dunia juga memuji hasil karya fotografer Muslim ini.

Pakar seni asal Jepang, Tsuyoshi Kawasoe, menyebut hasil karya Sanders menciptakan rekor dan berbeda. Ia mampu menghasilkan karya yang menggambarkan tradisi Muslim tradisional.

Komitmen dan cinta Sanders terhadap budaya Islam tradisional telah membawanya ke tempat yang diimpikan banyak fotografer.

Menurut Kawasoe, Sanders selalu menganut prinsip bahwa fotografi adalah perpanjangan dari hidupnya.

Fotografi adalah proses yang indah dan karunia dari Allah yang telah memungkinkan ia untuk belajar banyak tentang diri sendiri dan dunia sekitar. “Foto-fotonya sangat luar biasa indah,” katanya.

Penulis asal Amerika Michael Sugich menilai, Sanders adalah satu-satunya fotografer yang saat ini memiliki rencana sistematis dan pengabdian yang besar, khususnya di dunia Islam, karena ia adalah seorang Muslim. Berkat pemahaman mendalam tentang budaya dan kesopanan spiritual, ia mampu menjangkau lokasi yang sulit disentuh fotografer Barat lainnya.

Ia telah meninggalkan catatan yang tak terhapuskan, puitis, dan menggairahkan dari waktu yang luar biasa dan budaya yang kaya serta menarik. “Ia menangkap keindahan spiritual ciptaan sendiri,” katanya. Sanders menerbitkan buku fotografi pertamanya yang berjudul, In The Shade of The Tree.

 

sumber: Republika Online

Kisah Tukang Sol Sepatu

Oleh: Asep Effendi Al Faqir   

Hati yang Bersinar “Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): Bukankah Aku Rabb-mu, Mereka menjawab: Benar (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Rabb).'” (QS al-A’raaf: 172) Ketika ruh masuk ke dalam jasad, maka beragam tuntutan jasad pun memberikan perubahan yang berpengaruh langsung kepada hati.

Bila cahaya menyinari hati begitu kuat, maka seseorang dapat menahan beragam desakan tubuh yang diharamkan. Rasulullah SAW adalah teladan kita. Beliau SAW merupakan cermin seorang yang mampu menahan pengaruh kehidupan dunia, sehingga hatinya selalu bercahaya. Hal itu tecermin dari akhlak beliau, baik terhadap Allah maupun terhadap mahluk-Nya.

Syekh Ahmad bin Muhammad Ataillah berkata, “Betapa hati manusia akan menyinarkan cahaya bila cermin hati kita memantulkan beraneka macam gambaran tentang alam kemakhlukan? Betapa seorang hamba mampu menjumpai Allah, padahal ia terbelenggu ke dalam syahwat. Bagaimana mungkin seorang dengan keinginan kerasnya untuk masuk ke hadirat Allah, padahal ia belum bersih dari janabat kelalaiannya.

Bagaimana mungkin seorang hamba mampu memahami berbagai rahasia yang halus, padahal ia belum juga bertobat dari kesalahannya.” Dua hal tersebut di atas tentu saja sangat mustahil dikumpulkan menjadi satu. Bahkan, orang akan keheranan apabila ada orang yang menghendaki berbinar-binar cahaya, padahal ia sendiri belum mampu memisahkan diri dari gambaran dunia yang mengasyikan.

Tidak mungkin cahaya Allah itu dapat ditangkap untuk menghiasi hatinya apabila cermin hatinya masih tertutup oleh kegelapan dunia. Karena cermin hati dapat cahayanya apabila telah mendapat sinar keimanan. Bagi hati yang telah mendapatkan cahaya, persoalan dunia bukanlah tujuan utamanya. Mereka akan tetap beribadah walaupun hidup dalam kesederhanaan.

Rezeki terkadang datang dari pintu yang tidak terduga, setelah kita berusaha semaksimal mungkin untuk berusaha dan terus berdoa. Kisah tukang sol sepatu, misalnya, pernah melintasi cerita inspiratif tentang makna keimanan seorang hamba. Di tengah usahanya yang terus berjalan dan tanpa order, tukang sol sepatu terus berusaha dan tidak berhenti berdoa dan shalat dalam setiap perjalanannya.

Namun, di tengah kesedihan karena sepinya order, justru rezeki diberikan Allah lewat seorang tetangga melalui istrinya yang sedang ada di rumah. Sang lelaki itu tak mampu menahan air mata, seraya berucap, “Allahu Akbar,” sambil bersujud dan berucap, “Ya Allah, benar Engkau Mahakaya, Pengasih, serta Penyayang, muliakan tetangga kami serta tambahkan rezekinya, amin, ya Allah.” Allah SWT berfirman dalam Alquran surah al-Mukmin ayat 61, “Allahlah yang menjadikan malam untukmu supaya kamu beristirahat, dan menjadikan siang terang benderang.

Sungguh besar karunia Allah kepada manusia! Tetapi kebanyakan manusia tidak mau bersyukur.” Kini lihatlah diri kita yang setiap hari bergelimang dengan harta. Setiap saat kita berdiskusi untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar, bahkan terkadang kita membicarakan jabatan agar bisa meraihnya. Padahal semua itu akan kita tinggalkan ketika malaikat maut datang menjemput.

Ketika hati kita sudah diisi dengan hawa nafsu dunia, maka cahaya Allah makin redup dalam diri kita. Dunia sudah kita besarkan setiap saat, sementara Allah yang telah menciptakan dan mencukupkan rezeki kita justru dikecilkan kedudukannya. Di manakah cinta kita kepada Allah yang Rahman dan Rahim?

 

sumber: Republika Online