Masa Tunggu Haji Puluhan Tahun, Warga Pilih Umrah

Umrah kian diminati di tengah masa tunggu keberangkatan haji yang mencapai puluhan tahun. Di Kota Malang dan sekitarnya, sejumlah biro perjalanan umrah menyatakan warga yang mendaftar umrah meningkat dalam beberapa tahun belakangan.

Nabil Adam Bakthier, marketing di biro umrah dan haji Sahara Tour and Travel mengungkapkan, selama 2016, biro tersebut memberangkatkan sekitar 700 jamaah umrah asal Malang dan Surabaya. “Dalam dua hingga tiga tahun terakhir jumlah jamaahnya makin meningkat,” jelas Nabil kepada Republika.co.id, belum lama ini.

Setiap bulan, biro ini memberikan kuota 100 jamaah umrah khusus untuk Surabaya dan Malang. Sementara sisanya berasal dari kota-kota lain seperti Lamongan, Gresik, Jember, Bondowoso, Mojokerto, dan Probolinggo.

Menurutnya, waktu tunggu haji yang lama membuat masyarakat memilih berangkat umrah. Apalagi saat ini menjamurnya biro umrah membuat harga makin bersaing. “Waktu favorit untuk umrah biasanya saat Ramadhan dan akhir tahun,” ujar Nabil.

Ungkapan senada juga dilontarkan oleh Weni Anggraeni. Kepala Marketing biro umrah Patuna inii mengatakan, dalam sebulan minimal ada dua hingga lima jamaah umrah berangkat dari Malang. “Semua jamaah berkumpul di Jakarta karena kantor punya banyak cabang di daerah,” kata Weni.

Berdasarkan data kantor Kemenag Kota Malang 2016, masa tunggu keberangkatan haji di kota ini mencapai 20 tahun. Setiap bulan terdapat sekitar 100 orang yang mendaftar haji di Kemenag Kota Malang.

Kementerian Agama telah menetapkan adanya penambahan kuota haji tahun 1438 H/2017 M. Tahun ini, kuota haji mencapai 221 ribu orang dari sebelumnya 168.800 orang. Tahun ini kuota keberangkatan haji terdiri atas kuota haji reguler 204 ribu orang dan kuota haji khusus 17 ribu orang.

Sebelum adanya penambahan kuota, jamaah haji Kota Malang yang berangkat tahun ini sebanyak 951 orang. Kini setelah kuota haji bertambah dijadwalkan ada 1.127 calhaj yang akan berangkat dari Kota Malang pada 2017.

 

sumber:Ihram.Co.id

 

———————————————————————————
Umrah Resmi, Hemat, Bergaransi
(no MLM, no Money Game, no Waiting 1-2 years)
Kunjungi www.umrohumat.com
atau hubungi handphone/WA: 08119303297
———————————————————————————

Hukum Mencampur Baju Bernajis dalam Mesin Cuci

INTI dari mencuci najis adalah menghilangkan zat najis itu dari benda suci yang sedang dicuci. Membersihakan najis di pakaian, berarti menghilangkan zat najis di pakaian. Ketika najis itu dalam bentuk cairan, bisa dihilangkan dengan cara disiram, sampai zat najisnya hilang. Kemudian, di sana ada pertimbangan, ketika pakaian yang najis dicampur dengan air dan pakaian yang suci, bisa dipastikan najis itu akan mencemari yang lainnya.

Oleh karena itu, idealnya, sebelum pakaian yang najis ini dicuci bersama pakaian yang suci, sebaiknya pakaian ini dibilas dulu secara terpisah. Untuk merontokkan najisnya. Setelah itu bisa dimasukkan ke mesin cuci, untuk dicuci bersama pakaian yang suci lainnya. Bagaimana jika langsung dicampur? Benda suci bisa berubah menjadi najis apabila benda itu terkena najis dan menyebabkan perubahan bau, rasa, atau warnanya. Karena itu, ketika pakaian najis dicuci bersama pakaian suci, di sana ada 2 kemungkinan:

(1) Airnya sedikit, sehingga menyebabkan kontaminasi najis
(2) Airnya banyak, sehingga semua najis bisa hilang dan tidak menempel di pakaian yang suci.

Imam Ibnu Baz mengatakan, “Apabila pakaian dicuci dengan cara dicampur (yang najis), dengan menggunakan air yang banyak, sehingga bisa menghilangkan semua bekas najis, dan tidak mengalami kontaminasi najis, maka semua pakaian dianggap suci. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, “Sesungguhnya air itu suci, dan tidak bisa berubah menjadi najis karena benda lain.” (Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Turmudzi dengan sanad sahih)

Selanjutnya beliau mengingatkan, “Dan wajib bagi yang mencuci, hendaknya berusaha menggunakan air yang cukup, untuk mencuci dan membersihkan semuanya. Jika anda bisa memilah antara pakaian suci dan pakaian najis, maka yang lebih hati-hati, anda cuci pakaian najis disendirikan, dengan air yang cukup, sampai zat najisnya hilang, sehingga air untuk mencuci tetap suci, tidak berubah dengan najis.”

Allahu waliyyut taufiq. Allahu a’lam. [Sumber: Majmu Fatawa, Ibnu Baz, 10/205/Ustaz Ammi Nur Baits]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2362556/hukum-mencampur-baju-bernajis-dalam-mesin-cuci#sthash.sYk3QunV.dpuf

———————————————————————————————-
Umrah resmi, Hemat, Bergaransi
(no MLM, no Money Game, no Waiting 1-2 years)
Kunjungi www.umrohumat.com
atau hubungi handphone/WA 08119303297
———————————————————————————————-

Awas! Tingkatan Tiga “Celakalah Orang yang Salat”

Al-Hafidz Ibu Katsir pernah mengatakan, metode tafsir yang paling bagus adalah tafsir alquran dengan alquran. (Tafsir Ibnu Katsir, 1/7). Firman Allah mengenai kecelakaan bagi orang yang salat, telah dijelaskan di lanjutan ayat, “Celakalah orang-orang yang salat, yaitu orang-orang yang lalai dari salatnya.” (QS. al-Maun: 4 -5).

Sehingga makna, Celakahlah orang yang salat adalah mereka yang lalai dari salatnya. Bentuk lalai alam salat, beraneka ragam. Secara umum, bisa kita bagi menjadi beberapa tingkatan,

(3) Lalai dalam bentuk tidak melaksanakan penyempurna salat

Seperti tidak memperhatikan pakaian. Allah memerintahkan agar manusia memperhatikan kerapian pakaian ketika salat. Allah berfirman, “Wahai anak keturunan Adam, gunakanlah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid/waktu salat.” (QS Al Araf : 31).

Termasuk juga, laki-laki yang tidak berjemaah di masjid tanpa alasan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, “Barang siapa yang mendengar azan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada salat baginya, kecuali bila ada uzur.” (HR. Ibnu Majah 842 dan dishahihkan al-Albani).

Termasuk juga tidak meluruskan dan merapatkan shaf ketika salat berjemaah. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “Dan tegakkanlah shaf di dalam salat, karena sesungguhnya menegakkan shaf termasuk diantara baiknya salat.” (Bukhary 722) dan Muslim 435)

Allahu alam. [Ustaz Ammi Nur Baits]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2362537/awas-tingkatan-tiga-celakalah-orang-yang-salat#sthash.BxD09H1A.dpuf

 

———————————————————————————————-
Umrah resmi, Hemat, Bergaransi
(no MLM, no Money Game, no Waiting 1-2 years)
Kunjungi www.umrohumat.com
atau hubungi handphone/WA 08119303297
———————————————————————————————-

Yakinlah, Allah Akan Memberimu

Auudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim. Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa alaa aalihi wa Shahbihi ajmaiin. “Subhanaka, la ilma lana illa ma alamtana, innaka Antal Alimul Hakim” [QS 2:32] Allahu akbar Ya Alimu, ya Hakim, alimna ma yanfauna wa zidna ilman!

((dan para malaikat berkata) “Mahasuci Engkau, kami tidak mengetahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau Mahatahu dan Maha Bijaksana” Allahu akbarwahai Yang Mahatahu, wahai Yang Maha Bijaksana, ajarilah kami sesuatu yang bermanfaat bagi kami dan tingkatkanlah pengetahuan kami selalu!)

Ini adalah tarekat Naqsybandi yang mulia dan pilar utamanya adalah Sohbet, asosiasi bersama Syekh. Kita meminta, mereka memberi. Jika kita tidak meminta, mereka tidak akan memberi Allah SWT berfirman, “Mintalah, Aku akan memberimu.” Pertama, kalian harus mengetahui dulu apa yang kalian minta.

Ada seorang yang Allah SWT kirim kepada seorang Sultan yang besar, Sultan yang agung. Orang itu datang dengan membawa sesuatu sehingga membuat Sultan senang dan berkata, “Aku senang kepadamu. Mintalah sesuatu, apa yang kamu minta akan kuberi. Aku akan memberinya segera.” Kemudian orang itu mulai berpikir, kira-kira apa yang bisa kuminta? Keledaiku sangat lapar dan Aku tidak mempunyai jerami “Oh Sultan, berikanlah Aku jerami yang banyak.” Allah, Allah, pintarnya Apakah kalian mengerti betapa bodohnya orang itu? Sultan menjadi heran, apakah orang ini gila atau tidak punya akal? “Berikan apa yang dia minta. Berikan dia 10 karung jerami, lalu biarkan dia pergi.”

Allah SWT selalu mengawasi kalian ketika kalian meminta sesuatu kepada-Nya, dan sebagian besar meminta hal-hal yang tidak berarti. Banyak orang yang datang kepada saya dan berkata, “Besok Aku akan menempuh ujian, doakan Aku agar berhasil,” atau “Aku akan lulus, doakanlah untuk kelulusanku.” Setiap hari banyak sekali yang datang kepada saya dan berkata, “Wahai Syekh, berdoalah untuk tokoku sebab toko itu sepi pengunjung.” Yang lain meminta, “Carikan pekerjaan yang baik untukku, Aku tidak punya pekerjaan.” Atau “Wahai Syekh, mintakan kepada Allah SWT agar Aku diberi uang lebih banyak.” Setiap hari seorang saudara mendatangi saya, “Syekh, doakan Aku agar berkaki 4,” maksudnya dia akan menikah meminta kepada saya sejak pagi hari sampai waktunya tidur.

Begitu banyak orang datang dan meminta saya berdoa untuk ini, itu semuanya omong kosong. Tidak ada yang datang dan berkata, “Wahai Syekh, doakan agar Aku menjadi hamba yang diterima di Sisi-Nya.”

“Hallo Syekh, berdoalah untukku, karena sebentar lagi ada pemilihan. Aku akan mencalonkan namaku juga, doakan agar hati orang-orang tergerak untuk memberikan suaranya mendukungku, wahai Syekh.” Tidak ada orang yang datang dan berkata, “Wahai Syekh berdoalah agar Aku menjadi dekat dengan hamba Allah SWT yang tercinta, Sayyidina Muhammad SAW, agar Aku menjadi tetangganya di Surga.” Tidak ada yang datang dan berkata, “Wahai Guruku, doakanlah agar Aku dekat dengan Allah SWT.”

Oleh sebab itu, kalian harus meminta. Tetapi kalian harus mengetahui apa yang kalian minta, dan dari siapa kalian meminta. Jika kalian akan pergi ke desa, kalian bisa meminta jerami di sana, tetapi bila kalian mengunjungi istana Sultan, tidak pantas meminta jerami. Jika kalian mau menggunakan akal kalian, ia dapat menunjukkan mana yang benar. Jika kalian meminta dalam hati, hati kalian mungkin akan menyalahkan kalian dan mengatakan, “Aku malu di hadapan Tuhan Pemilik Surga, kau meminta sesuatu yang tidak bernilai bagi-Nya.

Kalian harus tahu tentang kehidupan di planet ini, dan kalian juga harus mengetahui kehidupan akhirat nanti yang abadi. Dia senang bila hamba-Nya minta keabadian sebuah kata yang manisabadi. Bahkan dalam bahasa kalian pun (eternity), Saya menyukainya Sermedi, keabadian yang kekal mintalah keabadian itu kepada Allah SWT. Nikmat yang tidak terhingga berasal dari-Nya. Mengapa kalian tidak meminta? Kalian hanya meminta sesuatu yang nilainya tak lebih dari sekedar jerami, bahkan jauh daripada itu.

Oleh sebab itu, kadang-kadang saya merasa malu membaca al-Fatiha hanya demi permintaan dan harapan seseorang, dan saya berkata, “Wahai Tuhanku, aku membaca al-Fatiha atas nama orang ini, dan atas semua permintaan yang diajukan oleh setiap orang dari umat Kekasih-Mu melalui Fatiha ini. Kabulkanlah permintaan mereka.” Saya tidak suka berhenti dan membaca satu al-Fatiha untuk satu orang saja, tidak. Itu bagaikan orang yang ingin berburu; ia membawa senapan dan ketika menemukan seekor lalat ia berkata, “Aku harus menembaknya!” “Apa yang kau tembak?” “seekor lalat” Memalukan sekali menembak seekor lalat, lalu mencoba menemukannya. Lalat itu mungkin sudah terbang menghilang atau tertembak dan hancur

Kalian membuat hidup yang sementara ini sebagai target, kalian minta agar bisa meraih sesuatu dan menembak tanpa mencapai target itu. Sementara kalian semakin tua, sebelum kalian mendapatkan apa yang kalian inginkan dari Allah SWT; baik itu menaranya Namrud, seratus rumah, toko, bisnis, atau perusahaan Akhirnya di akhir hayat kalian, apa yang kalian tembak akan lenyap, lalu kalian berlari untuk mencari apa yang kalian tembak itu mencari-cari tetapi kalian tidak menemukan apa-apa “Oh, tembakanku terlalu dahsyat sehingga targetnya hancur tidak ada tanda-tanda keberadaannya!”

Oleh sebab itu penting sekali agar setiap orang meminta sesuatu yang berharga dari Allah SWT, karena Dia akan memberikannya kepada kalian. Kalian harus membuat-Nya senang, dan bila Dia senang kepada kalian, Dia akan berkata, “Wahai hamba-Ku, segalanya untukmu.”

Mengapa kalian tidak mencoba untuk membuat Allah SWT senang kepada kalian? Cobalah untuk membuat-Nya senang, Dia akan membuat kalian bahagia. Dalam segala hal, kalian harus merasa senang. Wa min Allah at tawfiq. [Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS/muhibbunnaqsybandi]

 

sumber:Mozaik.Inilah.com

 

———————————————————————————————
Umrah resmi, Hemat, Bergaransi
(no MLM, no Money Game, no Waiting 1-2 years)
Kunjungi www.umrohumat.com
atau hubungi handphone/WA 08119303297