5 Amalan Berpahala Besar di 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah telah menghampiri kita. Berdasarkan sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama Republik Indonesia, Selasa (22/8/2017), Pemerintah menetapkan awal Dzulhijjah 1438 Hijriah jatuh pada Rabu 23 Agustus 2017.

Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk meningkatkan amalan shalih di bulan ini.

Ini karena bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang utama, terutama pada 10 hari pertama. Di bulan ini pula, ibadah haji berlangsung. Berikut beberapa amalan yang bisa dilakukan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah:

1. Puasa

Disunnahkan untuk memperbanyak puasa dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijah karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendorong kita untuk beramal sholeh ketika itu dan puasa adalah sebaik-baiknya amalan sholeh.

Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya[9], …”[10]

 

2. Takbir dan Dzikir

Yang termasuk amalan sholeh juga adalah bertakbir, bertahlil, bertasbih, bertahmid, beristighfar, dan memperbanyak do’a.

Disunnahkan untuk mengangkat (mengeraskan) suara ketika bertakbir di pasar, jalan-jalan, masjid dan tempat-tempat lainnya.

Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan,

وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِى أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ أَيَّامُ الْعَشْرِ ، وَالأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ . وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَبِّرَانِ ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِمَا . وَكَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِىٍّ خَلْفَ النَّافِلَةِ .

Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10  hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin ‘Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah.[12]

 

3. Taubat Serta Meninggalkan Segala Maksiat Dan Dosa.

Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta’atan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya.

Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

ان الله يغار وغيرة الله أن يأتي المرء ما حرم الله علي

“Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya” [Hadits Muttafaqun ‘Alaihi].

 

4. Ibadah Haji dan Umrah

Banyak hadits yang menerangkan tentang keutamaannya, salah satunya sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga”.

 

5. Tidak memotong kuku dan rambut.

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijah (1 Dzulhijah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berqurban.” (HR. Muslim). (*/berbagai sumber)

 

 

TRIBUN NEWS

Ini Akhlak Nabi SAW yang Paling Melekat di Hati

DATANG seorang miskin kepada Rasulullah saw dengan membawa hadiah semangkuk buah anggur. Rasul pun menerima hadiah itu dan mulai memakannya.

Biasanya, Rasulullah selalu memberi makanan kepada para sahabat jika ada yang memberi sedekah dan beliau sendiri tidak ikut makan. Sementara jika ada yang memberi hadiah, Rasul juga memberi kepada para sahabat dan beliau pun ikut makan.

Namun kali ini berbeda, beliau memakan buah pertama lalu tersenyum kepada orang tersebut. Beliau mengambil buah kedua lalu tersenyum kembali.

Orang yang memberi anggur itu serasa terbang bahagia karena melihat Rasulullah menyukai hadiahnya. Sementara para sahabat melihat beliau dengan penuh rasa heran. Tak biasanya Rasulullah makan sendirian.

Satu per satu anggur itu diambil oleh Rasulullah dengan selalu tersenyum, hingga semangkuk anggur itu habis tak bersisa. Para sahabat semakin heran dan orang miskin itu pulang dengan hati penuh bahagia.

Lalu seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak mengajak kami ikut makan bersamamu?”

Rasul pun tersenyum dan menjawab, “Kalian telah melihat bagaimana wajah bahagia orang itu dengan memberiku semangkuk anggur. Dan ketika aku memakan anggur itu, kutemukan rasanya masam. Dan aku takut jika mengajak kalian ikut makan denganku, akan ada yang menunjukkan sesuatu yang tidak enak hingga merusak kebahagiaan orang itu.”

Sungguh besar kepeduliaan Rasulullah saw dalam menjaga perasaan orang lain. Apalagi yang mampu kita ucapkan ketika melihat akhlak dan budi pekerti beliau, sungguh benar Firman Allah swt yang berbunyi, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.” (QS.Al-Qalam:4). []

 

MOZAIK

Jalan Singkat Menuju Allah SWT

SUATU ketika dalam sebuah majelis ilmu, seorang murid bertanya kepada Abu Said Abul Khair, “Guru, di tempat lain para santri diajarkan untuk bisa terbang. Sebagian mereka juga katanya bisa membuktikan itu.”

“Tidak aneh. Lalat dan nyamuk juga bisa terbang.” Ujar sang guru enteng.

Tak puas dengan jawaban sang guru, murid yang lain pun ikut bertanya, “Guru, di tempat nun jauh di sana ada orang yang bisa berjalan di atas air. Mengapa kita tidak diajarkan untuk bisa seperti itu?” tanyanya penuh ingin tahu.

Dengan tenang, Abul Khair berkata, “Itu juga tidak aneh. Serangga pun bisa berjalan di atas air.”

Beberapa murid tampak semakin kecewa dengan jawaban sang guru. Satu di antaranya kemudian berujar lagi, “Guru, di tempat lain juga ada orang yang bisa berada di beberapa tempat sekaligus.”

“Yang paling pintar melakukan hal itu adalah syetan. Ia bisa berada di hati jutaan orang dalam waktu bersamaan,” jawab Abul Khair seraya tersenyum.

Jawaban sang guru sungguh di luar dugaan. Murid-murid yang begitu antusias mengikuti pelajaran gurunya pun semakin bingung. Serempak para murid saling bertatap penuh curiga. Mengapa sang guru yang amat dihormatinya ini tak menjawab pertanyaan dasar yang mereka lontarkan, mengapa mereka tidak diajarkan apa yang di tempat lain diajarkan?

Melihat para muridnya tampak heran dengan jawaban yang diberikan, Abul Khair pun bertanya, “Mengapa kalian ingin terbang, berjalan di atas air atau berada di beberapa tempat sekaligus?”

“Ingin dekat dengan Allah.” jawab murid serempak. “Bagaimana cara paling cepat agar kami bisa mendekatkan diri kepada Allah, Guru?” lanjut salah seorang murid.

Abul Khair tersenyum, ah rupanya para murid mengira jika orang yang dekat dengan Allah adalah mereka yang memiliki kekuatan supranatural.

“Banyak jalan mendekat kepada Allah, sebanyak jumlah napas para pencari Tuhan. Tapi jalan yang paling cepat untuk mendekat kepada Allah adalah dengan menebarkan rasa bahagia di hati orang lain di sekitarmu, terutama keluarga.”

Mendengar penjelasan itu, para murid terdiam.Abul Khair melanjutkan, Rasul Saw. bersabda, “Manusia terburuk di antara kalian adalah orang yang mempersulit keluarga.” (Al-Jami al-Shaghir, jld. 2, hlm. 77).

 

MOZAIK

Umat Rasulullah dari Golongan Mana Kita?

Rasulullah saw bersabda, “Umatku kelak akan terbagi menjadi beberapa macam.”

Pertama, orang-orang yang salat namun “lalai” dalam salatnya. Mereka akan tertimpa Al-Wail. Dan Al-Wail itu adalah nama salah satu lapisan dari neraka jahanam. Allah Berfirman,

“Maka celakalah orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya.” (QS.Al-Maun:4)

Kedua, orang-orang yang kadang salat dan kadang tidak salat. Mereka akan tertimpa Al-Ghay. Dan Al-Ghay itu adalah nama salah satu lapisan dari neraka jahanam. Allah berfirman,

“Kemudian datanglah setelah mereka, pengganti yang mengabaikan salat dan mengikuti keinginannya, maka mereka kelak akan tersesat.” (QS.Maryam:59)

Ketiga, orang-orang yang tidak salat sama sekali. Mereka akan tertimpa Saqor. Dan Saqor adalah nama salah satu lapisan dari neraka jahanam. Allah berfirman,

“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?” Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat.” (QS.Al-Muddatsir:42-43)

Keempat, orang-orang yang selalu salat dan mereka khusyu dalam salatnya. (Merekalah orang-orang yang selamat dan beruntung). Allah Berfirman, “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam salatnya.” (QS.Al-Mukminun:1-2)

Dimanakah posisi kita?

 

MOZAIK

Info Haji 2017: Tukang Becak Maksum Terkagum Telah Sampai di Tanah Suci

Orang bijak berkata haji adalah panggilan. Maka, orang yang berhaji kerap disebut sebagai orang yang mendapat panggilan.

Hal itu diyakini benar oleh Maksum Sapii Bunet bin Wahab. Niatnya menggebu meski secara materi, kakek 79 tahun asal Madura ini jauh dari kesan mampu.

Maklum, profesinya adalah tukang becak dengan penghasilan harian yang tidak menentu. Adakalanya sampai Rp 50 ribu, namun tidak jarang juga jauh dari angka itu.

Tapi semangat Kakek Maksum tak surut. Pelajaran rukun iman yang didapatnya sewaktu kecil menjadi pondasi dasar keyakinannya menunaikan rukun Islam kelima ini. “Saya dulu ngaji arkanul iman (rukun iman). Satu, harus percaya kepada Allah, baik dan buruknya takdir Allah,” ujarnya saat ditemui di hotel 605 tempatnya menginap yang berada di wilayah Syisyah, Makkah, Rabu (23/8).

Hatinya meyakini satu pesan ayat Surah Yasin, yakni innama amruhu idza arada syaian an yaquula lahu kun fayakun. Kalau Allah menghendaki, tidak ada yang bisa menghalangi. “Saya percaya itu. Jadi kuncinya percaya kepada Allah, lalu berusaha sambil meminta. Kalau Allah menakdirkan, saya yakin. Kalau Allah menghendaki, saya akan berangkat,” katanya.

Kepercayaan akan kekuasaan Allah adalah pondasi utama. Selanjutnya, Maksum berusaha untuk mewujdukan niatnya berhaji di Baitullah.

Dengan becak, Maksum mencari nafkah untuk dirinya yang kini sudah tidak lagi direpoti anak-anaknya. Enam dari 14 keturunannya yang masih hidup sudah mempunyai kehidupan sendiri-sendiri. Maka, jika masih ada sisa dari hasil menarik becak, Maksum mengumpulkannya. Sedikit demi sedikit selama 20 tahun hingga dia bisa mendaftar haji pada 2010.

“Saya nabung sedikit demi sedikit. Sebab, pendapatannya tidak tentu, kadang dapat Rp 50 ribu, kadang kurang,” katanya.

Sehari-hari dia menarik becak di Pasar Atum Surabaya. Meski tiap hari menarik becak, namun belum tentu ia bisa menabung setiap hari.

Setelah menunggu selama tujuh tahun, Maksum bisa berangkat haji tahun ini. Tergabung dalam kloter 6 Embarkasi Surabaya (SUB 06), dia mengaku bahagia dan kaget bisa memenuhi panggilan Allah, sesuai yang dicitakannya sejak lama. “Alhamdulillah. Sampai di sini juga. Saya merasa kagum dan kaget,” katanya dalam Bahasa Jawa.

Maksum mengaku sampai sekarang masih menarik becak, meski usianya sudah mulai senja. Sepulang haji, dia juga mengaku ingin terus menarik becak karena profesi itu yang selama ini ia jalani. “Setelah haji, tetap narik becak. Kalau masih kuat kerja, masih pengen terus agar tidak merepotkan anak,” ujarnya.

Selamat menunaikan ibadah haji Kakek Maksum. Semoga mendapatkan haji mabrur. Amin.

 

IHRAM

Hikmah Di Balik Perintah Menghitung Dzikir dengan Ruas Jari

Dzikir adalah ibadah yang utama. Dalam sebuah riwayat disebutkan, perbandingan orang yang berdzikir dengan orang yang tidak berdzikir seperti orang yang hidup dengan orang yang mati. Kebutuhan manusia terhadap dzikir tak ubahnya kebutuhan ikan terhadap air.

Disebutkan secara hasan dalam Sunan Abu Dawud dan Sunan at-Tirmidzi, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberitahukan kepada seorang shahabiyah yang ikut hijrah ke Madinah agar menghitung dzikir dengan menggunakan ruas jari tangan.

Apakah hikmah di balik perintah ini?

امرهن ان يراعين بالتكبيروالتقديس والتهليل وان يعقدن بالانامل، فانهن مسؤولات مستنطقات

Anna an-nabiyya amara hunna an-yura’iina bi at-takbiiri wa at-taqdiisi wa at-tahliili, wa an-ya’qidna bil anaamili, fa innahunna mas-uulaatun mustanthiqaatun.

Nabi memerintahkan kaum wanita agar selalu membiasakan amalan dengan membaca takbir, taqdis, dan tahlil. Semua itu agar dihitung dengan ruas jari-jari tangannya. Karena di Hari Kiamat kelak, ruas-ruas jari tangan tersebut akan dimintai keterangan dan dituntut untuk berbicara.

Riwayat menghitung dzikir dengan ruas tangan ini juga diperkuat dengan satu riwayat yang tersebut dalam Sunan at-Tirmidzi, Sunan Abu dawud, Sunan an-Nasa’i secara shahih dari ‘Abdullah bin ‘Umar,

رايت رسول الله صلى الله عليه وسلم يعقدالتسبيح. و في رواية: بيمينه

Ra-aitu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ya’qidu at-tasbih. Wa fi riwayatin: biyamiinihi.

“Aku,” kata ‘Abdullah bin ‘Umar, “telah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menghitung-hitung bacaan tasbihnya.” Di dalam riwayat dari jalur lain juga disebutkan, “(Rasulullah menghitung bacaan dzikir) dengan jari tangan kanannya.”

Inilah hikmah agungnya. Apalagi terkait penggunaan biji tasbih, para ulama’ berbeda pendapat. Sebagian membolehkannya, sebagian lainnya tidak menganjurkan bahkan menganggapnya sebagai amalan bid’ah.

Sedangkan menggunakan ruas jari tangan, maka amalan ini langsung direkomendasikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melalui riwayat dari ‘Abdullah bin ‘Umar yang termaktub dalam tiga kitab Sunan yang utama dalam Islam.

Kelak, jari-jemari itulah yang akan bersaksi di hadapan Allah Ta’ala di Hari Kiamat. Bahwa ruas jari-jari tersebut digunakan untuk berdzikir menyebut-nyebut nama Allah Ta’ala.

Subhanallah… Alhamdulillah… Allahu akbar. Wallahu a’lam.

 

[Pirman/BersamaDakwah]

Info Haji 2017: Jamaah Haji Indonesia Tunggu Antrean dengan Bershalawat

Jamaah haji Indonesia menjadi sorotan dunia. Pasalnya, saat menunggu antrean pemeriksaan pasport dan visa di Madinatul Hujjaj, Bandara Jeddah, Arab Saudi, sekitar ratusan jamaah haji Indonesia melantunkan shalawat badriyah (badar) kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam.

Dalam video yang diunggah akun @makkahmadinah, Selasa (22/8) kemarin, terlihat sekira ratusan jamaah haji berpakaian ihram terlihat berbaris rapi. Terdengar suara mengumandangkan shalawat kepada Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yang menggema dalam bangunan bandara.

“Ritme Sholawat Khas Indonesia berkumandang di Airport Haji atau Madinatul Hujjaj Jeddah.. Masya Allah Tabarokallah… Shollu ‘alal nabiy,” tulis akun @makkahmadinah dalam caption di akun Instagram tersebut.

Video shalawat yang dilantunkan jamaah haji Indonesia itu pun langsung menjadi viral di dunia maya. Sejumlah akun lainnya juga memposting video serupa sembari memberikan pujian dalam keterangannya. Salah satunya hafiz Alquran asal Amerika Serikat, Fatih Seferagic.

Tak lupa, Fatih yang juga terkenal di Indonesia tersebut memberikan pujian. “Jamaah haji melantunkan dan mengirim penghormatan untuk Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam saat menunggu dalam antrean di bandara. Membuat hati saya senang,” kata Fatih.

Hafiz berdarah Bosnia ini mengaku rindu dengan Indonesia pascamendengar shalawat tersebut. “Sejujurnya, saya tidak sabar kembali ke Indonesia dan menghabiskan waktu dengan orang-orang yang luar biasa ini. Semoga Allah terus memberkahi Indonesia dan rakyatnya,” tulis pria berusia 22 tahun ini.

Shalawat badar merupakan puji-pujian kepada Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dan para sahabat yang gugur di medan Perang Badar. KH Ali Manshur merupakan orang di balik shalawat. Ulama Nahdatul Ulama (NU) itu menggubah syair Shalawat Badar sekitar 1960-an.

Berikut syair shalawat Badar gubahan Kiai Ali Manshur:
Shalaatullaah Salaamul laah ‘Alaa Thaaha Rasuulillaah
Shalaatullaah Salaamullah ‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah
Tawassalnaa Bibismi llaah Wabil Haadi Rasuulillaah
Wakulli Mujaahidin Lillaah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah.

 

IHRAM

Peringatan Keras Bagi Wanita Karier

WANITA adalah sosok yang paling istimewa di dunia ini. Keberadaannya begitu spesial, sampai-sampai seluruh dunia sangat memperhatikannya.

Selalu terkenang wanita, jika kita bandingkan dengan lelaki. Akan selalu ada hari yang memperingati kaum wanita.Begitu pun dalam Islam, wanita memiliki tingkatan yang begitu mulia. Allah SWT memberikan anugerah kepadanya untuk melahirkan dan menyusui buah hatinya. Melalui air susu ibu, anak tumbuh kembang secara baik.

Namun sayang, tak sedikit kita temukan seorang wanita yang enggan menyusui anaknya. Selain mendapatkan kesehatan yang buruk selagi ia hidup di dunia, wanita yang seperti ini juga akan mendapatkan azab dari Allah SWT di akhir zaman kelak.

Pada lanjutan hadis Abu Umamah Al-Bahili RA disebutkan bahwa, Rasulullah SAW bersabda, ” Kemudian keduanya berangkat membawa, ternyata ada wanita-wanita yang puting susu mereka digigit ular. Aku bertanya, Siapa mereka? Keduanya menjawab, Mereka adalah wanita yang tidak ingin memberikan air susu mereka kepada anak-anak mereka,” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).

Rasulullah SAW mengabarkan bahwa jika ular di Neraka menyengat satu gigitan, akan menyebabkan panas demam selama empat puluh musim. Demikian juga kalajengking di Neraka, ketika menggigit satu gigitan akan menyebabkan panas demam selama empat puluh musim,” (HR. Al-Baihaqi).

Jadi, Anda sebagai wanita yang diberi kelebihan oleh Allah SWT pergunakanlah amanah yang Allah titipkan itu dengan baik. Asi yang Anda miliki adalah hak anak Anda. Jika tidak Anda berikan, maka Anda sendiri yang akan merasakan derita. Bukan hanya di dunia, di akhirat pun azab yang pedih telah menanti. Naudzubillah.

 

Sumber: islampos/ 1001 Siksa Alam Kubur, karya UstadzAsan Sani ar Rafif/Penerbit: Kunci Iman

Sudah Azan, Tahiyatul Masjid atau Qabliyah Dahulu?

ADA yang bertanya, ketika kita datang ke masjid dan mendapatkan waktu setelah azan telah selesai dan mendekati iqamah, manakah yang lebih utama kita pilih: salat sunah tahiyatul masjid atau salat sunah qabliyah?

Jawaban Ustadz Ammi Nur Baits:

Jika bisa digabungkan maka tidak perlu dipertentangkan. Bapak bisa salat dua rakaat dengan niat salat sunah qabliyah sekaligus tahiyatul masjid, karena para ulama menggolongkan salat tahiyatul masjid sebagai salat sunah mutlak, sehingga untuk mengerjakannya, seseorang tidak harus berniat salat khusus. (Maqasid Al-Mukallafin, hlm. 212, karya Umar Al-Asyqar).

Hal ini berdasarkan hadis tentang salat tahiyatul masjid, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Jika seseorang di antara kalian masuk masjid maka janganlah dia duduk sampai dia mengerjakan salat dua rakaat.” (HR. Muslim)

Di hadis ini tidak disebutkan jenis salat tertentu. Yang penting, ketika seseorang masuk masjid, hendaknya dia tidak duduk terlebih dahulu sampai dia salat dua rakaat, apapun bentuk salatnya, baik salat qabliyah atau bahkan salat wajib sekali pun.

Ringkasnya, Bapak bisa melaksanakan salat dua rakaat, dengan niat salat sunah qabliyah sekaligus sebagai shalat sunah tahiyatul masjid. Allahu alam.

 

INILAHcom

Ini yang Harus Diperhatikan Saat Menyembelih Hewan Kurban

Perayaan Idul Adha yang diakhiri dengan memotong hewan berkaki empat akan segera tiba. Ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan panitia pemotongan hewan kurban saat penyembelihan dan setelah penyembelihan.

Direktur Halal Center Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Nanung Danar Dono menjelaskan, untuk mengatakan ada tiga area yang mesti diperhatikan setelah hewan kurban disembeli.

“Tiga area yang dapat dicek untuk memastikan apakah hewan kurban sudah mati atau belum adalah dengan mengecek salah satu dari tiga refleksnya, yaitu refleks mata, refleks kuku, dan refleks ekor,”kata Nanung lewat keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Rabu,(16/7).

Nanung menuturkan, untuk mengecek refleks mata yaitu dengan menggunakan ujung jari untuk menyentuh pupil mata. Jika masih bereaksi atau berkedip, artinya sarafnya masih aktif dan hewannya masih hidup. Namun jika sudah tidak bereaksi lagi, maka artinya hewan mati.

Untuk mengecek refleks ekor sebagai salah satu tempat berkumpulnya ujung-ujung saraf yang sangat sensitif. Setelah hewan disembelih dan diam saja, jagal disarankan menekan atau memijat batang ekornya. Jika ia masih bereaksi, itu artinya sarafnya masih aktif dan hewannya masih hidup.

“Jika hewan tidak bereaksi ketika dipencet-pencet batang ekornya, artinya ia sudah mati,” jelas Nanung yang juga dosen pada Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Fapet UGM.

Selanjutnya ada mengecek refleks kuku sebab hewan sapi, kerbau, unta, kambing, dan domba adalah hewan berkuku genap (ungulata). Di antara kedua kuku kaki hewan-hewan tersebut, terdapat bagian yang sangat sensitif.

“Tusuk pelan bagian itu menggunakan ujung pisau yang runcing. Jika masih bereaksi, artinya hewannya masih hidup. Namun, jika diam saja, artinya ia sudah mati,” jelas dia.

Nanung mengatakan, sering ditemui panitia kurban yang tidak sabar menunggu hewan benar-benar mati. Sehingga, saluran yang menghubungkan antara otak dan jantung (spinal cord) diputus agar hewan cepat mati.

Nanung menuturkan secara teori kematian hewan saat disembelih misalnya darah memancar dari leher depan karena jantung memompa darah keluar. Jantung memompa darah karena ada perintah dari otak. Ketika kabel antara otak dan jantung diputus, hubungan otak dan jantung otomatis akan terputus sehingga jantung tidak dapat memompa darah secara maksimal.

“Ketika darah tidak keluar secara maksimal, maka akan menjadi timbunan bakteri yang sangat banyak. Akibatnya, daging akan cepat membusuk,” katanya.

Selain memerhatikan tiga refleks tersebut, kata Nanung panitia kurban harus diperhatikan juga bahwa dalam menyembelih hewan ternak harus memotong tiga saluran pada leher bagian depan. Karena proses penyembelihan yang benar harus memotong tiga saluran, yaitu saluran nafas (kerongkongan), saluran makanan (tenggorokan), dan pembuluh darah (arteri karotis dan vena jugularis).

Setelah penyembelihan Nanung juga menjelaskan bahwa perlu juga dipahami penanganan sebelum dan sesudah penyembelihan. Sebelum menyembelih, katanya, pastikan bahwa pisau sudah diasah setajam mungkin. Amati kondisi visual ternak seperti postur, keadaan wajah (khususnya mata), lubang hidung, dan saluran reproduksi.

“Penting juga untuk mengistirahatkan ternak sebelum disembelih. Hewan yang stress karena kelelahan atau ketakutan akan mengakibatkan kualitas daging menjadi turun,” ujar Nanung.

 

REPUBLIKA