Banjir dapat terjadi karena hujan yang terus menerus turun atau karena adanya hujan deras, bisa juga karena banjir kiriman. Jika yang terjadi adalah hujan yang begitu deras di tempat kita atau hujan yang tidak kunjung berhenti, maka kita bisa meminta pada Allah untuk memalingkan hujan tersebut pada tempat yang lebih manfaat dengan mengamalkan do’a yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Do’a yang dimaksud adalah sebagai berikut:
(Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal aakaami wadz dzirabi wa buthuunil awdiyati wa manabitis syajari)
“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, jangan yang merusak kami. Ya, Allah! turunkanlah hujan di dataran tinggi, di bukit-bukit, di perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” 1
Do’a di atas disebutkan dalam hadits Anas bin Malik, ketika hujan tak kunjung berhenti (dalam sepekan), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas memohon pada Allah agar cuaca kembali cerah. Lalu beliau membaca do’a di atas. (HR. Bukhari no. 1014 dan Muslim no. 897).
Do’a tersebut berisi permintaan agar cuaca yang jelek beralih cerah dan hujan yang ada berpindah pada tempat yang lebih membutuhkan air. [ed]
Atau untuk ringkasnya membaca:
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، وَلاَ عَلَيْنَا
“Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa” [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, jangan yang merusak kami]
Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata menjelaskan hadits, “Maksud hadits ini adalah memalingkan hujan dari pusat kehidupan, al-aakaam adalah jamak dari akmah dengan memfathahkan hamzah, yaitu gunung kecil atau apa yang tinggi di bumi (dataran tinggi). Adz dziraf maknanya adalah bukit yang kecil. Adapun penyebutan lembah karena di situlah tempat berkumpulnya air dalam waktu yang lama sehingga bisa dimanfaatkan oleh manusia dan binatang ternak.”2
Ibnu Daqiq Al-‘Ied rahimahullah berkata, “Hadits ini merupakan dalil doa memohon dihentikan dampak buruk hujan, sebagaimana dianjurkan untuk berdoa agar turun hujan, ketika lama tidak turun. Karena semuanya membahayakan (baik lama tidak hujan atau hujan yang sangat lama, pent).”3
Syaikh Abdul Aziz bin Biz rahimahullah berkata, “Selama hujan tidak membawa bahaya maka –alhamdulillah– ucapkan doa:
اللهم صيّباً نافعاً، مطرنا بفضل الله ورحمته
Allahumma shayyiban nafi’a, muthirna bifadhlillahi wa rahmatihi, Allahummaj’alhu mubarakan
Jadi, bagi saudara-saudara kami yang merasakan hujan yang begitu deras, amalkanlah do’a di atas. Moga hujan tersebut turun tidak membawa musibah banjir. Moga dengan diberikannya ujian, kita sadar untuk bertaubat pada Allah. Moga kita pun terus diberi kesabaran. [ed]
@Laboratorium Klinik RSUP DR. Sardjito, Yogyakarta tercinta
BPIH akan ditetapkan setelah rapat dengar pendapat dan rapat kerja dengan DPR RI.
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2020 sudah dibahas di internal Kementerian Agama (Kemenag).
Rencananya BPIH akan ditetapkan pada awal Februari 2020 setelah rapat dengar pendapat dan rapat kerja. Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu pada Kemenag Maman Saepulloh mengatakan, Kemenag akan dilakukan konsinyering membahas
BPIH pada 15-17 Januari 2020. Kemudian pada 18 Januari 2020, Kemenag akan melaksanakan kunjungan kerja ke Arab Saudi untuk survei dan melihat perumahan, katering, transportasi dan yang lainnya.
“Setelah itu pulang dari Arab Saudi rencananya pada 2 Februari akan melakukan rapat dengar pendapat dan rapat kerja, kemudian diputuskanlah BPIH itu,” kata Maman kepada Republika.co.id, Ahad (12/1).
Ia menyampaikan, sesuai dengan arahan menteri agama (menag), tahun ini menginginkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) atau direct cost tidak naik. Bipih 2020 minimal sama dengan Bipih 2019, yakni sebesar Rp 35.235.602.
Namun, Ia menambahkan, penentuan BPIH dan Bipih tergantung nanti hasil rapat dengar pendapat dan rapat kerja bersama DPR RI. Di samping itu BPIH dan Bipih 2020 juga tergantung dengan masukan dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Besaran Bipih akan disesuaikan dengan nilai manfaat yang diperoleh BPKH.
“Kalau perolehan nilai manfaat tahun ini (oleh BPKH) besar, kemungkinan (Bipih) tidak naik, tapi kalau nilai manfaat yang diperoleh tahun ini tidak terlalu besar bisa jadi hal-hal lain akan dikurangi, misalnya biaya living cost yang dulunya 1.500 Riyal menjadi 1.000 Riyal,” ujarnya.
Maman juga menerangkan, kalau harga tiket pesawat lebih rendah dari tahun lalu Insya Allah Bipih akan sama dengan tahun 2019. Namun tergantung nanti hasil negosiasi harga tiket pesawat. Rencananya pekan depan akan negosiasi harga tiket pesawat.
Ia juga menyampaikan, harga avtur dan Dolar sedang turun. Apakah nilai tukar Rupiah terhadap Dolar hanya turun di Januari saja atau benar-benar turun. Hal ini akan dilihat perkembangannya sampai Februari 2020. Sebab penetapan BPIH dan Bipih juga tergantung hasil survei harga hotel, katering dan transportasi di Arab Saudi.
“Kami juga mengusulkan ingin sistem sewa hotel full time, tahun lalu hanya 71 persen hotel yang disewa secara full time, tahun ini ingin 80 persen hotel disewa secara full time,” jelasnya.
Sebab, Maman menjelaskan, kalau sistem sewa hotel secara block time akan kerepotan saat jadwal kedatangan atau keberangkatan pesawat meleset. Kalau sistem sewa hotel secara full time, meski jadwal pesawat meleset tidak masalah.
MENCERMATI berbagai fenomena terakhir, beberapa kalangan percaya bahwa sangkakala saat ini telah berada di mulut Malaikat Israfil, siap untuk ditiupkan. Benarkah?
Menurut Ustaz Ammi Nur Baits, sebaiknya melihat beberapa hal. Mari kita simak beberapa hadis berikut. Hadis pertama, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya pandangan malaikat peniup sangkakala telah bersiap sejak dia diperintahkan, dia selalu memandang ke arah arsy karena khawatir dia diperintahkan ketika matanya berkedip. Kedua matanya seperti bintang berkilau.” (HR. Hakim 8676 dan dishahihkan al-Albani dalam Silsilah as-Shahihah, 1078).
Hadis kedua, dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Bagaimana saya bisa bersenang-senang sementara malaikat peniup terompet telah meletakkan terompet itu di mulutnya, memiringkan dahinya, pendengarannya konsentrasi, selalu siaga kapanpun dia akan diperintahkan. (HR. Ahmad 11039, Turmudzi 3551 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Keterangan: Yang dimaksud memiringkan dahinya bahwa malaikat ini sangat serius memandang ke arah Arsy, untuk konsentrasi memasang pendengarannya dengan arah perintah.
Dan secara makna teks, apa yang dilakukan malaikat peniup sangkakala adalah ibadah khusus bagi beliau. Sebelum meniup terompet, beliau ditugaskan untuk selalu menghadap Arsy dan selalu siaga dengan perintah untuk meniup Arsy.
Al-Mubarokfuri ketika menjelaskan hadis di atas menuliskan,
Yang zahir bahwa malaikat ini meletakkan terompet di mulutnya dan selalu siaga mendengar perintah, sifatnya adalah hakiki. Ini merupakan ibadah baginya, bahkan dia dibebani dengan tugas ini. (Tuhfatul Ahwadzi, 7/100).
Tiba-tiba banyak yang beruban. Wajah berkeriput, rambut memutih. Disertai tagar #FaceAppChallenge atau #AgeChallenge. Dengan mudah kita dapatkan foto-foto itu di media sosial; Instagram, Facebook, Twitter.
Memang bukan foto asli. Tapi hasil editing kreatif aplikasi Face App. Lalu menyebar. Viral. Jadi demam.
Suatu hari ketika masih di Makkah, tiba-tiba Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beruban. Asli. Bukan foto, apalagi editan. Rambut Rasulullah memutih.
“Mengapa rambutmu memutih ya Rasulullah?” sebagian sahabat bertanya.
“Syayabathnii Huud wa akhawaatuhaa. Rambutku beruban karena surat Hud dan kawan-kawannya,” jawab Sang Nabi.
Surat Hud membuat Rasulullah beruban. Terutama ketika diturunkan ayat tentang istiqamah.
“Maka istiqamahlah (tetaplah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Hud: 112)
Saat menjelaskan ayat ini dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran, Sayyid Qutb menyebutkan tentang rambut Rasulullah tiba-tiba beruban. Karena begitu beratnya istiqamah. “Istiqamah ialah berlaku lurus dan menempuh jalan dengan tidak menyimpang,” tulisnya.
“Istiqamah adalah tegak lurus,” terang Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar. “Yaitu teguh pendirian, tidak menyeleweng ke kiri dan ke kanan. Juga tidak pernah mundur.”
Betapa beratnya istiqamah. Meskipun tahu akhirat adalah kehidupan abadi dan masa depan hakiki, kita kerap tertipu dengan dunia. Kita sering kecanduan dengan kesenangan duniawi.
Mau istiqamah, datang godaan berbagai game dan aplikasi. Mungkin tidak masalah jika hanya sesekali kita bermain aplikasi seperti Face App ini. Namun alangkah seringnya waktu tersita dengan beragam aplikasi yang sedang booming. Kemarin TikTok, sekarang FaceApp, besok entah apa lagi.
Beragam game yang tersedia dalam genggaman tangan juga menggoda dan menghalangi istiqamah. Dulu ada Pokeman, sekarang Mobile Legend, besok entah apa lagi. Tidak sedikit yang akhirnya kecanduan. Bahkan sudah viral, ada yang kecanduan game hingga masuk rumah sakit jiwa.
Karenanya Robin Sharma melalui bukunya The 5 AM Club mengkampanyekan bangun pagi dan harus bebas dari gadget, terutama untuk 60 menit pertama melalui formula 20/20/20. Ia juga merekomendasikan, sejak pukul 19:00 gadget juga harus dimatikan.
Ada godaan lain yang lebih berbahaya dan menjauhkan dari istiqamah. Kecanduan mencari uang hingga ada yang korupsi milyaran atau menjual diri seharga puluhan juta. Juga kecanduan jabatan hingga menghalalkan segala cara.
Sungguh benar ketika Allah mensifati kehidupan dunia sebagai mataa’ul ghuruur. Kesenangan yang menipu. Menipu kita dari ketaatan. Menipu kita dari ketaqwaan. Menipu kita dari istiqamah.
Menyadari bahwa dunia adalah kesenangan menipu, membuat kita waspada. Ketika muncul godaan-godaan, kita sadar itu adalah tipuan yang bisa menjauhkan kita dari istiqamah. Maka kita pun segera kembali. Kembali menguatkan ketaatan dan ibadah. Kembali meniti jalan istiqamah.
Puasa Senin Kamis memiliki keutamaan istimewa dan manfaat luar biasa. Bagaimana tata cara dan niatnya serta apa saja keutamaan dan manfaatnya? Berikut ini pembahasannya.
Puasa Senin Kamis hukumnya sunnah. Dalam Fikih Manhaji ditegaskan, dalil sunnahnya puasa ini adalah berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha. Ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu menjaga Puasa Senin dan Kamis. (HR. Tirmidzi dan Ahmad; shahih lighairihi)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu memasukkan puasa ini dalam puasa sunah yang disepakati para ulama.
Keutamaan Puasa Senin Kamis
Puasa Senin Kamis memiliki sejumlah keutamaan yang semestinya membuat kita lebih bersemangat untuk mengamalkannya. Berikut ini keutamaannya:
1. Rasulullah selalu mengerjakannya
Sebagaimana hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha di atas, Rasulullah senantiasa mengerjakan puasa ini. Beliau senantiasa menjaganya.
كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu menjaga Puasa Senin Kamis. (HR. Tirmidzi dan Ahmad; shahih lighairihi)
2. Hari Senin adalah hari istimewa
Salah satu keutamaan puasa pada hari Senin adalah karena hari itu istimewa. Pada hari Senin Rasulullah dilahirkan dan pada hari Senin pula Rasulullah mendapatkan wahyu.
Nabi ditanya tentang puasa pada hari Senin, maka beliau bersabda, “Itu adalah hari kelahiranku dan pada hari itu wahyu diturunkan kepadaku.” (HR. Muslim)
3. Amal diperlihatkan pada Senin dan Kamis
Pada hari Senin dan Kamis, amal-amal diperlihatkan/dilaporkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka betapa beruntungnya ketika saat itu seorang hamba sedang berpuasa.
“Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa.” (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi)
Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka Allah Azza wa Jalla pada hari itu mengampuni setiap orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali orang yang bermusuhan dengan saudaranya. Maka dikatakan, “Biarkan keduanya hingga berdamai, biarkan keduanya hingga berdamai.” (HR. Muslim)
4. Pintu surga dibuka
Pada hari Senin dan Kamis pula, pintu surga dibuka. Ini menunjukkan betapa mulianya hari itu dan betapa beruntungnya orang-orang yang berpuasa di dalamnya.
“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu diampuni kecuali seseorang yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat permusuhan.” (HR. Muslim)
Tata cara puasa Senin Kamis tidak berbeda dengan puasa pada umumnya, baik puasa Ramadhan maupun puasa sunnah lainnya. Yakni sebagai berikut:
1. Niat
Niat puasa Senin Kamis sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum terbit fajar. Namun karena ini adalah puasa sunnah, maka jika terlupa, boleh niat di pagi hari asalkan belum makan apa-apa dan tidak melakukan hal apapun yang membatalkan puasa.
2. Makan Sahur
Makan sahur merupakan salah satu sunnah puasa yang jika dilakukan akan mendapat pahala dan keberkahan. Namun jika tidak dilakukan, misalnya karena bangunnya terlambat, puasanya tetap sah.
3. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan
Yakni menahan diri dari makan, minum, berhubungan dengan istri dan hal-hal lainnya yang dapat membatalkan puasa. Waktunya dimulai sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Perlu juga menahan diri dari yang membatalkan pahala puasa. Antara lain bohong, ghibah, dan segala bentuk kemaksiatan. (Baca: Yang Membatalkan Pahala Puasa)
4. Berbuka
Buka puasa waktunya ketika matahari terbenam, yakni saat masuknya waktu sholat Maghrib. Menyegerakan buka puasa merupakan salah satu sunnah puasa.
Niat Puasa Senin Kamis
Di dalam hadits, tidak ditemukan bagaimana lafadz niat puasa Senin Kamis. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat beliau biasa mengerjakan amal dengan niat tanpa dilafalkan.
Dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu dijelaskan, semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafalkan niat bukanlah syarat, namun jumhur ulama berpendapat hukumnya sunnah dengan maksud membantu hati dalam menghadirkan niat. Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak bersumber dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Artinya: saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Ta’ala
Manfaat Puasa Senin Kamis
Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam Fikih Empat Madzhab mengungkapkan: “Di antara puasa yang dianjurkan adalah puasa Senin Kamis. Banyak sekali faedah yang akan didapatkan oleh seseorang jika membiasakan diri melakukan puasa sunnah ini, terutama sekali bagi tubuhnya.”
Selain keutamaan dengan pahala luar biasa di atas, puasa sunnah ini juga memiliki manfaat kesehatan yang banyak. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan metabolisme
Sejumlah penelitian menemukan bahwa puasa Senin Kamis dapat meningkatkan metabolisme dengan menaikkan kadar neurotransmitter atau epinefrin. Hal ini kemudian terbukti menurunkan berat badan.
2. Meningkatkan kesehatan jantung
Times of India menyebutkan, salah satu manfaat puasa adalah bisa meningkatkan kesehatan jantung. Puasa dalam delapan pekan secara bergantian dapat mengurangi kadar kolesterol “jahat” LDL sebesar 25 persen dan trigliserida darah sebesar 32 persen.
3. Mengontrol gula darah
Puasa dapat mengontrol gula darah yang bisa sangat berguna bagi orang yang memiliki risiko diabetes. Berpuasa secara intermiten jangka pendek bisa membantu turunkan kadar gula darah.
Bahkan sebuah penelitian yang dikutip Tirto.id menemukan bahwa sebagian sampel berhasil menurunkan kadar gula darah dalam waktu singkat semenjak berpuasa. Berpuasa dapat mengurangi kadar insulin dan sel glukosa dalam darah bergerak secara aktif.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh
Jika kita lihat orang yang rajin puasa Senin Kamis jarang sakit, itu sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan puasa membantu kekebalan tubuh. Manfaat ini sama dengan jenis diet Fasting Mimicking Diet (FMD) karena pelakunya diminta untuk berpuasa di tengah-tengah bulan selama lima hari sementara puasa Senin Kamis jika ditotal adalah 8 hari dalam sebulan.
Demikian pembahasan dan panduan Puasa Senin Kamis, mulai keutamaan, tata cara, niat hingga manfaatnya. Semoga bermanfaat dan kita semua dimudahkan untuk mengamalkannya.
Ahmad Lukman Jupiter merasakan Islam agama yang damai.
Mualaf asal Belitung Ahmad Lukman Jupiter mengatakan Muslim Tionghoa kini sudah mulai berkembang. “Saya melihat Muslim Tionghoa berkembang cukup baik, mereka banyak berkontribusi dengan banyak menyelenggarakan majelis taklim, membuat kegiatan tentang Islam,” jelas dia ditemui di Kantor DPRD DKI Jakarta, Selasa (17/12).
Jupiter yang juga menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta Komisi C merasa bersyukur telah menjadi bagian dari umat Islam Indonesia. Apalagi sebagai etnis Tionghoa dapat memberikan kontribusi positif bagi umat Islam.
Berbagai kegiatan yang terkait tentang Islam pun banyak dilakukan oleh Muslim Tionghoa, beberapa di antaranya membantu mualaf yang baru hijrah dan berbagai kegiatan sosial lain. Jupiter pun ikut ambil bagian dalam kegiatan sosial, secara rutin setiap bulan dia menggelar kajian rutin bersama anak yatim piatu di lingkungan rumah.
Sebagai mualaf dan telah menjadi bagian dari umat Islam dua tahun lalu, Jupiter ingin menunjukkan bahwa umat Islam adalah umat yang penuh kasih. “Agama ini merupakan agama rahmatan lil alamin, kasih sayangnya dirasakan secara universal. Saya merasakan Islam merupakan agama yang sejuk dan penuh kedamaian,” kata politisi Partai Nasional Demokrat ini.
Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi kebenaran. Menurut dia, Islam dapat terlihat dari karakter pribadinya yang berhati baik. Islam bukanlah agama yang kaku, meski banyak orang luar yang menganggap bahwa Islam merupakan agama garis keras. Islam menurut Jupiter merupakan agama yang sesuai dengan berbagai zaman dan lingkungan.
Terdapat sebagian penyakit yang menular, seperti kusta dan lepra. Menurut para ulama, kita dianjurkan untuk tidak bergaul dengan orang yang terkena penyakit menular jika dikhawatirkan penyakitnya tersebut akan menular kepada kita. Namun jika kita sudah terlanjur bergaul, apalagi sampai makan bersama dengan seseorang yang mempunyai penyakit menular, maka hendaknya kita membaca doa berikut;
بِسم الله ثِقَة بِاللَّه وتوكلا عَلَيْهِ
Bismillah tsiqotan billaah wa tawakkulan ‘alaihi.
Dengan menyebut nama Allah, percaya kepada Allah dan tawakkal kepada-Nya.
Doa ini berdasarkan hadis riwayat Imam Abu Daud, Imam Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban dari Jabir, dia berkisah;
أَن رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم أَخذ بيد مجذوم فَأدْخلهُ مَعَه فِي الْقَصعَة ثمَّ قَالَ كل بِسم الله ثِقَة بِاللَّه وتوكلا عَلَيْهِ
Sesugguhnya Rasulullah Saw memegang tangan orang yang terkena penyakit kusta, lalu beliau memasukkan tangan orang tersebut pada nampan, kemudian beliau bersabda; ‘Makanlah dengan menyebut nama Allah, percaya pada Allah dan tawakkal kepada-Nya.’
Rasulullah merupakan pemimpin yang perhatian terhadap umatnya. Rasulullah berharap umatnya merasakan kebahagian di dunia maupun di akhirat. Saat di dunia, Rasulullah berharap umatnya bekerja keras dan tidak bermalas-malasan. Salah satunya, hal ini tercermin dari riwayat Jabir bin Abdullah. Rasulullah saw. bersabda;
Sesuatu yang paling aku khawatirkan terhadap umatku ada perut buncit (karena banyak makan), sering tidur, rasa malas, dan lemah keyakinannya. (HR Darqutni).
Dalam hadis ini dijelaskan empat hal yang ditakuti Rasulullah terhadap umatnya. Pertama, perut buncit. Menurut Syekh al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan, perut buncit yang dimaksud adalah terlalu banyak makan dan minum. Biasanya orang yang terlalu banyak makan itu mengecilkan keinginan kuatnya.
Kedua, sering tidur. Tidur yang dikhawatirkan Rasulullah adalah tidur yang dapat menyebabkan banyak sekali aktivitas bermanfaat seseorang yang tertinggal. Terlebih lagi, bila orang tersebut memiliki banyak kewajiban yang harus dipenuhi. Misalnya, menafkahi keluarganya.
Ketiga, malas. Dalam sebuah keterangan disebutkan bahwa kemalasan dalam menjalankan ibadah fardhu dan sunah itu dapat menyebabkan hati kotor dan pikiran tidak jernih. Dalama riwayat al-Dailami, Aisyah menyebutkan bahwa terdapat tigal hal yang dapat membuat hati keras, yaitu rakus, suka tidur, dan terlalu santai. (Baca: Doa Agar Terhindar dari Malas)
Keempat, keyakinan yang lemah. Menurut ulama, keyakinan seseorang akan takdir Allah yang menimpanya merupakan ukuran atas keimanan yang dimiliknya. Orang yang tidak pernah mengeluh atas apa yang menimpanya, baik berupa kesenangan ataupun keburukan, itu pertanda ia sudah yakin akan kehendak Allah. Semua yang menimpanya adalah kebaikan yang diberikan Allah, walaupun secara zahir terlihat tidak baik.
Gubernur muslim ini dipuji oleh Syaikh Tariq Suwaidan dan ulama lainnya. Pasalnya, ia bukan pemimpin biasa. Ia menggunakan kekuasaannya sebagai sarana dakwah. Melalui dakwahnya, 2.000 orang Eropa masuk Islam.
“Dalam sebuah hadits shahih Bukhari disebutkan, ‘satu orang mendapat hidayah Allah melalui dakwahmu, itu lebih baik bagimu daripada seekor unta merah.’ Lalu bagaimana jika 2.000 orang?” tulis Syaikh Tariq Suwaidan dalam bukunya Al Andalus at Tarikh al Mushawwar. Buku ini telah diterjemahkan dengan judul Dari Puncak Andalusia.
Nama Gubernur ini adalah Uqbah bin al Hajjaj al Saluli. Ketika diberi pilihan untuk memimpin Afrika Utara atau Andalusia, Uqbah memilih memimpin Andalusia.
“Aku mencintai jihad, dan Andalusia adalah medan jihad,” kata Uqbah.
Ia pun ditunjuk menjadi Gubernur Andalusia pada Syawal 116 Hijriyah, bertepatan dengan November 734 Masehi.
Uqbah adalah sosok pemimpin yang mencintai jihad dan dakwah. Menjadi Gubernur Andalusia, ia melakukan berbagai penaklukan hingga mencapai Narbonne, Galicia dan Pamplona. Basis-basis militer Visigoth semua dikalahkannya kecuali Covadonga. Ia belum sempat menaklukkannya.
Saat menang perang dan mendapat tawanan, Uqbah tak pernah membunuh mereka. Mereka diperlakukan dengan baik dan didakwahi Uqbah. Para tawanan itu kemudian masuk Islam setelah melihat kebenaran Islam dan kemuliaan akhlak kaum muslimin.
“Di tangannya, sebanyak 2.000 orang masuk Islam,” tulis Syaikh Tariq Suwaidan.
Dakwah Islam di Andalusia tentunya tak hanya dilakukan oleh Uqbah. Begitu banyak mujahid sejak Musa bin Nushair dan Tariq bin Ziyad juga berdakwah pada saat dan pasca pembebasan kota demi kota di Andalusia.
Sejak masa Rasulullah dan sahabat Nabi, Islam tak pernah memaksa negeri-negeri yang dibebaskannya untuk masuk Islam. Mereka diberikan kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah sesuai keyakinannya. Sebab Islam mengajarkan: “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas perbedaan jalan yang benar dan jalan yang sesat.” (QS. Al Baqarah: 256)
Mereka tak hanya berdakwah dengan kata-kata. Justru dakwah yang paling efektif adalah ketika orang-orang Andalusia melihat keseharian mereka. Kebenaran aqidah Islam, kemuliaan akhlak, kejujuran dan kebaikan-kebaikan kaum muslimin. Andalusia pun berbondong-bondong masuk Islam.
“ Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu berbuat syirik dengan mempersekutukan Allah. Sesungguhnya perbuatan syirik adalah benar-benar kezaliman yang besar. ” (Luqman : 13)
Laa Tusyrik Billah ! : Larangan Berbuat Syirik dalam Bentuk Apapun
Makna firman Allah :
لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ
“ Janganlah kamu berbuat syirik dengan mempersekutukan Allah “
Maksudnya adalah janganlah menjadikan sesuatu selain Allah sebagai sekutu dalam beribadah, dalam penciptaan dan takdir, serta dalam masalah nama dan sifat Allah.
Seperti yang kita ketahui bahwasanya tauhid dibagi menjadi tiga, yaitu tauhid rububiyyah, tauhid uluhiyyah, dan tauhid asma’ wa shifat. Maka kesyirikan pun mencakup syirik dalam tiga tauhid di atas. Barangsiapa meyakini ada pencipta selain Allah maka dia telah melakukan kesyirikan dalam rububiyyah. Barangsiapa meyakini bahwa ada yang berhak untuk disembah selain Allah maka dia telah syirik dalam uluhiyyah. Dan barangsiapa yang menyelisihi dan menolak nama dan sifat Allah maka dia telah syirik dalam asma’ wa shifat. Larangan berbuat syirik mencakup larangan berbuat syirik dalam tiga bantuk tauhid ini.
Mengapa Syirik Disebut Kezaliman yang Besar ?
Diriwayatkan dari sahabat ‘Abdulah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya ketika turun ayat :
“ Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman ” ( Al An’am: 82). Para sahabat mearasa berat dan khawatir dengan turunnya ayat ini. Mereka berkata, “ Siapakah di antara kami yang tidak menzalimi dirinya sendiri ?” Maka Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Itu bukanlah kezaliman seperti yang kalian sangkakan. Ini adalah kezaliman sebagaimana yang telah diwasiatkan Luqman kepada anaknya :
“Hai anakku, janganlah kamu berbuat syirik dengan mempersekutukan Allah. Sesungguhnya perbuatan syirik adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Luqman : 13) (HR. Bukhari dan Muslim)
Kezaliman berarti mengurangi hak kepada yang seharusnya mendapatkannya. Seseorang yang berbuat syirik berarti telah mengurangi hak Allah Ta’ala. Tidak ada kezaliman yang lebih besar daripada perbuatan syirik, karena kezaliman syirik lebih besar dari segala macam kezaliman yang lainnya.
Allah yang menciptakan dirimu, menjadikanmu dari ketiadaaan. Dialah yang telah memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kehidupanamu. Dialah yang menyediakan berbagai hal yang bermanfaat untukmu. Dialah Allah yang telah mengadakan, menyediakan, dan mempersiapkan itu semua untukmu. Jika demikian, maka tidak ada seorangpun yang lebih besar haknya bagimu dibandingkan hak Allah.
Jika engkau mengurangi hak-Nya, maka itu meruapakan kezaliman yang paling besar. Barangsiapa yang paling banyak perbuatan baiknya kepadamu, maka melakukan perbuatan jelek kepadanya adalah perbuatan yang paling jelek dibandingkan perbuatan jelek kepada yang lainnya. Karena sesungguhnya Allah lah Zat yang telah banyak berjasa dengan berbuat baik kepadamu, memberimu segala sesuatu, dan juga mendidikmu. Jika dirimu berbuat kejelekan kepada-Nya maka itu lebih besar dosanya daripada seandainya engkau berbuat kejelekan kepada yang tidak berjasa kepadamu.
Hak Allah yang terbesar yang harus kita tunaikan adalah mentauhidkan-Nya dan tidak sedikitpun berbuat syirik kepada-Nya. Maka barangsiapa yang tidak menunaikan hak ini maka dia telah melakukan perbuatan kezaliman yang paling besar. Maka benarlah ketika Allah berfirman :
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“ Sesungguhnya perbuatan syirik adalah benar-benar kezaliman yang besar. ” ( Luqman : 13)
Besarnya Bahaya Syirik
Di antara bahaya dan kejelekan perbuatan syirik adalah :
. Syirik adalah kezaliman yang paling besar sebagaimana penjelasan di atas.
. Syirik adalah dosa yang tidak akan diampuni, jika seseorang mati dengan membawa dosa syirik. Allah Ta’ala berfirman :
“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.“ (An Nisaa’ : 48)
3. Syirik merupakan kedustaan dan dosa kepada Allah
“ Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika kamu berbuat syirik dengan mempersekutukan Allah, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. “ (Az Zumar : 65)
” Maukah aku beritahukan kepadamu dosa besar yang paling besar?” –Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya tiga kali–. Kami (para Shahabat) menjawab, “Tentu, wahai Rasûlullâh.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berbuat syirik dengan menyekutukan Allâh … “ (H.R Bukhari dan Muslim)
8. Syirik menyebabkan pelakunya haram masuk surga.
“ Sesungguhnya orang yang berbuat syirik dengan mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. “ (Al Maidah :72)
Faidah-Faidah Ayat
. Bersikap lembut kepada orang yang diajak bicara agar nasihatnya bisa diterima. Luqman memanggil kepada anaknya ( يَا بُنَيَّ ) (Wahai anakku) yang merupakan panggilan lembut dan kasih sayang seorang bapak kepada anakknya.
. Sangat pentingnya nasihat ini, karena berasal dari seroang bapak yang amat menyayangi anaknya. Ini menunjukkan nasihat dan wasiat yang disampaikan merupakan perkara yang sangat penting.
. Haramnya perbautan syirik, karena Allah telah melarang (لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ )
. Wajibnya untuk bertauhid, karena larangan dari berbuat syirik menuntut seseorang untuk mentauhidkan Allah.
. Syirik merupakan kezaliman yang paling besar, karena Allah berfirman
(إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ)
. Hendaknya ketika menjelaskan suatu hukum berikut disertai dengan alasannya, sebagaimana Allah menjelaskan larangan syirik disertai penyebutan alasannya yaitu karena syirik merupakan perbuatan kezaliman.
. Mengajak kepada tauhid dan memperingatkan dari syirik merupakan perkara yang merupakan poros dan pondasi dalam dakwah, karena Luqman memulai nasihat kepada anaknya dengan nasihat pertama berupa larangan dari berbuat syirik sebelum menyampaikan nasihat yang lainnya.
. Arahan dan anjuran bagi para bapak untuk senantiasa menasihati anak-anaknya dengan kebaikan.
Semoga Allah senantiasa memberikan taufik kepada kita di atas jalan tauhid dan menjauhkan diri kita dari berbagai bentuk perbuatan syirik.