Rezeki Allah Tidak Meleset

SAUDARAKU, jika ada yang pernah melintasi jalan Cileunyi ke arah selatan, maka kita akan melihat deretan penjual Tahu Sumedang. Rata-rata mereka melambaikan tangannya ke arah kendaraan yang melintas.

Jika ada kendaraan yang bermaksud membeli, maka kendaraan itu akan menepi kepada salah satu dari mereka. Atau kadang, meski mereka semua melambaikan tangannya, terkadang tak ada satupun kendaraan yang menepi, dan kendaraan justru menepi di penjual ubi cilembu beberapa kilometer dari mereka.

Demikianlah rezeki itu. Allah Swt. yang menghendaki rezeki-Nya bagi kita. Tidak ada yang meleset sedikitpun dari kita. Jikalau Allah menghendaki rezeki tertentu bagi X, dan X sedang duduk bersebalahan dengan Y dan Z, maka rezeki itu tidak akan meleset kepada yang lain selain kepada X. Berjubelnya orang yang berdoa di multazam, tidak akan membuat Allah Swt. keliru memberikan rezeki-Nya. Allah pasti memberikan rezeki-Nya secara tepat dan akurat. Subhaanalloh.

Allah Swt. berfirman, “Jika Allah menimpakan sesuatu kemadhorotan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus [10] : 107).

Jika seluruh jin dan manusia di alam ini bergabung demi untuk menghalangi rezeki Allah terhadap kita, maka mustahil mereka bisa melakukannya. Mustahil ada yang bisa mengganggu kehendak Allah Swt. Demikian juga sebaliknya, jikalau Allah Swt. enggan untuk memberi, maka sampai jungkir balik pun kita memelas bersujud kepada makhluk, maka tetap tidak akan terjadi.

Maka, yakinlah bahwa tak ada penguasa rezeki selain Allah Swt. Oleh sebab itu, jemputlah rezeki dengan cara-cara yang disukai Allah. Bekerjalah dengan jujur, berniagalah dengan jujur, jauhi iri dengki dan dusta. Jikalau kita berjualan buah di antara deretan toko yang lain yang juga berjualan buah, namun malah toko tetangga yang banyak pembelinya, maka tidak perlu jengkel dan kotor hati, karena rezeki Allah tidak akan meleset.

Lebih baik tingkatkanlah kualitas buah yang kita jual dan tingkatkanlah kualitas pelayanan kita kepada konsumen, karena inilah ladang amal sholeh kita. Insyaa Allah, niscaya pertolongan dan kemudahan Allah akan datang kepada setiap hamba-Nya yang berupaya ikhtiar dengan cara-cara yang Allah ridhoi.

Jangankan rezeki di antara deretan toko-toko, rezeki di antara kakak beradik yang satu rumah saja bisa berbeda. Jangankan kakak beradik, anak kembar saja akan berbeda takdir dan rezekinya. Oleh karena itu tidak perlu sibuk mengurusi pemberian Allah kepada orang lain, lebih baik sibuk mengurusi amal sholeh kita kepada Allah Swt. karena itulah yang akan kembali kepada diri kita.

Bersandar dan berharaplah hanya kepada Allah Swt. Berusahalah hanya karena agar Allah ridho. Tidak perlu mengejar kecintaan makhluk kepada kita demi agar rezeki kita bertambah, kejarlah cinta Allah agar Allah mencintai kita dan mencukupi segala keperluan kita dengan cara-Nya yang luar biasa. Wallohualam [*]

Oleh KH Abdullah Gymnastiar

INILAH MOZAIK

Standar Harta Berlebih Wajib Qurban Menurut Imam Mazhab

Jika kelebihan harta tidak berqurban, Rasulullah mengingatkan jangan dekati masjid.

Anjuran berqurban tidak untuk semua Muslim. Tepatnya berqurban bagi mereka yang memiliki uang lebih alias uangnya nganggur tak terpakain dengan jumlah nilai yang besar.

Ustaz Ahmad Zarkasih Lc. mengatakan, dikategorikan mampu untuk berqurban ialah yang mempunyai kelebihan harta sebanyak 20 dinar. Jadi jika tidak memiliki nilai dengan jumlah tersebut tidak diwajibkan berqurban.

“Ini kata madzhab al-Hanafiyah,” kata Ustaz Ahmad Zarkasih saat memberikan pendapatnya terkait ukuran kemampuan.

Menurutnya, dalam beberapa literasi al-Malikiyah, disebutkan bahwa standar mampu berqurban ia yang punya kelebihan harta 30 Dinar. 20 atau 30 Dinar adalah harta lebih, alias tidak terpakai atau nganggur. 

Jadi kata dia, ukurannya, bukan rumah, bukan kendaraan, bukan perabotan, bukan juga dagangan, itu semua tidak terhitung. Sebanyak 20 atau 30 dinar adalah harta yang memang disimpan sedang kebutuhannya sudah terpenuhi semua. “20 atau 30 dinar itu memang kelebihan,” katanya.

Jadi kata Ustaz Ahmad Zarkasih mengatakan, dalam madzhab Al-Hanafiyah, orang yang punya kelebihan harta 20 dinar, wajib berkurban. Jika memiliki kelebihan harta tidak berqurban maka Rasulullah mengingatkan jangan dekati tempat ibadah atau masjid. “Wajib. Karena memang qurban bagi madzhab ini hukumnya wajib. Jika mampu tapi tidak berqurban, dosa yang didapat,” katanya.

Kalau 1 Dinar saat ini senilai 2 juta rupiah sekian, maka tinggal dikalikan saja 20 atau 30 dinar. Dan nilai ini dihitung setelah kebutuhannya selama setahun itu terpenuhi. “Setidaknya mereka punya pertimbangan dan mempersiapkan apa yang menjadi kebutuhan setelah Idul Adha,” katanya.

Lalu di luar kebutuhan itu, mereka masih punya senilai 20 dinar yang bebas dari kebutuhan tersebut. Karena memang standar yang dipakai adalah standar zakat; yakni nishab zakat harta emas dan perak yang merupakan alat tukar. Dan kewajiban zakat itu ada setiap setahun (haul), bukan setiap bulan; karenanya nilai atau standar mampu dalam madzhab ini juga cukup tinggi. 

Jadi madzhab ini memang menghukumi qurban sebagai kewajiban, yang konsekuensinya jika orang tidak melakukannya, pasti berdosa. “Akan tetapi mereka juga memberi standar yang tinggi kepada mereka yang wajib qurban,” katanya.

IHRAM

Keutamaan Berpuasa pada 9 Hari Awal Dzulhijjah

Memang tidak ada hadits khusus yang menunjukkan anjuran terhadap hal ini. Akan tetapi anjuran berpuasa pada hari-hari ini sudah tercakup dalam keumuman hadits karena puasa termasuk amal salih.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan dalam al-Liqa’ asy-Syahri (no. 26):

Telah sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,

ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر – أي: عشر ذي الحجة- قالوا: يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء

“Tidaklah ada suatu hari yang beramal salih pada hari-hari itu lebih dicintai Allah daripada beramal pada sepuluh hari ini –yaitu sepuluh hari awal Dzulhijjah-.” Mereka [para sahabat] bertanya, “Wahai Rasulullah! Apakah jihad fi sabilillah juga tidak lebih utama darinya?”. Beliau menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seorang lelaki yang berangkat berjihad dengan jiwa dan hartanya lalu dia kembali dalam keadaan tidak membawa apa-apa dari itu semua (alias mati syahid, pent).” [1]

Hadits ini menunjukkan bahwa seyogyanya kita memperbanyak amal salih pada sepuluh hari awal Dzulhijjah… Dan semestinya kita juga mengerjakan puasa pada sepuluh hari itu; karena puasa termasuk bentuk amal salih. Memang tidak ada hadits khusus yang menunjukkan anjuran terhadapnya. Akan tetapi anjuran ini sudah termasuk dalam keumuman hadits tersebut, karena puasa termasuk dalam kategori amal salih. Oleh sebab itu, seyogyanya kita berpuasa pada sembilan hari yang pertama, karena hari yang kesepuluh adalah hari raya (Iedul Adha) sehingga tidak boleh berpuasa pada hari itu. Anjuran puasa ini semakin diperkuat pada hari Arafah kecuali bagi para jama’ah haji.

Catatan Akhir:
[1] HR. Bukhari, Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma

Sumber : تبشير الإخوة بثبوت سُنِّية صوم أيام عشر ذي الحجة (Tabsyir al-Ikhwah bi Tsubut Sunniyati Shaumi Ayyami ‘Asyara Dzilhijjah) karya Syaikh Abdul Qadir bin Muhammad bin Abdurrahman al-Junaid.

Makalah beliau selengkapnya dapat Anda download di situs: http://islamancient.com/play.php?catsmktba=102101

Oleh Ustadz Ari Wahyudi

KONSULTASI SYARIAH

Inilah Amalan Bulan Dzulhijjah yang Perlu Anda Ketahui

Amalan Bulan Dzulhijjah yang Wajib Anda Tahu

Alhamdulillah, kita sekarang memasuki bulan mulia, bulan Dzulhijjah. Di Bulan ini sebagian besar pengguna internet ingin mengetahui amalan-amalan bulan Dzulhijjah yang shahih. Baik, berikut ini artikel yang kami rangkum untuk pembaca KonsultasiSyariah.com.

1. Memperbanyak amal shalih di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Sebagaimana dalam adis dari Ibn Abbas radhiallahu ‘anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

“Tidak ada hari dimana suatu amal salih lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah, pen.).” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh, pen.).” (HR. Ahmad, Bukhari, dan Turmudzi).

2. Puasa 9 Hari pertama dan Puasa Arofah

Abu Qatadah radliallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفّر السنة التي قبله ، والسنة التي بعده

“…puasa hari arafah, saya berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai penebus (dosa, pen.) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya..” (HR. Ahmad dan Muslim).

Dari Ummul Mukminin, Hafshah radliallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa asyura, sembilan hari pertama Dzulhijjah, dan tiga hari tiap bulan. (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Ahmad, dan disahihkan Al-Albani).

3. Memperbanyak dzikir, takbir dan tahlil

Hadis dari Abdullah bin Umar , bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما من أيام أعظم عند الله ولا أحب إليه من العمل فيهن من هذه الأيام العشر فاكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد

“Tidak ada amal yang dilakukan di hari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah melebihi amal yang dilakukan pada tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu, perbanyaklah membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu.” (HR. Ahmad dan Sanadnya dishahihkan Syekh Ahmad Syakir).

Bahkan para sahabat radhiallahu ‘anhum bertakbir di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah

وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَبِّرَانِ ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِمَا

“Dulu Ibn Umar dan Abu Hurairah pergi ke pasar pada tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Mereka berdua mengucapkan kalimat takbir kemudian orang-orang pun bertakbir disebabkan mendengar takbir mereka berdua.” (HR. Bukhari secara muallaq, Bab: Keutamaan beramal di hari tasyriq).

4. Shalat Idul Adha

Dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

قدم رسول الله -صلى الله عليه وسلم- المدينة ولهم يومان يلعبون فيهما فقال « ما هذان اليومان ». قالوا كنا نلعب فيهما فى الجاهلية. فقال رسول الله -صلى الله عليه وسلم- « إن الله قد أبدلكم بهما خيرا منهما يوم الأضحى ويوم الفطر ».

Bahwa ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, masyarakat Madinah memiliki dua hari yang mereka rayakan dengan bermain. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Dua hari apakah ini?” Mereka menjawab, “Kami merayakannya dengan bermain di dua hari ini ketika zaman jahiliyah. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah memberikan ganti kepada kalian dengan dua hari yang lebih baik: Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. An-Nasa’i, Abu Daud, Ahmad, dan disahihkan al-Albani).

5. Menyembelih Qurban

Allah berfirman:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Laksanakanlah salat untuk Rab-mu dan sembelihlah kurban.” (QS. Al-Kautsar: 2).

KONSULTASI SYARIAH

Gulung Tikar di Akhirat

Kebangkrutan sesungguhnya terjadi setelah kehidupan di dunia berakhir.

Dalam benak kebanyakan orang, gulung tikar (bangkrut) sering dimaknai dengan kepailitan material atau harta saat berbisnis. Hal tersebut bisa disebabkan anjloknya harga mata uang di pasar, turunnya rate saham, bahkan terbatasnya perusahaan untuk berniaga. Apalagi kondisi pandemi seperti sekarang ini, telah menimbulkan kerugian yang besar. Banyak pengusaha yang  sampai merumahkan atau melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi pekerjanya, sampai menjual aset perusahaan.

Pada hakikatnya, kondisi tersebut hanya bersifat temporary atau sementara. Mungkin saja dalam karun waktu tidak terlalu lama, seseorang atau sebuah perusahaan bisa bangkit dari keterpurukannya. Berapa banyak orang yang bangkrut atau gagal dalam berbisnis, setelah 2-3 tahun berusaha sekuat tenaga dan pikiran, dapat kembali menaikkan kondisi ekonomi, bahkan lebih baik dari sebelumnya.

Kenyataannya, tidak sedikit miliarder yang tutup usia tetap memiliki kekayaan yang melimpah. Namun, ada pula yang meninggalkan tumpukan utang dan kerugian di penghujung hidupnya.  Keduanya berhenti ketika ajal menjemput. Tagihan perusahaan tidak berlanjut sampai ke alam kubur dan profit saham tidak pula memberikan keistimewaan dalam kuburan. 

Lantas, bagaimana cara memaknai “gulung tikar” yang sebetulnya ? Dalam Al-Minhaj Syarh Shahih muslim, Imam An-Nawawi menguraikan kata muflis (orang yang bangkrut) dalam hadis Nabi SAW (No. 2581). Kebangkrutan yang sesungguhnya bukan dalam kehidupan dunia. Akan tetapi ada setelah kehidupan di dunia ini berakhir.

Rasul SAW. mengabarkan kepada kita bahwa kelak nanti di akhirat ada orang yang rajin shalat, puasa, sedekah, membaca Alquran, membawa segudang amal saleh dan pahala, tetapi tak disangka menyimpan hamparan “utang” disebabkan cacian, tuduhan, korupsi, tipuan kepada orang yang telah dizaliminya. Maka habislah semua amalnya, dan hanya tersisa dosanya. Bahkan ditumpuk lagi dengan dosa orang yang telah dizalimi karena ia tidak sanggup menggantinya. Lalu dicampakkanlah ia ke neraka.

Hadits ini merefleksikan bahwa tidak selamanya orang yang rajin ibadah, puasa, sedekah, hafal Quran 30 juz dan ribuan hadis, akan terbebas dari dusta, zalim, korupsi dan kemungkaran lain. Dalam buku  Menggapai Kesalehan Sosial, Dr  Hasan Basri Tanjung  MA meresapi makna hadits di atas, bahwa Rasul SAW  hendak mengajarkan kepada kita akan dua macam amal saleh yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, yakni kesalehan individual atau ritual dan kesalehan sosial. 

Sejatinya, orang yang baik ibadah ritualnya akan baik pula amal sosialnya. Karena mu’amalah adalah buah dari ibadah. Bukan berarti tidak pernah melakukan kesalahan, tapi ia segera menyadari, memohon ampunan dan tidak mengulanginya (QS. Ali ‘Imran : 135). 

Adapun orang yang beribadah sosial, peduli dengan anak yatim dan dhuafa, membantu korban bencana alam, menjalin hubungan sosial yang baik dengan masyarakat, namun tidak mendirikan shalat, puasa, zakat dan sedekah, merekalah orang yang tertipu. Bahkan, orang banyak menyebutnya orang baik atau dermawan, padahal tidak sedikit pun nilai perbuatannya di sisi Allah SWT. 

Syeikh Mutawalli Sya’rawi, dalam Tafsir As-Sya’rawi, ketika menjelaskan makna surat Al-Baqarah ayat 25 menyebutkan, bahwa Allah SWT  menginginkan hamba-Nya yang beriman untuk selalu beramal saleh (perintah yang selaras dengan manhaj/islam). Agar hati yang beriman dan suci, tidak ditopang dengan amal yang buruk atau hina. Maka dari itu Allah menyandingkan surga atau balasan yang baik dengan “alladzina aamanu” (orang-orang yang beriman) dan ‘amilus-sholihat (orang-orang yang beramal saleh).

Kerap kali kezaliman, cacian, hate speech, korupsi, maksiat merongrong pahala amal saleh tanpa kita sadari. Sepatutnya kita beristighfar kepada Allah SWT seraya memohon maaf kepada mereka yang kita rugikan dan hinakan. Jangan sampai di akhirat kelak, kita baru menyadari bahwa “utang” lebih banyak dari amal saleh. Karena itulah “gulung tikar” yang sesungguhnya. Na’udzubillahi min dzalik. 

Wallahu’alam bishowab.

Oleh  Ihza Aulia Sururi Tanjung

KHAZANAH REPUBLIKA

Peta Kehidupan Seorang Muslim

Allah Swt Berfirman :

وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu.” (QS.Al-Hijr:99)

Ayat singkat ini sebenarnya adalah peta bagi kehidupan seorang muslim. Sebuah petunjuk jalan yang harus selalu menjadi pegangan agar bisa menerangi perjalanannya hingga mencapai tujuan.

Dari ayat itu kita belajar bahwa :

(1). Setiap muslim memiliki satu tujuan yang jelas, yang telah di tentukan oleh Allah Swt dalam Firman-Nya :

وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ

“Dan sembahlah Tuhanmu…”

Dalam ayat lain Allah Swt Berfirman :

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.Adz-Dzariyat:56)

(2). Tiada amalan yang bernilai kecuali ada unsur ibadah di dalamnya. Karenanya setiap muslim harus menjadikan seluruh gerak-gerik dalam hidupnya untuk beribadah kepada Allah Swt.

قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS.Al-An’am:162)

(3). Ibadah tidak bisa dilakukan semau kita, ibadah harus dilakukan sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh Allah Swt dalam Al-Qur’an dan sesuai dengan ajaran suci Nabi Muhammad saw.

وَمَآ ءَاتَىٰكُمُ ٱلرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَىٰكُمۡ عَنۡهُ فَٱنتَهُواْۚ

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.” (QS.Al-Hasyr:7)

(4). Seorang muslim harus selalu menyadari bahwa tujuan utama dalam hidupnya adalah menyembah Allah Swt sepanjang hidupnya. Artinya tiada batas waktu dalam menyembah Allah hingga jatah waktu kita hidup di dunia ini telah habis.

حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ

“.. sampai yakin (ajal) datang kepadamu.” (QS.Al-Hijr:99)

(5). Dan poin yang terakhir, setiap muslim harus memahami bahwa keyakinan itu seringkali naik dan turun. Ketakwaan itu kadang bertambah dan kadang berkurang. Setiap orang memiliki kadarnya masing-masing dan semua itu tidak akan di raih tanpa Jihadun Nafs (melawan hawa nafsu) dan kesabaran yang tinggi.

أَمۡ حَسِبۡتُمۡ أَن تَدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ وَلَمَّا يَعۡلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ جَٰهَدُواْ مِنكُمۡ وَيَعۡلَمَ ٱلصَّابِرِينَ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS.Ali ‘Imran:142)

Dari beberapa poin di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa peta kehidupan seorang muslim yang harus ia jalani ada dalam Firman Allah Swt :

قُلۡ هَٰذِهِۦ سَبِيلِيٓ أَدۡعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِيۖ وَسُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ

Katakanlah (Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.” (QS.Yusuf:108)

Semoga Bermanfaat…

KHAZANAH ALQURAN

Alasan di Balik Anjuran Mencatat Utang Piutang Menurut Islam

Islam menganjurkan mencatat utang piutang antarkedua belah pihak.

Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah perkara mengenai utang-piutang.

secara tunai untuk waktu yang ditentukan (utang-piutang), hendaklah kamu menulisnya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menulisnya dengan adil.” 

Prof Quraish Shihab dalam kitab tafsir Al-Mishbah menjelaskan, perintah ayat tersebut secara redaksional ditujukan kepada orang-orang beriman. Tetapi yang dimaksud adalah mereka yang melakukan transaksi utang-piutang.

Kata dainun dalam ayat tersebut memiliki banyak arti, namun huruf-huruf di kata dain (yakni dal, ya, nun) selalu menggambarkan hubungan antardua pihak. Salah satunya adalah kedudukan lebih tinggi dari pihak yang lain. Kata ini antara lain bermakna utang, pembalasan, ketaatan, dan agama.

Kemudian, sang penulis utang-piutang juga diperintahkan menuliskannya secara adil. Yakni dengan benar, tidak menyalahi ketentuan Allah SWT dan perundangan yang berlaku dalam masyarakat. Tidak juga merugikan salah satu pihak yang bermuamalah, sebagaimana dipahami dari kata adil di antara kami.

KHAZANAH REPUBLIKA

BPKH Imbau Jamaah Haji tidak Tarik BIPIH

 Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyarankan jamaah haji untuk tidak menarik seluruh Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BIPIH). Deputi Investasi Surat Berharga, Investasi Emas, Teknologi Informasi, Pengadaan dan Umum BPKH, Indra Gunawan menyampaikan penarikan keseluruhan dana yang telah disetorkan akan meniadakan porsi yang telah dimiliki.

“Kalau pun harus diambil, ambil yang pelunasannya, yang Rp 25 juta tetap dipertahankan agar tetap ada porsi,” katanya dalam Sharia Online Talk Masyarakat Ekonomi Syariah dan BPKH, Senin (20/7).

Indra menyampaikan dana haji saat ini aman dan tidak mengalami kerugian karena belum disetorkan ke Kementerian Agama. Sebagian besar dana dalam bentuk valas. Normalnya, BPKH menyetorkan sekitar Rp 15 triliun untuk pelaksanaan ibadah haji per tahun.

Namun, karena pemerintah Arab Saudi telah menginstruksikan pemberhentian kontrak haji sejak awal wabah, jadi belum ada dana yang dikeluarkan. Indra mengatakan dana yang ditahan tersebut akan tetap diinvestasikan sehingga bernilai manfaat bagi jamaah.

“Sektor mana saja kami sudah minta untuk pembiayaan strategis keumatan yang punya social impact,” katanya.

Misal untuk pembiayaan madrasah, laboratorium di universitas Islam, pembuatan Kantor Urusan Agama, dan sara prasarana yang terkait umat lainnya. Selain itu, dicari juga sektor strategis pemerintah, seperti pembiayaan untuk PLN dan perusahaan lain yang tidak pernah merugi.

Sekuritisasi melalui KIK EBA Syariah juga diupayakan pada aset yang potensial, misal jalan tol atau mortgage. Indra menyampaikan, BPKH juga terbuka dalam kerja sama dengan pemerintah daerah dalam mencari aset-aset budaya, atau dengan universitas untuk pembangunan fasilitas.

“Kita coba dengan universitas untuk bangun asrama yang fully digital, dengan fasilitas lengkap, ada layanan tahfiz, dan lainnya,” katanya. Indra mengatakan, BPKH berupaya agar investasi tidak hanya menghasilkan keuntungan tapi juga aman dan memiliki dampak sosial.

Kepala Bidang Investasi Badan Pengelola Keuangan (BPKH) Beny Witjaksono, dalam kesempatan berbeda menyebut saat ini BPKH masih fokus investasi pada surat berharga syariah. Nilai manfaatnya stabil dan cukup besar.

“Investasi masih aman-aman saja dan kita fokus ke SBSN dan sukuk korporasi,” katanya.

Semester pertama 2020, nilai manfaat dari investasi surat berharga dan emas (ISBE) mencapai Rp 2,2 triliun atau naik 30,5 persen (yoy). Di tengah tren penurunan tingkat suku bunga, nilai manfaat investasi surat berharga terus mengalami peningkatan cukup signifikan.

Investasi hingga Mei 2020 mencapai 42,4 persen dari target nilai manfaat ISBE tahun 220. Total dana kelolaan mencapai Rp 135,8 triliun, dengan porsi penempatan di bank mencapai Rp 52 triliun, investasi surat berharga sebesar Rp 82 triliun, investasi langsung dan lainnya sebesar Rp 1,1 triliun.

Pertumbuhan investasi surat berharga naik 17,1 persen dari Rp 70,06 triliun pada akhir 2019. Eksposur terbesar pada surat berharga syariah dan reksadana terproteksi syariah. Sukuk ditempatkan pada emiten berkinerja baik dan memiliki peringkat AAA dengan rata-rata yield portofolio sebesar 7,94 persen.

IHRAM

Mencari Viewer Youtube dengan Konten Tidak Mendidik

Youtube adalah sosial media yang sangat digemari saat ini. Para youtuber juga memanfaatkan youtube untuk berbagai tujuan, salah satunya adalah mencari uang melalai pemasukan iklan di youtube. Ada oknum youtuber yang tidak bertanggung jawab, mereka lebih mengutamakan viewer saja tanpa memperhatikan apakah konten mereka mendidik atau bahkan merusak, yang penting viewer banyak dan dapat banyak uang.

Bila kita perhatikan, konten YouTube dengan konten kontroversi dan anti-mainstream, konten menghebohkan atau konyol, konten nge-prank, konten pamer kekayaan seperti mobil dan sepeda mewah, konten unboxing barang mewah, konten pamer adegan-adegan centil dan romantis,  sampai dengan challenge Yang (maaf)konyol dan bodoh. Konten-konten ini banyak viewer-nya dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Terbukti konten ini viewernya bisa sampai ratusan ribu bahkan jutaan.

Memang manusia itu cenderung mengikuti hawa nafsu sehingga apabila kita mengikuti kebanyakan manusia di muka bumi, akan menjauhkan kita dari jalan yang lurus

Allah befirman,

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” [Al-An’am/6:116-117]

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy menjelaskan,

فإن أكثرهم قد انحرفوا في أديانهم وأعمالهم، وعلومهم. فأديانهم فاسدة، وأعمالهم تبع لأهوائهم

“Kebanyakannya menyimpang dari agama, dalam amal dan ilmu, agama rusak dan amal mereka diikuti oleh hawa nafsu.” [Lihat  Tafsir As-Sa’diy]

Melihat fakta ini tidak jarang para youtuber berlomba-lomba membuat konten-konten yang secara umum tidak medidik bahkan merusak. Misalnya konten tantangan orang dikasih uang 10 juta,  apakah ia mau membatalkan puasa atau tidak.

Sebaliknya konten-konten yang berisi pendidikan dan edukasi cukup sepi peminat terbukti dengan viewernya sedikit. Meng-counter hal adalah tugas kita bersama, untuk  membangun Indonesia dengan pendidikan dan edukasi yang baik. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan:

Pertama: Menyebarkan dan mengajarkan agama yang benar sesuai dengan Alquran dan Sunnah dengan pemahaman para salah karena agama adalah pondasi dasar kebaikan yang kedua 

Kedua: Apabila mampu, kita imbangi dengan membuat konten yang bermanfaat edukatif mendidik serta menarik dan kekinian

Ketiga: berusaha menyadarkan bangsa dan masyarakat bahwa jika ingin maju itu perlu belajar dan berkarya bukan sekedar nonton YouTube main game dan menonton konten-konten yang tidak bermanfaat sama sekali untuk masa depan diri sendiri apalagi masa depan agama dan bangsa 

Mari kita bersama menjadi pencetus hal-hal kebaikan dan bermanfaat serta mendidik. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ

“Semangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah kepada Allah, dan jangan malas (patah semangat).” (HR. Muslim, no. 2664)

Kita perlu ingat bahwa yang terbaik bukanlah yang paling tinggi ilmunya semata, paling tinggi jabatannya semata, paling kaya hartanya semata, tetapi yang terbaik adalah yang paling memberi manfaat bagi sesama sesuai bingkai syariat.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda,

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Manusia yang paling terbaik adalah yang paling bermanfaat untuk manusia”. [HR. Ath Thabarani.]

Demikian semoga bermanfaat

Penyusun: Raehanul Bahraen

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/57543-mencari-viewer-youtube-dengan-konten-tidak-mendidik.html

Amal Saleh Disukai Allah di Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah

Dilansir dari buku Hikmah dan Rahasia Puasa oleh Al-Ghazali, bahwa Allah SWT telah memilih dalam satu tahun hanya ada tiga kali bulan-bulan yang utama yaitu sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan (Lailatul Qadar), sepuluh hari bulan Dzulhijjah yaitu hari tarwiyah, hari Arafah, hari qurban, haji, manasih, dan sepuluh hari bulan Muharrom. 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra bahwa Rosulullah Saw bersabda, “Tidak ada hari-hari yang amal salehnya paling disukai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Bertanya para sahabat, ‘Sekalipun jihad fi sabilillah, wahai Rosulullah?’ Rosulullah menjawab, ‘Sekalipun jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (jihad fi sabilillah) dengan dirinya dan hartanya kemudian tidak kembali.” 

Karena itu, dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa 9 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Tentu saja selama 9 hari berpuasa ini memiliki pahala yang berbeda-beda sebagaimana  diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra.

1 Dzulhijjah adalah hari di mana Allah mengampuni Nabi Adam as. Sehingga barang siapa berpuasa pada hari itu, maka Allah SWT akan mengampuni segala dosanya.

2 Dzulhijjah adalah hari di mana Allah mengabulkan doa Nabi Yunus as, dengan mengeluarkannya dari mulut ikan. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, seakan-akan dia telah beribadah selama setahun penuh tanpa disertai dengan kemaksiatan sekejap mata sekalipun.

3 Dzulhijjah ialah hari di mana Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakaria as. Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka Allah SWT akan mengabulkan doanya. 

4 Dzulhijjah ialah hari di mana Nabi Isa as dilahirkan. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, akan diselamatkan dari kesengsaraan dan kemiskinan.

5 Dzulhijjah ialah hari di mana Nabi Musa as dilahirkan. Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka akan terbebas dari kemunafikan dan siksa kubur.

6 Dzulhijjah ialah hari ketika Allah SWT membuka pintu kebajikan bagi para Nabi-Nya. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, akan dipandang oleh Allah SWT dengan pandangan rahmat dan tidak akan disisihkan. 

7 Dzulhijjah ialah hari di mana ditutup pintu-pintu neraka Jahanam dan tidak akan dibuka kembali sebelum hari yang kesepuluh. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, Allah SWT akan menutup tiga puluh pintu kesusahan dan kesukaran serta membuka tiga puluh pintu kesenangan dan kemudahan.

8 Dzulhijjah ialah hari tarwiyah, barang siapa yang berpuasa pada hari itu, akan memperoleh pahala yang tidak diketahui besarnya kecuali oleh Allah SWT

9 Dzulhijjah ialah hari Arafah. Barang siapa berpuasa pada hari itu, puasanya menjadi tebusan dosa untuk setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. 

10 Dzulhijjah ialah hari Idul Adha. Barang siapa menyembelih qurban pada hari itu, maka untuk tetes pertama yang mengalir dari darah qurban itu Allah SWT mengampuni dosa-dosanya dan dosa-dosa anak keluarganya. Barang siapa yang pada hari itu memberi makan kepada orang mukmin atau bersedekah, akan dibangkitkan oleh Allah SWT pada hari kiamat dalam keadaan aman dan amal salehnya lebih berat daripada Gunung Uhud.

IHRAM