Saat Umar bin Khattab Bertanya tentang Angin yang Menerjang Makkah

Dahulu Makkah pernah diterjang angin kencang.

Dahulu Makkah pernah diterjang angin kencang. Ini diketahui berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Tsabit Az Zuraqi. Berikut bunyi hadits lengkapnya:

عَنْ ثَابِتٍ الزُّرَقِىِّ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ أَخَذَتْ النَّاسَ الرِّيحُ بِطَرِيقِ مَكَّةَ فَاشْتَدَّتْ عَلَيْهِمْ فَقَالَ عُمَرُ لِمَنْ حَوْلَهُ مَا الرِّيحُ فَلَمْ يَرْجِعُوا إِلَيْهِ شَيْئًا فَبَلَغَنِي الَّذِي سَأَلَ عَنْهُ فَاسْتَحْثَثْتُ رَاحِلَتِي حَتَّى أَدْرَكْتُهُ فَقُلْتُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ أُخْبِرْتُ أَنَّكَ سَأَلْتَ عَنْ الرِّيحِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الرِّيحُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ تَأْتِي بِالرَّحْمَةِ وَتَأْتِي بِالْعَذَابِ فَلَا تَسُبُّوهَا وَسَلُوا اللَّهَ مِنْ خَيْرِهَا وَعُوذُوا بِهِ مِنْ شَرِّهَا

Diriwayatkan dari Tsabit bin Az Zuraqi, bahwa Abu Hurairah menceritakan, angin kencang telah menerjang orang-orang yang sedang berada di jalanan Makkah. Angin tersebut semakin kencang menerpa mereka.

Saat itu Umar bin Khattab RA bertanya kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya, “Ada yang tahu tentang Angin?” Namun tidak ada yang memberikan jawaban kepadanya. Kabar itu pun sampai kepada Abu Hurairah RA. Kemudian dia segera memacu untanya untuk menemui Umar bin Khattab RA.

Abu Hurairah RA pun berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku telah mendapatkan kabar bahwa engkau bertanya tentang angin, dan sungguh aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya angin itu sebagian dari rahmat Allah. Datang membawa rahmat dan datang membawa bencana. Maka jangan mencelanya, tapi mintalah kepada Allah dari kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.'” (HR. Ahmad)

Sabda Nabi Muhammad tersebut terdapat dalam sejumlah riwayat hadits. Dalam sabda ini, Nabi Muhammad SAW memberitahukan ihwal keutamaan angin dan larangan mencela angin. Nabi SAW bersabda:

– الريحُ من روحِ اللهِ تعالى ، تأتي بالرحمةِ وتأتي بالعذابِ ، فإذا رأيتُموها فلا تسبُّوها واسألوا اللهَ خيرَها ، واستعيذوا باللهِ من شرِّها

“Angin itu sebagian dari rahmat Allah. Datang bawa rahmat dan datang bawa bencana, maka janganlah kalian mencelanya, tapi mintalah kepada Allah dari kebaikan angin itu, dan mohonlah perlindungan kepada Allah dari keburukannya.”

Hadits tersebut diriwayatkan dari Abu Daud, An-Nasa’i dalam Al Kubro, Ahmad, dan Ibnu Majah tanpa lafadz “min rouhillah”. Imam An Nawawi mencantumkan hadits itu di dalam kitab karyanya berjudul Riyadusshalihin.

Dalam Alquran, angin disebut 14 kali pada 14 Surat yang berbeda-beda. Angin dalam bahasa Arab disebut dengan Al Rih atau Al Riyah. Salah satu Surat yang menyebut angin adalah Surat Ar Rum ayat 48, sebagai berikut:

Allah SWT berfirman:

اَللّٰهُ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهٗ فِى السَّمَاۤءِ كَيْفَ يَشَاۤءُ وَيَجْعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ فَاِذَآ اَصَابَ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَۚ

“Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira.” (QS. Ar Rum ayat 48)

IHRAM

Nama Lain Kota Makkah Seperti Diabadikan Alquran

Selain Bakkah, nama-nama lain kota Makkah yaitu Ummul Qura. Nasrullah Jasam dalam bukunya Catatan Pelayan Tamu Allah mengatakan, hal ini sebagai firman Allah SWT dalam surat As-Syura ayat 7:

“Dan demikianlah kami wahyukan Alquran kepadamu dalam bahasa Arab peringatan kepada penduduk Ibukota Makkah dan penduduk negeri-negeri di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk syurga dan segolongan masuk neraka.”

Menurut Ibnu Qutaibah, dinamakan Ummul Quro karena Makkah merupakan bagian bumi yang paling lama. Ada juga yang mengatakan karena Makkah merupakan kota yang kedudukannya paling Agung.

Makkah juga dikatakan ‘Ma’ad’. Tentang penamaan “Ma’ad’ ini sesuai firman Allah SWT dalam surah al-Qashah ayat 85 yang artinya “

Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu melaksanakan hukum-hukum Alquran benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali. Katakanlah”Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata.”

Menurut Ibnu Abbas, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari arti dari “Ma’ad” adalah kembali ke Makkah.  menurut Fairuzabadi arti dari ‘Ma’ad adalah akhirat, haji, Makkah dan surga.

Makkah juga dikatakan ‘al-Balad. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Balad ayat 1 yang artinya. “Aku benar-benar bersumpah dengan nama ini (Makkah) yang aman”.

Menurut Ibnu Abbas, yang dimaksud dengan Al Balad Al Amin dalam ayat tersebut adalah kota Makkah. Ibnu Katsir mengatakan para ulama tidak ada khilaf dalam hal ini.

Makkah juga dikatakan Al-Qoryah sebagaimana firman Allah SWT dalam surah An-Nahl ayat 112 yang artinya. “…dan Allah telah membuat suatu perumpamaan dengan sebuah negeri yang dulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. “

Al-Wadi juga nama lain kota Makkah. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat 37 yang artinya.

“Ya Tuhan kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman-tanaman di dekat rumah engkau Baitullah yang dihormati, ya Tuhan kami yang demikian itu agar mereka mendirikan salat maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”

Menurut Ibnu al-Jauzi, yang dimaksud Lembah dalam ayat tersebut adalah kota Mekah karena tanahnya yang tandus tidak ada tanaman dan air.

Al-Masjid al-Haram,juga nama lain Makkah. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Isra ayat 1.

“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagainya dan dari tanda-tanda kebesaran kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

Para ahli tafsir berpendapat bahwa Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra dari kediaman umum Hani di Makah. Oleh karena itu yang dimaksud Masjidil Haram dalam ayat tersebut adalah kota Makkah atau tanah haram karena keduanya mengelilingi Masjidil Haram.

Al-Bait Al Atiq juga nama lain kota Makkah. Hal ini sesuai surah Al-Hajj ayat 29 yang artinya.

“Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan dakwah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu Baitullah.”

Dari Abdullah bin Zubair, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Tirmizi: sesungguhnya Makkah dinamakan Al Bait al-Atiq karena tidak tampak orang-orang yang sombong/merasa besar.

Menurutmu Mujahid, Makkah dinamakan al-bait al-atiq karena Allah SWT membebaskan Kota Makkah dari orang-orang yang sombong yang mengklaim bahwa kota itu miliknya. 

IHRAM

Luas Tanah Haram di Makkah tak Pernah Berubah, Begitu dengan Kemuliannya

Pebimbing ibadah haji Ustadz Imam Khoiri mengatakan, luas tanah haram Arab Saudi tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang. Meski saat ini tanah haram sudah banyak gedung-gedung mewah seperti halnya kota metropolitan.

“Tanah haram itu terbatas dan dari dulu batasnya seperti itu, meskipun Makkah sekarang sudah berubah menjadi metropolitan dengan gedung yang sangat banyak, hotel yang megah-megah tapi tanah haram tetep arah utara sekitar 7 km selatan 13 km, ke timur 25 km ke barat 25 km,” kata Usadz Imam Khoiri saat menyampaikan tausiyah subuh kepada peserta bimbingan teknis (Bimtek) PPIH Arab Saudi, di Masjid Al-Mabrur Asrama Haji Pondok Gede, Sabtu (21/5/2022).

Ustadz Imam Khoiri menyampaikan sampai hari ini, batas tanah haram itu masih di batasi dengan tiang-tang pancang semacam patok-patok, mengelilingi tanah haram. Patok-patok itu dibuat untuk membatasi tanah haram dan bukan tanah haram. 

“Itu yang dulu ditetapkan sama nabi sampai sekarang,” katanya.

Ustadz Khoiri mengatakan, dengan adanya patok atau pembatas, bisa memudahkan menentukan perbuatan-perbuatan yang dilarang. Misal dilarang membunuh, merusak tanaman dan perusakan-perusakan lainnya.

“Di tanah haram itulah kemudian berlaku ke tentuan dilarang orang disitu untuk membunuh binatang dilarang di situ untuk merusak,” katanya.

Ustadz Imam Khoiri mengatakan, di tanah haram ada Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Dua tempat ini merupakan tempat yang mulia dan dimuliakan. 

“Itu adalah tempat-tempat mulia yang menjadi tujuan rombongan yang akan kita layani,” katanya.

Untuk itu para petugas harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada para jamaah. Karena jamaah haji bukan orang biasa, karena pada saat itu posisinya dia sebagai tamu Allah SWT.

“Maka berapa jamaah haji ini satu rombongan tidak biasa, itu rombongan yang luar biasa. Maka masya Allah para pelayannya kita semua juga orang orang yang luar biasa,” katanya.

IHRAM

Penyerbuan Masjid Al-Haram 40 Tahun Lalu

Sudah 40 tahun sejak Arab Saudi pertama kali mengalami serangan teror. Serangan yang mengejutkan semua Muslim di seluruh dunia karena terjadi di tempat paling suci bagi Muslim.

Dilansir di Arab News pada Rabu (12/9), munculnya ekstremisme di Kerajaan Arab Saudi (KSA) dimulai pada 1 Muharram 1400 H atau 20 November 1979. Sebuah kelompok menyimpang menyerbu Masjid Suci di Makkah. Insiden itu berlangsung selama dua pekan. Lebih dari 100 nyawa meninggal.

Saat itu, bertepatan dengan hari pertama di bulan pertama kalender Islam, ratusan jamaah sedang mengitari Ka’bah. Ada yang bersiap melakukan shalat Subuh.

Waktu menunjukkan hampir pukul 05.25 waktu setempat. Tiba-tiba, jamaah mendengar suara peluru. Suara yang mengubah tempat paling damai menjadi panggung para pembunuh. Nahas, serangan itu langsung menyasar orang-orang sipil dan keamanan.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan, ekstremisme dimulai setelah 1979. Dia berjanji mengubah Saudi menjadi negara moderat.

“Kami kembali pada jati diri sebelumnya, sebuah negara Islam moderat yang terbuka untuk semua agama dan dunia,” kata dia.

Ia memastikan, Saudi tidak ingin menghabiskan waktu 30 tahun mendatang dengan hal yang berhubungan dengan ide-ide merusak. Ia juga menegaskan Saudi berkomitmen memberantas ekstremisme.

Saat serangan terjadi, pemerintah mengirim peringatan melalui megafon pada pelaku. Mereka mengingatkan tindakan yang dilakukan para penyerang, menyimpang dari ajaran Islam.

“Barang siapa yang berniat menyimpang di Masjid Suci, dalam agama, atau melakukan kesalahan, kami akan membuat mereka merasakan hukuman menyakitkan,” kata otoritas Saudi saat itu.

Semua seruan yang disuarakan KSA tidak membuahkan hasil. Malah, dari menara masjid suci yang tinggi, para penembak jitu menembaki orang-orang di luar Masjid al-Haram.

Saat itu, Raja Khaled mengumpulkan ulama senior mendiskusikan masalah itu. Mereka sepakat, agresor dari sudut pandang Islam dianggap murtad. Sebab, seorang Muslim tidak pernah membunuh orang yang tidak bersalah. Terlebih, melakukan serangan di dalam Masjid Suci, itu adalah hal yang lebih mengerikan.

Para ulama mengeluarkan fatwa untuk membunuh penyerang sesuai instruksi Syariah Islam. Raja Khaled memerintahkan pasukan menangkap penyerang, jika memungkinkan.

Seorang saksi, Hizam al-Mastouri (75 tahun), mengatakan, dia adalah seorang prajurit yang berpartisipasi dalam operasi melawan para penyerang itu. “Kami memasuki Masjid al-Haram ketika keluar dari kendaraan militer di wilayah Masa’a, dekat Gunung al-Marwa. Serangan tembak mengarah dari segala penjuru. Mereka bisa melihat kami, sementara kami tidak dapat melihat mereka. Kemudian, pimpinan mengubah strategi sesuai dengan situasi,” kata al-Mastouri.

Mantan pemimpin redaksi Arab News, Khaled Almaeena, mengisahkan, pagi itu dia hendak mengunjungi kerabatnya di Makkah. Dia melihat kerumunan orang berkumpul dan ada banyak keributan.

“Desas-desus mengatakan, Ka’bah disita orang asing. Ada yang menceritakan kisah yang berbeda. Saya kembali ke Jeddah dan menonton saluran Saudi Television, satu-satunya yang dapat kami lihat pada masa itu,” ujar Almaeena.

Pada pagi keempat, kelima, dan keenam pascaserangan, dia menuju Makkah. Dia memarkirkan mobil cukup jauh, sembari mengamati Masjid Suci. “Itu adalah pemandangan yang menyedihkan melihat tempat suci kosong. Tidak ada pengunjung. Bahkan, ada tembakan dari menara-menara. Saya bisa melihat kepulan asap dari menara-menara. Ada bau mesiu dan asap,” kisahnya.

Almaeena mengatakan, helikopter sesekali melintas di langit. Ia mengatakan, serangan di Masjid al-Haram itu mengejutkan banyak orang. Butuh waktu bagi Saudi, termasuk pasukan keamanan untuk mengetahui situasi yang mengkhawatirkan itu. Hari-hari berlalu tanpa ada kumandang azan.

Mantan kepala pasukan keamanan khusus, Mayor Jenderal Mohammed al-Nufaie, menceritakan, Pangeran Saud al-Faisal pernah menanyakan kepada otak penyerangan, Juhaiman al-Otaibi, alasan tindakannya. Kemudian, Juhaiman menjawab, “Itu setan”.

”Sebanyak 117 anggota kelompok bersenjata yang dipimpin Juhaiman al-Otaibi terbunuh dalam pertemuan itu. Sebanyak 69 lainnya dieksekusi kurang dari sebulan. Kemudian, sebanyak 19 lainnya menerima hukuman penjara.

 

REPUBLIKA

Harga Tanah di Makkah Mencapai 100 Ribu Dolar AS per Meter

Harga tanah di kawasan Makkah memang bukan-main. Ketua real estate Investor di Kamar Dagang dan Insustri Makkah, Mansour Abu Rayash, mengatakan mungkin sekarang investor harus harus membayar 2 juta Real (Saudi real/ SR) untuk satu meter persegi tanah di zona tengah di sekitar Makkah pada akhir 2013.

‘’Pada tahun 2013 harga tanah berkisar antara SR 500.000 dan SR 1,5 juta pada tahun 2012. Satu meter persegi di area strategis di Jepang adalah sekitar 100.000 dolar AS , tujuh kali lebih murah dari pada Makkah,’’ katanya se[eryi dikutip di surat kabar Al-Sharq dan Arabia News, beberapa waktu yang lalu

Menurut Abu Rayah, investasi real estate di Makkah meningkat tajam menjadi 45 persen. Sementara i peningkatan sebanyak 55 persen dibagiani wilayah lain di Saudi Arbia menyumbang 55 persen, Dan mulai tahun 2013 sisanya tersebut akan meningkat menjadi lebih dari 50 persen.

“Pasar real estat di Makkah menyaksikan angka harapan di atas dalam hal harga dan kesepakatan. Empat puluh lima persen dari semua likuiditas mengalir ke kota Makkah. Makkah memang menunjukan kegiatan besar-besaran di pasar real estat yang disebabkan oleh kompensasi pengambilalihan properti yang mencapai angkanya sudah mencapai 200 miliar SR pada tahun 2012,’’ ujarnya lagi.

Abu Rayash mengatakan banyak uang dituangkan ke pasar real estat di Makkah oleh banyak investor dari berbagai daerah termasuk Riyadh, Qasim, serta wilayah lain di provinsi timur dan selataaudi Arabia. Adanya pembongkaran proyek perluasan Masjdil Haram juga menjadi penyebab semakin mahalnya harga tanah di Makkah.

Abu Rayash mengatakan banyak investor sedang menuju ke Makkah, bukan kota-kota utama lainnya seperti Riyadh dan Jeddah karena jumlah jamaah umrah dan haji yang sangat besar.

“Diharapkan kota ini nanti akan akan mampu akan menerima tujuh juta peziarah Umrah dan empat juta jamaah haji tahun ini sebagai hasil perluasan Tempat Suci, berfungsinya kereta api kereta di kawasan Mashaer dan Makkah yang baru, dan juga selesainya perluasan Jembatan Jamrat.” Katanya.

 

IHRAM

Malam Akhir Ramadhan, Jutaan Orang Penuhi Makkah dan Madinah

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Jutaan umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Mereka sedang bersiap mengikuti iktikaf di malam terakhir bulan suci Ramadhan.

Seperti dilansir dari Saudi Gazette, Jum’at (23/6), lalu lintas yang menuju ke kota-kota suci sangat ketat dengan kendaraan yang bergerak sangat lambat sebelum matahari terbenam. Seluruh komponen pemerintah telah memobilisasi sumber daya manusia untuk menyambut jamaah.

Semua fasilitas untuk jamaah di kota-kota suci ada di titik maksimal mengingat atmosfir spiritual yang sangat tinggi. Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman, telah memberi instruksi kepada departemen pemerintah dan badan publik demi memperluas kenyamanan tamu-tamu Allah SWT di Makkah dan Madinah.

Upaya maksimal dilakukan untuk memberi umat akomodasi yang memadai demi menjaga kebersihan, keamanan dan mengendalikan lalu lintas memastikan kelancaran arus kendaraan. Rencana Ramadhan fokus untuk memastikan kelancaran arus jamaah dari dan menuju Dua Masjid Suci.

Dari aspek kebersihan, petugas telah memeriksa toko yang menjual bahan makanan dan pedagang kaki lima untuk memastikan mereka mematuhi peraturan kebersihan. Di sisi lain, sudah ada rencana lengkap melindungi jamaah dari penyakit menular, termasuk mendirikan klinik di Masjidil Haram.

Gubernur Makkah Segera Luncurkan Tambang Emas Terbesar di Saudi

Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al Faisal akan meluncurkan tambang emas dan pabrik tambang Al-Duwaihi dan proyek-proyek insfrastruktur pertambangan lainnya di wilayah Makkah, Arab Saudi. Peluncurkan rencananya akan dilakukan Senin (24/4).

Seperti dilansir dari Arab News, Ahad (23/4), Al-Duwaihi disebut-sebut akan menjadi tambang emas terbesar di Saudi. Tambah tersebut dimiliki dan dikelola oleh Saudi Arabian Mining Co (Maaden). Proyek infrastruktur lainnya yang akan diluncurkan di wilayah tersebut meliputi pembangunan pipa sepanjang 450 kilometer untuk mengangkut air limbah yang diproses dari Taif ke Al-Duwaihi. Ada juga embangunan jalan sepanjang 117 kilometer yang menghubungkan Al-Duwaihi dengan jalan raya Riyadh-Taif.

Investasi Maaden di tambang dan proyek infrastruktur terkait melebihi 1,5 miliar Riyal Saudi (atau setara dengan 400 juta dolar AS). Akan ada 150 peluang kerja langsung bagi pemuda Saudi. Sebanyak 70 persen di antaranya berasal dari desa-desa terdekat.

Lebih dari 30 pemuda dari daerah tetangga telah menyelesaikan pelatihan di Institut Pertambangan Saudi di Arar yang didirikan oleh Maaden bekerja sama dengan Technical and Vocational Training Corp, dan telah bergabung dengan pekerjaan di Al-Duwaihi. Sebanyak 57 pemuda Saudi lainnya telah bergabung dengan Saudi Institute of Mining di Arar mengikuti kursus tiga tahun untuk melakukan operasi tambang di masa depan di wilayah tersebut.

 

IHRAM

Melihat Ka’bah di Masa Lampau

Mobil diparkirkan di pinggir jalan setelah menempuh perjalanan 20 kilometeran dari Masjidil Haram. Udara Ahad pekan lalu sungguh terik. Setelah membuka pintu mobil, kami langsung berlari kecil menuju sebuah gedung megah yang berada dekat wilayah padang pasir Hudaibiyah.

Kami dari tim Media Center Haji (MCH) siang itu mengunjungi Museum Arsitektur Dua Masjid Suci yang lebih dikenal dengan sebutan Museum Ka’bah. Mengunjungi museum ini selalu menjadi satu paket dengan ziarah ke peternakan unta di padang pasir Hudaibiyah dan masjid Hudaibiyah yang menjadi titik miqat bagi jamaah umrah.

Beberapa jamaah memilih melihat-lihat dahulu Museum Kab’bah sebelum bertandang ke peternakan unta sebelum akhirnya mengambil miqat di Masjid Hudaibiyah untuk melakukan umrah. Tapi, ada juga jamaah yang datang ke museum dalam kondisi sudah berpakaian ihram. ‘’Kami awalnya mau ke museum dulu. Tapi, berhubung penuh, kami baru ke sini setelah miqat dari Masjid Hudaibiyah,’’ kata Niam dari kloter SOC-41.

Seperti dilaporkan Didi Purwadi, wartawan Republika dari Tanah Suci, Museum memamerkan benda-benda kuno yang menjadi bagian dari perjalanan sejarah dua masjid suci di Makkah dan Madinah. Ada beberapa benda yang sudah sangat tua berusia ribuan tahun. Salah satunya tangga untuk naik ke pintu Ka’bah yang dibuat tahun 1240 H.

Ada juga pintu kayu Ka’bah yang kabarnya dibuat awal abad 14 M. Ada pintu mimbar Ottoman di Masjid Nabawi yang dibuat atas perintah Sultan Murad III pada 998 H. Begitu pula replika sumur tua zamzam yang dulu dilingkari dengan pagar almunium berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 3 meter dan tinggi 1,5 meter.

Bagian ini menampilkan pagar lama sumur zamzam dan ember kuningan dengan tahun pembuatan 1299 H. Ember digunakan untuk menimba air sebelum ada sistem pompa. Mesin jahit tua untuk menjahit kain penutup Ka’bah juga ditampilkan di museum ini.

Museum Ka’bah tidak hanya menghadirkan masa lalu Ka’bah dalam potongan benda-benda kunonya. Masa lalu juga dihadirkan dalam potongan-potongan foto jadul Makkah dan Madinah dari hasil jepretan fotografer Mesir, Sadiq Bik, pada kurun waktu 1297-1298 H. Foto-foto tersebut merupakan koleksi almarhum Pangeran Sultan bin Abdul Aziz yang disumbangkan untuk museum.

Museum yang buka setiap hari selama musim haji itu juga membuka rasa penasaran jamaah yang ingin mengetahui apa yang terdapat di dalam Ka’bah. Beberapa barang atau benda di dalam Ka’bah yang berusia ratusan tahun ini dipamerkan di museum yang buka mulai pukul 08.00 sampai 14.30 dan 16.00 sampai 22.00 waktu Saudi ini.

Ada lemari kayu berbentuk kotak dengan ukuran sisi-sisinya sekitar 1,2 meter. Posisi lemari ini tepat berada di depan pintu Ka’bah dari posisi dalam. Ada juga tiang setinggi 9 meter dengan diameter 50 cm yang menjadi penyangga bagian dalam Ka’bah. Jumlahnya sebanyak tiga tiang.

Mengelilingi sudut-sudut Museum Arsitektur Dua Masjid Suci seperti menapaki masa lalu Makkah dan Madinah. Dan, pengunjung museum yang datang dari berbagai negara termasuk jamaah haji Indonesia tak ingin melewatkan momen masa lalu. Mereka berswafoto (selfie) dengan latar benda-benda kuno Ka’bah atau Masjid Nabawi.

 

sumber: Republika Online

Makkah Menerima 26 Juta Peziarah di Bulan Suci Ramadan

Gubernur Makkah mengungkapkan kalau Masjidil Haram telah menerima lebih dari 26 juta jamaah dan peziarah, selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.

“Jumlah penumpang adalah 26.729.709, meningkat lebih dari 4,6 persen dibandingkan tahun lalu,” kata penasehat Gubernur Makkah dan pengawas umum dari pembangunan perkotaan Makkah, Hisyam Al-Faleh, seperti dikutip oleh media lokal, Arab news, Minggu (2/8).

Sebagian besar besar pengunjung dapat menikmati akses yang mudah menuju masjid berkat pengaturan transportasi yang sangat baik di bawah bimbingan Gubernur Makkah, Pangeran Khaled Al-Faisal.

Al-Faleh juga mengatakan, 1,7 juta kendaraan telah menggunakan fasilitas parkir di pintu masuk Makkah. Sedangkan di daerah pusat sementara mencapai angka 6,6 juta kendaraan, yang terdiri dari layanan untuk menjemput serta mengantar para peziarah dan jamaah. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 15 persen jika dibandingkan dengan angka tahun lalu.

Menurut Al-Faleh, lima perusahaan transportasi sudah diterjunkan untuk mengurusi urusan transportasi. Sejumlah besar peziarah juga diharapkan dapat mengunjungi masjid untuk ibadah haji tahunan, mendekati akhir September nanti.

Pemerintah Saudi juga telah menghabiskan lebih dari $ 20 miliar untuk meningkatkan dan memperluas situs suci Islam tersebut, demi mengakomodasi lebih banyak jamaah. Sebagai salah satu dari lima rukun Islam, Haji sendiri merupakan kewajiban umat muslim yang mampu menjalaninya, setidaknya sekali dalam seumur hidup.

 

sumber: Republika Online