Setelah Ustadz Yusuf Mansur, Siapa Tokoh Perbukuan Islam Berikutnya?

Islamic Book Fair (IBF)  Ikapi DKI 2016 baru akan digelar di Istora Gelora Bung Karno Jakarta, 26 Februari hingga 6 Maret 2016. Namun Panitia IBF 2016 bersama pengurus Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta sudah mulai aktif menjaring nama-nama calon Tokoh Perbukuan Islam 2016.

“Pada IBF 2015, Ustadz Yusuf Mansur terpilih sebagai Tokoh Perbukuan Islam. Kini kami mencari Tokoh Perbukuan Islam tahun 2016,” kata Ketua Ikapi DKI Jakarta Afrizal Sinaro kepada Republika, Senin (5/10).

Afrizal menambahkan, pemilihan Tokoh Perbukuan Islam merupakan salah satu mata acara utama IBF, selain pemilihan buku-buku Islam terbaik.

Afrizal mengungkapkan, anugerah Tokoh Perbukuan Islam diberikan sejak penyelenggaraan IBF tahun 2006. Pemenangnya ketika itu adalah pendiri Forum Lingkar Pena (FLP) Helvy Tiana Rosa.

Tahun-tahun berikutnya, tokoh-tokoh yang terpilih sebagai Tokoh Perbukuan Islam adalah Herry  H Haris atau lebih kondang dengan nama Gola Gong (2007),  Haidar Baghir (2008), Prof Dr M Quraish Shihab (2009), dan Prof Dr H Miftah Faridl (2010).

Selanjutnya, Prof Dr Ahmad Syafii Ma’arif (2011), Asma Nadia (2012), Dr M Syafi’I Antonio (2013), Prof Dr KH Didin Hafidhuddin (2014) dan Ustadz Yusuf Mansur (2015).

IBF merupakan pameran buku Islam terbesar di Indonesia, bahkan diklaim terbesar di Asia Tenggara. Setiap tahun IBF selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

IBF tahun 2016 merupakan IBF ke-15. IBF ke-14 tahun 2015 dikunjungi tak kurang dari 425 ribu orang. Tahun sebelumnya, jumlah pengunjung IBF mencapai 410 ribu orang.

 

sumber: Republika Online

Al-Aqsa Diserang, Jokowi Jangan Diam

Satu per satu negara Muslim mengecam serangan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa pekan ini. Turki, Mesir, Palestina, dan Yordania termasuk di antara negara awal yang secara tegas, mengutuk sikap semen-mena Israel di kiblat pertama Muslim itu.

Terakhir yang mengeluarkan pernyataan tegas yakni Arab Saudi. Raja Saudi Salman menghubungi langsung Presiden AS Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Prancis Francois Hollande, dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk menyatakan rasa keprihatinannya terhadap tindakan Al-Aqsa.

Salman juga meminta Dewan Keamanan Nasional untuk mengambil langkah tegas agar Israel tidak melanggar kesucian Al-Aqsa.  Sementara itu, Indonesia belum memberikan pernyataan tegas ihwal sikap semena-mena Israel. Wartawan Republika di Istana Kepresiden belum mendengar sikap Presiden Joko Widodo secara langsung tentang penyerangan tersebut.

Adapun pihak Kementerian Luar Negeri mengatakan, Pemerintah RI akan membahas masalah Al-Aqsa dalam rapat PBB.

Sekretaris Umum Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Heri Efendi menilai, pemerintahan RI masih sangat kurang dalam memberikan tekanan agar Israel tidak semena-mena terhadap Masjid Al-Aqsa. Padahal, tentara Zionis telah melanggar hukum kemanusiaan internasional.

Mereka dengan semena-mena memasuki Masjid Al-Aqsa, dan melakukan pengrusakan terhadap situs bersejarah ini.  Karena itu, kata Heri,  tidak ada alasan bagi Indonesia, negara mayoritas Muslim terbesar di dunia untuk diam.

“Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tinggal diam melihat pelanggaran hukum internasional ini,” ujarnya kepada Republika.co.id, Sabtu (19/9).

Menurut Heri sebagai anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), indonesia bersama dengan negara lain bisa berdiri di depan untuk melawan pelanggaran ini. Tidak hanya sekedar mengecam tapi juga melakukan langkah nyata dalam mencegah tindakan semena-mena Israel.  “Ini merupakan kultural genosida,” katanya.

 

sumber: Republika Online

Soal Parfum Beralkohol, Ini Pendapat Ulama

Muhammad Rasyid Ridha dalam kitab Tafsirnya Al Manar mengatakan, alkohol saat ini banyak digunakan untuk tujuan-tujuan positif, seperti keperluan medis, campuran obat-obatan, dan sebagainya. Jika alkohol diharamkan, tentu akan menimbulkan kesulitan (haraj)

Bagi umat manusia karena besarnya tingkat ketergantungan kepadanya. Berdalil dari kaidah fikih, segala sesuatu yang bersifat haraj harus dihilangkan. Rasyid Ridha juga didukung oleh Imam Rabi’ah, Laits bin Sa`d, dan al-Muzaniy yang bermazhab syafi’iyah, Imam Al-Syaukani, al- Shan’aniy dalam kitab Subulus Salam, Shiddiq Hasan Khan dalam kitabnya Al-Rawdhah al- Bahiyyah.

Menurut mereka, kata rijsun yang dimaksudkan ayat adalah najis hukmi (secara isti lah saja) bukan zatnya yang najis. Sama halnya ketika Allah menyebut orang-orang musyrik adalah najis (QS at-Taubah [9]: 28). Demikian juga beberapa poin dalam ayat tersebut seperti berhala dan panah. Benda-benda tersebut tidaklah najis secara zatnya.

Para ulama kontemporer lebih cenderung dengan pendapat kedua yang menyatakan alkohol tidaklah najis. Pendapat ini juga didukung ilmu farmasi dan kimia yang menyatakan derivat alkohol pada parfum berbeda dengan alkohol yang digunakan untuk khamar.

Lembaga Pengawas Pangan Obat- obatan dan Makanan Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) mengatakan, zat alkohol untuk kosmetik dan alkohol untuk makanan tidaklah serupa. Pemanfaatan alkohol dalam industri parfum hanyalah berfungsi sebagai bahan penolong untuk melarutkan komponen wewangian. Ada kemungkinan alkohol ini masih tertinggal dalam produk parfum yang dihasilkan.

Hanya saja, saat digunakan, semisal dioleskan atau disemprotkan ke badan, bahan ini akan cepat menguap dan tinggal meninggalkan aroma parfum.

LPPOM MUI menegaskan, alkohol atau etanol yang digunakan untuk parfum tidak sama dengan khamr jenis minuman keras yang memabukan. Etanol bisa dihasilkan dari fermentasi khamr, tapi juga bisa dari bahan alamiah, seperti bunga atau buah- buahan. Penggunaan alkohol yang bersumber dari fermentasi non- khamr selama tidak digunakan untuk pangan, misalkan sebagai antiseptik, masih diperbolehkan.

Jadi, kendati persoalan tersebut masih khilafiyah (berbeda pendapat) pendapat yang me nyatakan alkohol tidak najis adalah pendapat yang lebih moderat dan mempunyai prinsip taysir (kemudahan) dalam syariat Islam. Jadi, memakai parfum beralkohol tidak lah terlarang baik untuk shalat atau di luar shalat. Baju yang terkena parfum beralkohol tak perlu pula dicuci, karena ia tidak termasuk najis. Wallahu’alam.

 

sumber: Republika Online

Sejarawan AS: Nabi Muhammad Pemimpin Militer Jenius

Mohammed Elmenshawy, seorang analis politik di Mesir membuat tulisan menarik di laman media ternama Mesir, Ahram. Ia menceritakan bagaimana kunjungannya ke Washington dan pertemuannya dengan tulisan yang menyebut Nabi Muhammad SAW merupakan pemimpin militer jenius.

Elmenshawy menuturkan, ketika menelusuri toko Barnes and Noble di Washington DC, matanya langsung tertarik dengan tulisan berjudul “Military History Quarterly”. Buku itu menuliskan nama Muhammad di sampul halaman depan.

“Saya penasaran, jadi saya ambil majalah tersebut dan membaca sisa judulnya,” ujarnya.

Ia pun membutuskan membeli majalah yang juga dibaca oleh petinggi angkatan bersenjata AS. Khususnya mereka yang tertarik dengan sejarah dan merefleksikannya dengan situasi saat ini.

Studi yang menyebutkan nama Nabi Muhammad ini ditulis oleh sejarawan militer AS Richard A Gabriel. Ia telah menulis 41 buku dan telah bertugas mengcover berbagai pos pemerintahan dan Badan Intelijen AS.

Gabriel yakin tanpa kejeniusan militer dan visi Nabi Muhammad SAW, Islam tidak akan bertahan dan berkembang setelah kematiannya.

Ia juga mengatakan, jika bukan karena keberhasilan Muhammad sebagai pemimpin, Muslim tidak akan pernah mampu menaklukan Byzantium, dan Kekaisaran Persia. Kepemimpinan militer Nabi Muhammad, kata Gabriel, telah menjadi konsep banyak pihak.

Nabi Muhammad merupakan pemikir militer kelas atas yang selama satu dekade memimpin delapan pertempuran, melancarkan 18 serangan, dan merencanakan 38 kali operasi militer.

Gabriel tidak hanya menggambarkan Nabi Muhammad sebagai sosok pemimpin militer. Nabi juga merupakan pemikir strategis, pejuang revolusioner, dan menjadi pelopor perang gerilya.

Majalah itu diketahui memiliki oplah hingga 22 ribu eksemplar dan menjadi salah satu media cukup lama dalam meliput hubungan militer. Sejarawan militer Amerika termasuk yang ikut menulis di majalah itu

 

sumber: Republika Online

Apa Hukum Parfum Beralkohol?

Tak bisa dipungkiri, banyak sekali wewangian yang menggunakan pelarut dari alkohol. Bahkan diantara beberapa bahan dasar wewangian, ada yang tidak bisa larut kecuali dengan larutan senyawa alkohol.

Bagaimanakah status hukum parfum beralkohol ini?

Para ulama masih memperbincangkan tentang bolehtidaknya kaum Muslimin meng gunakan parfum beralkohol. Apalagi, jika dipakai untuk beribadah seperti shalat. Pengkajian awal, perlu ditelisik pada hukum awal dari alkohol tersebut. Apakah ia termasuk benda najis, atau tidak.

Jumhur ulama berpendapat alkohol termasuk najis. Dengan dasar ini, mereka menyatakan tidak boleh memakai wangi-wangian atau parfum yang bercampur alkohol. Apabila pakaian yang dikenai parfum dipakai untuk shalat, tentu salatnya tidak sah.

Mereka berdalil kenajisan alkohol dari Alquran, “Sesungguhnya khamr, judi, berhala-berhala, panah (yang dugunakan untuk mengundi nasib) adalah rijsun (yang termasuk) dari perbuatan syaitan.” (QS al-Maidah [5]: 90).

Rijsun yang dimaksudkan adalah najis atau sesuatu yang menjijikkan. Sedangkan alkohol sendiri tergolong kepada khamar yang disebutkan dalam ayat ter- sebut. Berdalil dari hadis Rasulullah SAW, “Setiap yang memabukkan itu khamar, dan setiap khamar itu haram.” (HR Muslim). Jadi disimpulkanlah alkohol termasuk kategori rijsun atau najis.Sedangkan ulama kontemporer lainnya berpandangan alkohol tidaklah najis.

Pendapat ini dikemukakan para ulama fikih seperti Abi Ibrahim Ismail bin Yahya Muzani dan beberapa fukaha kontemporer. Muhammad Rasyid Ridha dalam kitab Tafsirnya Al Manar mengatakan, belum tentu sesuatu yang diharamkan tersebut adalah najis. Banyak hal yang diharamkan dalam syarak tetapi tidak najis. Misalnya saja, hewan seperti kucing adalah haram dikonsumsi. Tetapi kucing sendiri bukanlah binatang yang najis.

Hal ini bisa berlanjut qiyasnya kepada alkohol. Khamr sendiri, haram untuk dimakan tetapi tidak najis untuk disentuh. Ketika turun ayat yang mengharamkan khamr, para sahabat memecahkan kendi-kendi berisi khamr di jalan-jalan Kota Madinah.

Tentu bukanlah perkara baik jika menumpahkan najis di jalanan. Misalkan, kencing yang menjadi najis dilarang membuangnya di jalan. Jadi, khamr sendiri tidaklah najis. Bersambung..

Taksi Gratis untuk Para Jamaah Haji

Seorang supir taksi asal Saudi dengan sukarela mengratiskan jasa antarnya kepada jamaah haji. Ia merasa hal tersebut merupakan bentuk upaya saling membantu dan menunjukan kemurahan hari untuk para jamaah haji.

“Untuk bisa membantu untuk sesama muslim, khususnya pada kesempatan ini, memberi saya kebahagiaan yang tak terlukiskan. Saya juga memberikan bantuan pada kesempatan yang berbeda yang membuat saya bahagia. Tapi saya kebahagiaan saya mendapatkan waktu ini adalah sesuatu yang berbeda, ” kata pria yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari Arabnews,  Sabtu (26/9).

Ia menawarkan jasa antar penumpang gratis sebanyak 20 kali untuk para jamaah haji ke mana pun tujuan yang ingin ditempuh. Untuk membuat layanan jasa gratisnya ini dikenal, ia  membuat pengumuman di bagian belakang mobilnya dengan tulisan dari pelbagai bahasa.

“Banyak yang bepergian pada anggaran yang ketat dan membuat hubungannya dengan apa pun sedikit jumlah yang harus mereka sampai mereka bisa melakukan impian seumur hidup mereka melakukan haji. Mari kita membantu mereka dalam salah satu cara yang lain,” ujarnya.

Ia dengan tegas tidak menerima imbalan apa pun dari perbuatan yang diperbuat. ia hanya berharap Allah akan memberikan kesehatn baginya dan juga keluarganya.

 

sumber: Republika Online

Berjumpa Calon Haji Furoda

Seorang pria mengenakan ihram diantar petugas masuk ke Kantor Daerah Kerja Makkah, Syisyah, Makkah, Arab Saudi, Senin (21/9) malam sekitar pukul 23.00 waktu Arab Saudi (WAS).

Dia terlihat mengenakan tas selempang berwarna hijau dengan pinggiran oranye. Di tas itu tertulis, Umrah dan Haji Khusus Al Arafa Al Hukama.

Jamaah asal Indonesia itu tersasar setelah melakukan umrah di Masjidil Haram, Senin (21/9) malam. Namun, pria itu tidak mengenakan gelang identitas selayaknya jamaah haji Indonesia. Jamaah haji Indonesia mengenakan gelang tembaga yang memuat keterangan nama, nomor paspor, dan nomor kelompok terbang.

“Saya masuk dengan visa umal (visa kerja). Bukan visa haji,” ujar pria bernama Bonari Hasanuddin (54 tahun) ketika ditanya petugas di Kantor Daker Makkah, Selasa dini hari.

Tidak adanya gelang identitas dan penggunaan visa umal menunjukkan Bonari adalah jamaah furoda atau jamaah haji non-kuota. Dia menyerahkan kepada travel mengenai pengurusan masuk ke Tanah Haram pada musim haji.

“Saya ikut saja sama travel,” kata dia.

Bonari nekat berangkat tanpa visa haji setelah mengeluarkan biaya Rp 112 juta untuk dia beserta istrinya. Namun, istrinya gagal berangkat karena tidak mendapatkan visa. Kendati demikian, travel Al Arafa Al Hukama tidak mengembalikan sisa uang.

Bonari juga mengaku tidak mendapatkan living cost atau biaya hidup selama berada di Makkah oleh agen travelnya. Kendati demikian, dia tidak mempermasalahkan karena telah menunggu berhaji selama tiga tahun.

Bonari menjelaskan perjalanannya ke Makkah. Dari Kediri, daerah asalnya, dia naik bus ke Semarang, Jawa Tengah. Dia melanjutkan perjalanan dengan pesawat terbang dari Semarang menuju Jakarta. Selanjutnya, dia terbang ke Jeddah bersama 16 jamaah haji furoda lainnya.

Tiba di Makkah, dia tinggal di pemondokan yang terletak tiga kilometer dari Masjidil Haram. Namun, dia tidak ingat nama lokasi dan penginapannya. Dia hanya ingat harus berbagi kamar dengan lima kawannya. Dia juga hanya tidur di kasur yang  dihamparkan di karpet.

Pada Senin malam, dia melakukan umrah yang kedua dengan tiga kawannya. Setelah melaksankaan sa’i, dia langsung bercukur. Dia masih bisa melihat tiga kawannya berjalan di belakang.

“Saya di depan. Kawan di belakang. Pas nengok belakang terus hilang, nggak ada. Saya cari bingung. Tengok terminal tak ada,” kata dia.

Petugas yang menemukan Bonari mengantarkannya ke Kantor Daker. Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daker Makkah Letnan Kolonel Jaetul Muchlis Basyir langsung mengorek keterangan dari Bonari.

Namun, Bonari tidak mengingat nomor kontak yang dapat dihubungi selama di Makkah. Setelah dua jam, petugas Daker Makkah berhasil mengkontak orang yang dapat menghubungkan dengan perwakilan di Makkah.

Berselang dua jam atau sekitar Pukul 03.00 WAS, tiga orang dari biro tak berizin itu menjemput Bonari. Seorang di antaranya bernama Rojali. Kepada Muchlis, Rojali mengaku membawa 36 orang jemaah furoda untuk berhaji pada tahun ini.

Selanjutnya, Muchlis meminta kepada Rojali agar memperhatikan hak jamaah yang dibawanya. “Jangan sampai ditelantarkan. Berikan hak-haknya. Bapak ini sudah bayar mahal untuk bisa ke sini. Tolong dijaga baik-baik ya,” kata dia.

Wajah Bonari langsung berubah setelah bertemu kawan-kawannya yang juga jamaah haji furoda. Setelah pamit, dia pergi sambil membawa pulang makanan cepat saji Al Baik yang disediakan oleh petugas haji.

 

sumber: Republika Online

Tokoh Indonesia yang Masuk 500 Muslim Berpengaruh di Dunia

Laman themuslim500.com, merilis daftar tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia. Terdapat banyak tokoh Muslim Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.

Yang menjadi spesial, muncul empat tokoh Islam asal Indonesia di posisi 50 Muslim berpengaruh. Selain Presiden Jokowi dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj serta mantan ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, juga terdapat Habib Luthfi bin Yahya pada urutan ke-48.

Jokowi dikenal sebagai presiden RI yang memunculkan budaya blusukan. Dia dinilai sebagai politikus yang bersih dari tuduhan korupsi dan nepotisme, baik saat menjabat sebagai wali kota Solo maupun gubernur Jakarta.

Untuk Said Aqil dan Din Syamsuddin, kiprah keduanya dalam memimpin ormas Islam terbesar dan mempromosikan Islam damai dikenal luas masyarakat.

Selain itu, terdapat juga cendekiawan Muslim Haidar Bagir yang masuk kategori tokoh ‘philanthropy, charity, development’. Pendiri grup penerbitan Mizan tersebut bergabung bersama Said Aqil dan Din Syamsuddin.

Dalam daftar tokoh politik atau ‘Political’, terdapat pula nama Anis Matta dan Letjen (Purn) Prabowo Subianto yang mendampingi Jokowi. Anis Matta dikenal sebagai pendiri dan mantan presiden PKS. Untuk Prabowo, ia merupakan pendiri Partai Gerindra dan capres 2014.

Adapun, pendiri Ponpes Ngruki Abu Bakar Bashir juga masuk tokoh berpengaruh dunia, namun masuk kategori ‘Extremists’.

Untuk kategori ‘Scholarly’, muncul dua nama yang terkenal di Indonesia. Keduanya adalah tokoh Nahdlatul Ulama KH Achmad Mustofa Bisri alias Gus Mus dan mantan ketua umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif, plus Habib Luthfi Yahya.

Di kategori ‘Preachers & Spiritual Guides’ beberapa nama tokoh asal Indonesia masuk terdaftar. Di antaranya mantan menteri pemberdayaan perempuan Prof Tuti Alawiyaah dan pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym.

Untuk tokoh ‘Media’, nama sastrawan Goenawan Mohammad juga masuk daftar. Goenawan dikenal sebagai penulis aktif malajah Tempo.

Penulis produktif, Asma Nadia masuk dalam daftar ‘Arts and Culture’. Asma yang sudah lebih menghasilkan 40 buku, baik novel maupun kisah nyata juga mendirikan penerbitan sendiri. Bukunya juga sudah ada yang diangkat dilayar lebar. Helvy Tiana Rosa yang juga saudara Asma masuk tokoh berpengaruh dalam kategori yang sama.

 

sumber: Republika Online/TheMuslim500.com

Tentara Israel Tembakkan Gas Beracun ke Siswa Palestina

Bentrokan pecah antara siswa Palestina dengan pasukan pendudukan Israel di selatan Tepi Barat, Hebron, Rabu (30/9).

Dikutip dari Petra, Komunitas Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan dalam pernyataan, tentara Israel yang ditempatkan di pos pemeriksaan militer Abu Ar-rish menembakkan peluru karet, gas beracun dan granat suara terhadap siswa Palestina yang sedang berangkat ke sekolah.

Sejumlah pelajar mengalami sesak napas. Para siswa lantas melempar batu dan botol kosong ke arah tentara Israel.

 

sumber: Republika Online

Inilah Rahasia Mengapa Shalat Harus di Awal Waktu

Ternyata anjuran tersebut ada hikmahnya. Menurut para ahli, setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis dan lainnya. Berikut ini kaitan antara shalat di awal waktu dengan warna alam.

Waktu Subuh
Pada waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimal. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.

Waktu Zuhur
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.

Waktu Ashar
Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/ indung telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya. Di samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.

Waktu Maghrib
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu penglihatan kita.

Waktu Isya
Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu Isya, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary, thalamus (struktur simetris garis tengah dalam otak yang fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks cerebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam (tahajud).

Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Alloh Swt …semoga kita termasuk org2 yg sll sholat tepat waktu.

Pengirim: Ustadz Salim Abdullah, berbagai sumber

 

 

 

– See more at:

http://voa-islam.com/read/science/2014/10/08/33203/voaislamic-science-4-inilah-rahasia-mengapa-shalat-harus-di-awal-waktu/#sthash.2i7yFDAv.dpuf