Doa Perjalanan Mudik Lebaran

PERJALANAN jauh atau safar merupakan peristiwa yang sering dialami manusia. Dari daerah yang satu menuju daerah yang lainnya. Dari suatu negara ke negara yang lainnya. Di dalamnya mereka kerapkali menemui berbagai hal yang tidak biasa mereka temui dan hal-hal tidak menyenangkan hati.

Apakah yang semestinya dipersiapkan oleh seorang mukmin sebelum keberangkatannya dan apa yang diucapkan di saat-saat menjelang perpisahan itu. Berikut ini salah satu Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika kita menjumpai keadaan semacam itu.

Perpisahan dalam Naungan as-Sunnah

Imam Abu Dawud rahimahullah membuat sebuah bab di dalam Sunannya dalam Kitab al-Jihad dengan judul Bab Fid Dua indal Wada (Doa ketika berpisah, yaitu sebelum melakukan perjalanan/safar). Kemudian beliau membawakan hadis Ibnu Umar radhiyallahuanhuma:

Dari Qozaah, dia berkata: Ibnu Umar radhiyallahuanhuma- berkata kepadaku, “Kemarilah, akan kulepas kepergianmu sebagaimana ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melepas kepergianku (yaitu dengan doa), Astaudiullaha diinaka wa amaanataka wa khawaatima amalik (Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan agamamu, amanatmu, dan akhir penutup amalmu).” (HR. Abu Dawud, Syaikh al-Albani berkata: Hadits ini sahih dengan banyak jalannya, sebagiannya disahihkan oleh at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, al-Hakim, dan adz-Dzahabi. Lihat Shahih Sunan Abu Dawud [7/353] software Maktabah asy-Syamilah)

Bacaan Doa Ketika Memberangkatkan Pasukan

Tuntunan doa seperti ini tidak khusus untuk perorangan, bahkan berlaku pula untuk rombongan. Termasuk di dalamnya rombongan pasukan perang. Imam Abu Dawud rahimahullah meriwayatkan,

Dari Abdullah al-Khathmi radhiyallahuanhu-, dia berkata: “Dahulu Nabi shallallahu alaihi wa sallam apabila hendak melepas keberangkatan pasukan beliau maka beliau membaca doa, Astaudiullaha diinakum wa amaanatakum wa khawaatima amaalikum (Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan agama kalian, amanat yang kalian emban, dan akhir penutup amal kalian).” (HR. Abu Dawud. Syaikh al-Albani mengatakan: Sanadnya sahih sesuai dengan kriteria Muslim. Lihat Shahih Sunan Abu Dawud [7/354] software Maktabah asy-Syamilah)

Abu at-Thayyib rahimahullah menerangkan makna pasukan dalam hadis ini,

“Artinya adalah pasukan tentara yang akan diberangkatkan untuk menyerang musuh.” (Aun al-Mabud Syarh Sunan Abu Dawud [7/187] software Maktabah asy-Syamilah)

Bekali Dirimu dengan Takwa

Perjalanan tentunya membutuhkan perbekalan. Dan sebaik-baik bekal adalah ketakwaan. Karena dengan ketakwaan itulah seorang hamba akan mendapatkan jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapinya, dimudahkan urusannya, dan bahkan dia akan bisa mendapatkan rezeki dari arah yang tidak dia sangka-sangka.

Allah taala berfirman,

“Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (Qs. al-Baqarah: 197)

Allah taala berfirman,

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah berikan baginya jalan keluar dan Allah akan berikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak dia sangka-sangka.” (Qs. at-Thalaq: 2-3)

Allah taala berfirman,

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah jadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (Qs. at-Thalaq: 4)

Imam at-Tirmidzi rahimahullah meriwayatkan,

Dari Anas radhiyallahuanhu-, dia berkata: Ada seorang lelaki yang datang menemui Nabi shallallahu alaihi wa sallam kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, saya hendak bepergian/safar maka berilah saya bekal.” Maka beliau menjawab, “Zawwadakallahut taqwa (semoga Allah membekalimu takwa).” Lalu dia berkata, “Tambahkan lagi -bekal- untukku.” Beliau menjawab, “Wa ghafara dzanbaka (semoga Allah mengampuni dosamu).” Dia berkata lagi, “Tambahkan lagi -bekal- untukku, ayah dan ibuku sebagai tebusan bagimu.” Beliau menjawab, “Wa yassara lakal khaira haitsuma kunta (semoga Allah mudahkan kebaikan untukmu di mana pun kamu berada).” (HR. at-Tirmidzi, beliau berkata: hadits hasan gharib. Syaikh al-Albani mengatakan: hasan sahih. Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi [3/155] software Maktabah asy-Syamilah)

Imam Ibnu as-Suni rahimahullah meriwayatkan hadits ini dengan redaksi doa yang sedikit berbeda,

Dari Anas radhiyallahuanhu bahwa ada seorang lelaki yang menemui Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu mengatakan, “Wahai Rasulullah, saya hendak bepergian. Berilah saya bekal.” Maka beliau menjawab, “Semoga Allah membekalimu dengan takwa.” Dia berkata lagi, “Tambahkan lagi -bekal- untukku.” Beliau menjawab, “Dan semoga Allah mengampuni dosa-dosamu.” Dia berkata lagi, “Tambahkan lagi -bekal- untukku.” Beliau menjawab, “Semoga Allah mengarahkanmu kepada kebaikan ke arah mana pun kamu menempuh perjalanan.” (HR. Ibnu as-Suni dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah [2/461], lihat juga Mirat al-Mafatih Syarh Misykat al-Mashabih karya Syaikh Abul Hasan Hisamuddin ar-Rehmani al-Mubarakfuri rahimahullah [8/189] software Maktabah asy-Syamilah)

at-Thibi rahimahullah menerangkan makna doa zawwadakallahut taqwa,

“Semoga Allah membekalimu dengan ketakwaan yang akan membuatmu menjaga diri dari perkara-perkara yang diharamkan-Nya dan menjauhi perbuatan maksiat kepada-Nya.” (Dinukil dari Mirat al-Mafatih Syarh Misykat al-Mashabih [8/190] software Maktabah asy-Syamilah).

 

INILAHCOM

Musim Haji Sudah Dekat, Subdit Advokasi Ingatkan Jamaah

Jakarta (Sinhat)–Musim haji sudah dekat, jamaah haji gelombang pertama akan masuk asrama tanggal 27 Juli dan berangkat menuju Arab Saudi esok harinya 28 Juli.

“Saya yakin, jamaah haji mungkin bingung apa saja yang akan di bawa dan bingung hal lainnya,” kata Abdurrazak Alfakhir, Kasubdit Advokasi Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah melalui pesan tertulisnya, Rabu (21/06/2017).

Beli ini itu, isi tas tentengan dan koper pun bisa dibuka berkali-kali. Seperti ada saja yang kurang. Alih-alih tas koper pun membengkak jadi penuh.

“Disinilah tugas motivasi psikologi dalam memberikan rasa ketenangan dengan menyampaikan informasi yang penting, termasuk barang bawaan,” ucap Razak.

Memang kita menyadari, merubah pemikiran barang bawaan agak sulit. Faktor budaya, kebiasaan atau informasi dari kerabat menjadikan jamaah semakin bingung. Perlu menyakinkan bahwa pertama, Arab Saudi (Jeddah, Makkah dan Madinah) bukanlah kota yang terbelakang. Itu kota modern, semua fasilitas dan kebutuhan yang diperlukan ada.

Kedua, menyampaikan informasi bahwa mereka (jamaah haji) saat berangkat dan saat berada di sana akan didampingi, dilayani, dibimbing, dilindungi oleh petugas haji. Pendek kata pembinaan, pelayanan dan perlindungan melekat selalu hadir saat dan kapan pun jamaah haji butuh.

Ketiga, petugas baik di pusat, daerah maupun di Arab Saudi selalu dan tak bosan-bosannya menyampaikan informasi tentang layanan haji. “Semisal bagaimana saat berada di pesawat, bagaimana saat berada di Masjidil Haram, Masjidil Nabawi,  di Raudah, saat tawaf, sai, tahallul, di pemondokan, di pusat perbelanjaan, di Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina),” terang Razak.

Keempat, tentang kesehatan. Jamaah haji dengarkan himbauan, informasi, arahan dari petugas kesehatan. “Kita punya Klinik Kesehatan Haji Indonesia. Dokter spesialis, obat-obatan, alat kesehatan dan pendukung lainnya ada. Jadi jangan kuatir. Apabila memang ada penyakit yang memang membutuhkan obat tertentu, jamaah jangan sungkan untuk konsultasi saat di Tanah Air kepada petugas,” terangnya.

Kelima, patut kita bersyukur bahwa persiapan haji tahun ini sudah hampir rampung. Banyak hal baru yang menjadi pendukung layanan. “Menu makanan semakin variatif, volume makan ditambah, pemondokan setara hotel bintang tiga, bus yang sudah diupgread, tenda di Arafah dibuat baru berbahan PVC tahan panas dengan rangka baja dan dilengkapi pendingin udara,” terang Razak.

Keenam, soal ibadah juga jamaah haji akan dibimbing melekat. Saat di Tanah Air dilakukan bimbingan massal di kabupaten kota sebanyak 2 kali, di kecamatan sebanyak 6-8 kali dan khusus bagi Karu dan Karom pun dilakukan bimbingan agar terbangun rasa memiliki dalam melayani terkait ibadah. “Selama di Arab Saudi pun bimbingan melekat dilakukan, ada visitasi dan bimbingan di pemondokan jamaah haji,” ungkapnya.

Jadi intinya adalah apabila jamaah membutuhkan apapun maka tanyalah kepada petugas. “Semua hal terkait layanan haji insyaallah sudah ditingkatkan, jadi kalau mau bertanya maka tanyalah kepada petugas, baik saat di Tanah Air maupun saat di Arab Saudi nanti,” pungkas Razak. (ar/ha)

 

KEMENAG RI

Malam Seribu Bulan

Ramadhan adalah bulan yang sarat keutamaan. Salah satu keutamaannya adalah adanya malam kemuliaan atau yang disebut dengan malam seribu bulan. Malam seribu bulan merupakan rahasia Allah SWT, hanya Dia yang mengetahui. Meski demikian, Nabi SAW memberikan isyarat terkait turunnya malam seribu bulan itu pada malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27, 29) di 10 hari terakhir Ramadhan.

Abu Hurairah RA meriwayatkan, “Rasulullah RA memberitahukan ka mi tentang Lailatul Qadar. Beliau ber kata, ‘Ia ada pada bulan Rama dhan, di malam sepuluh terakhir, malam ke- 21, 23, 25, 27, 29, atau pada malam terakhir bulan Ramadhan. Barang siapa yang melaksanakan qiyam pada malamnya dengan keimanan dan selalu bermuhasabah, Allah SWT akan mengampuni dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.'”

Dalam hadis lain, Nabi SAW bersabda, “Carilah Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.” Lalu, beliau mendekat kan perkiraan itu dengan sabdanya, “Carilah Lailatul Qadar pada witir (hari ganjil) pada 10 terakhir di bulan Ramadhan.” Kemudian, beliau lebih mendekatkan gambaran itu, “Barang siapa yang ingin mencarinya maka hendaklah ia mencarinya pada malam ke-27 di bulan Ramadhan.”

Ada hikmah di balik rahasia turun nya malam seribu bulan. Pertama, agar kaum Muslimin terus giat dan sung guh-sungguh beribadah, tidak hanya beribadah pada hari-hari tertentu dan meninggalkan ibadah di hari-hari yang lain.

Kedua, memotivasi kaum Mus li min agar tetap semangat beriba dah (is tiqamah) sepanjang malam, bah kan sepanjang bulan Ramadhan. Ke tiga, agar kaum Muslimin lebih memak si malkan pada 10 hari terakhir Rama dhan dengan tidak membeda kan an tara malam ganjil dan malam genap.

Dr Yusuf Qardhawi dalam buku nya, Fiqh Shiyam, menjelaskan, jika penen tuan Ramadhan berbeda an tara satu negeri dan negeri yang lain, malam ganjil pada suatu negeri ter jadi pada malam genap di negeri yang lain, tin dakan yang paling ihtiyath (hatihati) adalah mencari Lailatul Qa darnya pada setiap malam 10 hari ter akhir Ramadhan (al-asyrul awakhir).

Selain itu, kaum Muslimin hen daknya juga memperhatikan tandatanda turunnya malam seribu bulan tersebut. Rasulullah SAW bersabda, “Lailatul Qadar adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu bersinar keme rahan pucat.” (HR Ibnu Khuzaimah).

Dalam hadis lain, Nabi SAW ber sabda, “Sesungguhnya aku diperlihatkan Lailatul Qadar lalu aku dilupakan, ia ada di 10 malam terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin, bagaikan bulan menyingkap bin tang-bintang. Tidaklah keluar setan nya hingga terbit fajarnya.” (HR Ibnu Hibban).

Dan, “Sesunguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran.” (HR Ibnu Khuzaimah). Dan, Rasulullah SAW bersabda, “Tandanya adalah ma tahari terbit pada pagi harinya ce rah tanpa sinar.” (HR Muslim). Semo ga Allah memberikan kemudahan kepa da kita agar dapat meraih malam seribu bulan tersebut. Amin.

 

Oleh: Imam Nur Suharno

REPUBLIKA

Lisa Suhay Kecanduan Islam Saat Ramadhan

Lisa Suhay menjadi mualaf sebelum Ramadhan tahun ini. Ia mengaku, menjalani ritual di bulan suci ini membuatnya kecanduan Islam.

Pekan pertama Ramadhan ia jalani dengan bahagia. Perempuan asal Virginia, AS ini tak mengalami kesulitan menjalani puasa walaupun ia punya masalah dengan pola minum. Ia khawatir lupa minum. Bagi dia, rasa haus lebih menyiksa daripada rasa lapar.

Keluarganya bukan Muslim. Bahkan, suaminya sangat keberatan dengan semua hal berbau Islam. Namun, Lisa justru tertarik datang ke masjid. Berbuka puasa di masjid merupakan hadiah yang baginya lebih besar daripada makanan budaya baru yang dibagikan di sana.

Masyarakat sekitar tak menyambut baik keputusannya menjadi seorang Muslim. Walaupun begitu, selalu ada sekumpulan orang yang menyambut dia.

Pada pekan kedua, ia telah menemukan strategi untuk sahur. Ia mulai bisa menghindari agar tidak kekurangan energi dan gangguan tidur. Ia sadar akan lebih sulit pada 10 hari terakhir.

Dengan berdiri selama shalat tarawih dari pukul 10.00 WIB, kakinya terasa keram dan punggungnya sakit, namun ada ikatan pertemanan yang lebih kuat. Pada jam kedua, ia mulai bergoyang ke kiri-kanan agar otot tak kaku.

Dengan semangat mengabdi kepada Allah SWT dan makan sahur pukul 03.30 WIB, Lisa membaca Alquran dan 99 asmaul husna dengan lantang. Ia mengaku kagum kepada para perempuan yang mengorbankan waktu-waktu shalat untuk menyiapkan makan dan bersih-bersih selama Ramadhan.

Lisa mengaku tak punya guru. Ia mengandalkan pencarian online tentang tata cara salat dan aplikasi Muslim Pro serta Youtube. Akibatnya, ia tak tahu yang harus dilakukan pada 10 malam terakhir Ramadhan dan Idul Fitri. Ia mendengar seorang perempuan berkata, “Baiklah kita dalam 10 malam terakhir sekarang.”

Lisa mulai bertanya tentang tahajud. Ia berpikir, ia berdiri selama berjam-jam dalam pertaubatan dengan bahasa yang tidak ia mengerti.

Ia tak tahu apa yang harus dilakukan di saat-saat sulit. Tahajud membawanya pada tingkat yang benar-benar berbeda. Bangun di tengah malam ke tempat ibadah selama berhari-hari belum pernah dijalani. Ia tak punya persiapan apa pun. Baginya ini pengalaman komunitas dan keimanan yang menakjubkan.

“Aku berharap bisa kelelahan, mengantuk dan kesepian,” kata dia.

Mencoba pengalaman itu membuatnya menyadari sifat adiktif Ramadhan dan Islam itu sendiri. Ia merasa dituntun pada kehidupan baru dan kekuatan yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya. Pagi-pagi, ia bukannya kelelahan tapi justru merasa penuh energi.

Ia terbiasa berjalan kaki ketika tarawih dan tahajud, sebab masjid hanya berjarak beberapa blok dari tempat tinggalnya. Namun, setelah seorang gadis Muslim berusia 17 tahun diculik dan dibunuh saat berjalan pulang dari sebuah masjid di Virginia, Lisa memilih tinggal di masjid.

Lisa senang memakai abaya hitam pemberian Khadijah dari Maroko. Pakaian itu sederhana, ramping, dan sejuk di tengah panasnya Virginia. Ia percaya abaya adalah busana Muslim yang setara dengan little black dress. Pakaian itu cantik dan klasik dan secara universal sesuai untuk setiap kesempatan.

Hampir setiap non-Muslim yang ia kenal terkejut, ngeri, jijik dan marah saat melihat Lisa mengenakan abaya dan jilbab untuk pertama kali. Mereka mengasosiasikan keduanya dengan stereotip Muslim negatif. Lisa berharap, dengan melihat satu per satu perubahan menuju kebaikan, orang-orang itu akan dilembutkan hatinya.

Di malam-malam terakhir Ramadhan, ia merasa mendapat perlindungan dari Allah. Kemana pun ia pergi dan dengan siapa pun, ia mencoba mempraktikkan Islam dengan baik.

“Jadi sekarang saya menantikan Idul Fitri. Saya sedih Ramadhan akan berakhir. Saya harus menunggu satu tahun lagi untuk tenggelam dalam masyarakat karena begitu banyak saudara laki-laki dan perempuan ini datang ke masjid selama liburan ini,” kata Lisa.

 

REPUBLIKA

10 Koreksi Bagi Jemaah Salat Jumat

MENINGGALKAN salat Jumat tidak termasuk dalam bahasan ini. Sebab meninggalkan salat Jumat adalah dosa besar.

Tulisan ini hanya merekam fenomena di masyarakat terkait kesalahan atau kekurangan sebagian masyarakat kita dalam salat Jumat yang perlu diperbaiki.

1. Terlambat ke masjid

Sebagian masyarakat kita mengerjakan salat Jumat, namun terlambat datang ke masjid. Tidak sedikit yang tiba di masjid setelah khatib naik mimbar. Padahal Allah memerintahkan agar umat Islam bersegera ke masjid pada hari Jumat sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Jumuah ayat 9.

Rasulullah menjelaskan dalam hadisnya bahwa ketika khatib Jumat telah naik mimbar, malaikat yang mencatat jemaah salat Jumat dan menuliskan keutamaan bagi mereka, menutup kitabnya saat khatib telah naik mimbar demi mendengarkan khutbah Jumat.

2. Tidak mandi Jumat

Mandi Jumat adalah salah satu sunah sebelum salat Jumat. Fenomena yang terjadi, banyak yang meninggalkan sunah ini. Sebagian karena alasan bekerja sehingga tidak sempat mandi. Padahal, bisa disiasati setidaknya dengan mandi sebelum berangkat kerja. Tentu bukan mandi biasa melainkan mandi besar dengan niat sunah hari Jumat.

3. Tidak memakai minyak wangi

Ini juga fenomena umum. Meskipun tidak berdosa, tetapi kurang utama. Sebab ini kesunahannya; memakai minyak wangi. Yang lebih parah, sudah tidak mandi, tidak pakai minyak wangi, bau keringat dan tidak sedap pula. Mengganggu jemaah lainnya, kan.

4. Tidak mengambil shaf terdepan

Entah mengapa, banyak orang menghindari posisi depan. Ada pertemuan atau taklim, pilih di belakang. Salat Jumat juga demikian. Meskipun shaf terdepan masih ada yang kosong, sebagian orang memilih di shaf belakang. Bahkan ada juga yang begitu datang langsung memilih posisi di teras.

5. Tidak membaca doa masuk masjid

Tidak sedikit orang yang asal masuk masjid. Tanpa berdoa. Apalagi yang memang datangnya terlambat, ia buru-buru sehingga banyak adab masuk masjid yang terabaikan.

6. Tidak salat sunah tahiyat masjid

Salah satu sunah masuk masjid adalah salat tahiyatul masjid dua rakaat sebelum duduk. Meskipun sunah, Rasulullah memerintahkan seseorang yang datang terlambat salat Jumat untuk salat terlebih dahulu. Meskipun mendengarkan khutbah hukumnya wajib, ternyata salat sunah ini diprioritaskan Rasulullah sebelum orang itu duduk.

7. Tidur saat khutbah

Fenomena ini banyak terjadi. Hampir merata di masjid-masjid. Bukannya khusyu mendengarkan khutbah, sebagian jemaah justru tidur atau tertidur saat khatib berkhutbah. Alhasil, ia kehilangan esensi salat Jumat.

8. Tidak berdoa antara dua khutbah

Ketika khatib duduk di antara dua khutbah, waktu itu adalah waktu mustajab untuk berdoa. Sayangnya, banyak orang melewatkannya begitu saja. Fenomena ini juga terkait dengan fenomena sebelumnya, karena tidur, tak mungkinlah ia berdoa.

9. Khutbah terlalu lama

Jika delapan fenomena sebelumnya banyak dialami jemaah, fenomena kesembilan ini perlu menjadi perhatian para khatib. Sebagian khatib khutbahnya terlalu lama. Karena terlalu lama, jemaah yang mengantuk mendapatkan kesempatan banyak untuk tidur. Rasulullah mencontohkan, khutbah beliau singkat dan salatnya agak lama. Khutbah beliau juga lantang seperti komandan perang memberikan instruksi pada pasukan.

10. Salam langsung pulang

Sudah datangnya terlambat, pulangnya paling cepat. Fenomena itu masih ada, meskipun tidak banyak. Begitu salam langsung pulang. Tanpa berdoa, tanpa salat sunnah. Di rumah pun, juga tidak salat sunah.

Semoga 10 fenomena tersebut bisa kita perbaiki bersama. Jika pada Jumat ini masih kita alami, semoga di Jumat-Jumat berikutnya bisa kita hindari. Wallahu alam bish shawab. 

 

MOZAIK

Tahun Ini Jamaah Nikmati Pendingin Udara Baru di Tenda Mina

Pemerintah Arab Saudi terus mengupayakan peningkatan layanan untuk jamaah haji asal Indonesia yang menjalankan ibadah haji. Salah satu peningkatan pelayanan yang akan dirasakan jamaah haji Indonesia adalah penggantian pendingin udara (AC).

“Satu lagi peningkatan layanan akan diberikan kepada jamaah haji Indonesia. pendingin udara di tenda Mina tahun ini diganti dengan AC baru,” kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Sri Ilham Lubis dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (22/6).
Staf Teknis Haji I Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah Ahmad Dumyathi Basori kemudian membenarkan kabar tersebut. Penggantian pendingin udara tersebut dilakukan lantaran jamaah Indonesia sering mengeluhkan tenda-tenda di Mina yang dibangun hampir 20 tahun lalu.
Selain AC baru di Mina, jamaah haji Indonesia juga akan menempati tenda baru saat menjalani wukuf di Arafah. Saat ini, pemasangan tenda terus dilakukan oleh perusahaan yang dikontrak Muassasah Asia Tenggara.
“Sekarang dengan permintaan dari kita, Muassasah Asia Tenggara mengganti AC tenda Mina dengan yang baru. Menag dan delegasi sempat menyaksikan AC baru tersebut sudah terpasang di tenda-tenda Mina,” ujar Dumyathi.
Menurut Dumyathi, sekitar 60 persen tenda di Arafah sudah terpasang dan diperkirakan selesai pada minggu pertama atau kedua Juli 2017. Tenda baru di Arafah ini jauh lebih baik karena terbuat dari bahan PVC yang tahan air dan tahan api. Selain itu, bahan PVC juga dapat menginsulator panas sehingga hawa dingin yang ada di dalam tenda tidak mudah keluar.
Dumyathi menambahkan, setiap tenda juga akan dilengkapi dengan pendingin udara (evaporative air cooler). Untuk konstruksi akan menggunakan baja yang kuat sehingga tidak gampang bergeser dan lebih tahan angin.
Jamaah haji Indonesia gelombang pertama akan mulai berangkat ke Madinah pada 28 Juli 2017. Sedangkan jamaah haji gelombang kedua dijadwalkan mulai tiba di Makkah pada 6 Agustus 2017.
Puncak haji wukuf di Arafah diperkirakan jatuh pada 31 Agustus 2017. Dengan demikian, jamaah haji akan mulai berada di Mina sejak 1 September 2017.

Jangan Lupa, Lakukan Amalan Ini di Hari Jumat

HAMPIR semua umat Islam pasti tahu bahwa Jumat ialah hari yang sangat diagungkan. Tapi apakah mereka semua mengenal mengenai amalan-amalan istimewa di hari Jumat?

Amalan-amalan yg dapat dikerjakan oleh seseorang di hari biasa terbukti banyak, tapi nyatanya ada berbagai amalan khusus hari jumat akan menjadi sangat istimewa apabila seseorang di hari yg paling diagungkan itu mengerjakan ibadah berbagai macam ibadah. Nah amalan apa saja di hari Jumat untuk melipatgandakan pahala kamu?

1. Membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jumat

Amalan istimewa di hari jumat yang pertama ialah adanya sebuah hadits yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam mengusulkan umatnya untuk membaca surat al-Kahfi di hari Jumat. Saat umatnya melakukan hal tersebut, maka orang-orang tersebut lalu akan disinari oleh cahaya diantara orang itu sendiri & dengan rumah Allah (Mekkah). Nabi juga bersabda bahwa amalan-amalan istimewa di hari Jumat khususnya membaca surat Al-Kahfi sampai 10 ayat akhirnya, maka tidak dapat dikuasai dajjal. Belum lagi pahalanya bakal dicatat di kertas yg tidak dapat luntur di surga.

2. Menggandakan Membaca Shalawat Nabi di Hari Jumat

Sebuah hadits menceritakan mengenai sabda Nabi Muhammad SAW yg berbunyi mengenai bagaimana seseorang dianjurkan menggandakan shalawat Rasul. Hal ini dikarenakan shalawat umat nabi diperlihatkan pada hari Jumat, dan siapa yg bershalawat paling banyak bakal menjadi yg paling dekat dengan Nabi Muhammad di hari kiamat kelak.

3. Tidak Berpuasa di Hari Jumat dan Jangan Mengkhususkan dengan Salat Tertentu

Yang bukan amalan hari Jumat ialah dengan berpuasa tanpa alasan di hari itu. Rasulullah sempat bersabda dalam sebuah hadist yangg mengatakan bahwa janganlah kita membuat hari Jumat menjadi hari yg amat khusus sampai kita berniat puasa. Kita hanya boleh berpuasa di hari Jumat apabila kebetulan berpapasan dengan puasa Ramadhan.

4. Membaca Surat Al-Insan dan As-Sajdah saat Salat Subuh di Hari Jumat

Amalan pagi hari jumat yang baik dilakukan yaitu dalam sabda Nabi Muhammad lewat sebuah hadits yg diriwayatkan Abu Hurairah bahwa beliau biasanya membaca surat As-Sajdah di rakaat pertama dan baru membaca surat Al-Insan di rakaat kedua.

5. Menggandakan Doa di Hari Jumat

Ada hadits riwayat Abu Hurairah yg mengatakan bahwa Rasulullah sempat berkata mengenai hari Jumat, dimana ada waktu yg apabila orang berdoa di waktu itu maka pasti dikabulkan. Ada 4 pendapat tidak sama mengenai waktu ini, tapi untuk lebih baiknya, kita haruslah ber doa setiap saat kita mempunyai peluang.

 

GALAMEDIANEWS

Raja Salman Angkat Anaknya Sebagai Putra Mahkota

IHRAM.CO.ID, RIYADH – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis al Saud tiba-tiba mengangkat anaknya Mohammed bin Salman menjadi putra mahkota dan memecat putra mahkota sebelumnya Mohammed bin Naif yang merupakan keponakannya. Reshuffle besar ini diumumkan pada Rabu (21/6) waktu setempat.

Keputusan kerajaan menyingkirkan keponakannya yang berusia 57 tahun untuk memromosikan anaknya dan mengonsolidasikan kekuasaannya didukung oleh 31 dari 34 anggota Dewan Kepatuhan. Menurut kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA), Press, yang dikutip Aljazirah, Rabu (21/6), putra mahkota yang baru itu sekaligus ditunjuk sebagai wakil perdana menteri dan mempertahankan jabatan sebelumnya sebagai menteri pertahanan. Raja Salman mempertahankan portofolio pertahanan, minyak dan lainnya.

Dewan tersebut terdiri dari anggota senior keluarga Al Saud yang berkuasa. Raja Saudi meminta sebuah janji publik untuk kesetiaan kepada putra mahkota, pada Rabu pagi. Sedangkan Mohammed bin Naif segera bersumpah setia kepada pengantinya setelah keputusan tersebut.

Mantan putra mahkota itu juga dipecat dari jabatannya sebagai menteri dalam negeri. “Perintah kerajaan: Menghapuskan Pangeran Mohammed bin Naif bin Abdulaziz Al Saud dari jabatannya sebagai Putra Mahkota, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri,” demikian yang dituliskan dalam akun Twitter SPA @SPAENG.

Putra Mahkota Mohammed bin Naif merupakan kepala kontra-terorisme yang dikagumi di Washington, karena telah menjatuhkan kampanye pemberontakan Alqaidah pada 2003-2006, dilucuti dari semua posisi. Sebagai wakil putra mahkota, Mohammed bin Salman telah bertanggung dalam menjalankan perang Arab Saudi di Yaman, mengatur kebijakan energi dengan implikasi global dan mempelopori rencana kerajaan untuk membangun masa depan ekonomi selain minyak.

Sementara analis keuangan mengatakan, bahwa promosi Pangeran Mohammed memberikan kepastian lebih jauh mengenai kunci penting dari reformasi radikal untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi selain minyak akan berlanjut. “Kami tidak berharap melihat perubahan besar pada bidang kebijakan utama, termasuk ekonomi,” kata Monica Malik, kepala ekonom di Abu Dhabi Commercial Bank.

Tahun lalu Mohammed bin Salman mengumumkan perubahan yang bertujuan untuk mengakhiri ketergantungan kerajaan terhadap minyak. Ini merupakan bagian dari kampanyenya untuk mengatasi tantangan sistemik yang sebelumnya tidak dapat ditangani kerajaan tersebut.

Beberapa pengamat kerajaan telah lama menduga bahwa Mohammed bin Salman segera naik ke tampuk kekuasaan di bawah pemerintahan ayahnya. Dan ini juga memungkinkan untuk mempercepat kenaikan takhtanya. Pangeran muda itu kurang dikenal rakyat Saudi dan orang luar sebelum Salman menjadi raja pada bulan Januari 2015. Dia sebelumnya bertugas di istana ayahnya ketika Salman sebagai putra mahkota.

Meskipun promosi Mohammed bin Salman diharapkan di kalangan terdekat, langkah ini tetap mengejutkan seiring kerajaan tersebut menghadapi ketegangan yang meningkat dengan Qatar dan Iran dan terkunci dalam perang di Yaman. “Ini jelas sebuah transisi yang telah terjadi dengan lancar dan tanpa darah. Sekarang sudah jelas, ini sangat jelas. Kejelasan semacam itu menurunkan risikonya, tidak ada pertanyaan mengenai siapa yang akan bertanggung jawab,” kata profesor studi Timur Dekat di Princeton Nernard Haykel.

“Beberapa orang memprediksi bahwa ini akan menyebabkan perpecahan dalam keluarga dan perselisihan dan semacam pemberontakan. Saya tidak melihat itu terjadi.”

Seorang pejabat senior Saudi mengatakan keputusan tersebut diambil karena apa yang dia sebut sebagai keadaan khusus yang disampaikan kepada anggota Dewan Kepatuhan. Dia menambahkan bahwa Mohammed bin Naif mendukung keputusan tersebut dalam sebuah surat yang dikirim kepada raja.

Keputusan kerajaan tersebut tidak mencalonkan seorang putra mahkota baru. Posisi ini relatif baru di Arab Saudi, di mana seorang raja secara tradisional memilih penerusnya sendiri.

 

IHRAM.co.id

18 Cara Supaya Selalu Bangun dan Salat Tahajud

SALAT sunah Tahajud adalah ibadah yang istimewa. Berbagai keistimewaan dan manfaatnya sangat menakjubkan.

Mulai dari ketenangan batin hingga penyembuhan banyak penyakit lahiriah. Tidak sedikit di antara kita yang ingin melakukannya. Namun, terkadang sulit sekali untuk melaksanakannya. Berikut adalah tips yang diangkat dari sunah dan berbagai sumber praktis:

  1. Biasakan tidur di awal waktu, jangan bergadang untuk hal-hal yang tidak penting.
  2. Bersungguh-sungguh mengamalkan Cara Tidur Rasulullah SAW
  3. Usahakan tidak tidur dalam keadaan berhadas besar, agar tidak malas ketika bangun malam. Jika berhadas, lakukan mandi wajib terlebih dahulu
  4. Janganlah paranoid dan menganggap bahwa bangun di sepertiga malam untuk melakukan salat tahajud itu sebagai pekerjaan yang berat karena akan berpengaruh pada niat dan kekuatan itu untuk merealisasikannya
  5. Senantiasa menjaga keikhlasan ketika berniat untuk bangun malam dan melakukan salat tahjud. Dengan niat yang ikhlas, insya Allah akan meringankan pekerjaan yang semula tampak berat.
  6. Cobalah untuk mengenali dan menyesuaikan waktu tidur masing-masing. Bila kita telah tahu berapakah standar waktu tidur kita masing-masing, maka kita akan dapat menentukan jam berapakah kita harus mulai tidur, sehingga kita akan bangun tepat di sepertiga malam. Jika memang ada tugas yang harus diselesaikan dan dibawa pada hari esok, lebih baik dikerjakan selepas melaksanakan salat tahajud, jangan dikerjakan pada waktu malam (sebelum tidur) yang memakan waktu hingga larut malam dan akhirnya akan membuat kita tidak dapat bangun di sepertiga malam (kesiangan)
  7. Jika memang memungkinkan, usahakan melakukan tidur siang sebentar. Dengan tidur siang, insya Allah akan membuat kita lebih kuat untuk bangun di sepertiga malam dan melakukan salat sunah tahajud
  8. Jangan lupa untuk senantiasa memasang alarm, dan letakkan alarm tersebut di tempat yang jauh dari jangkauan tangan namun tetap dapat terdengar dengan jelas (keras) oleh telinga. Dengan demikian, mau atau tidak mau kita akan bangkit dari tempat tidur untuk mematikannya manakala alarm tersebut berbunyi.
  9. Anda juga dapat menggunakan program tahajud missedcall dengan teman-teman anda. Buatlah jadwal berkelanjutan yang telah disepakati bersama untuk mengatur siapa-siapa yang mendapatkan jatah untuk membangunkan
  10. Programlah aktivitas siang hari anda dengan seefisien dan seefektif mungkin, sehingga anda tidak terlalu kelelahan untuk bangun di sepertiga malam untuk melakukan sholat tahajud. Hindari kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu penting, yang akan menguras stamina anda.
  11. Tanamkanlah kesadaran bahwa anda memiliki kebutuhan jasmani dan rohani yang harus anda penuhi keduanya dengan seimbang, tidak berat sebelah.
  12. Motivasi diri anda untuk bangun malam dengan cara mempelajari dan mengingat betapa besar keutamaan-keutamaan yang terdapat di dalam salat tahajud.
  13. Tanamkan rasa rindu untuk senantiasa bermunajat dan berkhalwat dengan Allah SWT.
  14. Hindari maksiat, karena maksiat adalah sumber lemahnya kadar iman dan ibadah kita kepada Allah SWT.
  15. Janganlah makan malam terlampau kenyang, karena perut yang kenyang akan memberikan efek mengantuk dan malas.
  16. Jika anda telah berkeluarga, anda dapat membuat kesepakatan dengan anak dan isteri berupa program salat tahajud berjemaah, misalnya setiap tiga kali dalam sepekan keluarga wajib melakukan salat tahajud secara berjemaah.
  17. Jangan lupa untuk senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah swt agar diberikan kemudahan untuk bangun malam dan melakukan salat tahajud dengan ikhlas dan khusyuk.
  18. Untuk memantapkan kedisiplinan diri, anda pun dapat melakukan program “self-punishment” bagi diri anda sendiri, manakala kesiangan atau lupa tidak melaksanakan salat tahajud. Tentunya, “self-punishment” ini haruslah bersifat mendidik dan tidak terlalu keras. Bukan dengan mencambuk diri dengan cambuk berduri, misalnya. Ketika lupa atau kesiangan sehingga tidak melakukan sholat tahajud, maka anda dapat menghukum diri anda misalnya harus membaca Alquran sebanyak 2 juz di hari esoknya.

 

INILAHCOM

Tips Mendapatkan Lailatul Qadar

LAILATUL qadar adalah malam yang diburu oleh kaum muslimin. Sebab, malam itu lebih baik dari seribu bulan. Ibadah di malam itu, dengan demikian, lebih baik dari ibadah selama 83 tahun.

Lalu, bagaimana cara memburu lailatul qadar agar mendapatkannya? Tersebab tanggalnya yang tidak dapat dipastikan, lailatul qadar menjadi misteri tersendiri. Namun, ada tiga cara terbaik yang insya Allah memudahkan mendapatkan lailatul qadar.

Menghidupkan malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan dengan ibadah. Ini merupakan cara terbaik ketiga. Didasarkan pada pendapat mayoritas para ulama bahwa lailatul qadar turun pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan. Yakni malam 21, 23, 25, 27 atau 29.

Para ulama tidak menyepakati satu tanggal tertentu meskipun ada hadis yang menyebutkan bahwa lailatul qadar (pernah) terjadi pada malam 27. Sebagian ulama Syafiiyah berpendapat lailatul qadar jatuh pada malam ke-21.

Namun mayoritas ulama berpendapat lailatul qadar bisa jatuh pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.

“Sungguh aku diperlihatkan lailatul qadar, kemudian aku dilupakan atau lupa- maka carilah ia di sepuluh malam terakhir, pada malam-malam yang ganjil” (Muttafaq alaih)

Oleh karena itu, untuk mendapatkan lailatul qadar, seorang muslim harus menghidupkan malam-malam ganjil pada 10 hari terahir dengan ibadah. Lebih utama lagi jika melakukan itikaf.

Menghidupkan 10 hari malam terakhir Ramadan dengan ibadah. Meskipun para ulama sepakat lailatul qadar terjadi pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan, sering kali di zaman sekarang terjadi perbedaan awal Ramadan. Karena ada perbedaan awal Ramadan, maka malam ganjilnya pun menjadi berbeda. Di saat sebagaian umat meyakini malam itu malam ganjil, sebagian umat yang lain meyakini malam itu adalah malam genap. Maka mengambil keseluruhan malam ganjil dan malam genap pada 10 hari terakhir berpeluang lebih besar mendapatkan lailatul qadar.

Rasulullah, istri beliau dan para sahabat beliau mencontohkan melakukan itikaf pada 10 hari terakhir. Bukan hanya pada malam-malam ganjil.

Cara terbaik kedua ini, sesuai dengan nasehat Syaikh Yusuf Qaradhawi: “Jika masuknya Ramadhan berbeda-beda di berbagai negara sebagaimana yang kita saksikan saat ini, maka malam-malam ganjil di sebagian wilayah adalah malam genap di wilayah lain. Sehingga untuk hati-hati, carilah lailatul qadar ini di seluruh 10 malam terakhir Ramadan.”

Menghidupkan seluruh malam Ramadan dengan ibadah. Kendati mayoritas ulama berpendapat bahwa lailatul qadar turun pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan, ada juga yang berpendapat kemungkinan turunnya lailatul qadar di malam lain di bulan Ramadan. Jika demikian halnya, maka cara terbaik adalah menghidupkan seluruh malam Ramadan dengan ibadah.

Bagaimana caranya? Pada 20 malam pertama, hidupkanlah malam Ramadan dengan ibadah, minimal pada sepertiga malam terakhirnya. Setelah itu, pada 10 hari terakhir beriktikaf sebagaimana dicontohkan Rasulullah.

Mengapa untuk awal Ramadhan “cukup” di sepertiga malam terakhir? Sebab seperti dijelaskan di surat Al Qadr, lailatul qadar terbentang hingga terbitnya fajar. Kapan mulainya kita tidak tahu, tetapi kapan akhirnya kita tahu: terbitnya fajar. Maka jika pun tak mendapat dari awal, kita tidak ketinggalan dari bagian akhirnya.

Cara terbaik inilah yang dipraktikkan oleh para ulama seperti Imam Syafii dan Imam Bukhari yang menghidupkan seluruh malam pada bulan Ramadan hingga beliau bisa mengkhatamkan Alquran setiap malam.

Sedangkan Rasulullah, beliau tidak pernah melewatkan satu malam pun kecuali menghidupkannya dengan qiyamullail. Bahkan dalam salah satu hadits disebutkan betapa lamanya beliau shalat malam hingga kaki beliau bengkak. Dalam hadits yang lain dijelaskan bahwa shalat malamnya Rasulullah, beliau membaca surat Al Baqarah, Ali Imran dan An Nisa dalam satu rakaat. Masya Allah. [Bersamadakwah]

– See more at: http://ramadhan.inilah.com/read/detail/2385792/tips-mendapatkan-lailatul-qadar#sthash.cjMyUWoW.dpuf