Doa yang Bisa Dibaca Saat Minum Air Zamzam

Air Zamzam adalah yang memancar di kota Mekkah hingga kini, tanpa henti. Air tersebut hingga kini dikonsumsi tidak hanya oleh orang Mekkah, tapi juga umat muslim seluruh dunia yang mengambilnya saat melaksanakan ibadah haji. Tulisan ini akan membahas doa yang bisa dibaca saat minum air Zamzam dan sekilas sejarah mengenainya. 

Nabi Muhammad memang tidak mewariskan doa khusus saat meminumnya. Adapun Rasulullah pernah bersabda melalui penuturan sahabat Jabir,

ماء زمزم لما شرب له

Artinya: air zamzam itu tergantung dari apa yang diniatkan (oleh yang meminumnya). 

Sufyan bin Uyainah, seoarang ahli hadis abad ke-8 Masehi, dalam kitab al-Adzkiya karya Imam Ibnu al-Jauzi mengatakan bahwa hadis ini shahih. Sebagian ulama lainnya mengatakan derajat hadis ini hasan.

Artinya, doa saat mmeinumnya bersifat umum. Ia bisa menjadi perantara dikabulkannya doa si peminum. Jika seseorang meminta untuk diberkahi maka Allah akan berkahi, jika minta kesembuhan, Allah akan sembuhkan, dan seterusnya.

Adapun berdasarkan Atsar sahabat, ada doa yang dibaca oleh Ibnu Abbas saat minum air Zamzam. Doanya sebagai berikut, 

اللهم إني أسألك علماً نافعاً، ورزقاً واسعاً، وشفاءً من كل داء 

ALLAHUMMA INNI AS-ALUKA ‘ILMAN NAAFI’AN WA RIZQAN WAASI’AN WA SYIFAA-AN MIN KULLI DA-IN. 

Artinya: Ya Allah aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas dan obat dari segala penyakit (HR. ad-Daruquthni)

Doa ini bisa kita baca saat minum air zamzam dan menambahkannya dengan doa lain sesuai hajat dan keinginan kita.

Adapun dalam sejarahnya, kemunculan air ini bermula dari hentakkan kaki Nabi Ismail yang kehausan setelah Ibunda Hajar mencari sumber air dengan berlari antara Safa dan Marwa. 

Ribuan tahun setelah peristiwa itu, air ini terus mengalir dan menjadi sumber kehidupan manusia sekitarnya. Kala itu, Mekkah adalah tanah yang kering, tidak ada tumbuhan dan kehidupan manusia. Atas kehendak Allah, peristiwa Hajar dan Nabi Ismail menjadi permulaannya. 

Demikian ulasan mengenai doa yang bisa dibaca saat minum air Zamzam dan sejarah singkatnya.

BINCANG MUSLIMAH

Meminum Air Zamzam Sebagai Sarana Kebaikan (2)

Abdullah bin Mubarak

Abdullah bin Mubarak adalah ulama salaf shalih yang wafat pada tahun 181 H. Diriwayatkan, Abdullah bin Mubarak datang ke sumur zamzam, mengambil airnya, kemudian menghadap kiblat, lalu berdoa, “Ibnu Mawali telah menyampaikan hadist dari Muhammad bin Al-Munkadar dari Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bahwa beliau bersabda, `Air zamzam tergantung untuk apa ia diminum’, maka kini aku meminumnya untuk menghilangkan rasa haus pada hari kiamat”. Kemudian beliau meminumnya.

Imam Syafi’i

Imam Syafi’i yang dikenal sebagai pendiri Madzhab Syafi’i, merupakan ulama yang memiliki kecerdasan dan keluasan ilmu tinggi. Ibnu Hajar berkata, “Di antara perkara yang sangat masyhur tentang Imam Syafi’i adalah beliau minum air zamzam untuk melempar lembing. Sembilan dan sepuluh lemparan beliau tepat mengenai sasaran.”

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Imam Syafi’i berkata, “Aku pernah minum air zamzam untuk 3 perkara: untuk melempar lembing di mana 10 dari 10 lemparan itu tepat mengenai sasarannya, dan 9 dari 10 juga mengenai sasarannya, selain itu untuk ilmu sebagai mana yang kamu lihat, kemudian untuk masuk surga. Aku berharap permohonan ini juga dikabulkan.”

Imam Ahmad bin Hanbal

Ahmad bin Muhammad bin Hanbal adalah imam keempat dari ulama fikih Islam termasyhur, selain Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Syafi’i. Beliau memiliki sifat-sifat luhur yang tinggi, seorang mufti di Irak, zahid, dan shalih, serta sabar menghadapi musuh-musuhnya. Diriwayatkan dari Abdullah, putra Imam Ahmad bin Hanbal, ia berkata, “Aku pernah melihat ayah minum air zamzam dan meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar disembuhkan dari sakitnya, serta membasuh kedua tangan dan wajahnya.”

Imam Ibnu Khuzaimah

Imam Al-Hafidz Ibnu Khuzaimah bin Ishaq adalah pengarang kitab Shahih. Beliau wafat pada tahun 311 H. Diriwayatkan, ketika Imam Ibnu Khuzaimah ditanya dari mana beliau memperoleh ilmu, beliau menjawab, “Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda, air zamzam tergantung untuk apa ia diminum, dan ketika aku meminumnya, aku memohon kepada Allah ilmu yang bermanfaat.”

Imam Al-Hakim

Imam Al-Hakim adalah ulama shalih yang wafat pada tahun 405 H. Diriwayatkan bahwa Imam Al-Hakim meminum air zamzam dengan permohonan agar tulisannya menarik perhatian, maka jadilah ia seorang pengarang besar.

Al-Khatib Al-Baghdadi

Al-Khatib Al-Baghdadi adalah ulama shalih dan penulis kitab Tarikh Baghdad. Beliau wafat tahun 463 H.
Diriwayatkan, ketika menunaikan ibadah haji beliau minum air zamzam tiga kali dan memohon tiga hajat: Pertama, niat menyelesaikan penulisan kitab “Tarikh Baghdad“. Kedua, niat untuk mendiktekannya di Universitas Al-Mansyur. Ketiga, niat agar dimakamkan berdekatan dengan kubur Bisyr Al-Hafi, seorang ahli zuhud dan merupakan syaikul Islam.

Dari ketiga niat atau hajat itu, semua dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Imam Ibnu Al-Arabi Al-Maliki

Imam Ibnu Al-Arabi Al-Maliki adalah seorang ulama, pengarang kitab Ahkamul Qur’an. Beliau wafat tahun 543 H.

Diriwayatkan, bahwa beliau berkata, “Aku pernah bermukim di Makkah pada bulan Dzulhijjah 482 H. Aku banyak minum air zamzam. Setiap kali minum, aku berniat memohon bertambahnya ilmu dan iman sehingga Allah membukakan untukku berkah dari zamzam banyaknya kemudahan dalam menuntut ilmu.”

Ayah Imam Ibnu Al-Jazari

As-Sakhawi, dalam biografi Imam Hafidz Ibnu Al-Jazari (wafat tahun 833 H), berkata, “Ayah beliau adalah seorang pedagang dan selama 40 tahun masih belum dikaruniai anak. Lalu ia menunaikan haji dan minum air zamzam dengan niat supaya Allah memberikannya anak yang alim. Maka lahirlah Ibnu Al-Jazari setelah shalat tarawih tahun 751 H.”

Ahmad bin Abdullah Asy-Syarifi

Imam Taqiyyudin Abdurrahman bin Abil Khair Al-Fasi (wafat tahun 832) menyebutkan bahwa Ahmad bin Abdullah Asy-Syarifi Al-Farassiy ketika di Masjidil Haram meminum air zamzam untuk memohon kesembuhan dari matanya yang mengalami kebutaan, dan terbukti sembuh.*

Dari buku Mukjizat Penyembuhan Air Zamzam karya Badiatul Muchlisin Asti.

HIDAYATULLAH

Meminum Air Zamzam Sebagai Sarana Kebaikan (1)

RASULULLAH Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda, “Air zamzam tergantung (niat) untuk apa ia diminum.” (HR Ibnu Majah).

Dalam hadist lain disebutkan,

“Air zamzam tergantung (niat) untuk apa ia diminum. Barangsiapa meminumnya untuk menyembuhkan penyakit, niscaya Allah akan menyembuhkan penyakitnya, atau untuk mengganjal rasa lapar, niscaya Allah akan membuatnya kenyang, atau untuk suatu hajat (keperluan), niscaya Allah akan memenuhinya.” (HR. Ad-Dailami).

Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam juga bersabda, “Sebaik-baik air di muka bumi ini adalah air zamzam, di dalamnya ada makanan yang mengenyangkan dan obat yang menyembuhkan.” (HR Thabrani dan Ibnu Hibban).

Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam telah membuktikan keistimewaan air zamzam sebagai ‘makanan yang mengenyangkan’. Ummu Aiman, penjaga dan ibu susu Rasulullah meriwayatkan, “Saya tidak pernah melihat Muhammad ketika kecilnya mengeluh karena lapar ataupun haus, bahkan ketika beliau dewasa. Setiap pagi beliau meminum air zamzam. Ketika kami tawarkan makanan, beliau berkata, ‘aku belum ingin makan karena masih kenyang’.” (HR Ibnu Sa’ad).

Para sahabat, tabi’in, dan para ulama shalih dengan bersandar pada keteladanan Rasulullah telah memberikan contoh nyata dan pengakuan mengenai aneka ragam niat, doa, dan keinginan atau keperluan yang dipanjatkan ketika meminum air zamzam. Berikut berbagai riwayat mereka saat meminum air zamzam:

Umar bin Khattab

Umar bin Khattab ra. termasuk sahabat Rasulullah paling utama. Beliau menjadi kalifah kedua menggantikan kalifah Abu Bakar As-Shiddiq. Beliau dijuluki sebagai Al-Faruq (pemisah), karena beliau dikenal merupakan pemisah antara kebenaran dan kebatilan. Beliaulah sahabat yang pertama kali menyatakan keislamannya dengan terang-terangan. Dengannya, Allah mengokohkan dakwah Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alahi Wasallam.

Diriwayatkan, Umar bin Khattab ra. sewaktu meminum air zamzam, senantiasa mengucapkan doa, “Ya Allah, aku minum air zamzam untuk menghilangkan rasa haus pada hari kiamat.”

Abdullah bin Abbas

Abdullah bin Abbas ra. atau yang dikenal dengan nama Ibnu Abbas, dilahirkan tiga tahun sebelum hijrah. Beliau dijuluki sebagai Turjumanul Qur’an (Penafsir Al-Qur’an). Beliau dijuluki juga sebagai ” Samudra” karena keluasan ilmu yang dimilikinya. Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alahi Wasallam pernah memanjatkan doa untuknya, “Ya Allah, pahamkanlah ia dalam urusan agama dan ajarkanlah tafsir kepadanya.”

Ibnu Abbas ra meninggal pada usia 71 tahun. Di antara yang ikut menshalatkan adalah Muhammad bin Hanifah, dan ia mengatakan, “Demi Allah, pada hari ini telah meninggal sebaik-baik umat ini.”

Bagaimana orang mulia ini memanfaatkan air zamzam? Diriwayatkan, Abdullah bin Abbas ra sewaktu meminum air zamzam, senantiasa berdoa, “Ya Allah aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan diberi kesembuhan dari segala penyakit.”

Abu Hanifah

Namanya Nu’man bin Tsabit bin Al-Marzuban, namun beliau lebih dikenal dengan nama Abu Hanifah. Beliau dikenal sebagai ulama peletak dasar-dasar fikih, pendiri Madzhab Hanafiah dan mengajarkan hikmah-hikmah yang baik. Beliau hidup di dua masa kerajaan besar Islam, yaitu Bani Umayah dan Bani Abbasiyah.

Beliau hidup di suatu masa di mana para kalifah dan para gubernur memanjakan para ilmuwan dan ulama sehingga rezeki datang dari segala arah tanpa mereka sadari. Meski demikian, Abu Hanifah senantiasa menjaga martabat dan ilmunya dari semua itu. Beliau berusaha konsisten untuk memakan dari hasil karyanya sendiri dan menjadikan tangannya selalu di atas –kiasan untuk kebiasaan memberi.

Bagaimana beliau memanfaatkan air zamzam? Az-Zamzami menyebutkan, Imam Abu Hanifah ketika meminum air zamzam memohon agar menjadi seorang yang alim, dan terbuktilah kealimannya.*

Dari buku Mukjizat Penyembuhan Air Zamzam karya Badiatul Muchlisin Asti.

HIDAYATULLAH

Berbagai Cara Jemaah Bawa Zamzam Tambahan

Madinah (PHU)—Berbagai cara dilakukan oleh jemaah haji untuk bisa membawa zam-zam lebih dan barang tambahan. Selain mencoba menenteng jerigen besar banyak pula yang meyembunyikan zamzam di balik pakaian atau di dalam tas kabin.

Saat petugas PPIH Daker Airport sedang pelayanan pemulangan di Bandara Prince Mohammad bin Abdul Aziz (PMAA) Madinah banyak ditemukan jemaah mencoba mengambil keuntungan dengan membawa barang berlebih. Tentu perilaku itu dicegah oleh petugas haji dan petugas dari maskapai.

Herdi, salah satu petugas dari Saudi Arabian Airlines rutin melakukan sosialisasi dan sweeping barang bawaan jemaah yang terlarang dan berlebih.

“Setibanya jemaah di ruang tunggu Bandara PMAA Madinah kami selalu lalukan sosialisasi akhir tentang barang bawaan,” ujar Herdi di paviliun bandara Madinah, Sabtu (21/9/2018).

Selain Herdi beberapa petugas lainnya juga melakukan hal yang sama. Bahkan sering dijumpai petugas PPIH dan Petugas maskapai membantu jemaah mengemas ulang barang bawaan di tas kabin.

Agus Mustofa, petugas dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah setiap bertugas selalu membantu jemaah mengemas ulang.

“Kasihan jemaah yang tua-tua kadang belanja terlalu banyak untuk oleh-oleh cucunya. Jadi kami semua harus membantu agar yang penting bisa dibawa pulang,” kata Agus saat bertugas di Bandara Madinah.

Sama seperti Agus, petugas dari Saudi Arabian Airlines bernama Irhas juga rajin membantu jemaah packing ulang.

“Sayangnya memang banyak jemaah membawa barang yang tidak perlu seperti sisa sabun mandi, buah, minuman sachet. Setelah tas kabin penuh mereka masih nenteng-nenteng kantong plastik yang isinya macem-macem itu tadi,” tutur Irhas.

PPIH Arab Saudi di semua wilayah kerja sebenarnya telah melakukan sosialisasi barang bawaan jemaah haji. Barang yang diizinkan dibawa ke dalam kabin dan barang terlarang seperti benda tajam dan cairan lebih dari 100 ml. Jemaah juga akan menerima zamzam 5 liter di asrama haji saat tiba dari Tanah Suci.

Data jemaah yang telah diterbangkan ke debarkasi hingga Sabtu (21/9) pukul 15.00 waktu Saudi tercatat 457 kloter. Dalam kloter tersebut terdapat 183.748 jemaah haji, 2.284 petugas kloter sehingga total 186.032 yang telah kembali dari Tanah Suci. Sedangkan jemaah wafat telah mencapai 374 orang yang 352 diantaranya merupakan jemaah haji reguler. (ab/ab).

KEMENAG RI

Tak Boleh Masuk Koper, Bagaimana Cara Zamzam Dibawa ke Indonesia?

Mekah – Jemaah haji dilarang membawa cairan lebih dari 100 ml di dalam koper, termasuk air zamzam. Lalu ketika banyak kerabat yang menantikan air zamzam ini di Tanah Air, bagaimana solusinya?

Aturan larangan membawa cairan lebih dari 100 ml ke dalam koper itu merupakan aturan penerbangan internasional. Aturan ini bersifat mengikat bagi setiap penumpang pesawat.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah mensosialisasikan larangan membawa cairan, termasuk air zamzam, ini ke dalam koper. Namun masih ada juga jemaah yang nekat memasukkan air tersebut dalam kemasan botol air mineral ke dalam koper. Hasilnya? Koper jemaah itu dibongkar paksa di bandara.

Untuk dicatat, jemaah haji nantinya akan mendapatkan air zamzam ketika tiba di embarkasi (untuk fase pemulangan biasa disebut debarkasi). Ada jatah 5 liter air zamzam untuk masing-masing jemaah.

Lima liter belum cukup? Solusi bagi jemaah haji yang ingin membawa air zamzam ke Indonesia adalah dengan jasa ekspedisi atau kargo.

“Setidaknya dari sepekan sebelum keberangkatan barang-barang sudah dikirim. Jadi, ketika jemaah sampai ke kampung halaman, barang kiriman juga sudah sampai,” kata Kepala Daerah Kerja Mekah Dr Endang Jumali di Syisyah Mekah pada Selasa (28/8/2018).

Kargo akan menerima jasa pengiriman benda padat maupun cair, seperti pakaian, makanan, air zamzam, dan barang pecah-belah. Air zamzam merupakan bawaan kesukaan jemaah haji. Sejak awal pemeriksaan koper sebelum dikirim ke bandara untuk dimasukkan bagasi, jemaah banyak yang nekat membawa muatan berlebih, seperti air zamzam. Ada juga barang yang melebihi muatan lainnya, seperti pakaian, makanan, dan berbagai aksesori pakaian.

Endang menjelaskan PPIH tidak memfasilitasi pengiriman kelebihan barang jemaah. Tahun ini, jelasnya, tidak ada alokasi anggaran untuk pembiayaan pengiriman kelebihan muatan jemaah. Jadi jemaah dipersilakan mengirim sendiri segala kelebihan muatan dengan biaya sendiri.

DETIK

Koper Tidak Mau di Bongkar Paksa Karena Ada Air Zamzam, Ini Solusinya

Makkah (PHU)—Kejadian pembongkaran koper jemaah haji karena terdeteksi membawa air Zamzam yang dimasukkan ke dalam tas kopernya menjadi perhatian serius bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Sebagai tindaklanjutnya PPIH memberikan solusi agar pembongkaran koper jemaah tidak terulang lagi.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Endang Jumali mempersilakan Jemaah untuk memanfaatkan jasa kargo, baik yang melalui jalur udara maupun laut untuk pengiriman barang lebih. Hal tersebut merupakan alternatif jemaah yang ingin membawa banyak oleh-oleh dari Tanah Suci.

“Setidaknya dari sepekan sebelum keberangkatan barang-barang sudah dikirim. Jadi ketika jemaah sampai ke kampung halaman, barang kiriman juga sudah sampai,” kata Endang di Syisyah Makkah pada Selasa (28/08).

Kargo akan menerima jasa pengiriman benda padat maupun cair seperti pakaian, makanan, air zamzam, dan barang pecah-belah. Air zamzam merupakan bawaan kesukaan jemaah haji. Sejak awal pemeriksaan koper sebelum dikirim ke bandara untuk dimasukkan bagasi, jemaahbanyak yang nekat membawa muatan berlebih, seperti air zamzam. Ada juga barang yang melebihi muatan lainnya, seperti pakaian, makanan, dan berbagai aksesoris pakaian.

Endang menjelaskan, panitia penyelenggara ibadah haji tidak memfasilitasi pengiriman lebihan barang jemaah. Tahun ini, jelasnya, tidak ada alokasi anggaran untuk pembiayaan pengiriman lebihan muatan jemaah. Jadi, jemaahdisilakan mengirim sendiri segala kelebihan muatan dengan biaya sendiri. Itu pun, katanya, harus dilakukan dengan kargo beberapa hari sebelum keberangkatan.

Berdasarkan aturan penerbangan internasional yang dipertegas surat edaran Kepala Daker Makkah, koper jemaah yang masuk ke bagasi pesawat berbobot maksimal 32 kilogram. Jika melebihi ketentuan, maka muatan koper akan dibongkar untuk dikurangi.

Pihaknya menjelaskan beberapa alasan jemaah nekat membawa air zamzam ke pesawat. Pertama, karena air tersebut hanya ada di Tanah Suci. Kedua, ini adalah oleh-oleh yang ditunggu banyak orang di kampung halaman.

Di sisi lain, jemaah belum banyak mengetahui ada pengiriman kargo. Padahal jasa tersebut dapat menjadi wasilah mereka mengirimkan banyak oleh-oleh ke kampung halaman.(mch/ha)

KEMENAG RI

Jamaah Diminta Jangan Selundupkan Zamzam

Kepulangan jamaah haji Indonesia gelombang pertama akan dimulai pada Senin (27/8) pagi waktu setempat. Terkait kepulangan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mewanti-wanti jamaah agar tak mencoba membawa sendiri air Zamzam dari Tanah Suci sebelum berangkat.

“Jamaah tak boleh membawa Zamzam karena nanti akan diberikan jatah lima liter yang akan diterima di embarkasi masing-masing,” kata Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat di Jeddah, Ahad (26/8), kepada wartawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzami. Ia mengatakan, alasan pelarangan ini karena peraturan ketat penerbagan soal pelarangan membawa benda cair di pesawat.

Menurut Arsyad, nantinya pihak kargo yang ditugaskan mengangkut koper-koper bagasi jamaah akan melakukan penyisiran di hotel masing-masing jamaah yang akan diberangkatkan. Jika mereka menemukan jamaah yang mencoba membawa Zamzam langsung akan disita.

Hal tersebut akan menimbulkan kerepotan bagi jamaah karena pada saat penyitaan tentu barang-barang bawaan jamaah yang sidah tersusun rapi dalam koper akan dibongkar petugas kargo. Saat pembongkaran tersebut, ada kemungkinan barang-barang bawaan jamaah tercecer.

Sebab itu, Arsyad mengatakan, sebaiknya jamaah jangan coba-coba mengakali petugas kargo. “Jadi para petugas kargo ini memiliki alat pemindai yang bisa mendeteksi keberadaan benda cair dalam koper. Jadi mencoba membawa Zamzam dalam botol kecil juga jangan,” kata Arsyad memperingatkan.

Demikian juga, jamaah tak diperkenankan membeli paket Zamzam di bandara tempat mereka bertolak, baik Bandara King Abdulaziz Jeddah maupun Amir Muhamman bin Abdulaziz Madinah. Di bandara, kata Arsyad, akan dilakukan juga pemeriksaan barang-barang bawaan jamaah.

Sehubungan maraknya pemberitaan soal kemasan Zamzam palsu yang dijual di Tanah Air, Arsyad mengatakan hal tersebut tak perlu dikhawatirkan. “Yang dibagikan maskapai di embarkasi masing-masing jamaah pasti asli,” ujar dia.

Arsyad menuturkan, koper bagasi jamaah akan ditimbang dan diperiksa pihak kargo di hotel masing-masing jamaah setidaknya 48 jam sebelum keberangkatan. Petugas kargo tersebut ditunjuk maskapai masing-masing kloter untuk mengurusi bawaan bagasi jamaah sampai ke Tanah Air.

“Jadi koper tak lagi ditenteng jamaaah ke bandara saat kepulangan,” kata dia. Jamaah meninggalkan Makkah hanya memegang koper jinjing yang akan diperiksa kembali untuk meastikan di dalamnya tak ada barang-barang terlarang dibawa jamaah.

Selain Zamzam, jamaah juga dilarang membawa benda-benda tajam dari Makkah. Jamaah dari Saudi yang akan bertolak ke Tanah Air juga dilarang membawa uang tunai lebih dari 60 ribu riyal Arab Saudi atau sekira Rp 240 juta. “Meski dalam jumlah itupun tetap akan dicurigai dan diinterogasi.

Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Cholid menuturkan, pemulangan gelombang pertama akan dimulai Kloter 01 Debarkasi Palembang yang akan bertolak Senin (27/8) dinihari. Koper-koper mereka mulai ditimbang pihak Saudi Arabia Airlines pada Ahad (26/8) di wilayah Sektor 11 Makkah.

Pada hari pertama kepulangan tersebut, sebanyak 18 kloter akan diberangkatkan. Tujuh serikat perusahaan bus bakal mengangkut jamaah-jamaah tersebut dari Makkah ke Bandara Jeddah. “Kendaraannya sudah kita siapkan sesuai dengan kontrak bersama,” kata Subhan di Makkah.

 

REPUBLIKA

Bekal Kurma dan Air Zamzam Saat Beraktivitas

Agar kesehatan tubuh tetap terjaga selama beribadah haji, para jamaah dianjurkan untuk membawa bekal kurma saat beraktivitas. Selain itu, rajin-rajin pula meminum air zamzam, agar terhindar dari dehidrasi.

Air zamzam yang penuh berkah dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh, sedangkan kurma, memiliki manfaat yang sangat luar biasa karena dapat memenuhi kebutuhan gizi dan kalori. Kendati manis, kurma tidak membahayakan jamaah haji yang sedang menderita kencing manis.

Persiapan kurma dan air zamzam perlu diperhatikan, lantaran jamaah membutuhkan asupan untuk menghadapi situasi berbeda, sehingga mereka berpeluang mengalami kelemasan dan kelemahan. Untuk memudahkan, jamaah harus sering meminum air zamzam setiap kali beribadah ke Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

Bila perlu, Anda juga dapat mempersiapkan botol khusus untuk menampung air zamzam, sehingga dapat dikonsumsi sewaktu-waktu. Upaya memenuhi kebutuhan cairan tubuh ini terbilang krusial, terutama saat musim haji kali ini yang diprediksi akan diterpa suhu panas yang cukup ekstrem.

 

REPUBLIKA

Keajaiban Air Zamzam yang Bikin Ilmuwan Terperangah

Air zamzam muncul ke permukaan bumi sejak zaman Nabi Ibrahim. Tepatnya kala Nabi Ibrahim menempatkan Siti Hajar dan Nabi Ismail di padang pasir kering kerontang.

Kala itu Nabi Ibrahim yang masih bayi menghentakkan kaki dan munculah air zamzam. Sampai saat ini, keajaiban yang mengundang decak kagum adalah, air zamzam tidak pernah habis meski lokasinya di tengah gurun pasir yang diselimuti cuaca panas dan jarang turun hujan.

Pusat air zamzam terletak di dalam Masjidil Haram, sejajar dengan pintu Kakbah. Dahulu lokasi air zamzam bisa diakses melalui lorong bawah Masjidil Haram. Jamaah dengan bebas mengambil air melalui sumur yang diambil dengan alat timba manual. Namun, air zamzam banyak dijual di pinggir jalan dan tidak terjamin keamannya bila dikonsumsi.

Seiring berjalannya waktu Raja Arab Saudi Abdullah mengarahkan agar air zamzam tetap terjaga dengan didirikannya pusat pengemasan air zamzam pada 2010. Dengan begitu, kualitas air zamzam sebelum dikonsumsi lebih terjamin karena selalu dipantau oleh laboratorium kesehatan dan geologi, serta dewan takmir Masjidil Haram.

Dia menjelaskan, sumur air zamzam terletak di dalam Masjidil Haram. Dahulu banyak jamaah yang datang dan menjual air zamzam dengan kebersihan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Namun kini sudah sumur tersebut ditutup agar mutu kualitasnya terjaga. Sebelum sumur zamzam ditutup, lanjutnya, ada salah satu peneliti yang ditugaskan masuk ke dalam sumur.

Menurut kesaksiannya, hingga saat ini titik mata air zamzam tidak telihat. Air diketahui keluar dari sisi sumur zamzam. Meski air zamzam diserap dalam jumlah yang sangat banyak, hanya dalam hitungan tidak sampai 15 menit, maka sumur zamzam akan terisi. Padahal setiap harinya ratusan ribu kubik air zamzam diserap dari sumur untuk didistribusikan 24 jam di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah secara gratis.

“Ini seperti kambing kurban, kenapa di dunia tidak pernah habis?” ujarnya, di tempat pengemasan air zamzam, Distrik Kudai, Kota Makkah, Selasa (26/9/2017).

Sekadar diketahui, ilmuwan Jepang Dr Masaro Imoto pernah melakukan penelitian menggunakan teknik nano. Dia mengatakan, air zamzam memiliki beberapa keistiwamaan yang tidak tertandingi oleh air biasa.

Dr Masaro secara singkat menyimpulkan, air zamzam adalah air yang diberkahi tidak ada duanya Tidak satupun jenis air yang menyerupai butiran kristal air zamzam. Seluruh laboratorium yang ada tidak mampu mengubah berbagai karakteristiknya.

OKEZONE

Keajaiban Zamzam

Terlepas dari riwayat mana yang benar, yang pasti air atau sumur zamzam itu menyimpan rahasia yang luar biasa. Di antaranya, dipercaya bisa menyembuhkan penyakit sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA. Rasulullah SAW bersabda, ”Sebaik-baik air di muka bumi ialah air zamzam. Air zamzam merupakan makanan yang mengenyangkan dan penawar bagi penyakit.” (HR dari Ibnu Abbas).

Tidak seperti air mineral pada umumnya, air zamzam mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2000 miligram (mg) per liter. Biasanya, air mineral alamiah (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per liter. Elemen-elemen kimiawi yang terkandung dalam air zamzam meliputi positive ions, seperti sodium (250 mg per liter), kalsium (200 mg per liter), potassium (20 mg per liter), dan magnesium (50 mg per liter), serta negative ions, seperti sulfur (372 mg per liter), bicarbonates (366 mg per liter), nitrat (273 mg per liter), fosfat (0.25 mg per liter), dan ammonia (6 mg per liter).

Kandungan-kandungan elemen-elemen kimiawi inilah yang menjadikan rasa dari air zamzam sangat khas dan dipercaya dapat memberikan khasiat khusus.

Satu hal yang paling menarik, ternyata selama ribuan tahun (lebih dari 14 abad) sumur zamzam tak pernah kering dan airnya tak habis kendati dipergunakan oleh lebih dari jutaan umat manusia setiap tahunnya. Di samping kehendak Allah SWT, secara ilmiah ternyata juga dapat diungkapkan fakta-faktanya.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Mungkin, secara logika, hal itu tidak masuk akal. Sebab, sumur zamzam ini hanya memiliki luas permukaan selebar 3-4 meter dan panjang (kedalaman) sekitar 30 meter, sangat kecil untuk menghasilkan air yang demikian besar untuk memenuhi jutaan umat manusia, termasuk 2,2 juta orang jamaah haji setiap tahunnya yang masing-masing membawa 5-20 liter.

Anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Rovicky Dwi Putrohari, dalam tulisannya tentang ”Rahasia Air Zamzam” menyebutkan, dalam sebuah uji pemompaan (pump test), sumur ini mampu mengalirkan air sebesar 11-18.5 liter per detik atau mencapai 660 liter per menit atau sekitar 40 ribu liter per jam. Ini dilakukan sebelum tahun 1950-an.

Kemudian, pada tahun 1953, dibangunlah pompa air. Pompa ini menyalurkan air dari sumur ke bak penampungan air dan di antaranya juga ke keran-keran yang ada di sekitar sumur zamzam. Pada saat dilakukan pengujian, pada pemompaan 8000 liter per detik selama 24 jam, air yang ada dalam sumur zamzam mengalami penyusutan sedalam 3,23 meter. Dan, ketika pemompaan dihentikan, hanya dalam waktu 11 menit kemudian permukaan sumur kembali ke asalnya. Padahal, jarak Kota Makkah ke laut (pantai) sejauh 75 kilometer. Ini menunjukkan bahwa banyak air yang tersimpan dalam sumur zamzam hasil dari rekahan (celah) bebatuan yang ada pada perbukitan di sekitar Makkah.

Kemusykilan inilah yang kemudian ‘mengusik’ para ahli hidrogeologi untuk meneliti lebih lanjut tentang keanehan sumur zamzam. Dengan jarak yang relatif jauh dari laut, dari mana sumber air begitu cepat berkumpul kembali di sumur zamzam?

Rovicky dalam tulisannya menyebutkan, banyak celah atau rekahan bebatuan yang ada di sekitar tempat itu. Disebutkan, ada celah (rekahan) yang memanjang ke arah Hajar Aswad dengan panjang 75 cm dengan ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil ke arah Shafa dan Marwah.

Keterangan geometris lainnya menyebutkan, celah sumur di bawah tempat tawaf sekitar 1,56 meter, kedalaman total dari bibir sumur 30 meter, kedalaman air dari bibir sumur sekitar empat meter, dan kedalaman mata air 13 meter. Dari mata air sampai dasar sumur mencapai 17 meter dan diameter sumur berkisar antara 1,46-2,66 meter. Celah-celah inilah yang kemudian memasok air ke sumur zamzam.

Mungkinkah air zamzam tercemar?

Pertanyaan ini sering kali diembuskan oleh kelompok yang tidak percaya akan keajaiban sumur zamzam ataupun mereka yang berusaha menyelamatkan sumur zamzam.

Tahun 1971, kata Rovicky, dilakukan penelitian hidrologi oleh seorang ahli hidrologi dari Pakistan bernama Tariq Hussain dan Moin Uddin Ahmed. Penelitian ini dipicu oleh pernyataan seorang doktor dari Mesir yang menyatakan bahwa air zamzam tercemar air limbah dan berbahaya untuk dikonsumsi.

”Tariq Hussain, termasuk saya (Rovicky–Red), dari sisi hidrogeologi, juga meragukan spekulasi adanya rekahan panjang yang menghubungkan laut merah dengan sumur zamzam karena Makkah terletak 75 Kilometer dari pinggir pantai,” ujar Rovicky.

Hasil dari penelitian ini menyangkal dengan tegas tuduhan doktor Mesir tersebut. ”Namun, dari penelitian Tariq Hussain ini, kemudian memacu Pemerintah Arab Saudi untuk senantiasa memerhatikan sumur zamzam dan merawatnya dengan baik,” jelas Rovicky yang juga anggota Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI).

Langkah-langkah yang dilakukan badan riset sumur zamzam yang berada di bawah SGS (Saudi Geological Survey) bertugas untuk (a) memonitor dan memelihara sumur ini dari kekeringan; (b) menjaga urban di sekitar Wadi Ibrahim karena memengaruhi pengisian air; (c) mengatur aliran air dari daerah tangkapan air (recharge area); (d) memelihara pergerakan air tanah dan juga menjaga kualitas melalui bangunan kontrol; (e) meningkatkan (up-grade) pompa dan tangki-tangki penadah; serta (f) mengoptimalisasi suplai dan distribusi air zamzam.

 

IHRAM