Arab Saudi Luncurkan Panduan Haji Online 14 Bahasa Dunia, Termasuk Indonesia

Kementerian Haji dan Umrah bekerja sama dengan Otoritas Umum Wakaf Arab Saudi merilis 13 Panduan Haji dan Umrah dalam 14 bahasa dunia, salah satunya dalam bahasa Indonesia. Inisiatif ini dimaksudkan untuk meningkatkan layanan para jamaah haji yang datang dari seluruh dunia dengan cara memberikan panduan dan arahan yang dapat membantu mereka untuk dapat melaksanakan ibadah haji secara maksimal, lapor kantor berita Arab Saudi, SPA.

Panduan ini terbagi dalam 13 topik yang menjelaskan berbagai tahapan pelaksanaan haji dalam format yang mudah dipahami sekaligus menarik bagi para jamaah. Panduan dalam bahasa Indonesia dapat diunduh melalui link berikut ini:  https://guide.haj.gov.sa/id.html. Panduan elektronik ini tersedia dalam berbagai bahasa berikut ini: Indonesia, Arab, Inggris, Prancis, Urdu, Bengali, Malaysia, Hausa, Amharik, Farsi, Spanyol, Turki, Rusia, dan Sinhala.

Hadirnya panduan ini sejalan dengan tujuan Visi Saudi 2030 untuk meningkatkan fasilitas dan layanan bagi para jamaah haji yang datang dari seluruh penjuru dunia sehingga mereka dapat beribadah dengan tentram, aman dan nyaman.

Panduan yang tersaji dalam 14 bahasa ini berusaha menjawab berbagai pertanyaan dan kebutuhan para jamaah haji yang paling sering ditanyakan. Selain itu, panduan ini juga memberikan arahan untuk membantu terjaminnya kesehatan, keselamatan dan terpenuhinya seluruh hak para jamaah.

Panduan ini mencakup semua informasi tentang tata cara ibadah, kesehatan, aturan, dan logistik yang dibutuhkan peziarah. Panduan ini dirancang agar menarik dan ilustratif, dengan menggunakan gambar ilustrasi, tips singkat, dan video klip.

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi terus melakukan segala upaya untuk melayani jamaah haji sebaik mungkin. Panduan ini dapat diakses di mana saja, kapan saja, dan melalui perangkat apa saja secara gratis. Panduan ini terwujud melalui kerjasama dengan Otoritas Umum Wakaf dan berbagai lembaga pemerintah Arab Saudi lainnya yang bertugas memberikan layanan terbaik kepada para jamaah haji.

Panduan ini juga bertujuan membekali para jamaah haji dan umrah dengan pengetahuan penting yang mereka butuhkan tentang setiap aspek ibadah haji secara jelas, langsung, dan terintegrasi.*

HIDAYATULLAH

Lebih 2.500 Jamaah Haji akan Laksanakan Tarwiyah

Lebih dari 2.500 calon haji dari Indonesia berencana melaksanakan sunah tarwiyahpada 8 Dzulhijjah, sebelum puncak pelaksanaan ibadah haji 1443 Hijriah.

“Saat ini baru terdaftar 2.536 jamaah yang akan ikut tarwiyah,” kata Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Daerah Kerja Makkah Ansor di Makkah, Arab Saudi, Sabtu.

Dia mengatakan bahwa pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2019, saat Indonesia mendapat kuota haji penuh untuk sekitar 218 ribu orang, hingga menjelang Hari Tarwiyah(8 Dzulhijjah) ada 6.000 anggota jamaah yang terdata hendak melaksanakan sunah tarwiyah.

“Karena (kuota haji tahun ini)persentasenya hanya 46 persen, ini sudah mendekati puncak, kita pikir mungkin di bawah 4.000 (yang tahun ini melaksanakan ibadah sunah tarwiyah),” kata Ansor.

Pada masa Rasulullah SAW, jamaah haji mengisi perbekalan air di Minapada Hari Tarwiyah, tanggal 8 Dzulhijjah, untuk melakukan perjalanan menuju ke tempat wukuf di Arafahpada 9 Dzulhijjah. Pada masa ini, sebagian jamaah haji mengikuti sunah tersebut dengan berangkat dari penginapan menuju ke Minapada 7 Dzulhijjah kemudian berdiam di Minapada8 Dzulhijjah dan melanjutkan perjalanan menuju ke Arafah pada 9 Dzulhijjah.

Namun, sunah tarwiyahtidak tidak termasuk rukun dan wajibhaji.Ansor mengatakan bahwa pemerintah tidak melarang jamaah haji melaksanakan sunahtarwiyah, tapi juga tidak memberikan fasilitasi.

Anggota jamaah Indonesiayang hendak melaksanakan sunah tarwiyahdiwajibkan membuat pernyataan berkenaan dengan penanggungjawab keselamatan mereka.”Mereka diminta membuat pernyataan, surat pernyataan tarwiyah. Untuk memudahkan mereka dapat mengisi google form, ditandatangani yang bersangkutan, ada juga surat dalam bentuk fisik bermaterai,” kata Ansor.

Meski tidak memfasilitasi jamaah melaksanakan sunah tarwiyah, pemerintah akan menempatkan beberapa petugas untuk memantaukondisi jamaah yang melaksanakan amalan tersebut.

IHRAM

10 Kemuliaan Orang yang Berpuasa Dzulhijjah

Terdapat banyak riwayat, baik hadis Nabi Saw., perkataan sahabat dan ulama salaf yang menjelaskan keutamaan berpuasa di sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Dalam kitab Kanzun Najah Was Surur terdapat keterangan, hari Tarwiyah, hari Arafah dan hari Idul Adha menjadi sebab kemulian sepuluh hari pertama Dzulhijjah daripada hari-hari yang lain. Apa saja kemuliaan orang yang berpuasa Dzulhijjah?

Karena itu, Syaikh Ibnu Taimiyah menyebutkan dalam kitabnya Alfatawa Alkubra;

أَيَّامُ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ أَفْضَلُ مِنْ أَيَّامِ الْعَشْرِ مِنْ رَمَضَانَ، وَاللَّيَالِي الْعَشْرُ الْأَوَاخِرُ مِنْ رَمَضَانَ أَفْضَلُ مِنْ لَيَالِي عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ

“Sepuluh hari-hari pertama Dzulhijjah lebih utama daripada sepuluh hari-hari terakhir Ramadan. Sepuluh malam-malam terakhir Ramadan lebih utama daripada sepuluh malam-malam pertama Dzulhijjah.”

Oleh karena itu, sunah memuliakan sepuluh hari pertama Dzulhijjah dengan berbagai ibadah, di antaranya dengan puasa. Terdapat ketarangan dalam kitab Durratun Nashihin, sebagian ulama mengatakan bahwa jika seseorang memuliakan sepuluh hari pertama Dzulhijjah dengan puasa, maka Allah akan memuliakan dengan 10 kemulian orang yang berpuasa Dzulhijjah berikut.

Pertama, keberkahan dalam umur.

Kedua, tambahan harta.

Ketiga, dosa-dosa terhapus.

Keempat, kebaikan terlipatgandakan.

Kelima, mudah dalam menghadapi sakaratul maut.

Keenam, kuburan bercahaya.

Ketujuh, amal timbangan berat nanti di hari kiamat.

Kedelapan, selamat dari siksa neraka.

Kesembilan, keluarganya dilindungi.

Kesepuluh, ditempatkan di surga yang tinggi.

BINCANG SYARIAH

Jaga Kebersihan Dapur Katering Jamaah Haji

Kebersihan dapur katering jamaah haji harus dijaga.

Anggota Komisi 8 DPR Abdul Wachid meminta agar higienitas dapur bisa terjaga selama proses produksi makanan dilakukan bagi jamaah Indonesia selama musim haji di Tanah Suci.

Sejauh ini, Ketua Tim 2 Rombongan DPR RI ini mengungkapkan, penyediaan bahan baku cukup baik karena sudah tersimpan di ruangan pendingin yang memadai sehingga kualitas sekaligus kebersihan makanan bisa terjaga. 

“Saya nitip pesan terutama kepada ownernya jagalah kebersihan dapur. Untuk higienitasnya dijaga karena ini tamu Allah yang harus kita muliakan,”ujar dia saat meninjau dapur katering Al Mutamayyizun di Makkah, Arab Saudi, Selasa (28/6/2022). 

Anggota Fraksi Partai Gerindra tersebut mengungkapkan, katering sudah berhasil menyediakan menu nusantara karena chefnya pun orang Indonesia. Dia pun mengungkapkan, katering agar memperhatikan selera jamaah yang berbeda-beda karena asalnya pun beragam. Jamaah dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat atau Sumatra pasti memiliki cita rasa berbeda terhadap makanan. 

Sementara itu,  Abdul Wachid mengungkapkan, masih ada jamaah yang mengungkapkan rasa makanan belum sepenuhnya rasa Indonesia. Ada juga beberapa katering yang cukup terlambat. Laporan lainnya, ujar dia, ukuran ikan yang kecil. 

“Tapi itu langsung saya sampaikan kepada petugas langsung ditindaklanjuti dan ada perubahan. Kateringnya juga ditegur ini bagus sekali sehingga kita melayani jamaah dengan baik,”ujar dia. 

Terkait akomodasi, dia menjelaskan, jamaah puas dengan fasilitas pemondokan yang diberikan. Dia menjelaskan, satu kamar memang diisi empat hingga lima orang. Kamar mandi yang disediakan juga cukup besar. Untuk transportasi, dia mengungkapkan, Bus Shalawat selalu mengakomodasi kebutuhan jamaah yang ingin beribadah ke Masjidil Haram. 

Abdul Wachid juga berpesan kepada jamaah agar menjaga kesehatan menjelang persiapan puncak haji. “Sekaligus kami apresiasi kepada petugas yang hari ini sudah melaksanakan tugas dengan cukup baik,”ujar dia. 

IHRAM

Cara Melaksanakan Badal Haji

Berikut ini cara melaksanakan badal haji?. Secara sederhana, badal haji adalah ibadah haji yang melakukannya adalah seseorang sebagai pengganti dari orang lain yang tidak mampu melaksanakannya.

Menurut para ulama, badal haji hukumnya adalah boleh dan sah.  Kebolehan itu dengan catatan apabila orang yang dibadalkan memiliki uzur sehingga tidak bisa berhaji sendiri. Baik karena sakit parah, sudah tua renta atau karena sudah wafat. Apa dalil badal haji? Bagaimana cara melaksanakan badal haji?

Dalil yang menjadi dasar oleh para ulama mengenai kebolehan dan keabsahan badal haji adalah hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim berikut;

كَانَ اَلْفَضْلُ بْنُ عَبَّاسٍ رَدِيفَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم. فَجَاءَتِ اِمْرَأَةٌ مِنْ خَثْعَمَ، فَجَعَلَ اَلْفَضْلُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا وَتَنْظُرُ إِلَيْهِ، وَجَعَلَ اَلنَّبِيُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصْرِفُ وَجْهَ اَلْفَضْلِ إِلَى الشِّقِّ اَلْآخَرِ. فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ، إِنَّ فَرِيضَةَ اَللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ فِي اَلْحَجِّ أَدْرَكَتْ أَبِي شَيْخًا كَبِيرًا، لَا يَثْبُتُ عَلَى اَلرَّاحِلَةِ، أَفَأَحُجُّ عَنْهُ؟ قَالَ: نَعَمْ. وَذَلِكَ فِي حَجَّةِ اَلْوَدَاعِ

Al-Fadhl bin Abbas menjadi pengawal Rasulullah Saw. Lalu datang perempuan dari Khats’am (salah satu kabilah dari Yaman). Sontak Al-Fadlu memandang perempuan itu dan perempuan itu pun memandangnya. Seketika itu pula Nabi Saw memalingkan wajah Al-Fadhl ke sisi lain (agar tidak melihatnya).

Lalu perempuan itu berkata; Wahai Rasulullah, sungguh kewajiban haji dari Allah kepada hamba-hambanya telah menjadi kewajiban bagi ayahku saat ia tua renta dan tidak mampu berkendara. Apakah aku boleh berhaji sebagai ganti darinya? Rasulullah Saw menjawab; Ya. Peristiwa itu terjadi dalam haji wada’.

Cara Melaksanakan Badal Haji

Adapun mengenai tata cara melaksanakan badal haji dan ketentuannya, maka semuanya sama dengan tata cara dan ketentuan haji pada umumnya.  Mulai dari rukun, syarat dan lainnya. Bedanya hanya terletak pada niat saja.

Di dalam niat badal haji, orang yang menjadi badal harus berniat haji dan ihram untuk orang yang dibadalkan, tidak boleh berniat haji dan ihram untuk dirinya sendiri.

Ini sebagaimana Syaikh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin menyebutkannya dalam kitab Busyral Karim berikut;

وإن حج أو اعتمر عن غيره قال نويت الحج أو العمرة عن فلان وأحرمت به لله تعالى ولو أخر لفظ عن فلان عن وأحرمت به لم يضر على المعتمد إن كان عازما عند نويت الحج مثلا أن يأتي به وإلا وقع للحاج نفسه

Jika seseorang melaksanakan ibadah haji atau umrah untuk membadalkan orang lain, maka ia mengatakan; Nawaitul hajja awil ‘umrata ‘an fulaan wa ahramtu bihii lillaahi ta’aalaa. Tetapi jika ia meletakkan kata ‘an fulaan’ setelah kata ‘wa ahramtu bihii’, maka tidak masalah menurut pandangan muktamad.

Akan tetapi dengan catatan ia merencanakan pelafalannya di akhir. Tetapi jika tidak bermaksud melafalkannya, maka ibadah haji atau umrah yang dia lakukan jatuh untuk dirinya (bukan untuk orang yang dibadalkan).

BINCANG SYARIAH

Calhaj Termuda dari Padang Panjang Berangkat Haji Gantikan Ayah

Jamaah calon haji (JCH) termuda dari Kota Padang Panjang adalah Raihan Aufa Fakhri yang masih berusia 28 tahun. Raihan berangkat menunaikan ibadah rukun Islam ke lima ini untuk menggantikan ayahnya Maidi Erianto. Maidi meninggal dunia pada Oktober 2020 lalu. Sehingga slot haji miliknya bisa diserahkan kepada anak.

“Semangat ayah menjadi motivasi bagi saya menyempurnakan rukun Islam yang kelima. Semoga amalan ini akan mengalir pada ayah,” kata Raihan, Senin (27/6).

Sulung dari tiga bersaudara ini, berasal dari Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat. Saat ini bekerja di salah satu BUMN.

Raihan bersama JCH Kota Padang Panjang lainnya, dilepas secara resmi oleh Wali Kota, Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano, Senin (27/6) di Balai Kota.

Keberangkatan tahun ini merupakan jadwal yang tertunda lantaran pandemi Covid-19. “Doakan kami semoga jadi haji yang mabrur,” ujar Raihan.

Tahun ini ada 37 orang Jemaah Calon Haji (JCH) Kota Padang Panjang. Jamaah calon haji dari Padang Panjang akan bergabung ke dalam kelompok terbang (kloter) VIII. Mereka akan bergabung dengan beberapa jamaah cadangan dari berbagai kabupaten dan kota di Sumbar.

Jamaah kloter VIII ini akan diterbagkan ke Arab Saudi melalui Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.

IHRAM

Jamaah Haji Berhalangan Umrah Wajib karena Haid atau Sakit, Ini Solusinya

Ada sebagian jamaah haji belum bisa melaksanakan umrah wajib setibanya di Makkah Al-Mukarramah. Juru Bicara Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin menjelaskan bahwa ada dua kategori jamaah haji yang kemungkinan berhalangan melaksanakan umrah wajib, yaitu perempuan yang sedang haid dan jamaah (laki-laki atau perempuan) yang sedang sakit.

Menurut Fauzin, panggilan akrabnya, bagi jamaah perempuan yang berhalangan umrah wajib karena haid, dapat memperhatikan tiga hal berikut.

“Jika sampai mendekati masa wukuf halangannya belum selesai, agar minum obat sesuai petunjuk dokter untuk menghentikan haidnya. Jika sudah bersih, melakukan mandi wajib dan melaksanakan umrah wajib,” ujar Fauzin dalam keterangan pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (26/06/2022).

“Jika langkah minum obat tidak memungkinkan dan waktu segera tiba, dapat mengubah niatnya dari haji Tamattu’ menjadi haji Ifrad, yaitu mengerjakan haji tanpa melaksanakan umrah,” sambung Fauzin yang juga Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi.

Lantas, bagaimana jika halangannya adalah sakit? Fauzin menjelaskan tiga hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, menunggu sampai sembuh, berkonsultasi dengan dokter PPIH Kloter guna memastikan kesehatannya untuk melaksanakan umrah wajib.

Kedua, jika sampai saat wukuf belum sembuh, pemerintah akan men-safariwukuf-kan seluruh jamaah yang sakit yang dapat dibawa ke Arafah untuk wukuf. Rukun thawaf ifadhah-nya juga dibadalkan/diwakilkan oleh petugas atau jamaah lain.

“Jika kondisi sakitnya tidak memungkinkan di-safariwukuf-kan, jamaah tersebut masuk dalam kategori jamaah yang dibadalhajikan oleh pemerintah,” jelasnya.

Pemerintah, lanjut Fauzin, mengimbau jamaah yang terhalang umrah wajibnya untuk segera melakukan konsultasi dengan PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi bidang Bimbingan Ibadah. PPIH Bidang Bimbingan Ibadah juga segera melakukan identifikasi dan sosialisasi ke jamaah.

“Pemerintah berharap seluruh jamaah tuntas dalam melaksanakan rangkaian ibadahnya dan bagi yang terhalang karena suatu sebab dapat diberikan solusinya serta terlaksana dengan baik dan tertib,” tandasnya.*

HIDAYATULLAH

Jamaah Perlu Tahu: Tarif Resmi Jasa Dorong Kursi Roda Masjidil Haram 200-250 Riyal

Jamaah haji bisa memanfaatkan jasa dorong kursi roda saat tawaf dan sai.

Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Fauzin mengungkapkan ada layanan jasa resmi pendorong kursi roda di Masjidil Haram bagi jamaah. Layanan ini bisa dimanfaatkan jamaah haji Indonesia saat melaksanakan tawaf dan sai.

“Ada layanan jasa resmi pendorongan kursi roda di Masjidil Haram yang dapat dimanfaatkan jamaah untuk pelaksanaan tawaf dan sai,” kata Fauzin, panggilan akrabnya, saat memberikan keterangan pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (23/6/2022) lewat keterangan tertulis. 

Menurut dia, jasa layanan kursi roda ada di tiga terminal yang digunakan jamaah haji Indonesia, yaitu Syib Amir, Jiad, dan Bab Ali. Waktu layanan dari sore hari setelah waktu Ashar sampai malam hari.

“Pagi dan siang hari tidak ada, dikarenakan cuaca yang sangat panas,” jelas dia.

Jamaah yang memerlukan jasa layanan pendorongan kursi roda dapat langsung menuju terminal angkutan shalawatnya masing-masing. Fauzin yang juga Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kemenag ini menjelaskan di tempat layanan kursi roda tersebut, ada petugas haji Sektor Khusus Masjdil Haram yang bersiap 24 jam untuk melayani jamaah.

Mereka akan memfasilitasi dan mendata, selanjutnya menghubungkan jemaah dengan jasa resmi pendorong kursi roda Masjidil Haram. “Petugas haji Sektor Khusus juga akan mendampingi jemaah melakukan transaksi langsung dengan jasa resmi pendorongan kursi roda Masjidil Haram untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan jemaah,” kata dia.

Sebagai informasi, kisaran harga layanan kursi roda itu antara 200-250 riyal, tergantung situasi sepi atau ramainya pengguna jasa,” jelas dia.

Apabila di terminal tidak terdapat jasa resmi pendorongan kursi roda, lanjut Fauzin, petugas Sektor Khusus akan mencarikan ke dalam Masjidil Haram dan jamaah dapat menunggu. Guna mengetahui lebih lanjut, jamaah bisa menanyakannya melalui WA Center di nomor +966 503 5000 17. 

“Informasi ini diberikan agar jamaah memahami keberadaan jasa pendorong kursi roda resmi dan terhindar dari praktik percaloan yang kadang jauh lebih mahal dan ada saja oknum yang tidak bertanggung jawab,” katanya.

IHRAM

Ulama Ingatkan Hal Ini karena Bisa Hilangkan Pahala Haji

Anggota dewan ulama senior Al Azhar dan mantan Mufti Mesir, Syekh Ali Jum’ah menyebut ada beberapa hal yang terkadang dianggap biasa oleh jamaah haji, tapi menjadi kesalahan yang serius. Kesalahan ini bahkan akan berakibat kepada batalnya haji seseorang.

Dia mengingatkan satu kesalahan yang banyak ditemuinya dan dianggap biasa. Kesalahan itu adalah berdiam diri di masjid Namirah selama hari arafah. 

“Jamaah yang tinggal di masjid Namira sepanjang hari Arafah dikhawatirkan akan tidak ada haji untuknya,” katanya, dilansir dari Elbalad, Rabu (22/6/2022).

Kesalahan ini dibuat oleh banyak peziarah untuk menghindari panasnya terik matahari. Karena meyakini masjid berada di dalam wilayah Arafah. 

Syekh Ali menambahkan, masjid Namira sebenarnya terletak di luar perbatasan Arafah, kecuali hanya tiga meter yang berada di dalam perbatasan Arafah. “Barangsiapa mendengarkan khutbah imam, dan sholat zhuhur dan sholat ashar bersama-sama, maka hendaklah ia keluar dari masjid dan masuk ke wilayah Arafah, dan tidak wajib berdiri di atas Bukit Rahmat, karena Nabi SAW berdiri di atasnya, dan berkata: Saya berdiri di sini dan Arafat semua berdiri,” ungkapnya. 

“Peziarah boleh berdiri di bawah gunung atau di sekitarnya. Penting untuk dicatat bahwa dia tidak berdiri di luar batas Arafat, dan dia harus membaca Alquran dan berdoa seperti yang dia inginkan untuk pengampunan dan kebebasan dari api dan permohonan apa pun yang dia inginkan,” tambahnya. 

IHRAM

Saudi Umumkan Operasi Enam Rute Bus Selama Musim Haji

Pusat Transportasi Terpadu di Makkah (Makkah Transport) dari Komisi Kerajaan Arab Saudi untuk Kota Makkah dan Situs Suci mengumumkan pengoperasian enam rute bus selama musim haji. Hal ini muncul dalam pengumuman rencana operasional Unified Center Proyek Bus Makkah untuk musim haji 1443 H

Seperti dilansir Zawya pada Sabtu (25/6/2022) Makkah Transport  mengatakan enam rute yakni rute 12, 9, 8, 7, 6, 5 akan terus beroperasi di kota, selain mengantar jamaah dari luar Mekah, yang kendaraannya tidak diizinkan memasuki tempat-tempat suci.

Selain itu, lima halte yang diperuntukkan untuk mengangkut jamaah juga telah diidentifikasi, yait parkir Sharaya dan Al Hada, yang akan menuju ke terminal bus ShaebAamir; dan parkir Al Takhassusi, Al Nawariya, dan Al Laith, yang akan menuju ke stasiun Jabal Al-Ka’bah.

The Unified Center mengatakan bus memiliki sistem hidrolik, yang membantu untuk memfasilitasi proses naik bagi penyandang disabilitas dan orang tua.

Bus juga dilengkapi dengan beberapa pengaman yang melindungi penumpang, antara lain pemadam kebakaran, sistem perlindungan, pertolongan pertama, kamera pengintai, dan sistem penghindaran tabrakan, serta layar informasi elektronik. 

IHRAM