Bersihkan Kalbu dengan Zikir

Kalbu merupakan penghubung manusia dengan Allah. Kalbu yang kotor menyulitkan hubungan dengan Allah dan kalbu bisa dibersihkan dengan berdzikir.

Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Ustaz Wahfiudin Sakam mengatakan, dalam surah al-Anfal ayat 24 disebutkan Allah berhubungan dengan manusia melalui kalbu. Dalam hadis yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah juga menyatakan Allah tidak perhatikan fisik, tapi kalbu.

Bila kalbu kotor, terputus hubungan dengan Allah. Maka, kalbu harus dibersihkan. Pembersih kalbu adalah zikir dan itu tidak cukup di mulut, tapi harus meresap ke dalam kalbu.

”Kalau zikir sampai ke kalbu, ada getar cinta dan takut. Ada khawatir tapi ada harap. Khauf dan roja’,” kata Ustaz Wahfiudin dalam kajian bakda Zhuhur di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB, Rabu (7/6).

Kalau hamba mengingat Allah, Allah akan mengingatnya. Maka tak heran bila salah satu doa yang selalu dipanjatkan Rasulullah adalah agar Allah memberi cahaya dalam hati.

Banyak orang yang shalat hanya pada dimensi fisik. Dalam surah Taha ayat 14, Allah memerintahkan manusia menegakkan shalat untuk zikir kepada Allah. Zikir sendiri maknanya adalah bersambungnya kalbu kepada Allah.

Kalbu yang dimaksud dalam ayat itu adalah kalbu ruhiyah sebab inti ruh juga disebut kalbu. Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, Rasulullah mengatakan orang berbuat dosa akan memiliki noda hitam di kalbunya. Makin banyak dosa, makin banyak noda hitam di kalbunya.

Saat ruh ditiupkan dalam janin, ruh membawa kalbu yang berisi iman dan nilai kasih sayang dan nilah yang disebut hati nurani.

Sementara kalbu jasmaniyah adalah seperti dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim tentang hati. Dalam Bahasa Arab hati berarti qibdu sementara qalbu berarti jantung.

 

REPUBLIKA

Mereka yang Didoakan Malaikat

Mendapat doa yang baik dari malaikat menjadi sebuah keberuntungan tersendiri bagi seorang Mukmin. Betapa tidak, setiap doa yang diucapkan oleh makhluk yang satu ini sudah pasti dikabulkan Allah SWT. Malaikat diciptakan Allah SWT dari cahaya atau nur.

Tujuan dari pencipataan mereka adalah khusus untuk beribadah kepada-Nya. Berbeda dengan jin dan manusia yang sewaktu-waktu bisa tergelincir ke dalam kesalahan, malaikat sama sekali tidak tersentuh dosa ataupun maksiat. Karena kesuciannya itulah, apa pun yang didoakan malaikat untuk seseorang, niscaya akan dijawab oleh Allah SWT.

Pertanyaannya, apa saja yang mesti kita lakukan agar malaikat mendoakan kita? Persoalan itulah yang berusaha dijawab oleh Ustaz Abu Nida Fatahullah dalam kajian Islam di Masjid at-Ta’lim Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Cilandak, Jakarta, Ahad (4/5) lalu. Dalam kesempatan tersebut, dia menjelaskan, ada banyak sekali amalan yang dapat membuat para malaikat mendoakan seorang Mukmin. Yang pertama adalah tidur dalam keadaan suci.

Dalam satu hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Umar RA dikatakan, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang tidur dalam keadaan suci, malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Ia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa, ‘Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan karena tidur dalam keadaan suci’.” (HR ath-Thabrani).

Ustaz Abu Nida menuturkan, setiap kegiatan atau rutinitas yang dilakukan orang Islam pada dasarnya bisa bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Bahkan, tidurnya seorang Muslim pun dapat mendatangkan nilai ibadah, asalkan dilakukan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.

“Seperti yang diungkapkan hadis di atas, ketika seorang Muslim tidur dalam keadaan sudah berwudhu alias suci, malaikat akan mendoakan ampunan untuknya. Nabi Muhammad SAW pun selalu tidur dalam kondisi suci,” ujar Abu Nida.

Yang kedua adalah menjenguk orang yang sakit dan kemudian mendoakan kebaikan baginya. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang Muslim menjenguk seorang Muslim yang lain di pagi hari, melainkan 70 ribu malaikat bershalawat (memintakan ampunan) untuknya hingga ia berada di sore hari. Jika ia menjenguknya di sore hari, 70 ribu malaikat bershalawat untuknya hingga ia berada di pagi hari. Dan, ia kelak memiliki buah-buahan yang dipetik di dalam surga.” (HR Tirmidzi).

Hadis di atas menunjukkan betapa mulianya kedudukan seorang Muslim yang menjenguk saudara Muslim lainnya yang sedang sakit. Karena itu, kata Ustaz Abu Nida, betapa beruntungnya para Muslim yang bekerja di rumah sakit karena mereka memiliki kesempatan yang begitu besar untuk menjenguk pasien Muslim setiap pagi dan sore.

“Jika mereka (para Muslim yang bekerja di rumah sakit) mau mengamalkan hadis tersebut secara ikhlas setiap hari, insya Allah doa dari 70 ribu malaikat akan senantiasa tercurah kepada mereka selama 24 jam,” kata Ustaz Abu Nida.

Selanjutnya, kata dia, malaikat akan mendoakan Muslim yang mengucapkan ‘amin’ dalam shalat berjamaah. Dalam satu riwayat disebutkan, “Jika salah seorang di antara kalian mengucapkan ‘amin’, malaikat yang ada di langit juga mengucapkan ‘amin’. Jika ucapan keduanya bertepatan, diampunilah dosanya yang telah berlalu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Keempat, malaikat juga akan mendoakan Muslim yang menempati dan merapatkan shaf pertama dalam shalat berjamaah. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang berada di shaf pertama.” Para sahabat lantas bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang-orang yang ada di shaf kedua?” Beliau SAW menjawab, “Juga untuk shaf kedua.” (HR Ahmad).

Kelima, doa dari malaikat akan tercurahkan kepada Muslim yang mau menafkahkan hartanya secara ikhlas di jalan Allah SWT. Sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA mengungkapkan, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang hamba berada di pagi hari kecuali dua malaikat turun. Salah satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan malaikat yang lainnya berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah kehancuran bagi orang yang tidak mau menginfakkan hartanya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Berikutnya, doa malaikat akan ditujukan kepada orang-orang yang duduk menunggu datangnya waktu shalat. Ustaz Abu Nida mengatakan, ketika seorang Muslim selesai melaksanakan shalat berjamaah di masjid, kemudian ia beristirahat sejenak dan duduk menunggu shalat berikutnya dengan diisi zikir mengingat Allah, ia akan mendapatkan doa dari malaikat.

Rasulullaw SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya, ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia’.” (HR Muslim).

Selain beberapa contoh perkara yang disebutkan di atas, masih banyak lagi sebenarnya amalan yang dapat membuat seorang Muslim didoakan oleh para malaikat. Jika dihitung seluruhnya, jumlah amalan tersebut bisa mencapai belasan banyaknya.

 

 

REPUBLIKA

Perseteruan Arab Saudi-Qatar tak Berdampak pada Haji Khusus

JAKARTA — Sekjen Himpuh H Anton Subekti mengatakan munculnya pemutusan hubungan antara Arab Saudi dan Qatar memang sempat menimbulkan sedikit masalah pada penyedia jasa travel haji khusus yang selama ini memakai maskapai Qatar Air. Namun, untungnya persoalan itu kini sudah bisa diselesaikan.

‘’Saya lihat Qatar Air cukup responsif mengatasi situasi munculnya pelarangan terbang ke Saudi Arabia akibat ada pemutusan hubungan diplomatik tersebut. Mereka cepat mengambil tindakan dengan segera mengembalikan angsuran terakhir pembayaran pemesanan tiket. Jadi kami segera bisa boking ke maskapai lain,’’ kata Anton, kepada Republika.co.id (11/6).

Menurut Anton, untuk pembayaran tiket penerbangan haji melalui Qatar Air terbagi dalam tiga termin. Pembayaran pertama dan kedua sudah dilakukan sehingga tinggal menunggu pembayaran terakhir, berupa pelunasan ketika hendak berangkat.

‘’Nah, karena pembayaran angsuran tiket kedua baru saja dilakukan dan masih dalam pembukuan keuangan di Jakarta, maka itu langsung mereka balikan. Namun untuk pembayaran angsuran pertama karena sudah masuk dalam pembukuan di kantor pusat Qatar maka harus menunggu beberapa waktu. Dan, dengan adanya pengembalian angsuran itu maka kini kami bisa langsung pesan tiket ke maskapai lain. Jadi di sini Qatar responsif dan tahu akan kebutuhan kami ini,’’ ujar Anton.

Selama ini, Anton melanjutkan Qatar Air memang menjadi pilihan bagi pengelola travel haji khusus untuk memberangkatkan jamaahnya ke tanah suci. Selain karena harga tiketnya relatif lebih murah, pelayanan Qatar Air disukai karena berkualitas. Bukan hanya itu,pesawatnya relatif lebih baru dan faslitasnya lebih canggih.

‘’Kelemahannya ya harus singgah di Qatar dulu sebelum sampai di Jeddah atau Madinah. Masalah layanan saya kira lebih baik dari maskapai yang lain. Namun sekarang penerbangan Qatar Air ke Saudi Arabia ditutup, maka kami harus segera mencari alteratif maskapai yang lain. Saya kira waktunya cukup sebab jamaah kami berangkat di sekitar pekan kedua bulan Agustus,’’ ujar Anton.

Dari catatan Anton, setiap tahun Qatar Air menyediakan 3.000 kursi penerbangan untuk haji khusus. Selain itu dia pun berharap adanya kendala ini hendaknya bisa dimanfaatkan oleh maskapai lain, khususnya maskapai nasional Garuda Indonesia.

‘’Mudah-mudahan Garuda bisa memanfaatkan situasi ini. Terutama bila pemutusan hubungan diplomatik antara Saudi dengan Qatar berkepanjangan,’’ tandasnya.

 

 

IHRAM

 

—————————————————————
Umrah resmi, Hemat, Bergaransi
(no MLM, no Money Game, no Waiting 1-2 years)
Kunjungi www.umrohumat.com
atau hubungi handphone/WA 08119303297
—————————————————————

Subhanallah… Puasa Pun Ampuh Bunuh Sel Kanker

Satu lagi bukti keampuhan Puasa bagi kesehatan. Puasa dalam jangka pendek bisa membantu memerangi kanker dan meningkatkan efektivitas pengobatan.

Dalam sebuah penelitian, puasa bisa memperlambat pertumbuhan dan penyebaran tumor dan bahkan bisa menyembuhkan beberapa jenis kanker bila dikombinasikan dengan kemoterapi. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Science Translational Medicine.

Dalam laporan tertulis bahwa sel tumor memberikan respon yang berbeda pada orang yang berpuasa. Sel-sel ini bukan hanya tidak aktif atau berhibernasi, justru kian aktif aktif membelah namun pada akhirnya hancur dengan sendirinya.

Peneliti utamanya, dari University of Southern California, Profesor Valter Longo,  menyatakan sel-sel tersebut, bisa diistilahkan seperti melakukan bunuh diri. Sel-sel tumor ini berusaha mengompensasikan kekurangan nutrisi yang hilang dalam darah setelah berpuasa.

“Pembelahan ini dicoba dilakukan untuk menggantikannya, namun ternyata tidak bisa, dan akhirnya sel tersebut malah hancur,” ujarnya seperti dilansir dari Dailymail, Kamis (9/2).

Profesor Longo dan timnya mengamati dampak puasa itu pada sel-sel di kanker payudara, saluran kemih dan kanker ovarium pada tikus. Ke depannya, jika puasa ini digabungkan dengan kemoterapi, bisa membuat pengobatan kanker lebih efektif.

 

 

 

REPUBLIKA

Ibn Al-Mubarak dan Tradisi Menulis yang Bermanfaat

TULISAN ini saya buat di atas pesawat Qantas dari Sydney menuju Wellington New Zealand. Alhamdulillah sempat tertidur 1 jam dari total perjalanan 3 jam 10 menit. Mau menggunakan waktu berbincang dengan teman kursi sebelah sepertinya sedang sibuk dengan film yang ditontonnya. Mau membaca buku, ternyata ada di atas kabin. Karena HP saja yang ada di kantong maka ditulislah tulisan ini.

Teringat dengan jawaban ulama salaf Ibn al-Mubarak saat ditanya mengapa beliau terus menulis dan sampai kapan beliau akan menulis. Beliau berkata: “Mungkin saja kalimat yang aku bisa mendapatkan manfaat darinya tak akan aku tuliskan setelahnya.”

Maksud beliau adalah bahwa selama beliau masih hidup maka beliau akan tetap menuliskan kalimat-kalimat yang mungkin akan menjadikan beliau mendulang manfaat darinya, mendapatkan pahala karena manfaat kalimat yang ditulisnya itu.

Kalau memang ada pandangan, ide atau kutipan yang baik dan bermanfaat maka tulislah dan sebarkanlah. Kalaupun kita sendiri belum bisa melakukannya, siapa tahu orang lain melaksanakannya dan dengannya maka kita mendapatkan kebaikan. Kalau ada pandangan, ide, kutipan dan niat tak baik maka buanglah jauh-jauh dan jangan dishare ke publik. Jangan-jangan walau kita tak melaksanakannya, ada orang yang melakukannya karena kita. Maka kitapun menuai dosa.

Ibn al-Mubarak adalah salah satu rujukan saya mengapa saya terus menulis walau dalam perjalanan. Siapa tahu ada manfaat untuk saya dan siapa tahu juga memberi manfaat bagi yang lainnya. Alhamdulillah sudah terkumpul menjadi tiga buku dari kumpulan tulisan pendek di FB dan WA. Salah satunya adalah buku “Selamat Tinggal Derita, Selamat Datang Bahagia.” Sudah membacanya? Semoga bermanfaat. Salam, AIM. [*]

 

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi

INILAH MOZAIK

Apakah Niat Puasa Ramadan Harus Setiap Hari?

ADA yang bertanya, “Apakah dalam bulan Ramadan kita perlu berniat setiap hari ataukah cukup berniat sekali untuk satu bulan penuh?”

Jawabannya :

Cukup dalam seluruh bulan Ramadan kita berniat sekali di awal bulan, karena walaupun seseorang tidak berniat puasa setiap hari pada malam harinya, semua itu sudah masuk dalam niatnya di awal bulan. Tetapi jika puasanya terputus di tengah bulan, baik karena bepergian, sakit dan sebagainya, maka dia harus berniat lagi, karena dia telah memutus bulan Ramadan itu dengan meninggakan puasa karena perjalanan, sakit dan sebagainya. []

Sumber: Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji (Fatawa Arkanul Islam), Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Darul Falah, 2007 –

See more at: http://ramadhan.inilah.com/read/detail/2383949/apakah-niat-puasa-ramadan-harus-setiap-hari#sthash.WAwUJDBT.dpuf

Sudahkah Penyakit Hati Kita Berkurang?

KATA para bijak: “Semua orang ingin sukses, namun kebanyakan mereka membenci orang lain yang sukses.” Mereka yang masuk golongan ini adalah orang-orang yang berpenyakit iri hati dan dengki. Biasanya, orang semacam ini akan berusaha kuat menggagalkan banyak orang dan merusak kesuksesan orang yang sudah sukses dengan daya kekuatan usaha yang melampaui upaya dirinya sendiri untuk sukses.

Bagaimanakah akhir orang semacam ini? Biasanya sulit sukses, penuh keluhan, doyan gossip dan mati kaku. Hilangkan penyakit hati seperti ini. Penyakit inilah yang menjadi penyebab iblis terusir dari surga. Awal kehidupan yang nyaman di surga, lalu menjadi runyam dan tak nyaman untuk kemudian terjatuh dalam kubangan murka dan nestapa.

Orang yang hatinya tak berpenyakit akan mampu ikut berbahagia dengan kebahagiaan orang lain seakan bahagia itu juga bagian dari kehidupan dirinya. Bukankah Nabi yang mulia Muhammad SAW bersabda bahwa tanda iman yang benar adalah kemampuannya mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri? Kalau diri kita cinta untuk bahagia, maka sebagai orang beriman kita harus senang dengan bahagia orang lain.

Sharing of happiness atau berbagi kebahagiaan adalah tingkatan yang lebih tinggi. Bukan hanya ikut bahagia dengan kebahagiaan orang lain melainkan juga berbagi bahagia yang dimiliki dengan orang lain. Inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat yang berhati bening itu. Jangan mau hanya bahagia sendirian, upayakan ada banyak orang yang bahagia karena kehadiran kita. Semakin banyak yang kita bahagiakan, semakin tinggi kadar iman dan guna kita.

Hapuskan penyakit hati ini di bulan mulia ini. Gantikan dengan kemuliaan dan kebersihan hati. Salam, AIM. [*]

 

INILAH MOZAIK

Wasiat Rasulullah yang Harus Disegerakan

RASULULLAH shallallahu alaihi wasallam mewasiatkan tiga hal yang harus disegerakan. Tidak boleh ditunda-tunda. Namun, di zaman sekarang sering kali orang malah menunda hal-hal tersebut.

Rasulullah shallallahu alaihu wasallam bersabda:

“Wahai Ali, ada tiga perkara yang tidak boleh engkau tunda, yakni salat jika telah tiba waktunya, jenazah apabila telah hadir, dan wanita apabila telah ada calon suami yang sekufu” (HR. Tirmidzi dan Ahmad; hasan)

Meskipun dalam hadis ini Rasulullah bersabda kepada Ali bin Abu Thalib radhiyallahu anhu, para ulama menjelaskan bahwa hadis ini berlaku umum untuk seluruh umatnya.

Jangan tunda salat jika telah tiba waktunya

Rasulullah mengajarkan umatnya untuk salat tepat waktu. Bagi laki-laki, berjemaah di masjid. Namun apa yang terjadi sekarang? Suara azan seperti tak dihiraukan banyak orang. Hanya beberapa orang yang bergegas ke masjid. Hanya satu dua shaf yang terisi.

Banyak orang yang menunda-nunda salat. Malas ke masjid, malas salat berjemaah. Padahal salat berjemaah pahalanya berlipat 27 derajat. Sebagian ulama berpendapat salat jemaah hukumnya wajib bagi muslim laki-laki. Sebagian ulama sisanya berpendapat salat jemaah hukumnya sunah muakkad.

Yang lebih parah, banyak pula yang menunda salat hingga waktunya hampir habis. Salatnya di detik-detik terakhir yang kadang langsung digabungkan dengan salat berikutnya. Hanya terpisah zikir dan doa yang tak begitu lama.

Yang lebih parah lagi, tidak sedikit mereka yang mengaku muslim namun meninggalkan salat. Padahal pembatas antara seorang muslim dan seorang kafir adalah salat.

Jangan tunda memakamkan jenazah

Jenazah perlu diperlakukan dengan segera. Jangan ditunda-tunda. Segera dimandikan, dikafani, disalatkan dan dimakamkan. Dalam salah satu hadis disebutkan mengapa harus mempercepat pemakaman jenazah; jika ia orang yang taat berarti kita mempercepat ia bertemu nikmatNya, sedangkan jika ia pendosa berarti kita mempercepat berlepas dari fitnahnya.

Di zaman sekarang, kadang jenazah ditunda-tunda. Ada yang beralasan agar seluruh kerabatnya datang dulu melihat wajahnya. Ada pula yang karena alasan ia pejabat atau orang terkenal sehingga ditunda berhari-hari pemakamannya.

Jangan tunda menikahkan wanita yang telah datang jodohnya

Rasulullah menganjurkan para orangtua agar segera menikahkan putrinya jika telah ada pria sekufu yang melamarnya. Menurut banyak ulama, kufu itu dalam urusan agama. Senada dengan hadis lain yang menjelaskan bahwa jika ada pria saleh yang datang melamar hendaklah diterima atau akan ada fitnah dan kerusakan yang terjadi di muka bumi.

Terkadang juga ada gadisnya sendiri yang pilih-pilih sehingga akhirnya pernikahannya selalu tertunda. Bermaksud mencari pria yang sempurna, ternyata malah tidak ada lagi pria yang datang melamarnya. [bersamadakwah]

 

INILAH MOZAIK

Muslim Rohingya: Apa yang akan Kami Makan

Ketika Nwe Nwe Oo meninggalkan Propinsi Rakhine menuju pusat ekonomi dan ibukota, Yangon, bermodalkan uang 590 dolar AS (Rp7,8 juta), wanita tersebut berharap terhindar dari perburuan terhadap Muslim serta bisa mengawali kehidupan baru.

Sebelum meninggalkan Rakhine, Nwe Nwe dan keluarga tinggal di pengungsian untuk keluarga terpisah akibat kekerasan pada 2012. Selama dua bulan di kota berjarak 500km dari Rakhine tersebut, janda berusia 50 tahun itu sudah menghabiskan lebih dari separuh uangnya untuk menyewa kamar berukuran delapan meter persegi.

Sambil mencari kerja dengan biaya hidup tinggi di Yangon, ia harus bisa bertahan hidup demi dua putrinya.
“Apa yang akan kami makan jika semua uang sudah habis? Kami semua sangat cemas. Saya tidak bisa menemukan pekerjaan disini,” kata Nwe Nwe Oo. Keluarga tersebut sangat tergantung kepada anak tertua dengan gaji 88 dolar AS (Rp1,1 juta) sebulan di sebuah fabrik teh.

Pemerintah Myanmar yang berdasarkan rekomendasi dari mantan Sekjen PBB Kofi Annan, sejak April lalu telah menutup kamp pengungsi yang didiami Nwe Nwe di kota Ramree.  Dalam waktu lima tahun ke depan, seluruh kamp pengungsi yang ada di Propinsi Rakhine tersebut sudah harus ditutup.

Para pengiat kemanusiaan mendukung keputusan penutupan tersebut, tapi mengecam cara pemerintah menangani penutupan tersebut karena dianggap bisa memberikan preseden mengkhawatirkan saat menangani kamp yang lebih besar di Rakhine dengan jumlah puluhan ribu pengungsi.

Mark Cutts, kepala Badan PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusian (OCHA) di Myanmar, jika tidak ada usaha untuk membawa perdamaian dan stabilitas di Rakhine, penutupan kamp tersebut hanya akan memindahkan masalah ke tempat lain.

Nwe Nwe memang tidak punya banyak pilihan selain pindah ke Yangoon karena menurut pemerintah, kamp pengungsi di Ramree, kota di selatan Propinsi Rakhine, tidak aman bagi 128 pengungsi Muslim yang ada di sana.

“Kami tidak punya cukup polisi untuk mencegah jika kerusuhan terjadi lagi,” kata Ming Aung, juru bicara Negara Bagian Rakhine.

“Itulah sebabnya kami mengizinkan mereka pindah ke tempat lain yang mereka inginkan,” katanya.

Keluarga Nwe Nwe Oo berasal dari minoritas Muslim Kaman yang tidak seperti kebanyakan Muslim Rohingya dari utara Rakhine, berkewarga-negaraan Myanmar dan secara resmi diakui sebagai kelompok suku.

Rumah-rumah kaum Muslim Kaman di wilayah Ramree, dibakar saat terjadi kerusuhan antara kelompok Islam dan Budha Rakhine pada 2012 yang menelan korban hampir 200 orang dan membuat ribuan lain kehilangan tempat tinggal.

“Pemerintah yang baru membantu kami pindah ke Yangoon, tapi apa yang diharapkan adalah kembali ke tanah kelahiran kami. Saya tidak tahu apakah itu bisa terjadi,” kata Nwe Nwe.

Nwe Nwe adalah salah satu diantara hampir 100 Kaman Muslim dari kamp pengungsi yang sejak April lalu diberi tiket bus, pesawat udara dan serta bantuan keuangan jika mereka bersedia meninggalkan arena yang mayoritas Budha.
Menurut Mark Cutts dari OCHA, kelompok Kaman Muslim mengatakan kepada petugas PBB bahwa mereka tidak dibolehkan kembali ke tanah asal mereka dan tidak diberi pilihan lain selain pergi.

Namun berbeda dengan kelompok Kaman Muslim, pemerintah pada April lalu menempatkan kembali sekitar 300 suku Rakhine, yang beragama Buddha, ke 65 rumah di kawasan Kyauk Pyu.  Setiap keluarga diberi santunan sebesar 294 dolar AS (Rp3,9 juta) untuk menempati rumah baru yang dilengkapi dengan air bersih, listrik dan sistem drainase.

Menurut kelompok hak azasi manusia, jika kaum Kaman tidak diizinkan kembali ke daerah asal mereka, maka hanya ada sedikit solusi yang bisa dicapai bagi 120.000 kelompok Muslim Rohingya yang sampai sekarang masih tidak diakui sebagai warga negara Myanmar, meski mereka sudah turun temurun tinggal di Rakhine.

“Jika pemerintah tidak memfasilitasi kembalinya etnis Muslim Kaman, sebuah kelompok yang secara resmi diakui sebagai warga negara, harapan apa yang bisa diperoleh warga Rohingya?” kata Lara Haigh, peneliti dari Amnesti Internasional.

Warga Kaman mengatakan, kondisi yang seperti pemerintahan apartheid di Ramree, karena pengemudi bus tidak mau membawa kaum Muslim, tidak diberi peluang sama untuk mendapatkan pekerjaan yang layak serta pendidikan bagi anak-anak.

“Saya benar-benar mencintai tanah kelahiran saya, tapi saya akan menghadapi banyak masalah jika tetap tinggal disana,” kata Tin Hla, seorang ayah empat anak berusia 55 tahun.

Beberapa mantan penghuni kamp pengungsi tetap berharap dan yakin bahwa penutupan kamp tersebut bisa meningkatkan taraf hidup mereka sehari-hari.

Kembali ke daerah pinggiran Yanggon, Kyaw Soe Moe, asal etnis Kaman Muslim berusia 28 tahun, sudah tidak sabar menunggu hasil wawancara untuk mendapakan pekerjaan di sebuah perusahaan pembangunan.

Meski hidup di Yangon, kota terbesar di Myanmar, tersebut akan lebih sulit, namun Kyaw Soe Moe tetap yakin kondisi tersebut akan lebih baik bila dibandingkan dengan kampung pengungsi Ramree.

 

 

“Setidak-tidaknya ada kebebasan di sini,” katanya.

Ramadhan Bulan Kepedulian Sosial

Mengapa Islam mengajarkan kewajiban membayar zakat fitrah sebelum mengakhiri puasa sebulan penuh? Salah satu makna yang terkandung adalah puasa kita ‘tidak akan diterima’ oleh Allah SWT tanpa kita melunaskan salah satu kewajiban untuk berbagi kepada sesama, tanpa kemauan untuk menyisihkan apa yang kita miliki untuk kita bagikan kepada sesama.

Puasa Ramadhan sangat erat hubungannya dengan kepedulian sosial. Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya meningkatkan amalan shalat malamnya pada bulan suci ini sekaligus memberi teladan untuk berbagi.

Secara esensial berpuasa Ramadhan adalah mengendalikan diri dan meningkatkan tradisi  berbagi  dan  terbinanya  kepedulian sosial. Dalam ajaran Islam dikenal bahwa salah satu nama yang lekat dengan bulan Ramadhan adalah syahrul Jud, yaitu bulan memberi, selain dikenal sebagai syahrul Muwassah, yaitu bulan bermurah tangan dan bulan memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bulan Ramadhan ini, Allah SWT memberi kesempatan kepada kaum Muslimin untuk meningkatkan solidaritas sosial, memberikan bantuan kepada mereka yang lebih membutuhkan secara sukarela, yang dilandasi oleh ketakwaan dan diwujudkan dengan nilai  kemanusiaan tanpa pamrih. Ramadhan bisa menciptakan kultur gotong royong dan keceriaan dalam berbagi. Ramadhan adalah tarbiyah untuk bersedekah, sekolah yang efektif untuk menyapa mereka yang kurang beruntung.

Semangat Ramadhan bisa meningkatkan virus positif filantropisme, yaitu semangat atau kesadaran mendekati Sang Pencipta dengan jalan memberi, mencintai orang papa, dan membantu sesama. Ajaran berpuasa dapat berhubungan kuat dengan pesan moral untuk berbahagia dalam membantu sesama atau happy to help others. Ramadhan adalah kawah candradimuka untuk meningkatkan rasa yang berkaitan dengan kata giving, loving, and caring; memberi, mencintai, dan peduli.

Jadi, menurut hemat saya, makna puasa Ramadhan lebih jelas impact-nya kalau kita merasa ada semacam kebahagiaan tersendiri ketika dapat membantu. Sebagaimana ajaran Islam dan agama-agama sebelumnya, hakikat membantu orang lain itu sesungguhnya membantu diri sendiri untuk bahagia. Banyak testimoni yang datang dari kalangan orang kaya papan atas, yang mengatakan hidupnya seakan benar-benar merasa bahagia setelah mereka bisa membantu sesama.

Bagi saya, bulan Ramadhan sangat erat dengan visi dan misi serta amanat kami dalam memimpin Kementerian Sosial. Kami diamanati oleh pemerintah untuk menjadikan semua bulan laksana bulan Ramadhan. Sebagaimana Undang-Undang 11/2009 tentang Kesejahteraan Sosial mengamanatkan kami untuk menangani berbagai masalah sosial masyarakat yang makin dinamis dan variatif, bahkan masalah-masalah tersebut secara kualitatif dan kuantitatif cenderung mendalam dan meluas spektrumnya di seluruh Indonesia.

Kami mencatat di setiap bulan Ramadhan, kesukacitaan masyarakat untuk membantu dan memperhatikan mereka yang membutuhkan pertolongan serasa meningkat di berbagai kalangan. Orang-orang kaya menyisihkan sebagian hartanya untuk mereka yang membutuhkan. Tampak jelas nyata bahwa Ramadhan ikut meningkatkan kepedulian sosial.

Semoga melalui bulan Ramadhan, kita bisa meningkatkan gerakan peduli sesama demi kemanusiaan; membantu mereka yang mempunyai keterbatasan dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan asasinya, seperti halnya apabila terdapat bencana atau kerawanan. Hanya dengan itulah manisnya bulan suci Ramadhan terasa jelas di bumi ini.

 

 

Oleh: Kofifah Indar Parawangsa

REPUBLIKA