Inilah Rute Hijrah Nabi Muhammad SAW Dahulu

Ketika berbagai cobaan dan ujian silih berganti dialami umat Islam, Rasulullah SAW memerintahkan kaum Muslimin untuk segera berhijrah ke Yatsrib. Perihal tempat untuk hijrah ini, Allah SWT telah memberitahukan Rasulullah.

Dalam buku berjudul Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, Martin Lings mengungkapkan, Nabi SAW sudah mengetahui bahwa Yastrib adalah lahan subur di antara dua jalur batu-batu hitam yang beliau lihat dalam mimpinya. Beliau juga tahu bahwa tibalah waktunya untuk hijrah.

Sementara itu, Dr Ahzami Samiun Jazuli dalam bukunya mengenai Hijrah dalam Pandangan Al-Quran menuliskan, Imam Muslim mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda, “Aku melihat dalam tidur bahwa aku berhijrah dari Makkah menuju suatu tempat yang banyak terdapat pohon kurma. Aku mencoba menebak apakah itu Yamamah atau Hajar? Namun, ternyata, itulah Kota Yatsrib.” (Shahih Muslim: 2272).

Rasul pun memerintahkan para sahabatnya untuk segera berhijrah, baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok. Adapun Rasul SAW, rencananya akan menyusul setelah semua umat Islam berhijrah ke Madinah. Sebab, Rasul mengetahui, yang dimusuhi oleh kaum kafir Quraisy adalah diri beliau, dan bukan kaum Muslimin.

Kaum Quraisy pun menyiapkan strategi untuk melakukan penangkapan terhadap Rasul SAW. Namun, rencana kaum Quraisy ini diketahui oleh Nabi SAW. Saat itu, Rasulullah sendiri memang masih tinggal di Makkah dan kaum Muslim sudah tidak ada lagi yang tinggal, kecuali sebagian kecil. Sambil menunggu perintah Allah SWT untuk berhijrah, Nabi SAW menemui Abu Bakar dan memberitahukannya untuk bersiap hijrah ke Madinah.

“Dan, katakanlah, Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.”(Al-Isra [17]: 80).

Di sinilah, sebagaimana dipaparkan Muhammad Husain Haekal dalam bukunya Hayatu Muhammad (Sejarah Hidup Muhammad), dimulainya kisah yang paling cemerlang dan indah yang pernah dikenal manusia dalam sejarah pengejaran yang penuh bahaya demi kebenaran, keyakinan, dan keimanan.

Untuk mengelabui kaum Quraisy, Rasulullah memutuskan akan menempuh jalan lain (rute yang berbeda) dari jalur yang biasa digunakan penduduk Makkah untuk menuju Madinah. Rasulullah SAW memutuskan akan berangkat bukan pada waktu yang biasa.

Padahal, Abu Bakar sudah menyiapkan dua ekor unta sebagai kendaraan yang akan dipergunakan Nabi SAW pada saat berhijrah. Hijrah ini dilakukan semata-mata untuk menyelamatkan dakwah dan akidah Islam serta kaum Muslimin.

Rute yang ditempuh Rasul itu adalah setelah keluar dari rumah beliau, jalan yang ditempuh adalah Gua Tsur, berjarak sekitar 6-7 kilometer di selatan Makkah. Sedangkan Madinah berada di sebelah utara Makkah. Langkah ini diambil untuk mengelabui kafir Quraisy. Di Gua Tsur ini, Rasulullah dan Abu Bakar tinggal selama kurang lebih tiga hari.

Selanjutnya, beliau mengambil jalur ke arah barat menuju Hudaibiyah, arah sebelah timur desa Sarat. Kemudian, menuju arah Madinah dan berhenti di sebuah kawasan di al-Jumum dekat wilayah Usfan. Lalu, bergerak ke arah barat dan memutar ke perkampungan Ummul Ma’bad dan berhenti di wilayah Al-Juhfah.

Selanjutnya, beliau menuju Thanniyat al-Murrah, Mulijah Laqaf, Muwijaj Hujaj, Bath Dzi Katsir, hingga tiba di Dzu Salam. Di sini, beliau memutar ke arah barat sebelum meneruskan ke arah Madinah dan berhenti di daerah Quba. Di sinilah beliau mendirikan Masjid Quba, yaitu Masjid pertama yang didirikan Rasul SAW.

Setelah dari Quba, atau sekitar satu kilometer dari Quba, beliau bersama umat Islam lainnya, melaksanakan shalat Jumat. Untuk memperingati peristiwa itu, dibangunlah masjid di lokasi ini dengan nama Masjid Jumat. Setelah itu, barulah Rasul SAW menuju Madinah.

 

REPUBLIKA

Fenomena Wakaf Alquran dan Pesan Pengelola Nabawi ke Jemaah RI

Madinah – Banyak jemaah mewakafkan atau menyumbangkan Alquran ke Masjid Nabawi Madinah. Termasuk di antaranya jemaah Indonesia. Pengelola tak bisa menolak, tapi meminta jemaah bijak.

“Lebih baik disumbangkan di sana (negara masing-masing),” kata Direktur Humas Masjid Nabawi Abdul Wahid Al-Hetab saat menemui Tim Media Center Haji di kantornya, Selasa (26/9/2017).

Al-Hetab bicara dalam bahasa Arab. Pernyataannya diterjemahkan Usman Hatim Jogjawi, pria asal Yogyakarta yang bertugas menjadi penerjemah di Masjid Nabawi.

Al-Hetab menjelaskan dana dan fasilitas Masjid Nabawi, termasuk di antaranya Alquran, disokong Kerajaan. Jadi, menurut Al-Hetab, dipastikan kebutuhan Nabawi tercukupi. Maka itu, wakaf Alquran dari jemaah tak terlalu urgen.

“Kebutuhan kami sudah dicukupi Kerajaan,” tegas Al-Hetab.

Alquran untuk Masjid Nabawi dibuat khusus. Ada standar tersendiri, terutama terkait tanda baca. Alquran ini bisa dibeli di sekitar masjid. Biasanya jemaah membeli di tempat tersebut, kemudian disumbangkan ke Nabawi. Alquran ditaruh di dekat tiang dalam masjid dan dimanfaatkan jemaah kapan pun.

Untuk memberikan pelayanan optimal ke jemaah, pengelola Nabawi memperkerjakan 6 ribu orang. Mereka berasal dari berbagai negara muslim dan dikontrak untuk waktu tertentu. Tugas mereka di antaranya membersihkan karpet, lantai, hingga ornamen-ornamen bangunan.

Tiap hari, pekerja juga menyiapkan air zamzam. Air tersebut didatangkan langsung dari Mekah melalui jalan darat. Sebagian didinginkan, sisanya dibiarkan seperti aslinya. Selanjutnya air tersebut disajikan dalam termos atau dispenser di berbagai sudut masjid.

“Tiap hari disediakan 300 ton air zamzam,” kata Al-Hetab.

Masjid Nabawi merupakan pusat aktivitas ibadah di Madinah. Masjid yang dibangun Rasulullah pada tahun 600-an Masehi ini tak sepi. Di luar musim haji, banyak jemaah umrah berkunjung.

DETIK

Kisah Detik-detik Kelahiran Nabi Muhammad

Keajaiban yang terjadi di Dunia saat kelahiran Rasulullah Sayyidina Muhammad, lahirnya Nabi Muhammad Salallohu Alaihi Wa Sallam yaitu pada tanggal 12 Rabiulawal  Tahun Gajah dan terletak di kota Mekah al-Mukarramah, yang mana kota tersebut sebagai pembuka rahmat di seluruh alam semesta.

Kelahiran Nabi Muhammad menjadi tanda bahwa beliau akan diangkat menjadi utusan atau Rosul yang terakhir dalam menyampaikan ajaran atau risalah Agama Islam.

Muhammad merupakan peristiwa yang utama di dalam sejarah Agama Islam. Beliau mempunyai kelebihan yang sangat luar biasa, bukan saja hanya dilihat dalam konteks sebelum kelahirannya, akan tetapi juga dalam konteks saat dan selepas dilahirkan. Berikut kisah Nabi Muhammad mulai dari lahir hingga wafat.

Peristiwa Kelahiran Nabi Muhammad

Peristiwa yang luar biasa ini diartikan sebagai Irhas. Irhas adalah suatu kejadian yang sangat luar biasa bagi manusia normal dan hanya terjadi kepada seorang nabi.

Sehubungan dengan hal itu, masih banyak masyarakat muslim yang sebetulnya tidak mengetahui kejadian di balik kelahiran Beliau. Hal ini dikarenakan masih banyak lagi rahasia-rahasia yang belum terungkapkan.

Sebelum Sayyid Abdullah menikah dengan Siti Aminah, terpancarlah cahaya yang bersinar-binar dari raup wajahnya kerana di dalam sulbinya membaca Sang Cahaya yang akan menerangi semesta alam kelak sehingga disukai oleh banyak wanita termasuk dari kalangan ahlil kita, sehinggalah beliau menikah dengan Siti Aminah.

Cahaya tersebut pindah kepada Siti Aminah juga, apabila benih yang menanggung cahaya tadi berpindah ke jasad isterinya yang tercinta, sehingga seorang wanita ahli kitab menemui beliau  dan mengatakan “Apabila Sayyid Abdullah membawa cahaya itu, Dia sangat mengidamkan untuk menjadi isterinya.

Akan tetapi jika cahaya itu tidak ada lagi maka niat tersebut telah terkubur bagaikan hilangnya sebuah cahaya dari wajah seorang ayah dari Nabi Muhammad tersebut. Pada saat Sayyid Abdullah mengadakan perjalanan ke Syria, telah terdetik di hati sang isteri bahwa suaminya tidak pernah akan kembali lagi.

Keajaiban Ketika Lahirnya Nabi Muhammad

Pada saat umur Rasulullah saw dua bulan berada di dalam kandungan ibunya, ketika itu pula ayahnya Abdullah wafat dan dimakamkan di kota Madinah Al Munawwarah.

Begitu sangat sedihnya hati Siti Aminah saat mengenang nasib anaknya yang  yatim ketika masih di dalam kandungan. Sebetulnya masih banyak keajaiban-keajaiban yang terjadi sebelum lahiranya Nabi Muhammad, diantaranya sebagai berikut:

Pintu Syurga Firdaus Terbuka

Pada saat Nur Muhammad masuk ke dalam rahim Siti Aminah, Allah mengutus malaikat agar membukakan pintu syurga Firdaus dan memberi kabar kepada semua penghuni yang ada di langit dan di bumi. Tanah-tanah disekitar wilayah tersebut yang kekeringan menjadi sangat subur, pepohonan kayu yang rimbun dan berbuah amar lebat.

Begitu juga hewan-hewan yang hidup di darat, di laut serta burung-burung  yang berkicau tatkala sibuk membincangkannya.

Angin yang bertiup dari Utara mengkhabarkan kepada angin selatan, timur dan angina barat bahwa akan muncul seorang Penghulu tujuh petala langit dan bumi, maka sembilan bulan yang akan datang Bumi akan gempar dengan berita bahwa akan lahirnya seorang insan yang istimewa.

Wajah Siti Aminah Bersinar

Semasa Rasulullah berada di kandungan Siti Aminah, beliau sama sekali tidak merasa kesusahan sebagaimana yang banyak dialami oleh ibu-ibu hamil lainnya. Kehamilannya disadari setelah mendapatkan berita dari malaikat yang mendatanginya di saat beliau tidur.

Malaikat berkata bahwa beliau telah mengandung seorang Nabi dan Penghulu seluruh umat manusia. Selain itu kehamilan Siti Aminah ditandai dengan haidnya terputus dan berpindahnya cahaya daripada wajah Abdullah ke wajahnya.

Pasukan Tentara Gajah Musnah

Pasukan tentara bergajah yang disebut di dalam al-Quran surah al-Fil yang datang menyerang kota Mekah dipimpin panglima perang yang menunggang seekor gajah besar bernama Mahmudi, di saat mereka hampir tiba ke tempat tersebut, gajah-gajah tersebut berhenti dan mundur dengan izin Allah.

Namun demikian, tiba-tiba segerombolan burung Ababil datang menyerang dan memusnahkan pasukan tersebut, sebagaimana yang telah disebut di dalam al-Quran.

Para Malaikat Turun ke Bumi

Siti Aminah turut bermimpi yang sangat menakjubkan. Beliau menadahkan tangannya ke langit dan melihat para malaikat turun dari langit. Ia diumpamakan sebagai kapas putih yang melayang-layang di angkasa, kemudian para malaikat itu berdiri di hadapannya.

Ia berkata “Berita bahagia kepada saudara, wahai ibu dari seorang nabi, putera saudara telah menjadi penolong dan pembebas bagi manusia. Namakan dia dengan nama Ahmad.” Semasa lahirnya Nabi Muhammad, Siti Aminah ditemani oleh Siti Asiah dan Siti Maryam.

Dalam hal ini ia termasuk salah satu isyarat bahwa kedudukan Nabi Muhammad lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan Nabi Isa dan Musa. Keadaan semacam ini telah diterangkan dalam kitab Taurat dan Injil bahwa akan datang kepada kalian seorang nabi di akhir zaman.

Dunia Disinari Cahaya yang Cerah

Semasa baginda Muhammad dilahirkan, Ibunya menyaksikan nur atau cahaya yang keluar dari tubuh Muhammad. Sehingga cahaya tersebut menyinari Istana Busra di Syria. Ia terlihat bagaikan pelangi sehingga dari jauh-jauh kota tersebut dapat dilihat.

Ada juga yang menyimpulkan bahwa cahaya tersebut datang dan menerangi di seluruh dunia. Hal ini dijelaskan oleh para sumber dari Arab yang paling awal dan mengatakan bahwa cahaya tersebut terpancar dari rahim Siti Aminah ketika baginda Muhammad dilahirkan.

Cahaya yang keluar sangat terang dari rumah Siti Aminah sehingga orang Arab datang berbondong-bondong menjenguk dan melihat ke dalam rumahnya. Bahkan ada juga di antara mereka yang mencoba membuka rumah tersebut kerana rasa ingin tahu yang kuat.

Banyak sekali orang yang bertanya, “Apakah cahaya yang terang tersebut berasal dari rumah seorang yang hidup sederhana dan miskin?.”  Wangi-wangian yang tak terhingga laksana bunga kasturi yang merasuk hidung kepada semua yang ada di tempat itu, sehingga bangkitlah suasana damai di sanubari mereka.

Keistimewaan Lahirnya Nabi Muhammad

Siti Aminah ketika itu melihat baginda Muhammad dalam keadaan terbaring serta kedua tangannya mengangkat ke langit seperti halnya orang yang sedang memanjatkan doa.

Kemudian ibunya melihat awan yang turun dan menyelimuti dirinya kemudian beliau mendengarkan sebuah seruan “Pimpinlah dia untuk mengelilingi bumi bagian Timur dan Barat, agar mereka mengetahu bahwa dialah yang akan menghapuskan segala macam perkara syirik”.

Ada riwayat menyatakan bahwa baginda Muhammad diarak ke seluruh dunia untuk dipertunjukkan kesempurnaan kepada umum. Ada riwayat lain yang menyatakan bahwa Sayyidah Maryam dan Asiah ikut serta dalam menyambut lahirnya baginda Muhammad.

Semua malaikat memandangi baginda yang tidak berkelipan mata, sehingga baginda yang masih kecil bersendawa kemudian berkata; “Alhamdulillah,” dan segenap para malaikat mengatakan “Yarhamuk ALLAH sambil tersenyum.

Seluruh alam semesta bertumpu mata kepada baginda Muhammad lantaran terpesona akan ketampanan dan cahaya yang sangat luar biasa daripada baginda Muhammad yang masih kecil. Setiap mata yang memandanginya merasa terkagum.

Ummu Aiman yang berada di tempat itu merasa sangat takjub kemudian jatuh cinta dan tidak semena-mena beliau untuk menyusukan baginda Muhammad. Ummu Aiman seolah-olah terasuk dengan kecintaan itu dan malah baginda Muhammad yang masih bayi mempersilahkan anak Ummu Aiman untuk menyusu di sebelahnya.

Setelah itu awan tersebut menghilang daripada pandangan Siti Aminah.

Sebagian riwayat mengatakan bahwa baginda Muhammad dilahirkan dalam keadaan menghadap ke arah langit sambil meletakkan kedua tangannya ke tanah sebagai tanda bahwa tingginya martabatnya dari seluruh makhluk.

Ada juga yang menyatakan bahwa baginda Muhammad lahir dalam keadaan mata yang bercelak dan sudah dikhitankan. Dikatakan juga bahwa ketika malam lahirnya baginda Muhammad, semua berhala yang ada di sekitarnya banyak mengalami kerusakan dan kehancuran.

Ummu Aiman pun memanggil datuknya yang bernama Abdul Mutallib yang sedang melaksanakan tawaf di Kaabah. Belum sampai tujuh putarannya, Abdul Mutallib pun kembali kemudian melihat anak tersebut yang diletakkan di bawah belanga.

Ini kerana mengikuti adatnya penduduk Arab, tidak ada seorangpun yang boleh melihat anak yang baru dilahirkan kecuali setelah dilihat oleh bapknya terlebih dahulu, sebagai orang pertama melihat kelibat tubuhnya. Oleh kerananya bayi tersebut ditutupi dahulu dari pandangan khalayak ramai.

Kerana bapak baginda Muhammad sudah wafat sebelum Ia lahir, maka kakeknya yang melihatnya terlebih dahulu. Belum sempat Abdul Mutallib mengangkat belanga tersebut, Cahaya yang kuat terpancara dari Baginda Muhammad yang masih kecil, meletuplah belanga tadi dikeranakan tidak mampu menanggung cahaya yang sangat hebat tersebut.

Maka alangkah terpesonanya Abdul Mutholib melihat cucunya yang begitu luar biasa sehingga terkagum, “Ini malaikat ataukah manusia“. Maka sayanglah datuknya kepada cucunya, kemudian di bawa ke BaituLLAH untuk menyempurnakan tawafnya yang terpotong tadi.

Berkah-berkah Saat Lahirnya Nabi Muhammad

Menurut riwayat dari Abdul Muthalib, ketika saya sedang berada di Ka’bah tiba-tiba saat itu pula berhala-berhala jatuh dari tempatnya dan bersujud kepada Allah.

Kemudian saya mendengar suara yang berasal dari dinding Ka’bah seraya berkata, “telah lahir nabi pilihan Alloh yang akan membinasakan kaum kafir dan mensucikanku daripadanya berhala-berhala dan akan memerintahkan untuk menyembah kepada Yang Maha Mengetahui.

Selain dari pada itu di tempat lain juga mengalami goncangan yaitu tepatnya di mahligai Kisra yang menyebabkan mahligai tersebut roboh, begitu pula keempat belas tiang serinya runtuh. Keadaan seperti ini merupakan di antara tanda -tanda runtuhnya kerajaan tersebut.

Namun, api di negara Parsi yang tidak pernah padam hampir selama seribu tahun telah padam dengan sendirinya. Api tersebut merupakan api yang disembah oleh kaum Majusi yang dianggapnya sebagai tuhan. Peristiwa itu sangat mengejutkan masyarakat Parsi.

Dalam waktu yang sama, saat malam kelahirannya baginda, Tasik Sava yang dianggap tempat suci tenggelam ke dalam tanah seusai baginda lahir, tembakan-tembakan bintang menjadi sangat kerap sebagai tanda bahwa pengetahuan syaitan dan jin mengenai perkara-perkara ghaib sudah saatnya tamat.

Berdasarkan peristiwa berikut jelaslah kelahiran baginda Muhammad memiliki keistimewaan tersendiri. Ini kerana baginda ialah khatamun nubuwwah atau sebagai penutup segala nabi. Perkara -perkara luar biasa semacam ini telah membuktikan kepada kita akan kemuliaan baginda di sisi Allah, sekali gus sebagai bukti kerasulannya.

Selain itu bukti -bukti tersebut juga dijelaskan di dalam kitab kitab terdahulu seperti kitab Taurat, Zabur dan Injil sebagai rasul yang terakhir.

Alam maya bertambah subur, bumi yang kering kontang mula dipenuhi dengan pepohonan dalam waktu satu malam. Pohon-pohon yang tidak berbuah serentak melanjutkan dahan-dahannya dan keluarlah buah-buahan dan pohon-pohon tersebut sehingga mudah untuk dipetik.

Apabila dengan tidak semena-mena berbuah dengan sangat lebat pada saat kelahiran Nabi Muhammad. Hewan ternakan yang kurus, tidak berdaging dan bersusu Semuanya berubah menjadi gemuk dan susunya keluar terus menerus tanpa putus.

Inilah alam maya yang terkesan dengan keberkatan Maulidur Rasul. Abu Lahab, bapa saudara Nabi membebaskan hamba perempuannya Thuwaibah untuk dijadikan ibu untuk menyusui Nabi Muhammad.

Sebab itulah setiap hari Isnen di dalam neraka Abu Lahab diringankan sedikit hukumannya karena disebabkan kegembiraannya menyambut kelahiran Nabi Muhammad saw dan diujung kuku ibu jari tangannya keluar sedikit susu yang menjadi habuannya.

Membebaskan Thuwaibah untuk menjadi ibu susu Nabi. Akhirnya datang juga wanita-wanita dari Keluarga Sa’ad yang akan menyusukan ke Mekah. Mereka memang sengaja mencari bayi yang akan mereka susukan.

Akan tetapi mereka menghindari anak-anak yang yatim, karena mereka mengharapkan upah yang lebih kerana kemiskinan mereka. Sedang dari anak-anak yatim sangat sedikit sekali yang dapat mereka harapkan. Oleh karena itu di antara mereka itu tak ada yang mau mendatangi baginda Muhammad.

Salah seorang dari mereka yaitu Halimah bin Abi-Dhua’ib, ternyata sama sekali tidak mendapat bayi lain sebagai gantinya. Halimah dan suaminya datang dengan menaiki unta yang cukup kurus. Setelah mereka hendak meninggalkan Mekah, Halimah memutuskan diri untuk mengambil baginda Muhammad.

Dia bercerita, bahwa sejak diambilnya anak itu ia merasa mendapat berkah. Unta kurus yang dinaikinya tadi sihat dan gemuk serta merta. Halimah dan suami yang sudah ketinggalan dari rombongan Bani Sa’ad dengan pantasnya memotong barisan rombongan tersebut dengan tunggangan mereka yang sangat sehat, gemuk dan kuat tadi.

Sejak mengasuh Insan yang Mulia tersebut,  Ternak kambingnya yang berbadan kurus semuanya berubah menjadi gemuk dan susunyapun bertambah serta merta. Tuhan telah memberkati semua yang ada padanya.

Selama dua tahun Muhammad tinggal di sahara kemudian disusukan oleh Halimah dan diasuh oleh Syaima’ atau puterinya. Udara sahara dan kehidupan pedalaman yang kasar menyebabkannya pertumbuhannya cepat menjadi besar dan menambah keindahan bentuk dan pertumbuhan badannya.

 

TANDAPAGAR

Jejak-Jejak Sejarah Peradaban Islam

Berkembangnya agama Islam sejak 14 abad silam turut mewarnai sejarah peradaban dunia. Bahkan, pesatnya perkembangan agama Islam itu, baik di barat maupun timur, pada abad kedelapan sampai 13 Masehi mampu menguasai berbagai peradaban yang ada sebelumnya.

Tak salah bila peradaban Islam dianggap sebagai salah satu peradaban yang paling besar pengaruhnya di dunia. Bahkan, hingga kini, berbagai jenis peradaban Islam itu masih dapat disaksikan di sejumlah negara bekas kekuasaan Islam dahulu, misalnya Baghdad (Irak), Andalusia (Spanyol), Fatimiyah (Mesir), Ottoman (Turki), Damaskus, Kufah, Syria, dan sebagainya.

Menurut Ma’ruf Misbah, Ja’far Sanusi, Abdullah Qusyairi, dan Syaid Sya’roni dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, setidaknya ada dua sebab dan proses pertumbuhan peradaban Islam, baik dari dalam maupun luar Islam. Dari dalam Islam, perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam itu karena bersumber langsung dari Alquran dan sunnah yang mempunyai kekuatan luar biasa. Sedangkan, dari luar Islam, peradaban Islam itu berkembang disebabkan proses penyebaran Islam yang dilandasi dengan semangat persatuan, perkembangan institusi negara, perkembangan ilmu pengetahuan, dan perluasan daerah Islam.

Menurut Ma’ruf Misbah dkk, perkembangan peradaban Islam yang dilandasi dengan semangat persatuan Islam telah ditanamkan Rasulullah SAW sejak awal perkembangan Islam di Timur Tengah. Kemudian, dalam praktiknya, seiring dengan makin luasnya wilayah kekuasaan Islam, gesekan atau kebudayaan masyarakat setempat memengaruhi umat Islam untuk mengadopsi dan mewarnai peradaban lokal yang disesuaikan dengan ajaran Islam.

Dari proses semacam inilah, peradaban Islam terus berkembang dari peradaban kebudayaan, bangunan, bahasa, adat istiadat, hingga pada ilmu pengetahuan. Ma’ruf menambahkan, berkembangnya peradaban Islam itu disebabkan Islam meletakkan dasar-dasar kepercayaan murni.

”Keyakinan manusia hanyalah pada Tuhan, bukan pada benda, hawa nafsu, atau kemegahan. Semua kerja kemanusiaan hanyalah untuk Allah. Tidak ada yang perlu dipertuan dan dipertuhankan, kecuali Allah,” tulisnya.

Karena itu, tak heran bila akhirnya kekuatan Islam yang bersendi pada Alquran mampu menaklukkan berbagai wilayah negara. Di mulai dari masa Rasulullah, kemudian diteruskan di masa Khulafaur Rasyidin, hingga masa tabiin dan munculnya berbagai dinasti Islam di sejumlah negara, seperti Dinasti Abbasiyah, Umayyah, Fatimiyyah, Ottoman, Mamluk, dan sebagainya.

Dari keyakinan itu pula, umat Islam mampu membentuk peradaban baru dan kebudayaan baru hingga menghasilkan berbagai macam peradaban di wilayah kekuasaan Islam tersebut. Seperti diketahui, menyebarnya agama Islam ke berbagai wilayah telah terjadi pertukaran kebudayaan antara satu negeri dan negara lainnya.

Bidang kebudayaan yang mulai tumbuh pada awal permulaan Islam itu adalah (a) seni bangunan sipil, seperti pembuatan gedung, istana, dan kantor pemerintahan; (b) seni bangunan untuk ibadah; (c) seni bangunan pertahanan militer, seperti benteng; dan sebagainya.

Pada masa Khulafaur Rasyidin, dibentuk pula sejumlah departemen untuk mengurus kebutuhan negara Islam, seperti departemen masalah politik (nizham al-siyasyi), departemen administrasi negara (nizham al-Idary), departemen ekonomi dan keuangan (nizham al-Maly), departemen angkatan perang (nizham alHarby), serta departemen urusan peradilan dan kekuasaan kehakiman (nizham al-Qadla). Selain itu, pertumbuhan ilmu pengetahuan juga mulai tumbuh seperti ilmu tafsir, qiraat, ilmu hadis, nahwu, dan sebagainya.

 

REPUBLIKA

7 Kota yang Menjadi ‘Saksi Bisu’ Sejarah Peradaban Islam Dunia

Sejarah perkembangan peradaban Islam yang panjang meninggalkan banyak kisahyang menarik untuk diketahui. Nah 7 kota berikut ini merupakan ‘saksi bisu’ dari berbagai kisah dan peristiwa bersejarah dalam perkembangan Islam.

1. Alexandria, Mesir
Alexandria yang dahulunya dikenal dengan nama Iskandariyah terletak 225 kilometer dari Kairo, Mesir. Kota ini dijuluki The Pearl of the Mediterranean. Di kota ini terdapat MasjidAttarine yang semula merupakan gereja, kemudian diubah menjadi masjid ketika Arab berkuasa. Di kota ini terdapat pula masjid bersejarah, Masjid Abu Al Abbas Mursi yang merupakan masjid terbesar di kota itu.

Ada pula Benteng Qaitbay yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Qaitbay tahun 1480, serta perpustakaan Universitas Iskandariyah yang merupakan perpustakaan tertua dan super besar.

2. Yerussalem, Israel
Kota ini merupakan kota penting bagi umat Islam, Yahudi dan Kristen. Bagi umat Muslim, bagian yang paling penting dari kota ini adalah Masjid Al Aqsa dan Masjid Qubbat As Sakhrah atau Dome of the Rock yang terdapat di wilayah Haram Al Syarif. Masjid Al Aqsa menjadi saksi penting dalam peristiwa Isra Miraj.

Sementara itu Masjid Qubbat As Sakhrah dahulunya merupakan Masjid Khalifah Umar yang kemudian dipugar dan diperluas oleh Khalifah Al Malik. Namun sayangnya, masjid ini hancur akibat gempa dan digantikan dengan Masjid Fatimiyah yang dibangun pada awal abad ke-10.

3. Amman, Yordania
Di Kota Amman terdapat peninggalan Nabi Musa AS dan Nabi Syuaib AS. Ada pula makam Abdul Rahman Ibn Awf Al Zuhri yang merupakan peninggalan masa perang Islam, seperti Perang Badar, Uhud, dan Mekah. Makam muazin yang terkenal pada masa Rasulullah SAW, Bilal Ibn Rabah serta Gua Ashabul Kahfi yang disebut dalam Al Quran juga terdapat di kota ini.

4. Fes, Maroko
Kota Fes sering dijuluki sebagai Mecca of West. Kota ini merupakan salah satu kota kerajaan tertua di dunia. Kawasan kota tuanya yang disebut sebagai Fes El Bali ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO.

Salah satu yang menarik, di kota ini terdapat University of Al Kairaouine yang didirikan sejak 859 sebelum Masehi, dan Masjid Kairaouine yang bisa menampung hingga 20 ribu jamaah.

5. Qom, Iran
Kota Qom terletak sekitar 35 km dari ibukota Teheran. Kota ini disebut kota suci karena terdapat makam putri kesayangan Nabi Muhammad SAW, Fatimah. Selain itu, Banyak pula ulama dan ilmuwan Islam yang tinggal ataupun dimakamkan di tempat ini. Pemimpin revolusi Iran, Imam Khoeini pun menuntut ilmu di kota ini.

6. Granada, Spanyol
Kota yang terletak di sebelah selatan Madrid ini dahulunya pernah menjadi pusat ilmu keislaman terbesar dan merupakan pusat perkembangan kebudayaan Islam pada masa kekuasaan Bani Ahmar. Pada masa itu dibangun pula sebuah istana indah bernama Al Hambra yang hingga kini masih berdiri kokoh di Granada.

7. Istanbul, Turki
Kota ini dulu bernama Konstantinopel sebelum akhirnya diubah menjadi Istanbul oleh Kerajaan Ottoman di bawah pimpinan Sultan Muhammad II. Nama Istanbul berarti ‘kota Islam’. Sejumlah bangunan menjadi saksi kejayaan Islam pada masa Ottoman. Contohnya Hagia Sophia, sebuah bangunan peninggalan zaman Bizantium yang awalnya merupakan gereja, kemudian diubah menjadi masjid, dan kini menjadi museum.

Kemudian di kota ini ada pula Topkapi Palace, istana raja pada abad ke-15 sampai 17 yang ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia UNESCO dan kini berfungsi sebagai museum. Topkapi Palace menyimpan banyak benda peninggalan Rasulullah SAW, seperti pedang, mantel, gigi hingga jejak telapak kaki. (Berbagai Sumber)

 

DREAM

 

Faedah Azan terhadap Bayi yang Baru Dilahirkan

PADA dasarnya, azan dan ikamah adalah dua hal yang hanya disunahkan untuk dikumandangkan dalam rangka menyambut salat lima waktu. Meskipun salat Idul Fitri/Adha lebih ramai dibandingkan salat lima waktu, tapi tidak diperbolehkan mengumandangkan azan dan ikamah sebelumnya.

Demikian pula dengan salat-salat sunah lainnya.

Meskipun demikian, ada waktu-waktu tertentu yang disunahkan mengumandangkan azan yang tidak untuk salat. Dalam kitab berjudul Ianathu Thalibin disebutkan beberapa keadaan yang disunahkan untuk mengumandangkan azan. Pertama, dikumandangkan di telinga orang yang sedang dalam keadaan sangat berduka; kedua, orang yang mengalami ayan atau epilepsi; ketiga, orang yang sedang emosi; keempat, orang yang berperangai buruk akibat pengaruh jin.

Tidak hanya itu saja, dalam kitab yang sama disebutkan bahwa azan dan ikamah disunahkan untuk dikumandangkan bagi bayi-bayi yang baru dilahirkan maupun orang yang hendak bepergian jauh. Dalam beberapa kitab lain disebutkan sunahnya mengumandangkan azan dan ikamah bagi orang yang hendak pergi haji.

Dalam sejumlah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah saw mengumandangkan azan dan ikamah saat kedua cucu beliau, Hasan dan Husain, baru dilahirkan Sayyidah Fatimah. Di antaranya adalah hadis riwayat Abu Rafi: “Aku pernah melihat Rasulullah saw mengazani telinga Hasan dan Husain.”

Hal ini dilakukan Rasulullah saw untuk menjaga kedua cucunya dari gangguan ummus shibyan yaitu sebangsa jin yang suka menggangu anak-anak. Sayyidina Husain meriwayatkan dari Sayyidina Ali Karramalluhu Wajhah bahwa Rasulullah saw bersabda,

“Barang siapa yang memiliki bayi yang baru dilahirkan kemudian dia membacakan azan di telinga kanan dan ikamah di telinga kirinya, niscaya ummus shibyan tidak akan menyusahkannya.”

Adapun mengumandangkan azan untuk mayat yang hendak dikuburkan sesungguhnya tidaklah sunah, kecuali ada fadhilah yang menyatakan bahwa mayat yang dikubur bersamaan dengan suara azan akan mendapatkan keringanan siksa (sebagaimana termaktub dalam Hasyiyah Ibrahim al-Bajuri). Hal itulah yang hingga kini menjadi alasan mereka yang mengumandangkan azan untuk mayat.

Selain hal ini juga mengamalkan penafsiran sebagian ulama yang mengqiyaskan kematian sebagai sebuah perjalanan yang patut dikumandangkan azan baginya.

Bisa juga azan ini merupakan bentuk tafaul (mencari kebaikan) atas sunah Rasulullah saw yang menganjurkan azan bagi mereka yang baru dilahirkan. [islamindonesia]

 

MOZAIK

Kemenag Akui Biaya Operasional Haji tak Pernah Turun

Kepala Subdit Perencanaan Anggaran Operasional dan Pengelolaan Aset Haji Kementerian Agama (Kemenag) Sunaryo mengatakan, biaya operasional haji selama ini tidak pernah mengalami penurunan.

“Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang dibayar oleh pemerintah kepada pihak layanan haji tidak pernah turun. Biaya operasional haji total tahun 2016 mencapai Rp 9,2 triliun, sedangkan tahun 2017 naik menjadi Rp 12,5 triliun, jadi tahun 2017 setiap jamaah dikenakan biaya sebesar Rp 60 juta,” kata Sunaryo dalam Peresmian Kantor Kas CIMB Niaga Syariah di Kementrian Agama Kota, Jakarta Timur, Rabu (27/9).

Tetapi, kata Sunaryo, yang dibayarkan langsung dari kantong jamaah hanya Rp 34,890 juta. Sedangkan, kekurangannya dibayarkan dari dana optimalisasi nilai manfaat setoran awal. Artinya, setiap jamaah haji 2017 mendapat subsidi Rp 26 juta. Jika dikalikan dengan jumlah jamaah haji yang berangkat tahun ini sebanyak 204 ribu, maka total subsidi sebanyak Rp 9,9 triliun.

Dari data tersebut, menurut Sunaryo, jelas biaya haji selalu naik. Belum lagi biaya yang dikeluarkan setiap pemerintah daerah yang bervariasi sesuai kemampuan masing-masing.

Selama ini terjadi simpang siur terkait dana haji yang disimpan. Selama dana haji tersimpan di Kemenag, lanjut Sunaryo, belum pernah satu kalipun digunakan untuk investasi infrastruktur secara langsung.

Dana haji yang dikelola hanya dalam bentuk deposito, giri, dan sebagiannya menjadi surat berharga negara. Sesuai dengan UU BPKH, dana haji dapat dikelola oleh Kemenag dan dapat diinvestasikan langsung untuk infrastruktur. “Biaya subsidi merupakan dana sebagian jamaah yang belum berangkat, yakni dana optimalisasi sebagian dana setoran awal jamaah haji yang belum berangkat, ” jelas Sunaryo.

Sesuai UU BPKH Nomor 13/2008 Pasal 3 ayat 1, setoran awal dikelola oleh Kemenag dengan mempertimbangkan nilai manfaat. Kemenag diberi kuasa mengelola dana BPIH termasuk dana dari jamaah haji yang belum berangkat.

 

IHRAM

Tipe-tipe Orang Beriman Menurut Alquran

DENGAN menyebut dua syahadat, seorang hamba telah disebut sebagai muslim dan beriman kepada Allah swt. Namun dari jutaan umat Islam yang ada, tentu mereka memiliki kualitas keimanan yang berbeda-beda.

Berbicara tentang keimanan, ada tipe manusia memiliki keimanan yang kuat dan kokoh dan ada pula tipe manusia yang imannya lemah. Mereka sama-sama beriman kepada Allah namun tipe pertama mampu tetap tegar dan kuat menghadapi semua rintangan dan masalah sementara tipe kedua seperti berjalan di tepian jurang. Sedikit terkena angin masalah bisa merobohkannya.

Tipe yang kedua itu disebut oleh Sayidina Ali bin Abi tholib sebagai sampah masyarakat karena tak memiliki pendirian dalam hidupnya. Mereka ikuti semua seruan yang didengar. Kemanapun angin berhembus, mereka ikut terbawa bersamanya.

Allah pun menggambarkan kelompok semacam ini dalam firman-Nya,

“Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi; maka jika dia memperoleh kebajikan, dia merasa puas, dan jika dia ditimpa suatu cobaan, dia berbalik ke belakang. Dia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah kerugian yang nyata.” (QS.Al-Hajj 11)

Allah menggambarkan mereka seperti orang-orang yang sedang berjalan di tepi jurang. Ketika hidupnya nyaman, tentram dan damai maka hatinya tenang dan ingat kepada Allah swt. Tapi mereka tidak siap untuk menghadapi tantangan dan masalah hidup. Ketika rezekinya mulai sempit, bermacam masalah datang, mereka pun tak mampu menghadapinya dan berpaling dari Allah swt.

Di sisi lain, ada pula tipe manusia yang lemah imannya namun mengingat Allah hanya di saat terhimpit dan kepepet. Jika tipe sebelumnya mengimani Allah ketika hidupnya tenang, maka tipe ini mengingat Allah hanya ketika terhimpit dan kesusahan karena tak ada lagi yang dimintai pertolongan kecuali Allah. Namun ketika kesulitan telah hilang, mereka kembali melupakan Allah seakan tidak pernah meminta bantuan kepada-Nya.

“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (kejalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya.” (QS.Yunus:12)

Kedua model keimanan yang lemah ini sama-sama berada di tepian jurang. Iman mereka mudah digoyangkan oleh angin masalah yang datang. Sedikit badai mampu membuat mereka terjatuh dan melupakan Allah swt.

Beda halnya dengan orang-orang yang keimanannya kuat. Allah menggambarkan mereka dalam firman-Nya,

“Hanya ucapan orang-orang Mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata, “Kami mendengar, dan kami taat.” Dan mereka itulah orang- orang yang beruntung.” (QS.An-Nur 51)

Mereka adalah orang-orang yang berpegang pada prinsip “Samina wa Athona”, taat dan pasrah mutlak dengan ketentuan Allah swt. Karena mereka yakin bahwa apapun yang telah ditentukan dan diatur oleh Allah pasti yang terbaik untuknya. Sehingga sebesar apapun masalah yang ia hadapi, tidak akan sedikitpun berpaling dari jalur Allah swt.

Orang-orang semacam ini memiliki hati yang kuat dan tegar pada Sang Pencipta. Mereka begitu yakin bahwa Sang Pencipta adalah Zat yang paling tahu yang terbaik bagi hamba-Nya.

Jika kita ingin analogikan, para pencipta mobil di Jepang telah menentukan bahan bakar Mobil A adalah bensin. Lalu mungkinkah kita merasa lebih pintar dan menggantinya dengan solar? Atau kita merasa benar-benar kaya dan ingin mengganti bahan bakarnya dengan parfum yang mahal?

Tentu tak mungkin karena si pencipta mobil telah menentukan desain dan bahan bakarnya. Maha Suci Allah dari semua contoh, namun begitulah logika seorang mukmin sejati. Mereka yakin bahwa semua aturan, perintah dan larangan Allah adalah demi kebaikan hamba-Nya karena Dia-lah yang paling tahu seluk beluk ciptaannya. Melanggar aturan Allah sama saja dengan membahayakan diri kita sendiri. [khazanahalquran]

 

MOZAIK

Menyusui Saat Hamil Berdasarkan Hadis Rasul

MENYUSUI saat sedang hamil dibolehkan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Judamah binti Wahb al-Asadiyyah, bahwasanya Rasulullaah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh aku berpikir untuk melarang ghilah hingga aku melihat bahwasanya orang-orang Romawi dan Persia melakukan hal tersebut dan itu tidaklah membahayakan anak-anak mereka.” (HR. Muslim)

Makna al-ghilah disini ada ulama yang berpendapat: seorang lelaki berjima dengan istrinya dalam periode penyusuan anaknya; dan ada pula yang berpendapat, seorang wanita hamil menyusui anaknya yang masih kecil. Kebolehan ini juga telah difatwakan diantaranya oleh Syaikh Bin Baaz dan Syaikh Ibn Jibrin rahimahumallah-. Namun Syaikh Ibn Jibrin mengatakan bahwa menyusui anak saat sedang hamil dilakukan jika disetujui oleh pihak suami dan istri dan yakin bahwasanya hal tersebut tidaklah membahayakan rahim atau mencegah kehamilan di masa mendatang.

Secara medis, kami belum mendapatkan adanya bukti bahwa hal tersebut dapat membahayakan bayi dan ibu. Menyusui memang memiliki efek menyebabkan kontraksi ringan pada rahim, yang tidak berbahaya pada sebagian besar wanita dengan riwayat kehamilan normal. Meski demikian, hal ini sebaiknya dikonsultasikan lagi dengan dokter kandungan jika wanita tersebut memiliki riwayat keguguran atau persalinan prematur, untuk menghindari kemungkinan terulangnya hal tersebut akibat kontraksi. Semoga bermanfaat.

[dr. Hafid N/KonsultasiSyariah]

 

MOZAIK

Wahai Orang yang tak Mampu Tinggalkan Rokok!

SEORANG mukmin sering kali menjadi cermin bagi kawannya. Karenanya, Anda harus berterus terang. Jangan sampai Anda marah pada kawan Anda.

Wahai orang yang bertekad lemah! Wahai orang yang tidak mampu meninggalkan rokok! Wahai orang yang tidak sabar meninggalkan kemaksiatan! Wahai orang yang tidak sabar menjalani ketaatan!

Belajarlah dari para nabi Allah! Perhatikanlah jalan Islam ini! Nabi Nuh harus meratap. Nabi Ibrahim harus dilemparkan ke dalam kobaran api! Nabi Yahya juga harus disembelih! Nabi Zakariya harus digergaji! Untuk dan demi Islam, Rasulullah saw harus disakiti sedemikian rupa! Pelajarilah bagaimana perjuangan seluruh nabi!

Para nabi berjuang seperti itu, sementara Anda hanya bermain-main dan bersantai-santai! Anehnya, seorang wanita mengatakan, “Aku sudah tidak mampu lagi memakai hijab (semacam jilbab) karena kesabaranku terbatas.”

Tidakkah Anda mengambil pelajaran dari kejadian masa lalu?

[amru muhammad khalid]