Lari Saat Gempa, Muslimah Sempatkan Ambil Kerudung

MUSLIMAH, sebut saja nama wanita itu, sudah bersiap-siap berwudhu. Sebentar lagi ia akan menunaikan shalat fardhu. Adzan maghrib yang terdengar dari pengeras suara masjid di samping rumahnya sudah mau selesai.

“Laa ilaha illallah…”

Namun, begitu adzan berakhir, Muslimah bukannya mengambil air wudhu, tapi malah bergegas untuk melarikan diri. Niatnya berwudhu dan shalat terpaksa diurungkan. Sebab, tiba-tiba suara dan goyangan keras mengguncang tempatnya berpijak.

Itulah detik-detik terjadinya gempa dahsyat berkekuatan 7,4 skalar richter yang kemudian disusul tsunami yang menghantam dan memporak-porandakan Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan sekitarnya di Sulawesi Tengah, Jumat, 28 September 2018.

Sore itu, suasana senja yang tenang di pantai Tondo, Palu, tempat dimana Muslimah tinggal, berubah seketika. Kepanikan terjadi dimana-mana.

Beruntung Muslimah masih berpikir agak tenang. Meski suasana mencekam, ia masih sempat memikirkan kehormatan dirinya dan keselamatan keluarganya. Ia menyempatkan diri mengambil hijab penutup auratnya.

“Saya matikan kompor, saya masuk cari (dan ambil) kerudung, tarik HP karena saya juga untuk komunikasi, saya gendong anak yang umur 3 tahun, (sama) yang satunya yang kelas 3, saya lari saya, enda noleh-noleh ke belakang,” tuturnya ditemui koresponden hidayatullah.com di sela-sela reruntuhan bangunan di Kampus Pesantren Hidayatullah Palu di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Barat, 3 Oktober lalu.

Kampus pesantren ini terletak hanya selemparan batu di bibir pantai. Saat kejadian, sebagian kampus porak-poranda, mulai rumah warga sampai gedung asrama. Meski begitu, atas kehendak Allah, semua penghuni pesantren berhasil menyelamatkan diri dan mengungsi.

Termasuk Muslimah yang selamat dari amukan tsunami setelah berhasil melarikan diri saat gempa terjadi. Ia juga terbantu dengan peringatan dari warga yang berteriak bahwa tsunami akan datang.

“Naik air,” teriakan itu ditirukannya kembali.

Saking paniknya saat melarikan diri, ia tak sempat lagi beralas kaki. “Cuma baju di badan (termasuk hijab), enda pakai sendal apa, enda ada sudah, anak saja kita bawa,” ungkapnya dengan logat khas orang Sulawesi.

Suaminya sedang tidak di rumah saat kejadian. “Saya sendiri dengan anak saya di sini, saya lari ke atas (gunung),” tutur wanita bercadar dan berjilbab besar ini.

Sekarang kondisinya sangat trauma akibat kejadian tersebut. Ia kini tinggal di pengungsian pesantren bersama keluarga.* Hamim/SKR

HIDAYATULLAH

Khabib, Petarung UFC yang tak Rela Agamanya Diolok-olok

Duel Khabib Nurmagomedov versus Conor McGregor pada perebutan gelar juara dunia kelas ringan Ultimate Fighting Championship (UFC) ke-229 di T-Mobile Arena, Las Vegas, Ahad (7/10), sudah usai. Meskipun akhirnya berhasil mempertahankan gelarnya, tindakan Khabib yang melompat keluar ring dan membuat keributan cukup disayangkan. Ia melompat hendak ‘menghajar’ teman McGregor, Dillon Danis.

Beberapa jam setelah kejadian ini, Khabib akhirnya muncul ke media dan meminta maaf. Ia mengakui tindakannya tak pantas, tetapi punya alasan kuat untuk berbuat itu. Ia mengatakan, McGregor sudah melanggar batasan dengan mengejek ayahnya, negara asalnya, dan yang terpenting agamanya.

McGregor menawarinya minuman beralkohol saat konferensi pers yang ditolak Khabib secara baik-baik. Pria Irlandia itu pernah memanggil manajer Khabib, Ali Abdelaziz, seorang teroris. Provokasi berlanjut saat sesi foto bersama. Belum lagi tindakan McGregor yang menyerang bus Khabib dan rombongannya membuat beberapa awak timnya terluka pada April 2018 lalu. Akumulasi berbagai hal itu membuatnya marah.

“Ini bukan olahraga sampah. Aku sudah memberi tahu kalian sebelumnya, aku ingin mengubah olahraga ini. Aku tidak ingin orang-orang berbicara tentang lawan, atau berbicara tentang ayahnya, seperti agama. Anda tidak dapat berbicara agama, Anda tidak dapat berbicara tentang bangsa–Anda tidak dapat berbicara tentang hal ini, ini sangat penting bagiku,” katanya dalam konferensi pers seusai pertarungan, dikutip dari Talksports, Senin (8/10).

“Terima kasih banyak, terima kasih sudah menungguku. Aku tahu ayahku akan menghajarku ketika aku pulang ke rumah,” lanjutnya.

Khabib adalah seorang Muslim yang cukup taat. Berasal dari Dagestan, Rusia, ia dibesarkan dalam keluarga Islam. Khabib lahir di desa terpencil Sildi, di Distrik Tsumadinsky, yang sekarang menjadi Dagestan modern. Menurut survei 2012 Proyek Arena, 83 persen responden dari Dagestan diidentifikasi sebagai Muslim.

Pria yang sering mengenakan papakha (topi bulu khas Rusia) tidak pernah lupa untuk mengucapkan “alhamdulillah” dalam berbagai kesempatan wawancara, sebelum atau setelah pertandingan. Ia selalu menekankan bahwa Allah selalu memberikannya kekuatan.

Beberapa tahun yang lalu, Khabib juga pernah melayangkan protesnya pada produsen video games EA Sports 2016 lalu. Dalam game UFC 2, karakter petarung Rusia itu dibuat melakukan selebrasi kemenangan dengan gerakan membentuk salib, yang dicirikan pada agama Kristen. Meskipun hanya dalam permainan, Khabib tetap mengecam kesalahan EA Sports tersebut.

“Saya adalah seorang Muslim dan tidak dibaptis. Tolong EA Sports perbaiki selebrasi setelah pertarungan saya. Saya memiliki banyak penggemar Muslim dan Anda harus menghormatinya,” tulis Khabib melalui akun Twitter miliknya pada 2016 lalu.

EA merespons dengan meminta maaf. Permohonan maaf ini diunggah Khabib di akun Instagram-nya, meyakinkan penggemarnya bahwa masalah tersebut sudah diatasi.

Seorang Muslim Jika Menghina Rasulullah Jadi Kafir

SEORANG penghina Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam., jika ia seorang muslim, maka ia otomatis murtad, kafir. Berhak dihukum mati. Begitu juga seorang non muslim, ia berhak dihukum mati.

Tapi hal itu jika ia hidup di negara Islam, dan kebetulan negara tersebut memakai hukum Islam. Hal itu juga harus diproses dengan pengadilan/hukum yang jelas. Bukan dengan cara anarkis. Dengan logika inilah seharusnya kita memahami perkataan banyak ulama yang disampaikan oleh Ibnu Taymiah dalam bukunya “al-Sharim al-Maslul ala Syatim al-Rasul” (Pedang Terhunus bagi Penghina Rasul).

Adapun kejadian Prancis, bisa saja dibenarkan, jika memang ada suatu perintah langsung dari ulil amri suatu negara Islam yang mana dia sudah menyiapkan diri, jika misalnya Perancis mengumumkan perang karena intervensinya tersebut. Syekh Yusri Rusydi. []

Dua Ayat Agung yang Bikin Rasul Menangis Terisak

SEMOGA Allah Taala melimpahkan salam dan selawat kepada manusia yang paling agung di langit dan bumi-Nya ini. Ialah manusia yang paling sayang dan sangat besar cintanya kepada umatnya, terlebih orang-orang yang mengimani ajarannya yang mulia.

Diriwayatkan dari sahabat mulia Amr bin Ash Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam menundukkan wajah, mengangkat kedua tangannya, lalu berdoa dengan iringan isak tangis, sedih yang memilukan. “Ya Allah, ummatku, ummatku,” ujar sang Nabi.

Melihat dan mengetahui apa yang terjadi pada hamba-Nya yang paling mulia itu, Allah Taala mengutus malaikat Jibril Alaihis salam untuk bertanya. “Wahai Jibril,” Firman-Nya kepada imam para malaikat ini, “Pergilah kepada Muhammad dan tanyakan padanya, apa yang membuatnya menangis?” Dan Allah Taala Maha Mengetahui.

Kepada malaikat yang mengantarkan wahyu itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam mengisahkan sebab tangis pilunya. Ialah dua ayat agung yang baru saja dia baca. Dua ayat yang sangat menyentuh hati imampara Nabi Allah dan Utusan-Nya Taala.

Malaikat Jibril kembali menghadap kepada Allah Taala, lalu memberitahukan jawaban Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa sallam, dan Dia Maha Mengetahui. Mendengar penuturan malaikat Jibril Alaihis salam, Allah Taala berfirman, “Kembalilah kepada Muhammad, sampaikan padanya, Kami akan menjadikanmu ridha kepada umatmu, dan umatmu ridha kepadamu. Kami tidak akan berbuat buruk kepadamu, tidak pula kepada umatmu.”

Mahasuci Allah Taala dengan segala karunia-Nya. Mahabenar Allah Taala dengan segala titah, perintah, dan karunia-Nya. Sungguh, Dia Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah mengutus kepada kita seorang Nabi dan Rasul yang sangat menyayangi umatnya, melebihi sayangnya para umat kepada dirinya.

Dua ayat yang membuat Nabi Shallallahu Alaihi Wa sallam berlinang tangis ialah ayat tentang Nabi Ibrahim Alaihis salam bersama umatnya dan ayat tentang Nabi Isa Alaihis salam yang memohon ampunan untuk umatnya.

“Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, sesungguhnya orang itu termasuk golonganku. Dan barangsiapa yang mendurhakai aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ibrahim [14]: 36)

“Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau. Dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (Qs. al-Maidah [5]: 118). []

INILAH MOZAIK

Hoaks Jangan Dianggap Remeh

DALAM sebuah hadis Rasulullah SAW menerangkan bahwa salat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Tetapi, ada orang yang salat dia masih melakukan perbuatan keji dan munkar seperti berbohong (hoaks).

Bagaimana hukuman bagi orang yang salat tetapi suka berbohong? Islam mengajarkan agar seorang Muslim selalu dan mampu menjaga lisannya atau perkataannya. Sebab, berbohong adalah termasuk dalam kategori dosa-dosa besar. Namun, yang terjadi sekarang banyak sekali orang bahkan kita sendiri yang suka bermain-main dengan kebohongan.

Tak sedikit yang menganggap bohong merupakan sesuatu yang sepele. Padahal kita tahu sekecil apapun kebohongan tetap saja dianggap sebagai dosa besar.

Allah SWT berfirman di dalam surat An-Naml:

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” [QS. An-Nahl ayat 105]

Bohong atau dusta adalah sifat buruk yang sangat dibenci, dan Allah sendiri mengutuknya. Kebohongan merupakan induk dari berbagai macam perkara buruk yang tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga orang lain.

Berbohong adalah pangkal dari berbagai kejahatan, dan salah satu ciri golongan orang munafik adalah mereka yang suka berkata dusta.

Dari Ibnu Masud bahwa Rasulullah bersabda,

“Berkata benar jadikanlah kebiasaan bagimu, karena benar menurut kebaikan dan mengantarkan ke surga. Seseorang selalu berkata benar (pasti) ditentukan siddiq di sisi Allah. Dan berhati-hatilah kamu pendusta, karena dusta menimbulkan kekejian (kejahatan) dan akibatnya akan menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka. Seseorang berdusta akhirnya ditentukan pendusta di sisi Allah”.

Kejujuran merupakan landasan iman bagi seorang Muslim. Bentuk kejujuran itu dapat dibuktikan melalui ucapan maupun perilaku sehari-hari.

Pada saat hari kebangkitan dan hari pembalasan kelak, seorang pendusta akan datang bersama kelompoknya (pendusta) dan datang kepada Allah dengan keadaan yang mengerikan. Sebagaimana firman Allah SWT:

“Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?” [QS. Az-Zumar ayat 60]

Allah juga berfirman:

“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” [QS. Az-Zumar ayat 3]

Seperti yang Allah sudah firmankan dalam ayat di atas, orang yang berbohong pasti akan mendapatkan ancaman siksa neraka. Dan mereka memiliki ciri yaitu dengan muka yang sangat hitam legam.

Perbuatan dusta adalah salah satu perbuatan yang dapat merusak dan melenyapkan amal ibadah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,

“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga walaupun ia salat, puasa, walaupun ia mengira bahwa ia menjadi seorang Muslim, yaitu berdusta saat berbicara, jika berjanji dia ingkar, dan berhianat apabila diberi amanat (kepercayaan)”.

Bahkan, lebih parah lagi Allah tidak akan mau melihat dan mensucikan mereka yang berbohong dan Allah akan menyiksa mereka dengan siksa yang pedih.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW;

“Ada tiga golongan di hari kiamat nanti Allah tidak akan melihat dan mensucikan mereka bahkan akan ditimpakan siksaan yang pedih yaitu, orangtua yang berzina, raja yang berdusta, dan fakir yang sombong.” [HR. Muslim]

Dusta adalah perbuatan yang dilarang Islam, dan Allah akan mencatat dosa sekecil apapun dan akan tetap membalasnya. []

 

 

Dakwah Garang di Gelanggang Olahraga

“Tuhan telah memberi saya segalanya. Alhamdulillah. Saya tahu kalian tidak suka ini. Alhamdulillah. Besok malam saya akan menghancurkan jagoan kalian.”

Kalimat bernada ketegasan itu disampaikan oleh atlet Khabib Nurmagomedov di hadapan fans garis kerasnya McGregor.

McGragor dikenal sebagai pria bermulut lancang. Sebab kebiadaban McGragor sebelum ini memang menyakitkan hati, dari mengucapkan “assalamualaikum” sambil mengulurkan wisky kepada Khabib penuh angkuh karena melakukan provokasi agama hingga memanggil Khabib sebagai “terroris”. Ya, teroris hanya karena ia seorang muslim.

Khabib melakukan kuncian yang sukses membuat Conor McGregor melakukan tap out saat ronde keempat menyisakan 2 menit 3 detik.

Khabib Nurmagomedov berhak mempertahankan sabuk juara kelas ringan UFC dan memperbaiki rekor tandingnya menjadi 27 menang tanpa sekali pun kalah.

Janji Khabib bukan tong kosong berbunyi norak. Di ajang Ultimate Fighting Championship (UFC) ia mampu menumbangkan McGregor “Sang Penista Agama”.

Tak Hanya Khabib

Selain Khabib, kita juga mengenal pesepakbola Moh Salah.
Saat mencetak gol, Salah tidak malu-malu kucing menunjukkan jati dirinya sebagai seorang Muslim, dimana saat ini ia berkarir di Negara yang mayoritas penduduknya beragama Non Islam itu.

Saat selebrasi gol, Salah kerap melakukan Sujud dan mengacungkan jari telunjuknya ke atas langit sebagai lambang tauhid, seraya bersyukur kepada Allah SWT.

Laku yang unik itu nyatanya bikin media massa luar yang mempertanyakan mengenai itu.

Dakwah yang dilakukan Salah lewat selebrasi sederhananya itu, banyak fans Liverpool yang tertarik untuk masuk Islam. Konon, ada ada salah satu fans yang akan masuk Islam jika Salah berhasil mencetak gol bagi Liverpool.

Di Indonesia, kita kerap melihat atlet melakukan selebrasi sujud saat berkompetisi. Satu di antaranya atlet lari Lalu Muhammad Zohri.

Peraih medali emas nomor bergengsi lari 100 meter di Kejuaraan Dunia Atletlik U-20 di Finlandia, pada Juli lalu itu melakukan selebrasi dengan sujud syukur.

Pun saat Asian Games 2018, dia minta ditangguhkan wawancara dengan media massa. Dia bilang, “Saya mau sholat Maghrib dulu.”

Khabib, Salah dan Zohri kita memiliki pandangan baru atau minimal pandangan lama untuk diingatkan kembali bahwa apapun profesi kita, profesi utama adalah pendakwah. Apapun medan juangnya.

Dari Khabib juga, kita belajar bahwa dakwah tak hanya dengan sarung, tapi juga bisa menggunakan sarung tinju.

BersamaDakwah

Virus Kebohongan

IMAM Al-Ghazali dalam kitab “Ihyā’ Ulūm al-Dīn” (III/133) mencatat beberapa penyakit atau virus yang berbahaya bagi lisan. Di antara yang beliau sebut –virus keempat belas–  adalah kebohongan dalam ucapan dan sumpah.

Kebohongan, kata beliau, merupakan bagian dari dosa-dosa yang sangat buruk dan aib yang keji. Isma’il bin Wasith pernah mendengar Abu Bakar berkhutbah pasca meninggalnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Aku pernah dinasihati Rasulullah di tempat ini: ‘Jauhilah olehmu kebohongan karena kebohongan membawa pada keburukan, dan keduanya di dalam Neraka.” (HR. Ibnu Majah)

Orang yang terbiasa berbohong, maka akan dicatat sebagai tukang bohong. Sabda Nabi, “Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk selalu berdusta sehingga ia ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta.” (HR. Muslim)

Bayangkan! Dicap sebagai pembohong oleh menusia saja begitu menyesakkan, apalagi yang mengecapnya adalah Allah Subhanahu wata’ala. Hadits ini menunjukkan dengan sangat tegas bahaya kebohongan.

Selain itu, bahaya kebohongan yang lain adalah membuat orang masuk dalam kategori munafik. Sabda Nabi, ada tiga ciri orang munafik: jika berjanji ia menyalahinya, jika diberi amanah, ia berkhianat dan jika berkata, dia berbohong. Hadits ini bisa dilihat dalam Shahih Bukhari dan Muslim.

Dalam sejarah, bisa dibaca, musuh terbesar dari kalangan umat Islam adalah orang-orang munafik. Mereka sudah terbiasa menyembunyikan apa yang ada dibenak mereka. Secara lahiriah seolah membela Islam, namun kenyataannya, mereka amat membenci Islam. Kebohongan dalam berinteraksi social, adalah ciri khas mereka. Maka tak berlebihan jika kelak, neraka yang ditempati mereka –sebagaimana surah An-Nisa ayat 145—adalah yang paling bawah.

Tak hanya itu, kebohongan juga menyulut murka Allah. Orang yang memiliki perangai seperti ini, kelak di akhirat tidak akan diajak berbicara dengan Allah Subhanhahu wata’ala. Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan bahwa ada tiga  orang yang tak akan diajak berbicara oleh Allah, salah satunya adalah yang bersumpah dengan kebohongan.

Menurut riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi kebohongan itu terlarang, walau hanya sekadar untuk membuat orang lain tertawa. Nabi sendiri juga pernah bercanda dan membuat sahabatnya tertawa, tapi beliau menjauhi dagelan dusta yang dimaksudkan untuk membuat orang lain tertawa.

Menukil riwayat Tirmidzi, Imam Ghazali juga mengemukakan sabda nabi bahwa orang yang bohong yang bohong sejatinya berbau busuk. Begitu busuknya sehingga, malaikat pun menjauhinya dalam jarak satu mil.

Meski pada dasarnya hukum berbohong itu haram, namun ada tiga kondisi yang menjadi pengecualian. Imam Tirmidzi Rahimahullah dalam Sunan-nya, meriwayatkan sabda nabi, “Tidak boleh berdusta (berbohong), kecuali dalam tiga hal: seorang suami yang berbicara terhadap isterinya agar ia rida padanya; kedustaan pada peperangan; dan kedustaan yang dilakukan dalam rangka untuk mendamaikan (sesama) manusia.”

Pada kasus yang lagi viral terkait tokoh yang berinisial RS, ketiga kebohongan itu sama sekali tidak tercermin. Bahkan, dirinya sendiri dengan blak-blakan melalui siaran pers mengakui kebohongannya. Sebuah tindakan yang bukan saja merugikan diri sendiri tapi juga orang lain yang di sekitarnya.

Kebohongan sejak masa lalu memang senantiasa ada. Namun, jika kebohongan sudah dilakukan oleh publik figur atau tokoh politik, maka akan berdampak buruk bagi kehidupan sosial. Akibat yang paling nyata adalah krisis kepercayaan di ranah sosial.

Kita jadi merindukan politisi-politisi yang jujur dan tak suka berbohong sebagaimana politisi-politisi di masa lalu. Sebut saja misalnya, Mohammad Natsir. Di samping kesantunan, kesederhanaan dan karakter luhur lainnya, beliau dikenal sebagai orang yang jujur baik dalam perkataan maupun perbuatan.

Jakoeb Oetama, dalam buku “100 tahun Mohammad Natsir: Berdamai dengan Sejarah” (2008: 40) mengakui kejujuran beliau, “Mohammad Natsir juga memiliki kualifikasi lain yang mengesankan. la sebagai politikus dan pemimpin partai, ia jujur. Dan masa itu, kejujuran termasuk tidak menyalahgunakan kekuasaan dan wewenang merupakan ciri yang menonjol.”

Bahkan kejujuran itu sudah mejadi karakter luhurnya sejak kecil. Kata Hamdi, yang mendapat cerita dari Siti Zahara (neneknya), “Semasa kanak-kanak Natsir orangnya lugu, jujur, dan sudah kelihatan akan jadi pemimpin,” (Tempo, Natsir Politik Santun di Antara dua Rezim, 10).

Kita berharap, ke depan kejujuran yang menjadi punggawa bagi perpolitikan dan interaksi kita sebagai bangsa; bukan kebohongan. Sekelumit cerita dari Natsir paling tidak memberi inspirasi, bahwa menjadi politisi sukses tak harus diraih dengan kebohongan.

Sabda Nabi ﷺ mengenai hal ini senantiasa relevan untuk direnungi:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلىَ البِرِّ وَإِنَّ البرَّ يَهْدِيْ إِلىَ الجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِيْقاً, وَإِيَّاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهِدِى إِلىَ الفُجُوْرِ وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي إِلىَ النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كذاباً

Kalian wajib berlaku jujut, karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan (pelakunya) kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukkan kepada Surga. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur. Dan jauhilah oleh kalian sifat bohong, karena sesungguhnya bohong itu menunjukkan pelakunya kepada keburukan, dan keburukan itu menunjukkan kepada api Neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk selalu berdusta sehingga ia ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta.” (HR. Muslim).*/Mahmud Budi Setiawan

HIDAYATULLAH

Saudi Terbitkan Lebih dari 282 Ribu Visa Umrah

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (KSA) sudah mengeluarkan 282.124 visa umrah tahun ini. Berdasarkan data Kementerian Haji dan Umrah Saudi, sebanyak 96.038 jamaah umrah telah tiba di Kerajaan Arab Saudi.

Dilansir di Arab News pada Ahad (7/10), saat ini ada 87.232 jamaah berada di KSA. Perinciannya, 65.967 jamaah di Makkah dan 21.265 jamaah di Madinah.

Mayoritas jamaah umrah atau sebanyak 89.990 datang ke KSA melalui jalur udara. Sebanyak 6.048 jamaah masuk melalui jalur darat. KSA mengatakan belum ada jamaah umrah yang masuk melalui jalur laut.

Jumlah jamaah umrah terbesar berasal dari Pakistan dengan 46.202 orang. Kemudian disusul India dengan 25.580 orang, Indonesia 5.853 orang, Sri Lanka 2.663 orang, dan Yordania dengan 2.585 orang.

Rencana reformasi Visi Saudi 2030 bertujuan menarik lebih dari 30 juta jamaah umrah masuk ke KSA. Selain itu, pemerintah berkomitmen memberi jamaah layanan terbaik dan pengalaman yang luar biasa selama berada di Saudi. Tahun lalu, total ada 19.079.306 umat Islam dari luar negeri tercatat melakukan ibadah umrah.

Direktur Jenderal Bandara Jeddah, Essam Fouad menargetkan lebih dari 10 juta jamaah umrah datang melalui bandara. Bandara adalah fasilitas terbesar dan pertama di Arab Saudi yang melayani jamaah melalui jalur udara.

Jamaah umrah mewakili 40 persen pergerakan jumlah penumpang di KSA. Manajemen bandara telah menerapkan sejumlah proyek pembangunan di terminal utara dan selatan untuk meningkatkan efisiensi operasional serta memberikan layanan yang lebih baik kepada penumpang.

REPUBLIKA

 

MAU cek Visa Umrah? Download aplikasinya, di sini!
Share Aplikasi Android ini ke Sahabat dan keluarga Anda lainnya
agar mereka juga mendapatkan manfaat!

Sempurnanya Kebaikan Allah

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt., Dzat Yang tiada tuhan selain Dia. Tiada yang patut untuk disembah dan dijadikan sandaran pertolongan selain Dia. Dialah Allah, Dzat Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menciptakan langit, bumi dengan segala apa yang ada di antara keduanya. Tiada yang sia-sia dari segala ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, kita mendambakan bisa menjadi orang baik. Bukan karena ingin mendapat pujian orang lain, bukan karena ingin dipandang oleh orang lain sebagai orang baik. Kita ingin menjadi orang baik karena Allah Maha Baik, Ath Thoyyib, menyukai kebaikan dan mencintai hamba-hamba-Nya yang berbuat baik.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh, semoga Allah ridho kepadanya, Rasulullah Saw bersabda, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah adalah baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin sebagaimana perintah kepada para rosul, “Wahai sekalian rosul, makanlah yang baik-baik dan beramal sholehlah, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al Muminun [23]:51)

Dan Allah Taala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah makanan yang baik dari rezeki yang Kami berikan kepada kalian.” (QS. Al Baqoroh [2] : 172)

Abu Hurairoh melanjutkan,“Kemudian Nabi menceritakan keadaan seseorang yang melakukan perjalanan panjang, rambutnya kusut, wajahnya berdoa, menengadahkan tangan ke langit dan berkata, “Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku..” Sedangkan makananya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, diberi asupan gizi dari yang haram, maka bagaimana bisa diterima doanya?!”(HR. Muslim)

Jadi, kita harus mencari kedudukan di sisi Allah dengan amal kebaikan sesuai yang Allah perintahkan. Allah adalah Ath Thoyyib, Dzat Yang Maha Baik. Thoyyib itu sendiri artinya bersih dari kekotoran dan jauh dari hal-hal yang kotor. Allah Swt, benar-benar Maha Baik. Tidak ada perbuatan Allah yang jelek. Setiap hukumnya adalah baik. Setiap perintah-Nya adalah baik. Setiap larangannya adalah baik. Bahkan ancaman-Nya pun sesungguhnya untuk kebaikan, seperti Allah menciptakan neraka, itu adalah untuk kebaikan kita.

Allah menciptakan makhluk-Nya juga secara baik. Dalam sebaik-baik bentuk menurut Allah Swt. Kalaupun ada yang terlahir tidak memiliki organ tubuh secara lengkap, ada yang tidak memiliki kaki, atau tidak memiliki tangan, atau tidak memiliki salah satu organ lainnya, sesungguhnya ini sudah sebaik-baik bentuk menurut ilmu Allah Swt. Dan perencanaan Allah adalah Maha Sempurna dan balasan-Nya pun sempurna.

Tidak ada yang buruk dari Allah, dilihat dari sisi manapun. Kalaupun kita merasa ada yang buruk, maka pasti keburukan itu pasti datang dari kita. Bisa karena buruk penyikapan kita, atau buruk persangkaan kita, buruk hati kita, atau buruk pikiran kita. Jadi kalau ada sesuatu hal yang membuat kita menderita, pasti karena diri kita sendiri yang buruk.

Maka saudaraku, marilah kita senantiasa terus memperbaiki diri kita. Perbaiki kondisi hati, pikiran, tutur kata, perbuatan dan ibadah kita kepada Allah Swt.InsyaaAllahkebaikan Allah akan sangat kita rasakan, bagaimanapun keadaan kita.WAllahualam bishowab. [smstauhiid]

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar |

INILAH MOZAIK

Khayalan dan Angan-angan Musuh Terbesar Kita

KHAYALAN dan angan-angan adalah musuh terbesar dalam diri manusia. Banyak yang berhayal mendapatkan sesuatu tanpa perlu usaha. Cukup dengan duduk manis dan berdoa lalu ia berharap semua keinginannya akan terwujud.

Dengan jelas Alquran selalu mengajarkan untuk tidak hidup dengan angan-angan dan hayalan belaka, “(Pahala dari Allah) itu bukanlah angan-anganmu dan bukan (pula) angan-angan ahli kitab. Barangsiapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu.” (QS.An-Nisa:123)

Bahkan salah satu penyebab sengsaranya seseorang di akhirat adalah karena hanya hidup dalam angan-angan. Seperti Firman Allah swt, “Dan kalian ditipu oleh angan-angan kosong.” (QS.Al-Hadid:14)

Kita semua tahu doa bagi seorang mukmin adalah senjata yang paling ampuh untuk menyelesaikan berbagai masalah, namun apa artinya doa tanpa usaha. Logika Alquran tidak pernah mengajarkan berdoa saja tanpa usaha. Buktinya, Rasulullah saw harus berdarah-darah keluar masuk medan peperangan untuk berjuang. Padahal dengan mengangkat tangan saja, semua musuh dapat terkalahkan.

Allah Mengajarkan para nabi untuk berusaha semaksimal mungkin, padahal mereka adalah para kekasih Allah swt. Lalu siapa kita yang berhayal mendapatkan sesuatu tanpa usaha? Apakah kita merasa di atas para nabi?

Berikut ini adalah contoh bagaimana Allah menuntut usaha para nabi, padahal dengan mudah Allah Mampu Memberi keselamatan dan kemudahan bagi mereka. Namun Sunnatullah berkata lain, siapa yang berusaha, dialah yang akan mendapatkan hasilnya.

Nabi Nuh as diperintahkan untuk membuat perahu, padahal Allah Mampu Menyelamatkan rumah beliau dari banjir.

“Dan buatlah kapal itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah engkau bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim. Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (QS.Huud:37)

Nabi Luth as diperintahkan untuk keluar dari desa yang akan dihancurkan, padahal Allah Mampu Menyelamatkan beliau dan membinasakan yang lain.

“Pergilah bersama keluargamu pada akhir malam dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang.” (QS.Huud:81)

Nabi Ayyub as diperintahkan untuk berusaha dan berobat agar sembuh, padahal Allah Mampu Menyembuhkannya tanpa obat.

(Allah Berfirman), “Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” (QS.Shad:42)

Sayyidah Maryam as diperintahkan untuk menggoyang pohon kurma, padahal Allah Mampu Menurunkan buahnya tanpa perlu digoyangkan.

“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” (QS.Maryam:25)

Semua ayat di atas mengajarkan bahwa tiada sesuatu yang akan didapat tanpa adanya usaha. Segala sesuatu akan diraih jika melalui jalur dan prosedur yang tepat,

“Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS.Al-Baqarah:189)

Tapi bukankah semua yang kita miliki berasal dari Allah?

“Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah.” (QS.Al-Anfal10)

Ya, kita semua yakin bahwa semua yang kita miliki berasal dari Allah swt. Tapi ingat, dalam ayat lain Allah tidak melupakan jasa kaum mukminin yang berjuang dijalan-Nya.

“Dan jika mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu. Dia-lah yang Memberikan kekuatan kepadamu dengan pertolongan-Nya dan dengan (dukungan) orang-orang Mukmin.” (QS.Al-Anfal:62)

Maka logika Alquran mengajarkan kepada kita bahwa semua yang kita dapatkan adalah murni pemberian dari-Nya, tapi usaha tetap berasal dari diri kita sendiri. Kita tidak pernah tahu di mana letak rezeki kita, bisa saja kita berusaha di sini namun Allah Memberikan rezeki-Nya di tempat lain.

Kita hanya dituntut untuk berusaha, sementara pemberian hanya dari-Nya.

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan Menolongmu.” (QS.Muhammad:7). []