Ratusan Jamaah Haji Indonesia Ajukan Pulang Cepat

Sebanyak 300 orang jamaah haji terdata mengajukan perpulangan yang dipercepat (tanazul) karena sejumlah alasan. Dokumen mereka kini diproses oleh petugas Kantor Urusan Haji (KUH) Daerah Kerja (Daker) Makkah.

“Hingga sebelum wukuf kami mencatat sudah ada sebanyak itu ya. Kemungkinan ada penambahan,” kata Kepala Daker Makkah Dr Endang Jumali di Syisyah Makkah pada Jumat (24/9).

Ada beberapa alasan yang mengharuskan jamaah mengajukan percepatan perpulangan ke Tanah Air. Pertama adalah karena pisah rombongan. Misalkan ada 25 orang anggota kelompok terbang A terpisah dari rombongannya saat berangkat dari Tanah Air.

Pada saat perpulangan mereka dipastikan akan lebih dahulu diproses untuk tanazul. “Digabungkan dengan kelompok terbang dan rombongan asalnya,” kata Endang.

Kedua adalah jamaah yang mengalami gangguan kesehatan. Mereka membutuhkan perawatan lanjutan di Tanah Air, sehingga dibolehkan untuk mengajukan tanazul. Namun, sebelum berangkat, jamaah tersebut harus mendapatkan persetujuan tim medis yang menyatakan dirinya mampu dan layak terbang.

Berikutnya adalah urusan dinas. Biasanya adalah mereka yang tergabung dalam tim pemandu haji daerah (TPHD). Pengajuan mereka pun akan diseleksi dan diverifikasi lebih lanjut. Tak semua TPHD bisa mengajukan percepatan pemulangan ke Tanah Air.

TPHD, kata Endang, harus menunjukkan bukti undangan pelantikan atau pun surat keterangan dari atasannya tentang pemrosesan laporan keuangan. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memaklumi soal laporan keuangan, karena hanya penyusunan tersebut yang mengetahui seluk-beluknya. Endang memastikan mereka dapat dipulangkan lebih dahulu.

Dia mengatakan, kebanyakan jamaah tanazul adalah mereka yang terpisah rombongan. Sedangkan jamaah sakit atau jamaah yang mempunyai urusan dinas tidak sebanyak yang pertama. “Kami masih mendata. Urusan satu ini harus betul-betul kita seleksi ketat. Tidak sembarang orang bisa mengajukan tanazul,” kata Endang.

Endang menjelaskan, setelah dokumen diajukan, petugas daker akan memverifikasi data berdasarkan persyaratan yang sudah ditetapkan. Setelah itu dokumen diajukan kepada maktab. Petugas kemudian mencarikan tiket pesawat.

Jamaah sakit akan mendapatkan perhatian lebih. Dokter spesialis penerbangan akan memastikan apakah layak terbag atau tidak. “Lalu seperti apa posisi duduknya. Apakah biasa atau harus sedikit berbaring. Ini bisa disesuaikan,” kata Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah Dr Nirwan Satria.

Tak sembarang jamaah sakit boleh menjadi penumpang pesawat. Mereka yang mengidap penyakit menular, seperti paru-paru, terlebih tuberculosis (TBC), dan penyakit menular lainnya, dipastikan tidak akan dibolehkan berangkat. Hal tersebut merupakan ketentuan umum penerbangan internasional.

REPUBLIKA

Kenapa Selain Umat Islam Disebut Kafir?

SECARA etimologis, kafir dari kata Al-kufru, kata dasarnya kafara yang artinya menutup. Secara terminologi, kafir adalah setiap manusia yang berkeyakinan di luar Islam maka semua mereka adalah kafir, karena mereka tertutup dari hidayah Islam.

Kafir itu beragam, ada yang ateis (tidak bertuhan), ada politeis (banyak tuhan, musyrik/paganis, seperti semua agama penyembah berhala), ahli kitab (Yahudi dan Nasrani). Walau kafir tidak sebatas ini, dan secara nomenklatur/penamaan tidak hanya seperti ini, namun ada manusia yang tidak menuhankan Allah, tidak bernabikan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dst, maka dia juga kafir.

Tidak sedikit orang Islam sendiri yang menyempitkan makna kafir, yaitu sebatas orang tidak bertuhan saja, maka itu keliru dan tidak berdasar. Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al-Bayyinah: 6)

Ayat ini menyebut kaum musyrikin (politheis) dan ahli kitab (Yahudi-Nasrani) adalah kafir, bahkan mereka di akhirat senasib dan satu “cluster”, neraka jahanam. Imam Al-Kasani Rahimahullah menjelaskan klasemen kekafiran sebagai berikut:
– Kelompok yang mengingkari adanya pencipta, mereka adalah kaum dahriyah dan mu’aththilah (atheis).
– Kelompok yang mengakui adanya pencipta, tapi mengingkari keesaan-Nya, mereka adalah para paganis (penyembah berhala) dan majusi.
– Kelompok yang mengakui pencipta dan mengesakan-Nya, tapi mengingkari risalah kenabian yang pokok, mereka adalah kaum filsuf.
– Kelompok yang mengakui adanya pencipta, mengeesakan-Nya, dan mengakui risalah-Nya secara global, tapi mengingkari risalah Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, mereka adalah Yahudi dan Nasrani. (Lihat: Imam Al-Kasani, Al Bada’i Ash Shana’i, 7/102-103, lihat juga Imam Ibnu Qudamah, Al-Mughni, 8/263)

Ayat Alquran dan As-Sunah lugas menyebut mereka (Ahli Kitab) dengan sebutan kafir. Tentang Nasrani bahkan ada ayat khusus tentang kekafiran keyakinan bahwa Nabi Isa adalah Anak Tuhan, dan keyakinan trinitas mereka.

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”

“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS. Al-Maidah: 72-73)

Ada pun dalam As-Sunah. Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Zat yang jiwa Muhammad berada dalam tanganNya, tidak seorangpun dari umat ini yang mendengarku, baik seorang Yahudi atau Nasrani, lalu ia meninggal dalam keadaan tidak beriman terhadap risalahku ini (Islam), melainkan dia menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim no. 153, Ahmad No. 8188, Alauddin Al Muttaqi Al Hindi, Kanzul Ummal No. 280, Abu Uwanah dalam Musnadnya No. 307, Al Bazzar dalam Musnadnya No. 3050, Ath Thayalisi dalam Musnadnya No. 509, 511)

Bahkan sebagian sahabat nabi seperti Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma- mengatakan bahwa Nasrani juga musyrik, artinya kekafiran mereka sama levelnya dengan politheis. Disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir: “Abdullah bin Umar memandang tidak boleh menikahi wanita Nasrani, dia mengatakan: “Saya tidak ketahui kesyirikan yang lebih besar dibanding perkataan: sesungguhnya Tuhan itu adalah ‘Isa, dan Allah Ta’ala telah berfirman: (Janganlah kalian menikahi wanita-wanita musyrik sampai dia beriman).” (QS. Al-Baqarah (2); 122). (Tafsir Ibnu Katsir, 3/42)

Maka, ini sebagai penegas atas kekafiran Ahli Kitab, dan berpalinglah dari pemahaman kaum liberal yang mendistorsi makna kafir, sebatas tak bertuhan saja. Demikian. Wallahu A’lam. [Ustaz Farid Nu’man Hasan]

INILAH MOZAIK

Jemaah Haji Gelombang Pertama Mulai Bersiap Bertolak ke Tanah Air

Makkah (PHU)—Puncak prosesi ibadah haji sudah berakhir, sederet persiapan pemulangan jemaah haji gelombang pertama sudah mulai dipersiapkan. Jemaah dari Kloter 13 Embarkasi Palembang yang bakal diberangkatkan pertama kalinya ke Tanah Air.

“Rombongan tersebut akan diberangkatkan pada Senin (27/8) pagi dari Bandara King Abdulaziz Jeddah. Sekira 450 anggota rombongan tersebut akan berangkat menggunakan maskapai Saudi Arabia Airlines dan diharapkan tiba di Tanah Air pada Senin malam,” kata Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan Daker Bandara, Muhammad Syarif saat dihubungi Media Center Haji. Sabtu (25/08).

Satu jam berikutnya, kata Syarif, akan diberangkatkan Kloter 14 Embarkasi Surabaya, kemudian disusul Kloter 11 Jakarta-Bekasi, Kloter 1 Padang, Kloter 14 Jakarta Bekasi, dan Kloter 3 Jakarta-Pondok Gede.

“Jadi, total ada 12 Kloter yang akan diberangkatkan pada hari pertama fase kepulangan tersebut. Sedangkan Kloter 7 Embarkasi Makassar dan Kloter 6 Embarkasi Solo akan jadi penutup gelombang kepulangan pertama pada Senin malam,” ungkap Syarif.

Syarif merinci, total ada 202 ribu jemaah haji reguler yang tiba di Tanah Suci. Dari jumlah itu, sebanyak 87.863 orang tiba dalam gelombang pertama Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah. Sejumlah itu pula yang akan berangkat pulang ke Tanah Air lebih dulu melalui Jeddah.

Jumlah jemaah yang tiba akan berkurang pada saat kepulangan nanti. Pasalnya, hingga Sabtu (25/8), tercatat sedikitnya 130 jemaahwafat dan beberapa masih harus dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Jumlah kematian tersebut berkurang drastis dari tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 600 jamaah.

Dirinya berharap, saat fase kepulangan tersebut seluruh jemaah diberikan kelancaran hingga sampai ke Tanah Air nanti. “Mudah-mudahan lancar kepulangan nanti,” harap Syarif

Jemaah yang pulang dari Jeddah nantinya akan diantarkan menggunakan bus yang disediakan maktab masing-masing. Mereka kemudian didorong ke Bandara Jeddah untuk menanti diberangkatkan. Sementara di bandara, jemaahjuga akan diperiksa dan disesuaikan berat barang bawaannya agar tak melebihi batas yang disyaratkan pihak maskapai. Sementara jemaahyang ke Madinah akan diberangkatkan menggunakan bus dari Makkah mulai Ahad (26/8).

Terkait rencana kepulangan jamaah, menurut Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat, seluruh petugas Daker Bandara mulai diberangkatkan ke Jeddah pada Sabtu (25/8) pagi.(mch/ha)

Jemaah Haji Gelombang Kedua Bersiap Bergeser ke Madinah

Makkah (PHU)—Jemaah gelombang kedua yang selesai melaksanakan prosesi puncak haji akan meninggalkan Makkah pada Jumat, (31/08). Pergerakkan akan terbagi menjadi tiga gelombang, dimulai pukul 06.00 waktu Saudi. Pendorongan diawali Kloter SUB 38 atau jemaah asal Surabaya.

Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Chalid mengatakan, tahap awal ada 7.331 jemaah dari 18 kloter yang akan digerakkan ke Madinah.

“Kami sudah minta agar bus-bus sudah merapat di hotel jemaah dua jam sebelum keberangkatan. Diawali petugas Maktab untuk memasuki barang barang jemaah terlebih dahulu ke bagasi bus,” ujar Subhan di Makkah, Arab Saudi. Sabtu (25/08)

Selanjutnya, kata Subhan jemaah akan mengikuti pergerakan dari masing-masing ketua kloter dan rombongan. “Untuk pendorongan jemaah berikutnya akan menyesuaikan lebih lanjut jadwalnya,” terang Subhan.

Sebelum bergerak ke Madinah, Subhan meminta masing-masing ketua kloter dan rombongan memastikan tidak ada jemaahdan barang-barangnya tercecer di hotel, seperti perlengkapan dokumen seperti paspor, buku kesehatan, dan lainnya.

Sementara untuk jemaah yang akan diberangkatkan ke Tanah Air dimulai Senin (27/08). Jemaah gelombang awal ini akan diterbangkan ke Indonesia melalui Bandara Jeddah.(mch/ha)

KEMENAG RI

Serba-serbi Haji (3): Fanatik Butuh Alasan Ilmiah

AWALNYA saya tidak begitu perhatian pada perilaku Mat Kelor dalam kaitannya dengan makanan. Baru pada hari ketiga saya sadari mengapa ruang makan selalu saja agak ramai kalau dia datang. Dia antri dengan taat dan rapi di antara jamaah haji yang juga antri makan. Saat sampai di meja prasmanan, selalu saja ada yang tertawa senyum-senyum.

Apa pasalnya? Pertama, Mat Kelor selalu berkata: “Kok selalu ayam goreng ya, kapan bebek gorengnya?” Kedua, tiap hari bertanya pada pramusaji: “Mengapa telur ayam terus, kapan telur bebek?” Para jamaah bertanya-tanya dalam hati mengapa Mat Kelor selalu bertanya tentang bebek. Mengapa dia fanatik betul dengan bebek. Tak ada yang berani bertanya karena takut menyinggung rasa.

Pak Edi, saudara saya yang rutin haji tiap tahun, memberanikan diri bertanya. Saya hanya pendengar saja karena tak enak sesama Madura bertanya hal pribadi yang sangat tak umum. Pak Suliman (nama Asli Mat Kelor), mengapa Anda fanatik telor bebek dan bebeknya sekalian. Mengapa tak suka ayam dan telur ayam?”

Mat Kelor menjawab: “Saya berusaha hidup syar’i Bapak. Semua harus ikut syari’ah. Begini ini adalah fanatik yang diharuskan demi agama. Ayam itu tidak syar’i, bebek itu syar’i. Lihatlah saat ayam jantan bercinta dengan ayam betina, dua-duanya langsung pergi mencari makan. Lihatlah bebek, setelah bercinta pastilah mereka mandi wajib, menenggelamkan tubuhnya dalam air. Karena itu telur bebek adalah produk halal, sementara telur ayan adalah haram karena tak pakai mandi wajib.”

Kami semua tertawa ngakak. Fanatiknya Mat Kelor tak beralasan dan tak ilmiah. Mengapa dia juga tidak bertanya siapa yang menikahkan ayam dan bebek itu. Namun, semangat Mat Kelor perlu diacungi jempol. Jangan dipatahkan. Dia butuh diajari dan dibimbing. Fanatik tanpa dasar itu berbahaya. Semangat tanpa pengetahuan itu bisa membuat derita, derita pada diri sendiri dan derita pada orang lain. Teruslah belajar dan buka wawasan. Salam, AIM. [*]

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi

INILAH MOZAIK

Pelajaran dari Arafah

Kemarin, seluruh jamaah haji dari berbagai negara telah melaksanakan wukuf di Arafah sebagai salah satu rukun haji yang terpenting dan harus dilakukan karena merupakan penentu sahnya ibadah haji. Sebagai sesama Muslim kita doakan agar wukufnya diterima oleh Allah SWT dan mereka diberi kemampuan untuk mengambil pelajaran dari wukuf yang dilaksanakannya.

Banyak pelajaran yang dapat kita gali saat kita sedang wukuf di Arafah. Salah satunya adalah belajar kepada Nabi Adam dan Hawa terkait menata dan membangun rumah tang ga.

Hal ini dapat kita gali karena sejarah Arafah tidak bisa dipisahkan dengan perjalanan hidup pasangan pertama di dunia yang sedang menata kehidupan rumah tangganya, yakni Adam dan Hawa. Setelah Adam dan Hawa termakan bujuk rayu setan , kemudian mereka terusir dari surga dan diturun- kan oleh Allah SWT ke muka bumi ini secara terpisah.

Menurut satu riwayat, Adam diturunkan di India sedangkan Hawa di Jeddah. Diriwayatkan Ibnu Sa’ad dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas, dia mengatakan, Adam diturunkan di India, semen tara Hawa di Jeddah. Kemu dian Adam pergi mencari Hawa sehingga dia mendatangi Jam’an (yaitu Muzdalifah atau al-Masy’ar). Kemudian disusul oleh Hawa. Tempat tersebut disebut Muzdalifah.

Dalam masa pencariannya itu, mereka saling menyadari akan kesalahan dan keku rangan dirinya masing-masing seraya bermohon ampun dan bertobat kepada Allah SWT yang tergambar dalam ucapan keduanya, Ya Tuhan kami, ka mi telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS al-A’raf (7): 23).

Kesadaran diri akan kesalahan dirinya menghan tarkan mereka dipertemukan kembali oleh Allah SWT di Padang Ara fah, tepatnya di sebuah bukit yang kini bernama Jabal Rah mah. Di Arafah inilah mereka ber dua ma’rifat(tahu) terhadap kesalahannya masing-masing sehingga mereka menjadi pribadi yang bijaksana (arif), yang dengannya mereka saling me- nyangi dan mendapat rah mat dan kasih sayang dari Allah SWT.

Dari perjalanan cinta Nabi Adam dan hawa sampai pertemuan mereka di Arafah, tepat nya di Jabal Rahmah mengandung banyak pelajaran yang dapat kita terapkan dalam menata rumah tangga, di antaranya bahwa untuk menata ke hidupan rumah tangga harus diawali dengan saling mengetahui akan kekurangan dan kelebihan pasangan (ta’aruf)dilanjutkan dengan saling memahami karakter (tafahum), mengisi peran (al-ihtiwa) dan dilan jutkan dengan selalu sepenanggungan (tafaul). Dengan cara inilah tatanan kehidupan rumah tangga akan tertata dalam bingkai hormat- menghormati dan kasih sayang.

Semoga sekembalinya dari Tanah suci, jamaah haji mampu menata dan membangun rumah tangganya menjadi lebih baik lagi sehingga mereka menjadi teladan bagi pasangan suami istri yang lain. Kemudian terwujud kehidupan rumah tangga yang baik dan menjadi pilar kemajuan dan keharmo- nisan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Wallahu’alam.

OLEH MOCH HISYAM

 

Manfaat Ziarah Kubur yang Awalnya Dilarang Rasul

ZIARAH kubur termasuk ibadah yang pada awalnya diharamkan, namun kemudian dianjurkan dalam agama. Pengharaman ziarah kubur sebelumnya disebabkan para sahabat masih baru saja meninggalkan pola kepercayaan jahiliyah, yang salah satu bentuknya seringkali meminta-minta kepada kuburan.

Padahal perbuatan itu termasuk perbuatan syirik yang dosanya tidak akan diampuni bila terbawa mati dan belum bertobat. Termasuk kebiasaan mereka mengkeramatkan kuburan serta melakukan berbagai ritual lainnya yang hukumnya haram.

Namun ketika para sahabat sudah lebih kental keimanannya, lebih dewasa cara berpikirnya serta sudah tidak ingat lagi masa lalunya tentang ritual aneh-aneh terhadap kuburan, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun membolehkan mereka berziarah kubur. Dalam hal ini, beliau bersabda:

Dari Buraidah bahwa Rasulullah bersabda, “Dahulu aku larang kalian untuk berziarah kubur, sekarang silahkan berziarah.” (HR Muslim)

Dalam riwayat yang lain: Siapa yang ingin berziarah kubur, hendaklah berziarah. Karena berziarah kubur itu mengingatkan akhirat.

Ketika kemudian ziarah kubur dibolehkan bahkan dianjurkan, maka tujuannya ada dua, yaitu:

1. Sebagai Sarana Zikrul Maut (Mengingat Kematian)

Setiap muslim harus sering-sering mengingat-ingat kematian. Sebab semua kehidupan ini akan berujung kepada kematian. Dan kematian itu pasti akan datang, cepat atau lambat. Dengan mengingat mati, maka orang-orang akan merasa takut kepada Allah, takut atas dosa-dosa serta tidak berani melanggar larangan agama.

Dengan mengingat mati, seseorang akan hidup dengan cara yang lurus, istiqamah, tidak mau bikin masalah dengan orang lain, jujur, bersih, menjaga diri dari perbuatan haram, tidak selalu mengejar kekayaan duniawi, atau kebesaran nama, atau kebanggaan. Bahkan manusia akan semakin rukun terhadap sesama, saling tolong dan saling menjaga.

Mengingat mati adalah sebuah obat sekaligus solusi jitu buat jiwa-jiwa yang susah diberi pelajaran. Buat mereka yang masih suka membandel dan tidak pernah mau menerima nasihat. Maka berkunjung ke kuburan, seharusnya bisa membuat seseorang segera berpikir bahwa dirinya akan masuk ke dalam liang sempit itu suatu hari nanti.

Dia harus mempertanggung-jawabkan semua perbuatannya sendirian, tidak ada penolong, tidak ada asisten, tidak ada pembela. Karena itulah Rasulullah pada akhirnya menganjukan para sahabat berziarah kubur

INILAH MZOAIK

Sejumlah Jamaah Haji Barito Selatan Dehidrasi dan Kelelahan

Beberapa calon jamaah haji Kabupaten Barito Selatan, dan tiga kabupaten lainnya di Kalimantan Tengah yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 8 mengalami dehidrasi, dan kelelahan.

“Secara umum alhamdulilah dalam keadaan sehat, namun ada beberapa jamaah yang mengalami dehidrasi, dan kelelahan,” kata dokter kloter 8, Mas’ud ketika dihubungi melalui Whatsapp, Kamis (23/8).

Ia mengatakan, dehidrasi dan kelelahan yang dialami beberapa orang jamaah haji tersebut akibat suhu yang cukup panas. “Jamaah haji yang mengalami dehidrasi, dan kelelahan itu dirawat di kemah Mina Kloter 8,” ucap Mas’ud yang juga pimpinan Puskesmas Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kabupaten Barito Selatan itu.

Ketua Kloter 8, Arbaja ketika dihubungi mengatakan, saat jamaah Kloter 08 telah menyelesaikan melempar jamarat hari ke 12. “Jadi tinggal melempar jamarat hari ke-13 yang jadwalnya akan dilaksanakan pada Jumat, 24 Agustus 2018 dini hari pada pukul 01.40 Waktu Arab Saudi (WAS),” ucapnya.

Menurut dia, pada hari yang sama mulai pukul 08.00 WAS, jamaah haji akan kembali ke pemondokan 501 Marjanat Al Aseel Mahbas Jin di Makkah untuk selanjutnya  melaksanakan rukun haji thawaf ifadhah serta sa’i untuk menyelesaikan seluruh rukun haji.

“Kemudian, pada awal September, jamaah haji akan menuju Madinah untuk melaksanakan arbain,” katanya.

Setelah it, pada 10 September 2018 sekitar pukul 07.30 Waktu Arab Saudi, jamaah haji kloter 8 akan meninggalkan Madinah. Pada 11 September 2018 sekitar pukul 01.20 WITA, jamaah haji sudah berada di tanah air atau di Debarkasi Haji Banjarmasin.

“Kita berharap doa dari seluruh masyarakat di tanah air khususnya di Barito Selatan, dan tiga kabupaten lainnya agar calon jamaah haji yang tergabung dalam kloter 8 selalu diberikan kesehatan, sehingga bisa melaksanakan ibadah haji dengan baik, dan diterima oleh Allah SWT,” kata Arbaja.

REPUBLIKA

166 Juta Batu Dilemparkan ke Jamarat

Saat matahari terbenam di Mina pada Kamis (23/8) atau hari kedua tasyrik, 166.017.250 batu telah dilemparkan ke jamarat selama kegiatan lontar jumrah.

“Pada Kamis, sejumlah besar jamaah haji, sekitar 1,6 juta, merajam tiga pilar dan melakukan tawaf di Masjid al-Haram,” kata Direktur Komando dan Pusat Kontrol Saudi Kolonel Tariq Al-Ghabban dilansir di Arab News, Kamis (23/8).

Otoritas Umum untuk Statistik mengumumkan ada 2.371.675 jamaah melaksanakan ibadah haji tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.758.722 jamaah berasal dari luar Kerajaan. Sementara, sebanyak 612.953 jamaah berasal dari dalam Kerajaan.

Al-Ghabban mengatakan otoritas telah membuat rencana matang untuk memastikan jamarat mampu menampung gelombang arus besar kedatangan jamaah dengan aman. Rencana itu juga termasuk memandu jamaah ke jamarat.

Al-Ghabban mengatakan jamaah haji yang melemparkan batu ke jamarat pada hari pertama dan kedua tasyrik, maka tak perlu mengulangi ritual pada hari ketiga dengan syarat jamaah sudah meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam. Pada hari ketiga tasyrik, jamaah haji yang tersisa akan melontar jumrah sebelum menuju ke Makkah untuk tawaf ifadah.

 

REPUBLIKA

Jamaah Haji Filipina Dirampok di Kamar Hotel

Sejumlah jamaah haji asal Filipina mengalami perampokan di kamar hotel tempat mereka menginap. Kendati tidak banyak barang yang hilang, tetapi total kerugian akibat perampokan itu senilai 700 ribu peso (sekitar Rp 191 juta).

Dilansir di ABS-CBN News pada Jumat (24/8), petugas Unit Nasional di Kedutaan Besar Filipina Abdulhalim Langco mengatakan nilai barang yang dicuri mencapai 50 ribu Saudi riyal (sekitar Rp 195 juta). Delegasi Filipina itu langsung mengajukan laporan di Kantor Polisi Ajyad. Mereka dibantu oleh Kedutaan Filipina di Riyadh, bersama dengan Atase Haji Ahmad M Balindong, dan Komisi Nasional untuk Pejabat Muslim Filipina.

Saat ini, Langco mengatakan manajemen hotel mencoba bertanggung jawab terhadap peristiwa perampokan itu. Namun, manajemen hotel berharap jamaah haji Filipina bersedia mencabut laporannya itu.

“Manajemen hotel menyelesaikan kasus itu secara damai dan membayar jumlah barang curian sebagai ganti untuk menarik pengaduan,” kata Langco.

REPUBLIKA