5 Tips Naik Haji Tanpa Antre

Menunaikan ibadah haji adalah rukun iman yang ke lima, jadi wajib bagi kamu yang beragama Muslim untuk melaksanakannya jika mampu. Tujuan dari ibadah haji selain untuk menunaikan kewajiban adalah untuk mendekatkan diri pada Allah. Tapi, untuk bisa berangkat ke tanah suci kamu harus menunggu antrean yang cukup lama dan bisa bertahun-tahun. pegipegi punya tips supaya kamu bisa naik haji dengan cepat tanpa antre.

1. MELALUI JALUR HAJI KHUSUS

Jalur haji khusus memang dibuka untuk kamu yang nggak mau menunggu lama untuk berangkat haji bersama keluarga. Atau mungkin ada alasan lain yang mengharuskan kamu untuk berangkat secepatnya, seperti adanya nazar atau faktor umur bagi orangtua atau kakek nenekmu. Jika memang begitu, kamu bisa berangkat haji melalui jalur haji khusus. Kamu bisa berangkat haji 6 – 8 tahun lebih cepat dibandingan jalur haji biasa.

2. DAFTAR HAJI DARI PROVINSI LAIN

Jika di provinsi tempat kamu tinggal jumlah calon jamaah haji yang mendaftar sudah sangat banyak, kamu bisa coba alternatif lain, yaitu dengan mendaftar dari provinsi lain yang daerahnya lebih kecil yang daftar tunggu nggak terlalu banyak. Kamu juga bisa mendaftar dari beberapa provinsi yang jumlah umat Muslimnya nggak terlalu banyak, seperti Bali atau NTT. Dengan begitu, kamu dan keluargamu nggak akan menunggu giliran terlalu lama untuk berangkat haji.

3. BERANGKAT HAJI DARI NEGARA LAIN

Jika kamu seorang mahasiswa yang sedang kuliah di luar negeri atau kamu sedang bekerja di luar negeri, kamu bisa mendaftar haji dari negara tempat kamu berada. Karena, biasanya negara-negara di Eropa, Amerika, Jepang atau negara lain yang mayoritas non-Muslim, kuota untuk calon jamaah haji nggak terpenuhi seluruhnya. Jadi sisa kuota masih bisa dipakai untuk orang lain yang mau berangkat haji dari sana. Bagi kamu yang memang memliki uang lebih dan bisa berangkat haji dari luar negeri, cara ini juga bisa kamu gunakan.

4. MEMAKAI VISA TURIS (VISA ZIARAH)

Berangkat dengan membuat visa ziarah atau tourist visa adalah pilihan yang termurah dan terbaik kalau kamu punya kenalan di kedutaan Arab Saudi maupun di kedutaan di Jakarta. Jika kamu berangkat dengan visa ini, kamu nggak akan dikenakan biaya transportasi selama kamu berada di Arab Saudi seperti visa haji biasa. Selain itu, kamu juga bisa berangkat ke tanah suci kapan saja kamu mau. Bahkan kamu bisa berangkat sehari sebelum pelaksanaan haji dimulai jika kamu mau.

5. MEMAKAI VISA TKI ARAB SAUDI

Jika jalur ini sedang dibuka, kamu bisa masuk ke Arab Saudi dengan menggunakan visa TKI/TKW. Cara ini memang nggak umum dilakukan. Tapi bisa menjadi salah satu alternatif untuk kamu yang sangat ingin naik haji tanpa antre. Tapi ingat, kalau mau menggunakan visa ini, kamu harus memilih visa bebas, jangan melilih visa terikat. Karena visa bebas adalah visa yang bebas dipakai bekerja di Arab Saudi dan bebas memilih juragan. Dengan visa ini kamu tidak terikat dengan juragan manapun dan bisa bebas menunaikan ibadah haji. Akan lebih baik kalau kamu punya kenalan di Arab Saudi supaya ada yang mengurus akomodasi selama kamu di sana.

 

 

Blog PegiPegi

Info Haji: Perhatikan dan Patuhi Lampu Isyarat Larangan Lempar Jumrah

Pemerintah Arab Saudi memberlakukan larangan melempar jamarat pada waktu-waktu tertentu. Untuk mendukung dipatuhinya larangan tersebut lampu Traffic Light akan di pasang di depan tenda jamaah haji selama berada di Mina.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, menjelaskan pihak Muassasah al-Muthawif Asia Tenggara menyediakan rambu-rambu berupa lampu merah dan hijau di depan tenda masing-masing jamaah. Lampu merah pertanda larangan berangkat melempar jamarat. Sedangkan lampu hijau bermakna diperbolehkannya melempar jamarat.

“Bagi mereka yang hendak lempar jumrah harus memperhatikan sinyal atau lampu-lampu tersebut,” kata dia saat meninjau persiapan tenda-tenda di Mina, Sabtu (26/8) seperti dilaporkan wartawan Republika.co.id, Nashih Nashrullah, dari kawasan Mina, Makkah, Arab Saudi.

Pengaturan lampu tersebut, kata Menag Lukman, dikelola langsung pengurus maktab dan berkoordinasi dengan petugas haji Indonesia. Pihaknya juga terus mensosialisasikan waktu-waktu pelarangan jamarat kepada jamaah haji Indonesia.

Lebih lanjut, Menag Lukman menambahkan berbeda dengan Arafah, sejumlah fasilitas di Mina memang terbatas. Baik dari segi ketersediaan tenda dan fasilitas pendukung seperti toilet. Pemerintah Indonesia telah menyarankan penambahan sejumlah tenda dan toilet dengan pembangunan bertingkat seperti di Arafah.

Dia mengimbau jamaah haji selama mabit di Mina untuk bijak menggunakan fasilitas toilet. “Ini yang perlu dipikirkan untuk kenyamanan jamaah. tidak hanya jamaah Indonesia tetapi jamaah dunia itu juga bisa terwujud,” kata dia.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, sejumlah fasilitas pendukung di Mina sudah tersedia antara lain pendingin ruangan, kulkas, dan layanan air panas untuk keperluan memasak mi instan atau menyeduh teh dan kopi.

Jadwal Larangan Lempar Jumrah: 

Berikut ini waktu yang dilarang bagi jamaah haji Indonesia untuk melontar jumrah yang menjadi salah satu wajib haji:

 

  1.  10 Zulhijjah larangan melontar jamarat mulai pukul 06.00–10.30 waktu Arab Saudi (WAS).
  2.  11 Zulhijjah larangan melontar jamarat mulai pukul 14.00–18.00 WAS.
  3.  12 Zulhijjah larangan melontar jamarat mulai pukul 10.30–14.00 WAS.

 

REPUBLIKA

Info Haji 2017: Ini Tips yang Perlu Diperhatikan Saat Wukuf Arafah

Wukuf di Arafah pada 31 Agustus mendatang akan menjadi puncak pelaksanaan haji 2017. Sekitar 1,7 juta jamaah akan berkumpul di sana sejak matahari tenggelam tanggal 9 Dzulhijah hingga terbit fajar keesokan harinya.

Jamaah haji akan melaksanakan shalat, zikir, membaca doa-doa, dan memperbanyak bacaan Alquran. Mereka berserah diri, bertaubat dan memohon ampunan dari Allah SWT. Pada saat tersebut, jamaah perlu mengantisipasi sejumlah hal agar kekhusyuan ibadah tetap terjaga.

Sejumlah tips dibagikan oleh organisasi relawan Muslim internasional, Productive Muslim agar ritual ini berjalan dengan lancar. Berikut di antaranya:

1. Jangan sia-siakan waktu selama wukuf. Berdoalah, beribadahlah dan fokus pada Allah SWT. Jangan hiraukan mereka yang mengobrol atau bahkan sekedar bersenda gurau

2. Jika kelompok Anda punya program sendiri dan Anda tidak ingin ikut, maka kabarkan bahwa Anda akan pergi sendiri dan menyendiri. Pastikan untuk tetap menyalakan ponsel jika terjadi sesuatu darurat

3. Wukuf adalah momen terpenting dalam hidup Anda, ini adalah waktu paling baik untuk berdoa, sehingga curahkanlah seluruh waktu, fisik dan jiwa Anda hanya pada Allah.

4. Sebaiknya sebelum waktu wukuf, Anda sudah mempersiapkan daftar doa-doa yang akan dipanjatkan. Meski demikian, tidak perlu bergantung, berdoalah apa pun yang diinginkan

5. Jika berhaji dengan pasangan atau keluarga, berdoalah bersama dan selalu berdekatan. Ini merupakan sebuah berkah bisa bersama di Arafah

6. Jika kelompok Anda sudah akan pulang namun Anda belum selesai, tetaplah utamakan kebersamaan. Namun jika tetap akan tinggal, kabarkan pada pemimpin kelompok

7. Jika saat wukuf tidak berjalan dengan lancar, tidak perlu menggerutu tetaplah bersyukur dengan segala pengalaman yang Allah berikan.

8. Sebelum meninggalkan Arafah, jangan lupa untuk pergi ke toilet dan bersiap untuk ke Muzdalifah. Siapkan makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi selama perjalanan.

 

REPUBLIKA

Tips Menghindari Sengatan Panas di Tanah Suci

Suhu udara tinggi di Arab Saudi membuat jamaah haji Indonesia rentan terkena sengatan panas (heat stroke). Saudi saat ini sedang berada di puncak musim panas. Suhu udara berkisar 43-48 derajat Celsius.

Sengatan panas adalah kondisi yang disebabkan suhu tubuh meningkat. Keadaan ini biasanya akibat tubuh terpapar sinar matahari terlalu lama atau melakukan aktivitas fisik pada suhu tinggi. Kondisi ini bisa mengancam nyawa.

Berikut ini tanda dan gejala sengatan panas, berdasarkan edaran Tim Promotif dan Preventif (TPP) Kementerian Kesehatan.

1. Suhu tubuh lebih dari 40 derajat Celsius.

2. Perubahan keadaan mental atau perilaku, seperti kebingungan, ucapan yang tidak jelas, mudah tersinggung dan kejang.

3. Perubahan dalam berkeringat. Pada sengatan panas yang ditimbulkan oleh cuaca panas, kulit akan terasa panas dan kering saat disentuh.

4. Mual dan muntah. Anda mungkin merasa mual perut atau muntah. Bernapas dan jantung berdebar cepat. Napas menjadi cepat dan dangkal. Kepala terasa berdenyut-denyut.

Cara Pencegahan Sengatan Panas

1. Minum air sesering mungkin, tidak menunggu haus.

2. Gunakan semprotan air sesering mungkin pada bagian kulit yang terbuka, seperti wajah dan tangan.

3. Gunakan payung dan topi saat berada di luar ruangan.

4. Jika mengalami tanda dan gejala di atas segera hubungi tenaga kesehatan terdekat.

 

REPUBLIKA

Jamaah Diminta Waspadai ‘Batuk Haji’

Jamaah haji 2017 yang akan mengunjungi Makkah diminta mewaspadai ‘batuk haji’. Penyakit yang biasanya berasosiasi dengan flu ini menjadi salah satu yang diwaspadai karena cukup mengganggu jamaah.

Selain saat pelaksanaan ibadah haji, batuk ini sering melanda mereka yang baru pulang haji ke negaranya masing-masing. Dilansir Times of India, dokter mengklasifikasikan batuk haji sebagai gejala setelah pulang haji.

Risiko penularan meningkat karena jutaan orang tumpah ruah di satu tempat. Otoritas Saudi memperkirakan jumlah jamaah haji tahun ini mencapai enam juta orang dari seluruh dunia. Sebuah studi terbaru oleh National Institute of Virology, Pune and AIIMS mengungkapkan bahwa batuk haji adalah gejala infeksi pernafasan paling umum yang dialami para haji yang diperiksa saat tiba di India.

Dilansir New Scientist, gejala batuk haji meliputi hidung meler, nyeri otot dan batuk berat. Pada 2012, penelitian tentang ini dilakukan di Prancis oleh Samir Benkouiten dan kolega di Aix-Marseille University.

Sebanyak 165 orang berusia 21-80 tahun diperiksa sebelum pergi haji. Hanya dibawah lima persen yang dilaporkan mengidap satu virus, termasuk influenza, rhinovirus (penyebab common cold), dan adenovirus (penyebab Tonsilitis, konjungtivitis dan gastroenteritis).

Namun selama empat pekan musim haji, lebih dari 90 persen dari mereka mengalami gejala batuk haji. Hampir 80 persen harus diperiksa dokter. Setelah dua pekan 70 persen dari mereka diperiksa lagi dan 40 persen mengidap virus flu.

Setelah empat pekan dan pulang ke Prancis, peneliti memeriksa lagi 154 orang yang sebelumnya diperiksa. Ditemukan 11 persen dari mereka kini mengidap virus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa musim haji bisa membawa infeksi virus saat pulang.

Untuk menanggulangi hal ini, otoritas mengetatkan regulasi kesehatan. Mulai dari anjuran penundaan keberangkatan bagi jamaah risiko tinggi, vaksinasi lengkap atau peningkatan sistem imun jamaah.

 

IHRAM

Kunci Agar Jamaah tak Tersesat

Ketua Sektor 4 Daker Madinah Khalilurrahman mengatakan berupaya semaksimal mungkin meminimalisir jamaah tersesat saat beribadah di Masjid Nabawi. Ketika bus jamaah tiba di hotel, petugas akan naik dan memberikan panduan selama mereka berada di Madinah.

Kami sampaikan lokasi mereka saat ini ada di mana, nama hotelnya, jarak ke hotel ke Nabawi, masuk ke Masjid Nabawi lewat pintu mana, berangkat pulang harap perhatikan pintu yang dimasuki. Lalu jika tersesat berikan kartu hotel kepada petugas bila kesasar, katanya saat ditemui, Selasa (1/8).

Dia meminta jamaah tidak sungkan meminta bantuan kepada petugas haji berseragam. Untuk menghindari jamaah tersesat di Masjid Nabawi atau di mana pun, Khalilurrahman meminta jamaah pergi berkelompok, jangan sendirian.

“Kami mengistilahkan penguatan regu. Ketua regu harus memantau pergerakan jamaahnya di mana pun berada,” katanya.

Yang sering terjadi di lapangan adalah jamaah berpisah karena ada yang ke Raudhah dan ke Makam Baqi. Banyak juga anggota rombongan terpisah saat ada yang ke toilet.

Mereka masuk bersamaan tapi keluar sendiri-sendiri. Kami ingatkan harus bersama-sama, kalau ke toilet harus saling tunggu. Kalau regu kuat. maka yang jamaah sepuh tidak akan tertinggal, ujarnya.

Di Sektor 4 ada sebanyak 34 hotel yang disediakan pemerintah dan 11 unit di antaranya sudah terisi sejumlah 2.775 jamaah pada hari ke empat. Dia menambahkan, khusus di Madinah jamaah haji Indonesia tinggal bersama jamaah dari negara lain.

 

IHRAM

Tips Mencegah Meningitis Jamaah Haji

Meningitis adalah penyakit peradangan selaput otak yang disebabkan oleh bakteri Meningitis Meningokok yang banyak terdapat di Arab Saudi. Penyakit ini ditularkan melalui cairan yang berasal dari saluran pernapasan seperti air liur dan lendir ketika bersin, batuk atau menggunakan alat makan dan minum penderita penyakit.

Bakteri ini hanya menginfeksi manusia. Tidak ada hewan yang menularkan bakteri ini. Berdasarkan data yang dilansir dari WHO.int, sebanyak 10 hingga 20 persen populasi manusia di dunia membawa bakteri ini di tenggorokan mereka pada waktu tertentu. Namun, mereka yang membawa bakteri ini, lebih tinggi ditemui di daerah endemi.

Berdasarkan petunjuk teknis Permenkes Nomor 15 tahun 2016 tentang Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Haji mencapai istithaah kesehatan jamaah haji untuk menuju keluarga sehat, gejala umum penyakit meningitis ini adalah sakit kepala, leher kaku, demam tinggi, penurunan kesadaran, dan takut dengan cahaya hingga muntah. Apabila terdapat gejala ini, jamah haji harus segera menemui dokter.

Ketika penyakit ini didiagnosa dini dan dilakukan pengobatan lima hingga 10 persen meninggal. Gejala ini diketahu setelah 24 hingga 48 jam.

Jika pasien selamat dari meningitis, biasanya tetap menyebabkan kerusakan otak, gangguan pendengaran atau kehilangan kemampuan belajar pada 10 hingga 20 persen pasien yang selamat. Gejala meningitis yang lebih parah biasanya ditandai dengan ruam hemoragik.

Dokter Penyakit Dalam RSCM dan juga Internal Medicine Fakultas Kedokteran UI Anna Uyainah memberikan, tips mencegah terkena penyakit ini. Pertama sebelum berangkat ke Saudi, jamaah haji harus melakukan vaksin meningitis.

“Seluruh jamaah haji harus memiliki sertifikat imunisasi internasional sebagai bukti telah mendapatkan vaksin meningitis dan sebagai syarat memperoleh izin visa dari pemerintah Arab Saudi,” ujar dia.

Pemberian vaksin dilakukan maksimal dua pekan sebelum keberangkatan, karena efektivitas vaksin mulai terbentuk 10 hingga 14 hari setelah pemberian. Bagi jamaah haji yang alergi atau kontraindikasi terhadap vaksin meningitis meningokokkus, maka akan dilakukan tindakan perlindungan terhadap kontak yang memungkinkan peningkatan penularan bakteri meningitis.

Jamaah haji yang alergi vaksin meningitis dapat memperoleh sertifikat imunisasi internasional yang menjelaskan tentang adanya alergi tersebut.

Kedua, menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Ketiga, menjaga sistem kekebalan tubuh dengan cukup istirahat, olahraga teratur, dan makan makanan yang sehat dan bergizi. Keempat, menghindari tempat yang terlalu padat.

 

REPUBLKA

5 Tips Sehat untuk Calon Jemaah Haji

MUSIM HAJI sudah dekat. Para calon jamah haji perlu mempersiapkan diri secara matang keberangkatannya. Agar bisa menunaikan semua ibadah dan rukun haji, menjaga kesehatan sangat penting dilakukan. Badan yang sehat akan membuat Anda lebih khusyuk dalam menjalani serangkaian ibadah haji.

Berikut ini sejumlah cara sehat untuk Anda para calon jemaah haji.

1. Menjaga Kebersihan
Dilansir situs Kementerian Kesehatan Arab Saudi, menjaga kebersihan dan higienitas sangat penting untuk dilakukan. Beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan antara lain mandi secara rutin, membersihkan tangan dengan air dan sabun, terutama jika Anda setelah bersin dan batuk. Selain itu, penting juga bagi Anda memelihara kebersihan mulut dan gigi.

Menjaga kebersihan dari luar tubuh, seperti berganti pakaian setiap hari juga diperlukan. Tak lupa, perhatikan kebersihan asrama Anda dengan rajin membersihkannya dan membuang sampah pada tempatnya, serta jangan meludah sembarangan karena bisa menjadi sumber infeksi penyakit.

2. Menggunakan Masker
Masker wajah sangat direkomendasikan saat berhaji. Masker ini akan sangat berguna ketika Anda berada di tempat-tempat yang ramai, seperti saat Tawaf dan berjalan dari Safa dan Marwa. Masker sebaiknya diganti secara berkala, yakni setiap 6 jam sekali. Jangan lupa untuk mencuci tangan Anda setelahnya.

3. Hati-hati saat Makan
Dilansir Alarabiya, penyakit saat haji kerap kali diakibatkan karena salah makan. Diare, salah satunya sering disebabkan oleh makanan yang sudah tidak baik. Jika ada rasa yang salah atau Anda berpikir makanan itu sudah terlalu lama, lebih dari dua jam dibiarkan begitu saja, jangan ragu untuk membuangnya.

Jika Anda terkena diare, segera lakukan pencegahan dini. Hindari makanan yang mengandung serat. Selain itu, kurangi makanan yang mengandung lemak dan makanan yang digoreng karena justru akan membuat perut Anda terasa lebih buruk.

4. Cukupkan Minum Air Putih
Selain itu, Anda harus tetap terhidrasi dengan cara minum air putih yang cukup. Banyak melakukan kegiatan selama haji akan membuat Anda banyak mengeluarkan cairan. Minum 8 hingga 10 gelas air putih adalah jumlah ideal untuk Anda yang berada di cuaca panas maupun yang melakukan aktivitas tinggi.

5. Beristirahat yang Cukup
Terakhir, masih dari Alarabiya, jangan sepelekan istirahat. Anda harus mengetahui kapan tubuh Anda memberi sinyal lelah. Jangan berlebihan dan tenangkan diri Anda. Cari tempat teduh dan beristirahat jika Anda mulai lelah saat melakukan aktivitas haji jika dibutuhkan.

 

 

VIVA

9 Tips Menjaga Kesehatan Bagi Jemaah Haji

Ibadah haji membutuhkan kondisi fisik yang prima. Banyaknya kegiatan ibadah yang harus diikuti dan udara panas di Madinah dan Mekah membuat fisik cepat lelah. Karena itu, menjaga kesehatan sejak dalam perjalanan dan selama berada di Tanah Suci sangat penting agar bisa menjalankan ibadah haji secara sempurna.

Staf Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB mengatakan, para jemaah haji dianjurkan memeriksakan kesehatan secara rutin dan segera menghubungi petugas kesehatan yang berada di kelompok atau kloter apabila merasa kurang sehat. Hal tersebut sangat penting agar gangguan kesehatan jemaah dapat segera diatasi dan tidak berlarut.

Menjaga stamina fisik dan kesehatan adalah yang utama. Namun, para jamaah bisa saja tertukar penyakit dari jemaah lain yang sedang sakit, misalnya penyakit flu serta batuk pilek yang mudah menyebar.

Bila jemaah mengalami sakit tersebut, segera periksakan kesehatan. Sesama jemaah juga harus saling mengingatkan apabila ada anggota kelompoknya yang sakit untuk menghubungi petugas kesehatan di masing-masing kloter.

Persiapan sebelum keberangkatan ke Tanah Suci juga mesti dilakukan. Para calon jemaah haji harus menjaga kesehatan, olahraga rutin, dan tidur yang cukup sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Sedangkan bagi calon jemaah haji yang menderita penyakit kronis sebaiknya membawa obat-obat yang memang harus dikonsumsi rutin dan juga obat-obatan lainnya.

Berikut, sembilan tips menjaga kesehatan bagi jemaah haji.
  1. Menjaga kesehatan dan olah raga rutin ketika sebelum berangkat ke Tanah Suci.
  2. Membawa obat-obatan khusus bagi calon jamaah haji yang punya penyakit kronis. Disarankan membawa obat-obatan sederhana seperti obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah.
  3. Untuk mencegah dehidrasi selama di Arab Saudi, minum air mineral sebanyak 3-4 liter. Periksakan warna urin untuk mengetahui apakah telah terjadi dehidrasi.
  4. Tetap makan dan memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
  5. Jangan menunda konsumsi jatah makanan yang baru dibagikan.
  6. Gunakan waktu sebaiknya untuk istirahat saat tiba di penginapan.
  7. Segera konsultasi ke petugas kesehatan di kloter jika merasakan gangguan kesehatan.
  8. Banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.
  9. Hindari aktivitas yang tidak berhubungan dengan rangkaian ibadah haji, terutama di tempat terbuka untuk menghindari udara panas di Tanah Suci.

Pergi Umrah, Bawa Dolar atau Rupiah?

Anda tengah bersiap melaksanakan umrah? Kemudian bingung, bagaimana seharusnya membawa uang ke Tanah Suci.

Nah, berikut tips Ihram.co.id, untuk Anda yang masih bingung.

Para jamaah sebaiknya cukup membawa dolar Amerika Serikat (AS) ke Tanah Suci, mengingat uang tersebut berlaku di mana-mana.

Tetapi, begitu sampai di Tanah Suci, barulah dolar AS itu ditukar ke riyal sesuai kebutuhan. Kalau ditukar di Indonesia, kursnya tinggi, sehingga merugikan jamaah, karena itu lebih baik ditukar di Arab Saudi. Tempat penukaran uang (money changer) banyak ditemui di sekeliling Masjidil Haram Makkah maupun di Masjid Nabawi Madinah.

Namun, idealnya sebelum berangkat ke Tanah Suci, jamaah harus sudah mempersiapkan uang riyal terlebih dahulu dari Indonesia. Bagi majaaah reguler, biasanya akan mendapat uang living cost dalam bentuk riyal.

Jika uang riyal masih tersisa, sementara jamaah akan pulang ke Tanah Air, ada baiknya menukarkan kembali uang tersebut ke rupiah di Arab Saudi, jangan di Indonesia.

Mengapa?

Karena, jika ditukar di Indonesia, selisihnya lumayan jauh. Artinya, jamaah akan lebih untung menukarkan riyal di Arab dibanding menjualnya di Tanah Air.

 

IHRAMcoID