Meski pandemi Covid-19 menunjukkan tren peningkatan, hal itu tidak menyurutkan animo masyarakat di Tanah Air untuk melakukan ibadah umrah. Itu dibuktikan 45 orang jamaah umrah yang bertolak ke Madinah, Arab Saudi, Senin (7/2/2022), dengan menggunakan penerbangan Saudia Airlines.
Namun, sebelum bertolak ke Tanah Suci Mekah, para jamaah terlebih dahulu melakukan karantina dan tes PCR 24 jam. Kemudian, setelah mendarat di Madinah, para jemaah kembali harus melakukan karantina institusi selama lima hari. Setelah itu, dilakukan tes PCR dan barulah dapat melaksanakan kegiatan aktivitas ibadah umrah di Masjid Nabawi. “Mudah-mudahan jemaah seluruhnya sehat dan bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan maksimal,” ujar Haji Asep Purnawirawan, komisaris utama PT Alif Berkah Amanah (Aba Tour), dalam keterangan resmi, Rabu (9/2/2022).
Para jemaah yang berangkat kali ini terdiri atas mereka yang tertunda dan para pendaftar baru. Jika Aba Tour tidak membatasi keberangkatan, jumlah pendaftar membeludak. “Tetapi, untuk tetap menjaga pelayanan dan kenyamanan, kami harus membatasi jumlah peserta umrah,” kata Abdul.
Sebelumnya, kementerian haji dan umrah Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan bagi para jamaah asing yang tiba di Arab Saudi diwajibkan menunjukkan hasil tes PCR negatif dan sertifikat tes antigen cepat setibanya di Kerajaan. Ini merupakan aturan baru yang diterbitkan kerajaan ditengah lonjakan kasus Omicron di banyak negara.
Kementerian Haji dan Umrah setempat mengumumkan telah memperbaharui prosedur masuk jemaah ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah umrah dan ziarah. Kementerian menyatakan hasil tes PCR negatif dan antigen negatif diambil tidak lebih dari 48 jam sebelum berangkat ke Kerajaan, terlepas dari status imunisasi mereka.
Join Umroh Community (JUC) dipercaya sebagai service provider dalam keberangkatan kali ini. JUC menyediakan paket land arrangement grup Aba Tour. “Para jamaah akan menggunakan hotel Sham Province Madinah serta Makkah Tower di Mekah,” kata Selly Al Attas,” head of reservation JUC.