Jabal Rahmah dan Sepenggal Kisah Perjumpaan Adam Hawa

Sebuah bukit dengan ketinggian kurang dari 70 meter itu tampak ramai dikunjungi jemaah haji. Untuk bisa mencapai puncaknya, dibutuhkan 15 menit guna menapaki 168 anak tangga dengan jalur selebar 4 meter yang terbuat dari batu-batu. Jabal Rahmah, diyakini sebagai lokasi pertemuan Adam dan Hawa setelah 200 tahun terpisah. Riwayat lain menyebut 100 tahun sejak keduanya diturunkan dari surga.

Wilayah India, oleh sebagian besar ulama dipercaya sebagai lokasi Nabi Adam AS diturunkan. Sementara Hawa, di sekitar Jeddah, Arab Saudi. Atas keridaan Allah SWT dan di bawah bimbingan malaikat Jibril, Adam dan Hawa dipertemukan di Jabal Rahmah. Bukit kasih sayang yang terletak di bagian timur padang Arafah, Mekkah Al-Mukarramah.

Peristiwa penting ini ditandai pemerintah Arab Saudi dengan monumen beton berbentuk segi empat setinggi 8 meter. Meski begitu, penyelenggara haji setempat juga tak henti-hentinya memeringati jemaah agar tidak terlalu mengutamakan ziarah ke tempat ini. Mereka berpendapat tak ada satu pun keterangan masyhur yang menggambarkan kesunahan berziarah ke Jabal Rahmah. Namun tetap saja, ribuan orang gemar mampir. Terutama bagi jemaah yang berpasangan dengan mengharap keberkahan atas kelanggengan jodohnya. Selanggeng kisah Adam dan Hawa.

Jabal Rahmah terletak 28 kilometer arah tenggara Masjidil Haram. Di tempat ini pula, Nabi Muhammad menerima wahyu terakhir sebagai penyempurna agama Islam.

 

sumber: MetroTVNews

Soal Tambahan Kuota Haji Indonesia, Retno: Masih Dikoordinasikan Menlu dan Menteri Haji Saudi

Menindaklanjuti pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Wakil Kedua Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, Wakil Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdul Aziz Al-Saud, di sela-sela KTT Group 20 (G20), di Hangzhou, RRT, Minggu (4/9) siang, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengaku telah bertemu Menlu Saudi Arabia Adel bin Ahmed Al-Jubeir, di sela-sela KTT itu.

Saat ditanya jurnalis apakah ada perkembangan positif mengenai permintaan tambahan kuota haji bagi Indonesia, menurut Retno, Menlu Saudi Arabia tidak menjawab secara langsung. “Beliau kan Menteri Luar Negeri, jadi beliau harus melakukan koordinasi dengan Menteri Haji. Terutama untuk yang kuota, beliau akan tanyakan segera, karena saya sampaikan ini adalah janji dari pemerintah Saudi,” kata Retno kepada wartawan di Ruang Lobi, Dhon Chan Palace, Vientiane, Senin (5/9) malam.

Mengutip Menlu Saudi Arabia, Menlu mengatakan dengan segala keterbatasannya, apalagi sedang dilakukan pembangunan-pembangunan di sana-sini, pemerintah Saudi Arabia tidak bisa menambah jumlah jamaah haji. Sementara untuk pemakaian kuota negara lain yang tidak digunakan hitungannya tidak sederhana.

“Misalkan, jumlahnya X, mereka tidak akan bisa menerima X+5. Jadi kalau untuk memenuhi X, kemudian di sana-sini ada kuota yang tidak dipakai, itu kan juga harus dihitung, agar secara total pada saat dihitung itu tidak X+, karena khawatirnya, mereka tidak bisa memberikan pelayanan yang baik, yang aman kepada para jemaah haji kita,” ungkap Menlu mengutip penjelasan Menlu Adel bin Ahmed Al-Jubeir.

Oleh karena itu, lanjut Retno, Menlu Arab Saudi meminta waktu untuk melakukan koordinasi dengan Menteri Hajinya. “Saya sampaikan oke, saya tunggu kabar selanjutnya dari pihak Saudi. Tapi itu sudah kita tindak lanjuti setelah Presiden menerima kunjungan Pangeran Mohammed,” pungkas Retno.

Sebelumnya saat pertemuan dengan Pangeran Mohammed bin Salman, Presiden Jokowi selain meminta kemungkinan tambahan kuota haji bagi WNI, juga menanyakan kemungkinan penggunaan kuota haji negara lain yang tidak terpakai. Saat pertemuan itu, Presiden Jokowi mengemukakan, bahwa untuk bisa menunaikan ibadah haji, calon haji Indonesia ada yang harus menunggu sampai 20 tahun. (EN/ES)

 

sumber : Setkab RI

Menghadapi Nyamuk, Cuaca Terik dan Potensi Gangguan Kesehatan di Armina

Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) menemukan sejumlah hal yang berpotensi mengganggu kesehatan jemaah selama di Arafah, Muzdalifah sampai Mina. Mulai dari cuaca yang sangat terik, nyamuk sampai masalah penyakit lainnya. Bagaimana tips mengantisipasinya?

Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono melaporkan, tim yang survei ke Arafah dua hari lalu menemukan setidaknya dua hal yang perlu mendapat penanganan sebelum puncak haji tiba. Pertama, adalah nyamuk di Arafah, lalu toilet di Mina.

“Nyamuk di Arafah banyak banget kemarin, ini perlu diantisipasi. Yang kedua di Mina, itu posisi toilet itu kan lebih tinggi dari posisi tenda harus naik ini juga kami sudah komunikasikan karena jemaah Indonesia banyak yang lansia,” terang Anung saat diwawancarai di kantor Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Selasa (30/8/2016).

Persoalan ini langsung dikomunikasikan pada pihak Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang berkunjung ke KKHI. Untuk nyamuk, pihak kesehatan Saudi berjanji akan melakukan fogging setelah semua tenda berdiri di Arafah. Saat ini, memang proses pembangunan tenda masih berjalan.

“Mudah-mudahan ini mengurangi risiko yang tadi terjadi di lapangan, dan saya percaya ini sebenarnya bagian yang biasa dilakukan pemerintah Arab Saudi tapi kita memang perlu mengkomunikasikan hal-hal semacam ini,” urainya. Sementara terkait toilet saat ini masih dicarikan jalan keluarnya.

Hal lain yang menjadi potensi gangguan kesehatan adalah penggunaan eskalator berjalan di terowongan Mina. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, banyak jemaah cedera ketika berdesakan di eskalator berjalan datar tersebut. Karena itu, tim kesehatan akan melakukan pemantauan dan mengimbau jemaah agar berhati-hati saat memakai eskalator, terutama saat akan turun.

“Sebenarnya bukan barang salah, tapi di eskalator biasanya orang kan enggak jalan begitu pindah ke jalur normal kalau kita nggak melangkah yang belakang dorong itu ada potensi jatuh,” paparnya.

Dokter Muchtaruddin Mansur, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes menambahkan, faktor cuaca ekstrem juga akan mempengaruhi kondisi jemaah. Karena itu, dia memilustrasi pemerkosaanberikan sejumlah tips bagi jemaah agar tetap sehat selama proses Arafah Mina (Armina). Berikut imbauannyaa:

 

  1. Selalu jaga hidrasi dengan banyak minum.
  2. Hindari keluar dari tenda selama Arafah saat siang hari. Suhu diprediksi bakal mencapai 50 sampai 52 derajat celcius pada puncak nanti.
  3. Tati jadwal kegiatan-kegiatan ibadah termasuk jadwal melontar.
  4. Gunakan pelindung seperti kacamata anti surya dan alas kaki. Pentingnya alas kaki karena banyak jemaah kakinya melepuh ketika terlepas.
  5. Banyak makan bergizi dan buah.
  6. Cukup istirahat dan kendalikan emosi.

 
sumber: Detikcom

Cuaca Panas Ekstrem, Ini Tips Bagi Jemaah Haji Saat Ibadah Armina

Cuaca di Arab Saudi saat puncak haji pada 10 September 2016 atau bertepatan dengan 9 Dzulhijjah 1437 Hijriah diprediksi bisa mencapai 50 derajat celcius. Para jemaah diimbau untuk selalu menjaga kesehatan agar bisa menjalankan ibadah Arafah Mina (Armina).

Berikut beberapa tips untuk para jemaah haji agar stamina tetap terjadi selama ibadah Armina.

1. Minum yang cukup agar tidak dehidrasi
Cuaca panas ekstrem di Armina bisa membuat jemaah yang kekurangan cairan dehidrasi. Selama perjalanan baik itu dari Makkah menuju Arafah, Mudzalifah ke Mina disarankan untuk membawa botol minuman.

Pastikan membawa botol minuman sesuai kebutuhan, jangan sampai botol malah menjadi beban bagi jemaah. Bila terasa panas yang begitu menyengat, jemaah bisa mengguyur kepala dengan air agar panas di tubuh berkurang dan membuat kepala dingin.

2. Jangan makan sembarang
Jemaah diimbau tidak makan sembarang. Hal ini untuk menghindari sakit perut atau lainnya.

Sakit perut atau mules ingin buang hajat hingga berkali-kali akan membuat jemaah tidak nyaman. Apalagi harus menunggu antrean toilet umum yang cukup panjang karena banyak digunakan juga oleh jemaah yang lain.

 

3. Selalu bersama rombongan
Jemaah harus tetap berada dalam rombongannya. Jangan berjalan sendiri-sendiri agar tidak hilang dan tersasar di tengah lautan manusia. Selain itu selalu taati jadwal dan rute yang telah disepakati bersama.

4. Hindari kegiatan tidak perlu
Malam hari sebelum wukuf, jemaah akan bermalam di tenda. Disarankan para jemaah tidak melakukan kegiatan di luar tenda karena cuaca di luar sangat panas.

5. Bawa obat-obatan pribadi
Bagi jemaah yang punya penyakit khusus jangan lupa bawa obat-obatan pribadi. Selain itu bila perlu konsumsi vitamin agar stamina tetap terjaga.

sumber: Detikcom

Niat Berhaji Sutrisno Untuk Sang Adik yang Baru Berpulang

Sutrisno (50) tak kuasa menahan air mata ketika bercerita soal kisah adiknya, Suparno. Sebelum berangkat, adiknya sempat berharap bisa berhaji, namun ajal keburu menjemputnya. Kini, harapan sang adik diteruskan oleh Sutrisno.

Sutrisno adalah petugas kloter yang sudah bertugas tahun lalu. Artinya, dia sudah pernah berhaji. Sebagai petugas, dia memang bisa berangkat berturut-turut, karena fungsinya adalah mengurusi para jemaah. Namun kini, tugas itu dia barengi dengan misi untuk membadalkan sang adik tercinta.

Pada awal keberangkatan Agustus lalu, Sutrisno dikagetkan dengan kabar mengejutkan dari adiknya, Suparno. Adik kandungnya itu sakit di tempat kerjanya di Jakarta. Suparno terpaksa dibawa pulang kampung ke Semarang, Jawa Tengah. Berat badannya turun drastis sampai 20 kilogram.

Saat sakit itu, Suparno sempat berkata pada kakaknya tentang keinginan berhaji. Sutrisno pun berpesan agar Suparno cepat sembuh lalu mendaftar haji dan menunggu giliran tiba.

“Bilangnya: ‘Mas saya pengin seperti panjenengan berangkat haji.’ Terus saya bilang sembuh dulu nanti daftar, terus nanti berangkat haji. Kalau daftar sekarang aja nunggu 20 tahun, tapi kalau ada rezeki umrah dulu aja,” kata Sutrisno menceritakan pembicaraannya dengan sang adik, Senin (5/9/2016) dinihari.

Momen itu selalu diingat Sutrisno. Dia pun berangkat haji. Kabar duka tentang Suparno diterimanya pada Jumat (2/9) lalu. Sang adik meninggal dunia setelah berusaha mendapat pengobatan di mana-mana. Vonisnya adalah leukimia. Sutrisno tak mampu berkata-kata. Dan kini, dia akan berusaha memenuhi harapan sang adik.

“Makanya sekarang saya mau membadalkan dia. Saya tafsirkan pesan terakhir dia itu sebagai amanat,” kata pengasuh madrasah ini.

Orang tua Sutrisno semua sudah berhaji. Sutrisno juga sebelumnya sudah berhaji. Artinya, dia memenuhi syarat untuk membadalkan adiknya yang baru meninggal.

“Semoga dia bisa diterima hajinya dan diberikan tempat yang mulia di sisi Allah SWT,” ucap Sutrisno sambil terisak.
(mad/aan)

 

sumber: Detikcom

Kurban Digital

Ibadah kurban merupakan ibadah ritual umat Islam yang dilaksanakan setiap tahun pada Idul Adha (10 Zulhijjah) dan 3 hari setelah Idul Adha (11-13 Zulhijjah), yaitu dengan menyembelih hewan kurban dan kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan.

Melalui Kurban Digital BAZNAS ingin memudahkan masyarakat dalam berkurban. Kami sebut Kurban Digital karena di era digital sekarang ini, BAZNAS ingin menawarkan pengalaman ber-Kurban Digital dengan 4 aspek kelebihan. Pertama, mudah. Dengan berbagai layanan kemudahan berkurban melalui BAZNAS, memudahkan masyarakat melaksanakan ibadah kurban, melalui aplikasi Kurban Digital, Transfer Rekening, E-comerce, Jemput Kurban dan  Gerai Kurban.

Kedua, memberdayakan. Berkurban melalui BAZNAS di samping tertunaikan ibadah kurbannya, banyak pihak yang terberdayakan melalui Kurban Digital, di antaranya, peternak hewan, pedagang kambing dan sapi, tukang potong, jasa antar/distribusi dan masih banyak lagi yang diuntungkan dari manfaat Kurban Digital.

Ketiga, transparan. Melalui Kurban Digital, aspek transparansi dari proses pelaksanaan ibadah kurban terjaga dengan baik, laporanreal time dari pemotong di lokasi pemotongan sampai pendistribusian daging kurban dapat dilaporkan seketika proses sedang berlangsung.
Proses transaksi yang didukung oleh perbankan (bankable) menjaga akuntabilitas transaksi ibadah kurban.

Keempat, interaktif. Intraksi antara pekurban dan masyarakat sebagai penerima manfaat dapat dijembatani melalui Kurban Digital yang setiap kejadian dapat diterima oleh pekurban melalui smartphone dengan fasilitas notifikasi SMS / WA / email.

 

 

sumber: www.baznas.go.id

Catat! Waktu Terlarang Lontar Jumrah untuk Jamaah Indonesia

Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat, mengimbau seluruh anggota jamaah haji Indonesia tidak melontar jumrah pada waktu yang bukan jadwalnya. Muassasah, selaku perwakilan pemerintah Arab Saudi dalam urusan pelayanan haji, telah mengeluarkan jam larangan melontar bagi jamaah haji Indonesia.

“Kalau kami yang melanggar, pihak Indonesia yang kena sanksi,” kata Kepala Daker Makkah, Arsyad Hidayat, saat sosialisasi persiapan Armina di Hotel Dar Hadi, Aziziah, Makkah, Ahad (4/9) malam waktu setempat atau Senin (5/9) dini hari WIB.

Arsyad mengatakan, jadwal lontar jumrah sudah disampaikan kepada para ketua kloter. Selain itu, ada jam-jam yang terlarang bagi jamaah haji Indonesia untuk melempar jumrah.

Pada tanggal 10 Dzulhijah atau 12 September, para jamaah dilarang melontar pada pukul 06.00 sampai 10.30 waktu Arab Saudi. Lalu, pada tanggal 11 Dzulhijah atau 13 September, waktu larangan lontar jumrahnya pada pukul 14.00 sampai 18.00 waktu Arab Saudi.

Terakhir, pada tanggal 12 Dzulhijah atau 14 September, para jamaah dilarang melontar pada pukul 10.30 sampai pukul 14.00 waktu Arab Saudi. Jadwal tersebut merupakan skenario untuk para jamaah yang mengambil nafar awal. Sementara, jamaah yang mengambil nafar akhir tidak ada larangan ketika melempar jumrah pada hari ke-4, yakni tanggal 13 Dzulhijah atau 15 September, lantaran kondisi Jamarat sudah relatif sepi.

Arsyad mengatakan, jamaah kloter-kloter awal pemulangan memang diwajibkan untuk mengambil nafar awal. “Ini untuk mempercepat persiapan pemulangan,” katanya. Waktu pemulangan jamaah kloter-kloter awal akan berlangsung pada 17 September. Artinya, waktunya hanya berselang dua sampai tiga hari setelah puncak haji.

 

sumber: Republika Online

Meski Tidak Menyembah Yesus, Mereka Tetap Sesat

KALANGAN Kristiani yang tidak menyembah Nabi Isa dan tidak berpaham trinitas tetap masih sesat dan masih kafir, selama mereka belum mengakui kenabian sahabat nabi Isa, yaitu Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dahulu Abu Jahal, Abu Lahab, Umayyah dan para gembong kafir Quraisy dikatakan kafir, padahal mereka juga menyembah Allah. Orang Arab jahiliyah sejak dahulu sudah menyembah Allah. Apakah agama mereka sama dengan agama Islam? Tentu tidak.

Mengapa tidak? Karena selain masih menyembah tuhan yang lain, mereka juga kufur terhadap kenabian Rasulullah. Padahal itu harga mati untuk keimanan. Tanpa iman atas kenabian Muhammad, tidak ada iman yang sesungguhnya.

Perlu diketahui bahwa kenabian Rasulullah menghapus berlakunya semua agama langit yang turun dari Allah Ta’ala. Jadi selama umat Kristiani tidak mengakui kenabian Muhammad, mereka tetap kafir dan masuk neraka.
Umat Islam bukan hanya beriman kepada nabi Muhammad saja, tetapi juga beriman kepada Nabi Isa bahkan beriman kepada semua nabi.

Dalam pandangan Islam, semua nabi berada dalam satu barisan yang sambung menyambung menjadi silsilah risalah dari langit. Mengingkari kenabian salah satu dari silsilah itu, adalah perbuatan sesat dan kufur.

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2320785/meski-tidak-menyembah-yesus-mereka-tetap-sesat#sthash.IcRz4hL6.dpuf

Tips Naik Bus Taraddudi

Panitia bidang transportasi PPIH Arab Saudi menyiapkan bus taradudi (shuttle bus) yang akan mengantar jamaah haji Indonesia selama prosesi Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina).

Bus tersebut akan membawa jamaah dari pemondokan di Makkah ke Arafah, dari Arafah ke Muzdalifah dan dari Muzdalifah ke Mina.

Kepala Bidang Transportasi PPIH, Subhan Chalid, mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh jamaah. Pertama, Subhan mengimbau jamaah selalu membawa air minum di setiap tahapan pergerakan.

‘’Karena cuaca sangat panas, dalam setiap perpindahan, jamaah agar tidak lupa membawa minuman. Dari Makkah menuju Arafah, bawa minuman. Dari Arafah ke Mudzalifah bawa minuman. Dan Dari Mudzalifah ke Mina juga membawa minuman. Meski satu botol, itu untuk menghilangkan haus dan panas,” katanya.

Kedua, jamaah diimbau untuk tertib dan menaati jadwal yang sudah disepakati. Hal tersebut guna membantu kelancaran angkutan karena pada saat bersamaa seluruh jamaah haji yang jumlahnya jutaan orang itu akan menuju tempat yang sama. ’’Kalau berebut, yang terjadi adalah angkutan tidak lancar dan malah tidak sampai ke tujuan,’’ katanya.

Tips terakhir, kata Subhan, jamaah tetap berada di regu dan rombongannya. Jamaah diimbau tidak mengambil inisiatif sendiri. Jamaah bergerak sesuai yang disepakati bersama sesuai dengan regu dan rombongan.

 

sumber: Republika Online