Muamalat Mudahkan Transaksi Jamaah Haji di Tanah Suci

Hal ini sesuai komitmen Bank Muamalat menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji.

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memberikan kemudahan bagi jamaah haji yang ingin bertransaksi di Tanah Suci, Arab Saudi, melalui melalui Kartu Shar-E Debit Muamalat.

Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Kamis (1/6/2023) menjelaskan, kartu Shar-E Debit Muamalat berlogo VISA bisa digunakan di mesin ATM dan Electronic Data Capture (EDC) berlogo VISA/Plus di Arab Saudi. Selain itu, kartu tersebut juga bisa digunakan di mesin ATM milik Bank Al Rajhi yang tersebar di Kota Makkah, Madinah hingga Jeddah di Arab Saudi.

Indra menjelaskan, kelebihan dari Kartu Shar-E Debit Muamalat adalah tersedia pilihan transaksi bahasa Indonesia saat bertransaksi di ATM. Hal tersebut bermanfaat dan memberikan nilai tambah kepada para nasabah Bank Muamalat yang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. “Hal ini pun sejalan dengan komitmen Bank Muamalat untuk senantiasa berkontribusi terhadap kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji,” kata Indra.

Dia melanjutkan, setiap bertransaksi tarik tunai di ATM berlogo VISA/Plus di Arab Saudi, nasabah mendapatkan subsidi biaya tarik tunai, maksimal tiga kali dalam sebulan untuk kartu Shar-E Debit Ihram, dengan kurs yang kompetitif. Selain itu, terdapat pula subsidi belanja yang berlaku di toko atau pedagang berlogo VISA/Plus dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Indra mengatakan kartu Shar-E Debit Muamalat sudah bisa digunakan untuk bertransaksi secara online di berbagai e-commerce atau online shop dengan fitur keamanan yang sudah tersertifikasi oleh VISA (Verified by VISA Secure Code). Dia menjelaskan pengamanan transaksi pada fitur tersebut menggunakan teknologi 3D Secure dengan validasi One Time Password (OTP) berupa PIN 6 digit yang dikirimkan melalui SMS.

“Tujuan OTP adalah untuk memastikan keamanan transaksi antara pedagang dan pelanggan seolah keduanya bertransaksi secara tatap muka,” ujar Indra.

Bank Muamalat memiliki produk perbankan bagi masyarakat yang ingin merencanakan ibadah haji yang bernama Tabungan iB Hijrah Haji, yang mana basabah yang membuka tabungan ini akan dibekali dengan kartu Shar-E Debit yang bisa digunakan untuk bertransaksi di Tanah Suci. Selain itu, masyarakat juga dapat mempersiapkan langkah #HajiAnakHebat dengan Tabungan iB Hijrah Haji, sehingga putra-putrinya dapat menabung sejak dini, dan dapat beribadah dengan kondisi prima di usia muda.

IHRAM

Tips Menjaga Kesehatan untuk Jamaah Haji

Jamaah haji diimbau menggunakan APD saat keluar hotel.

Oleh Fuji Eka Permana dari Makkah, Arab Saudi

Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah sangat mengimbau jamaah haji agar memperhatikan kondisi tubuhnya agar tetap sehat. Ada beberapa tips yang jamaah haji bisa lakukan untuk menjaga kondisi tubuhnya agar tetap sehat.

Kepala KKHI Makkah, Edy Supriatna mengatakan, ibadah haji adalah aktivitas fisik. Di samping itu, jamaah haji yang tiba di Madinah dan Makkah akan terpapar suhu udara yang panas dengan kelembabannya yang rendah.

“Untuk antisipasi itu, sehari-hari (jamaah haji) mengonsumsi makanan yang disediakan. Kemudian minum air ditambah oralit, minum 200 ml per jam ditambah oralit satu saset per hari itu support agar tidak dehidrasi,” kata Edy di Makkah, Sabtu (3/6/2023)

Ia mengingatkan, demi menjaga kesehatan, jamaah haji yang sudah ada di Makkah sebelum umroh wajib, sebaiknya istirahat dulu. Jika jamaah haji hendak keluar dari hotel, menggunakan payung, topi, semprotan wajah untuk mendinginkan wajah, dan pakai kacamata hitam, agar jamaah haji tidak kena terik matahari secara langsung.

Terkait jamaah haji lansia perlu didampingi. Di dalam kloter diterapkan strategi body system, artinya dalam satu kamar yang terdapat jamaah haji lansia didampingi oleh jamaah haji yang tidak lansia. Jadi sesama jamaah haji saling membantu.

“Kalau ingin melakukan aktivitas ibadah, itu (jamaah haji lansia) betul-betul didampingi, kalau perlu didampingi dalam melakukan ibadah gunakan kursi roda dan lain-lain dan terus didampingi sampai selesai ibadahnya,” ujar Edy.

Edy menambahkan, jika jamaah haji lansia memiliki komorbid, tetap minum obat yang rutin diminum sejak dari Indonesia. Ini untuk membantu agar penyakitnya tidak kambuh saat berada di Makkah.

“Nanti mulai tanggal 5 Juni 2023 coba kita fasilitasi pemeriksaan medical check up, harapannya jamaah haji dari Madinah yang tidak dilakukan medical check up di Madinah akan kita lanjutkan pemeriksaan fisik di sini,” ujarnya.

Edy menyampaikan, jamaah haji gelombang dua akan dilakukan Medical Check Up untuk persiapan Armuzna. Kemudian, saat kepulangan jamaah haji, mereka juga diperiksa lagi. Di KKHI juga ada program poli risti untuk mendukung jamaah haji lansia.

Ia mengingatkan, jamaah haji yang punya komorbid, saat beraktivitas harus tahu diri. Disesuaikan aktivitas fisiknya, jangan memaksakan diri kalau tidak memungkinkan.

“Konsultasi dengan dokter pendamping di kloter, di sektor juga sudah kami lengkapi dokter spesialis sehingga bisa berkonsultasi jika diperlukan bisa minta teman-teman sektor dan tenaga kloter, itu layanan yang diterima di KKHI Makkah, semoga jamaah sehat bisa menjalankan ibadah dengan baik jadi haji mabrur,” jelas Edy.

IHRAM

Penanganan Pertama Kaki Melepuh pada Jamaah Haji

Menggunakan alas kaki merupakan langkah utama pencegahan kaki melepuh.

uasa panas yang menyengat dengan suhu harian berkisar 38-40 derajat Celsius memungkinkan jamaah rentan alami kaki melepuh. Untuk itu, jamaah diingatkan mengenakan alas kaki selama beraktivitas di luar ruangan.

Kasi Layanan Penghubung Kesehatan Daker Madinah dokter Desnita mengatakan, menggunakan alas kaki merupakan langkah utama pencegahan kaki melepuh. Andai jamaah khawatir alas kaki hilang, maka ada baiknya bawa kantong plastik atau tas kecil yang cukup untuk membawa alas kaki.

Langkah selanjutnya, keberadaan botol air minum juga sangat penting. Selain untuk mencegah dehidrasi, air dalam botol minum ini bisa digunakan sebagai penanganan pertama kaki melepuh.

“Sebenarnya penanganan bisa dilakukan dengan menggunakan air dari keran yang mengalir. Fungsi air ini untuk menurunkan suhu panas pada kaki agar segera turun. Makanya ketika kaki sudah berasa panas ada baiknya berhenti terlebih dahulu selama setengah jam agar melepuhnya tidak melebar,” ujar dia.

Karenanya, kata dia, ketika jamaah sudah merasa panas kakinya hindari melanjutkan perjalanan. Siram kaki yang panas dengan air jangan pakai odol. Pengunaan odol ini justru membuat panas tidak keluar.

“Tidak disarankan itu,” kata dia.

Apabila suhu kaki sudah turun dan bisa melanjutkan perjalanan segera oleskan krim sebagai langkah penanganan berikutnya. 

IHRAM

Tips Agar Menjadi Haji Mabrur

 Berikut tips agar menjadi haji mabrur. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat Muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Haji yang diterima atau disebut sebagai haji mabrur adalah haji yang dilakukan dengan ikhlas, sesuai tuntunan Rasulullah SAW, dan mendapatkan ridha Allah SWT.

وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

Artinya: (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu109) mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.

Tips Agar Menjadi Haji Mabrur

Dalam upaya untuk mendapatkan haji mabrur, ulama telah memberikan petunjuk dan pedoman yang lengkap. Berikut adalah beberapa tips agar mendapatkan dan menjadi haji mabrur menurut ulama.

  1. Memperbarui Niat dan Meningkatkan Iman

Niat yang tulus dan iman yang kuat merupakan fondasi utama untuk mendapatkan haji mabrur. Seorang Muslim harus memiliki niat yang murni dan benar-benar ikhlas dalam menjalankan ibadah haji.

Dalam kitab “Fathul Majid” karya Syaikh Abdul Rahman bin Hasan Al-Alshaikh, dijelaskan pentingnya niat yang tulus dan kuat dalam melakukan segala ibadah, termasuk haji.

“إن النية المخلصة هي أساس العبادة، فعلى المسلم أن يكون له نية طاهرة وصادقة في أداء مناسك الحج، وهذا ما يشرحه الشيخ عبد الرحمن بن حسن الألشيخ في كتابه “فتح الماجد”.

Artinya: Niat yang tulus adalah dasar ibadah, sehingga seorang Muslim harus memiliki niat yang murni dan tulus dalam melakukan manasik haji, dan inilah yang dijelaskan oleh Sheikh Abd al-Rahman bin Hassan al-Sheikh dalam bukunya “Fath al-Majid. ”

2. Memperdalam Pengetahuan tentang Rukun dan Sunnah Haji

Sebelum melaksanakan haji, penting untuk memperdalam pengetahuan tentang rukun dan sunnah haji. Kitab “Bidayatul Mujtahid” karya Ibnu Rusyd memberikan penjelasan mendalam tentang tata cara haji berdasarkan dalil-dalil syar’i.

Dengan memahami rukun dan sunnah haji, seorang Muslim dapat menjalankan ibadah haji dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

3. Memperbaiki Akhlak dan Meningkatkan Ketaqwaan

Selain melaksanakan rukun-rukun haji secara fisik, penting juga untuk memperbaiki akhlak dan meningkatkan ketaqwaan. Kitab “Riyadhus Shalihin” karya Imam Nawawi memberikan panduan mengenai akhlak yang harus ditingkatkan dalam menjalankan ibadah haji. Dengan memiliki akhlak yang baik dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, seorang Muslim dapat meraih haji mabrur.

4. Berbuat Baik kepada Sesama

Dalam menjalankan ibadah haji, seorang Muslim juga harus berbuat baik kepada sesama manusia. Bantuan kepada orang lain, berbagi rezeki, dan menahan diri dari sikap buruk adalah beberapa bentuk kebaikan yang harus diperhatikan.

Dalam kitab “Al-Adab al-Mufrad” karya Imam Bukhari, terdapat hadis-hadis yang menunjukkan pentingnya berbuat baik kepada sesama dalam mendapatkan haji mabrur.

5. Menghindari Dosa dan Perbuatan Haram

Untuk mendapatkan haji mabrur, seorang Muslim harus menjauhi dosa dan perbuatan haram. Mengikuti tuntunan syariat Islam, menjaga lidah dari ghibah (mencela), memelihara pandangan dari hal-hal yang terlarang, dan menjauhi perbuatan maksiat adalah beberapa langkah penting dalam mencapai haji mabrur.

Kitab “Mukhtasar Minhajul Qashidin” karya Imam Ibn Qudamah Al-Maqdisi menjelaskan mengenai pentingnya menjaga diri dari dosa dalam pelaksanaan ibadah.

Dalam rangka mendapatkan haji mabrur, sangat penting bagi seorang Muslim untuk memperbarui niat, memperdalam pengetahuan tentang haji, memperbaiki akhlak, berbuat baik kepada sesama, serta menghindari dosa dan perbuatan haram.

Pedoman-pedoman ini didasarkan pada kitab-kitab klasik seperti “Fathul Majid” karya Syaikh Abdul Rahman bin Hasan Al-Alshaikh, “Bidayatul Mujtahid” karya Ibnu Rusyd, “Riyadhus Shalihin” karya Imam Nawawi, “Al-Adab al-Mufrad” karya Imam Bukhari, dan “Mukhtasar Minhajul Qashidin” karya Imam Ibn Qudamah Al-Maqdisi.

Dengan mengikuti petunjuk ulama dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam secara konsisten, diharapkan setiap Muslim dapat meraih haji mabrur yang diiringi ridha Allah SWT. Semoga kita semua diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji dengan sempurna dan mendapatkan haji mabrur.

Demikian penjelasan terkait tips agar menjadi haji mabrur. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Kiat Jaga Kebugaran Tubuh untuk Lansia

Calon jamaah haji lansia diimbau menjaga kebugaran tubuh menjelang keberangkatan haji.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengimbau calon jamaah haji lansia untuk menjaga kebugaran tubuh menjelang keberangkatan haji pada 24 Mei 2023.

Kepala Dinkes Kepri Mohammad Bisri mengatakan, dalam pelaksanaan manasik haji yang dilakukan di tingkat kota dan kecamatan telah disampaikan kiat-kiat atau tips menjaga daya tahan tubuh saat menjalan ibadah di Tanah Suci.

“Jamaah harus ikuti instruksi yang telah disampaikan dalam manasik haji. Apa saja yang harus dilakukan dan menjaga kesehatannya. Perlu menjaga kesehatan agar selalu bugar saat pelaksanaan haji,” kata Bisri saat dihubungi di Batam, Kamis.

Ia menyampaikan untuk tetap menjaga kebugaran tubuh pada saat menjalankan ibadah haji, lansia juga harus dalam pengawasan tim medis selama di Tanah Suci.

“Kalau yang harus minum obat, ya harus teratur minumnya, ikuti arahan dokter. Jadi ambil jalan tengahnya, yang penting jamaah lansia itu dalam pengawasan dan terkontrol kondisi kesehatannya. Lansia itu risiko dari sisi sakit,” kata dia.

Lebih lanjut, Bisri memastikan sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci, jamaah calon haji akan dilakukan pengecekan kesehatan secara berkala. “Semua jamaah diperiksa kesehatannya sebelum berangkat, makanya di dalam kloter ada nakes yang mengawal mereka,” ujar dia.

Kata Bisri, jika dari hasil pemeriksaan yang menyatakan kemampuan fisik calon haji lansia tidak diperbolehkan berangkat karena alasan medis, calon haji yang bersangkutan tidak akan diberangkatkan.

“Begitu juga sebaliknya, walaupun tua tidak bisa jalan tapi fisiknya kuat dan sehat tetap boleh berangkat. Walaupun dia di kursi roda, yang penting jantungnya terkontrol, misalnya kena sakit kencing manis, tapi terkontrol juga tidak apa, yang dipastikan itu,” ujar dia.

sumber : Antara

Haji Ramah Lansia, Kemenag Ingatkan Petugas Dua Hal Ini

Tema Haji Ramah Lansia menjadi hal utama yang diusung Kementerian Agama (Kemenag) dalam pelaksanaan haji tahun ini. Tema tersebut diambil mengingat jumlah jamaah lanjut usia (lansia) mencapai 30 persen dari keseluruhan.

Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali menegaskan tema Haji Ramah Lansia ini tidak sebatas menjadi slogan. Menurutnya, layanan terhadap lansia dapat diwujudkan dalam layanan nyata di lapangan.

“Meski ada petugas layanan lansia, namun harus ditekankan semua petugas pada dasarnya adalah petugas ramah lansia,” Ujar Nizar dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Senin (17/4/2023).

Terkait dengan tema tersebut, Nizar pun mengatakan para petugas harus memperhatikan dua hal utama. Pertama, tersedianya sarana prasarana serta fasilitas penyelenggaraan ibadah haji, yang mendukung kebutuhan serta memenuhi hak lanjut usia.

Selanjutnya, perlindungan dan pendampingan jamaah haji lansia yang mengalami keterbatasan fisik, mental, sosial, maupun ekonomi.

Setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Terintegrasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, ia berharap para petugas dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sebelum keberangkatan ke Arab Saudi. Para petugas diminta mendalami lebih jauh dan mencari informasi-informasi penting, yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas di lapangan nanti.

Tidak hanya itu, melalui bimtek itu juga ia berharap komitmen layanan petugas yang dibangun secara bersama-sama dan sudah menjadi komitmen layanan PPIH Arab Saudi tahun 1444H/2023M, dapat dilaksanakan dengan baik selama bertugas di Arab Saudi.

Senada dengan Nizar, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat menyampaikan petugas mempunyai tugas yang berat untuk mempertahankan prestasi atas indeks pelayanan tahun lalu dengan nilai yang cukup tinggi. “Alhamdulillah selama mengikuti bimtek, para petugas telah menunjukkan progres pemahaman terhadap semua layanan dan artinya susah siap melayani jemaah,” kata Arsad. 

IHRAM

Kenali Tiga Bis yang Melayani Jamaah Haji Indonesia di Arab Saudi

Bis antar kota adalah angkutan jamaah haji antar kota perhajian.

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Subhan Cholid menjelaskan tiga bis yang melayani jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Sebagaimana diketahui, kuota haji Indonesia tahun 2023/ 1444 Hijriyah sebanyak 221.000 orang terdiri dari 203.320 jamaah haji reguler, 17.680 jamaah haji khusus, dan 4.200 petugas.

“Selama di Arab Saudi, jamaah haji Indonesia mendapat layanan transportasi yang meliputi bis antar kota, bis shalawat dan bis masyair,” kata Subhan saat Bimbingan Teknis Terintegrasi PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Ia menjelaskan, bis antar kota adalah angkutan jamaah haji antar kota perhajian dengan rute Bandara Madinah ke Madinah, Madinah ke Makkah, Makkah ke Jeddah, Makkah ke Madinah, dan Madinah ke Bandara Madinah (Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz/ AMAA)

Bis sholawat adalah layanan untuk mengantarkan jamaah haji melaksanakan sholat lima waktu ke Masjidil Haram atau untuk mengangkut jamaah dari Masjidil Haram ke pemondokan.

Bis sholawat disediakan berdasarkan ketentuan Ta’limatul Hajj yang mewajibkan misi haji jika menempatkan jamaah haji pada wilayah dengan jarak 2 kilometer. Layanan bis sholawat ini beroperasi selama 24 jam yang dilengkapi dengan rute, halte dan terminal.

“Bis masyair adalah angkutan jamaah haji dengan rute Makkah ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah, Muzdalifah ke Mina dan Mina ke Makkah,” ujar Subhan.

Dijelaskan juga rencana rute angkutan bis sholawat 2023. Jamarat – Mahbas Jin – Bab Ali. Syisyah 1 – Syib Amir. Syisyah 2 – Syib Amir. Syisyah 3 – Syib Amir. Syisyah 4 – Syib Amir.

Raudhah 1 – Syib Amir. Raudhah 2 – Syib Amir. Jarwal 1 – Syib Amir. Jarwal 2 – Syib Amir. Misfalah 1 – Jiad. Misfalah 2 – Jiad.

photo

Infografis Bus Shalawat – (Republika)

IHRAM

Cara Minum Air bagi Jamaah Haji agar tak Dehidrasi

Jamaah haji dianjurkan untuk banyak minum air agar tak dehidrasi.

Musim haji 2023 diperkirakan terjadi bertepatan dengan cuaca panas menyengat. Saat itu, diprediksi hawa panas bisa mencapai 48 derajat celsius, bahkan lebih.

Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo menjelaskan, yang harus dilakukan oleh jamaah haji maupun petugas haji adalah memperbanyak minum air. Dalam mengonsumsi air ini ada caranya atau teknik khusus.

“Ada caranya, tekniknya, yaitu satu menit satu teguk. Dalam satu jam bisa 200 mililiter air,” kata dia dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (13/4/2023).

Menurutnya, teknik seperti itu penting. Alasannya, jika jamaah ataupun petugas langsung minum air dalam jumlah banyak, toilet di Masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram Makkah jaraknya jauh.

“Kalau minumnya langsung banyak, berpotensi selalu ingin ke belakang, ke toilet, padahal jauh. Makanya, per teguk tapi sering,” lanjut dia.

Selanjutnya, ia menyebut saat puncak haji atau prosesi di Arafah, Muzdalifah dan Mina, biasanya jumlah jamaah haji yang meninggal mengalami peningkatan.  Ada beberapa faktor yang memperngaruhi, seperti ancaman suhu panas atau tinggi dan aktivitas yang begitu padat.

Faktor selanjutnya, yakni kerentanan kesehatan pada jamaah haji. Dalam pelaksanaan haji 2023 jumlah lansia lebih dari 67 ribu atau sepertiga dari jumlah total jamaah. Selain itu, terdapat ancaman kekambuhan penyakit yang dipicu oleh kelelahan dan kondisi fisik yang menurun.

Dari berbagai kerentanan tersebut, dibutuhkan kampanye petugas haji kepada jemaah haji 2023 di antaranya minum tak menunggu haus atau jangan sampai kehausan, minum obat teratur bagi jemaah haji risti dan memiliki komorbid.  

“Sebagai puncak haji kegiatan di Armuzna, seharusnya jamaah haji 2023 mengatur tenaga atau energinya. Misalnya, saat di Makkah sebelum ke Armuzna, jamaah haji harus menghemat energi dengan mengurangi ibadah-ibadah sunnah,” ucap Liliek.

Berdasarkan data, ia menyebut dari total jumlah jamaah haji 30 persen mandiri dalam beribadah. Sementara sisanya 70 persen jamaah memiliki risiko kesehatan.  

IHRAM

Kapuskes Haji Imbau Jamaah Atur Ritme Saat Ibadah, Waspadai Puncak Armuzna

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Kesehatan Haji mengimbau calon jamaah haji untuk mempersiapkan fisiknya jelang dan selama menunaikan ibadah di Tanah Suci. 

Hal ini perlu dilakukan, agar jamaah dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji dan meraih kemabruran.

Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji, Liliek Marhaendro Susilo, meminta jamaah agar mengatur ritme ibadahnya saat berhaji.

Salah satunya dengan membatasi aktivitas ibadah sunnah menjelang puncak haji atau yang dikenal dengan masa Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

Berdasarkan data yang ada, dia menyebut angka kematian tertinggi jamaah haji ini terjadi pada masa Armuzna, sampai dengan lima hari pasca-Armuzna. 

Angka kematian ini disebabkan oleh kelelahan yang dirasakan jamaah menjelang dan pascakegiatan di Armuzna.

“Saya berharap ini semestinya tidak terjadi. Periode Armuzna ini seharusnya menjadi puncak kebugaran jemaah bukan puncak kelelahan,” ujar Liliek dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Rabu (12/4/2023).

Liliek menyebut jamaah hendaknya mengurangi aktifitas sunnah sebelum perjalanan Masyair. Salah satu tujuannya adalah agar kondisi fisik mereka saat di Armuzna dalam kondisi baik.

Tidak hanya itu, dia juga menyebutkan dalam beberapa tahun terkahir pelaksanaan ibadah haji ada beberapa penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi jemaah. 

Di antaranya, penyakit jantung, paru, dan stroke. Kebanyakan jemaah haji teridentifikasi mengalami penyakit tersebut di pemondokan pasca Armuzna.

Di sisi lain, Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat mengingatkan ada lima titik kritis yang harus menjadi perhatian para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). 

Lima titik tersebut yaitu titik kedatangan jamaah di bandara Madinah dan Jeddah, titik ketibaan jamaah di Makkah dan Madinah, titik di Makkah gelombang I, titik di Arafah, Muzdalifah dan Mina, serta titik saat tawaf Ifadah.

“Saya minta diatur betul semua supaya kondisi jamaah tetap fit agar bisa menjalankan semua rukun ibadah haji,” ucap Arsyad. 

IHRAM

Total 43 Ribu Jamaah Haji Dapat Manfaat Kesehatan Gratis Arab Saudi

Setiap tahun, kerajaan Arab Saudi memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan gratis kepada jutaan jamaah yang datang untuk melakukan ibadah haji. Ada banyak dokter spesialis yang disiapkan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para jamaah haji.

Dilansir dari The National News, Rabu (6/7/2022), perawatan mulai dari pemeriksaan sederhana hingga kedokteran gigi dan operasi jantung untuk menyelamatkan jamaah haji. Musim haji tahun ini dimulai pada Rabu.  

“Lebih dari 43 ribu peziarah telah mendapat manfaat dari layanan ini di Makkah dan Madinah tahun ini,” kata Kementerian Kesehatan Arab Saudi. 

Pemerintah menanggung semua biaya perawatan dan pengobatan medis, yang dapat menelan biaya ratusan ribu dolar dan termasuk kateterisasi jantung, persalinan dan dialisis, di antara operasi lainnya. 

Selain itu, kerajaan juga menyiapkan dokter holografik, yang memungkinkan pasien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jarak jauh dan diagnosis dari pusat kesehatan SEHA di Riyadh. 

Kemudian klinik gigi berteknologi tinggi dengan 32 staf, akan ditempatkan di Rumah Sakit Darurat Al Haram, yang didedikasikan untuk melayani peziarah. 

Pada 2019, sebelum pandemi global, Arab Saudi memberikan lebih dari 1.000 layanan kesehatan gratis kepada jamaah haji, yang meliputi 468 operasi jantung terbuka dan kateterisasi jantung, 93 endoskopi, 1.491 prosedur dialisis, dan 536 operasi lainnya.  

Di Amerika Serikat, biaya satu kateterisasi jantung tanpa asuransi kesehatan dapat mencapai 9,500 dolar (Rp 142 juta) sedangkan biaya rata-rata dialisis per pasien setiap tahun di negara tersebut adalah sekitar 46 ribu dolar (Rp 691 juta).  

Otoritas kesehatan Arab Saudi telah mengumumkan beberapa contoh di mana nyawa para peziarah diselamatkan.  

Sebuah tim medis darurat menyelamatkan nyawa seorang peziarah Pakistan setelah dia menderita serangan jantung selama haji tahun lalu. 

Dia dirawat oleh staf di Pusat Jantung di King Abdullah Medical City di Makkah, anggota dari Healthcare Cluster, otoritas kesehatan lokal Makkah.

“Dia dibawa langsung ke Rumah Sakit Mina Al Wadi, dan koordinasi cepat terjadi antara otoritas kesehatan, karena pasien segera dipindahkan dari tempat suci ke departemen darurat di kota medis,” kata Saudi Press Agency. 

“Ambulans, dokter, dan staf medis siap dan berada di lokasi untuk musim haji mendatang,” kata Dr Yazan Adnan Yassin Ayoub, yang ditempatkan di Arafah. “Kami siap melayani jamaah haji tahun ini,” ujarnya. 

Para Sabtu, Kementerian Kesehatan Saudi mengatakan tim khusus dari Kota Medis Raja Abdullah di Makkah berhasil melakukan prosedur kateterisasi jantung darurat untuk menyelamatkan nyawa seorang peziarah Iran.  

Kementerian Kesehatan mengidentifikasi pria itu sebagai Hussain Qasmi Jalmrazy dari Isfahan di Iran tengah. Dia dibawa untuk perawatan darurat setelah mengeluh sakit dada dalam perjalanan ke Masjidil Haram di Makkah. 

Kementerian mengatakan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyumbatan lebih dari dua arteri di jantung, di mana spesialis melakukan kateterisasi diagnostik. 

Meskipun spesialis menawarkan untuk melakukan operasi jantung terbuka secara gratis, pasien menolak dan lebih memilih untuk menjalani kateterisasi. 

Raja Salman dari Arab Saudi mengatakan, melayani jamaah haji dan umroh telah menjadi prioritas utama kerajaan sejak didirikan dan hingga saat ini. “Kami bangga dapat melanjutkan misi ini dengan kompetensi tertinggi,” katanya.

Kementeian Kesehatan mengumumkan, Pusat Penyakit dan Bedah Jantung, anggota Komunitas Kesehatan Madinah yang didirikan untuk membantu peziarah, melakukan 19 operasi kateterisasi jantung dalam sepuluh hari terakhir.

Kementerian Kesehatan mengatakan Pusat Jantung di Madinah menerima kasus dari rumah sakit dan Pusat Operasi Bulan Sabit Merah, dan berhasil memberi mereka perawatan kesehatan yang memadai.

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah mendukung kami dan memberi kami kesempatan ini,” kata Dr Mona di Makkah, seraya menambahkan, “Suatu kehormatan bisa melayani jemaah haji, meskipun kita hampir tidak memiliki waktu istirahat atau cuti, saya menantikan untuk bekerja di sini karena ini adalah pertama kalinya saya bekerja selama haji.”

Kementerian mengatakan, sebanyak 25 rumah sakit, yang didukung oleh 156 pusat kesehatan, dilengkapi dengan baik untuk melayani peziarah. 

Kementerian telah meningkatkan kapasitas rumah sakit klinis menjadi 5.000 tempat tidur, unit perawatan intensif dilengkapi dengan 1.053 tempat tidur dan 241 tempat tidur telah dialokasikan untuk pasien yang berisiko terkena serangan panas. “Sebanyak 25 ribu praktisi kesehatan yang memenuhi syarat siap dipanggil,”kata kementerian itu.

Tahun ini, 1.383 perawat berpartisipasi dalam musim haji, termasuk 827 wanita, dan 146 non-Arab Saudi.

Pada Jumat, otoritas kesehatan dan kemanusiaan Arab Saudi, bersama dengan Urusan Kesehatan Makkah dan Otoritas Bulan Sabit Merah Arab Saudi di Madinah, mengawasi kota-kota suci untuk menilai persiapan mereka untuk haji yang aman. Ini termasuk melaksanakan skenario pelatihan di fasilitas medis dan latihan kebakaran.

Sumber: thenationalnews   

IHRAM