Setiap tahun, kerajaan Arab Saudi memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan gratis kepada jutaan jamaah yang datang untuk melakukan ibadah haji. Ada banyak dokter spesialis yang disiapkan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para jamaah haji.
Dilansir dari The National News, Rabu (6/7/2022), perawatan mulai dari pemeriksaan sederhana hingga kedokteran gigi dan operasi jantung untuk menyelamatkan jamaah haji. Musim haji tahun ini dimulai pada Rabu.
“Lebih dari 43 ribu peziarah telah mendapat manfaat dari layanan ini di Makkah dan Madinah tahun ini,” kata Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
Pemerintah menanggung semua biaya perawatan dan pengobatan medis, yang dapat menelan biaya ratusan ribu dolar dan termasuk kateterisasi jantung, persalinan dan dialisis, di antara operasi lainnya.
Selain itu, kerajaan juga menyiapkan dokter holografik, yang memungkinkan pasien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jarak jauh dan diagnosis dari pusat kesehatan SEHA di Riyadh.
Kemudian klinik gigi berteknologi tinggi dengan 32 staf, akan ditempatkan di Rumah Sakit Darurat Al Haram, yang didedikasikan untuk melayani peziarah.
Pada 2019, sebelum pandemi global, Arab Saudi memberikan lebih dari 1.000 layanan kesehatan gratis kepada jamaah haji, yang meliputi 468 operasi jantung terbuka dan kateterisasi jantung, 93 endoskopi, 1.491 prosedur dialisis, dan 536 operasi lainnya.
Di Amerika Serikat, biaya satu kateterisasi jantung tanpa asuransi kesehatan dapat mencapai 9,500 dolar (Rp 142 juta) sedangkan biaya rata-rata dialisis per pasien setiap tahun di negara tersebut adalah sekitar 46 ribu dolar (Rp 691 juta).
Otoritas kesehatan Arab Saudi telah mengumumkan beberapa contoh di mana nyawa para peziarah diselamatkan.
Sebuah tim medis darurat menyelamatkan nyawa seorang peziarah Pakistan setelah dia menderita serangan jantung selama haji tahun lalu.
Dia dirawat oleh staf di Pusat Jantung di King Abdullah Medical City di Makkah, anggota dari Healthcare Cluster, otoritas kesehatan lokal Makkah.
“Dia dibawa langsung ke Rumah Sakit Mina Al Wadi, dan koordinasi cepat terjadi antara otoritas kesehatan, karena pasien segera dipindahkan dari tempat suci ke departemen darurat di kota medis,” kata Saudi Press Agency.
“Ambulans, dokter, dan staf medis siap dan berada di lokasi untuk musim haji mendatang,” kata Dr Yazan Adnan Yassin Ayoub, yang ditempatkan di Arafah. “Kami siap melayani jamaah haji tahun ini,” ujarnya.
Para Sabtu, Kementerian Kesehatan Saudi mengatakan tim khusus dari Kota Medis Raja Abdullah di Makkah berhasil melakukan prosedur kateterisasi jantung darurat untuk menyelamatkan nyawa seorang peziarah Iran.
Kementerian Kesehatan mengidentifikasi pria itu sebagai Hussain Qasmi Jalmrazy dari Isfahan di Iran tengah. Dia dibawa untuk perawatan darurat setelah mengeluh sakit dada dalam perjalanan ke Masjidil Haram di Makkah.
Kementerian mengatakan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyumbatan lebih dari dua arteri di jantung, di mana spesialis melakukan kateterisasi diagnostik.
Meskipun spesialis menawarkan untuk melakukan operasi jantung terbuka secara gratis, pasien menolak dan lebih memilih untuk menjalani kateterisasi.
Raja Salman dari Arab Saudi mengatakan, melayani jamaah haji dan umroh telah menjadi prioritas utama kerajaan sejak didirikan dan hingga saat ini. “Kami bangga dapat melanjutkan misi ini dengan kompetensi tertinggi,” katanya.
Kementeian Kesehatan mengumumkan, Pusat Penyakit dan Bedah Jantung, anggota Komunitas Kesehatan Madinah yang didirikan untuk membantu peziarah, melakukan 19 operasi kateterisasi jantung dalam sepuluh hari terakhir.
Kementerian Kesehatan mengatakan Pusat Jantung di Madinah menerima kasus dari rumah sakit dan Pusat Operasi Bulan Sabit Merah, dan berhasil memberi mereka perawatan kesehatan yang memadai.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah mendukung kami dan memberi kami kesempatan ini,” kata Dr Mona di Makkah, seraya menambahkan, “Suatu kehormatan bisa melayani jemaah haji, meskipun kita hampir tidak memiliki waktu istirahat atau cuti, saya menantikan untuk bekerja di sini karena ini adalah pertama kalinya saya bekerja selama haji.”
Kementerian mengatakan, sebanyak 25 rumah sakit, yang didukung oleh 156 pusat kesehatan, dilengkapi dengan baik untuk melayani peziarah.
Kementerian telah meningkatkan kapasitas rumah sakit klinis menjadi 5.000 tempat tidur, unit perawatan intensif dilengkapi dengan 1.053 tempat tidur dan 241 tempat tidur telah dialokasikan untuk pasien yang berisiko terkena serangan panas. “Sebanyak 25 ribu praktisi kesehatan yang memenuhi syarat siap dipanggil,”kata kementerian itu.
Tahun ini, 1.383 perawat berpartisipasi dalam musim haji, termasuk 827 wanita, dan 146 non-Arab Saudi.
Pada Jumat, otoritas kesehatan dan kemanusiaan Arab Saudi, bersama dengan Urusan Kesehatan Makkah dan Otoritas Bulan Sabit Merah Arab Saudi di Madinah, mengawasi kota-kota suci untuk menilai persiapan mereka untuk haji yang aman. Ini termasuk melaksanakan skenario pelatihan di fasilitas medis dan latihan kebakaran.
Sumber: thenationalnews
IHRAM