Jemaah Wafat 347, Lampaui Tahun 2016

Madinah (PHU)—Jemaah haji yang telah diterbangkan menuju Tanah Air sudah 354 kloter dari keseluruhan 511 kloter. Mereka yang tergabung dalam 354 kloter itu sebanyak 142.450 jemaah dan 1.770 petugas yang mendampingi jemaah. Data tersebut sesuai dengan rilis dari Bagian Data dan Siskohat PPIH Arab Saudi pada Ahad (16/9/2018) pukul 10.00 waktu Saudi.

Sekitar 3.000 jemaah haji Indonesia juga masih tersisa di Makkah saat data tersebut dikirimkan. Mereka diberangkatkan ke Madinah, hari ini Ahad (16/9) dengan bus-bus yang berangkat sepanjang hari.

Sedangkan menurut Kasi Perlindungan Jemaah Daker Madinah PPIH Arab Saudi Maskat Ali Jasmun, bus terakhir akan bertolak dari Makkah pukul 16.00 waktu setempat. Bus tersebut diperkirakan tiba di Madinah pukul 22.00.

“Jadi saya minta seluruh tim Daker Madinah yang berada di Terminal Hijrah untuk standby,” ujarnya dalam apel persiapan penerimaan jemaah hari terakhir di Madinah, Ahad (16/9).

Sebanyak 13 kloter akan berangkat dari Makkah pada pemberangkatan hari terakhir. Kloter 95 Debarkasi Jakarta-Bekasi dengan 410 jemaah mengawali pergerakan ke Madinah pukul 05.00 subuh dari Hotel Nazrah, kawasan Syisyah, Mekah.

Satu jam kemudian, Kloter 91 Debarkasi Solo sebanyak 360 jemaah menyusul bergerak dari Hotel Saray Istambul 3/Binayah Al Fouz ke Madinah. Sebelas kloter lainnya berangkat ke Madinah sore hari pukul 15.00 hingga pukul 16.00.

Jemaah yang diangkut tersebut merupakan jemaah yang tiba paling akhir melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Sedikitnya 114 ribu jemaah Indonesia tiba di Jeddah lebih dulu kemudian didorong ke Makkah dan kemudian ke Madinah selepas puncak haji sebelum pemulangan melalui Bandara Prince Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.

Sebelumnya, sekitar 87 ribu jemaah telah dipulangkan melalui Bandara Jeddah setelah sebelumnya datang melalui Madinah dan digeser ke Makkah menjelang puncak haji.

Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi, Arsyad Hidayat, mengatakan, akan memprioritaskan pemulangan jemaah yang mengalami sakit di Tanah Suci melalui kursi-kursi kosong pada kloter-kloter yang dipulangkan.

“Kita pertimbangkan keselamatan, kita tidak mau menyepelekan. Itu tanggung jawab pemerintah,” kata Arsyad di Madinah. Ia mengatakan, PPIH Arab Saudi akan mengupayakan jemaah diberangkatkan dan dipulangkan dalam keadaan aman.

Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Cholid mengatakan, ke-13 kloter terakhir diangkut ke Madinah menggunakan 105 bus. Dengan pemberangkatan kloter terakhir itu, operasional bus shalawat yang membawa jemaah Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya secara resmi dihentikan pada Ahad (16/9) sejak pukul 12.00 siang.

Seluruh petugas haji di Makkah pada Senin (17/9) juga akan meninggalkan Makkah menuju Tanah Air melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Total petugas yang akan pulang ke Tanah Air sebanyak 426 orang.

Sedangkan jemaah sakit yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah juga akan dievakuasi ke KKHI Madinah. Hingga Sabtu (15/9), jumlah jemaah yang dirawat di KKHI Mekah sebanyak 11 orang dan di sejumlah rumah sakit Arab Saudi sebanyak 65 orang.

Sedangkan jumlah jemaah wafat hari ini mencapai 347 orang. Jumlah jemaah wafat tahun 2016 tercatat 342 orang dengan jumlah kuota 168.000 jemaah. Sementara jemaah wafat tahun 2017 sebanyak 657 orang dan kuotanya 211.000 orang. (mch/ab).

KEMENAG RI

Separuh Jamaah Indonesia Telah Dipulangkan

Lebih dari separuh total jamaah haji Indonesia di Tanah Suci telah dipulangkan ke Tanah Air. Hingga Ahad (16/9) tersisa sekurangnya 87 ribu jamaah di Tanah Suci.

Menurut catatan Bagian Data dan Siskohat PPIH Arab Saudi, hingga Ahad (16/9) siang, telah dipulangkan sebanyak 144.220 orang. Jumlah itu terdiri dari 142.450 jamaah dan 1.770 petugas. Mengingat total jamaah haji Indonesia tahun ini yang yang berangkat sekitar 204 ribu, jumlah yang pulang telah melebih separuh total jamaah.

Jumlah jamaah yang pulang pada gelombang pertama melalui Bandara King Abdulaziz sejak 27 Agustus hingga 9 Agustus sebanyak 87.853. Sedangkan yang pulang menyertai gelombang melalui melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz Madinah sejak 9 Agustus hingga Jumat (16/9) sebanyak 54.597 jamaah.

Sisa dari jamaah yang belum dipulangkan tersebut akan menjalani sekitar 8 hingga 9 hari di Madinah terlebih dahulu. Setelah itu mereka akan dipulangkan melalui Bandara Madinah. Kepulangan kloter terakhir dijadwalkan pada 25 Agustus nanti.

Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi, Arsyad Hidayat, mengatakan, akan memprioritaskan kepulangan jamaah yang mengalami sakit di Tanah Suci melalui kursi-kursi kosong pada kloter-kloter yang dipulangkan.

“Kita pertimbangkan keselamatan, kita tidak mau menyepelekan. Itu tanggung jawab pemerintah,” kata Arsyad di Madinah. Ia mengatakan, PPIH Arab Saudi akan mengupayakan jamaah diberangkatkan dan dipulangkan dalam keadaan aman.

Segala Mimpi dan Harapan itu Mudah Bagi Allah

JUDUL di atas adalah ungkapan orang yang sangat optimis, yang tetap bahagia saat kondisi kritis dengan keyakinan bahwa ada Allah yang bisa mengubah keadaan dengan cara yang tak diduga-duga.

Saat terlintas kalimat tersebut di atas, saya teringat kata pujangga, “Mintalah kepada Allah seukur apa yang dimiliki Allah, bukan seukur mimpimu saja. Allah memiliki langit dan bumi, tak mungkin tak mampu atas apapun. Mintalah bahkan hal yang mustahilmenurutmu.”

Ingat pada kata pujangga tersebut itu, saya ingat pada “kegilaan” saudara saya, Bapak Haji Yudi, jamaah haji Kanomas 2018 asal Lampung itu. Saat beliau terjatuh tak memiliki apapun, jiwa beliau bangkit untuk yakin akan kebesaran dan kemahakuasaan Allah. Lalu beliau berdoa: “Ya Allah, berikan kepadaku uang sebagai modal usaha ya Allah, Rp10 miliar. Jangan lewat perbankan ya Allah.” Bisa dibayangkan, orang tak punya apa-apa meminta uang Rp10 miliar. Gila, bukan?

Bagaimana jawaban Allah? Tentu kisahnya tak sesederhana tulisan ini. Allah kirimkan salah seorang hambaNya yang pernah dibantu “kecil-kecilan” waktu dahulu untuk datang ke Pak Haji Yudi membawa uang Rp10 miliar. Uang itu boleh dianggap pinjaman dan juga boleh dianggap pemberian. Kok bisa? Kisahnya membuat saya penasaran. Pak Yudipun berbagi rahasia apa yang telah beliau istiqamahkan sampai permohonannya yang fantastis itu dikabulkan Allah.

Sahabat dan saudaraku, tulisan ini sesungguhnya bukan untuk merangsang kita meminta urusan duniawi saja. Lebih dari itu marilah kita memohon urusan akhirat kita pula. Kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat kalau bisa kita raih semuanya.

Seorang lelaki datang kepada Rasulullah untuk diajarkan doa saat meminta kepada Allah. Rasulullah bersabda: “Berdoalah, Doa ini telah terkumpul didalamnya kebahagiaan dunia dan akhirat.”

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi 

INILAH MOZAIK

Ikhlas Menerima Takdir Buruk

DIHIKAYATKAN bahwa seseorang dari kalangan orang-orang saleh melewati seorang laki-laki yang terkena penyakit lumpuh separuh badan, ulat bertebaran dari dua sisi perutnya, lebih dari itu ia juga buta dan tuli.

Lelaki lumpuh itu mengatakan, “segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanmu dari cobaan yang telah dialami oleh banyak orang.” Lantas lelaki saleh yang lewat itu heran, kemudian bertanya kepadanya, “Wahai saudaraku! Apa yang diselamatkan oleh Allah Subhanahu wa Taala dari dirimu padahal saya melihat semua musibah, menimpa dirimu?” Ia menjawab, “Menyingkirlah kamu dariku hai pengangguran! Sungguh, Allah Subhanahu wa Taalatelah menyelamatkanku karena Dia menganugerahkan kepadaku lisan yang selalu mentauhidkan-Nya, hati yang dapat mengenal-Nya, dan waktu yang selalu kugunakan untuk berzikir kepada-Nya.”

Dihikayatkan pula bahwa ada seorang yang saleh yang apabila ditimpa sebuah musibah atau mendapat cobaan, selalu berkata, “Ini adalah sesuatu yang baik.” Pada suatu malam serigala datang memangsa ayam jagonya, kejadian ini disampaikan kepadanya, maka ia pun berkata, “Ini adalah sesuatu yang baik.” Kemudian pada malam itu pula anjing penjaga ternaknya dipukul orang hingga mati, lalu kejadian ini disampaikan kepadanya. Ia pun berkata, “Ini adalah sesuatu yang baik.”

Tak berapa lama keledainya meringkik, lalu mati. Ia pun berkata, “Ini adalah sesuatu yang baik, insya Allah.” Anggota keluarganya merasa sempit dan tidak mampu memahami mengapa ia mengucapkan perkataan itu.

Pada malam itu orang-orang Arab datang menyerang mereka. Mereka membunuh semua orang yang ada di wilayah tersebut. Tidak ada yang selamat selain dia dan keluarganya. Orang-orang Arab yang menyerang tersebut menjadikan suara ayam jago, gonggongan anjing, dan teriakan keledai sebagai indikasi bahwa sebuah tempat itu dihuni manusia, sedangkan semua binatang miliknya telah mati.

Jadi, kematian semua binatang ini merupakan kebaikan dan menjadi penyebab dirinya selamat dari pembunuhan. Maha Suci Allah Yang Maha Mengatur dan Maha Bijaksana.

Al-Madaini menceritakan, “Di daerah pedalaman saya pernah melihat seorang perempuan yang saya belum pernah melihat seorang pun yang lebih bersih kulitnya dan lebih cantik wajahnya daripada dirinya. Lalu saya berkata, “Demi Allah, kesempurnaan dan kebahagiaan berpihak kepadamu.”

Lantas perempuan tersebut berkata, “Tidak. Demi Allah, sesungguhnya saya banyak dikelilingi oleh duka cita dan kesedihan. Saya akan bercerita kepadamu. Dulu saya mempunyai seorang suami. Dari suami saya tersebut saya mempunyai dua orang anak. Suatu ketika ayah kedua anak saya ini sedang menyembelih kambing pada hari raya Idul Adha. Sedangkan anak-anak sedang bermain.” Lantas anak yang lebih besar berkata kepada adiknya, “Apakah kamu ingin saya beritahu bagaimana cara ayah menyembelih kambing?” Adiknya menjawab, “Ya.” Lalu si kakak menyembelih adiknya.

Ketika si kakak ini melihat darah, maka ia menjadi cemas, lalu ia melarikan diri ke arah gunung. Tiba-tiba ia dimangsa serigala. Kemudian ayahnya keluar untuk mencari anaknya, ternyata ia tersesat di jalan sehingga ia mati kehausan. Akhirnya saya pun hidup sebatang kara.”

Lantas saya bertanya kepadanya, “Bagaimana engkau bisa sabar?” Ia menjawab, “Apabila peristiwa tersebut terus-menerus menimpa saya, pasti saya masih merasakannya. Namun, hal itu saya anggap hanya sebuah luka, hingga akhirnya ia pun sembuh.”

Pada saat putranya meninggal dunia, Imam asy-Syafii rahimahullah. Berkata, “Ya Allah! Jika Engkau memberi cobaan, maka sungguh Engkau masih menyelamatkanku. Jika Engkau mengambil, sungguh Engkau masih menyisakan yang lain. Jika Engkau mengambil sebuah organ, sungguh Engkau masih menyisakan banyak organ yang lain. Jika Engkau mengambil seorang anak, sungguh Engkau masih menyisakan beberapa anak yang lain.”

Al-Ahnaf bin Qais mengatakan, “Saya mengadukan sakit perut yang saya alami kepada pamanku, namun ia malah membentakku seraya berkata, “Jika sesuatu menimpamu, janganlah engkau mengeluhkannya kepada seorang pun. Sesungguhnya manusia itu ada dua macam. Teman yang kamu susahkan dan musuh yang kamu senangkan. Janganlah engkau mengeluhkan sesuatu yang menimpa dirimu kepada makhluk sepertimu yang tidak mampu mencegah bila hal serupa menimpa dirinya. Akan tetapi, adukanlah pada Dzat yang memberi cobaan kepadamu. Dialah yang mampu memberikan kelonggaran kepadamu. Hai putra saudaraku! Sungguh, salah satu dari kedua mataku ini tidak dapat melihat semenjak empat puluh tahun lalu. Saya tidak memberitahukan hal ini kepada istri saya dan kepada seorang pun dari keluarga saya.”

Ada seorang yang saleh mendapat cobaan terkait putra-putranya. Ketika ia dianugerahi dua orang anak dan baru saja mulai beranjak besar sehingga membuatnya bahagia, tiba-tiba anaknya dijemput kematian. Ia ditinggalkan anaknya dengan penuh kesedihan dan patah hati.

Akan tetapi, lantaran kuatnya iman, ia hanya dapat mengikhlaskan karena Allah Subhanahu wa Taala dan bersabar seraya berkata, “Milik Allah Subhanahu wa Taala segala sesuatu yang telah Dia berikan. Milik AllahSubhanahu wa Taala pula segala sesuatu yang telah Dia ambil. Ya Allah! Berilah keselamatan kepadaku dalam musibah ini dan berikanlah ganti yang lebih baik lagi.”

Allah pun menganugerahkannya anak yang ketiga. Setelah beberapa tahun, si anak jatuh sakit. Dan ternyata sakitnya sangat parah sampai hampir mati. Sang ayah berada di sisinya dengan air mata yang berlinangan. Kemudian ia merasakan kantuk dan tertidur.

Di dalam tidurnya ia bermimpi bahwa kiamat telah datang. Ketakutan-ketakutan pada hari Kiamat telah muncul. Lantas ia melihatshirath (jembatan) yang telah dipasang di atas permukaan Neraka Jahannam. Orang-orang sudah siap menyeberanginya. Laki-laki tersebut melihat dirinya sendiri di atas shirath. Ia hendak berjalan, tetapi ia takut terjatuh. Tiba-tiba anaknya yang pertama yang telah mati datang berlari-lari menghampirinya seraya berkata, “Saya akan menjadi sandaranmu wahai ayahku!” Sang ayah pun mulai berjalan.

Akan tetapi, ia masih khawatir terjatuh dari sisi lain. Tiba-tiba ia melihat anaknya yang kedua mendatanginya dan memegangi tangannya pada sisi lainnya. Lantas lelaki tersebut sungguh-sungguh bergembira. Setelah ia berjalan sebentara, ia merasakan sangat haus, lalu ia meminta kepada salah satu dari dua anaknya tersebut agar memberinya minuman. Keduanya berkata, “Tidak bisa. Jika salah satu dari kita meninggalkanmu, niscaya engkau terjatuh ke neraka, lalu apa yang sebaiknya kita lakukan?” Salah satu dari kedua anaknya berkata, “Wahai ayahku! Seandainya ada saudara kami yang ketiga bersama kami, pastilah ia dapat mengambilkan minum untukmu sekarang.”

Lantas lelaki tersebut terjaga dari tidurnya seraya ketakutan. Ia memuji AllahSubhanahu wa Taala bahwa ia masih hidup dan Hari Kiamat belum tiba.

Seketika ia melirik ke arah anaknya yang sedang sakit di sampingnya. Ternyata anaknya telah meninggal dunia. Kontan ia menjerit, “Segala puji bagi Allah.” Sungguh, saya telah mempunyai simpanan dan pahala. Kamu adalah pendahulu bagiku di atas shirath pada hari Kiamat kelak.” [ ]

Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1

INILAH MOZAIK

Serba-serbi Haji (22): Mat Kelor Menjadi Robot

MAT Kelor dan isteri memang berjiwa sosial sekali. Tadi pagi adalah hari terakhir baginya di tanah suci. Sejak pagi saya tak melihat ujung hidungnya. Ternyata dia dan isterinya keliling toko dan pasar untuk menambah oleh-oleh. Padahal sudah ada beberapa kardus yang dikirimkannya via cargo.

“Wajah sanak kerabat dan tetangga hadir semua dalam bayangan saya. Tak nyaman hati ini jika tak berbagi oleh-oleh sementara setiap malam mereka mengaji dan berdoa mendoakan saya,” katanya beralasan.

Iya, benar. Tradisi di Madura memang unik. Orang naik haji itu memerlukan biaya relatif besar: selamatan keberangkatan haji, selamatan tiap malam selama berada di tanah suci, dan selamatan pulang haji. Bisa-bisa, tiga selamatan itu menghabiskan sapi satu kandang bahkan lebih. Karena itulah maka haji di Madura punya makna dan nilai yang mungkin saja berbeda dengan daerah lain. Bukan masalah relijiusitas semata, namun memiliki makna sosial dan kultural. Butuh satu semester untuk membahas “the socio-anthropological aspects of pilgrimage” masyarakat Madura.

Benar saja. Setibanya di bandara, Mat Kelor kebingungan mengatur bagasi yang overload, kelebihan timbangan. Berat timbangan barang dan timbangan badan memang menjadi isu sensitif di akhir prosesi haji. Tiap jamaah hanya dibatasi 2 koper bagasi masing-masing 23 kg untuk kelas ekonomi dan 30 kg untuk kelas bisnis. Mat Kelor agak galau dan mundur dari antrian untuk mengatur isi bagasinya.

Lalu, istri Mat Kelor maju ke counter untuk membawa dan menimbang kembali koper-koper itu. Alhamdulillah lolos, hanya lebih setengah kilo. Dia ditoleransi petugas. Namun, Mat Kelor tak tampak, diduga sedang berada dalam toilet. Menjelang antri imigrasi Mat Kelor menampakkan diri dengan tampilan aneh.

Dia tampak sangat gemuk dan sulit berjalan. Persis seperti robot. Setelah diamati, ternyata dia memakai baju 5 lapis dan celana dua lapis. Semua jamaah tertawa. Ketika ditanya mengapa, dia berkata: “Baju ini kukeluarkan dari koper yang kelebihan berat tadi. Mau dibuang sayang, ada barakah Mekah Madinah di baju dan celana ini. Aku pakai saja.” Diapun melangkah pelan-pelan. Semua mata memandang padanya. Mat Kelor semakin terkenal.

INILAH MOZAIK

Jika Laki-laki Boleh Poligami, Mengapa Perempuan Dilarang Poliandri?

Mengapa laki-laki beristri lebih satu (poligami) dibolehkan dalam Islam, sedang poliandri dilarang (perempuan yang mempunyai suami lebih dari satu)?

Islam sungguh ajaran yang sangat sempurna. Islam tidak pernah merendahkan perempuan. Islam justru memuliakan derajat kaum perempuan. Perempuan terhormat tidak rela dirinya digerayangi banyak laki-laki. Ia hanya mau melihat satu saja laki-laki pendampingnya. Bahkan, karena saking setianya, tidak jarang perempuan yang menolak menikah lagi sepeninggal suaminya walaupun itu dihalalkan agama Islam. Dan kita melihat itu banyak di sekitar kita.

Orang-orang orientalis kerap menghasut kaum perempuan. Katanya, ”Coba lihat, nanti di surga laki-laki boleh punya bidadari-bidadari tapi perempuan tidak boleh punya banyak lelaki.”

Syaikh Mutawalli Asy-Sya’rowi pernah berceramah di Amerika, ada yang bertanya seperti cemoohan orientalis itu. Apa jawaban Syeikh?

Ia menjawab dengan pertanyaan balik, ”Bukankah di negeri tuan tempat-tempat pelacuran dilegalisasi?”

”Betul,” jawabnya.

Syeikh lulusan terbaik Al-Azhar itu tanya lagi, ”Bagaimana tuan menjaga kesehatan pelacur-pelacur itu dan menghindarkannya dari penyakit?”

Mereka menjawabnya, ”Mereka disuntik dua kali seminggu supaya tidak menularkan penyakitnya kepada tamu-tamu lain.”

”Bagus”, jawab Syeikh. ”Lalu, apakah tuan-tuan tidak meagadakan pemeriksaan kepada istri-istri dari suami yang datang ke tempat pelacur?”

“Tidak! Kenapa?”

”Karena mereka bersih, sebab hanya satu saja laki-laki yang bersetubuh, yaitu suaminya. Lain halnya jika ia banyak suami, bisa saja terkena penyakit. Sebab, wanita yang wadahnya disiram banyak laki-laki bisa mengakibatkan penyakit.”

“Kalau begitu, benar sekali ketentuan Islam melarang wanita berpoliandri,” ujar Syeikh.

Syeikh tanya lagi pada mereka, “Tuan-tuan menyediakan tempat pelacuran dengan pemuasnya kaum wanita. Kenapa Tuan tidak menyediakan tempat pelacuran yang berpenghuni pria, dengan pengunjung wanita?”

Mereka menjawab, ”ltu bertentangan dengan fitrah wanita. Apabila ada wanita yang mendatangi atau mencari laki-laki untuk memenuhi kebutuhan seksnya adalah ganjil dan tidak normal.”

[@paramuda/BersamaDakwah]

5 Anak Iblis Paling Berbahaya di Dunia, Ini Tugas Mereka

Al Hafizh Imam Jamaluddin Abul Faraj Abdurrahman Ibnul Jauzi al Baghdadi rahimahullah dalam bukunya, Tabliis Iblis, menjelaskan nama lima anak iblis dan tugas-tugas mereka.

1. Tsabr

Tugas anak iblis bernama Tsabr ini adalah mendatangi orang-orang yang terkena musibah dan membuat mereka menampar pipinya sendiri, menyobek baju, merusak dan mengeluarkan kata-kata jahiliyah.

Tsabr sangat berhasil jika manusia yang terkena musibah marah kepada Allah dan mencela takdir.

2. A’war

Anak iblis bernama A’war ini tugasnya merayu manusia agar berzina. Menghembuskan ke pikiran manusia bahwa zina itu sangat nikmat dan menipu mereka agar menganggapnya sebagai perbuatan yang bagus.

3. Miswath

Miswath tugasnya membawa dusta. Ia menghembuskan kedustaan dan kebohongan kepada manusia agar mereka semakin tertarik mendengarnya dan kemudian menyebarkan kedustaan itu.

Dihiasinya kedustaan dan kebohongan menjadi demikian menarik, bahkan kadang ia muncul menyerupai manusia untuk memprovokasi orang yang menjadi sasarannya.

4. Dasim

Anak iblis yang satu ini tugasnya menyusupkan penampakan cela seseorang kepada orang lain. Sehingga orang yang disasarnya tidak melihat kecuali celanya saja sehinga ia marah dan membenci orang tersebut.

Tak hanya orang yang jauh seperti kompetitor atau rekan kerja, bahkan ia menghembuskan cela istri kepada suaminya dan cela suami kepada istrinya agar saling berselisih bahkan bercerai.

5. Zaknabur

Dialah yang ditugasi Iblis untuk menguasai pasar. Ia mengibarkan bendera di sana sehingga manusia termakan bujuk rayu untuk curang, mengurangi timbangan, menipu, riba dan lain sebagainya

Lima anak iblis dengan tugasnya itu baru menggambarkan sebagian aktifitas mereka. Sebab iblis telah bersumpah untuk selalu berusaha menyesatkan manusia dengan berbagai cara.

Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. (QS. Shad: 82-83)

Allah mengabadikan deklarasi perang iblis dalam Surat Shad ayat 82. Namun Allah juga membuat iblis memberitahukan siapa saja yang akan selamat dari upaya penyesatan itu. Mereka adalah orang-orang yang mukhlasin.

“Si iblis mengakui terus terang bahwa ada pengecualiannya, atau karena dia merasa tidak berani mendekatinya,” tulis Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar, “yaitu hamba-hamba Allah yang telah disucikan. Karena walaupun dia coba bagaimanapun, dan tentu kadang-kadang dicobanya, tidaklah akan berhasil.”

Siapakah mukhlasin yang tidak bisa disesatkan iblis dan anak iblis itu? Buya Hamka menjelaskan bahwa mereka adalah orang yang telah disucikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala karena senantiasa mendekat kepadaNya. Sedangkan Ibnu Taimiyah dalam Tazkiyatun Nafs menjelaskan bahwa mukhlasin adalah orang yang istiqamah dalam ikhlas, tidak berbuat syirik kepadaNya.

Semoga kita semua dimasukkan Allah ke dalam golongan hambaNya yang mukhlasin, yang selamat dari tipu daya iblis serta anak cucunya. Lalu kita mendapat rahmat Allah dan kelak dimasukkan ke dalam surgaNya.

[Muchlisin BK/BersamaDakwah]

Pemulangan Haji Khusus Tuntas, 5 di RSAS

Seluruh kafilah jemaah haji khusus yang biasa disebut PIHK telah memulangkan jemaah haji khusus Indonesia. Jumlah jemaah dan petugas yang meninggalkan Arab Saudi sebanyak 16.814 orang atau 99,8% dari jemaah haji khusus yang tiba di Arab Saudi yang berjumlah 16.840 orang. Angka itu termasuk satu orang jemaah PT. Primas (Kosorsium PT. Dewi Serasi) yang wafat di atas pesawat sebelum mendarat di Tanah Air. Empat dari jemaah yang sakit di rawat di Madinah, sedangkan satu orang dirawat di Makkah. Sementara itu 21 orang jemaah haji khusus meninggal dunia selama di Arab Saudi.

“Kita bersyukur bahwa proses pemulangan jemaah haji khusus telah selesai, meskipun kita tetap berharap bahwa kelima jemaah yang sakit dapat segera dipulangkan ke tengah keluarga mereka. Kita bersyukur karena secara umum proses pemulangan relatif lancar”, kata Kepala Daker Airport Arsyad Hidayat di Madinah, Jumat (14/9/2018).

Meski demikian, Arsyad berharap para PIHK tidak berpuas diri dengan sukses penyelenggaraan haji khusus tahun ini. Masih banyak sisi yang perlu ditingkatkan, misalnya mengenai handling barang bawaan.

Lebih lanjut, Arsyad berpesan agar ke depan PIHK dapat memperkuat tim handling agar kasus tercecernya barang bawaan dapat diminimalisir.

“Kami mengapresiasi keberadaan tim handling asosiasi yang sangat membantu para anggotanya, bukan hanya mengurusi masalah handling, tetapi juga mengarahkan pada jemaah di bandara dan penghubung dengan petugas Daker Airport. Masalahnya tidak semua asosiasi mempunyai tim handling, dan bahkan tidak semua PIHK bersedia menggunakan tim handling yang disiapkan oleh asosiasi. Ini disayangakan karena keberadaan mereka cukup membantu” ujarnya.

Senada dengan Arsyad, Kepala Bidang Pengawasan Haji Khusus PPIH Arab Saudi Mulyo Widodo juga mengingatkan bahwa tugas PIHK belum sepenuhnya selesai.

“Masih terdapat lima jemaah yang terpaksa ditinggal karena sedang sakit. PIHK harus tetap memulangkan mereka apabila kesehatan mereka sudah memungkinkan. Kami akan memonitor perkembangan mereka dan memastikan mereka akan dipulangkan setelah laik terbang secara medis,” tegasnya usai melepas rombongan terakhir (PT. Kaisa Rossie) yang terbang melalui Bandara Jeddah.

Di tempat yang sama, Kepala Seksi Pengawasan PIHK Daker Airport Zakaria Anshori menyebutkan bahwa Proses pemulangan jemaah berlangsung sejatinya selama 17 hari dari tanggal 26 Agustus 2018 (PT. Ananda Nurul Haromain) hingga tanggal 11 september 2018 oleh PT. Madani Prabu Jaya.

“Namun jumlah harinya bertambah menjadi 19 hari karena adanya jemaah yang sakit, yang baru bisa dipulangkan pada tanggal 13 September 2018, yaitu dua orang jemaah PT. Al Haramain Jaya Wisata melalui Bandara Madinah,” terangnya.

Menurut Zakaria, pemulangan jemaah haji khusus tetap menggunakan 8 maskapai penerbangan, yaitu: Garuda Indonesia (GA), Saudia (SV), Emirates (EK), Ettihad (EY), Turkish (TK), Scoot Tiger (TR), Oman Air (WY), dan SriLankan (UL). Saudia Airline mendominasi pengangkutan jemaah haji dengan memulangkan 9.015 jemaah (53,6%), lebih banyak dibanding fase kedatangan (8.955 jemaah atau 53,2%). Mereka diberangkatkan dari Arab Saudi melalui dua bandara, yaitu Bandara King Abdul Aziz Jeddah (12.860 org atau 76,5%) dan sisanya sebanyak 3.954 melalui Bandara Amir Muhammad di Madinah.

“Kami megucapkan terima kasih atas kerjasama Seksi Pengawasan PIHK Daker Madinah dalam melakukan monitoring di Bandara Madinah,” tutupnya. (ab/ab).

 

KEMENAG RI

Mana yang Utama, Bertasbih atau Beristighfar?

PENULIS banyak kitab bernama Ibnul Jawzi ini suatu waktu ditanya seseorang mana yang paling bagus dilakukannya antara membaca tasbih dan membaca istighfar. Jawaban beliau indah sekali: “Baju yang kotor lebih membutuhkan sabun ketimbang parfum.”

Istighfar adalah sabun untuk dosa dan kesalahan kita. Tasbih adalah parfum pengharum kehidupan kita. Manusia yang rajin beristighfar dan bertasbih sungguh akan memiliki kehidupan yang bersih dan wangi.

Kegalauan, kecemasan dan kesedihan yang kita rasakan adalah karena badan kita kotor dengan kemaksiatan. Lihatlah kehidupan orang-orang yang hidupnya penuh dengan nilai positif, dalam kondisi bagaimanapun mereka tenang dan tetap bersahaja. Pikiran yang positif, niat yang positif, praduga yang positif dan perbuatan positif adalah dasar-dasar utama kebahagiaan yang dimiliki oleh semua ahli surga. Mari kita bersihkan yang negatif dengan istighfar.

Tasbih adalah dzikir i’tiraf, ingat kepada Allah dengan pengakuan penuh akan kesucian Allah dari segala macam aib dan kekurangan. Bagaimana hidup kita tak akan wangi kalau kita berkeyakinan bahwa semua takdir Allah adalah bentuk puncak kesempurnaan dan keindahan? Mengakui kesucian dan kesempurnaan Allah dengan tasbih juga mensyaratkan kita untuk tidak mensuci-sucikan diri. Kesombonganpun hilang, arogansipun lenyap, maka hidup berwujud menjadi terang, rukun dan damai.

Begitu luar biasanya istighfar dan tasbih ini. Jangan lupa perbanyak pula dengan shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang dari beliaulah kita mengerti makna hakikat hidup dan cara menjalaninya. Shalawat ini adalah bukti cinta kita kepada beliau. Shalawat dengan cinta ini akan berbuah lebat untuk keselamatan dan kebahagiaan kita.

INILAH MOZAIK

Cara Perbanyak Timbangan Kebaikan

Penentu masuk atau tidaknya seseorang ke dalam pintu surga adalah melalui seberapa berat timbangan amalnya selama di dunia. Ustaz Darhan Abu Furayhan menjelaskan beberapa keterangan Allah SWT dan rasul-Nya telah cukup banyak menjelaskan beberapa amal ibadah yang mampu memperbanyak timbangan kebaikan.

Dalam ceramah berjudul Pemberat Timbangan Amal di Masjid Nur ala Nur, Tambun, Kabupaten Bekasi, Ustaz Farhan menjelaskan, hal yang dapat memperberat amal adalah kunjung-mengunjungi (silaturahim), saling duduk atau berkumpul untuk mengkaji kajian agama, dan saling mengasihi karena Allah SWT.

Rasulullah bersabda, Allah SWT berfirman bahwa wajib cinta-Ku pada mereka, yaitu orang- orang yang saling mencintai karena Aku, orang orang yang saling duduk karena Aku dan orang yang saling mengunjungi karena Aku (HR Tirmidzi).

Ustaz Farhan juga menje-laskan hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda bahwa terdapat tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah SWT pada hari kiamat.Salah satunya orang yang saling mencintai karena Allah SWT, berkumpul karena Allah SWT, dan berpisah karena Allah SWT pula.

Selain itu, orang yang dijamin masuk surga dan tentu berat amal timbangannya adalah orang yang senantiasa menjaga tali silaturahim. Ada sebuah kisah yang diceritakan Rasulullah SAW kepada sahabatnya, Abu Hurairah RA bahwa ada seorang pemuda yang menempuh sebuah per- jalanan panjang untuk mengunjungi saudaranya.

Dalam perjalanan, turunlah seorang malaikat yang bertanya padanya Wahai fulan, hendak ke mana engkau? Lalu fulan menjawab, Aku hendak mengunjungi saudaraku di daerah ini. Lalu malaikat kembali bertanya, Apa kah kunjunganmu ini karena keuntungan duniawi yang engkau harapkan darinya (sauda ramu)? Fulan menjawab, Sama sekali tidak, saya ingin menemuinya semata-mata karena aku mencintainya karena Allah. Maka, malaikat tersebut menjawab, Sesungguhnya Allah telah cinta padamu karena engkau telah cinta pada hamba-Nya karena- Nya (HR Muslim).

Seluruh hubungan yang terjalin di dunia ini yang tidak berasas takwa atau bukan karena Allah akan sirna dan berujung pada permusuhan. Yang tersisa dan kekal hanya hubungan yang dibangun di atas takwa, kata Ustaz Farhan kepada para jamaah, belum lama ini.

Dia mengatakan, dalam Alquran tertulis, orang-orang yang saling mengasihi di dunia akan saling bermusuhan pada hari kiamat, kecuali mereka yang bertakwa kepada Allah. Menurut dia, ayat ini ditafsirkan bahwa segala hubungan yang tidak berasas pada keridhaan Allah akan sirna dan berujung pada permusuhan kecuali mereka yang berhubungan karena ketakwaan.

Dalam hadis yang disampaikan Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda bahwa orang yang saling mencintai pada hari kiamat akan dipanggil oleh Allah SWT. Mereka akan dinaungi oleh naungan Allah dan mereka berada di atas mimbar mimbar yang terbuat dari cahaya (HR Muslim).

Selain mempererat tali silaturahim, perbuatan yang dapat memberatkan timbangan amal adalah menuntut ilmu. Sebuah kisah diceritakan oleh sahabat Rasulullah SAW, Abu Darda RA.

Ada seorang pemuda yang datang padanya, lalu Abu Darda menanyakan alasan kedatangan pemuda tersebut.Pemuda itu pun menjawab, Sesungguhnya aku datang untuk mendengar sabda Rasulullah yang telah engkau dengar langsung darinya.

Mendengar alasan pemuda tersebut, Abu Darda langsung berkata, Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah bersabda bahwa barang siapa yang telah menempuh sebuah perjalanan untuk menuntut ilmu agama maka akan dibentangkan padanya jalan menuju surga dan malaikat akan meletakkan sayap- sayap mereka untuk para penuntut ilmu, (HR Tirmidzi).

Ustaz Farhan juga menjelaskan bahwa keutamaan orang yang berilmu (alim) dibandingkan orang yang rajin beribadah (abid) bagikan bulan purnama dan ribuan bintang. Menurut dia, satu alim lebih baik dibandingkan ratusan abid, sama halnya seperti ratusan bintang yang tidak dapat menyaingi terangnya bulan purnama.

Misalnya, ada ribuan abid yang gemar berpuasa, gemar beribadah dan lainnya, tapi jumlah mereka tidak akan bermanfaat dibandingkan seorang alim karena mereka membawa perubahan, kata Ustaz Farhan.

Dia menjelaskan, kebaikan ilmu yang dimiliki seolah alim akan menyebar kepada orang lain dan terus mengalirkan pahala bagi nya sehingga timbangan kebaik annya pun akan terus bertambah. Berbeda dengan seorang abid yang hanya mengandalkan dirinya sendiri untuk menambah timbangan kebaikannya.

Oleh karena itu, banyak ulama yang menyatakan bahwa satu alim itu lebih dahsyat pengaruh- nya bagi setan dibandingkan seribu abid karena seorang alim akan membawa perubahan dengan ilmu yang dimilikinya. Sedangkan, abid tidak dapat mengajarkan ilmu-ilmu bermanfaat kepada umat karena dia hanya dapat beribadah dan bermanfaat bagi dirinya sendiri.

REPUBLIKA