13 Alasan yang Membuat Adebayor Memilih Islam

Bintang lapangan hijau asal Togo, Emanuel Adebayor masih menyita perhatian atas kabar dirinya masuk Islam, awal Juli silam. Striker Aston Villa itu akhirnya buka suara mengenai sejumlah alasan dirinya mantap menjadi mualaf.

Dilansir The Herald.ng, akhir pekan lalu, Adebayor mengungkap sedikitnya 13 alasan ia memilih jalan Islam. Ajaran Islam, menurutnya, secara garis besar telah merangkum semua ajaran agama terdahulunya. Berikut alasannya:

1. Yesus (Isa AS, red) mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan dan harus disembah, seperti yang diajarkan dalam Deut 6:4 (Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!), Markus 12:29. Muslim juga percaya (ajaran) ini seperti yang diajarkan dalam Alquran 4:171.

2. Yesus (as) tidak makan daging babi seperti yang diajarkan dalam Imamat 11:7. Begitu juga Muslim seperti yang diajarkan dalam Alquran 6:145.

3. Yesus (as) menyambut dengan “Assalamualaikum” (Damai sejahtera bagi kamu) dalam Yohanes 20:21. Muslim saling menyapa dengan cara ini.

4. Yesus (as) selalu mengatakan “Tuhan Berkehendak” (insya Allah), Muslim mengatakan ini sebelum melakukan sesuatu seperti yang diajarkan dalam Alquran 18:23-24.

5. Yesus (as) mencuci muka, tangan, dan kaki sebelum berdoa. Kaum Muslim melakukan hal yang sama.

6. Yesus (as) dan nabi-nabi lain dari Alkitab berdoa dengan kepala mereka ke tanah (lihat Matius 26:39). Muslim melakukan seperti yang diajarkan dalam Alquran 3:43.

7. Yesus (as) memiliki jenggot dan mengenakan throbe. Ini merupakan Sunnah bagi pria Muslim untuk melakukan hal yang sama.

8. Yesus (as) percaya pada semua nabi, (lihat Matius 5:17). Muslim melakukan serupa seperti diajarkan dalam Alquran 3:84, dan 2:285.

9. Ibunda Yesus, Maryam (pbut) berpakaian sederhana dengan menutupi tubuh sepenuhnya dan mengenakan jilbab (hijab). Seperti yang ditemukan dalam Timothy 2:9, Kejadian 24:64-65, dan Korintus 11:6. Muslimah berpakaian sederhana, berpakaian sama seperti Maryam, yang diajarkan dalam Alquran 33:59.

10. Yesus (as) dan nabi lainnya, dalam Alkitab berpuasa hingga 40 hari (lihat Keluaran 34:28, Daniel 10:2-6, Raja-raja 19:8, dan Matius 4: 1.
Muslim melakukannya juga selama bulan . Pada bulan Ramadan, Muslim diwajibkan untuk berpuasa penuh wajib 30 hari (lihat Al Qur’an 2: 183), dan berpuasa lebih lanjut 6 hari untuk meningkatkan pahala mereka.

11. Yesus (as) mengajarkan untuk mengatakan “damai untuk rumah ini” ketika memasukinya (lihat Lukas 10:5), dan juga menyapa orang-orang di rumah dengan “damai sejahtera bagi kamu”.
Muslim melakukan apa yang Yesus lakukan dan ajarkan. Ketika kita memasuki rumah, kita mengatakan “Bismillah” dan juga menyapa dengan “assalaamualaikum” seperti yang diajarkan dalam Alquran 24:61.

12. Yesus (as) disunat. Sunat adalah 1 dari 5 fitrah dalam Islam, sehingga orang-orang Muslim diwajibkan untuk disunat. Menurut Alkitab dalam Lukas 2:21, Yesus berumur delapan hari ketika ia disunat.
Dalam Alquran 16: 123 Muslim diwajibkan untuk mengikuti agama Ibrahim. Nabi Muhammad (saw) berkata, “Nabi Ibrahim menyunat dirinya sendiri ketika ia berusia delapan puluh tahun.” (Lihat Sahih hadis Bukhari, Muslim, dan Ahmad).

13. Yesus (as) berbicara dalam bahasa Aram dan menyebut Allah “Elah”, yang diucapkan sama dengan “Allah”. Aram adalah bahasa Alkitab kuno. Ini adalah salah satu bahasa Semit yang juga termasuk bahasa Ibrani, Arab, Ethiopia dan bahasa Asyur dan Babilonia kuno Akkadia. Bahasa Aram “Elah” dan Arab “Allah” adalah sama.

Baru-baru ini, Adebayor juga melalui halaman instagramnya, mendoakan semua saudara Muslim berbahagia dalam Eid Mubarak. Ditampilkan foto dirinya mengenakan gamis khas Arab nan putih.

 

sumber: Republika Online

Agar tak Tersesat, Calon Haji Harus Unduh Aplikasi Haji Pintar

Kementerian Agama meluncurkan aplikasi untuk ponsel pintar atausmartphone yang bernama Haji Pintar di Jakarta, Jumat (31/7). Aplikasi ini berisi panduan dan informasi dalam melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, aplikasi ini merupakan upaya Kemenag untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. Aplikasi yang dapat dioperasikan menggunakan ponsel berbasis Android ini membuat pelayanan semakin transparan.

“Haji Pintar ini maksudnya apa? Akan sepintar apa haji kita nanti? Maksudnya Haji Pintar adalah adanya informasi yang lebih luas untuk jamaah haji kita. Sehingga, jamaah haji kita bisa lebih pintar,” kata dia.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil mengatakan, aplikasi itu untuk memudahkan jamaah mendapatkan informasi. “Untuk haji, ada poin-poin penting yang harus diketahui oleh jamaah seperti lokasi pemondokan,” kata dia.

Aplikasi itu memudahkan jamaah mendapat informasi pemondokan di Madinah dan Makkah serta lokasi tenda maktab di Arafah dan Muzdalifah. Jamaah juga dapat mengakses informasi jadwal keberangkatan dan kepulangan, bus shalawat selama di Makkah, dan pelayanan katering.

Aplikasi dapat diunduh di Google Play dan laman Kementerian Agama RI. Berbagai feature yang termuat dalam aplikasi ini, yaitu informasi pemondokan, transportasi, katering, penunjuk jalan, dan kesehatan. “Sudah bisa diunduh,” kata Abdul.

sumber: Republika Online

———————————————-

Buat calon Jemaah Haji bisa mengecek jadwal keberangkatan hajinya melalui smartphone dengan mendownload aplikasi Androidnya. Selengkapnya, klik di sini!

Hedley Churchward, Haji Pertama di Inggris

Hedley Churchward, kemudian dikenal sebagai Mahmoud Mobarek, adalah orang Inggris pertama yang tercatat menunaikan ibadah haji dalam sejarah.

Ia dilahirkan dari salah satu silsilah keluarga yang paling tua dan terkenal di Inggris. Kakek buyutnya memiliki rumah tertua kedua di Inggris, sekitar 700 tahun lebih daripada usia negara itu.

Dilansir dari onislam.net, Sabtu (1/8), Churchward telah terlahir dengan bakat seni sejak kecil. Spesialisasi bidangnya adalah lukisan adegan, dan di tahun 1880-an, ia menjadi terkenal berkat lukisannya.

Pada perjalanan inspirasionalnya lewat Spanyol, mata Churchward menangkap keindahan seni arsitektur Islam untuk pertama kalinya. Ia melanjutkan perjalanannya ke Maroko, yang juga membuatnya terkesan oleh keindahan gaya hidup Islam.

Setelah beberapa kali perjalanan ke Maroko, Churchward mengumumkan keputusan mengejutkan kepada keluarganya. Dia telah mengucapkan syahadat dan masuk Islam.

Churchward menorehkan prestasi besar di bidang studi Islam. Ia belajar di Al Azhar selama bertahun-tahun, kemudian menjadi seorang penceramah dan dosen sirah terkemuka di Qadi ‘Academy. Pria itu menikah dengan seorang wanita Mesir, putri salah satu ahli fiqh mahzab Syafii di Al Azhar.

Di Kairo, Churchward ditugaskan untuk menghias salah satu masjid di kota itu. Atas bantuan Churchward pula, Presiden Afrika Selatan, Paul Kruger, memberikan izin untuk pembangunan masjid pertama di Witwatersrand, Afrika Selatan.

Namun, sejak masuk Islam Churchward merasa belum sepenuhnya melebur dalam Islam. Ia pun memutuskan untuk pergi ke Mekkah melaksanakan ibadah haji, menggenapkan rukun Islam. Abdulhakim Murad menceritakan pengalaman mendalam Churchward lewat kata-kata Churchward sendiri.

“Suatu malam, saat aku berjalan di sepanjang Piramida menjulang dilatari matahari terbenam dan langit bergerigi Kairo, aku memutuskan untuk melaksanakan apa yang telah aku niatkan sejak masuk Islam. Aku akan pergi ke Kakbah di Mekkah.”

Churchward kemudian berangkat dari Afrika Selatan (Johannesburg) ke Mekkah pada tahun 1910. Paspornya disahkan oleh para qadi dan ulama terkemuka zaman itu untuk mengatasi hambatan birokrasi.

Dia melakukan perjalanan dengan kapal uap yang melelahkan melalui Bombay. Dari sana, ia naik kapal haji SS Islamic yang dikapteni seorang pelaut Skotlandia rewel. Mereka terpaksa melawan bajak laut dan mengambil rute perjalanan lewat Laut Merah.

Setiba di pelabuhan Suakin, Sudan, Churchward melakukan kunjungan ke British Council dan diberitahu bahwa ia tidak akan diizinkan turun di Jeddah. Tapi, Churchward mampu mengatasinya dengan menghubungi beberapa pejabat Ottoman Turki.

Ia juga berkomunikasi dengan pemandu haji. Mereka berangkat ke Mekkah dengan dua keledai pada malam berikutnya. Dalam perjalanan itulah, Churchward mengalami serangan dari orang-orang Arab gurun. Serangan macam ini wajar terjadi pada masa itu, meski para pejabat Ottoman sudah berupaya mengatasi.

Lagi-lagi, Churchward dan rombongannya berhasil melewati situasi berbahaya itu. Setelah lima bulan melakukan perjalanan penuh halang rintang, Churchward akhirnya menginjakkan kaki di Kakbah. Ia menjadi Muslim Inggris pertama yang bertamu ke baitullah pada tahun 1910.

Makkah Menerima 26 Juta Peziarah di Bulan Suci Ramadan

Gubernur Makkah mengungkapkan kalau Masjidil Haram telah menerima lebih dari 26 juta jamaah dan peziarah, selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.

“Jumlah penumpang adalah 26.729.709, meningkat lebih dari 4,6 persen dibandingkan tahun lalu,” kata penasehat Gubernur Makkah dan pengawas umum dari pembangunan perkotaan Makkah, Hisyam Al-Faleh, seperti dikutip oleh media lokal, Arab news, Minggu (2/8).

Sebagian besar besar pengunjung dapat menikmati akses yang mudah menuju masjid berkat pengaturan transportasi yang sangat baik di bawah bimbingan Gubernur Makkah, Pangeran Khaled Al-Faisal.

Al-Faleh juga mengatakan, 1,7 juta kendaraan telah menggunakan fasilitas parkir di pintu masuk Makkah. Sedangkan di daerah pusat sementara mencapai angka 6,6 juta kendaraan, yang terdiri dari layanan untuk menjemput serta mengantar para peziarah dan jamaah. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 15 persen jika dibandingkan dengan angka tahun lalu.

Menurut Al-Faleh, lima perusahaan transportasi sudah diterjunkan untuk mengurusi urusan transportasi. Sejumlah besar peziarah juga diharapkan dapat mengunjungi masjid untuk ibadah haji tahunan, mendekati akhir September nanti.

Pemerintah Saudi juga telah menghabiskan lebih dari $ 20 miliar untuk meningkatkan dan memperluas situs suci Islam tersebut, demi mengakomodasi lebih banyak jamaah. Sebagai salah satu dari lima rukun Islam, Haji sendiri merupakan kewajiban umat muslim yang mampu menjalaninya, setidaknya sekali dalam seumur hidup.

 

sumber: Republika Online

Ini Empat Rekomendasi Raja Arab Saudi terkait Ahmadiyah di Indonesia

Situs Wikileaks telah menerbitkan lebih dari 60.000 dokumen rahasia dari Arab Saudi yang disebut ‘Pesan Saudi/ Saudi Cables’. Salah satu pesan yang bocor tersebut mengungkapkan bahwa Kerajaan Arab Saudi memiliki peran penting dalam menghentikan penyebaran sekte Ahmadiyah di Indonesia.

Surat kedua yang dibocorkan oleh Wikileaks yaitu surat dari mantan Raja Arab Saudi “Abdullah bin Abdul aziz Al Saud” dalam menjawab pesan pertama dari Putra Mahkota “Naif bin Abdil Aziz”.

Dalam pesan yang tertanggal 15 Mei 2012, Raja merekomendasikan agar Putra Mahkota mengambil tindakan berikut mengenai Ahmadiyah di Indonesia:

1. Kedubes Arab Saudi di Jakarta agar memantau dan menindaklanjuti perkembangan yang terjadi di Indonesia tentang Komunitas Ahmadiyah.

2. Apakah Kementerian Luar Negeri menyarankan organisasi Islam internasional untuk mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan di mana mereka berdiri di atas masyarakat (Ahmadiyah).

3. Menindaklanjuti dengan Kementerian Agama dan meminta Khatib untuk wakaf, seruan dan bimbingan dan Liga Dunia Muslim untuk memperingatkan terhadap masyarakat (Ahmadiyah) dan ideologinya, sementara menghindari kekerasan terhadap anggota mereka.

4. Apakah Kedubes Arab Saudi di Jakarta terus mendukung Majelis Ulama Indonesia untuk Dakwah Islam dalam rangka menghadapi komunitas Ahmadiyah dan menginformasikan pemerintah Indonesia dari posisi keyakinan mereka.

Penulis pesan pertama Putra Mahkota Naif bin Abdul Aziz yang menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri dan Presiden Majelis Tinggi untuk Agama Islam meninggal pada bulan Juni 2012 sedangkan penulis pesan kedua, Raja Abdullah meninggal pada usia 90 pada bulan Januari 2015 lalu.

Selanjutnya situs Wikileaks menyebutkan akan merilis lebih dari setengah juta dokumen tambahan “Pesan Saudi (Saudi Cables)” dalam minggu-minggu mendatang.

sumber: Republika Online

Ulil: Ahmadiyah Islam, Mereka Shalat, Puasa, Zakat, Haji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dedengkot Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla menilai, ajaran Ahmadiyah masih termasuk golongan Islam. Padahal, sebagaimana diketahui, Ahmadiyah menganut paham bahwa nabi terakhir bukan lah Rasulullah, melainkan Mirza Ghulam Ahmad yang lahir di Qadian, Punjab, India pada 13 Februari 1835.

Kendati fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan Ahmadiyah bukan Islam. Hal itu juga ditekankan Wakil Ketua Umum MUI KH Ma’aruf Amin yang menegaskan Ahmadiyah bukanlah agama Islam. Namun, Ulil menyatakan sebaliknya. Menurut dia, orang Ahmadiyah mengucapkan dua kalimat syahadat dan menunaikan rukun Islam sebagaimana yang dilakukan kaum Muslim di dunia.

“Ahmadiyah mmg Islam. Syarat Islam kan bersyahadat, salat, puasa, zakat, haji. Mereka lakukan semuanya,” katanya melalui akun Twitter, @ulil ketika menjawab salah satu pengikutnya.

Sebelumnya, Ulil mendapat ucapan selamat dari Jemaat Ahmadiyah Indonesia terkait suksesnya Muktamar NU ke-33 di Jombang. Ulil pun menimpali bahwa ucapan tersebut menandakan rasa kasih sayang untuk semua, dan tak ada tempat bagi para pembenci. “Terima kasih untuk teman2 Ahmadiyah. Love for all, hatred for none!”

Ini Latarbelakang Terbentuknya Program Pesantren For Peace

Center For The Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bekerjasama dengan Konrad Adenauer Stiftung Uni Eropa meluncurkan program Pesantren for Peace (PFP).

“Program ini sebagai bentuk pertahanan pesantren dalam memerangi paham-paham yang menitikberatkan Islam identik dengan kekerasan,” ujar Direktur CSRC Irfan Abu Bakar dalam sambutannya pembukaan program PFP di Jakarta, Selasa (30/6).

Menurutnya, program ini akan berlangsung selama tiga tahun atau selama 50 bulan. Program ini sudah dimulai sejak bulan januari di lima propinsi di pulau jawa. Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. “Program ini akan melibatkan 600 ustad dan ustadzah, serta 300 santri putra dan putri,” ujar Irfan

Dalam pandangan Irfan, para santri dan ustaz memiliki peran penting dalam menyampaikan dakwah dan pendekatan pada masyarakat. Sehingga kemudian, mereka akan dilatih terlebih dahulu dalam PFP ini.

Program tersebut meliputi riset pemetaan analisis konflik, penyusunan modul pelatihan, pelatihan toleransi dan resolusi konflik, studi lapangan kasus konflik, pertukaran santri, pemberian dana hibah untuk kegiatan pesantren, seminar dan workshop, dan pembentukan jaringan PFP se-Pulau Jawa.

Program ini melatarbelakangi kesalapahaman konflik dan kekerasan yang bernuansa agama. Padahal, akar-akar penyebab permaslahan ini sangatlah komplek. Mulai dari aspek teologis hingga ke persoalan ekonomi, pokitik, dan sosial budaya.

Konflik dan kekerasan itu menurut Irfan dipicu oleh sikap diskriminatif, kurangnya toleransi, rendahnya rasa kebersamaan, dan kentalnya prasangka negatif antarkelompok agama maupun intra agama. “Kondisi ini yang tidak boleh kita biarkan begitu saja,” ujar Irfan Dosen Fakultas Adab dan Humaniora.

Melihat Kondisi negara-negara Islam di Timur Tengah yang rentan konflik, Irfan tidak ingin Indonesia menjadi seperti itu. Maka dengan program PFP, pendekatan pada masyarakt sangatlah penting.

Melalui program PFP, Irfan juga berharap dapat menghapus paradigma radikalisme yang berasal dari pesantren. Menurutnya, justru pesantrenlah yang masih mengajarkan kemurnian ajaran islam. Justru pesantren-lah yang mampu menangkal radikalisme menjalar di kalangan masyarakat.

“Program PFP diharapkan dapat meningkatkan peran penting pesantren sebagai lokomotif moderasi islam di Indonesia,” ujar Irfan

Peran pesantren ini yang akan menegakkan dan memajukan hak asasi manusia, demokrasi dan toleransi. Hingga akan terwujud islam yang penuh perdamaian dan kelembutan dalam menyelesaikan konflik dan permasalahan yang datang.

 

sumber: Republika Online

209 Bus Shalawat Siap Angkut Jamaah Haji di Makkah

Pada musim haji tahun ini, akan tersedia 209 bus shalawat untuk 119.151 jamaah. Bus shalawat merupakan layanan transportasi yang diberikan kepada jamaah saat berada di Makkah.

“Bus shalawat akan beroperasi selama 24 jam dengan 33 titik halte,” ujar Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil, Jumat (31/7).

Ia menjelaskan, bus shalawat diperuntukan bagi jamaah haji yang menempati rumah-rumah dengan jarak lebih dari 2.000 meter dari Masjidil Haram. Seperti Aziziah, Syisyah, Raudhah. Namun, ada juga pemondokan berjarak kurang dari 2.000 meter yang juga dilayani bus shalawat, yakni area Mahbas Jin.

Hal itu, Djamil, karena peraturan pemerintah Arab Saudi yang melarang jamaah haji di wilayah Mahbas Jin untuk berjalan kaki ke Masjidil Haram karena melalui banyak terowongan yang dilintasi kendaraan.

Untuk menghindari kepadatan, jamaah haji diminta untuk berangkat ke Masjidil Haram lebih awal dan kembali ke pemondokan lebih akhir. Kemenag juga mengimbau agar saat berada di terminal Ghazza, Shib Amir, dan Bab Ali jamaah dengan memperhatikan warna stiker dan nomor bus.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan kondisi bus shalawat secara keseluruhan dalam kondisi bagus dan baru. Menag sempat melakukan simulasi saat melakukan kunjungan ke Arab Saudi beberpa waktu lalu.

Menjaga Alquran dengan Melestarikan Kaligrafi

Kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa tingkat nasional (MTQMN) ke-14 yang diadakan di Universitas Indonesia mendekati final.

Salah satu peserta asal Bandung, Abdul Arif Al Kamili, lolos ke dalam babak final lomba kaligrafi kategori dekorasi.

Kamil, sapaan akrabnya, mengaku tidak menyangka bisa lolos ke dalam babak final dan berhasil menyisihkan 82 peserta lainnya dalam babak penyisihan. Sebabnya, ada beberapa poin dalam pembuatan kaligrafi yang ia rasa masih kurang sempurna.

Alhamdulillah, senang, walaupun saya tidak menyangka juga bisa masuk final, kaidahnya saya rasa masih kurang terutama yang khat tusluts,” ujar Kamil kepada Republika, Jumat (7/8).

Kamil yang berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung ini mengatakan, keikutsertaannya pada perlombaan ini karena ingin menyalurkan hobi dan dan kecintaannya dalam menulis kaligrafi.

Ia mengaku cukup sering mengikuti lomba sejenis, tetapi untuk tingkat nasional seperti ajang MTQMN baru pertama kali ini ia ikut serta. Bedanya, menurut Kamil, perlombaan kali ini memiliki tingkat kesulitan dan saingan yang cukup tinggi.

Kamil mengaku sudah mengenal dan belajar menulis kaligrafi sejak duduk di bangku Madrasah Aliyah. Saking cintanya dengan menulis kaligrafi, Kamil mengibaratkan kaligrafi sebagai kekasihnya.

Kamil bahkan ingin sekali mempelajari seni tulisan kaligrafi langsung dari negeri asalnya. Lebih jauh lagi, ia memiliki keinginan membuka sekolah kaligrafi untuk menyebarkan kaligrafi.

“Untuk menjaga Alquran agar senantiasa terjaga tulisannya,” tutup mahasiswa jurusan seni rupa ini.

 

sumber: Republika Online

Saudi Harus Jamin Keamanan Haji

Imbas konflik Yaman terhadap penyelenggaraan ibadah haji mendatang Pemerintah Arab Saudi harus beri jaminan keamanan.

Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), KH Syamsul Maarif, mengatakan keterlibatan militer negara Arab Saudi dalam serangan udara terhadap gerilyawan Al-Houthi Yaman merupakan urusan politik luar negeri.

Menurutnya serangan tersebut belum memberikan dampak yang signifikan terhadap penyelenggaraan Ibdah Haji di musim haji mendatang yang akan jatuh pada bulan September 2015.

Meskipun demikian, jika permasalah tersebut tidak kunjung selesai, menurut Syamsul bisa saja akan berdampak pada penyelenggaraan ibadah haji.

“Selama ini kita belum bisa mengambil sebuah kesimpulan, tapi nanti kalau ada perkembangan berikutnya bisa saja,” ujar Syamsul kepada Republika saat dihubungi, Senin (30/3).

Syamsul mengharapkan agar pemerintah Indonesia atau Kementrian Agama selalu melakukan komunikasi yang baik kepada Pemerintah Arab saudi terkait jaminan keamanan penyelenggaraan ibadah haji di musim mendatang.

“Pemerintah Saudi hendaknya memperhatikan aspek ini (ibadah haji) dalam bidang keamanan, jangan sampai hajat internasional dikotori oleh oknum-oknum,” kata Syamsul mengingatkan.

Menurutnya, ibadah haji merupakan hajat umat Islam sedunia, oleh sebab itu pelaksanaan ibadah tersebut harus berjalan dengan baik.

”Jangan sampai ada pihak-pihak yang menggunakan dalih kepentingan politik semata sehingga tidak mengindahkan pelaksanaan ibadah haji dengan baik dan benar,” kata Syamsul Maarif.

 

sumber: Republika Online