Haji Bawa Pesan Kasih Sayang

Haji bukan semata-mata ritual. Di dalamnya terdapat pesan-pesan kasih sayang yang harus ditangkap para jamaah dan membawanya dalam kehidupan di Tanah Air.

Wakil pemimpin rombongan haji Indonesia KH Yahya Cholil Staquf menyitir hadis Rasulullah dari Jabir, Rasulullah bersabda, tiada ganjaran untuk haji mabrur kecuali surga. Lalu sahabat bertanya, apa itu kemabruran haji? Rasulullah menjawab, “Memberi makan  dan menyebarluaskan kedamaian.” Hadis sahih ini diriwayatkan Imam Hakim.

Kiai Staquf menjelaskan menolong sesama dan menebarkan kedamaian adalah kunci haji mabrur. Asalnya dari mental rahmah, yaitu sikap menghadirkan diri seperti rahim ibu: merengkuh, melindungi, dan menghidupi.

Allah menyayangi manusia, sehingga mengirimkan utusannya, Rasulullah, untuk memperbaiki kehidupan. Dengan dakwah Rasulullah, perilaku manusia merujuk kepada nilai agama, sehingga menjadi makhluk mulia yang disegani ciptaan Allah lainnya.

Kiai Staquf juga menyampaikan tiga tema pokok haji: menahan hawa nafsu (la rafats), menghindari maksiat (la fusuq) dan kerukunan atau menghindari adu argumentasi (la jidal). Ketiganya juga menjadi larangan selama jamaah mengenakan ihram dan berwukuf.

Imam Masjid al-Haram Syekh Su’ud bin Ibrahim bin Muhammad as-Syuraim dalam khotbah Jumatnya pekan lalu mengatakan, ibadah agung yang dinantikan sepanjang kehidupan. Ketika melaksanakan rentetan haji, jamaah akan merasakan kebahagiaan yang tak terlukiskan.

Kebahagiaan itu terasa jelas ketika jamaah melaksanakan tawaf. Mereka selama ini hanya diarahkan menghadap kiblat saat shalat. Kini mereka melihat dengan mata-kepala langsung kiblat itu: ka’bah. “Rasanya sangat menyejukkan hati,” kata Syuraim.

Karena ibadah yang agung ini, manusia dari berbagai penjuru dunia berdatangan ke al-Haram. Dulu jamaah haji berdatangan dengan bersusah payah. Ada yang berjalan kaki, menunggangi kuda dan onta kurus. Kini mereka berdatangan dengan kendaraan canggih, seperti pesawat, bus, dan mobil.

Syuraim menyebutkan sejumlah manfaat haji. Pertama adalah menyucikan hati dari dosa. Tawaf tujuh putaran merupakan salah satu caranya. Dari satu putaran ke lainnya hati akan dibersihkan dan batin akan terasa seperti diangkat ke langit ke tujuh, tempat para malaikat mengagungkan asma Allah.

Haji juga wasilah untuk membangun kedekatan (muraqabah) kepada Allah. selama melaksanakan haji, jamaah akan selalu menyebut asma-Nya dalam berzikir dan bershalawat. Ruang-ruang suci (al-masyair al-muqaddasah) terbuka untuk mereka tempati, seperti Masjid al-Haram yang menjadi ruang shalat dengan 100 ribu pahala, Arafah yang menjadi tempat bertobat, Muzdalifah yang menjadi tempat mabit, dan Mina yang merupakan tujuan jamaah melempar jumrah hingga akhir hari tasyriq.

Syuraim mengimbau jamaah memanfaatkan waktu untuk beribadah sebaik mungkin. Kesempatan mereka mendatangi Tanah Suci belum tentu berulang.

 

REPUBLIKA

Muzdalifah Jadi Lautan Jemaah

Muzdalifah (PHU)—Jemaah haji telah membanjiri Muzdalifah sejak pukul 22.00 waktu Arab Saudi. Sepanjang mata memandang tampak memutih di atas padang pasir.

Mereka sedang mabit, sebuah prosesi yang dimaknai menginap atau berhenti sesaat. Berhenti sesaat di Muzdalifah dapat bermakna agar jemaah sejenak beristirahat untuk persiapan ibadah keesokan harinya.

Setelah matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah, jemaah haji bermalam di Muzdalifah. Mereka mempersiapkan diri untuk esok hari melempar jumrah.

Selama di Muzdalifah jemaah haji banyak yang memanfaatkan waktu untuk berdoa dan berdzikir. Mereka juga mencari batu yang akan digunakan untuk lontar jumrah.

Batu-batu ini semacam amunisi yang mereka siapkan untuk melempar setan dan membuang berbagai nafsu yang menggoda manusia. Amunisi saja memang tidak cukup. Setelah berikhtiar “melempar setan” jemaah juga harus lebih banyak berdoa dan bertawakkal kepada Allah agar tidak mudah tergoda melakukan keburukan. (ab/ab).

KEMENAG RI

Khutbah Wukuf Ajak Kerukunan dalam Keberagaman

Khutbah untuk amalan wukuf jamaah calon haji di Padang Arafah menyampaikan sejumlah pesan. Salah satunya mengenai kerukunan dalam keberagaman sebagaimana pesan pokok prosesi berdiam diri di kawasan Armuzna itu.

“Ada tiga tema pokok dalam haji yaitu menahan hawa nafsu, menghindari kemaksiatan dan membina kerukunan,” kata penceramah Wukuf Arafah KH Yahya Cholil Staquf di Arafah, Senin (20/8).

Tema pokok itu merupakan buah dari kesadaran moral dan nalar. “Nukan karena dorongan hasrat dan emosi,” kata Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu.

Menurut Naib Amirul Hajj tersebut, dalam berihram, saat wukuf setiap calon haji akan menanggalkan segala status sosial dan kehidupan dunianya untuk sementara.

Tidak ada lagi perbedaan status dan semua ada dalam kesetaraan. Di masa kini, dia mengatakan umat manusia berada dalam pertentangan karena perbedaan. Parahnya, hal itu justru menjadi akar dari terjadinya permusuhan antarsesama.

“Jika keadaan ini diteruskan maka Indonesia tidak akan bertahan sebagai bangsa,” kata dia.

Untuk itu, dia mendorong jamaah haji Indonesia untuk selalu mengedepankan cinta kasih atau “rahmah” untuk bisa merajut kerukunan meski berbeda satu sama lain.

“Bangsa Indonesia dan seluruh umat manusia membutuhkan rekonsiliasi. Rekonsiliasi bangsa dan peradaban. Dan jika kita mencari titik tolak untuk rekonsiliasi, itu adalah ‘rahmah’,” katanya.

 

REPUBLIKA

Kisah Jamaah Saat Badai di Arafah

ARAFAH — Angin kencang disertai hujan yang mendera Arafah pada Ahad (19/8) malam sempat membuat risau jamaah di tenda-tenda jamaah haji Indonesia. Kendati demikian, pada Senin (20/8) pagi menjelang pelaksanaan wukuf, jamaah mengatakan sudah tenang.

Rustam (65 tahun) menuturkan, begitu angin kencang dan hujan melanda, ia sempat keluar tenda untuk berlindung di bawah pohon. Namun, seturut angin yang kian kencang, pohon tempatnya berlindung bergoyang hebat.

“Takut saya, Pak. Nanti kalau roboh bisa-bisa saya yang kena dam,” kata warga Samarinda itu saat ditemui di Maktab 21, Arafah.

Jamaah yang telah berihram memang dilarang mencabut tumbuh-tumbuhan. Ia kemudian masuk lagi ke dalam tenda dan bergabung dengan jamaah lainnya.

Di dalam tenda, kata Zainal Abidin (40), jamaah yang setenda dengan Rustam, jamaah berzikir dan membaca talbiyah. “Kami baca keras-keras sampai akhirnya berhenti. Alhamdulillah, semua selamat,” kata dia.

Hingga angin kencang selesai, tenda itu hanya robek sedikit di bagian bawah. Seperti seluruh tenda jamaah lainnya, ia masih berdiri tegak.

Angin kencang dan hujan yang melanda Arafah berhenti sekitar pukul 20.30 waktu setempat. Listrik yang sempat padam menyala lagi sekitar sejam setelah angin reda.

Ada sejumlah tenda yang roboh, tetapi seluruhnya tenda logistik. Kendati demikian, sejumlah jamaah dari Kloter 79 Surabaya yang tinggal di Maktab 52 sempat dievakuasi sementara ke tenda Kloter 53 Jakarta-Pondok Gede akibat tenda yang sempat doyong.

Kasatgas Arafah Arsyad Hidayat menyatakan, tak ada korban jiwa akibat angin kencang semalam. Tenda-tenda yang roboh juga telah didirikan kembali. “Alhamdulillah, tenda-tenda kita masih kuat,” kata dia, Senin (20/8) pagi.

Pagi itu, jamaah sudah tampak beraktivitas menjelang wukuf. Sebagian mereka tampak sarapan, lainnya duduk-duduk di luar tenda. Sebagian lainnya menyibukkan diri dengan membaca Alquran dan berzikir.

Badan Meteorologi Arab Saudi mencatat kecepatan angin semalam berkecepatan sekitar 37 kilometer per jam. Selain di Arafah, angin kencang dan hujan juga terjadi di wilayah Makkah dan Mina. Badan Meteorologi juga memperkirakan kemungkinan terjadinya banjir di Makkah.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, angin kencang juga sempat menunda dibagikannya katering pada jamaah. “Jadi, ini bukan karena katering-nya tidak ada, tapi dihentikan dulu karena cuaca,” kata Lukman.

Menurutnya, ia sempat menyaksikan ada tenda yang roboh semalam. Kendati demikian, tak ada jamaah di dalam tenda tersebut. “Tampaknya, memang tenda itu bukan buat jamaah,” ujar Amirul Haj tersebut.

 

REPUBLIKA

Tak Ada Korban saat Badai Pasir, Satu Tenda Jamaah Roboh

MAKKAH – Peristiwa badai pasir yang menerjang jamaah haji saat melaksanakan wukuf di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina) tidak menimbulkan jatuhnya korban baik luka maupun meninggal dunia.

Hanya saja, badai pasir yang disertai hujan itu mengakibatkan robohnya satu tenda jamaah dan tiga tenda logistik roboh.

Salah satu anggota satuan tugas Arafah Yusdi mengatakan, tidak ada korban dalam peristiwa ini, hanya beberapa tenda roboh termasuk satu tenda jamaah dari Maktab 52, jamaah SUB 79 Surabaya harus dievakuasi ke Kloter Jakarta-Pondok Gede.

“InsyaAllah tidak ada (korban), hanya ada beberapa tenda katering roboh dan satu tenda jamaah ikut roboh,” ujar Yusdi.

Menurutnya, sebenarnya tenda itu sesuai standar dan kuat, tapi memang tenda yang roboh karena angin kencang. Tapi dia memastikan semuanya aman sudah terkendali karena tim bergerak cepat saat kejadian.

Sementara Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui saat terjadi angin ribut ada beberapa tenda roboh, terutama tenda barang logistik dan katering. “Tadi saya lihat memang ada tenda-tenda yang roboh, tetapi bukan tenda yang didiami jamaah kita,” kata Menag Lukman.

OKEZONE

Panitia Safariwukufkan 125 Jemaah Haji

Makkah (PHU)—Tak seluruh jemaah haji yang berada di Tanah Suci bisa melaksanakan wukuf di Arafah Senin (20/8) nanti. Sedikitnya 125 jemaah akan disafariwukufkan karena harus masih menderita sakit kambuhan dan mengalami demensia.

Jumlah itu dihimpun hingga Jumat (17/8) sore. “Namun angka tersebut bisa saja berubah, karena bisa saja ada yang wafat maupun ada tambahan dari jemaah yang sakit,” kata Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Nizar di Kantor Daker Makkah, Sabtu (18/8) malam.

Nizar menjelaskan jemaah yang mengalami demensia atau disorientasi akan disafariwukufkan, dengan kawalan ketat petugas haji. Menurut dia, jemaah yang mengalami disorientasi tidak dibadalhajikan karena masih bisa dibawa ke Arafah.

Ia mengingatkan wukuf merupakan esensi haji sehingga sebisa mungkin jemaah dihadirkan di Arafah. Selain itu, para jemaah yang mengalami demensia atau disorientasi di Tanah Suci terkadang langsung sembuh begitu tiba di Tanah Air.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memutuskan pukul 07.00 waktu setempat pada Ahad (19/8) merupakan batas akhir penentuan jumlah jemaah yang perlu disafariwukufkan.

Menurut Nizar, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Kesehatan Haji sempat berpendapat bahwa jemaah yang mengalami disorientasi sebaiknya dibadalhajikan. “Tapi dalam rapat kemarin kita sepakati disafariwukufkan dengan catatan dikawal ketat agar tidak membahayakan orang lain,” kata Nizar.

Jemaah yang bisa disafariwukufkan yakni mereka yang apabila digerakkan tidak membahayakan jiwanya. Selain itu juga mereka yang tidak tergantung dengan alat yang tidak bisa dipindahkan.

Bagi jemaah yang mengalami sakit parah dan berergantung pada alat yang sifatnya tidak bisa dipindahkan ke tempat lain, akan dibadalhajikan. Jemaah lain yang dibadalhajikan yakni yang wafat di Tanah Suci. Jamaah ghaib yakni yang tidak diketahui keberadaannya ketika dilakukan pendataan terakhir juga akan dibadalhajikan.

Untuk kepentingan safari wukuf, PPIH Arab Saudi telah menyiapkan bus sebanyak 10 unit. Jemaah yang disafariwukufkan akan berbaring jika tak bisa duduk di bus-bus tersebut.

“Kapasitas busnya pun berbeda, bus untuk jemaah yang bisa duduk akan muat lebih banyak. Tapi kalau bus yang diisi jemaah yang harus terbaring maksimal 12 jemaah,” kata Nizar.

Sebelumnya, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusup Singka menyebutkan, kriteria safari wukuf adalah jemaah masih memiliki kesadaran baik, bisa dipindah tanpa merusak fungsi organ tubuh, penyakitnya tidak menular, pernapasan baik, dan tak dalam krisis hipertensi. (mch/ab).

5 Tips Mengatasi Suhu Tinggi di Arab Saudi

Ada perbedaan cuaca yang cukup signifikan di antara Indonesia dan Arab Saudi. Menurut keterangan dari kata dr Eka Jusup Singka, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia suhunya pun terbilang terik.

“Di Arab saudi tidak ada gelombang panas seperti di Jepang. Di sana hanya cuaca yang panas. Lebih dari 40 derajat celsius,” ujarnya kepada detikHealth.

Nah karena itu perlu untuk memperhatikan beberapa hal, terutama mengantisipasi agar tidak terserang dehidrasi dan kelelahan. Berikut sejumlah tips dari Dekan FKUI, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, agar jemaah haji asal Indonesia tetap sehat dan bugar selama menjalankan ibadah haji.

1.Kurangi aktivitas di udara terbuka

“Umumnya para jamaah berusaha untuk melaksanakan sholat arbain (sholat berjamah 40 waktu) di Mesjid Nabawi dengan lengkap. Apabila udara sangat tinggi dan gejala dehidrasi mulai terasa, maka jangan paksakan diri,” kata dr Ari.

Gejala dehidrasi antara lain kulit yang sangat kering, halitosis atau bau mulut, kram otot, pusing, bahkan bisa demam dan menggigil. Ketika sudah mengalami tanda-tanda tersebut, segera pastikan konsumsi cairan tubuhmu sudah terpenuhi atau belum. Yuk cukup minum air putih!

2. Istirahat yang cukup

Perjalanan haji memakan proses yang cukup lama. Tak hanya dari segi perjalanan yang menempuh waktu berjam-jam di pesawat, begitu sampai pun terkadang berlarut-larut dalam pembagian kamar.

“Walaupun rasa bersyukur terkadang mengalahkan rasa lelah, namun tubuh tetap perlu istirahat,” imbaunya.

3.Hindari dulu minuman berkafein

Suhu udara yang sangat tinggi bikin kamu rentan mengalami dehidrasi. Dengan tersedianya tempat penampungan minum di masjid, usahakan untuk tetap minum.

“Hindari pula minuman yang mengandung kafein atau soda karena dapat memperberat dehidrasi. Tanda bahwa kita harus tingkatkan konsumsi air adalah dengan melihat warna urin yang berwarna lebih keruh,” tambahnya.

4. Pola makan harus tetap teratur

“Perhatikan asupan makanan agar tepat waktu dengan gizi seimbang. Makanan yang disediakan untuk jamaah Indonesia biasanya telah disesuaikan dengan selera jamaah Indonesia, sehingga jangan sampai tidak ada asupan makanan sama sekali baik pada pagi, siang ataupun malam hari.”

Terkadang tidak terasa sih bahwa aktivitas saat berhaji terbilang cukup padat. Karena itu, asupan makanan juga harus dijaga dengan gizi yang seimbang supaya daya tahan tubuh juga tetap terjaga. Masih kata dr Ari, perhatikan pula agar makanan yang dikonsumsi agar selalu bersih dan relatif baru supaya tidak terjadi keracunan makanan.

5. Cek kesehatan rutin

Hal tersebut perlu dilakukan agar masalah kesehatan segera diatasi dan tidak berlarut. Perlu diingat juga nih, kontak sesama jamaah cukup dekat sehingga apabila seseorang mengalami flu dapat dengan mudah menular kepada orang lain.

“Oleh karenanya sesama jamaah dapat selalu mengingatkan apabila terdapat anggota kelompok yang sakit agar segera menghubungi petugas kesehatan dan siap memberikan pelayanan kesehatan,” tandasnya.

DETIK

Pinjam Uang Tak Boleh ada Kelebihan Pengembalian

ADA trik lain yang sering digunakan para sales dan marketing, yaitu mengubah istilah. Memang mereka tidak menerapkan bunga dalam cicilan. Bunganya memang benar-benar 0%.

Tetapi ada istilah-istilah lain yang coba disamarkan seolah-olah bukan bunga. Misalnya uang administrasi, biaya inflasi, dan macam-macam istilah aneh lainnya. Seolah-olah biaya-biaya masuk akal dan wajar.

Padahal kalau kita renungkan lagi, ternyata secara prinsip biaya itu tidak ada bedanya dengan bunga. Cuma istilahnya berbeda, tetapi hakikatnya sama.

Seperti pada kasus koperasi simpan pinjam syariah yang diadakan pada jemaah masjid. Ketentuannya, setiap anggota yang tidak lain adalah jemaah rutin masjid berhak meminjam uang ke koperasi syariah masjid. Ketentuannya, setiap peminjaman harus disertai infak. Besar infak itu kecil saja, yaitu 2,5% per bulan.

Misalnya saya pinjam uang 10 juta, maka selama uang itu masih di tangan saya, tiap bulan saya harus berinfak sebesar 25 ribu rupiah. Kelihatannya ringan dan mudah, apalagi yang namanya infak itu kan ibadah juga. Maka seolah-olah cara ini dianggap halal.

Padahal kalau kita teliti lebih dalam dengan melihat realitas bukan istilah, akad ini tidak lain akan yang dilakukan oleh para rentenir, yaitu membungakan uang atau menyewakan uang. Hanya saja, akad ini kemudian dibungkus dengan istilah-istilah yang menipu, bahkan berbau agama.

Bagaimana hukumnya? Hukumnya jelas 100% haram. Karena sistem pinjam uang itu pada dasarnya tidak boleh ada kelebihan dalam pengembalian. Tetapi niatnya kan berinfak?

Niat infaknya tentu berpahala, tetapi berinfak itu kepada siapa? Kalau infaknya kepada anak yatim, fakir miskin, janda tidak mampu, dan mereka yang membutuhkan, tentu saja boleh. Tetapi kalau kewajiban 2,5% itu harus dibayarkan kepada koperasi, sebagai konsekuensi peminjaman uang, itu adalah bunga. Mau diganti dengan istilah apa pun terserah saja, tetapi hakikatnya adalah bunga dari penyewaan uang.

Lain halnya kalau yang dipinjamkan atau disewakan itu berupa aset barang, seperti tenda, kursi dan lainnya. Maka benda-benda seperti itu memang halal disewakan. Koperasi berhak menyewakan barang-barang itu, dan kita yang meminjam silahkan berinfak.

Namun catatan penting yang harus digaris-bawahi adalah bahwa uang tidak boleh disewakan, walau pun yang menyelenggarakannya koperasi syariah, yang bernaung di bawah masjid. Bahkan walau pun akadnya bukan bunga tetapi infak.

Dalam hal ini, istilah bunga disamarkan menjadi infak. Dan inilah salah satu bentuk kamuflase yang diharamkan. Yang jelas, kita tidak bisa tiba-tiba memvonis sebuah akad itu halal atau haram, kalau belum kita telanjangi satu per satu detil persyaratannya.

Wallahu a’lam bishshawab. [Ahmad Sarwat, Lc., MA]

 

INILAH MOZAIK

Rasulullah Sukses Memasyarakatkan Olahraga

Pembukaan Pesta Olahraga Benua Asia Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta,  begitu megah dan luar biasa. Spontan rasa bangga muncul, melupakan sejenak hiruk pikuk pendaftaran pilpres yang melelahkan. Saatnya mendukung mereka yang berjuang di pertempuran sesungguhnya. Menjadi terbaik di Asia.

Bagi umat Islam, olahraga bukanlah hal yang asing. Olahraga dalam peradaban Islam identik dengan melatih tubuh, pikiran, dan jiwa. Semangat olahraga dihubungkan dengan menjunjung tinggi moralitas serta berlaku jujur dan sportif.

Dalam tulisan yang dimuat di Islam Digest Republika dipaparkan, begitu besar kontribusi peradaban Islam di masa lampau untuk perkembangan olahraga. Saat ini contohnya, semua orang mengasosiasikan olahraga kriket dengan Inggris.

Sesungguhnya kriket berasal dari India bagian utara, sekitar tahun 700 Masehi. Olahraga tersebut kemudian mencapai puncak popularitasnya ketika Inggris mengadopsi kriket sebagai olahraga mereka.

Selain kriket, olahraga polo pun sebenarnya berasal dari Persia dan Afghanistan. Terdapat beberapa manuskrip memperlihatkan Muslim di era tersebut sangat menyukai olahraga polo.

Rasulullah pun merupakan pemanah handal dan memiliki tiga busur. Memanah pada  zaman Rasulullah menjadi kemahiran yang lazim dimiliki seorang Muslim. Sahabat Sa’ad bin Abi Waqas dikenal sebagai pemanah juga andal.

Pada zaman Rasulullah juga dikenal olahraga gulat di kalangan pemuda. Umar bin Khattab dan Khalid bin Walid menjadi dua tokoh yang penah disebut beradu gulat.

Ali bin Abi Thalib terkenal karena ketangkasannya menggunakan pedang di medan tempur dengan pedanganya yang terkenal, Dzul Fiqar. Sampai Rasulullah memujinya, tidak ada pedang yang setera dengan Dzul Fiqar dan tidak ada pemuda yang setangkas Ali bin Abi Thalib dalam menggunakan pedang.

Pada zaman kejayaan Islam (antara tahun 750-1924), kekuatan para prajurit Islam benar-benar tertumpu pada keahlian berkuda, memanah, dan berenang. Piawai dalam berenang ternyata mampu mengantarkan pasukan Turki Utsmani di bawah kepemimpinan Sultan Muhammad al-Fath merebut Konstatinopel pada abad ke-14.

Saat ini, Olahraga memanah dan berkuda kini sedang digemari oleh masyarakat, terutama di perkotaan. Banyak komunitas memanah dan berkuda didirikan atas dasar untuk mengikuti sunah. Dengan niat yang sama, para Muslimah pun giat berenang di kolam-kolam khusus Muslimah dengan burkini.

Saya melihat ini perkembangan yang bagus, artinya segala keterbatasan fasilitas bisa digeliatkan sendiri. Kita lihat pada perlombaan 17 Agustusan, mulai dari catur, bulu tangkis, voli, sepak bola, dan lainnya, begitu tinggi antuasiasme warga.

Artinya apa, kalau memang ada momentumnya dan kompetisinya, saya kira harapan untuk bersaing dengan raksasa Asia dan dunia lainnya bakal tercapai. Sudah saatnya cabang lain unjuk gigi, tak hanya mengandalkan cabang langganan medali.

Mulailah merintis cabang lain. Bagaimana memulainya? ya kenalkan kepada masyarakat. Fasilitasi. Beri kompetisi.

Di masa Rasulullah, umat Islam terlibat pada situasi dan kondisi waktu itu yang kerap terjadi peperangan. Ini membuat Rasulullah dan pasukannya agar selalu bersiap diri. Pasukan dipersiapkan oleh Nabi untuk menghadapi kebutuhan sosial saat itu.

Kala itu, setiap orang dimana pun berada harus siap berperang.

Rasulullah sangat sering mengadakan lomba gulat dibandingkan memanah, berkuda, dan berenang. Setelah itu, ketika melakukan perjalanan, sering kali mereka berpacu berebut siap yang paling cepat.

Bahasa sederhanaya, Rasulullah sukses memasyarakatkan olahraga. Begitulah kira-kira. “Al-Aql salim fi al-jism al-salim,” demikian ucap orang bijak. Akal yang sehat terletak pada tubuh yang sehat.  Selamat berolahraga.

 

oleh Agung Sasongko,

 Penulis adalah redaktur republika.co.id

REPUBLIKA

Bahaya Heat Stroke Ancam Nyawa Jamaah, Ini Cara Menghindarinya

Suhu panas di Makkah pagi hari bisa mencapai 38 derajat celcius dan diperkirakan meningkat pada sore hari hingga 43 derajat celcius. Cuaca panas yang terus menerus menerpa berpotensi menyebabkan jamaah haji terkena heat stroke.

Heat stroke adalah kondisi yang disebabkan karena suhu tubuh kita meningkat. Keadaan ini biasanya akibat paparan yang terlalu lama atau aktivitas fisik pada suhu tinggi.

“Kondisi ini bisa mengancam nyawa. Jamaah diharapkan menggunakan APD yang telah dibagikan,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka, Selasa (7/8/2018).

Eka menyebutkan beberapa tanda dan gejala heat stroke yaitu suhu tubuh lebih dari 40 derajat celsius, perubahan keadaan mental atau perilaku seperti kebingungan, ucapan yang tidak jelas dan kejang-kejang.

Ada juga gejala perubahan dalam berkeringat. Pada sengatan panas, kulit kita akan terasa panas dan kering saat disentuh, timbul mual dan muntah, jantung berdebar cepat, ritme napas cepat dan dangkal, hingga akit kepala berdenyut.

Agar tidak terjadi kondisi ini, Eka mengingatkan jamaah untuk sering minum dan jangan menunggu haus. Jemaah juga diimbau sering semprotkan air pada bagian kulit yang terbuka seperti muka dan tangan, gunakan payung dan topi saat di luar gedung.

“Jika mengalami tanda dan gejala seperti di atas segera hubungi tenaga kesehatan terdekat,” pesan Eka.

OKEZONE