Soal Rekam Biometrik, DPR Minta Kemenlu Temui KBSA

Sudah memasuki tiga hari pascakesepakatan lima kementerian soal rekam biometrik, namun belum ada realisasi terkait operasional VFS Tasheel yang harusnya ditutup. Pemerintah telah sepakat dalam rapatnya meminta Visa Facilitation Tasheel (VFS) Tasheel menunda rekam biometrik.

Anggota Komisi I DPR RI Lena Maryana meminta pemerintah segera menemui Kedutaan Besar Arab Saudi (KBSA) untuk menyampaikan hasil kesepakat rapat itu. “Pemerintah harus tentukan langkah untuk bisa menemui KBSA karena domainnya di sana,” kata Lena saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (24/1).

Lena menyarankan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mesti bisa mamainkan psikologi Saudi agar melunak. Selain itu diharapkan bisa menuruti permintaan Pemerintah RI supaya rekam biometrik tidak diberlakukan sebagai syarat mendapatkan visa umrah. “Segera langsung temui KBSA-nya, ajak bicara, itu imbaun saya. Karena bolanya bukan di kita,” katanya.

Lena yakin maksud Pemerintah Saudi menerapkan kebijakan rekam biometrik itu baik. Salah satu di antaranya untuk mempercepat pemeriksaan di bandara-bandara Saudi. “Meski pada kenyataanya kita mendapat laporan di bandara tetap dilakukan pemeriksaan rekam biometrik lagi,” katanya.

Leni menyarankan agar pemerintah melalui Kemenlu kembali menemui KBSA untuk menyampaikan bahwa rekam biometrik tidak bisa dilakukan di Indonesia dengan segala kondisi dan kesiapan dari Tasheel sendiri yang belum memenuhi syarat. “Mereka perlu diingatkan bahwa kita kesulitan karena kondisinya berbeda. Kita harus punya program yang berbeda dalam perekaman biometrik,” katanya.

Pemerintah, kata Leni, jangan terburu-buru dalam menentukan sikap mengatasi persoalan biometrik. Karena jika salah melangkah dampakanya tidak baik untuk kelangsungam hubungan Indonesia dan Saudi.

Sementara itu Sharlly salah satu pemilik Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang tidak berkenan disebut travelnya mengatakan dia akan tetap menyarankan jamaahnya untuk melakukan rekam biometrik. “Sebaiknya nunggu surat resmi kalau benar ditunda, karena kalau baru berita di media belum ada surat resmi nanti takutnya malahan visa jamaahnya kacau,” katanya

Untuk itu, sebelum pemerintah Saudi mengumumkan keputusannya secara resmi bahwa rekam biometrik tidak diberlakukan lagi pihaknya akan ikut aturan Saudi. “Nanti kalau memang benar, KBSA atau asosiasi akan keluarkan surat resmi seperti biasanya,” kata dia.

Sementara itu Wisnu salah satu perwakilan Deputi Bidang Kerjasama BKPM yang ikut rapat bersama lima kementerian tidak bisa menyampaikan apa yang akan ditempuh. Wisnu mengatakan, di BKPM dia bukan sebagai penentu kebijakan. Apalagi masalah VHS Tasheel ini sudah menjadi issue sensitif kerena menyangkut jutaan umat Islam yang akan melaksanakan ibadah umrah.

“Jadi soal kasus itu, saya  belum bisa respons, mohon maaf dan agar tidak tejadi misinterpretasi informasi yang sudah beredar,” katanya.

Dia pun menyarankan untuk menunggu pernyataan resmi dari Kepala Badan Koordinasi dan Penanam Modal Tomas Lembong. “Tunggu statement bapak Kepala saja,” ujarnya.

Menyelesaikan Masalah dengan Sholat

DALAM hidup kita, tentu kita akan mendapatkan masalah silih berganti. Seakan adu siapa yang menang atau kalah antara kita dengan masalah yang ada. Tak jarang kita merasa masalah yang ada sangat pelik. Kita menilai masalah yang ada mustahil bisa dipecahkan.

Hakikatnya setiap masalah yang datang, tentu Allah jadikan untuk kita sesuai dengan kemampuan kita. Tinggal kita bagaimana dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang datang.

Bagi Allah Azza Wa Jalla, Pemilik langit dan bumi beserta segala isinya, (bahkan Allah lah yang memiliki hati-hati yang sedang dirundung masalah) tentulah mudah mewujudkan segala sesuatu. Karena di Tangan-Nya segala urusan. Allah hanya firmankan Kun fayakun. Maka jadilah apa yang Allah kehendaki. Dia menguasai setiap urusan.

Allah Subhanahu Wa Taala berfirman, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu,”(QS Al-Baqarah: 45). Firman Allah ini mengabarkan kepada kita tentang solusi praktis namun dahsyat untuk setiap masalah. Dan sarana meminta pertolongan ini, adalah permintaan tolong kepada yang Maha Kuasa.

Di dalam sholat terdapat banyak sekali kandungan doa. Sebab shalat sendiri adalah doa. Doa yang di antaranya adalah pengakuan kemahakuasaan Allah, pengakuan bahwa diri kita lemah dan penuh dosa, ketergantungan kita kepada Allah, serta ragam permintaan yang kita tujukan kepada Allah.

Nabi Muhammad shallallaahu alaihi wasallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Daud, selalu mendirikan shalat apabila sedang ada masalah yang dihadapi beliau. Dari Hudzaifah radliyallahu anhu, ia berkata, “Bila kedatangan masalah, Nabi shalallaahu alaihi wasallam mengerjakan shalat”.

Hadits ini mempunyai korelasi dengan hadits lainnya. Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, Nabi shalallaahu alaihi wasallam bersabda, “Seorang hamba akan menjadi paling dekat dengan Rabb-nya saat ia sedang sujud. Maka, perbanyaklah doa (di dalamnya)” (HR. Muslim). Kedekatan kita kepada Allah akan menjamin perlindungan dan pertolongan Allah kepada kita. Mustahil Allah akan menolong hambaNya sedang kondisi hambaNya jauh dari Allah.

Maka aturlah strategi dalam menghadapi apapun masalah yang mendera kita, dengan pertama-tama melakukan shalat. Buat diri kita semakin mendekat kepada Allah.

Ketahuilah, apabila kita meyakini sepenuh hati bahwa Allah pemegang segala urusan, bahwa Allah Maha Kuasa, yakin dengan Laa hawla walaa quwwata illa billah, maka jangan berkecil hati. Jangan anggap masalah akan sulit dan kita tak akan sanggup. Segera lakukan shalat.

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan faidah shalat, “Shalat termasuk faktor dominan dalam mendatangkan maslahat dunia dan akhirat, dan menyingkirkan keburukan dunia dan akhirat. Ia menghalangi dari dosa, menolak penyakit hati, mengusir keluhan fisik, menerangi kalbu, mencerahkan wajah, menyegarkan anggota tubuh dan jiwa, memelihara kenikmatan, menepis siksa, menurunkan rahmat dan menyibak tabir permasalahan. [*]

Islam Melarangmu Sombong

NABI Muhammad shalallahu alaihi wasallam diutus Allah adalah untuk menyempurnakan akhlak. Baik akhlak terhadap Allah berupa mentauhidkan Allah dan tidak berbuat syirik, maupun akhlak terhadap sesama manusia. Akhlak terhadap sesama juga permasalahan utama dalam pembahasan agama kita. Sebab Islam turun sebagai rahmat seluruh alam.

Di antara akhlak tidak terpuji yang harus dikikis dari sifat manusia adalah sombong. Kesombongan ini pula yang menjadikan iblis dilaknat oleh Allah Subhanahu Wa Taala hingga hari kiamat. Lantaran kesombonganlah, Iblis kemudian ingkar kepada Allah dan menyesatkan manusia dari agama Allah. Kesombongan membinasakan pelakunya. Oleh karenanya Islam melarang dan mencela kesombongan.

Kesombongan bisa ditujukan kepada Allah dan RasulNya dalam bentuk menolak dan tidak mau menerima kebenaran yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Bertabur kisah tentang kesombongan seperti ini yang dijabarkan Al Quran dan Assunnah. Firaun yang menolak dakwah Musa. Namrudz, Qorun, hingga Abu Jahal, semua orang-orang ini bersikap sombong terhadap dakwah Nabiyullah.

Sedangkan kesombongan terhadap sesama yakni sikap meremehkan orang lain. Memandang rendah orang lain. Merasa dirinya punya kelebihan daripada orang lain.

Kesombongan terhadap orang lain bisa karena ia memiliki kelebihan fisik, materi, jabatan atau pangkat maupun ilmu. Jadi yang berpotensi bersikap sombong bukan hanya orang yang rupawan dan hartawan saja. Melainkan bisa pula menghinggap pada diri pejabat dan orang berilmu sekalipun.

Orang berilmu yang sombong, ia mungkin luput dari bentuk kesombongan menolak alhaq. Namun ia bisa terpeleset pada kesombongan kepada orang lain. Yakni apabila dengan ilmunya ia kemudian meremehkan orang lain, menganggap rendah orang lain, berpaling dan merasa tidak pantas menyapa, menanggapi atau bergaul dengan orang lain karena ilmunya lebih tinggi.

Di antara larangan Allah terhadap sifat sombong adalah firmanNya, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu darimanusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)

Allah pun tidak menyukai orang yang menyombongkan diri. Allah berfirman, “Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23). Dan bila Allah tidak menyukai kita yang sombong, maka yang akan kita adalah murka Allah.

Maka perhatikan diri kita, adakah kita berlaku sombong kepada orang lain karena kelebihan tertentu yang ada pada kita? Mari bertaubat. Semoga Allah memberi hidayah kepada kita. [*]

INILAH MOZAIK

Perintah Menyempurnakan Takaran dan Timbangan

ISLAM adalah agama yang sempurna. Islam disamping sebuah aqidah, Islam pula sebagai syariah. Pada Islam, bertumpu segala urusan dan hukumnya. Inilah kemuliaan dan keluhuran Islam. Islam memerintahkan kita mentauhidkan Allah dan memurnikan tauhid hanya untuk Allah. Islam pula memerintahkan kita adil dan ridha dalam bermuamalah sesama manusia.

Bentuk muamalah sesama manusia yang Islam tidak berlepas dalam pengaturannya adalah muamalah berkenaan jual beli, sewa menyewa, hutang piutang, dan yang sejenisnya. Di antaranya adalah ketentuan menyempurnakan takaran dan timbangan.

Hal ini sebagaimana Allah Azza Wa Jalla perintahkan dalam QS Ar Rahman ayat 9, “Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu“. Juga perintah Allah dalam surat Al Anam ayat 152, “Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar kesanggupannya“.

Ini adalah ayat-ayat Allah yang memerintahkan kita untuk menyempurnakan takaran dan timbangan. Kecuali bila kita tidak sengaja, maka Allah tidak memikulkan beban/dosa kepada orang yang tidak sengaja melakukannya. Hal ini sebagaimana penjelasan Syaikh asy-Syinqithi rahimahullah, “Melalui ayat ini, Allah Azza wa Jalla memerintahkan penyempurnaan (isi) takaran dan timbangan dengan adil. Dan menyatakan bahwa siapa saja yang tanpa kesengajaan terjadi kekurangan pada takaran dan timbangannya, tidak mengapa karena tidak disengaja”.

Dalam ayat lain, Allah Azza wa Jalla menyebutkan bahwa memenuhi takaran dan timbangan lebih utama dan lebih baik manfaat. Allah Azza wa Jalla berfirman, “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya” (Al-Isra:35).

Dalam ayat lain, perintah menyempurnakan takaran mengiringi perintah beribadah kepada Allah Azza wa Jalla. Sebab, pelaksanaan dua hal tersebut berarti memberikan hak kepada pemiliknya yang tepat, tanpa ada pengurangan.

Maka bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan perintahNya ini. Sebagai pembeli hendaknya tidak memaksa dan membebani penjual untuk melebihkan atau menambah takaran atau timbangan dengan bermacam dalih. Pun sebagai penjual, janganlah mengurangi hak pembeli dengan cara curang; dengan mengurangi takaran dan timbangan dengan berbagai macam muslihat hanya untuk mengambil keuntungan yang berlebih. Orang yang menyalahi ketentuan yang adil ini berarti telah menjerumuskan dirinya sendiri dalam ancaman kebinasaan. [*]

 

 

Kedzaliman Terkait Jual Beli

PERBUATAN curang adalah kedzaliman terhadap orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar atau bahkan temui perbuatan curang yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Ambil contoh mudah saja, orang-orang dengan seenaknya membuang sampah sembarangan sehingga ia mengganggu orang lain. Dan perbuatan seperti ini adalah perbuatan dzalim.

Dalam urusan jual beli, kita juga melihat beberapa pedagang, utamanya mereka yang mengandalkan gerobak atau pangkalan, yang dengan tidak tertib mengambil tempat umum sebagai lapak dagangan mereka. Mereka sangat berpotensi menganggangu kepentingan umum. Orang-orang tidak bisa berjalan di trotoar karena dipenuhi para pedagang dan dagangannya. Tentu ini mendzalimi orang lain. Ini baru segi pengambilan tempat mereka yang tidak tepat yang akhirnya mendzalimi orang lain.

Berbuat curang dalam jual beli merupakan kedzaliman kepada orang lain dalam urusan hartanya dan memakan harta orang lain dengan cara tidak benar. Contoh lain kedzaliman dalam jual beli adalah dengan menyembunyikan cacat produk yang dijual, mengurangi takaran atau timbangan, berbohong tentang harga dan lain-lain.

Walau pun hanya sedikit, tentu harta yang didapatkan dengan jalan berbohong, menyembunyikan kecacatan, atau mengurangi timbangan adalah harta yang haram dan jauh dari keberkahan. Wajib bagi kita menjauhkan diri kita dari harta-harta semacam itu.

Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam berangkat bersama rombongan para sahabat ke pasar untuk melakukan pengecekan barang-barang dagangan. Saat itu beliau melewati gundukan makanan, kemudian beliau memasukkan tangannya dan mendapati bagian dalam dari gundukan itu basah. Beliau berkata, “Apa ini wahai penjual makanan?” Ia berkata, “Bagian ini terkena air hujan wahai Rasulullah.”

Beliau shalallahu alaihi wasallam bersabda,”Mengapa engkau tidak meletakkannya di bagian atas, agar orang yang akan membeli dapat melihatnya? Barangsiapa yang berbuat curang kepada kami, maka ia bukan bagian dari golongan kami.” (HR Muslim). [*]

Saling Memaafkan

Suatu ketika sahabat Bilal bin Rabah RA terlibat per tikaian dengan Abu Dzar RA. Abu Dzar melontarkan perkataan yang sangat menyakitkan hati Bilal. “Wahai anak wanita hitam.” Bilal lalu mengadukan kejadian tersebut kepada Rasulullah SAW. Dan, Rasulullah pun memanggil Abu Dzar guna mengklarifikasi kejadian tersebut. Lalu, Rasul menasihatinya dan Abu Dzar merasa dia telah berbuat salah dan zalim kepada sahabat seperjuangannya.

Saat itu juga, Abu Dzar men cari keberadaan Bilal. Se sampainya di hadapan Bilal, Abu Dzar meletakkan pipinya di atas padang pasir di bawah te riknya matahari sambil ber kata, “Wahai sahabatku, aku rela engkau menginjak pipiku ini demi memperoleh maaf darimu atas perbuatan zalim yang telah aku perbuat.” Na mun, ketika itu Bilal merogoh tangan Abu Dzar. “Aku telah memaafkanmu wahai sahabatku.” Sungguh indah akhlak yang diperlihatkan kedua sahabat Rasulullah SAW.

Dalam menjalani hidup so sial bermasyarakat, manusia tidak pernah lepas dari sebuah kesalahan, entah itu terhadap te tangga, kawan, ataupun rekan kerja. Kesalahan adalah sua tu hal yang wajar ketika kita berinteraksi dengan sesa ma. Namun, ketika kita bisa menyikapi kesalahan tersebut dengan suatu proses saling ma af dan memaafkan, itulah yang luar biasa. “Setiap anak Adam tidak luput dari kesalah an, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah me reka yang bertaubat.” (HR Tirmidzi).

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpaling lah dari orang-orang bodoh.” (QS al-A’raf: 199). Dalam ayat tersebut Allah SWT menga barkan kepada umat Islam ba gaimana seharusnya kita menjalani kehidupan.

Tiga konsep yang Allah berikan kepada kita. Pertama, jadilah pemaaf. Ketika proses saling maaf dan memaafkan sudah menjadi habit (kebia sa an) dalam masyarakat, sungguh masyarakat tersebut akan menjadi suatu masyarakat yang harmonis, mawaddah wa rahmah (cinta dan kasih sa yang) menaungi mereka.

Kedua, mengimbau kepada kebenaran. Di kala rasa cinta dan kasih menaungi kehidupan me reka, di sana akan terjalin interaksi yang harmonis dan mereka akan mengoreksi sahabatnya yang berbuat salah.

Ketiga, berpaling dari orang-orang bodoh. Ketika sudah menjadi masyarakat harmonis dan religius, sungguh mereka akan berpaling dari perilaku orang-orang yang bodoh, perilaku yang kering akan hal bermanfaat. Dan, seperti inilah se orang Muslim, “meninggal kan suatu hal yang tak berguna adalah kebaikan bagi seorang Muslim.”

Pantaskah seorang dewan legislatif adu jotos karena hal sepele, padahal mereka adalah wakil-wakil rakyat? Pantaskah suatu ke lom pok agama meng hujat ke lompok lainnya demi kepentingan segelintir orang, padahal mereka berdiri di atas agama yang sama.

Masyarakat yang sarat akan nilai-nilai cinta dan kasih bermula dari suatu proses yang sangat agung, yaitu saling maaf dan memaafkan. “Orang-orang penyayang akan disayang oleh Allah yang Ma ha rahman. Sayangilah penduduk bumi, maka kalian akan di sayangi oleh Allah.” (HR Ahmad). Wallahu a’lam.¦

Oleh: Muhammad Iqbal

Tanda-tanda Kiamat Kian Mendekat

Di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah muncul banyak fitnah, banyak terjadi pembunuhan, perbuatan hina merajalela, perbuatan keji dan kemungkaran semisal zina, minum arak, perjudian, terang-terangan bangga dengan perbuatan buruk. Sehingga orang yang berpegang teguh pada agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api.

Demikianlah pula termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah dicabutnya ilmu, kebodohan nampak, kuantitas kaum perempuan banyak sekali, kaum laki-laki hanya sedikit, sutra banyak dipakai, banyak orang menjadi penyanyi, seseorang melewati kuburan orang lain, lalu dia berkata, “Seandainya saja aku berada di posisi dia.”

Termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah muncul para dai yang menyesatkan, para pemimpin yang menyimpang, amanat disia-siakan dengan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya. Demikian pula minimnya kebaikan, jarang hujan, sering terjadi gampa, banjir, harga-harga barang melangit, kaum perempuan keluar dengan menanggalkan pakaian, berpakaian tapi telanjang.

Di samping itu, termasuk di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah terjadinya peperangan yang menentukan antara kaum Yahudi dan kaum muslimin. Akhirnya kaum muslimin membunuh mereka sehingga orang-orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu pohon atau batu tersebut berbicara, “Wahai orang muslim, wahai hamba Allah! Ini orang Yahudi di belakang saya. Kemarilah, bunuh dia!” Kecuali pohon Gharqad, karena sesungguhnya pohon Gharqad termasuk pohon orang Yahudi.

Di samping itu, termasuk tanda-tanda kiamat kecil ialah waktu berjalan terasa cepat, sehingga setahun seakan-akan hanya sebulan, sebulan seakan-akan hanya satu jam, dan satu jam bagaikan bara api yang membakar.

Termasuk pula di antara tanda-tanda kiamat kecil ialah menyia-nyiakan shalat, menuruti hawa nafsu, Orang pendusta dibenarkan, dan orang yang jujur didustakan, orang yang berkhianat dianggap dapat dipercaya, orang yang dapat dipercaya dianggap berkhianat. Alquran menjadi lenyap. Yang tersisa hanyalah tulisannya, mushaf-mushaf dihias dengan emas, kaum perempuan jadi pembicara, dan masjid-masjid juga dihias.

Diantara tanda-tanda kiamat besar ialah sebagai berikut:

Terbitnya matahari dari arah barat

Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda, “Kiamat tidak akan datang sebelum matahari terbit dari arah Barat. Apabila orang-orang melihat hal ini, maka semua orang yang ada di atasnya beriman. Hal ini pada saat tidak berguna lagi iman seseorang yang memang belum beriman sebelum itu, atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu.”

Kabut

AllahSubhanahu wa Taalaberfirman:

Maka Tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan: 10-11)

Yang dimaksud dengan dukhan dalam ayat ini ialah kabut tebal yang memenuhi antara langit dan bumi yang muncul sebelum kiamat datang yang mengambil nafas orang-orang kafir sehingga mereka hampir tercekik sedangkan bagi orang-orang mukmin seperti mengalami pilek. Kabut ini berlangsung di muka bumi selama empat puluh hari.

Munculnya Dabbah (binatang) yang dapat berbicara dengan manusia

Di antara tanda-tanda kiamat besar ialah keluarnya Dabbah (binatang) dari dalam bumi yang dapat berbicara dengan manusia dengan bahasa yang fasih yang dapat dipahami oleh semua yang mendengarnya. Dabbah itu mengabarkan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak beriman kepada ayat-ayat Allah. Dabbah ini muncul di akhir zaman pada saat manusia telah mengalami kebobrokan, mereka meninggalkan perintah-perintah AllahSubhanahu wa Taala, dan mengganti agama yang benar. Lantas Dabbah berbicara kepada mereka, “Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat kami.” Dabbah ini keluar dengan membawa tongkat Nabi Musaalaihissalamdan cincin Nabi Sulaimanalaihissalam. Hidung orang-orang kafir diberi cap dengan cincin. Dan wajah orang mukmin menjadi terang berkat tongkat tersebut sehingga dapat dikenali antara orang mukmin dan orang kafir.

Munculnyaal-Masih Dajjal

Dia dinamai al-Awar ad-Dajjal karena dia buta sebelah matanya yang kanan. Fitnahnya merupakan fitnah terbesar yang menimpa orang-orang di akhir zaman. Al-Awar ad-Dajjal tidak hanya mengaku-aku sebagai nabi, bahkan dia juga mengaku-aku sebagai tuhan. Muncul beberapa hal-hal yang luar biasa melalui kedua tangannya sebagai bentuk istidraj dari AllahSubhanahu wa Taalakepadanya dan sebagai ujian bagi para manusia. Dia berkata kepada langit, “Hujanlah!” Maka langit pun menurunkan hujan. Dia berkata kepada bumi, “Keluarkanlah tanamanmu dan kekayaan yang kau pendam!” Maka bumi pun mengeluarkannya. Dia dapat membunuh manusia lalu menghidupkannya kembali. Dia mengelilingi seluruh permukaan bumi. Semua daerah yang dia masuki pasti dia berbuat kerusakan di dalamnya kecuali Mekah dan Madinah. Sebab, jika dia hendak memasukinya, dia menjumpai malaikat yang menjaganya, makanya dia kembali dan gagal. Dajjal kali pertama muncul di sebuah kota yang bernama Asfihan. Pada awalnya dia diikuti oleh tujuh puluh ribu orang Yahudi. Kemudian dia diikuti oleh orang-orang rendahan, orang-orang bodoh, dan rakyat jelata. Dia berada di muka bumi selama empat puluh hari. Ada sehari yang bagaikan setahun. Ada yang sehari bagaikan sebulan. Dan ada sehari yang bagaikan sepekan. Selebihnya, hari-hari sebagaimana hari-hari biasa.

Semua keterangan ini terdapat di dalam hadis-hadis shahih. Kami akan menuturkan sebagian di antaranya dengan pertolongan AllahSubhanahu wa Taala.

Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda,

Tidak ada seorang nabi pun melainkan memberi peringatan kepada umatnya mengenai orang buta sebelah yang pendusta. Ingalah bahwa dia buta sebelah. Sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah. Di antara kedua matanya tertulis kafir yang dapat dibaca oleh semua muslim.”

Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda,

Sesungguhnya Dajjal keluar dengan membawa air dan api. Maka, air yang dilihat oleh orang-orang sesungguhnya adalah api yang membakar. Sedangkan api yang dilihat oleh orang-orang, sesungguhnya adalah air yang dingin dan segar. Barangsiapa di antara kalian yang menjumpai hal ini, maka hendaklah dia menjatuhkan diri pada sesuatu yang dilihatnya api, karena sesungguhnya hal itu adalah air segar yang baik.”

An-Nawwas bin Samanradhiyallahu anhumeriwayatkan,

“Rasulullahshallallahu alaihi wa sallammenuturkan tentang Dajjal pada suatu pagi. Beliau merendahkan tetapi juga meninggikan suaranya, sampai-sampai kami menduga bahwa Dajjal berada di satu sisi pohon kurma.” (Maksudnya, beliau merendahkan suaranya dengan menyebutkan bahwa dia buta sebelah dan di antara kedua matanya tertulis kafir. Beliau juga memandang besar fitnah Dajjal karena mencakup hal-hal yang luar biasa. Artinya, bahwa Nabishallallahu alaihi wa sallambersungguh-sungguh mengganggap dekat munculnya Dajjal. Beliau menggunakan redaksi yang bermacam-macam, baik yang merendahkan maupun yang meninggikan redaksi sehingga kami menduga- untuk bersungguh-sungguh dalam menganggap dekat bahwa Dajjal berada di satu sisi pohon kurma- di (Madinah).

Beliau bersabda, “Selain Dajjal yang lebih saya khawatirkan atas diri kalian. Apabila dia muncul sedangkan saya masih ada di antara kalian, maka sayalah yang akan mematahkan hujjahnya untuk membela kalian. Apabila dia muncul dan saya sudah tidak ada di antara kalian, maka tiap-tiap orang membela dirinya sendiri. Allah yang menggantikan diriku atas setiap orang muslim. Dajjal adalah pemuda yang berambut keriting, matanya sayu, seakan-akan saya menyamakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan (seseorang yang binasa pada masa jahiliyah). Barangsiapa bertemu dengannya, maka bacakan kepadanya bagian pembukaan surat Al-Kahfi. Dia muncul di daerah antara Syiria dan Irak. Dia membuat banyak kerusakan di kanan dan di kiri. Wahai hamba-hamba Allah! Tetaplah (pada keimanan dan janganlah melenceng darinya).” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah! Berapa lama dia berada di muka bumi?” Beliaushallallahu alaihi wa sallammenjawab, “Empat puluh hari. Yang sehari bagaikan setahun. Sehari lagi bagaikan sebulan. Dan sehari lagi bagaikan sepekan. Sedangkan hari-hari lainnya seperti hari-hari biasa.

Kami kembali bertanya, “Wahai Rasulullah! Pada sehari yang bagaikan setahun, cukupkah bagi kami melakukan shalat untuk sehari dalam hari tersebut?”

Beliaushallallahu alaihi wa sallammenjawab, “Tidak. Perkirakanlah kadar waktunya.”

Kami bertanya lagi, “Wahai Rasulullah! Seperti apakah kecepatan Dajjal di bumi?”

Beliaushallallahu alaihi wa sallammenjawab, “Bagaikan mendung yang ditiup angin. Dia mendatangi suatu kaum, lalu dia mengajak kaum tersebut, kemudian mereka beriman kepadanya dan menerimanya. Lantas dia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun menurunkan hujan. Dia memerintahkan bumi untuk mengeluarkan tanaman, lantas bumi pun menumbuhkan tanamannya, sehingga binatang-binatang ternak mereka kembali di penghujung siang dalam keadaan yang sangat baik, punuknya besar, serta gemuk dan kenyang. Kemudian dia mendatangi kaum lain, lalu dia mengajak kaum tersebut, dan ternyata kaum ini menolaknya (mereka masih teguh dengan ketauhidannya), lantas dia berpaling dari kaum tersebut, lantas mereka mengalami paceklik (tidak ada hujan turun di wilayah mereka dan rerumputan menjadi kering). Tidak ada harta apa pun di tangan mereka dan mereka berjalan melewati reruntuhan, kemudian Dajjal berkata pada reruntuhan tersebut, Keluarkanlah harta pendamanmu, maka harta pendaman reruntuhan tersebut mengikutinya sebagaimana ratu lebah. Selanjutnya Dajjal memanggil seorang pemuda kekar, lalu dia membelahnya dengan pedang menjadi dua bagian yang terpisah jauh sejauh lemparan, kemudian dia memanggilnya lagi, lantas potongan tubuh itu menghadap dengan wajah yang berseri-seri sambil tertawa.

aDalam kondisi yang demikian, selanjutnya Allah Subhanahu wa Taala mengutus Nabi Isa Al-Masih bin Maryam alaihissalam. Beliau turun di menara putih sebelah timur Damaskus, mengenakan dua pakaian yang diwarnai, seraya meletakkan kedua telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Ketika beliau menundukkan kepalanya, keringat bercucuran bagaikan permata. Orang kafir tidak mungkin mencium nafasnya kecuali langsung mati. Nafas beliau sampai sejauh mata memandang. Kemudian Nabi Isa mencari Dajjal sehingga beliau menemukannya di Bab Lud (nama tempat Syiria) lalu nabi Isa membunuhnya. Selanjutnya Nabi Isa mendatangi kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu beliau mengusap wajah-wajah mereka, beliau menjelaskan kepada mereka derajat mereka di surga.

Dalam kondisi demikian, Allah Subhanahu wa Taala memberi wahyu kepada Nabi Isa alaihissalam, Sungguh, Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku. Tidak ada seorang pun yang mempunyai kemampuan untuk memerangi mereka. Kumpulkanlah mereka ini ke bukit Tursina (Jadikanlah bukit Tursina sebagai benteng). Selanjutnya Allah Subhanahu wa Taala mengirim Yajuj Majuj. Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Orang pertama di antara mereka melewati danau Thabariyah, lalu mereka meminum airnya. Orang terakhir juga melewatinya, lalu mereka berkata, Sungguh, tadi ada di danau ini banyak airnya. Nabi Isa alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya semakin kepepet, sehingga kepala sapi bagi salah seorang di antara mereka lebih baik dari pada seratu dinar bagi kalian semua hari ini (lantaran mereka sangat membutuhkan makanan), kemudian Nabi Isa beserta sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah Subhanahu wa Taala. (Mereka memohon kepada Allah Subhanahu wa Taala agar gangguan Yajuj Majuj segera dihilangkan), lalu Allah Subhanahu wa Taala mengirim cacing di dalam hidung unta dan kambing pada leher-leher mereka. Lantas mereka pun mati sekaligus. Kemudian Nabi Isa alaihissalam beserta sahabat-sahabatnya turun ke bumi. Ternyata mereka tidak menemukan tempat sejengkal pun di muka bumi kecuali dipenuhi oleh bau busuk. Lantas Nabi Isa beserta sahabat-sahabatnya memohon kepada Allah Subhanahu wa Taala, kemudian Allah mengirimkan burung-burung semisal leher unta. Burung-burung itu membawa bangkai Yajuj Majuj lalu dilemparkan sesuai kehendak Allah Subhanahu wa Taala, kemudian Allah Subhanahu wa Taala mengirimkan hujan yang tidak dapat ditahan oleh tanah keras dan gandum. Maka, bumi pun dicuci bersih sehingga seperti kaca. Kemudian dikatakan kepada bumi, Tumbuhkanlah buah-buahmu dan kembalikanlah berkahmu. Pada hari itu sekelompok orang memakan delima dan mereka berteduh dengan kulitnya, air susu sangat diberkahi. Bahkan, seekor unta yang hampir melahirkan mencukupi untuk sekelompok orang banyak. Seekor sapi yang hampir melahirkan mencukupi untuk satu kabilah. Seekor kambing yanghampir melahirkan mencukupi satu suku. Dalam kondisi demikian, tiba-tiba Allah Subhanahu wa Taala mengirimkan angin yang baik, lalu angin ini mengena mereka di bawah ketiak mereka, sehingga ruh setiap orang mukmin dan muslim dicabut. Yang masih tersisa tinggal orang-orang jahat. Orang-orang pun melakukan hubungan seks sebagaimana keledai (artinya, lelaki dan perempuan melakukan hubungan seks secara terang-terangan di hadapan banyak orang bagaikan keledai). Maka, dalam kondisi demikian datanglah hari kiamat.” (HR. Muslim)

Turunnya Nabi Isa bin Maryamalaihissalam

Termasuk di antara tanda-tanda kiamat besar ialah turunnya al-Masih Nabi Isa bin Maryamalaihissalam. Alquran dan hadis-hadis telah menunjukkan hal ini. AllahSubhanahu wa Taalaberfirman:

Tidak ada seorang pun di antara ahli kitab yang tidak beriman kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Dan pada hari kiamat dia (Isa) akan menjadi saksi mereka.” (QS. An-Nisa: 159)

Artinya, tidak ada seorang pun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepada Nabi Isaalaihissalammenjelang kematiannya dan pada hari kiamat Nabi Isaalaihissalamakan memberi kesaksian kepada mereka.

AllahSubhanahu wa Taalaberfirman:

Dan sungguh, dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az-Zukhruf: 61)

Sesungguhnya turunnya Nabi Isaalaihissalammerupakan tanda-tanda kiamat sudah dekat. Terdapat beberapa hadis mutawatir mengenai turunnya Nabi Isaalaihissalam. Sekarang ini Nabi Isaalaihissalamhidup di langit. AllahSubhanahu wa Taalamengangkat ruhnya dan jasadnya kehadirat-Nya. Beliau akan turun ke bumi sebagai hakim yang adil yang menetapkan hukum berdasarkan syariat Nabi Muhammadshallallahu alaihi wa sallam.

Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairahradhiyallahu anhubahwa Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda, “Demi Dzat yang menguasai jiwaku. Sungguh, putra Maryam akan turun kepada kalian semua sebagai hakim yang adil. Lalu dia menghancurkan salib, membunuh babi, dan meniadakan pajak. Harta pun melimpah-limpah sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima (pemberian orang lain). Sehingga sujud sekali lebih baik dari pada dunia dan isinya.” Terdapat di dalam hadis-hadis shahih pula bahwa Nabi Isaalaihissalamadalah orang yang akan membunuh Dajjal. Dan setelah misi Nabi Isa bin Maryamalaihissalamselesai, beliau meninggal dunia, lalu kaum muslimin menshalatinya dan dimakamkan di kamar Nabishallallahu alaihi wa sallamyang suci.

Keluarnya Yajuj Majuj

Yajuj Majuj disebutkan di dalam Alquran Al-Karim di dalam firman AllahSubhanahu wa Taala:

Hingga apabila dibukakan (tembok) Yajuj dan Majuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.Mereka berkata, Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Yajuj dan Majuj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?.” (QS. Al-Kahfi: 94)

Yajuj Majuj merupakan kabilah dari keturunan Yafits bin Nuh. Mereka keluar di akhir zaman setelah dinding penghalang yang dibuat oleh Dzulqarnain jebol. Lantas mereka membuat kerusakan di muka bumi dengan berbagai macam tindakan keji dan kerusakan. Saking banyaknya, mereka memakan makanan dan tanaman apa saja yang dijumpainya dan meminum danau Thabariyah sampai seakan-akan tidak pernah ada airnya.

Keluarnya api yang menggiring manusia ke padang Mahsyar

Api ini keluar dari tanah Adn, yaitu api besar yang menakutkan. Tidak ada sesuatu pun yang dapat memadamkannya. Api ini menggiring manusia ke padang Mahsyar. Demikianlah di antara tanda-tanda kiamat besar. Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Taalaagar menyelamatkan kita dari api dunia dan akhirat dan semoga Dia menyelamatkan kita dari kengerian kiamat berkat anugerah-Nya dan kemuliaan-Nya. Sungguh, Dia Maha Mendengar dan Mahadekat. [ ]

Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka Arafah Cetakan 1