Dirjen PHU: Perlu Kehati-hatian Sampaikan Batas Usia Jamaah Haji

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengimbau kehati-hatian dalam menyampaikan batasan usia jamaah haji tahun ini. Arab Saudi menetapkan pelaksanaan haji tahun ini diikuti oleh jamaah dengan usia di bawah 65 tahun.

Pesan tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Rapat Koordinasi dan Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI di asrama haji transit Yogyakarta, Ahad (17/4/2022). Ia menyebut keputusan Pemerintah Arab Saudi tentu harus diikuti, namun penyampaian yang efektif kepada masyarakat juga perlu dilakukan. 

“Yogyakarta ini memang istimewa, terkenal dengan tingkat harapan hidup yang tinggi sehingga jumlah lansia juga tertinggi. Dengan adanya batasan usia lansia, mohon bisa dijadikan langkah yang baik agar dapat meyakinkan masyarakat,” ujar Hilman dalam keterangan yang didapat Republika, Senin (18/4/2022).

Dengan adanya peraturan batasan usia tersebut, ia lantas memohon dukungan dari Komisi VIII DPR RI agar pelaksanaan haji pada 2023 bagi lansia dapat diprioritaskan. Di samping lansia, jamaah haji asal Yogyakarta juga memiliki karakteristik yang unik jika ditinjau dari latar belakang pendidikan yang mayoritas sarjana. 

“Dengan latar pendidikan yang tinggi (mayoritas sarjana), maka masalah pendampingan jamaah haji dan bimbingan manasik haji tentunya diharapkan dapat dilakukan secara lebih mudah,” lanjutnya. 

Untuk perkembangan penyelengaraan ibadah haji, Arab Saudi telah menetapkan satu juta jamaah haji dari seluruh dunia untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Komunikasi intensif Kementerian Agama dengan pemerintah Arab Saudi disebut masih terus dilakukan sebagai upaya pelaksanaan ibadah haji tahun ini. 

Meski demikian, ia menyebut informasi terkait perolehan kuota masih menunggu informasi resmi dari pemerintah Arab Saudi. Hal ini juga terjadi dengan negara-negara pengirim haji lainnya, tidak hanya di Indonesia saja.

“Sejalan dengan hal tersebut, persiapan pelaksanaan haji dalam negeri saat ini sudah dalam proses input paspor untuk e-Hajj,” ujar dia. 

Terkait kesehatan jamaah haji, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka menyampaikan pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi Covid-19 ini harus benar-benar dikawal dan dimonitor secara penuh. Pemerintah harus menyediakan vitamin bagi jamaah agar stamina mereka tetap terjaga selama pelaksanaan ibadah haji. 

“Haji saat ini masih dalam masa pandemi, kami meminta pemerintah mengawal dan memonitor penuh persiapan dan pelaksanaannya, serta sediakan vitamin bagi jamaah agar tetap menjaga staminanya saat beribadah haji,” ucap Diah.

IHRAM

Saudi Izinkan 1 Juta Jemaah Beribadah Haji, Menag: Alhamdulillah, Calhaj Indonesia Bisa Berangkat

Jakarta (Kemenag) — Kerajaan Arab Saudi hari ini, Sabtu (9/4/2022), resmi mengumumkan penyelenggaraan haji 1443 H dengan total jemaah mencapai 1 juta orang. Pengumuman tersebut diterbitkan melalui surat Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi.

Pemerintah Indonesia menyambut positif atas pengumuman terbaru dari otoritas Saudi ini.  Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan rasa syukur atas adanya kepastian keberangkatan jemaah haji Indonesia tahun ini.

“Syukur alhamdulillah, jemaah haji Indonesia bisa berangkat tahun ini. Ini kabar yang sangat ditunggu jemaah haji di tanah air,” tegas Menag di Jakarta.

Menag mengatakan, batalnya pemberangkatan jemaah haji Indonesia dalam dua tahun terakhir telah menyebabkan kerinduan mereka yang mendalam untuk ke Tanah Suci. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Saudi yang memberi kesempatan tahun ini bagi jemaah Indonesia untuk memenuhi panggilan beribadah haji,” tuturnya.

Pria yang akrab disapa GusMen ini menegaskan bahwa berapapun kuota yang diberikan, Indonesia siap menyelenggarakan haji. Sebab, persiapan dengan berbagai skenario pemberangkatan telah dilakukan selama ini.

“Kita akan optimalkan berapapun kuota nanti yang diberikan untuk Indonesia. Bahkan, kalau bisa kita akan upayakan agar Indonesia bisa mendapat tambahan, misalnya dari kuota negara lain yang tidak terserap,” tegasnya.

“Kita siap dan akan lakukan persiapan sebaik mungkin untuk memastikan jemaah terlayani dengan baik,” lanjutnya.

Hal senada disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief. Menurutnya, kepastian adanya keberangkatan jemaah dari luar Saudi ini telah membuka seluruh simpul persiapan penyelenggaraan yang selama ini terus dilakukan pihaknya.

“Ini kabar gembira. Kepastian adanya kuota ini akan segara kami tindaklanjuti dengan finalisasi sejumlah langkah taktis yang telah dilakukan,” ucapnya.

“Persiapan layanan, baik di dalam negeri maupun di Arab Saudi, akan segera difinalkan,” sebutnya lagi.

Menurut Hilman, waktu yang tersedia tidak banyak. Sehingga, pihaknya akan bekerja cepat dalam merampungkan persiapan, termasuk yang terkait dengan teknis pemilihan jemaah berhak berangkat sesuai ketentuan Arab Saudi dan pembinaan manasik bagi mereka.

“Kita akan bergerak cepat untuk melakukan persiapan. Biaya haji juga akan segera kita finalisasi dengan Komisi VIII DPR,” tandasnya.

Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dalam surat pengumumannya menyebutkan bahwa haji tahun ini akan dilakukan dengan ketentuan:

1. Haji tahun ini terbuka untuk mereka yang berusia di bawah 65 tahun dan telah menerima vaksinasi lengkap Covid-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Saudi.

2. Jamaah yang berasal dari luar Kerajaan wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif Covid-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.


Humas

KEMENAG RI

Nasihat Bagi Jamaah di Atas 65 Tahun yang Berpotensi tak Berangkat Haji Tahun Ini

Ketua Umum Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi), Syam Resfiadi, mengatakan, pada subuh waktu Indonesia diumumkan pemerintah Arab Saudi bahwa mereka akan menyelenggarakan ibadah haji untuk masyarakat Arab Saudi dan luar negeri dengan kuota sebanyak satu juta orang. Namun, Sapuhi menyoroti aturan yang menyebutkan bahwa jamaah haji yang boleh berangkat ke Tanah Suci harus berusia di bawah 65 tahun.

Syam mengatakan, syarat untuk calon jamaah haji agar bisa ke Arab Saudi sudah divaksin dan tes PCR sebelum berangkat ke Tanah Suci. 

Ia mengingatkan, yang perlu diperhatikan adalah ada syarat bagi calon jamaah haji yang bisa berangkat ke Arab Saudi harus kurang dari 65 tahun. Maka mereka yang tertunda keberangkatan hajinya karena usianya di atas 65 tahun, tentunya pemerintah Indonesia sangat prihatin karena mereka tidak bisa diberangkatkan ke Tanah Suci tahun ini.

“Sehingga perlu pertimbangankan matang-matang, agar para jamaah (haji) yang lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun bisa bersabar lagi sampai kondisi betul-betul normal,” kata Syam melalui pesan tertulis kepada Republika, Sabtu (9/4/2022).

Ia juga menjelaskan bahwa biasanya jumlah kuota jamaah haji yang normal sebelum pandemi Covid-19 sekitar 2,5 juta orang. 

“Tapi kita patut bersyukur kepada Allah SWT bahwa ini berkisar sekitar 40 persen sampai 50 persen dari kuota sebelum pandemi atau waktu normal,” ujar Syam.

Syam tetap bersyukur, penyelenggaraan haji tahun ini dengan kuota 1 juta orang adalah salah satu kemajuan yang luar biasa bagi dunia Muslim. Karena ibadah haji sudah bisa dilaksanakan di tahun 1443 Hijriyah atau 2022.

Sebagaimana diketahui, Kerajaan Arab Saudi melalui Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi baru saja mengumumkan penyelenggaraan haji 1443 Hijriyah dilaksanakan dengan kuota total mencapai 1 juta orang. Kuota 1 juta orang tersebut untuk jamaah dari Kerajaan Arab Saudi dan luar negeri.

Dalam pengumuman yang disampaikan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi calon jamaah dari luar negeri. Peraturan pertama, calon jamaah haji harus berusia kurang dari 65 tahun menurut kalender Gregorian. Calon jamaah haji juga wajib sudah divaksin Covid-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Peraturan kedua, calon jamaah haji yang berasal dari luar Kerajaan Arab Saudi wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif Covid-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.

IHRAM

Sebanyak 76 Persen Calhaj Sudah Vaksin Covid-19 Lengkap

Segala persiapan pelaksanaan ibadah haji 1443 H/2020 M terus dilakukan pemerintah Indonesia, termasuk dari sisi kesehatan. Kapuskes Haji Budi Sylvana menyebut sebanyak 132.726 jamaah atau 76,65 persen dari total jamaah telah menerima vaksin Covid-19 lengkap.

“Per-tanggal 9 April 2022, jumlah jamaah yang sudah memperoleh dosis lengkap vaksinasi Covid-19 sebanyak 132.726 (76,65%), dari total jamaah 221.000 (kuota 2019). Kita terus menghimbau jamaah yang belum vaksinasi lengkap agar segera melengkapi vaksinasinya,” ujar dia saat dihubungi Republika, Ahad (10/4).  

Meski hingga saat ini belum ada penetapan kuota dari Saudi bagi setiap negara, ia menyebut ada beberapa hal krusial yang menjadi perhatian. Hal ini sifatnya mandatory yang diwajibkan pihak Saudi, termasuk masalah vaksinasi tersebut. Selain itu, pemantauan kesehatan ulang jamaah juga menjadi hal yang diutamakan, utamanya yang berusia di bawah 65 tahun. Pemantauan dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan, pembinaan kesehatan dengan pengukuran kebugaran fisik, penyuluhan dan konseling kesehatan. 

Untuk vaksinasi meningitis, pemantauan kesehatan dilakukan oleh dinas kesehatan (dinkes) kabupaten/kota, melalui puskesmas. Data ini diinput ke dalam Siskohatkes sehingga dapat terus dimonitor oleh Puskeshaji. 

“Selain itu, persiapan kesehatan haji lainnya antara lain penyiapan lab PCR di seluruh embarkasi pemberangkatan. Dari 13 embarkasi, semuanya sudah disiapkan lab yang akan ditunjuk untuk melaksanakan PCR jamaah haji,” lanjut dia. 

Budi juga menyebut pihaknya telah menyiapkan alat pelindung diri seperti masker bagi setiap jamaah. Persiapan obat dan alat kesehatan di Saudi juga menjadi hal penting yang tidak terlewatkan. Di Kerajaan Saudi, Kementerian Kesehatan Indonesia menyiapkan tiga klinik kesehatan haji. Bagi jamaah yang memerlukan perawatan bisa diarahkan ke klinik yang tersedia di Jeddah, Makkah dan Madinah. 

Untuk di asrama haji, ia menyebut akan dilakukan pemeriksaan kesehatan tahap ketiga. Hal ini perlu untuk menilai kelaikan terbang seorang jamaah. “Lemeriksaan kesehatan dilakukan oleh PPIH Embarkasi bidang Kesehatan, yang terdiri dari KKP, RS dan Dinkes Provinsi. Pemeriksaan kesehatan diberikan pada mereka yang risiko tinggi (risti) dan/atau jemaah yang mempunyai keluhan kesehatan saat di embarkasi,” ucapnya.  

IHRAM

Mempercepat Vaksinasi Calon Jamaah Haji

Pemerintah Indonesia melalui Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan terus mendorong calon jamaah haji agar mengikuti vaksinasi tahap I dan II serta vaksin lanjutan (booster). Terlebih setelah Arab Saudi melonggarkan pembatasan Covid-19 yang memungkinkan pelaksanaan ibadah haji untuk jamaah internasional tahun ini dapat dibuka kembali.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan kebijakan penanggulangan pandemi di suatu negara sangat terkait dengan tingkat penularan dan cakupan vaksinasi. Ia memaparkan bahwa tingkat penularan di Arab Saudi sebesar 8 persen atau 8 kasus per 100 ribu penduduk. Cakupan penuh vaksinasi di Arab Saudi pun hampir mencapai 70 persen. Menurutnya meski telah keluar kebijakan pelonggaran protokol kesehatan namun Arab Saudi terus melakukan pemantauan yang ketat.

Sebab itu menurutnya calon jamaah haji Indonesia yang akan berangkat ke Arab Saudi harus sudah divaksin Covid-19 dua dosis dan mengikuti kebijakan penanggulangan Covid-19 di Indonesia baik sebelum maupun setelah melaksanakan ibadah haji. 

Budi mengatakan terkait  kebijakan pelonggaran prokes Arab Saudi, Pukes haji Kemenkes telah bersiap bila Indonesia mendapat lampu hijau untuk memberangkatkan jamaah ke tanah suci tahun ini. 

“Sambil menunggu keputusan lebih lanjut dari Kemeang, Pusat Kesehatan haji Kemenkes menyiapkan skenario pemberangkatan 100 persen. Tenaga kesehatan sudah disiapkan, berikut juga sarana prasarana beserta logistik yang dibutuhkan,” kata Budi kepada Republika beberapa waktu lalu.

Selain itu Budi mengatakan Kantor Kesehatan Haji Indonesia yang berada di Jeddah, Makkah dan Madinah sudah siap dioperasikan untuk tahun 2022. Sementara itu, terkait vaksinasi bagi calon jamaah haji Budi mengatakan sejah ini jumlah jamaah haji yang sudah divaksinasi Covid-19 sebanyak 120.769 (69,76%). 

“Jamaah haji sangat dianjurkan untuk melakukan booster untuk meningkatkan imunitas terutama saat berinteraksi dengan jamaah haji dari negara lain. Dengan dibooster, ibadah haji bisa berjalan aman, keselamatan bersama juga Insya Allah terjaga,” katanya. 

Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), Ismed Hasan Putro mengapresiasi kebijakan Arab Saudi yang melonggarkan pembatasan Covid-19 seiring kondisi Arab Saudi yang tengah kembali normal. Ismed berharap kebijakan Arab Saudi tersebut terus berlanjut hingga pelaksanaan ibadah haji tahun 2022 dapat normal kembali. Kendati demikian Ismed mengatakan Pemerintah Indonesia harus segera menyiapkan berbagai perangkat untuk menghadapi kemungkinan pelaksanaan ibadah haji dibuka lagi. Mulai dari kesiapan hotel, katering, bus, pesawat dan lain-lain. Terlebih waktu pelaksanaan haji yang tinggal beberapa bulan.  

Selain itu menurut Ismed, Pemerintah Indonesia juga harus segera mengatur mekanisme jamaah yang akan berangkat tahun ini. Serta kejelasan tentang pembiayaan ibadah haji apakah terjadi penambahan biaya atau tidak.   

“Secara umum harapan kita bagaimana pemerintah merespon sinyal positif dari Kerajaan Arab Saudi itu untuk benar-benar mempersiapkan. Begitu juga tentang alokasi jumlah jamaah,  apakah masih sama atau ada penambahan atau ada pengarungan,” katanya. 

Ismed meminta agar pemerintah memberikan pembekalan yang komprehensif kepada calon jamaah haji bila jadi diberangkatkan tahun ini. Sebab menurutnya tantangan pemberangkatan haji tahun ini berbeda dari sebelum-sebelumnya. Menurutnya meski Arab Saudi telah melakukan pelonggaran pembatasan Covid-19, namun kasus Covid-19 belum benar-benar hilang. Selain itu Ismed  juga mendorong agar pemerintah dapat menyelesaikan segera vaksinasi tahap I, II dan booster bagi jamaah. 

“Sebenarnya problem yang dialami oleh jamaah haji Indonesia itu adalah problem soal kesehatan mereka yang tidak ada cek up rutin. Bahkan ada yang sudah mendaftar lima tahun, sepuluh tahun di cek up  baru empat bulan sebelum keberangkatan. Dalam konteks haji tahun ini, menjadi tantangan bagaimana sebelum berangkat jamaah haji sudah mendapatkan vaksin,” katanya. 

IHRAM

Kapuskes Haji: Sertifikat Vaksin International Berlaku untuk Jamaah Haji dan Umroh

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan sertifikat vaksin internasional sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sertifikat vaksin ini berlaku untuk semua perjalanan luar negeri termasuk jamaah umroh dan haji.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan, jamaah haji dan umroh tak perlu khawatir sertifikat vaksinya tidak terbaca di Arab Saudi.

“Sertifikat ini berlaku di negara mana pun di dunia ini termasuk Arab Saudi. Dengan begitu jamaah tidak perlu khawatir sertifikatnya tidak diakui Arab Saudi,” kata Budi Sylvana, saat dihubungi Republika, Senin (31/1/2022).

Budi mengatakan, sertifikat ini dibuat untuk mengantisipasi isu sertifikat vaksin Indonesia tidak dikenal atau diakui di sejumlah negara di luar negeri. Maka dari itu Kemenkes mengeluarkan sertifikat vaksin internasional sesuai dengan standar WHO.

Dikutip dari situs resmi Kemenkes, Chief of Digital Transformation Office Kemenkes, Setiaji menyampaikan bahwa bentuk dan informasi yang tertera pada sertifikat vaksin internasional sudah disesuaikan dengan standar WHO, termasuk kode QR yang tercantum di dalamnya agar bisa terbaca dan diakui di luar negeri.

Sertifikat vaksin internasional dapat digunakan oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai bukti telah menerima vaksinasi primer lengkap. 

“Salah satu pemanfaatan sertifikat internasional ini adalah untuk perjalanan Haji dan Umroh,” katanya.

Meskipun demikian, sertifikat ini hanya sebagai dokumen kesehatan. Dan pelaku perjalanan tetap wajib mematuhi peraturan dan protokol kesehatan yang berlaku di masing-masing negara. 

“Terkait jenis vaksin yang diterima atau berlaku juga mengacu kepada kebijakan masing-masing negara tujuan,” katanya.

Lebih lanjut, Setiaji menyampaikan bahwa sertifikat vaksin internasional yang dikeluarkan oleh Kemenkes dapat diakses melalui aplikasi PeduliLindungi. Adapun cara mengaksesnya yaitu:

1.Update aplikasi PeduliLindungi versi terbaru

2. Buka aplikasi PeduliLindungi dan login dengan akun terdaftar

3. Masuk ke menu “Sertifikat Vaksin”

4. Di bagian “Sertifikat Perjalanan Luar Negeri”, klik ikon “+”

5. Centang nama pengguna yang ingin dibuatkan sertifikat internasional, klik selanjutnya

6. Pilih negara tujuan, klik selanjutnya dan konfirmasi

7. Sertifikat berhasil dibuat dan sudah aktif, kemudian klik “Lihat Detail”

Untuk melihat kode QR atau mengunduh sertifikat, bisa dilakukan pada menu “Sertifikat Vaksin” dan memilih nama pengguna yang telah dibuatkan sertifikat vaksin internasional MKM.

IHRAM

Pria Muslim Inggris Pilih Berjalan Kaki Menuju Makkah untuk Haji

Seorang pria Muslim asal Inggris, Adam Muhammed, berangkat untuk ziarah haji ke Makkah dengan berjalan kaki. Awal pekan ini ia telah sampai di Silivri, barat laut Turki.

Perjalanan tersebut ia beri nama ‘Peace Journey’. Beberapa pengemudi di jalan menunjukkan dukungan terhadap dirinya, yang kini ditemani anjing liar sejak bertemu di wilayah Serbia. 

Dilansir di Daily Sabah, Sabtu (29/1), warga negara Inggris keturunan Irak ini berangkat dari Inggris pada Agustus 2021. Perjalanan tersebut ia mulai dengan tujuan untuk memerangi semua kejahatan. Di ruas jalan raya D-100 Silivri, beberapa pengendara menunjukkan dukungan dengan mendorong gerobak PKL beroda tiga miliknya. 

Ditemani oleh temannya yang berbulu, Muhammed memiliki target mencapai Arab Saudi sebelum periode haji, dengan melewati Suriah dan kemudian Yordania 35 hari setelah melewati Turki. Muhammed disebut akan melakukan perjalanan ke Suriah melalui Istanbul, Izmit, Yalova, Bursa, Eskişehir, Burdur, Antalya, Mersin dan Hatay. 

“Saya adalah seorang keturunan Irak yang telah tinggal di Inggris selama 25 tahun. Saya memulai perjalanan saya pada 1 Agustus tahun lalu. Saya berharap saya akan tiba tepat waktu untuk ziarah berikutnya,” ujar dia. 

Ia menyebut ada suara kuat di dalam dirinya yang mengatakan jika ia bisa pergi ke Makkah dengan berjalan kaki jauh dari rumah. Ia merasa tidak bisa mengabaikan suara yang membara di dalam dirinya, seperti gunung berapi. 

Tak hanya itu, ia juga menyebut sangat mengagumi Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Ia mengatakan ingin bertemu dengannya ketika datang ke Istanbul, serta berharap ia akan menyediakan waktu untuknya. 

Muhammed menambahkan ia bersiap untuk perjalanan kaki ini selama dua bulan dan sejauh ini sebuah organisasi Inggris membantunya. 

Muhammed bukanlah orang pertama yang berjalan kaki ke Makkah dari Inggris. Seorang pria Inggris bernama Farid Feyadi juga melakukan perjalanan serupa dari London pada 2020, dengan tujuan menghilangkan prasangka kesalahpahaman di media Barat tentang Islam. 

Perjalanan pria yang berbakti ini telah menarik perhatian luas di Turki. Seorang warga lokal bernama Metin Ulukoç menyebut ia melihat cerita tentang Muhammed di internet dan kemudian memutuskan untuk menemani upayanya. 

Warga negara Turki lainnya bernama Mehmet Dikme juga menawarkan dukungan kepada Muhammed dalam perjalanannya di antara kota Tekirdağ dan Istanbul. 

Sumber: dailysabah  

IHRAM

Contoh Tawakal yang Benar untuk Keberangkatan Haji

Syariat telah menegaskan haji adalah bagi orang yang memiliki bekal. Dalam surat Albaqarah ayat 197 sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi menuliskan daman kitabnya Fadhilah Haji bagaimana contoh bekal takwa yang benar. Untuk menguraikan contoh ini Syekh Maulana menuliskan kisah ketakwaab Abu Bakar Siddiq.

Ketika perang tabuk, Rasulullah SAW menyuruh para sahabat untuk membantu tentara Islam yang hendak berangkat ke medan perang. Abu Bakar ra membawa apa saja yang ada di rumahnya.”Tidak ada sesuatu pun yang tinggal di rumahnya,” tulis Syekh Maulana Muhammad Zakariyya.

Kisah yang kedua menceritakan tentang seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah SAW dengan membawa sepotong emas sebesar telur ayam. Sambil menyerahkannya kepada Rasulullah SAW berkata. “Saya sedekahkan dan saya sudah tidak mempunyai apa-apa lagi.” 

Rasulullah memalingkan wajahnya dari orang itu, dan dia datang di depan Rasulullah lagi dan berkata seperti semula. Namun demikian Rasulullah memalingkan wajahnya dari orang itu, dan orang itu datang berulang kali di depan Rasulullah  sambil berkata seperti semula.

Pada kedatangan yang keempat kalinya Rasulullah mengambil potongan emas tersebut kemudian melemparkannya dengan keras. Andai saja terkena pemiliknya pasti akan melukainya.

Kemudian Rasulullah bersabda. “Sebagian orang menyedekahkan semua apa yang ia miliki lalu meminta-minta kepada manusia.”

Syekh Maulana Muhammad Zakariyyah mengatakan, dari dua kisah ini bisa diketahui dengan benar kapan tawakal itu dibenarkan. 

Barang siapa yang dalam keadaan tangan kosong mampu bersabar, tidak mengadukan keadaannya kepada manusia, dan tidak meminta-minta kepada orang lain, maka yang pasti dibolehkan untuk pergi haji dengan bertawakal.

Dan barangsiapa yang tidak seperti itu, tetapi menjadi beban bagi orang lain, tidak mampu bersabar, dan tidak pandai bersyukur, maka tidak patut baginya untuk pergi haji dengan bertawakal saja tanpa membawa bekal.

IHRAM

Menag: Jika Haji Digelar Tahun Ini, Calhaj 2020 Prioritas Berangkat

Pemerintah belum mendapatkan kepastian terkait penyelenggaraan ibadah haji 1443 H / 2022 M.

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, memastikan jika ibadah haji digelar maka jamaah yang berhak berangkat adalah calon haji (calhaj) yang tertunda berangkat pada 2020 lalu.  

“Jmaah haji yang akan diberangkatan pada penyelenggaraan ibadah haji 1443H/2022M adalah jamaah haji yang berhak berangkat tahun 1441H/2022M,” kata Yaqut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/1). 

Menag mengatakan pemerintah terus berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi. Sebab digelar atau tidaknya ibadah haji 2022 merupakan kewenangan pemerintah Arab Saudi. 

“Kami terus berkoordinasi dan hasil koordinasi ini sampai saat ini kepastian tentang ada atau tidaknya penyelenggaran ibadah haji pada tahun 1443H/2022H belum dapat diperoleh sebagaimana yang telah disampaikan pada raker sebelumnya,” ujarnya. 

Yaqut mengatakan rencana kloter pertama ibadah haji dijadwalkan akan diberangkatkan pada 4 Dzulqadah atau bertepatan dengan 5 Juni 2022. Artinya persiapan penyelenggaran ibadah haji hanya berkisar empat bulan.  

“Mengingat ruang lingkup pelayanan penyelenggaraan ibadah haji yang luas, maka waktu yang tersisa sangat terbatas. Sehingga berbagai persiapan harus segera kita lakukan,” ucapnya. 

Pemerintah juga menyiapkan tiga opsi penyelenggaraan ibadah haji. Opsi pertama yaitu opsi penuh atau memberangkatkan seluruhnya sesuai kuota. Opsi kedua kuota terbatas, dan opsi ketiga tidak memberangkatkan jamaah haji sama sekali. 

“Pemerintah sampai saat ini tetap bekerja untuk menyiapkan opsi pertama dengan kuota penuh. Tentu kita semua berharap agar wabah ini segera berakhir sehingga penyelenggaran ibadah haji dapat berjalan secara normal, seperti penyelenggaran ibadah haji pada tahun-tahun sebelum pandemi,” ungkapnya. 

IHRAM

Jamaah Kini Bisa Sentuh Hajar Aswad Lewat Virtual Reality

Arab Saudi telah meluncurkan inisiatif yang memungkinkan umat Islam menyentuh Hajar Aswad atau batu hitam di Ka’bah di Makkah secara virtual melalui teknologi Virtual Reality (VR) atau realitas maya. Inisiatif Batu Hitam Virtual ini diciptakan oleh Kepala Kepresidenan untuk Urusan Dua Masjid Suci Sheikh Abdul Rahman Al Sudais.

“Kami memiliki situs keagamaan dan sejarah yang hebat yang harus kami digitalkan dan komunikasikan kepada semua orang melalui sarana teknologi terbaru,” kata Sheikh Sudais, dikutip dari Gulf News, Rabu (15/12).

Kemudian, ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan simulasi virtual untuk mensimulasikan sebanyak mungkin indera, seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan bahkan penciuman. Selama ritual ziarah ke Makkah atau haji, salah satu dari lima rukun Islam adalah mengelilingi Ka’bah tujuh kali dan pada akhir ritual masing-masing mereka mencoba menyentuh hajar aswad.

Ia menambahkan hal ini telah dipromosikan pada saat Arab Saudi sedang mengembangkan serangkaian proyek penting yang berkaitan dengan realitas virtual dan kecerdasan buatan terutama ditujukan untuk membuat kota pintar.

Inisiatif ini terdiri dari simulasi situs ziarah utama Muslim di Makkah yang mulai sekarang dapat dikunjungi dari rumah berkat virtual reality. Dengan cara ini, Ka’bah dapat dilihat dan disentuh secara virtual dari rumah. Hajar aswad itu tertanam di Ka’bah dan dianggap oleh umat Islam sebagai pecahan surga.

https://gulfnews.com/world/gulf/saudi/saudi-arabia-muslims-can-virtually-touch-kaabas-black-stone-from-home-1.84388660

IHRAM