Jaafaria, Surga Belanja Oleh-Oleh Jamaah Haji yang Dahulu Dikenal Pasar Seng

Mendengar nama pasar Seng, teringat ketika orangtua dahulu yang kerap berhaji atau umrah selalu menyempatkan singgah ke pasar tersebut.

Namanya tenar dikala itu, di antara tahun 1990 hingga 2000-an mengenal pusat belanja oleh-oleh ada di pasar Seng.

Tapi kini, cerita pasar Seng itu sudah berganti. Tahun 2008, pemerintah Saudi menggusur pasar tersebut untuk perluasan Masjidil Haram. Kini pasar Seng tinggal kenangan.

Saat ini, era Pasar Seng itu tergantikan oleh Pasar Jaafaria atau Jaafaria Sauq. Sama seperti Pasar Seng, Pasar Jaafaria juga menarik jamaah haji mayoritas Indonesia, karena harganya yang murah. “Harga grosir”, begitu Pasar Jaafaria dikenal. Sehingga menjadi “surga” bagi jamaah haji dan umrah untuk membeli oleh-oleh.

Letaknya hanya 1 kilometer dari Masjid Al Haram, Makkah, tepatnya di sebelah Masjid Jin, Pasar Jaafaria menempati lantai dasar dari beberapa bangunan hotel yang ada di sekitar daerah itu.

Pantauan Okezone, banyak jamaah Indonesia sebelum pulang ke Tanah Air usai melaksanakan ibadah Haji, mereka berbondong-bondong berburu aneka oleh-oleh di Pasar Jaafaria.

Ketika memasuki lantai dasar, bukan hanya Indonesia, pasar Jaafaria disesaki para jamaah negara lain yang ingin membeli buah tangan untuk keluarga tercinta.

Barang yang ditawarkan beraneka ragam, boleh dikatakan sangat lengkap. Mulai dari pakaian muslim, souvenir, batu cincin, makanan, parfum, hingga perhiasan emas pun tersedia.

Umumnya barang yang ditawarkan segala macam perlengkapan ibadah umat muslim. Negara yang memproduksi bervariasi, baik lokal maupun mancanegara seperti China, India, Turki, Yaman, Mesir, Pakistan, bahkan buatan Indonesia juga ada.

Untuk membuktikan, apakah benar pasar Jaafaria ini menawarkan harga miring dari toko pada umumnya. Memang benar, harganya lebih murah dibanding dengan di toko-toko sekitar maktab Indonesia.

Contohnya, untuk satu harga sorban, di toko biasa dijual 15-20 riyal, sementara di Pasar Jaafaria ditawarkan harga 8 riyal, namun harus membeli satu lusin. Bila satuan dikenakan harga 10 riyal perbuahnya. Pembeli bisa hemat 5 riyal.

Untuk souvenir harga toko dengan di Pasar Jaafaria rata-rata sama. Bedanya bila membeli minimal 10 buah dapat bonus satu gantungan kunci.

Tapi, seperti umumnya toko-toko di Makkah, pembeli harus pandai-pandai menawar. Bahkan beda hari, bisa beda harga untuk barang yang sama.

Seperti yang dialami Tuty, jamaah haji asal Madura ini mengaku menghabiskan uang hingga 9 juta rupiah ketika berbelanja di Pasar Jaafaria. “Lumayan banyak (belanjannya), mumpung disini dan murah,” ujar Tuty yang mengaku banyak membeli pakaian muslim dan souvenir.

Hal lain yang membuat ia senang berbelanja di Jaafaria lantaran hampir semua penjual bisa berbahasa Indonesia. “Bisa ditawar, soalnya mereka bisa berbahasa Indonesia, dah gitu lengkap, banyak pilihan dan bisa bayar dengan rupiah,” tuturnya.

Berbeda cerita dengan Aisyah yang mengaku menyesal lantaran, justru soal harga lebih murah di Madinah. “Saya sebelum ke Makkah sempat belanja di Madinah, barang yang saya beli sama persis, tapi harga selisih 5 riyal lebih mahal di sini (Jaafaria),” ujar jamaah haji dari Bekasi ini.

Sebagai informasi, bila belanja di Pasar Jaafaria, sebaiknya pagi hari atau sore, bila siang udara sangat terik sekali. Suhunya mencapai 40-42 derajat celsius.

Bila datang waktu salat, para pedagang akan menutup tokonya sementara, dan mereka akan menggelar salat berjamaah di dalam pasar tersebut. Selepas 30 menit pasar kembali dibuka.

OKEZONE

Jemaah Hendak Pulang Visa Hilang, Segera Lapor Bisa Cetak Ulang

Jeddah (PHU)—Layanan pemulangan jemaah haji sudah berlangsung sejak 27 Agustus lalu. Secara umum proses pemulangan Jemaah haji dari Bandara King Abdul Aziz berjalan lancar tanpa kendala berarti. Meskipun banyak ditemukan Jemaah haji yang membawa barang berlebih, tidak sesuai ketentuan penerbangan. Pernah juga dilaporkan penemuan barang berharga jemaah seperti perhiasan, HP, maupun barang lainnya yang segera dikembalikan kepada pemiliknya

Namun di balik lancarnya proses pemulangan juga ditemukan masalah baru terkait keimigrasian Jemaah haji. Rabu (29/8/2018) dilaporkan telah 70an Jemaah haji kehilangan lembar visa. Walaupun lembar visa dapat dicetak kembali tentu butuh waktu dan menghambat proses penyelesaian imigrasi.

Setiap dilaporkan Jemaah kehilangan visa di dalam pasportnya petugas harus sigap mencetak ulang di Kantor Daker Airport. Kepala Daker Arsyad Hidayat meminta Jemaah memeriksa keberadaan lembar visa setelah dibagi oleh petugas wukala sebelum masuk gate terminal haji.

“Kami mohon kepada jemaah haji yang akan pulang ke tanah air memeriksa visanya,” ujar Arsyad di Daker Airport Jeddah, Rabu (29/8).

“Sebelum Jemaah masuk ke pesawat petugas imigrasi akan mengecek dokumen keimigrasian (visa). Jemaah haji segera memeriksa visanya di dalam passport saat menerima dari wukala. Bila ternyata hilang atau tercecer, segera melaporkan kepada ketua kloternya untuk diprint out kembali,” imbuhnya.

Sementara jadwal pemulangan Jemaah dari Bandara KAA pada Rabu (29/8) dijadwalkan 16 kloter. Kloter asal embarkasi Surabaya 4 kloter (SUB7 – SUB10), Solo 3 kloter (SOC6 – SOC8), Jakarta-Bekasi 3 kloter (JKS7 – JKS9), Jakarta-Pondok Gede 2 kloter (JKG4 dan JKG5), Makassar 2 kloter (UPG3 dan UPG4), dan masing-masing 1 kloter dari Lombok (LOP-2), Padang (PDG-3), dan Banjarmasin (BDJ-1). Jumlah Jemaah haji yang akan dipulangkan pada hari ketiga mencapai 6.654 orang.

Sedangkan jemaah yang sudah diterbangkan melalui bandara KAA Jeddah sampai dengan pukul 16.00 waktu Saudi sebanyak 37 kloter. Keseluruhan jemaah sebanyak 15.105 orang disertai 185 petugas kloter. Maskapai Garuda Indonesia menerbangkan 19 kloter dan Saudi Arabian Airlines telah memulangkan 18 kloter. (ab/ab).

KEMENAG RI

Kaus Ganti Presiden ‘Dikibarkan’ di Mina, Menag: Jemaah Tahan Diri

Madinah – Di tengah prosesi puncak haji di Mina, beredar video jemaah haji Indonesia ‘mengibarkan’ kaus dengan tagar #2019GantiPresiden. Menag Lukman Hakim Saifuddin meminta jemaah menahan diri.

“Mari kita jaga bersama menjaga kota suci ini dari pengaruh-pengaruh luar yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan ibadah kita,” ujar Lukman, yang juga merupakan amirul hajj, di Madinah, Arab Saudi, Senin (27/8/2018).

Dalam video yang viral itu, tampak jemaah haji Indonesia mengaitkan kaus putih dengan tulisan ‘#2019GantiPresiden’ ke sebuah tongkat. Tongkat itu kemudian dijunjung tinggi ke atas saat jemaah tengah berjalan kaki, seperti bendera yang tengah dikibarkan. Dari gambar yang beredar, tampak lokasi kejadian berada di jalan yang ada di tengah-tengah perkemahan di Mina, Mekah.

Lukman mengingatkan kembali mengenai prosesi ibadah haji dengan memakai kain ihram. Makna dari penggunaan kain dua helai itu adalah mengenai tidak adanya lagi sekat-sekat perbedaan di antara manusia satu dengan yang lain.

“Kita menggunakan kain ihram dalam wukuf dalam puncak haji kita di Arafah. Wukuf itu untuk menunjukkan tidak adanya perbedaan yang prinsipil dan nonprinsipil sekaligus. Mari kita jaga bersama-sama perbedaan aspirasi politik. Jangan sampai mencemari atau mempengaruhi secara negatif usaha kita bersama di Tanah Suci ini,” ujar Lukman.

Lukman meminta setiap jemaah haji tidak membawa persoalan di Tanah Air ke Tanah Suci di Mekah maupun Madinah. Termasuk mengenai politik praktis yang sedang hangat di Indonesia menjelang Pilpres 2019.

“Sebaiknya tidak dilakukan hal-hal seperti itu. Sebaiknya masing-masing kita bisa menahan diri untuk tidak melibatkan persoalan-persoalan yang ada di Tanah Air di Tanah Suci. Karena Tanah Suci ini milik kita bersama, milik umat Islam Indonesia, tanpa adanya sekat-sekat perbedaan aspirasi politik praktis,” kata Lukman.

Dalam kesempatan ini, Lukman juga menyatakan jemaah haji dan delegasi Indonesia menghormati pemerintah Arab Saudi yang telah meminta agar kesucian Mekah dan Madinah dijaga.

“Jadi dalam banyak media Imam Besar Masjid Haram Syekh Abdurahman As-Sudais bahwa ini adalah kota suci Mekah dan Madinah. Kita berhaji dalam rangka ingin melaksanakan ibadah, dan mari kita jaga bersama menjaga kota suci ini dari pengaruh-pengaruh luar yang tidak kaitannya sama sekali dengan ibadah kita,” tutur Lukman.

DETIK

Tak Boleh Masuk Koper, Bagaimana Cara Zamzam Dibawa ke Indonesia?

Mekah – Jemaah haji dilarang membawa cairan lebih dari 100 ml di dalam koper, termasuk air zamzam. Lalu ketika banyak kerabat yang menantikan air zamzam ini di Tanah Air, bagaimana solusinya?

Aturan larangan membawa cairan lebih dari 100 ml ke dalam koper itu merupakan aturan penerbangan internasional. Aturan ini bersifat mengikat bagi setiap penumpang pesawat.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah mensosialisasikan larangan membawa cairan, termasuk air zamzam, ini ke dalam koper. Namun masih ada juga jemaah yang nekat memasukkan air tersebut dalam kemasan botol air mineral ke dalam koper. Hasilnya? Koper jemaah itu dibongkar paksa di bandara.

Untuk dicatat, jemaah haji nantinya akan mendapatkan air zamzam ketika tiba di embarkasi (untuk fase pemulangan biasa disebut debarkasi). Ada jatah 5 liter air zamzam untuk masing-masing jemaah.

Lima liter belum cukup? Solusi bagi jemaah haji yang ingin membawa air zamzam ke Indonesia adalah dengan jasa ekspedisi atau kargo.

“Setidaknya dari sepekan sebelum keberangkatan barang-barang sudah dikirim. Jadi, ketika jemaah sampai ke kampung halaman, barang kiriman juga sudah sampai,” kata Kepala Daerah Kerja Mekah Dr Endang Jumali di Syisyah Mekah pada Selasa (28/8/2018).

Kargo akan menerima jasa pengiriman benda padat maupun cair, seperti pakaian, makanan, air zamzam, dan barang pecah-belah. Air zamzam merupakan bawaan kesukaan jemaah haji. Sejak awal pemeriksaan koper sebelum dikirim ke bandara untuk dimasukkan bagasi, jemaah banyak yang nekat membawa muatan berlebih, seperti air zamzam. Ada juga barang yang melebihi muatan lainnya, seperti pakaian, makanan, dan berbagai aksesori pakaian.

Endang menjelaskan PPIH tidak memfasilitasi pengiriman kelebihan barang jemaah. Tahun ini, jelasnya, tidak ada alokasi anggaran untuk pembiayaan pengiriman kelebihan muatan jemaah. Jadi jemaah dipersilakan mengirim sendiri segala kelebihan muatan dengan biaya sendiri.

DETIK

5 Hari Pasca Armina, Total 201 Jemaah Haji Wafat di Arab Saudi

Mekah – Jumlah jemaah haji dari Indonesia yang meninggal dunia di Arab Saudi bertambah. Sampai lima hari pasca Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), total 201 jemaah haji meninggal di Tanah Suci.

Hal tersebut berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang diakses per pukul 07.30 Rabu (29/8/2018). Total jemaah haji Indonesia yang berada di Arab Saudi sebanyak 203.351 orang.

Untuk diketahui, jumlah jemaah haji meninggal pada tahun 2017 lalu sebanyak 657. Turunnya angka meninggal jemaah haji pada tahun ini disebabkan pengetatan seleksi haji yang dilakukan oleh tim kesehatan.

Dari jumlah itu, jemaah haji yang masih menjalani perawatan sebanyak 246 orang. Perawatan dilakukan di klinik kesehatan yang ada di Mekah maupun di rumah sakit-rumah sakit di sekitar Mekah yang menjadi tempat rujukan.

Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah Nirwan Satria mengatakan, jemaah haji tak boleh efuoria meski sudah melaksanakan seluruh prosesi ibadah haji. Saat ini jemaah harus fokus dengan pemulangan, tak boleh memforsir energi.

“Ada kencenderungan, jemaah itu merasa karena sudah haji lalu melakukan umrah terus. Lalu tidak menjaga kesehatan. Seharusnya sudah fokus saja pada pemulangan,” ujar Nirwan.

Saat ini tahapan penyelenggaraan ibadah haji sudah sampai ke tahap pemulangan jemaah. Jemaah gelombang pertama diberangkatkan dari Mekah langsung ke Indonesia via bandara Jeddah. Adapun gelombang kedua akan mulai meninggalkan Mekah mulai 31 Agustus, ke Madinah delapan hari baru kemudian bertolak pulang ke tanah air.

DETIK

Pasca Armina, Jemaah di Minta Lebih Peduli dengan Kesehatannya

Makkah (PHU)—Pasca prosesi Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina) yang menguras energi. Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) meminta kepada jemaah haji untuk lebih peduli dengan kesehatannya, karena merasa sudah menunaikan rukun dan wajib hajinya, jemaah terkadang lupa dengan kesehatannya yang membuat jemaah kelelahan karena terlalu bersenang-senang membeli oleh-oleh.

“Pasca Armina jemaah haji kita euforia karena merasa sudah Haji sehingga tidak peduli lagi dengan kesehatannya, mereka bersenang-senang beli oleh-oleh umroh itu membuat para jemaah kelelahan,” kata Kepala KKHI Makkah Nirwan Satria di Makkah. Senin (27/08).

Nirwan mengakui, pasca Armina banyak jemaah yang dirawat karena kelelahan, mereka terbawa suasana ingin membelikan oleh-oleh untuk keluarga di Tanah Air, sehingga lupa akan kesehatannya.

Pihaknya sudah berpesan kepada petugas kloter agar jemaah dapat menjaga kesehatannya untuk persiapan kepulangan ke Tanah Air.

“Kita pesankan kepada teman-teman kita di kloter baik itu ketua kloter mau ketua rombongan bahwa sudahlah setelah kita Haji kita pikirkan pulang ke tanah air,” ujar Nirwan

Menurut Nirwan, sebagian penyebab yang dirawat di sini adalah kebanyakan penyakit paru, gula darah tidak terkontrol, kelainan jantung, yangkesemuanya tercetus awalnya oleh persoalan fisik dan juga suhu yang ekstrem di tanah suci, namun pemicu dasarnya yang utama adalah kelelahan.(mch/ha)

KEMENAG RI

Barang Berharga Jamaah Tercecer

JEDDAH — Barang-barang berharga jamaah haji yang hendak pulang ke Tanah Air mulai ditemukan tercecer di Bandara King Abdulaziz, Jeddah. Jamaah diingatkan kembali agar membawa bawaan sesuai ketentuan agar tak perlu membongkar di bandara dan berisiko kehilangan benda berharga.

Pada Selasa (28/8), kehilangan benda berharga tersebut dialami jamaah asal Kloter 5 Debarkasi Surabaya. Jamaah perempuan tersebut kehilangan cincin emasnya saat diminta meninggalkan tas jinjingnya dan memindahkan ke koper jinjing yang diperbolehkan dibawa ke kabin.

Saat menuju pesawat, sang jamaah teringat soal cincin tersebut. Jamaah tersebut kemudian mengaduk-aduk tumpukan barang tercecer mencari cincinnya yang hilang.

Barang tersebut akhirnya berhasil ditemukan selepas dibantu mencari oleh petugas Daker Bandara. “Alhamdulillah setelah kita bongkar plastik hitam barang tercecer, cincin dan barang berharganya ditemukan,” kata Febry Lazuardi, pelaksana tugas Sektor 1 Daker Bandara, Selasa (28/8).

Pada hari yang sama, ditemukan juga sebuah emas batangan terbungkus rapi dalam plastik. Emas tersebut memiliki berat sekira 50 gram dan ditemukan di Plaza D4 yang biasa disinggahi jamaah Indonesia.

Saat penemuan itu, plaza masih ditempati jamaah Kloter 2 Debarkasi Makassar dan baru ditinggalkan Kloter 2 Debarkasi Padang. “Sudah kami umumkan di dua kloter itu tapi tidak ada yang mengaku,” kata Ketua Sektor 1 Daker Bandara, Misroni.

Barang itu sempat disimpan Daker Bandara untuk diinventarisasi. Tak berapa lama, jamaah empunya emas tersebut ditemukan. Ia merupakan jamaah Kloter 2 Embarkasi Makassar. Begitu ia bisa menunjukkan kuitansi pembelian emas langsung diserahkan.

Kadaker Bandara Arsyad Hidayat menekankan, PPIH tak punya kewenangan mengangkut barang tercecer jamaah ke Tanah Air. Barang berharga yang ditemukan hanya bisa dikembalikan jika kloter jamaah bersangkutan belum berangkat ke Tanah Air.

Sebab itu, ia mewanti-wanti jamaah agar mematuhi syarat barang bawaan. Jamaah hanya boleh membawa koper besar dengan berat 32 kilogram yang akan diangkut petugas kargo dari hotel untuk masuk bagasi dan koper jinjing seberat tujuh kilogram serta tas selempang berisi dokumen perjalanan di kabin pesawat.

Jamaah yang kedapatan mencoba membawa air zamzam juga akan dibongkar lagi kopernya untuk dikeluarkan bawaan tersebut. Saat itu juga berpotensi kehilangan barang berharga.

“Jamaah harus sadar betul soal hal itu dan jangan coba-coba bawa bawaan lebih. Nanti bisa terkena sweeping di bandara dan barang-barang berharga malah tak terangkut,” kata dia.

Ketentuan oleh-oleh haji juga disebutkan juga dalam Surat Edaran Kepala Daerah Kerja Makkah nomor 402/DK.MAK/8/2018 tanggal 14 Agustus 2018. Dalam Surat Edaran tersebut, ada delapan aturan yang wajib dipatuhi jamaah haji. Di antaranya, penimbangan barang bawaan dilakukan di hotel, kemudian penimbangan bagasi dilakukan 48 jam sebelum pesawat take off.

Jamaah juga hanya boleh membawa tas paspor, tas kabin dengan berat maksimal tujuh kilogram, dan koper di bagasi seberat maksimal 32 kilogram. Selanjutnya, perusahaan penerbangan hanya mengangkut tas tentengan dan koper.

Jamaah juga dilarang memasukkan air zamzam dan parfum melebihi 100 mililiter dalam koper bagasi serta dilarang membawa cairan lain melebihi 100 ml dalam tas tenteng, kecuali obat-obatan atau benda mengandung aerosol, gas, magnet, senjata tajam, dan mainan berbaterai harus dilepas. Yang terakhir, jamaah dilarang memasang pelindung jaring (tali tampar) di koper.

REPUBLIKA

Menjadi Ayah Jamaah Haji

Suasana Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi tampak berbeda pada Sabtu (11/8). Sejumlah pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia dan perwakilan Pemerintah Arab Saudi terlihat menunggu seorang tamu penting. Ya, dia adalah pemimpin jamaah haji Indonesia yang tidak lain adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Banyak orang menyambutnya dengan jabatan tangan. Alih-alih beristirahat, Lukman justru menengok 405 anggota kelompok terbang JKS 83. Mereka baru saja menikmati pelayanan jalur cepat keimigrasian di sana. Ini merupakan inovasi penyelenggaraan haji yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Dengan mengenakan peci hitam, kaca mata, dan kemeja putih yang dilapisi jas abu-abu, dia menyalami jamaah haji lanjut usia yang menumpangi mobil golf. Mereka tak menyangka berjabat tangan dengan pembantu presiden yang selama ini hanya terlihat di televisi dan foto berita. Bahkan foto mereka berjabat tangan diabadikan jurnalis dan menghiasi halaman pemberitaan media massa nasional.

Beberapa hari kemudian Lukman mengunjungi penginapan di Misfalah, tempat jamaah Lombok yang keluarganya baru saja tertimpa musibah gempa. Jamaah langsung mengerumuninya, menjabat tangannya erat-erat, menyampaikan keluh-kesah tentang kondisi keluarga di Lombok yang diguncang gempa.

”Semoga baik-baik saja. Mari doakan sama-sama agar saudara kita warga Lombok diberi kekuatan,” pesan Lukman kepada siapa pun yang ditemuinya.

Tak ada jarak antara Menteri dengan jamaah. Protokoler atau pejabat eselon pun tak menghalangi jamaah mendekati putra bungsu (alm) KH Saifuddin Zuhri itu. Mereka melebur dalam kebersamaan. Bagi saya ini bukan semata-mata melaksanakan tugas supervisi, tapi juga keakraban, kebersamaan, perhatian, bahkan cinta Lukman sebagai ayah 220-an ribu jamaah haji Indonesia di Tanah Suci.

Di sini mereka tak punya keluarga dan kerabat menemani. Tak tahu kemana harus mencurahkan isi hati. Pada saat itulah Menteri Agama dan jajarannya hadir menjadi tempat ratusan ribu jamaah Indonesia bersandar.

Menjadi ayah sudah pasti lebih mengutamakan kebahagiaan anak-anak ketimbang dirinya. Ketika mau berangkat sekolah, sang ayah akan menanyakan apakah PR sudah dikerjakan? Seragam sudah siap? Naik apa? Uang jajan sudah dapat? Semua persiapan itu dipastikan ada, sehingga anak dapat belajar di sekolah sebaik mungkin. Bahkan ketika di sekolah pun anak ditanyakan bagaimana belajarnya? Apa yang terjadi di sana? bagaimana guru yang mengajar?

Tak hanya menanyakan, dia bahkan rela memberikan hal lebih: mencurahkan tenaganya untuk mendampingi anak mengikuti ujian misalkan. Bahkan dia rela meninggalkan pekerjaan tertentu demi kemaslahatan sang anak.

Lukman menunjukkan perhatian semacam itu saat berwukuf di Arafah, tempat berkumpulnya 2.371.675 seluruh jamaah haji. Ahad (19/8) malam angin badai berembus di sana membawa debu pasir penyiksa mata, menyakiti kulit jamaah yang hanya mengenakan dua helai kain.

Banyak yang berhamburan keluar tenda untuk keselamatan, tak terkecuali 220 ribuan jamaah Indonesia. Teriakan doa dan asma Allah terdengar di mana-mana. Lukman pun berjalan menuju tenda jamaah.

Di tengah jalan, dia melihat lima orang jamaah berkerumun makan nasi adem terbungkus plastik. Lukman mengetahui mereka belum mendapatkan jatah makan dari maktab. “Kenapa terlambat? Ada apa?”

Ketua Satgas Arafah, Arsyad Hidayat, yang mendampinginya menjelaskan, ketika angin kencang berembus, kesibukan dapur terhenti. Makanan sudah dimasak, tapi belum sempat dikemas. Setelah tak ada badai, pengemasan dan distribusi kembali berjalan.

Lukman kemudian menyambangi jamaah dan meminta maaf karena pelayanan kateringterlambat. ”Mohon bersabar. Jangan lupa beristirahat, karena besok kita akan berwukuf,” pesan Lukman yang disambut senyum jamaah.

Hingga tengah malam, Lukman masih memeriksa tempat tinggal jamaah yang jauh. Keesokan harinya pun dia masih melakukan hal sama. Bahkan tanpa pengawalan, Amirul Hajj diam-diam memasuki pos kesehatan Arafah, tempat pewukuf uzur berbaring menjalani pengobatan.

Di samping pewukuf sakit yang terbaring, dia duduk dan berbicara empat mata: memotivasinya agar menyelesaikan rukun Islam kelima. Entah kapan beristirahat dan bersantai. Dia hanya berjalan mendatangi jamaah lagi dan lagi.

Di area Jamarat saat 350 tamu Allah kelelahan pun Lukman hadir. Dengan mengenakan peci putih, di sana Menteri memastikan tim mobile crisis memberikan pertolongan. Setelah itu dia tak meminta kendaraan khusus mengantarnya ke tenda misi haji. Lukman berjalan kaki sepanjang Jamarat, seperti jamaah haji pada umumnya.

Sedangkan mereka yang kelelahan tak mampu berjalan ditandu dan diantar dengan kursi roda. Masih ada 518 jamaah kelelahan yang dituntun. Semuanya menuju tenda pos kesehatan.

Entah berapa banyak tamu Allah mendekati, berbicara, dan berfoto dengannya. Mereka senang, meski baru saja merasakan badai gurun atau pun kelelahan berjalan jauh dari tenda maktab ke jamarat selama mabit di Mina.

Buat apa Lukman melakukan itu semua? Kalau sebatas pemimpin, Lukman cukup mendelegasikan kunjungan seperti di atas: pengawasan katering, transportasi, akomodasi, perlindungan, dan segudang pelayanan jamaah di Tanah Suci, kepada empat ribu petugas haji dari berbagai instansi.

Tapi dia tak hanya mendengarkan dan memerintahkan bawahannya. Sang ayah ingin turun langsung mencurahkan kasih sayang kepada para jamaah yang menjadi tanggung jawabnya.

“Sakit apa? Sudah lempar jumrah belum?” tanya Lukman. Sedangkan jamaah yang berada di puncak kelelahan merasa terhibur, tak menyangka akan didatangi seorang menteri.

Di saat orang sibuk dengan ingar-bingar politik pemilihan presiden di dalam negeri, Lukman yang juga politisi, justru larut dalam keakraban bersama dhuyufurrahman, tamu Allah yang mendatangi Tanah Suci.

Dia lebih memilih mengorbankan waktu dan dirinya untuk mereka yang kebanyakan baru mendatangi baitullah, tempat para nabi mendakwahkan ajaran suci, ketimbang berdebat politik yang jauh dari kesantunan. Di Tanah Suci, tempat para nabi dulu bermunajat, Lukman mengajak seluruh jamaah haji mendoakan bangsa agar tetap damai.

 

REPUBLIKA

Dirjen Nizar Minta Jemaah Jaga Kemabruran Haji

Makkah (PHU)—Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar meminta kepada seluruh jemaah haji Indonesia untuk menjaga kemabruran hajinya. Dirinya yakin dan memastikan jemaah haji Indonesia mendapat predikat haji mabrur.

Demikian dikatakannya saat melepas kepulangan 450 jemaah haji asal kelompok terbang (kloter) 01 (PLM01) di Hotel Waf Al Ihsan Misfalah Makkah. Senin dini hari (27/08) waktu Saudi.

Nizar juga meminta, agar predikat kemabruran itu dapat dipelihara sampai sepanjang hayatnya. Karena itu menjadi penting predikat mabrur ini harus tetap berada dalam diri setiap jemaah.

“Kalau sudah mendapatkan preikat itu kan harus dipelihara samapai sepanjang hayatnya,” kata Nizar.

Indikator kemabruran itu, menurut Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu bisa dilihat dari proses perjalanannya, kalau di kesehariannya pasca di Tanah Air amal ibadahnya meningkat baik ibadah mahdhah maupun ibadah sosial itulah kemabruran sudah melekat dalam dirinya karena itu menjadi sangat penting.

“Jadi indikatornya sejauh mana dia porsi intensitas ibadahnya meningkat atau tidak,” ujarnya.

Indikator yang kedua adalah kesalehan sosial, antara lain adalah memberi makan orang lain, ini adalah suatu symbol dari rasa empati sosial kepada orang yang membutuhkan. Kemudian yang selanjutnya adalah bukan hanya sekedar materi tapi juga hati kedamaian yang ada didalam dirinya itu.

Dirinya juga berharap, 15 kloter awal yang akan dipulangkan ini menjadi awal yang baik sehingga bisa menambah ketakwaan dan keimanan,

“Sehingga ketika minta doa keselamatan bangsa itu bisa dikabulkan Allah,” pinta Nizar.

Sementara Dubes Agus Maftuh menambahkan, jemaah haji Indonesia menjadi jemaah yang sangat dimanjakan oleh Saudi. “Sebab menurut penilaian mereka, dalam hal ini Gubernur Makkah, jemaah yang paling rapi, bagus dan disiplin adalah jemaah haji Indonesia,” tandasnya yang disambut tepuk tangan hadirin.

“Terima kasih atas kerapian, kesopanan dan kedisiplinan yang telah ditunjukkan selama di Tanah Suci,“ ujarnya.

Hari pertama kepulangan jemaah diikuti 15 kloter atau 6.026 jemaah. Untuk PLM-001 akan diterbangkan Senin (27/08) pukul 08.15 WAS, disusul Kloter 1 Debarkasi Surabaya pada pukul 09.45 WAS yang membawa 450 jamaah.

Selepas itu, menyusul penerbangan Kloter 1 Debarkasi Jakarta-Bekasi pada 10.05 WAS dan Kloter 1 Debarkasi Padang pada pukul 11.20 WAS. Hari perdana kepulangan gelombang pertama ditutup Kloter 13 Debarkasi Solo yang terbang dari Jeddah pukul 22.05 WAS.

Semua kloter gelombang pertama akan diterbangkan kembali ke Tanah Air melalui Bandara King Abdulaziz Jeddah.(mch/ha)

KEMENAG RI

Jemaah Haji Khusus Mulai Kembali, PIHK Tidak Lapor Sanksi Menanti

Jeddah (PHU)—Jemaah haji khusus mulai dipulangkan pada Ahad (26/8/2018) sore dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Hari ini sampai dengan pukul 22.00 waktu Saudi, telah diterbangkan 190 jemaah haji dari PIHK PT. Ananda Nurul Haromain dan 8 orang jemaah PT. Shafira Lintas Semesta.

Pemulangan jemaah haji khusus akan berlangsung hingga 13 september 2018 menggunakan 237 penerbangan. Sedangkan 56 penerbangan diantaranya terbang dari Madinah. Pemulangan jemaah haji khusus ini dipantau ketat oleh petugas Pengawasan PIHK.

“Pemantauan proses pemulangan ini agak menyulitkan karena ketidakjelasan terminal debarkasi apakah di terminal haji, terminal internasional atau terminal Saudi. Kepastiannya baru diketahui pada saat-saat akhir,” ujar Kadaker Airport Arsyad Hidayat, Jeddah, Ahad (26/8).

Namun demikian, kata Arsyad, petugas daker bandara tetap bekerja keras untuk melakukan pengawasan dan pendataan kepulangan ini jemaah haji khusus.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan Haji Khusus Mulyo Widodo menyatakan bahwa dari 16.840 jemaah haji khusus yg tiba di Arab Saudi sebanyak 9 orang meninggal dunia dan beberapa yang sedang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi.

“Kami menunggu pemeriksaan terakhir kesehatan jemaah untuk memastikan apakah mereka dapat dipulangkan sesuai jadwal atau harus menunggu sampai dinyatakan laik terbang,” ujar Mulyo Widodo.

Ia juga menghimbau agar PIHK memperhatikan pelaporan proses pemulangan di Bandara baik Jeddah maupun Madinah.

“Ini sangat penting agar pemerintah dapat memantau lalu lintas jemaah haji khusus. Pengabaian terhadap kewajiban pelaporan dapat mengakibatkan sanksi tegas dari Kemang,” tandasnya. (ab/ab).

KEMENAG RI