Jemaah Hendak Pulang Visa Hilang, Segera Lapor Bisa Cetak Ulang

Jeddah (PHU)—Layanan pemulangan jemaah haji sudah berlangsung sejak 27 Agustus lalu. Secara umum proses pemulangan Jemaah haji dari Bandara King Abdul Aziz berjalan lancar tanpa kendala berarti. Meskipun banyak ditemukan Jemaah haji yang membawa barang berlebih, tidak sesuai ketentuan penerbangan. Pernah juga dilaporkan penemuan barang berharga jemaah seperti perhiasan, HP, maupun barang lainnya yang segera dikembalikan kepada pemiliknya

Namun di balik lancarnya proses pemulangan juga ditemukan masalah baru terkait keimigrasian Jemaah haji. Rabu (29/8/2018) dilaporkan telah 70an Jemaah haji kehilangan lembar visa. Walaupun lembar visa dapat dicetak kembali tentu butuh waktu dan menghambat proses penyelesaian imigrasi.

Setiap dilaporkan Jemaah kehilangan visa di dalam pasportnya petugas harus sigap mencetak ulang di Kantor Daker Airport. Kepala Daker Arsyad Hidayat meminta Jemaah memeriksa keberadaan lembar visa setelah dibagi oleh petugas wukala sebelum masuk gate terminal haji.

“Kami mohon kepada jemaah haji yang akan pulang ke tanah air memeriksa visanya,” ujar Arsyad di Daker Airport Jeddah, Rabu (29/8).

“Sebelum Jemaah masuk ke pesawat petugas imigrasi akan mengecek dokumen keimigrasian (visa). Jemaah haji segera memeriksa visanya di dalam passport saat menerima dari wukala. Bila ternyata hilang atau tercecer, segera melaporkan kepada ketua kloternya untuk diprint out kembali,” imbuhnya.

Sementara jadwal pemulangan Jemaah dari Bandara KAA pada Rabu (29/8) dijadwalkan 16 kloter. Kloter asal embarkasi Surabaya 4 kloter (SUB7 – SUB10), Solo 3 kloter (SOC6 – SOC8), Jakarta-Bekasi 3 kloter (JKS7 – JKS9), Jakarta-Pondok Gede 2 kloter (JKG4 dan JKG5), Makassar 2 kloter (UPG3 dan UPG4), dan masing-masing 1 kloter dari Lombok (LOP-2), Padang (PDG-3), dan Banjarmasin (BDJ-1). Jumlah Jemaah haji yang akan dipulangkan pada hari ketiga mencapai 6.654 orang.

Sedangkan jemaah yang sudah diterbangkan melalui bandara KAA Jeddah sampai dengan pukul 16.00 waktu Saudi sebanyak 37 kloter. Keseluruhan jemaah sebanyak 15.105 orang disertai 185 petugas kloter. Maskapai Garuda Indonesia menerbangkan 19 kloter dan Saudi Arabian Airlines telah memulangkan 18 kloter. (ab/ab).

KEMENAG RI

Mencari Haji Mabrur

Berbagai fasilitas dan kemudahan bagi jamaah Indonesia di Tanah Suci barangkali membuat kesan pelaksanaan ibadah haji adalah perkara mudah tahun ini. Selepas pelaksanaan wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, kemudian melontar Jamarat dan bertawaf ifadhah, nyatanya ritual itu masih mendorong batas terjauh ketahanan fisik jamaah.

Nurjanah seorang jamaah asal Kampung Duri, Jembatan Besi, Jakarta Barat, punya kisah soal itu. Bukan muda lagi, ia sudah berusia 65 tahun, Nurjanah bergerak dari maktabnya di Mina Jadid menuju pemondokan di Hotel Al Wehdah selepas tengah malam Senin (20/8) dan langsung berjalan menuju Jamarat. Jarak lokasi itu bisa mencapai tujuh kilometer.

Keesokan harinya, pada Rabu (22/8) malam hingga Kamis (23/8) fajar, ia melakukan mabit di pelataran Mina sehubungan letak maktab yang jauh dari Jamarat. Dari Jamarat, selepas melontar jumrah, ia dan Abdullah (70 tahun) sang suami langsung diajak rekan satu kampungnya ke Masjid al-Haram untuk melaksanakan tawaf ifadhah meski kondisi badan masih kelelahan.

“Katanya waktu itu biar mabrur hajinye,” kata Nurjannah dengan logat betawi kental saat saya temui di Masjid al-Haram, Jumat (24/8).

Apesnya, Nurjanah dan suaminya ditinggal rekan sekampungnya di Masjid al-Haram. Jadilah sejak Kamis siang itu hingga Jumat (24/8) pagi mereka telantar di Masjid al-Haram. Saat itu, ia belum sekalipun kemasukan makanan sejak dari hotel.

“Minum zamzam saja terus biar kuat,” kata dia.

Bagaimanapun, tubuh manusia tetap punya batasnya. Nurjanah sudah lunglai pagi itu. Jalannya harus dipapah, sesekali ia muntah. Sedangkan Abdullah yang dengan sayang ia panggil “engkong” seperti panggilan dari enam cucu mereka, juga sedikit linglung. “Dia mahbegitu orangnye. Suka ngilang kaga bilang-bilang,” kata Nurjanah.

Ia kebingungan mencari jalan pulang ke hotelnya dari Masjid al-Haram. Air mata menggenang di matanya mengharapkan bantuan. “Ya Allah, susah amat ya mau nyari hani mabrur,” kata dia.

Abdullah dan Nurjanah menuturkan, mereka berangkat haji dengan uang hasil menjual tanah di kampung halaman. Selain itu, delapan tahun mereka menabung untuk melunasi biaya naik haji dari hasil mengontrakkan rumah.

Pada Jumat pagi, mereka akhirnya mendapatkan bantuan kembali ke Hotel Al Wehdah, tempat mereka tinggal. Setibanya di hotel setelah diantarkan mobil dari Daker Makkah, keduanya nampak menangis penuh haru. Berulang kali, mereka berangkulan dengan rekan-rekan serombongan yang sudah dua hari kebingungan juga mencari mereka. Meski lewat jalan yang sedemikian berat, Nurjanah akhirnya memungkasi ibadah hajinya.

Masing-masing jamaah selain Nurjanah dan Abdullah pada puncak ibadah haji juga punya kesusahan masing-masing. Ada Uher (55), dari Rangkas Bitung, Banten yang juga harus menghabiskan malam di lantai pelataran kompleks Jamarat karena lokasi maktabnya jauh dari jamarat.

“Nggak apa-apa, memang ibadah haji harus susah begini biar ada ceritanya,” saat ditemui di Jamarat, Kamis (23/8).

Ia mengatakan, berangkat haji bersama istri dengan hasil panen padi di kampung halaman. Menabung tujuh tahun, akhirnya ia bisa menggenapi pelunasan ibadah haji dan berangkat tahun ini. Kesusahan di Tanah Suci, menurutnya sebanding dengan pahala yang mereka harapkan.

“Kalau masih boleh sama Allah, saya mau banget kembali lagi ke Tanah Suci,” kata dia.

Pada puncak ibadah haji, fisik masing-masing jamaah memang seperti didorong hingga batas-batas paling ujung kemampuan mereka. Jangan kata yang berusia lanjut, buat yang muda pun berjalan belasan kilometer bukan perkara mudah.

Itu masih ditingkahi lagi dengan nelangsa lainnya seperti pemondokan yang terbatas ruangnya, makanan yang tak ramah dengan lidah masing-masing, cuaca panas yang menyengat, serta kebingungan soal lokasi.

Namun pada akhirnya, seperti yang disampaikan Pak Uher, hal-hal itulah yang membuat ibadah haji jadi penuh makna dan penuh kisah. Bukan sekadar wisata keagamaan, tapi sebenar-benarnya pengabdian hamba-hamba pada Tuhan mereka. Ia adalah bukti tak terbantahkan soal bagaimana keimanan punya daya gerak yang luar biasa pada umat manusia.

REPUBLIKA

Koper Tidak Mau di Bongkar Paksa Karena Ada Air Zamzam, Ini Solusinya

Makkah (PHU)—Kejadian pembongkaran koper jemaah haji karena terdeteksi membawa air Zamzam yang dimasukkan ke dalam tas kopernya menjadi perhatian serius bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Sebagai tindaklanjutnya PPIH memberikan solusi agar pembongkaran koper jemaah tidak terulang lagi.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Endang Jumali mempersilakan Jemaah untuk memanfaatkan jasa kargo, baik yang melalui jalur udara maupun laut untuk pengiriman barang lebih. Hal tersebut merupakan alternatif jemaah yang ingin membawa banyak oleh-oleh dari Tanah Suci.

“Setidaknya dari sepekan sebelum keberangkatan barang-barang sudah dikirim. Jadi ketika jemaah sampai ke kampung halaman, barang kiriman juga sudah sampai,” kata Endang di Syisyah Makkah pada Selasa (28/08).

Kargo akan menerima jasa pengiriman benda padat maupun cair seperti pakaian, makanan, air zamzam, dan barang pecah-belah. Air zamzam merupakan bawaan kesukaan jemaah haji. Sejak awal pemeriksaan koper sebelum dikirim ke bandara untuk dimasukkan bagasi, jemaahbanyak yang nekat membawa muatan berlebih, seperti air zamzam. Ada juga barang yang melebihi muatan lainnya, seperti pakaian, makanan, dan berbagai aksesoris pakaian.

Endang menjelaskan, panitia penyelenggara ibadah haji tidak memfasilitasi pengiriman lebihan barang jemaah. Tahun ini, jelasnya, tidak ada alokasi anggaran untuk pembiayaan pengiriman lebihan muatan jemaah. Jadi, jemaahdisilakan mengirim sendiri segala kelebihan muatan dengan biaya sendiri. Itu pun, katanya, harus dilakukan dengan kargo beberapa hari sebelum keberangkatan.

Berdasarkan aturan penerbangan internasional yang dipertegas surat edaran Kepala Daker Makkah, koper jemaah yang masuk ke bagasi pesawat berbobot maksimal 32 kilogram. Jika melebihi ketentuan, maka muatan koper akan dibongkar untuk dikurangi.

Pihaknya menjelaskan beberapa alasan jemaah nekat membawa air zamzam ke pesawat. Pertama, karena air tersebut hanya ada di Tanah Suci. Kedua, ini adalah oleh-oleh yang ditunggu banyak orang di kampung halaman.

Di sisi lain, jemaah belum banyak mengetahui ada pengiriman kargo. Padahal jasa tersebut dapat menjadi wasilah mereka mengirimkan banyak oleh-oleh ke kampung halaman.(mch/ha)

KEMENAG RI

Barang Berharga Jamaah Tercecer

JEDDAH — Barang-barang berharga jamaah haji yang hendak pulang ke Tanah Air mulai ditemukan tercecer di Bandara King Abdulaziz, Jeddah. Jamaah diingatkan kembali agar membawa bawaan sesuai ketentuan agar tak perlu membongkar di bandara dan berisiko kehilangan benda berharga.

Pada Selasa (28/8), kehilangan benda berharga tersebut dialami jamaah asal Kloter 5 Debarkasi Surabaya. Jamaah perempuan tersebut kehilangan cincin emasnya saat diminta meninggalkan tas jinjingnya dan memindahkan ke koper jinjing yang diperbolehkan dibawa ke kabin.

Saat menuju pesawat, sang jamaah teringat soal cincin tersebut. Jamaah tersebut kemudian mengaduk-aduk tumpukan barang tercecer mencari cincinnya yang hilang.

Barang tersebut akhirnya berhasil ditemukan selepas dibantu mencari oleh petugas Daker Bandara. “Alhamdulillah setelah kita bongkar plastik hitam barang tercecer, cincin dan barang berharganya ditemukan,” kata Febry Lazuardi, pelaksana tugas Sektor 1 Daker Bandara, Selasa (28/8).

Pada hari yang sama, ditemukan juga sebuah emas batangan terbungkus rapi dalam plastik. Emas tersebut memiliki berat sekira 50 gram dan ditemukan di Plaza D4 yang biasa disinggahi jamaah Indonesia.

Saat penemuan itu, plaza masih ditempati jamaah Kloter 2 Debarkasi Makassar dan baru ditinggalkan Kloter 2 Debarkasi Padang. “Sudah kami umumkan di dua kloter itu tapi tidak ada yang mengaku,” kata Ketua Sektor 1 Daker Bandara, Misroni.

Barang itu sempat disimpan Daker Bandara untuk diinventarisasi. Tak berapa lama, jamaah empunya emas tersebut ditemukan. Ia merupakan jamaah Kloter 2 Embarkasi Makassar. Begitu ia bisa menunjukkan kuitansi pembelian emas langsung diserahkan.

Kadaker Bandara Arsyad Hidayat menekankan, PPIH tak punya kewenangan mengangkut barang tercecer jamaah ke Tanah Air. Barang berharga yang ditemukan hanya bisa dikembalikan jika kloter jamaah bersangkutan belum berangkat ke Tanah Air.

Sebab itu, ia mewanti-wanti jamaah agar mematuhi syarat barang bawaan. Jamaah hanya boleh membawa koper besar dengan berat 32 kilogram yang akan diangkut petugas kargo dari hotel untuk masuk bagasi dan koper jinjing seberat tujuh kilogram serta tas selempang berisi dokumen perjalanan di kabin pesawat.

Jamaah yang kedapatan mencoba membawa air zamzam juga akan dibongkar lagi kopernya untuk dikeluarkan bawaan tersebut. Saat itu juga berpotensi kehilangan barang berharga.

“Jamaah harus sadar betul soal hal itu dan jangan coba-coba bawa bawaan lebih. Nanti bisa terkena sweeping di bandara dan barang-barang berharga malah tak terangkut,” kata dia.

Ketentuan oleh-oleh haji juga disebutkan juga dalam Surat Edaran Kepala Daerah Kerja Makkah nomor 402/DK.MAK/8/2018 tanggal 14 Agustus 2018. Dalam Surat Edaran tersebut, ada delapan aturan yang wajib dipatuhi jamaah haji. Di antaranya, penimbangan barang bawaan dilakukan di hotel, kemudian penimbangan bagasi dilakukan 48 jam sebelum pesawat take off.

Jamaah juga hanya boleh membawa tas paspor, tas kabin dengan berat maksimal tujuh kilogram, dan koper di bagasi seberat maksimal 32 kilogram. Selanjutnya, perusahaan penerbangan hanya mengangkut tas tentengan dan koper.

Jamaah juga dilarang memasukkan air zamzam dan parfum melebihi 100 mililiter dalam koper bagasi serta dilarang membawa cairan lain melebihi 100 ml dalam tas tenteng, kecuali obat-obatan atau benda mengandung aerosol, gas, magnet, senjata tajam, dan mainan berbaterai harus dilepas. Yang terakhir, jamaah dilarang memasang pelindung jaring (tali tampar) di koper.

REPUBLIKA

Nekat Bawa Air Zamzam, Petugas Tak Segan Sobek Paksa Koper Jemaah

Makkah (PHU)—Dalam peraturan penerbangan, penumpang tidak boleh membawa cairan diatas 100 ml dalam kopernya, tidak terkecuali bagi jemaah haji yang ingin kembali ke Tanah Air sambil membawa air Zamzam. Pelarangan ini terkait untuk keselamatan penerbangan.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun mengeluarkan surat edaran terkait pelarangan membawa air Zamzam dalam setiap koper jemaah. Meski sudah mendapatkan imbauan melalui ketua kloter maupun petugas haji, masih saja banyak jemaah yang melanggarnya.

Yuhendra, petugas haji yang berada hotel Al Kiswah Makkah sudah mengingatkan agar jangan sampai ada airzamzam atau cairan apapun yang volumenya lebih dari 100 ml di dalam koper. Kalaupun ada yang nekat, koper tersebut akan disobek paksa oleh petugas dari maskapai penerbangan.

“Kalau tidak mau disobek paksa, ya harus dikeluarkan oleh jemaah sendiri,” kata Yuhendra saat ditemui di Al Kiswah Hotel Jarwal. Minggu (26/08)

Dia mengatakan, walaupun disini lolos, tapi di Bandara nanti ada alat pemindai yang bisa mendeteksi cairan. Jika terdeteksi koper-koper tersebut akan dibongkar paksa. Bahkan tak sedikit yang disobek karena koper jemaah sudah dalam keadaan terkunci. Pembongkaran dilakukan untuk mengeluarkan Zamzam.

“Padahal di bandara ada alat pemindai yang bisa dengan mudah mendeteksi cairan,” ujar pelaksana transportasi Sektor 11 Daker Makkah tersebut.

Dirinya juga dikirimi oleh petugas dari Maskapai Saudi Airlines mengenai banyaknya air Zamzam yang dikeluarkan dari koper jemaah haji Indonesia.

Yuhendra yang pada sepanjang hari Minggu ini berada di Hotel Kiswah untuk memantau penimbangan Tower mengingatkan agar jemaah tidak ‘ngeyel’ memasukkan Zamzam ke dalam koper.

Dari pantauan Media Center Haji (MCH), air Zamzam tersebut dimasukkan ke dalam botol air mineral yang sudah dibalut lakban sehingga isi botol tertutup rapat ada juga yang membalutnya dengan kain ihram.

Pemberangkatan pulang jemaah haji perdana memang baru akan dilakukan pada Senin (27/8) dinihari nanti. Namun koper-koper jemaah telah dikirimkan ke bandara Jeddah sejak Sabtu dan Minggu ini.(mch/ha)

 

KEMENAG RI

Jamaah Diminta Jangan Selundupkan Zamzam

Kepulangan jamaah haji Indonesia gelombang pertama akan dimulai pada Senin (27/8) pagi waktu setempat. Terkait kepulangan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mewanti-wanti jamaah agar tak mencoba membawa sendiri air Zamzam dari Tanah Suci sebelum berangkat.

“Jamaah tak boleh membawa Zamzam karena nanti akan diberikan jatah lima liter yang akan diterima di embarkasi masing-masing,” kata Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat di Jeddah, Ahad (26/8), kepada wartawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzami. Ia mengatakan, alasan pelarangan ini karena peraturan ketat penerbagan soal pelarangan membawa benda cair di pesawat.

Menurut Arsyad, nantinya pihak kargo yang ditugaskan mengangkut koper-koper bagasi jamaah akan melakukan penyisiran di hotel masing-masing jamaah yang akan diberangkatkan. Jika mereka menemukan jamaah yang mencoba membawa Zamzam langsung akan disita.

Hal tersebut akan menimbulkan kerepotan bagi jamaah karena pada saat penyitaan tentu barang-barang bawaan jamaah yang sidah tersusun rapi dalam koper akan dibongkar petugas kargo. Saat pembongkaran tersebut, ada kemungkinan barang-barang bawaan jamaah tercecer.

Sebab itu, Arsyad mengatakan, sebaiknya jamaah jangan coba-coba mengakali petugas kargo. “Jadi para petugas kargo ini memiliki alat pemindai yang bisa mendeteksi keberadaan benda cair dalam koper. Jadi mencoba membawa Zamzam dalam botol kecil juga jangan,” kata Arsyad memperingatkan.

Demikian juga, jamaah tak diperkenankan membeli paket Zamzam di bandara tempat mereka bertolak, baik Bandara King Abdulaziz Jeddah maupun Amir Muhamman bin Abdulaziz Madinah. Di bandara, kata Arsyad, akan dilakukan juga pemeriksaan barang-barang bawaan jamaah.

Sehubungan maraknya pemberitaan soal kemasan Zamzam palsu yang dijual di Tanah Air, Arsyad mengatakan hal tersebut tak perlu dikhawatirkan. “Yang dibagikan maskapai di embarkasi masing-masing jamaah pasti asli,” ujar dia.

Arsyad menuturkan, koper bagasi jamaah akan ditimbang dan diperiksa pihak kargo di hotel masing-masing jamaah setidaknya 48 jam sebelum keberangkatan. Petugas kargo tersebut ditunjuk maskapai masing-masing kloter untuk mengurusi bawaan bagasi jamaah sampai ke Tanah Air.

“Jadi koper tak lagi ditenteng jamaaah ke bandara saat kepulangan,” kata dia. Jamaah meninggalkan Makkah hanya memegang koper jinjing yang akan diperiksa kembali untuk meastikan di dalamnya tak ada barang-barang terlarang dibawa jamaah.

Selain Zamzam, jamaah juga dilarang membawa benda-benda tajam dari Makkah. Jamaah dari Saudi yang akan bertolak ke Tanah Air juga dilarang membawa uang tunai lebih dari 60 ribu riyal Arab Saudi atau sekira Rp 240 juta. “Meski dalam jumlah itupun tetap akan dicurigai dan diinterogasi.

Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Cholid menuturkan, pemulangan gelombang pertama akan dimulai Kloter 01 Debarkasi Palembang yang akan bertolak Senin (27/8) dinihari. Koper-koper mereka mulai ditimbang pihak Saudi Arabia Airlines pada Ahad (26/8) di wilayah Sektor 11 Makkah.

Pada hari pertama kepulangan tersebut, sebanyak 18 kloter akan diberangkatkan. Tujuh serikat perusahaan bus bakal mengangkut jamaah-jamaah tersebut dari Makkah ke Bandara Jeddah. “Kendaraannya sudah kita siapkan sesuai dengan kontrak bersama,” kata Subhan di Makkah.

 

REPUBLIKA

Tempat Berdo’a Paling Mustajab di Makkah

Keistimewaan Berdoa di Makkah 
Umroh dan haji merupakan ibadah istimewa. Ketika berdoa di baitullah saat melaksanakan rangkaian ritual haji dan umroh para jamaah selalu menyempatkan berdoa di tempat berdoa paling mustajab di Makkah. Tak jarang sanak saudara dan tetangga menitipkan doa kepada mereka yang berangkat haji atau umroh dengan keyakinan doa tersebut akan segera dikabulkan.

Keistimewaan umroh dan haji ini tertera dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Majah yang intinya menyatakan janji Allah bahwa Ia akan mengabulkan doa, memberikan apa yang diminta jika doa tersebut dipanjatkan saat melaksanakan ibadah haji dan umroh.

Tempat Berdoa Paling Mustajab di Makkah
Di Madinah tempat berdoa paling mustajab adalah Raudhoh. Di Makkah terdapat beberapa tempat berdoa paling mustajab yaitu:

1. Multazam
Multazam adalah tempat yang berada di antara Hajar Aswad dan pintu Kabah. Tempat ini diyakini oleh para ulama dari berbagai mazhab sebagai tempat paling mustajab untuk berdoa. Keyakinan ini berdasar pada hadits riwayat sahabat Abdullan Bin Abbas yang diriwayatkan dalam hadits riwayat Ahmad “Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Tak ada satu pun doa seorang hamba di Multazam kecuali akan dikabulkan” Maka setiap kali umroh dan berhaji para jamaah berdesakan di Multazam dengan harapan akan dikabulkan.

2. Hijir Ismail
Hijir Ismail merupakan tempat favorit kedua untuk berdoa. Seringkali jamaah harus berdesakan demi mendirikan sholat sunnah dan berdoa di Hijir Ismail. Dahulu Hijir Ismail adalah bagian dari Kabah. Sholat di Hijir Ismail sama dengan sholat di dalam Kabah. Namun ada baiknya ketika menunaikan sholat di Hijir Ismail menghadapnya tetap ke arah Kabah sebab tidak semua orang paham bahwa Hijir Ismail pernah menjadi bagian dari Kabah sehingga diperbolehkan menjadi arah sholat.

3. Talang Emas (di bawah pancuran)
Di area Hijir Ismail ada sebuah tempat yang pernah digunakan sebagai tempat tinggal Hajar dan Ismail. Tempat ini kini ditandai dengan sebuah pancuran yang terbuat dari emas. Di bawah pancuran talang emas terutama ketika turun hujan para jamaah haji dan umroh berebut untuk berdoa dengan keyakinan cepat dikabulkan

4. Di belakang maqom Ibrahim
Para jamaah umroh dan haji biasa berdoa di bagian belakang maqom Ibrahim setelah melaksanakan thawaf. Maqom Ibrahim bukan makam atau kuburan namun merupakan tempat nabi Ibrahim pernah berdiam.

5. Saat mengerjakan sai
Sai merupakan rangkaian ibadah umroh dan haji. Saat mengerjakan sai diyakini doa-doa lebih mustajabah. Maka salah satu tempat berdoa paling mustajab di Makkah adalah tempat saat melakukan ibadah sai. Sai memang bukan bagian dari masjidil Haram. Sejarah Sai merupakan contoh perjuangan demi melindungi keluarga. Sai meneladani perjuangan Hajar dalam mencari air demi Ismail kecil yang menangis kehausan. Sai adalah perjuangan.

Hajar berlari-lari hingga tujuh kali bolak-balik antara bukit Shofa dan Marwah. Perjuangan Hajar tanpa berkeluh kesah dan tetap berharap ridho Allah. Maka perjuangan inilah yang menjadi tauladan bagi para jamaah umroh dan haji untuk tak mengenal lelah ketika harus beribadah. Sama seperti keyakinan Hajar para jamaah haji dan umroh juga berkeyakinan bahwa doa-doa yang dilantunkan selama berlari-lari kecil ketika sai akan dikabulkan Allah.

6. Di bukit Shafa
Bukit Shafa merupakan tempat dimulainya ibadah Sai. Sebelum ritual Sai dimulai para jamaah umroh dan haji para jamaah biasa berdoa di bukit Shafa. Jika ada tempat paling mustajab untuk berdoa yang berada di luar wilayah Masjidil Haram maka bukit Shafa lah tempatnya.

7. Di Bukit Marwah
Marwah adalah lokasi Sai berakhir. Di bukit Marwah saat putaran terakhir Sai para jamaah akan bertahallul atau memotong rambut. Seperti halnya bukit Shofa dan lokasi tempat berlari-lari kecil Sai, bukit Marwah adalah tempat yang mustajab untuk berdoa.

Tempat-tempat berdoa paling mustajab di Makkah menjadi favorit para jamaah haji dan umroh untuk berdoa. Namun bukan berarti di luar lokasi tersebut doa-doa tidak dikabulkan Allah. Adalah kewajiban setiap makhlukNya sebagai orang beriman untuk senantiasa bertawakal setelah ikhtiar. Ketika berdoa di tempat-tempat tersebut pun harus disertai perasaaan harap-harap cemas doa dikabulkan. Tempat berdoa paling mustajab tersebut diyakini mempermudah doa diijabah Allah berdasarkan tauladan dari Rasulullah dan para tabiin.

Namun hendaknya ketika berdoa tidak perlu merugikan orang lain dengan berdesakan dan saling mendorong agar tidak timbul kericuhan. Terkabulnya doa merupakan hak Allah sepenuhnya. Otoritas yang tidak bisa ditawar. Jangan sampai bersuudzon, mencela Allah apabila doa yang dilantunkan di tempat-tempat mustajabah ternyata tak kunjung dikabulkan. Karena doa yang tak dikabulkan bisa saja diganti menjadi sesuatu yang lebih baik atau akan diberikan kebaikan di akherat sebagai pengganti doa di dunia.

Di Mana Doa Paling Mustajab di Hijir Ismail?

Bagi umat Muslim, nama Hijir Ismail tidak asing lagi. Hijir Ismail adalah bagian  dari kabah (kira-kira 3 meter). Oleh sebab itu tidak sah thawaf seseorang jika hanya mengelilingi Ka’bah tanpa mengelilingi Hijir Ismail.

Walau posisinya di luar Ka’bah, Hijir Ismail masih merupakan bagan dari ka’bah. Di dalam Hijir Ismail yang kecil itulah orang berebutan masuk, shalat dan berdoa meminta apa saja sesuai dengan hajat masing-masing. Konon do’a yang paling mustajab di Hijir Ismail dilakukan di bawah talang air.

Setengah lingkaran Hijir Ismail membentang sepanjang 21,57 meter. Garis tengah dari Rukun Hajar Iraqi dan Rukun Syami 11,94 meter, dan dari dinding Ka’bah ke bagian dinding dalam 8,42 meter. Lebar kedua sisi pintunya 2,29 meter, panjang dari pintu ke pintu 8,77 meter. Di dalam Hijir Ismail yang kecil itulah orang berebutan masuk, shalat dan berdoa meminta apa saja sesuai dengan hajat masing-masing. Konon do’a yang paling mustajab di Hijir Ismail dilakukan di bawah talang air.

Sejak fisik bangunannya terpisah dari Ka’bah, Hijir Ismail mengalami perbaikan. Dan orang yang pertama kali memperbaiki Hijir Ismail dengan memasang marmer pada pilar Hijir adalah Abu Ja’far Manshur, khalifah Bani Abbasiah, pada 140 Hijriyah. Demikian seterusnya Hijir Ismail mengalami pembaharuan dari tahun ke tahun sampai sekarang ini.

Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail telah membangun Ka’bah secara sempurna termasuk di dalamnya Hijir ini. Kemudian dinding Ka’bah sempat roboh akibat bekas kebakaran dan banjir yang menerjangnya. Kemudian pada tahun 606 Masehi, kaum Quraisy merobohkan sisa dinding Ka’bah lalu merenovasi kembali.

Akan tetapi, karena kekurang dana yang halal untuk menyempurnakan pembangunan sesuai pondasi yang dibangun Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, akhirnya mereka mengeluarkan bagian bangunan Hijir dan sebagai gantinya mereka membangun dinding pendek, sebagai tanda bahwa ia termasuk di dalam Ka’bah.

Hal ini dilakukan karena mereka telah memberikan syarat pada diri mereka sendiri untuk tidak akan menggunakan dana untuk pembangunan Ka’bah kecuali dari dana yang halal. Mereka tidak menerima biaya dari hasil pelacuran, tidak juga jual beli riba dan tidak juga dana dari menzalimi seseorang.

Hijir Ismail terletak disebelah utara Ka’bah, dilingkari oleh tembok lebar (Al-Hathimu). Hijir Ismail setiap saat dipenuhi hamba-hamba Allah, terutama ketika musim haji. Di tempat ini jamaah haji melakukan shalat, berdoa dan sebagainya.

Tempat ini sama mulianya dengan di dalam Ka’bah. Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Siti Aisyah ingin sekali memasuki Ka’bah dan beribadah di dalamnya, lalu Rasulullah SAW memerintahkan masuk Hijir Ismail saja dan tidak ke dalam Ka’bah, sebab shalat atau beribadah di Hijir Ismail sama dengan di dalam Ka’bah.

 

REPUBLIKA

Jelang Wukuf, Menag Imbau Jemaah Haji Konsumsi Makan dan Istirahat yang Teratur

Makkah (PHU)—Jelang wukuf yang akan sebentar lagi dilaksanakan jemaah haji di Arafah, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau kepada jemaah haji Indonesia untuk mengkonsumsi makanana yang baik, istirahat yang cukup serta menghindari kegiatan-kegiatan yang tidak perlu dan dapat menyita energi.

Demikian dikatakan Menag saat ditemui Media Center Haji di Kantor Daker Makkah Al Mabrur di kawasan Syisyah, Makkah. Kamis (15/08)

“Mereka harus mengkonsumsi makanan dengan baik dan teratur serta istirahat yang baik dan tidak perlu memforsir hal-hal atau kegiatan yang tidak perlu,” kata Menag.

Dia menuturkan haji merupakan prosesi ibadah yang rangkaiannya panjang berhari-hari bahkan berminggu-minggu dan sangat memerlukan ketahanan fisik yang prima, oleh karenanya kesehatan adalah sesuatu yang mutlak, sesuatu yang harus betul-betul sangat penting diperhatikan jemaah haji.

Menurutnya, puncak haji adalah wukuf di Arafah, saat di Arafah seluruh jemaah haji berada dalam tenda-tenda yang fasilitasnya sangat jauh dibanding fasilitas di hotel berbintang tempat jemaah menginap baik di Makkah maupun di Madinah.

“Puncak haji adalah wukuf diarafah, diarafah seluruh jemaah haji berada dalam tenda-tenda yang fasilitasnya sangat jauh berbeda dibanding saat mereka tinggal dihotel,” tuturnya.

Meskipun ditenda, jemaah haji akan diberikan penyejuk udara, tapi menurutnya, penyejuk udara tidak akan cukup dalam mengimbangi banyaknya jemaah apalagi dibawah terik sinar matahari. Setelah di Arafah kemudian langsung bergerak ke Muzdalifah lalu di Mina kurang lebih 2-3 hari.

“Setalah dimina mereka harus berjalan berpuluh-puluh kilometer menuju jamarat, oleh karenanya ketahanan fisik itu perlu,” katanya.

Tantangannya, kata Menag adalah dalam kondisi itu, jemaah harus menjaga kondisi fisiknya agar tetap prima untuk melaksanakan semua rukun dan kewajiban haji. Para petugas haji diharapkan dapat mengarahkan agar jemaah tidak memaksakan dirinya untuk ibadah sunnahnya.

“Menjelang wukuf ini, kami telah instruksikan kepada jemaah jangan memforsir ibadah karena akan menyita energi yang ada,” imbuhnya.

“Karena inilah titik kritis jemaah haji kita karena mereka sudah berminggu-minggu di tanah suci dan kondisi ketahanan fisiknya juga sudah jauh berkurang dibanding dengan awal-awal mereka datang,” sambungnya.(mch/ha)

KEMENAG RI

Bekal Kurma dan Air Zamzam Saat Beraktivitas

Agar kesehatan tubuh tetap terjaga selama beribadah haji, para jamaah dianjurkan untuk membawa bekal kurma saat beraktivitas. Selain itu, rajin-rajin pula meminum air zamzam, agar terhindar dari dehidrasi.

Air zamzam yang penuh berkah dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh, sedangkan kurma, memiliki manfaat yang sangat luar biasa karena dapat memenuhi kebutuhan gizi dan kalori. Kendati manis, kurma tidak membahayakan jamaah haji yang sedang menderita kencing manis.

Persiapan kurma dan air zamzam perlu diperhatikan, lantaran jamaah membutuhkan asupan untuk menghadapi situasi berbeda, sehingga mereka berpeluang mengalami kelemasan dan kelemahan. Untuk memudahkan, jamaah harus sering meminum air zamzam setiap kali beribadah ke Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

Bila perlu, Anda juga dapat mempersiapkan botol khusus untuk menampung air zamzam, sehingga dapat dikonsumsi sewaktu-waktu. Upaya memenuhi kebutuhan cairan tubuh ini terbilang krusial, terutama saat musim haji kali ini yang diprediksi akan diterpa suhu panas yang cukup ekstrem.

 

REPUBLIKA